Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan Febrian Rifkhi Fahrizal

1. Refraktometri
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi larutan etanol dan
glukosa dari harga indeks biasnya, dengan cara melakukan penentuan harga indeks bias
larutan standar lalu menentukan konsentrasi larutan cuplikan dari harga indeks biasnya
menggunakan alat refraktometer. Untuk menentukan harga indeks bias terhadap
konsentrasi digunakan berbagai macam konsentrasi larutan standar etanol (4%,6%, 8%,
10%, 12%, dan 14%) sehingga dapat dibuat kurva kalibrasi untuk menentukan
konsentrasi cuplikan. langakah ini menghasilkan data bahwa nilai konsentrasi
berbanding lurus dengan harga indeks bias, hal ini terjadi karena semakin tinggi
konsentrasi larutan maka akan semakin banyak pula zat ataupun partikel yang terlarut,
banyak partikel yang terlarut mempengaruhi kecepatan pada medium, kecepatan
medium akan melambat sehingga meningkatkan harga indeks biasnya. Praktikum
dilakukan pada suhu 24,1 oC untuk alcohol dan pada pengukuran glukosa dilakukan
pada suhu 25,2 oC . dari kurva kalibrasi didapat persamaan pada percobaan larutan
alkohol yaitu y = 0,0287x + 1,3338 dengan R2 = 0,9532, sehingga dapat dihitung
konsentrasi dalam larutan sample 1 sebesar 6,97%, setelah dilakukan pengenceran
sebanyak 12,5 kali didapat konsentrasi dalam larutan sample 1 sebesar 87,125% dan
konsentrasi sampel 2 didapat 12,5%, setelah pengenceran 5 kali sebesar 62,5%.
Persamaan yang diperoleh dari kurva kalibrasi glukosa yaitu y = 0,1487x + 1,3334
dengan R2 = 0,9475 , dan didapat konsentrasi sampel sebesar 8,88 %.

Didapakan data pengujian indeks bias larutan standar etanol dan glukosa dengan
alat refractometer. Hasil yang didapat adalah pada larutan standar etanol 4% indeks bias
sebesar 1,3352; 6% sebesar 1,3353; 8% sebesar 1,3359; 10% sebesar 1,3364; 12%
sebesar 1,3375; 14 % sebesar 1,3378; sampel 1 sebesar 1,3358; sampel 2 sebesar
1,3374. Sampel yang digunakan adalah parfum yang mengandung etanol. Didapat pula
indeks bias glukosa yang kemudian dikonversi ke dalam derajat brix. Derajat brix
merupakan jumlah zat padat semu yang larut dalam setiap 100 gram larutan. Didapat
pada larutan standar glukosa 4% indeks bias sebesar 1,3399 dan derajat brix 4,67; 6%
sebesar 1,3426 dan 6,57; 8% sebesar 1,3451 dan 8,20; 10% sebesar 1,3476 dan 9,87;
12 % sebesar 1,3493 dan 11,00; 14% sebesar 1,3562 dan 15,31 serta sampel dengan
indeks bias 1,3466 dan derajat brix 9,20. Larutan sampel yang digunakan adalah
campuran dari larutan standar glukosa 4 % hingga 14% ditambah aquades.
Kesalahan yang terjadi dalam praktikum ini, kemungkinan adanya sisa etanol
dari konsentrasi yang berbeda yang masih menempel pada prisma, intesitas cahaya dari
sumber cahaya yang tidak stabil, adanya impurities dalam larutan, dan suhu yang tidak
absolut.

Anda mungkin juga menyukai