atau mundur, helikopter dapat bergerak naik turun. Helikopter memiliki bagian yang berfungsi untuk mendukung pergerakannya yaitu baling-baling yang terdapat di bagian atas kepala dan ekornya. Dengan mengatur pergerakan baling-baling di kedua bagian ini maka helikopter dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan. Sebagian besar alat transportasi yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari menggunakan prinsip benda berputar. Kendaraan darat seperti mobil, sepeda motor, bus, dan sepeda menggunakan roda sebagai alat utama untuk bergerak.
Tujuan Pembelajaran:
1. Mendefinisikan gerak rotasi benda tegar dengan koordinat sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut Menganalisa rotasi benda tegar saat percepatan sudut konstan Menganalisa hubungan antara rotasi benda tegar dengan kecepatan dan percepatan linier di suatu titik pada benda Menjelaskan arti momentum inersia suatu benda terhadap suatu sumbu rotasi dan menghubungkannya dengan energi kinetik rotasi Menghitung momen inersia suatu benda
2. 3.
4.
5.
Bahan bakar digunakan untuk memicu letupan pada busi dan kemudian busi menyalurkannya dalam bentuk energi listrik yang selanjutnya energi tersebut diubah menjadi energi gerak yang memutar roda-roda sehingga kendaraan dapat bergerak. Tidak hanya itu, prinsip gerak benda berputar juga digunakan dalam pembangkit listrik tenaga angin dimana pembangkit ini memanfaatkan energi angin untuk menghasilkan energi listrik. Untuk mengubah energi gerak angin menjadi energi listrik maka digunakan baling-baling dalam jumlah yang sangat banyak. Baling-baling tersebut berputar dan dengan menggunakan seperangkat peralatan tertentu maka putaran baling-baling tersebut dapat mengkonversi energi angin menjadi energi listrik. Banyak contoh-contoh lain dari pemanfaatan prinsip gerak benda berputar dari alat-alat sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti jam dinding, blender, komidi putar, kipas angin hingga peralatan laboratorium canggih pemisah suatu senyawa yaitu alat sentrifugasi dan alat simulasi gravitasi. Jika dikatakan bahwa suatu benda melakukan gerak rotasi (berputar) maka dalam benak kita terbayang suatu gerak dengan lintasan berbentuk lingkaran dengan sumbu putar tertentu. Benda yang berputar bergerak dari satu titik ke titik yang lain namun jarak benda tersebut dari sumbu putar selalu sama setiap saat. Salah satu variabel fisis yang berubah ketika benda melakukan gerak rotasi adalah sudut. Jika dalam gerak linier kita memiliki besaran perpindahan dan jarak yang dinyatakan dalam satuan panjang maka dalam gerak melingkar kita memiliki besaran perpindahan sudut yang diukur dalam radian atau derajat. Perpindahan yang terjadi pada gerak melingkar kita sebut sebagai perpindahan sudut atau perpindahan angular. Perhatikan ilustrasi berikut ini. Sebuah piringan melakukan gerak melingkar. Titik P pada saat t berada pada posisi sudut 1 relatif terhadap sumbu x. Beberapa saat kemudian, titik P bergerak selama t sehingga posisi sudutnya berubah menjadi 2. Setiap benda yang bergerak menempuh suatu jarak atau perpindahan selama selang waktu tertentu maka benda tersebut memiliki besaran lain yang disebut kecepatan yang menyatakan laju perubahanposisi relatif terhadap waktu. Demikian juga dengan gerak melingkar, perubahan posisi sudut yang dilakukan suatu titik setiap waktu menyatakan laju perubahan posisi sudut terhadap waktu. Besaran ini disebut dengan kecepatan sudut.
Gambar 9.1 Sebuah roda pejal diputar dengan kecepatan sudut tertentu. Pada roda terdapat titik P yang bergerak bersama-sama putaran roda.
91
Mari kita analisa satu per satu besaran yang dimiliki oleh benda yang bergerak melingkar. Jika titik P bergerak melingkar selama selang waktu t maka titik P menempuh busur sebesar s Kecepatan linier titik P dapat dituliskan sebagai: RosariSalehdanSutarto