Anda di halaman 1dari 15

PEDOMAN PRAKTIK

LABORATORIUM YANG BENAR


( GOOD LABORATORY PRACTICE )
Penulis : Departemen Kesehatan RI
Reviewer : Dina Rivia Dwi S.
NPM : 2020350007
Kelas : PQA
DEFINISI GLP
(GOOD LABORATORY PRACTICE)
• Praktik Laboratorium yang Baik (GLP) adalah peraturan formal yang
dibuat oleh FDA ( Adminitrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat)
pada tahun 1978.
• GLP adalah suatu cara pengorganisasian laboratorium dalam
proses pelaksanaan pengujian, fasilitas, tenaga kerja dan kondisi
yang dapat menjamin agar pengujian dapat dilaksanakan,
dimonitor, dicatat dan dilaporkan sesuai standar
nasional/internasional serta memenuhi persyaratan keselamatan
dan kesehatan.
• GLP bukan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan ilmiah namun
hanya merupakan pelengkap dalam praktek berlaboratorium untuk
mencapai mutu data hasil uji yang konsisten.
SEJARAH GLP
(Good Laboratory Practice)
• Pada awal dan pertengahan 1970-an, FDA waspada terhadap kasus
praktik yang buruk di beberapa tempat laboratorium, baik oleh
karyawan yang tidak puas atau langsung oleh inspektur FDA.
• FDA merasa perlu untuk melakukan investigasi mendalam di seluruh AS,
Investigasi dilakukan di sekitar 40 di laboratorium toksikologi.
• Di akhir investigasi, FDA mempublikasikan temuannya, dirangkum
dalam mengikuti dua slide. Beberapa kasus penipuan terdeteksi dan
laboratorium terkait ditangani dengan ketat. Salah satu perusahaan
tersebut, Bio-Test Industri, ditutup dan direktur dipenjara.
• Tetapi sebagian besar praktik buruk yang diamati ternyata tidak
penipuan dan dapat ditangani dengan menerapkan sistem manajemen
mutu.
TUJUAN PENERAPAN GLP
(Good Laboratory Practice)
Penerapan GLP bertujuan untuk meyakinkan bahwa data hasil uji yang
dihasilkan telah mempertimbangkan :
• Perencanaan dan pelaksanaan yang benar (Good Planning and
execution)
• Praktek pengambilan sampel yang baik (Good Sampling Practice)
• Praktek melakukan analisa yang baik(Good Analytical Practice)
• Praktek melakukan pengukuran yang baik (Good Measurement
Practice)
• Praktek mendokumentasikan hasil pengujian/data yang baik (Good
Dokumentation Practice)
• Praktek menjaga akomodasi dan lingkungan kerja yang baik (Good
Housekeeping Practice).
MATERI BAHASAN GLP

Þ Organisasi dan Manajemen Laboratorium


Þ Ruangan dan Fasilitas
Þ Mutu Laboratorium
Þ Kesehatan dan Keselamtan Kerja
Laboratorium
ORGANISASI DAN MANAJEMEN LABORATORIUM

Organisasi
Laboratorium harus:
=> Memiliki personel manajerial dan teknis dengan wewenang dan sumber daya
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas dan untuk mengidentifikasi
terjadinya penyimpangan dari sistem manajemen mutu.
=> Memiliki pengaturan untuk memastikan bahwa manajemen dan personel
tidak terpengaruh pada tekanan komersial, politik, keuangan dan tekanan lainnya
atau konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi kualitas kerja mereka.
=> Mempunyai kebijakan dan prosedur untuk memastikan kerahasiaan:
- Informasi hasil pengujian dan tidak boleh ditujukan untuk kepentingan
komersial dan penyampaian hasil / laporan pengujian serta melindungi data
dalam arsip.
Manajemen
1. Visi dan Misi
Setiap laboratorium harus memiliki visi dan misi,petugas yang bekerja di
laboratorium harus mengetahui dan memahami visi misi laboratorium.
2. Informasi dan Alur Pelayanan
Pada umumnya sistem informasi laboratorium terdiri atas :
- Sistem informasi mutu pelayanan
- Sitem informsi kepegawaian
- Sistem informasi keuangan
- Sistem informasi logistik
3. Unsur-unsur Manajemen
- Dukungan bagi semua petugas laboratorium dengan kewenangan dan
sumber daya yang sesuai untuk melaksanakn tugas.
- Kebijakan dan prosedur untuk menjamin kerahasiaan laboratorium
- Struktur organisasi dan struktur manajemen
4. Tenaga Laboratorium
- Kualifikasi : minimal tenaga laboratorium yang bekerja meliputi Kepala
Laboratorium,petugas administrasi,dan petugas teknis.
- Jumlah tenaga administrasi dan tenaga teknis diseuaikan dengan
kebutuhan dan standar yang berlaku.
5. Manajemen Mutu
Sistem manajemen mutu yaitu kebijakan prosedur,dokumen,dan lainnya yang
bertujuan agar mutu pemeriksaan dan sistem mutu berjalan dengan
pengelolaan yang baik.
6. Komunikasi
- Komunikasi Intern : horizontal,vertikal.
- Komunikasi Ekstern
- Komunikasi ekspertis/keahlian
7. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan laboratorium dapat dilakukan dalam bentuk
formal,informal,dan bimbingam teknis.
RUANGAN DAN FASILITAS LABORATORIUM
Ruang
Persyaratan umum kontruksi ruang laboratorium :
1. Dinding terbuat dari tembok permanen warna terang.
2. Langit langit tingginya antara 2.70-3.30m dari lantai
3. Pintu harus kuat dan rapat.
4. Jendela tinggi minimal 1,00m dari lantai
5. Semua stop kontak dan saklar dpasang 1,40 m dr lantai
Fasilitas Penunjang
6. Tersedia WC pasien dan petugas yang terpisah
7. Penampungan atau pengolahan limbah laboratorium
8. Keselamatan dan keamanan kerja
9. Harus dilengkapi slogan menjaga kebesihan
MUTU LABORATORIUM

1. Bakuan Mutu : demi menjamin tercapainya dan


terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu,diperlukan bakuan
mutu berupa standar yang tertulis dan dijadikan pedoman
bagi tenaga kerja.
2. Klasifikasi :
terbagi atas 4 jenjang :
- Normatif = Pedoman mutu/Kebijakan mutu
- Tingkat Menengah = Prosedur operasi baku
- Teknis = Petunjuk teknis/instruksi kerja
- Dokumen Pendukung = Informasi
3. Prinsip Dalam Membakukan Aktivitas
Laboratorium
Pembakuan dibuat berjenjang berdasarkan jenjang aktivitas yang
ada dalam laboratorium.
- Jenjang tertinggi adalah Pedoman mutu yang merupakan
kebijakan tertinggi menjamin mutu di laboratorium.
- Jenjang kedua adalah kelompok Prosedur Tetap
- Jenjang terendah yaitu Petunjuk Kerja

4. Panduan Mutu
- Dokumen yang menjelaskan seluruh sistem manajemen mutu dan
struktur dokumentasi yang digunakan dalam sistem manajemen
mutu.
- Dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan dan
pelaksanaan prosedur lain.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Laboratorium

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan bagian dari


pengelolaan laboratorium segala keseluruhan.
1. Petugas / Tim K3 Laboratorium
Mempunyai kewajiban melaksanakan dan memantau
pelaksanaan K3:
- Melakukan pemeriksaan dan pengarahan secara berkala.
- Memastikan semua petugas laboratorium menghindari
bahaya infeksi
- Memastikan dan melakukan pengawasan terhadap segala
aktivitas laboratorium
2. Kesehatan Petugas Laboratorium
Untuk menjamin kesehatan petugas laboratorium harus
dilakukan hal seperti berikut :
- Pemeriksaan foto toraks setiap tahun
- Pemberian imunisasi
- Perlindungan terhadap sinar UV
- Pemantauan kesehatan
3. Sarana dan Prasarana K3 Laboratorium
- Jas Lab
- Sarung tangan
- Masker
- Alas kaki
- Lemari asam
- Emergency shower
SUMBER
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik.2008.Pedoman Praktik
Laboratorium yang Benar9(Good Laboratory Practice),Jakarta:Departemen
Kesehatan.
https://www.who.int/tdr/publications/documents/glp-trainer.pdf
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai