Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 5

1. Trialdmi Duru (J40223195)


2. Aditya Putra Wibowo (J40223196)
3. Lutfi Afiatu Na’imah (J40223197)
4. Sasmitha Andriana .F (J40223198)
1. Struktur organisasi laboratorium (dari jabatan paling atas hingga

bawah) beserta fungsi ,tugas, tanggung jawab dan wewenang


pelaksananya masing masing
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM

Deskripsi Tugas
Penjelasan lengkap mengenai struktur organisasi laboratorium serta fungsi, tugas,
tanggung jawab dan wewenang pelaksananya masing-masing :
1. Rektor (atau Direktur untuk lembaga penelitian/perusahaan)
a. Fungsi: Memberikan arahan strategis dan kebijakan umum
b.Tugas: Pengawasan keseluruhan atas semua unit, termasuk laboratorium, di
institusi
c. Tanggung Jawab: Memastikan semua kegiatan termasuk yang di laboratorium
berjalan sesuai dengan visi dan misi institusi
d.Wewenang: Membuat kebijakan, menetapkan anggaran, dan menyetujui kerja
sama eksternal.
2. Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi
a. Fungsi: Memastikan kualitas dan kemajuan penelitian dan inovasi
b.Tugas: Pengawasan spesifik atas kegiatan riset, termasuk di laboratorium.
c. Tanggung Jawab: Menyusun dan melaksanakan kebijakan riset dan inovasi.
d.Wewenang: Memberikan izin untuk proyek penelitian, alokasi dana penelitian,
dan menetapkan kerja sama riset.
3. Kepala Unit Pengelola Laboratorium (UP Laboratorium)
a. Fungsi: Manajemen dan koordinasi keseluruhan operasional laboratorium.
b.Tugas: Membuat rencana operasional, manajemen sumber daya, dan
penjaminan mutu kegiatan laboratorium.
c. Tanggung Jawab: Memastikan semua operasional laboratorium sesuai dengan
standar dan prosedur yang berlaku.
d.Wewenang: Rekrutmen tenaga laboran, pembelian bahan/instrumen, dan
penyusunan laporan kegiatan laboratorium.
4. Supervisor Laboratorium
a. Fungsi: Pengawasan harian atas kegiatan laboratorium.
b. Tugas: Mengkoordinasikan jadwal kerja teknisi, memonitor kegiatan penelitian,
dan memastikan penerapan keselamatan kerja.
c. Tanggung Jawab: Keefektifan dan keefisienan operasional harian, serta
keselamatan di laboratorium.
d. Wewenang: Memberikan instruksi kerja kepada teknisi, menetapkan shift kerja,
dan evaluasi kinerja.
5. Ketua Bidang Kesehatan Kerja
a. Fungsi:
- Mengawasi kebijakan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
- Mengpromosikan kultur keselamatan di lingkungan laboratorium.
b. Tugas:
- Menerapkan standar K3 yang berlaku dan memastikan semua staf laboratorium
memahami serta mengikutinya.
- Melakukan inspeksi rutin untuk mengecek kepatuhan pada regulasi keselamatan
dan kesehatan.
c. Tanggung Jawab:
- Menjamin lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua staf laboratorium.
- Menciptakan protokol darurat dan pelatihan keselamatan untuk staf.
d. Wewenang:
- Menghentikan operasi laboratorium yang dianggap berisiko atau tidak mematuhi
standar keselamatan.
- Memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan pencegahan kejadian kerja.
a. Deputi Bidang Mutu
- Fungsi:
Menyusun dan memelihara standar mutu operasional laboratorium.
- Tugas:
Mengembangkan dan melaksanakan sistem manajemen mutu dalam laboratorium.
Mengawasi pelaksanaan prosedur dan memastikan kepatuhan terhadap standar
mutu.
- Tanggung Jawab:
Menjamin keandalan dan keakuratan hasil pengujian atau analisis laboratorium.
Melakukan audit internal dan mengimplementasikan aksi korektif dan preventif.
- Wewenang:
Memberikan otorisasi untuk revisi prosedur dan metode pengujian.
Menyetujui pelatihan internal yang terkait dengan peningkatan mutu.
b. Deputi Bidang Keselamatan
- Fungsi:
Mengimplementasikan dan memantau prosedur keselamatan di laboratorium.

- Tugas:
Memantau dan mengevaluasi penerapan standar keselamatan.
Melakukan investigasi atas insiden yang berkaitan dengan keselamatan.
- Tanggung Jawab:
Memastikan tidak ada kecelakaan kerja akibat kelalaian keselamatan.
Menyediakan pelatihan dan peralatan keselamatan bagi semua staf laboratorium.
- Wewenang:
Melakukan penyesuaian terhadap protokol keselamatan sesuai evaluasi risiko.
Menginisiasi drill keselamatan dan simulasi keadaan darurat.
6. Ketua Bidang Pengujian dan Sertifikasi: Merencanakan, mengevaluasi dan
mengendalikan sistem manajemen pengujian dan sertifikasi di laboratorium.
a. Fungsi:
Mengelola proses pengujian sampel dan pengeluaran sertifikasi yang akurat dan
terpercaya.
b. Tugas:
Merencanakan dan menilai operasional pengujian dan proses sertifikasi.
Memastikan pengujian dilakukan sesuai dengan standar regulasi dan pelanggan.
c. Tanggung Jawab:
Penyediaan laporan pengujian dan sertifikat yang valid dan terpercaya.
Memenuhi persyaratan akreditasi dan lainnya yang relevan dengan pengujian dan
sertifikasi.
d. Wewenang:
Memberi persetujuan akhir atas penerbitan sertifikat pengujian.
Mengimplementasikan revisi proses pengujian berdasarkan audit dan umpan balik.
7. Ketua Bidang Pelatihan: Mengkoordinir dan mengendalikan semua kegiatan
pelatihan di laboratorium. Bertanggung jawab dalam pengembangan SDM melalui
program pelatihan yang berkesinambungan.
a. Fungsi:
Koordinasi dan pengawasan program-program pelatihan di laboratorium.
b. Tugas:
Menentukan kebutuhan pelatihan untuk staf laboratorium.
Merancang dan mengimplementasikan program pelatihan yang relevan.
c. Tanggung Jawab:
Pengembangan kemampuan teknis dan non-teknis staf laboratorium.
Monitoring dan evaluasi efektivitas program pelatihan.
d. Wewenang:
Pemilihan penyedia pelatihan eksternal.
Penyetujuan anggaran dan jadwal pelatihan.
a. Deputi Penyelia Bidang Lingkungan, Pangan, Biologi, Fisika, Kimia
- Fungsi:
Pengendalian operasional dan teknis di bidang spesifikasinya.
- Tugas:
Merencanakan kegiatan pengujian dan analisis dalam bidangnya.
Mengawasi kelancaran dan mutu pelaksanaan pengujian.
- Tanggung Jawab:
Menyediakan layanan pengujian dan analisis berkualitas.
Pengembangan metode dan teknik pengujian terkini.
- Wewenang:
Pembuatan keputusan teknis dalam pelaksanaan pengujian.
Memberikan rekomendasi perbaikan atas prosedur dan teknik pengujian.
b. Teknisi/Analisis Laboran
- Fungsi:
Eksekusi kegiatan pendukung operasional pengujian di laboratorium.
- Tugas:
Melaksanakan pengujian dan analisis sesuai dengan SOP.
Melaporkan hasil kegiatan kepada penyelia atau deputi.
- Tanggung Jawab:
Akurasi dan keandalan dari hasil uji atau analisis.
Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan laboratorium.
- Wewenang:
Memberikan usulan baru mengenai teknik pengujian.
Melakukan identifikasi masalah dan kegagalan pada peralatan.

c. Staff Admin Bagian Arsip dan Inventaris


- Fungsi:
Pengelolaan dokumen dan inventaris laboratorium.
- Tugas:
Pencatatan dan pelaporan status inventaris barang.
Melakukan audit berkelanjutan terhadap inventaris.
- Tanggung Jawab:
Keamanan dan keteraturan dokumen serta inventaris laboratorium.
Menjaga update pencatatan aset laboratorium.
- Wewenang:
Penentuan metode pengarsipan.
Penyusunan jadwal inventarisasi berkala.
d. Staff Admin Penerima Sampel
- Fungsi:
Manajemen sampel yang datang ke laboratorium.
- Tugas:
Penerimaan dan klasifikasi sampel yang akan diuji.
Pemberian informasi kepada pelanggan terkait proses pengujian.
- Tanggung Jawab:
Keakuratan informasi dan dokumentasi sampel masuk.
Komunikasi efektif dengan pelanggan tentang proses sampel.
- Wewenang:
Pembuatan dan pengelolaan log penerimaan sampel.
Mengkomunikasikan status sampel ke pelanggan dan teknisi.
e. Staff Admin Bagian Keuangan
- Fungsi:
Pengelolaan keuangan laboratorium.
- Tugas:
Manajemen budget, pengadaan, dan transaksi keuangan.
Penanganan pembukuan dan laporan keuangan laboratorium

- Tanggung Jawab:
Kelancaran kegiatan finansial laboratorium.
Kepatuhan terhadap regulasi pajak dan keuangan.
- Wewenang:
Pengesahan dokumen pembayaran dan pembukuan finansial.
Analisis dan rekomendasi anggaran untuk inisiatif laboratorium.

2. Prosedur kerja dalam tim laboratorium (Prosedur pembagian medical

checkup,SOP kerja sama dengan suplayer)


Dalam menjalankan operasional laboratorium, khususnya yang
berkaitan dengan medical checkup dan kerja sama dengan supplier, diperlukan
prosedur kerja yang jelas dan sistematis. Proses-proses ini membantu
memastikan pelaksanaan tugas yang efisien dan efektif, serta menjaga standar
kualitas dan keamanan. Berikut adalah panduan umum untuk prosedur kerja
dalam tim laboratorium, pembagian tugas dalam medical checkup, serta Standar
Operasional Prosedur (SOP) untuk kerja sama dengan supplier.
Prosedur Kerja dalam Tim Laboratorium
1. Pembentukan Tim dan Penetapan Tugas:
Setiap anggota tim di laboratorium diberikan peran yang jelas berdasarkan
spesialisasi dan keahliannya. Ini bisa mencakup analis laboratorium,
teknisi laboratorium, koordinator kualitas, dan lain-lain.
2. Pelatihan dan Sertifikasi:
Semua anggota tim harus menjalani pelatihan yang relevan dengan tugas
mereka dan, jika diperlukan, memiliki sertifikasi yang sesuai.
3. Komunikasi dan Koordinasi:
Menyelenggarakan pertemuan rutin untuk diskusi tentang kemajuan
pekerjaan, masalah yang dihadapi, dan solusi yang diterapkan.
Menggunakan alat komunikasi yang efisien, seperti email, group chat,
atau software manajemen proyek.
4. Protokol Keselamatan dan Pemeliharaan:
Mematuhi standar keselamatan kerja dan prosedur penggunaan peralatan.
Rutin melakukan pemeliharaan peralatan untuk mencegah kerusakan dan
memastikan akurasi.

A. Prosedur Pembagian Medical Checkup


a. Penerimaan Pasien:
Merekam data pasien dan jenis tes yang diinginkan. Pasien diberi
penjelasan tentang prosedur yang akan dijalani.
b. Penugasan Tugas:
Distribusi sampel kepada tim terkait berdasarkan jenis pemeriksaan.
Misalnya, sampel darah untuk analis hematologi, urin untuk analis
mikrobiologi, dan lain-lain.
c. Pelaksanaan Tes:
Tes dilakukan sesuai dengan SOP untuk setiap jenis pemeriksaan. Pastikan
semua reagen dan peralatan dalam kondisi baik sebelum memulai proses.
d. Pembuatan Laporan Hasil:
Hasil dianalisis dan dicatat dalam laporan yang kemudian akan dikaji oleh
dokter atau spesialis terkait untuk diinterpretasikan.
e. Pengeluaran Hasil:
Hasil dan rekomendasi diberikan kepada pasien atau Rumah Sakit yang
meminta jasa medical checkup.

B. SOP Kerja Sama dengan Supplier


1. Seleksi dan Evaluasi Supplier:
Melakukan evaluasi komprehensif terhadap calon supplier berdasarkan
kriteria kualitas, keandalan pengiriman, dan harga
2. Negosiasi Kontrak:
Menegosiasikan kondisi seperti harga, waktu pengiriman, dan syarat
pembayaran yang menguntungkan kedua belah pihak.
3. Pemesanan Bahan atau Barang:
Mengirimkan pesanan secara detail dan jelas, mencakup spesifikasi
produk, jumlah, dan jadwal pengiriman.
4. Penerimaan dan Penyimpanan Bahan:
Memeriksa dan memastikan bahan yang diterima sesuai dengan pesanan.
Segala ketidaksesuaian harus segera dikomunikasikan dengan supplier
untuk penyelesaian.
5. Evaluasi dan Feedback:
Melakukan evaluasi rutin tentang kinerja supplier dan memberikan
feedback untuk perbaikan berkelanjutan.

Masing-masing laboratorium mungkin memiliki prosedur dan SOP yang


sedikit berbeda, tergantung pada jenis pelayanannya, standar yang diikuti, dan
persyaratan regulasi yang spesifik. Selalu penting untuk mengikuti protokol yang
telah disetujui dan terdokumentasi dengan baik untuk memastikan hasil kerja
yang konsisten dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai