Anda di halaman 1dari 9

Uraian Tugas Personil Inti Laboratorium Lingkungan

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi

Untuk menghindari adanya tumpang tindih tanggung jawab dan wewenang, maka
manajemen laboratorium lingkungan harus memelihara uraian tugas yang berlaku untuk
personil manajerial, personil teknis dan personil pendukung inti yang terlibat dalam pengujian
parameter kualitas lingkungan. Pada umumnya, uraian tugas dapat ditetapkan dalam
berbagai cara namun sekurang-kurangnya yang harus ditetapkan sebagai berikut:
a) tanggung jawab pada perencanaan dan pelaksanaan pengujian parameter kualitas
lingkungan;
b) tanggung jawab untuk pelaporan hasil serta pendapat dan interpretasi;
c) tanggung jawab pada modifikasi metode dan pengembangan serta validasi metode baru;
d) keahlian dan pengalaman yang diperlukan;
e) kualifikasi dan program pelatihan;
f) tugas manajerial

Uraian tugas dan tanggung jawab personil inti dalam organisasi sistem manajemen mutu
laboratorium yang mempunyai keterlibatan atau pengaruh pada kegiatan pengujian
parameter kualitas lingkungan, adalah sebagai berikut:

1. MANAJER PUNCAK
a) Tanggung jawab:
Manajer Puncak merupakan pucuk pimpinan
laboratorium lingkungan yang bertanggungjawab untuk melaksanakan pengawasan dan
evaluasi operasional teknis serta manajemen laboratorium sehingga efektifitas pemahaman
dan penerapan sistem manajemen mutu sesuai SNI ISO/IEC 17025: 2008 terpenuhi serta
kepuasan pelanggan tercapai.
b) Tugas:
1) mengesahkan dan mensosialisasikan panduan mutu termasuk kebijakan dan sasaran mutu
ke seluruh personil laboratorium;
2) mengkomunikasikan efektifitas pemahaman dan penerapan sistem manajemen mutu
laboratorium melalui sosialisasi, rapat manajemen regular, serta in-house training;
3) menyelenggarakan kaji ulang manajemen laboratorium minimal 12 bulan sekali;
4) melakukan audit internal laboratorium;
5) berkoordinasi dengan manajer terkait untuk menentukan jenis pelatihan personil
laboratorium;
6) memberikan delegasi kepada manajer terkait, bila berhalangan.

2. Manajer Mutu
a) Tanggung jawab:
Manajer Mutu bertanggung jawab kepada Manajer Puncak untuk memastikan bahwa sistem
manajemen mutu sesuai ruang lingkup kegiatan pengambilan contoh uji dan/atau pengujian,
dikomunikasikan, dimengerti, diterapkan dan dipelihara oleh seluruh personil.
b) Tugas:
1) merencanakan, mengkoordinir dan mengevaluasi penyusunan serta melakukan kaji ulang
dokumen sistem manajemen mutu laboratorium;
2) mengesahkan panduan prosedur, instruksi kerja peralatan dan metode termasuk dokumen
pendukung dan formulir;
3) merencanakan, mengorganisasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan program audit internal
laboratorium terhadap semua elemen sistem manajemen mutu;
4) bila perlu, melaksanakan audit tindak lanjut untuk memverifikasi penerapan dan efektifitas
tindakan perbaikan yang dilakukan oleh audite;
5) merencanakan, melaksanakan, evaluasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja serta
pengelolaan limbah laboratorium;
6) melakukan validasi data hasil pengujian dan menandatangani laporan pengujian serta bila
diperlukan, memberikan opini dan interpretasi hasil pengujian;
7) memberikan delegasi kepada manajer terkait atau kepada personil yang menjadi tanggung
jawabnya, bila berhalangan.

3. Manajer Teknis
a) Tanggung jawab:
Manajer Teknis bertanggung jawab kepada Manajer Puncak dalam hal memastikan semua
aspek operasional teknis dan kelengkapan sumber daya yang dibutuhkan untuk validitas data
hasil pengambilan contoh uji dan/atau pengujian sesuai kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
b) Tugas:
1) melakukan kaji ulang permintaan, tender dan kontrak secara teknis serta menentukan
subkontraktor yang kompeten bila dibutuhkan;
2) merencanakan dan mengkoordinir penerapan jaminan mutu dan pengendalian mutu
pengambilan contoh uji dan/atau pengujian;
3) mengkoordinir partisipasi program uji profisiensi/uji banding serta melakukan investigasi bila
hasil tidak memuaskan;
4) mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan validasi/verifikasi metode pengujian;
5) melakukan validasi data hasil pengujian dan menandatangani laporan pengujian serta bila
diperlukan, memberikan opini dan interpretasi hasil pengujian;
6) merencanakan, menyusun dan mengevaluasi program kalibrasi serta menentukan
laboratorium kalibrasi yang kompeten untuk melaksanakan kalibrasi peralatan;
7) menyelesaikan pengaduan pelanggan terkait dengan aspek teknis laboratorium termasuk
mutu data hasil pengujian;
8) melakukan audit internal laboratorium;
9) memberikan delegasi kepada manajer terkait atau kepada personil yang menjadi tanggung
jawabnya, bila berhalangan.

4. Manajer Administrasi
a) Tanggung jawab:
Manajer Administrasi bertanggung jawab kepada Manajer Puncak dalam hal merencanakan,
menerapkan dan mengevaluasi semua aspek terkait dengan pengelolaan data hasil pengujian
dan administrasi laboratorium.
b) Tugas:
1) menyelesaikan dan mendokumentasikan semua aspek administrasi yang dibutuhkan antara
laboratorium dengan pihak lain;
2) menerima contoh uji, pemindahan data hasil pengujian ke dalam format laporan dan
menyampaikan laporan hasil pengujian kepada pelanggan;
3) menerima pengaduan termasuk umpan balik pelanggan dan berkoordinasi dengan manajer
terkait untuk menyelesaikannya;
4) merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang atau jasa, melakukan evaluasi pemasok
serta verifikasi barang secara administrasi sebelum digunakan;
5) menentukan jenis pelatihan dan memelihara rekaman kualifikasi personil laboratorium;
6) melakukan audit internal laboratorium;
7) memberikan delegasi kepada manajer terkait atau kepada personil yang menjadi tanggung
jawabnya, bila berhalangan.

5. Penyelia Laboratorium
a) Tanggung Jawab;
Penyelia Laboratorium bertanggung jawab kepada Manajer Teknis untuk evaluasi
pelaksanaan pengujian di laboratorium.
b) Tugas;
1) mengevaluasi penerapan jaminan mutu dan pengendalian mutu metode pengujian;
2) melaksanakan validasi/verifikasi metode pengujian;
3) melakukan verifikasi data hasil pengujian;
4) minimisasi ketidaksesuaian yang dapat menurunkan mutu data hasil pengujian;
5) melakukan penyeliaan yang memadai kepada analis laboratorium;
6) menunjuk analis senior yang menjadi tanggung jawabnya, apabila berhalangan.

6. Penyelia Pengambil Contoh uji


a) Tanggung Jawab;
Penyelia Pengambil Contoh uji bertanggung jawab kepada Manajer Teknis untuk evaluasi
pelaksanaan pengambilan contoh uji di lapangan
b) Tugas;
1) membuat perencanaan pengambilan contoh uji sesuai dengan Good Environmental Sampling
Practice;
2) mengevaluasi penerapan jaminan mutu dan pengendalian mutu pengambilan contoh uji;
3) melakukan verifikasi data hasil pengukuran di lapangan;
4) minimisasi ketidaksesuaian yang dapat menurunkan mutu data hasil pengukuran di lapangan;
5) melakukan penyeliaan yang memadai kepada petugas pengambil contoh uji;
6) menunjuk petugas pengambil contoh uji senior yang menjadi tanggung jawabnya, apabila
berhalangan.

Label: ISO/IEC 17025/Persyaratan Teknis


Uraian Tugas
Personil Laboratorium
13 Oktober 2014Tak Berkategori
Uraian Tugas Personil Laboratorium

Uraian tugas bagi para personil laboratorium dibuat agar tidak terjadi tumpang tindih
tanggung jawab dan wewenang. Dalam menentukan uraian tugas yang berlaku bagi
personel manajerial, personel teknis, dan personel pendukung inti yang terlibat pada
pengujian dan/atau kalibrasi, dapat ditetapkan sebagai berikut:

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengujian dan/atau kalibrasi,


bertanggung jawab terhadap perencanaan pengujian dan/atau kalibrasi serta hasil
evaluasi,
bertanggung jawab untuk pelaporan pendapat dan interpretasi,
bertanggung jawab terhadap modifikasi metode baru,
memiliki keahlian dan pengalaman yang diperlukan,
kualifikasi dan program pelatihan,
tugas manajerial.

Uraian tugas dan tanggung jawab personel inti adalah sebagai berikut:

1) Manajer puncak

1. a) Pimpinan laboratorium berada pada manajer puncak yang bertanggung jawab penuh
terhadap semua kegiatan laboratorium serta memimpin organisasi dalam pencapaian
tingkat prestasi terbaik. Dalam hal ini manajer puncak dibantu oleh manajer mutu,
manajer teknis dan manajer administrasi;
2. b) Kewenagan manajer puncak yaitu membuat keputusan terhadap kebijakan maupun
sumber daya laboratorium untuk mencapai mutu data pengujian dan/atau kalibrasi
sesuai kebutuhan dan kepuasan pelanggan;
3. c) Beberapa tugas manajer puncak adalah sebagai berikut:

mengesahkan panduan mutu laboratorium,


menyelenggarakan kaji ulang sistem manajemen mutu laboratorium minimal 12 bulan
sekali,
menetapkan dan memelihara kebijakan dan sasaran mutu laboratorium,
mempromosikan kebijakan mutu dan sasaran mutu di seluruh organisasi laboratorium
untuk meningkatkan kesadaran, motivasi dan pelibatan;
memastikan bahwa proses yang sesuai diterapkan dan memungkinkan persyaratan
pelanggan atau pihak lain yang berkepentingan dipenuhi dan sasaran mutu dicapai;
memastikan bahwa suatu sistem manajemen mutu yang efektif dan efisien telah
ditetapkan,diimplementasikan dan dipelihara untuk mencapai sasaran mutu;
memastikan tersedianya sumber daya yang diperlukan;
meninjau sistem manajemen mutu secara periodik;
memutuskan tindakan berkenaan dengan kebijakan mutu dan sasaran mutu
memutuskan tindakan bagi perbaikan sistem manajemen mutu; dan
memberikan delegasi kepada manajer terkait, apabila berhalangan.

Manajer Mutu Laboratorium yang


Hilang
By Rumah Mutu Indonesia - May 03, 2017
Manajer Mutu Laboratorium yang Hilang

Di tahun 2017 rencananya


standar ISO/IEC 17025 akan mengalami revisi, dan salah satu yang berubah adalah
mengenai 'hilangnya' posisi Manajer Mutu (mengacu pada dokumen ISO/IEC DIS
17025:2016). Lantas jika akan dihilangkan, maka pertanyaannya adalah siapa personil
yang akan menjalankan tugas dan tanggung jawab yang selama ini dipegang oleh Manajer
Mutu? Kemudian bagi lab yang telah terakreditasi, bagaimana dengan posisi Manajer Mutu
yang telah ada? Apakah harus dihilangkan ketika akan melakukan upgrading ke versi
2017?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlu disampaikan bahwa hilangnya posisi
Manajer Mutu di ISO/IEC 17025 tidaklah terlalu mengejutkan, karena pada ISO 9001:2015
pun telah menghilangkan satu posisi yang cukup 'dominan' yaitu posisi Management
Representative (Perwakilan Manajemen). Maka dapat diprediksi, bahwa posisi Manajer
Mutu yang ada di lab medis/klinik pun (ISO 15189:2012) juga akan mengalami perubahan
yang sama nantinya ketika mengalami revisi.

Baik, sekarang mari kita lihat kembali persyaratan yang ada pada ISO/IEC 17025:2005
terkait Manajer Mutu, dimana pada standar tersebut akan kita temui kata Manajer Mutu
sebanyak empat kali, yaitu pada klausul 4.1.5 i), 4.2.6 dan 4.14.1:
Pada versi 2005, ditunjuknya personil tertentu sebagai Manajer Mutu adalah merupakan
salah satu bentuk bukti komitmen dari Manajemen Puncak (istilah ini akan berubah menjadi
'Manajemen Lab' di versi yang baru) untuk menjamin bahwa sistem manajemen yang
terkait dengan mutu diterapkan dan diikuti setiap waktu. Namun, apakah hanya dengan
cara tersebut (menunjuk seorang Manajer Mutu) komitmen di atas bisa diwujudkan? tentu
jawabnya adalah tidak.

Umumnya personil yang dijadikan sebagai Manajer Mutu diambil dari posisi tertentu yang
ada di dalam organisasi, seperti Manajer QA (Quality Assurance), ISO Manager, MR
(Manajemen Representative), posisi yang lain (apapun namanya), atau posisi Manajer Mutu
yang memang sengaja diadakan untuk memenuhi persyaratan ISO/IEC 17025. Dengan
adanya personil atau departemen yang dikhususkan untuk menangani 'ISO', secara tidak
langsung sering membuat banyak orang beranggapan bahwa urusan 'ISO', adalah
tanggung jawabnya personil atau departemen mutu, QA atau MR saja; praktik seperti ini
(menjadikan tanggung jawab implementasi dan pemelihara sistem hanya pada Manajer
Mutu dan tim nya, red) tentu tidak sejalan dengan salah satu tujuan atau prinsip dari
Manajemen Mutu itu sendiri, yaitu "Engagement of People (keterlibatan personil)".

Kemudian, pada ISO/IEC DIS 17025:2016 posisi Manajer Mutu sudah tidak kita temukan
lagi disana, namun bukan berarti 'hilang' sama sekali, karena fungsi-fungsi yang selama ini
menjadi tanggung jawab dari Manajer Mutu tetap ada; berikut uraian lengkapnya pada
klausul 5.6:
Dengan memperhatikan persyaratan yang ada pada klausul 5.6 di atas, dan beberapa
uraian sebelumnya, maka berikut adalah kesimpulan atau interpretasi yang dapat diberikan
sekaligus untuk menjawab pertanyaan di awal tulisan yaitu:

Standar versi baru lebih menekankan pada fungsi (terlaksananya suatu fungsi),
terlepas posisi mana yang nanti akan menjalankan fungsi tersebut.
Fungsi yang menjadi tanggung jawab dari Manajer Mutu dapat disebar, atau menjadi
tanggung jawab yang ditempelkan ke semua personil kunci baik personil teknis atau
pendukung. Jika demikian, maka fungsi tambahan tersebut harus dimasukkan dalam
uraian tugas & tanggung jawab personil-personil tersebut.
Dengan disebarnya fungsi Manajer Mutu, diharapkan partisipasi dan keterlibatan
seluruh personil laboratorium terhadap implementasi standar sistem manajemen
dapat lebih nyata, dan tidak lagi ada anggapan pada karyawan bahwa urusan ISO
hanya tugas Manajer Mutu dan tim nya saja.
Hal ini (hilangnya posisi Manajer Mutu) juga dapat mengakomodir keterbatasan
jumlah personil yang dimiliki oleh laboratorium tertentu.
Bagi laboratorium yang telah terakreditasi dan memiliki Manajer Mutu, pilihan
dikembalikan kepada lab itu sendiri. Menghilangkan ataupun tetap memiliki personil
yang ditunjuk sebagai Manajer Mutu, keduanya diperbolehkan; karena sekali lagi
yang penting adalah fungsi tersebut terlaksana, baik dilakukan oleh Manajer Mutu
ataupun oleh yang lain.

Demikian penjelasan terkait hilangnya posisi Manajer Mutu pada standar ISO/IEC 17025
yang baru, semoga laboratorium-laboratorium yang akan melakukan upgrading ke versi
baru maupun yang lab yang mau akan diakreditasi dengan standar baru bisa menentukan
pengaturan susunan yang tepat dalam stuktur organisasiny

Anda mungkin juga menyukai