Mampu memahami mengenai konsep dan analisa dinamik pada mesin (robot).
Mampu memahami mengenai konsep dan analisa dinamik momentum, perpindahan
Mampu memahami mengenai konsep dan analisa dinamik kecepatan dan percepatan
Memahami pengertian sensor dan penggunaan dalam sistem kendali
Menjelaskan jenis sensor yang ada di industri.
(1)
Keterangan:
S : menyatakan besar perpindahan
v : Kecepatan benda
t: waktu yang diperlukan untukmelakukan perpindahan
Perpindahan
dalam
gerak
lurus
berubah beraturan
Selain Gerak Lurus Beraturan, dapat pula berada pada kondisi Gerak Lurus Berubah Beraturan.
Gerak ini bercirikan memiliki kecepatan yang tidak konstan, sehingga dapat berubah menjadi
lebih cepat atau sebaliknya menjadi lebih lambat. Apabila kecepatan bertambah maka terjadi
percepatan, sedangkan bila kecepatan berkurang sebaliknya terjadi pelambatan.
Percepatan, Kecepatan, dan Perpindahan
Di dalam fisika besar percepatan dinotasikan dengan a. Besar adiukur dari perbandingan
perubahan kecepatan terhadap perubahan waktu, dan direpresentasikan dalam persamaan (2):
a=
v
t
Keterangan:
v
: perubahan kecepatan
Bila kecepatan awal dinotasika nsebagai vo ,dan kecepatan selang waktu t dalah vt, maka
besar perubahan kecepatan adalah v sebesar:
v=v t v o
(3.3)
1
S=v 0 t + a t 2
2
Pada kenyataannya dalam performa mekatronika, selain gerak lurus yang banyak digunakan
adalah gerak melingkar. Seperti pada gerak lurus, gerak melingkar terbagi ke dalam Gerak
Melingkar Beraturan dan Gerak Melingkar Berubah Beraturan.
Gerak Melingkar Beraturan
Jika benda bergerak di sepanjang lintasan yang berbentuk lingkarang atau di sekeliling
lingkaran dengan kelajuan konstan, maka benda tersebut dinyatakan melakukan gerak
melingkar beraturan. Kecepatan pada gerak melingkar selalu konstan, namun arahnya berubahubah dan menyinggung lingkaran. Dengan demikian v selalu tegak lurus garis yang ditarik
melalui titik pusat lingkaran ke sekeliling lingkaran tersebut. Gerak melingkar ini seperti
diilustrasikan pada Gambar 3.1.
dihasilkan dalam satu detik menyatakan besar frekuensi (f) yang dinyatakan dalam Hz atau cps
(cycle per second).
Kecepatan Linier dan Kecepatan Sudut
Jika waktu yang dibutuhkan untuk menempuh lintasan satu lingkaran adalah T dan menempuh
jarak sejauh 2R, maka kelajuan benda untuk mengelilingi lintasan dinyatakan dalam
v=
s
T
inilah yang dinyatakan sebagai kecepatan linier. Kecepatan sudut (angular) dinotasikan sebagai
merupakan perubahan perpindahan sudut per satuan waktu. Untuk menyatakan
kecepatan
5
sudut seringkali dinyatakan dalam radian. Sebagai contoh radian per detik (rps) atau radian per
menit (rpm). Keadaan tersebut dapat diekspresikan sebagai:
=
2
rad /detik
T
=2 f
Secara umum hubungan kecepatan linier (v) dengan kecepatan angular () dapat dinyatakan
sebagai berikut:
2
= =
t
t
Persamaan (6) menyatakan besar perubahan arah gerak per satu satuan waktu, sedangkan untuk
kecepatan linier dinyatakan dengan:
s 2 R
v= =
t
t
Persamaan (7), s menyatakan jarak yang ditempuh selama satu lingkaran penuh. Dengan
demikian didapatkan:
v=R
Berkaitan dengan aplikasi mekatronika, sering kali penggunaannya pada susunan roda. Gerak
pada susunan roda ini dapat dibedakan menjadi sistem gerak langsung, sistem gerak tidak
langsung, dan sistem gerak dalam satu sumbu.
Sistem Gerak Susunan Roda Secara Langsung
Sistem gerak melingkar ini seperti pada ilustrasi Gambar 2.
v linier 2
acp=
Momentum
Momentum benda yang dinotasikan dengan p didefinisikan sebagai perkalian massa dengan
besar kecepatan gerak benda. Apabila benda bergerak dengan lintasan lurus, disebut dengan
momentum linier, maka:
p=mv
Sedangkan apabila benda bergerak melingkar, maka momentumnya disebut dengan momentum
sudut, dan besarnya adalah:
I=rxp
l=rpsin
Ilustrasi untuk mencari momentum sudut seperti pada Gambar 5.
Berdasarkan pada persamaan tersebut, dapat dinyatakan bahwa laju perubahan momentum sudut
terhadap waktu sebanding dengan torsi yang bekerja pada benda tersebut.
SISTEM SENSOR
Adapun system sensor terdiri dari beberapa elemen antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Sensor Categories
Binary Sensor
Analog versus Digital Sensors
Shaft Encoder
A/D Converter
Position Sensitive Device
Compass
Gyroscope, Accelerometer, Inclinometer
Vision Sensor
Untuk menghasilkan performa yang optimal, hampir di berbagai divais elektronik digunakan
sensor yang sesuai dengan hasil yang diinginkan. Menurut definisi sensor adalah suatu
elemen atau piranti yang dapat mengubah besaran fisik (kecepatan, cahaya, tekanan) menjadi
besaran elektrik, misal arus, tegangan, atau resistansi.
Kategori Sensor
Saat ini telah banyak tersedia berbagai macam sensor yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah tertentu. Di dalam dunia elektronik sensor dapat di kategorikan berdasarkan pada:
1. Aktivitas
Berdasarkan aktivitas sensor, dikenal antara lain untuk keamanan, biomedical,
agrikultur, industri, kontrol iklim, otomasi, dan otomotif.
2. Teknologi sensor dan prinsip pengukuran
Pada kategori ini sensor terbagi menjadi berdasarkan pada teknologi:
Akustik, seperti bimetallic, capacitive, chemical, conductivity, differential
lingkungan
Sensor yang ditujukan untuk yang berkaitan dengan temperatur, kelembaban,
menghasilkan perubahan sinyal elektrik berupa perubahan arus atau perubahan tegangan. Contoh
dari sensor analog antara lain adalah LDR (sensor cahaya) yang memonitor jumlah intensitas
cahaya, sensor untuk mengukur temperatur, jarak dan tekanan.
diselesaikan. Pemilihan sensor yang tepat menghasilkan unjuk kerja yang lebih optimal.
Berdasarkan pada dua kategori sensor (analog dan digital) dapat disarikan seperti tabel 1
berikut:
Tabel 1. SensorAnalog versus SensorDigital
SENSOR
Analog
OUT PUT
Berupa tegangan (0-5)
volt
Digital
arus(4-20)mA
Berupa
2 kondisi:
1dan 0
Dapat
APLIKASI
Sensor
temperatur,
accelerometer
Limit
Switch,InfraRed
menggunakan
thresholdinguntuk
membatasi output
Pulsa (PWM)
Shaft Encoder
Giroskop Digital
Shaft encoder, sering disebut juga dengan rotary encoder, merupakan divais elektro mekanik
yang berfungsi mengubah atau mengkonversi posisi gerakan angular dari batang atau pangkal ke
dalam kode analog atau digital. Output deret sensor ini berupa informasi gerak seperti kecepatan,
jarak, RPM, dan posisi, sedangkan output absolut menunjukkan arus dari posisi shaft. Encoder
ini banyak digunakan di berbagai aplikasi yang membutuhkan ukuran yang presisi, seperti
robotik,lensa fotografi, trackball, pengendali tekanan (rheometer), dan radar.
FCLK =
1
1,1 RC
Chip select berfungsi untuk mengaktifkan ADC yang diaktifkan dengan logika low. Read adalah
input yang digunakan untuk membaca data digital hasil konversi yang aktif pada kondisi low,
sedangkan Write berfungsi untuk memulai konversi ADC yang diaktifkan pada kondisi low.
Instruksi berfungsi utnuk mendeteksi apakah konversi sudah selesai atau masih berlangsung, jika
sudah selesai maka pin instruksi mengeluarkan logika low.
Output berupa digital sebanyak 8 byte (DB0-DB7), dengan biner dari 0000 0000 sampai dengan
1111 1111, dengan demikian bilangan decimal yang muncul berkisar dari 0 sampai dengan 255,
diambil dari pin D0 sampai D7.
Positive sensitive device merupakan fotodiode sederhana, yaitu sensor posisi bersifat optik yang
dapat mengukur atau mendeteksi seberkas cahaya yang jatuh di permukaan sensor. Posisi
dihitung dari besar (magnitudo) signal photocurrent yang dikandung PSD.PSD terdiri atas
sebuah photodiode PIN monolitik dengan resistansi uniform, baik satu atau dua dimensi. PSD
memiliki banyak keuntungan dibanding Discrete Element Detector, yaitu memiliki resolusi
tinggi, respon yang tinggi, dan rangkaian operasi yang sederhana. Salah satu aplikasi PSD
ini adalah untuk penjejakan objek (optical tracking object).
(a)
(b)
Gambar 12. Modul CMP03 (a), dan Rangkaian aplikasi modul CMP03 (b)
Gyroscope, Accelerometer, Inclinometer
Gyroscope
Giroskop (Gyroscope) adalah alat yang memiliki prinsip kerja yang sama dengan prinsip kerja
sebuah gasing. Gasing berputar pada sumbunya untuk menjaga gerak rotasi agar tetap seimbang.
Pada kapal dan pesawat, girokompas digunakan untuk navigasi. Giroskop dipasang khusus
sehingga tidak terpengaruh pada berputarnya kapal atau pesawat. Selain itu giroskop juga
digunakan untuk menjaga peralatan navigasi agar tetap stabil. Giroskop yang berputar selalu
berusaha untuk tetap mengarah pada arah yang ditentukan sehingga perputaran tetap seimbang,
Inilah yang disebut dengan gaya giroskopik. Contoh aplikasi giroskop adalah pada ban sepeda
atau motor. Ban dapat terus seimbang berputar karena pengaruh gaya giroskopik.
tersebut,
sehingga
dapat
dilakukan
pengukuran
mengukur kemiringan
atau sudut kemiringan objek yang berkaitan dengan gravitasi. Sensor ini dapat digunakan
pada kamera, pengendali pesawat terbang, sistem keamanan mobil dan lain sebagainya. Contoh
inclinometer seperti ilustrasi gambar 15.
Sensor Vision
Saat ini pada aplikasi robot banyak sekali penggunaan sensor vision, demikian juga pada
mekatronika. Sensor vision erat kaitannya dengan pendeteksian atau pengenalan suatu objek,
sehingga di dalamnya terkandung sistem kecerdasan buatan (AI), yang digunakan sebagai
pengambilan keputusan. Dengan demikian sensor vision dapat dinyatakan sebagai sensor yang
berfungsi menganalisi s citra (image) untuk pengenalan atau pendeteksian objek, pengenalan
karakter, pendeteksian posisi,dan pendeteksian kerusakan ataucacat.
Terdapat setidaknya 13 macam poduk sensor vision,antara lain sensor untuk menentukan
posisi, sensor untuk penjejakan (tracking), dan sensor camera. Gambar 16. adalah berbagai
bentuk fisik dari sensor vision:
Sensor jenis FQ
Jenis FZ3
Jenis FL
Jenis FQ-M
TUGAS
Jenis FZM1