Anda di halaman 1dari 104

GOOD LABORATORY PRACTICE

Dadan Suryasaputra
POKOK BAHASAN
1.PENGERTIAN GLP
2. TUJUAN DAN LATAR BELAKANG GLP
3.PENERAPAN GLP
4.ASPEK GLP
5.GOOD PLANNING AND EXECUTION
6.GOOD SAMPLING PRACTICE
7. GOOD ANALYTICAL PRACTICE
8.GOOD MEASUREMENT PRACTICE
9.GOOD DOCUMENTATION PRACTICE
10.GOOD HOUSEKEEPING PRACTICE
11.GOOD LABORATORY SAFETY PRACTICE
pengertian

• “Good Laboratory Practice” (GLP) atau Praktek


Laboratorium yang Baik adalah suatu cara
pengorganisasian laboratorium dalam proses
pelaksanaan pengujian, fasilitas, tenaga kerja
dan kondisi yang dapat menjamin agar
pengujian dapat dilaksanakan, dimonitor,
dicatat dan dilaporkan sesuai standar
nasional/internasional serta memenuhi
persyaratan keselamatan dan kesehatan.
• GLP terdiri dari seperangkat prinsip yang
memberikan kerangka kerja di mana pekerjaan
laboratorium direncanakan, dilakukan,
dipantau, dilaporkan, dan diarsipkan dengan
baik.
• Diterapkan pada pekerjaan laboratorium yang
bersifat non-klinis
• GLP tidak disamakan dengan standar
keamanan laboratorium (Good
Laboratory Safety Practices-GLSP)
seperti mengenakan jas lab, dll.
Mengapa GLP dibuat?

1. Praktik laboratorium yang buruk.


2. Peralatan belum dikalibrasi, sehingga
memberikan pengukuran yang salah.
3. Pekerjaan lab yang salah / tidak akurat
dbandingkan studi yang sebenarnya.

4. Sistem pengujian yang tidak memadai


Tujuan dari GLP

• GLP memastikan bahwa data yang dikirimkan


merupakan cerminan sebenarnya dari hasil
yang diperoleh selama pengujian.
• GLP juga memastikan bahwa data dapat
dilacak.
• Mempromosikan penerimaan tes secara
internasional.
Goal

To certify that every step of the analysis is


VALID
History of GLP
• Formal Regulation of FDA.
• 1972: First introduced in New Zealand and Denmark

• 1978: Introduced in US in response to ‘Industrial Bio Test Labs’


scandal.

• 1981: an organization named OECD (organization for economic


co-operation and development) produced GLP principles that are
international standard.
• International Organization for Standardization (ISO).
Penerapan GLP
Penerapan GLP bertujuan untuk meyakinkan bahwa data hasil
uji yang dihasilkan telah mempertimbangkan :
1.Perencanaan dan pelaksanaan yang benar (Good Planning
and Execution)
2.Praktek pengambilan sampel yang baik (Good sampling
Practice)
3.Praktek melakukan analisa yang baik(Good Analytical
Practice)
4.Praktek melakukan pengukuran yang baik (Good
Measurement Practice)
5.Praktek pendokumentasian hasil pengujian/data yang baik
(Good Documentation Practice)
6.Praktek menjaga akomodasi dan lingkungan kerja yang baik
(Good Housekeeping Practice)
Aspek GLP

1.Organisasi dan manajemen


2.Ruangan dan fasilitas penunjang
3.Peralatan laboratorium
4.Bahan laboratorium
5.Spesimen
6.Metode pemeriksaan
7.Penjaminan Mutu laboratorium
8.Kesehatan dan Keselamatan Kerja
di Laboratorium
9.Pencatatan dan pelaporan
Mission of GLP
(Good Planning and Execution)
Perencanaan dan pelaksanaan yang benar
Aspek GLP #1

Organisasi laboratorium
• Untuk mendapatkan suatu laboratorium pengujian yang
efisien dan efektif sesuai GLP, diperlukan suatu organisasi
dan manajemen dengan uraian yang jelas mengenai
susunan, fungsi, tugas dan tanggung jawab serta
wewenang bagi para pelaksananya.
• Struktur organisasi laboratorium harus menunjukkan
garis kewenangan, ruang lingkup tanggung jawab, uraian
kerja serta hubungan timbal balik semua personel yang
mengelola, melaksanakan atau memverifikasi pekerjaan
yang daoat mempengaruhi mutu pengujian.
Organisasi laboratorium
Study Investigator

Quality assurance unit

Personnel

Standard operating procedures

Control and test articles

Equipment
Study Director/investigator

For each study to be


performed, the facility
management must appoint a
study director – the
individual responsible for
the overall conduct of the
study.
Aspek GLP #7

Quality Assurance Unit

Must be designated to audit the laboratory studies and the


accompanying data.
It may be a separate department or an individual person, either
full- or part time, indeed any person other than the study
director.
QAU is also responsible for preparing a GLP inspection and for
supplying the data to the FDA or other control agencies. The QAU
is designated by the testing facility management.
personel
• Penempatan personel dalam organisasi laboratorim
harus disesuaikan dengan kualifikasi dan
pengalaman yang tepat
• Untuk mendapatkan personel yang qualified,
manajemen laboratorium harus merumuskan
pendidikan, pelatihan dan keterampilan personel
laboratorium.
• Program pelatihan harus relevan dengan tugas
sekarang dan tugas masa depan yang diantisipasi
oleh laboratorium
• Harus ada catatan atau data tentang kualifikasi,
pengalaman dan latihan yang dipunyai oleh setiap
personel.
Jenis pelatihan

1. Internal Training, terdiri dari :


a. on the job training untukpersonel baru
b. in house training untuk seluruh atau sebagian
personel lama
2. External Training, dilaksanakan di luar
laboratorium atas undangan dari pihak luar.
Standard Operating Procedures
(SOPs)

All laboratory activities must be performed


in accordance with
• correctly written and
• properly filed,
• management-approved standard
operating procedures (SOPs).
• These must be readily available to the
personnel concerned.
• They should cover policies, administration,
technical operation, equipment operation
and analytical methods
Standard Operating Procedures
(SOPs) Cont’d…
• Written procedures for a laboratories program.

• They define how to carry out protocol-specified activities.

• Most often written in a chronological listing of action steps.

• They are written to explain how the procedures are suppose


to work
Copies of SOPs for equipment should be located close to the instruments
and must be easily accessible by operators.
Control and test articles

Must be identified and characterized by strength,


purity, and stability.
Reagents and solutions must be labeled with
information on origin, identity, concentration, storage
conditions, and expiration date.
Equipment

Instruments must be designed to meet analytical


requirements and regularly maintained and calibrated
and copies must be kept on these procedures.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEAKURATAN HASIL
LABORATORIUM

1.Personel
2.Kondisi akomodasi dan lingkungan
3.Metode pengujian dan kalibrasi serta validasi metode
4.Peralatan
5.Ketertelusuran pengukuran
6.Pengambilan sampel
7.Penanganan sampel
8.Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi
9.Laporan hasil uji atau sertifikat kalibrasi
GOOD SAMPLING PRACTICE
Prektek pengambilan sampel yang baik
Aspek GLP #5 Pengambilan sampel
• Pengambilan sampel didefinisikan sebagai prosedur
pengambilan suatu bagian dari substansi, bahan atau
produk untuk keperluan pengujian dari sampel yang
mewakili kumpulannya
• Hal-hal yg perlu diperhatikan:
1.Perencanaan pengambilan sampel
2.Petugas pengambil sampel
3.Prosedur pengambilan sampel
4.Peralatan yang digunakan
5.Frekuensi pengambilan sampel
6.Keselamatan kerja
7.Dokumentasi
• Laboratorium harus mempunyai rencana
pengambilan sampel dan prosedurnya, serta harus
tersedia pada lokasi dimana pengambilan sampel
dilakukan.
• Prosedur pengambilan sampel menguraikan
pemilihan, rencana pengambilan sampel, preparasi
sampel untuik menghasilkan informasi yang
diperlukan.
• Petugas pengambil sampel harus dilakukan oleh
personel yang qualified, dibuktikan dengan
pendidikan, pelatihan dan dapat menunjukkan
keterampilannya dalam pengambilan sampel serta
telah ditunjuk atau mewakili laboratorium yang
bersangkutan
GOOD ANALYTICAL PRACTICE
Prektek melakukan analisa yang baik
Aspek GLP #6 Metode pengujian

• Metode pengujian adalah prosedur teknis tertentu untuk


melaksanakan pengujian.
• Laboratorium harus menggunakan metode dan prosedur yang
tepat untuk semua jenis pengujian yang sesuai dengan ruang
lingkupnya, termasuk :
1.Pengambilan sampel uji
2.Penanganan sampel uji
3.Transportasi
4.Penyimpanan
5.Preparasi sampel/ barang yang akan diuji dan/atau dikalibrasi
6.Perkiraan ketidakpastian pengukuran
7.Teknik statistic untuk analisis data pengujian dan/atau kalibrasi
• Untuk memastikan agar pengujian dilakukan dengan benar
serta memberikan hasil yang memuaskan dan dapat
dipercaya, laboratorium harus menggunakan metode
standar internasional maupun nasional.
• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode,
antara lain :
1.Semua metode pengujian harus didokumentasikan dan
divalidasi
2.Semua metode tersebut harus dipelihara kemuthakhirannya
dan tersedia untuk personel yang tepat
3.Metode harus diikuti secara benar sepanjang waktu
4.Personel yang melakukan pengujian harus dilatih dan/atau
dievaluasi kompetensinya.
5.Metode tersebut harus dilakukan secara berkala pleh
personel yang bersangkutan untuk memelihara
kemahirannya
Validasi metode

• Validasi metode adalah konfirmasi dengan cara menguji suatu


metode dan melengkapi bukti-bukti yang objektif apakah metode
tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan
tujuan tertentu
• Laboratorium harus memvalidasi metode pengujian, termasuk
metode pengambilan sampel, sebelum metode tersebut digunakan.
• Validasi metode sangat penting karena menyangkut elemen-elemen
yang dapat menimbulkan variasi pada suatu pengujian, seperti :
1.Personel
2.Peralatan atau instrument
3.Bahan kimia lab Aspek GLP #4 Bahan kimia lab

4.Kondisi akomodasi dan lingkungan


5.Sampel
6.waktu
Fungsi validasi metode

1.Memperoleh hasil yang dapat dipercaya


2.Menentukan kondisi dimana hasil data uji diperoleh
3.Menentukan batasan suatu metode, misalnya akurasi,
presisi, batas deteksi, pengaruh matrik dan lain-lain
Tujuan validasi metode

Untuk mengetahui sejauh mana penyimpangan


yang tidak dapat dihindari dari suatu metode pada
kondidi normal dimana seluruh elemen terkait
telah dilaksanakan dengan baik dan benar
Metode yang harus divalidasi

1.Metode non-standar
2.Metode yang didesain/dikembangkan oleh laboratorium
3.Metode standar yang digunakan diluar ruang lingkup
(rentang) yang ditentukan
4.Penegasan serta modifikasi metode standar untuk
konfirmasi bahwa metode tersebut sesuai penggunaan
yang dimaksud
Hal-hal yang menjadi bahan
pertimbangan dalam melaksanakan
validasi metode
1.Keterbatasan biaya, waktu dan personel
2.Kepentingan laboratorium
3.Kepentingan pelanggan
4.Diutamakan untuk pekerjaan yang bersifat rutin
Daftar berikut ini menjelaskan tujuh grade bahan kimia umum, dari tingkat tertinggi hingga
terendah kemurniannya:
1. Grade ACS memenuhi atau melebihi standar kemurnian yang ditetapkan oleh American
Chemical Society (ACS). Grade ini dapat digunakan untuk penelitian pada makanan, obat,
atau penggunaan obat dan dapat digunakan untuk aplikasi ACS atau untuk prosedur umum
yang memerlukan spesifikasi kualitas yang ketat dan kemurnian ≥95%.
2. Grade reagen umumnya sama dengan grade ACS (≥95%) dan dapat digunakan pada
makanan, obat, atau penggunaan obat dan cocok untuk digunakan di banyak laboratorium
dan aplikasi analitis.
3. Grade USP memenuhi atau melebihi persyaratan dari United States Pharmacopeia (USP).
Grade ini dapat digunakan untuk makanan, obat-obatan, atau penggunaan medis. Ini juga
umum digunakan untuk banyak aplikasi di laboratorium. Di Indonesia = BPFI
4. Grade NF memenuhi atau melebihi persyaratan dari National Formulary (NF). USP dan NF
(USP – NF) bersama-sama menerbitkan buku standar farmakopia publik untuk zat-zat obat
kimia dan biologi, bentuk sediaan, preparasi kompon, eksipien, peralatan medis, dan
suplemen makanan. Daftar NF ini harus ditinjau untuk menentukan mana yang dianggap
sebagai grade yang setara.
5. Grade Laboratorium adalah grade yang paling populer untuk digunakan dalam aplikasi
pendidikan (praktikum), tetapi tingkat ketidakmurniannya tidak diketahui. Meskipun sangat
bagus untuk mengajar dan pelatihan, itu tidak cukup murni untuk ditawarkan untuk
digunakan pada makanan, obat, atau penggunaan obat apa pun.
6. Purified Grade, juga disebut grade murni atau praktis, tidak memenuhi standar resmi; tidak
cukup murni untuk digunakan pada makanan, obat, atau penggunaan obat apa pun.
7. Grade Teknis digunakan untuk tujuan komersial dan industri; namun, seperti banyak
lainnya, itu tidak cukup murni untuk digunakan pada makanan, obat, atau penggunaan
obat apa pun. Aspek GLP #4 Bahan kimia lab
• Grade ACS, Reagen, dan USP-NF biasanya setara dan dapat
dipertukarkan tetapi, meskipun demikian, kesesuaian harus selalu
dikonfirmasi sebelum digunakan. Ini dapat dilakukan dengan meninjau
persyaratan peraturan yang berlaku.
• Grade laboratorium, murni, dan teknis memiliki kegunaannya sendiri.
Misalnya, bahan kimia grade laboratorium, karena biaya rendah dan
kemurnian kimia yang baik, digunakan secara luas dalam aplikasi
pendidikan, seperti praktikm di laboratorium pada tingkat sekolah
menengah dan perguruan tinggi; Namun, bahan kimia kelas
laboratorium tidak akan sesuai untuk digunakan di laboratorium Quality
Control pada produsen farmasi atau alat medis. ACS-, USP-, atau bahan
kimia yang terstandar harus digunakan dalam laboratorium ini, karena
grade tersebut memiliki lebih sedikit kotoran yang pada akhirnya dapat
berdampak pada pasien yang memakai obat-obatan yang dibuat dengan
bahan kimia tersebut.
• Dengan tujuh jenis kelas kemurnian kimia yang berbeda dan tidak sama,
sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana mereka dapat
mempengaruhi produk. Menggunakan tingkat kemurnian yang lebih
rendah dari standar produk yang seharusnya akan menyebabkan
kesalahan yang sangat mahal. Demikian pula, menggunakan kelas
dengan kemurnian yang lebih tinggi bila tidak diperlukan dapat
mengakibatkan biaya yang tidak perlu.

https://indogen.id/7-grade-bahan-kimia-umum-yang-digunakan-di-laboratorium/
GOOD MEASUREMENT PRACTICE
PRAKTEK MELAKUKAN PENGUKURAN YANG BAIK
Aspek GLP #3 PERALATAN

➢Laboratorium harus dilengkapi dengan peralatan dan


instrumentasi yang diperlukan agar pengujian dapat
dilaksanakan.
➢Peralatan pengujian termasuk perangkat keras dan perangkat
lunak harus dilindungi dari penyetelan atau pengoperasian
yang dapat menyebablkan tida validnya hasil pengujian.
➢Peralatan dan instrument yang tersedia harus diinspeksi
secara periodic, dijaga kebersihan dan dikalibrasi sesuai
dengan standar.
➢Catatan setiap peralatan meliputi :
1.Nama peralatan, deskripsi dan nomor seri
2.Tanggal perolehan peralatan (delivery)
3.Data maintenance, kalibrasi dan perbaikan
4.Keselamatan yang diperlukan bagi setiap peralatan utama
kalibrasi

• Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menstandarisasi


alat ukur laboratorium dengan cara membandingkan
alat ukur tersebut dengan peralatan standar yang dapat
diidentifikasi dan ditelusuri ke standar
nasional/internasional..
• Semua peralatan ukur dan instrument harus terlebih
dahlu dikalibrasi sebelum digunakan dan dikalibrasi
ulang secara regular.
• Sertifikat kalibrasi yang diterbitkan harus berisi hasil
pengukuran, termasuk ketidakpastian pengukuran
dan/atau pernyataan kesesuaian spesifikasi metrology
yang ditetapkan
GOOD DOCUMENTATION PRACTICE
PRAKTEK PENDOKUMENTASIAN HASIL PENGUJIAN
YANG BAIK
REKAMAN DATA HASIL UJI
✓Rekaman hasil uji , proses, serta penerbitan laporan hasil
uji merupakan unsur yang sangat penting dalam
keseluruhan proses pengujian.
✓Rekaman dapat berupa hard copy atau media elektronik.
✓Seluruh rekaman yang berhubungan dengan pengujian
harus mudah dibaca, didokumentasikan dan dipelihara
sedemikian rupas sehingga rekaman tersebut dapat mudah
diperoleh kembali dengan cepat samapai batas waktu yang
ditentukan.
✓Rekaman harus disimpan di lokasi yang memadai untuk
mencegah kerusakan, kehilangan dan harus dijamin
amandan rahasia
✓Semua perubahan dalam rekaman harus ditandatangani
atau diparaf oleh orang yang melakukan koreksi

Aspek GLP #9
Fungsi pencatatan atau rekaman

Untuk mendokumentasikan apa yang


diperoleh dari perhitungan atau pengamatan
orisinil tanpa rekayasa
Usaha-usaha untuk meminimalkan kesalahan
rekaman/pencatatan

1.Meningkatkan kesadaran personel penanggung jawab


melalui pelatihan atau pengarahan dari atasannya
2.Pemeriksaan oleh operator yang berbeda
3.Pemeriksaan perhitungan oleh orang lain
4.Perhitungan kembali dengan metode yang berbeda
5.Verifikasi data atau hasil perhitungan
Aspek GLP #2

GOOD HOUSEKEEPING PARCTICE


PRAKTEK MENJAGA AKOMODASI DAN LINGKUNGAN
KERJA YANG BAIK
A Clean Lab is a Happy Lab
A Cluttered Lab is a Dangerous Lab!

Keep your lab clean!


➢Laboratorium harus mempunyai ukuran,
konstruksi, lokasi dan sistem pengendalian yang
memadai agar dapat memenuhi tugas dan
fungsi laboratorium.
➢Kondisi akomodasi dan lingkungan dapat
berpengaruh terhadap:
1.Kondisi sampel yang akan diuji
2.Kinerja peralatan laboratorium
3.Personel laboratorium
4.Kesesuaian kondisi yang dipersyaratkan
Fasilitas laboratorium

Fasilitas laboratorium yang harus dipenuhi adalah:


1.Pencahayaan
2.Ventilasi
3.Sumber energy
4.Persediaan air
5.Alat keselamatan
6.Meja kerja dan area kerja personel laboratrium
Housekeeping
Poor housekeeping:
• Causes accidents:
• Costs you money
• Contaminates your research
• Sets up bad habits for students
entering a more regulated
industrial setting.
• Gets more attention from
inspectors.
Housekeeping
AKIBAT DARI TIDAK MENJAGA AKOMODASI DAN
LINGKUNGAN KERJAYANG BAIK :
• Accidents (kecelakaan)
• Messy counter tops are a good source of
spills.
• Poorly maintained equipment or apparatus can
break spilling its contents, damage other
equipment or flying debris can cause injury.
• Containers and equipment on the floor can
cause hazard.
Housekeeping

The Results of Poor


housekeeping:
• Costs you money (biaya tinggi)
• Overstocking or reordering
of chemicals due to
uncontrolled or unmanaged
inventory.
• Replacing spilled chemicals
or damaged equipment.
Housekeeping
The Results of Poor housekeeping:
• Contaminates your research (hasil
percobaan terkontaminasi)
– Poorly washed containers or
equipment can lead to cross
contamination.

– Poorly labeled storage


containers can lead to
the use of a wrong
reagent.
Don’t Block Access to Electrical Panels, Safety
Showers and Eye Wash Stations
Don’t block doors or Fire Extinguishers
Old Equipment Can Be
Dangerous
Maintain your Equipment!

Rusty water-bath with exposed wires


Improper Chemical Storage

• Ether was stored in


domestic style
refrigerator. Either the
thermostat or the
interior light was the
ignition source that
caused the explosion.
• Flammables have to be
stored in a Flammables
or Explosion proof
fridge.
Lack of Attention to Details

Heater/stir plate
being used to stir
only accidentally
was also turned on
as hot plate also!
Incomplete reaction placed in
refrigerator

Reaction container was placed into the refrigerator


before the reaction had been completely quenched.
The bottle over pressurized and exploded.
Do Not Store Consumables
with Chemicals!
Proper Equipment Usage

• There needs to be a written Standard Operating


Procedure for all equipment.

• Everyone should be properly trained before using any


equipment.

• Improperly used or maintained equipment can be dangerous


to your health or can result in expensive damages.

• Fires are common result with inappropriate equipment


usage.
Centrifuges- An Example of Improper Usage
and Maintenance
Hazards
Aspek GLP #8
➢ Mechanical failure of rotating parts (often violent).
✓Contact with rotating parts.
✓Sample leaks causing aerosols, stress corrosion,
contamination.

✓Sample imbalance causing machine movement / walking (or


stress failure of component parts).

➢Fire or explosion.
➢Health (contact with contaminated components / vapors).
NFPH
Hazards
Aspek GLP #8

Chemical Biologycal Physical


Hazard berkenaan dengan Kesehatan dan sifat bahan
NFPHazard

Hazard berkenaan dengan sifat bahan menurut NFPA,


biasanya tertera pada kemasan/wadah bahan
NFPA = National Fire Protection Agency
NFPH = National Fire Protection Hazard
Rotor Failure ➔ contoh mechanical failure
Dancing Centrifuge

Disebabkan karena penempatan sampel yang tidak seimbang dalam rotor


SOP-Cara penempatan sampel dalam sentrifuga
Good Laboratory Safety Practices
PRAKTEK BEKERJA DENGAN AMAN DI
LABORATORIUM YANG BAIK
Work as a Team

• When performing potentially hazardous/dangerous


operations always:

• Make sure someone is in the laboratory with you


• Notify someone that you are in the lab and what time
you will check with them when you complete your
work.
• Check-in with that person if you exceed your time
estimate or if you leave.
Work as a Team

• When performing potentially hazardous/dangerous


operations always:

• Make sure someone is in the laboratory with you


• Notify someone that you are in the lab and what time
you will check with them when you complete your
work.
• Check-in with that person if you exceed your time
estimate or if you leave.
Remember Good Practices

• Never work alone.


• Commit to good housekeeping
• Do not block access to doors, electrical or
emergency equipment
• Store chemicals and wastes properly
• Maintain equipment
(Good Laboratory
Safety Practices-GLSP)
https://sheffield.ac.uk
Mengapa itu penting?
◼ Kerja yang aman
melindungi:
 Anda
 Pekerjalab lainnya
 pembersih
 Pengunjung
 Kerjamu
Apa yang dikatakan hukum? (1)
> Inggris
◼ Keselamatan Kesehatan di
Tempat Kerja dll Undang-
Undang 1974
 Anda harus bekerja dengan aman
 Anda tidak boleh membahayakan
orang lain
 Anda tidak boleh
menyalahgunakan peralatan
keselamatan

◼ Hukuman – hingga 2 tahun


penjara &/atau denda tak
terbatas
Apa yang dikatakan hukum? (2)
◼ Tata Kelola
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja thn
1999
◼ Pengendalian Bahan
Berbahaya bagi
Kesehatan thn 2004
◼ Anda harus tampil
sbg PENILAIAN
RISIKO = risk assesor
Apa yang dikatakan hukum? (3)
Di Indonesia :
Berikut adalah peraturan pemerintah yang terkait dengan K3 di
laboratorium :
1. Undang Undang Republik Indonesia No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
2. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-51/Men/1999
Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja.
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-187/Men/1999
Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
7. Surat Edaran Dirjen Binawas No.SE.05/BW/1997 tentang
Penggunaan Alat Pelindung Diri.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No: PER.05/MEN/1996 tentang
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
9. Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang
timbul Akibat hubungan Kerja.
10.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/IX/VIII/2001
tentang Pedoman teknis analisis dampak lingkungan.
11.Keputusan Menteri kesehatan Nomor 1217/Menkes/SK/IX/2001
tentang pedoman penanganan dampak radiasi.
12.Keputusan Menteri kesehatan Nomor 1405/MENKES/SK/IX/2002
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
dan Industri.
13.Keputusan Menteri kesehatan Nomor 315/Menkes/SK/III/2003
tentang komite Kesehatan dan keselamatan kerja sektor
kesehatan
14.Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No 52 Tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Bagaimana cara melakukan
Penilaian Risiko?
◼ Menentukan bahaya dan
mengevaluasi risiko
◼ Gunakan semua yang relevan data
yang tersedia
◼ Menentukan kontrol diperlukan untuk
meminimalkan risiko tersebut
◼ Dokumen penilaian
◼ Setuju dengan supervisor Anda
◼ Menggunakan tindakan pengendalian
tersebut
Anda harus menerima pelatihan
khusus tentang cara melakukan ini
di departemen Anda
Tindakan Kontrol (dalam urutan
preferensi)

1. Gunakan zat yang


kurang berisiko
2. Gunakan bentuk zat
yang lebih aman
(misalnya larutan,
bukan bubuk)
Tindakan Kontrol (dalam urutan
preferensi)

3. Bekerja di lemari
asam*
4. Pastikan ventilasi
umum yang baik
Tindakan Kontrol (dalam urutan preferensi)
5. Sistem kerja yang
aman
6. Kurangi waktu
pemaparan, tambah
jarak, kurangi volume
7. Alat pelindung diri
(sebagai upaya terakhir
untuk perlindungan utama)

https://2.bp.blogspot.com/
Melindungi diri sendiri
◼ Kenakan pakaian dan
pakaian pelindung yang
diidentifikasi dalam
penilaian risiko Anda
◼ Jas laboratorium harus
tetap diikat/terkancing
◼ Jangan memakai sandal
atau sepatu terbuka
◼ Rambut panjang harus
diikat ke belakang, kenakan
penutup rambut.
Melindungi diri sendiri - sarung
tangan
◼ Ada banyak jenis sarung tangan
pelindung
◼ Gunakan yang benar untuk
pekerjaan yang akan Anda
lakukan
◼ Ingatlah bahwa Anda perlu
memilih sarung tangan pelindung
bahan kimia sesuai dengan
bahan dan/atau bahan yang
akan Anda gunakan
◼ Lepaskan sarung tangan Anda
sebelum menggunakan
instrumen, telepon, dan
meninggalkan laboratorium
Kebersihan laboratorium
◼ Jangan pernah makan,
minum atau merokok di
laboratorium
◼ Jangan pernah
menggunakan kosmetik
◼ Jangan pernah menyentuh
wajah, mulut, atau mata
Anda
◼ Jangan pernah menghisap
pena atau mengunyah
pensil
◼ Selalu cuci tangan sebelum
berangkat dan terutama
sebelum makan
Apa bahaya umum di
laboratorium? ➔ lihat hazard
◼ Api
◼ Pecahnya barang pecah
belah
◼ benda tajam
◼ Tumpahan
◼ Peralatan tekanan & tabung
gas
◼ Panas & dingin yang ekstrem
◼ Bahaya kimia
◼ Bahaya biologis
◼ Radiasi

Dan masih banyak lagi!


Menghindari Kebakaran
◼ Zat yang mudah
terbakar
 Gunakan jumlah
minimum
 Simpan di lemari
penyimpanan khusus
 Gunakan sumber
pemanas yang dikontrol
suhu
(misalnya penangas air
daripada hot-plate atau
pembakar Bunsen)
Minimalkan kerusakan akibat
kebakaran

◼ Pastikan pintu
kebakaran koridor
dan pintu
laboratorium tetap
tertutup setiap saat
Keamanan Kebakaran
◼ Pastikan Anda tahu apa
yang harus dilakukan:
 Jika Anda memiliki api
 Jika Anda mendengar alarm
kebakaran

◼ Jika Anda adalah anggota


staf, Anda harus menghadiri
pelatihan kebakaran setiap
tahun. Pasca sarjana juga
harus serius
mempertimbangkan untuk
melakukannya.
Barang pecah belah
◼ Gunakan teknik yang benar untuk
memasukkan selang ke peralatan
gelas
◼ Jangan sekali-kali menggunakan
barang pecah belah di bawah
tekanan atau vakum kecuali
dirancang untuk pekerjaan itu dan
dilindungi dengan benar
◼ Buang barang pecah belah yang
pecah atau pecah – ini berisiko bagi
Anda dan orang lain
◼ Selalu buang pecahan kaca di
tempat sampah kaca atau tempat
sampah benda tajam dan bukan di
tempat sampah umum
Tumpahan
◼ Bersihkan tumpahan
segera, jangan menunggu
cleaning service.
◼ Anda sudah menentukan
bagaimana melakukan ini
sebagai bagian dari
penilaian risiko Anda
◼ Buang bahan berbahaya
sebagai limbah beracun
Tabung gas
◼ Jangan pernah menggunakan tanpa
pelatihan formal
◼ Minimalkan jumlah di laboratorium
 Simpan secara eksternal bila
memungkinkan
◼ Silinder berat dan dapat menyebabkan
kerusakan serius pada Anda jika jatuh
 Pastikan mereka dirantai saat digunakan
 Bergerak hanya dengan troli silinder
◼ Gunakan regulator & peralatan kontrol yang
sesuai untuk gas yang bersangkutan
◼ Pertimbangkan konsekuensinya jika silinder
Anda bocor
Kriogenik
◼ Gas cair sangat dingin dan
dapat menyebabkan luka bakar
◼ Gas cair menguap dan banyak
yang dapat menyebabkan
sesak napas
◼ Jika Anda perlu membawa
cryogen dalam lift, ada prosedur
khusus yang harus diikuti –
bicarakan dengan supervisor
Anda atau anggota staf teknis
senior
◼ Anda harus memiliki pelatihan
khusus untuk menggunakannya
Peralatan listrik
◼ Selalu lakukan
pemeriksaan visual pada
peralatan listrik sebelum
digunakan, cari keausan
atau cacat yang jelas
◼ Semua peralatan listrik
portabel harus memiliki
stiker "uji PAT" saat ini
◼ JANGAN PERNAH
menggunakan peralatan
yang rusak
Kerapihan Umum
◼ Jaga tempat kerja Anda
tetap rapi
◼ Bersihkan sampah, tangani
dengan mencuci, dan
singkirkan barang-barang
setelah Anda selesai
menggunakannya
◼ Pastikan semuanya aman
sebelum Anda
meninggalkan barang tanpa
pengawasan
x
◼ Laboratorium yang rapi
menghindari kecelakaan
bagi semua orang
Peralatan laboratorium
◼ Jangan pernah
menggunakan
peralatan laboratorium
apa pun kecuali Anda
terlatih & telah diberi
wewenang untuk
melakukannya
◼ Selain melukai diri
sendiri, Anda dapat
menyebabkan
kerusakan yang sangat
mahal
Pertolongan pertama
◼ Semua pekerja laboratorium
harus menjalani pelatihan
pertolongan pertama yang
sederhana
 Untuk SEMUA percikan kimia,
cuci dengan banyak air selama
10 menit
 Kontrol pendarahan dengan
tekanan langsung, hindari
benda asing seperti kaca

◼ Laporkan semua kecelakaan


kepada supervisor atau
petugas keamanan
departemen Anda
Melindungi kesehatan Anda
◼ Jika Anda memiliki
alergi terhadap bahan
laboratorium atau
menderita kondisi
medis yang dapat
mempengaruhi Anda
di laboratorium
(misalnya diabetes
atau epilepsi),
pastikan supervisor
Anda mengetahuinya
Bahan Limbah
◼ Bagian dari penilaian risiko Anda
adalah menentukan cara
membuang limbah bahan
laboratorium dengan aman
 Pelarut dan minyak harus
dipisahkan ke dalam botol atau
drum limbah yang benar
 Departemen Anda akan
membantu Anda menentukan apa
yang harus dilakukan dengan
bahan kimia atau biologis
◼ Jangan membuang bahan ke
saluran pembuangan atau
dengan sampah biasa kecuali
diizinkan untuk melakukannya
Bekerja di luar jam normal dan di
akhir pekan
◼ Anda harus mengikuti
kursus pelatihan dan
mendapat izin dari
Kepala Departemen Anda
sebelum bekerja di luar
jam normal
◼ Sebagian besar
pekerjaan eksperimental
tidak diizinkan
◼ Supervisor Anda akan
menjelaskan persyaratan
secara lebih rinci
Jika ragu – TANYAKAN!!!
◼ Jangan melakukan
prosedur baru atau
tidak biasa sampai
Anda benar-benar
terlatih & memahami
tindakan pencegahan
yang diperlukan untuk
kerja yang aman
◼ JANGAN TAKUT!!!!
DAFTAR PUSTAKA

1. Chernecky CC & Berger BJ. 2008. Laboratory Tests and


Diagnostic Procedures 5 tahun edition. Saunders-Elsevier.
2. Hadi, A. 2000. Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
Sesuai ISO/IEC 17025: 2000. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
3. Depkes RI. 2004. Pedoman Praktek Laboratorium Yang
Benar (Good Laboratory Practice) .Cetakan 3. Direktorat
Laboratorium Kesehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI. Jakarta
4. www.sheffield.ac.uk/polopoly/file/Labsafety.ppt
dlsb
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai