- Manajemen Laboratorium
-
Kelompok 4
Dosen Pembimbing : Zainal Fanani M.Si
Anggota :
1. Dinny Indah Angelia (08011282227018)
2. Indah Marsya Fitadea (08011382227106)
3. Isma Nislandra (08011282227016)
4. Sulistiani (08011282227068)
5. Wahyuni Aprianingsih (08011182227042)
Materi :
01 02
Pemahaman dan Keabsahan dan
Implementasi Jaminan Mutu
ISO 17025 : 2017 Hasil Uji
03 04
Validasi dan Estimasi
Verifikasi Metode Ketidakpastian
Pengujian
Secara umum laboratorium memiliki kebutuhan
atau request dari pelanggan, yaitu berupa
sampel baik laboratorium pengujian eksternal
atau laboratorium yang ada di industri dimana
pelanggannya adalah internal.
Acuan Normatif
• ISO/IEC Guide 99 – Vocabulary of Basic
and General Terms in Metrology (VIM).
• ISO/IEC 1700-Conformity Assessment-
Vocabulary and General Principles.
Istilah dan Definisi ISO 17025
• Ketidakberpihakkan (Impartiality).
• Keluhan (Complaint).
• Perbandingan Antar dan Dalam Laboratorium (Interlaboratory Comparison).
• Uji Profisiensi (Proficiency Testing).
• Laboratorium.
• Verifikasi dan Validasi.
Persyaratan Struktural
Persyaratan Umum (Kerangka Susunan) ISO
(Peraturan Dasar) ISO 17025 : 17025 :
1. Tata Nilai. 1. Landasan.
2. Komitmen. 2. Sistem pelaksanaan.
3. Niat. 3. Dasar Hukum dan Organisasi.
Contoh Struktur Organisasi laboratorium
• Kepala Laboratorium.
• Sekretaris Laboratorium.
• Divisi, terdiri dari beberapa yaitu : Divisi Pengujian dan Kalibrasi, Divisi
Penelitian dan Pengembangan, Divisi Pengelolaan bahan dan peralatan, dan
Divisi Sertifikasi.
Tugas, Wewenang dan Hubungan
• Bertanggung jawab kepada direktur dan berkoordinasi dengan kepala
labboratotium untuk merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan
kegiatan pengujian dan kalibrasi.
• Memimpin bidang pengujian yang telah dibagi mengatur subdiv laboratorium.
• Memimpin seluruh personal teknis dalam melakukan identifikasi, pengujian dan
resiko serta menjamin kevalidan hasil.
Persyaratan Sumber Daya
1. Personel
• Personel laboratorium harus kompeten dan bertindak imparsial.
• Persyaratan kompetensi personel meliputi: persyaratan Pendidikan,
kualifikasi, pelatihan, pengetahuan teknis, skill, dan pengalaman.
• Personel laboratorium harus kompeten di bidangnya karena melakukan
kegiatan laboratorium sesuai tanggungjawab dan untuk evaluasi
penyimpangan yang signifikan.
• Laboratorium harus memberikan wewenang personel untu melakukan
kegiatan laboratorium tertentu yang mencakup kewenangan untuk
pengembangan, modifikasi, verifikasi, validasi metode, analisis hasil, serta
opini pemberian interpretasi, serta pelaporan, dan pengeshan hasil.
2. Fasilitas dan Kondisi Lingkungan
• Fasilitas laboratorium dan kondisi lingkungan harus tidak berpengaruh
buruk terhadap hasil pengujian/kalibrasi.
• Pemantauan, pengendalian, dan perekaman kondisi lingkungan harus
dilakukan sesuai spesifikasi, metode, prosedur, atau apabila
berpengaruh terhadap keabsahan hasil.
• Tindakan dan pengendalian fasilitas harus diterapkan, dipantau, dan
dievaluasi secara berkala.
• Persyaratan fasilitas yang berpengaruh terhadap unjuk kerja kegiatan
laboratorium harus didokumentasikan.
• Apabila laboratorium melakukan kegiatan di lokasi atau fasilitas luar
kendali permanennya, laboratorium harus melakukan pengendalian.
3. Peralatan
• Laboratorium harus memiliki akses pada peralatan (standar, alat ukur,
piranti lunak, data acuan, pelarut, bahan habis pakai, dll) yang
diperlakukan untuk menjamin kebeneran hasil uji.
• Laboratorium harus memiliki prosedur untuk penanganan,
transportasi, penyimpanan, penggunaan pemeliharaan peralatan.
• Laboratorium harus memverifikasi bahwa peralatan tersebut layak
untuk digunakan serta buktik administratifnya.
• Peralatan yang digunakan harus mencapai akurasi atau
ketidakpastian yang diperlukan untuk memberikan hasil valid.
• Alat ukur harus dikalibrasi secara berkala dan diberi label yang
melihat keabsahan status kalibrasi.
• Laboratorium harus menetapkan program (termasuk interval) kalibrasi,
yang harus dikaji ulang dan disesuaikan Kembali untuk menjamin
kepercayaan terhadap status kalibrasi.
• Peralatan yang sudah tidak memenuhi persyaratan tidak dibenarkan
untuk digunakan dan Laboratorium harus melakukan Tindakan yang
dapat dilakukan dalam praktek untuk mencegah penyetelan peralatan
yang tidak dikehendaki.
• Rekaman peralatan harus dipelihara sesuai dengan identitas peralatan.
4. Ketelusuran Metrologi
• Laboratorium harus memastikan hasil pengukuran tertelusur ke system
International satuan melalui kalibrasi oleh laboratorium yang kompeten,
nilai CRM yang di produksi oleh produsen sesuai dengan SI, realisasi
langsung satuan SI yang dijamin melalui perbandingan secara langsung
atau tidak dengan SN atau SI.
• Laboratorium harus memelihara ketertelusuran hasil pengukuran
melalui rantai kalibrasi yang didokumentasikan, yang berkontribusi pada
ketidakpastian pengukuran yang dihubungkan pada acuan yang tepat.
7. Metode Sampling
• Metode sampling harus mencakup faktor yang harus dikendalikan untuk
memastikan keabsahan hasil uji atau kalibrasi.
• Metode sampling harus menjelaskan tentang pemilihan sampel atau lokasi,
serta memiliki rekaman sampling yang menjadi kalibrasi seperti tanggal,
tempat, deskripsi sampel, dll.
8. Kalibrasi atau Penanganan Benda Uji
• Laboratorium harus ada penanganan benda uji atau kalibrasi agar
menjamin integrasinya serta melindungi kepentingan laboratorium dan
pengguna.
• Apabila memerlukan kondisi penyimpanan tertentu, fasilitas dan kondisi
lingkungan harus sesuai persyaratan.
9. Rekaman Teknis
• Laboratorium harus memelihara rekaman teknis yang dibuat, di mana
rekaman teknis juga meliputi personil yang bertanggung jawab, tanggal
analisa, dan tanggal pembuatan laporan.
• Dan laboratorium juga harus menjamin bahwa perubahan yang dibuat
dapat ditelusuri jejaknya.
10. Rekaman Elektronik
Persyaratan Proses Pengujian Sampel :
• Tinjauan permintaan kontrak • Catatan teknis.
• Seleksi, varefikasi dan atau validasi • Evaluasi pengukuran ketidakpastian.
metode. • Validasi hasil uji.
• Pengambilan sampel. • Serta pelaporan hasil uji.
• Penanganan dan pengujian kalibrasi.