Anda di halaman 1dari 5

Gerak Melingkar Beraturan

Gambar 1.a menunjukkan mobil yang bergerak pada lintasan melingkar sehingga gerakan ini
dikenal sebagai gerak melingkar. Jika mobil bergerak di sepanjang lintasannya dengan kelajuan
konstan vv maka disebut sebagai gerak melingkar beraturan.
Meskipun benda bergerak dengan kelajuan konstan pada lintasan melingkar, benda tersebut
masih mengalami percepatan, dimana percepatan didefinisikan sebagai.

a→=dv→dta→=dv→dt ...(1)
Perhatikan bahwa percepatan bergantung pada perubahan kecepatan. Oleh karena itu,percepatan
dapat timbul karena dua hal, yakni.

 Perubahan besar kecepatan
 Perubahan arah kecepatan. 

Keadaan kedualah yang terjadi pada benda yang bergerak melingkar dengan kelajuan konstan.
Vektor kecepatan dengan nilai konstan selalu menyinggung lintasan objek dan tegak lurus
terhadap jari-jari lintasan melingkar sehingga arah vektor kecepatan selalu berubah.
Pada GMB, vektor percepatan hanya dapat memiliki komponen yang tegak lurus lintasan yakni
menuju ke pusat lingkaran. 

Diskusikanlah!
Buktikan dengan menggunakan analisis vektor berdasarkan persamaan 1 dan Gambar 1(b) dan
1(c) bahwa arah percepatan betul menuju ke pusat lingkaran. PJ dapat membuat topik
diskusi Analisis Percepatan Sentripetal dan mahasiswa-mahasiswa dapat melampirkan hasil
coretan pada kertas selembar pada topik diskusi tersebut.

Nilai percepatan rerata sepanjang interval waktu Δt


adalah ∣∣a→rerata∣∣=∣∣Δv→∣∣∣∣∣Δt→∣∣∣=v∣∣Δr→∣∣rΔt|a→rerata|=|Δv→||Δt→|=v|Δr→|rΔt.
Sehingga, pada saat limit Δt→0Δt→0, nilai percepatannya adalah.
ac=v22ac=v22 ...(2)
Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal (sentripetal  bermakna mencari pusat.

Pada berbagai keadaan, gerak partikel dengan kelajuan konstan dengan lintasan lingkaran
berjari-jari r dinyatakan dalam periode T yang didefinisikan sebagai interval waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan satu revolusi penuh. Pada interval waktu T, partikel bergerak
sejauh 2πr2πr yang tidak lain merupakan keliling lingkaran. Dengan demikian, kelajuannya sama
dengan keliling lingkaran dibagi dengan periode, v=2πrTv=2πrT atau.
T=2πrvT=2πrv ... (3)
Kebalikan dari periode adalah laju rotasi yang biasanya diukur dalam putaran per sekon.

Oleh karena satu putaran penuh partikel pada lintasan lingkaran berkaitan dengan
sudut 2π2π radian, maka hasil kali 2π2π dan laju rotasi menghasilkan kelajuan sudut ωω yang
bersatuan radian/s atau s−1s−1 dan dinyatakan oleh.
ω=2πTω=2πT ... (4)
Hubungan antara kelajuan sudut dan kelajuan translasi dari partikel yang bergerak melingkar
yaitu.

ω=2π(v2πr)=vr→v=rωω=2π(v2πr)=vr→v=rω ... (5)
Percepatan sentripetal dari partikel yang bergerak melingkar beraturan dinyatakan dalam
kelajuan sudut adalah.
ac=rω2ac=rω2 ... (6)
Dinamika Gerak Melingkar Beraturan

Gaya total yang menimbulkan percepatan sentripetal berkaitan dengan percepatan melalui
persamaan berikut.

ΣF=mac=mv2r=mω2r ... (7)
Suatu gaya yang menimbulkan percepatan sentripetal yang bekerja ke arah pusat lintasan
melingkar dan menyebabkan perubahan arah kecepatan dari vektor percepatan.

Perhatikan pada Gambar 2, bahwa agar terjadi Gerak Melingkar Beraturan, maka total gaya pada
sumbu-t dan sumbu-z harus sama dengan nol, dan total gaya sepanjang sumbu-r harus sama
dengan mac dimana ac merupakan percepatan sentripetal.

Orbit Lingkaran
Gambar 3 menunjukkan planet yang sangat licin, berbentuk bola, dan tidak beratmosfer dengan
sebuah menara setinggi h di permukaannya. Sebuah proyektil ditembakkan dari atas menara
tersebut sejajar dengan permukaan tanah (θ=0o dengan kelajuan awal v0. Jika v0 kecil, maka
pendekatan "Bumi datar" valid dan sesuai dengan konsep gerak parabola yang telah dipelajari
selama ini.
Seiring kelajuan awal v0 naik, proyektil mulai mendeteksi bahwa permukaan bumi melengkung.
Jika kelajuan awal v0 cukup besar, maka akan ada satu titik  dimana kurva lintasan dan kurva
Bumi paralel. Hal ini merupakan lintasan D pada Gambar 3 yakni lintasan tertutup mengelilingi
sebuah planet atau bintang yang disebut sebagai orbit.
Poin penting dari analisis kualitatif ini adalah bahwasanya  proyektil yang mengorbit sedang
berada dalam keadaan jatuh bebas. Gaya yang bekerja padanya hanyalah gravitasi, tetapi
kecepatan tangensialnya sangat besar sedemikian hingga kurva lintasannya sesuai dengan kurva
Bumi. Ketika hal ini terjadi, proyektil "berada" dalam pengaruh gravitasi tetapi tidak pernah
mendekati permukaan.

Gaya gravitasi yang bekerja pada object berarah ke pusat planet, yakni.

F→g=(mg,ke arah pusat) ...(8)


Gaya dengan nilai yang konstan yang selalu menuju ke arah pusat lingkaran menyebabkan
percepatan sentripetal dari gerak melingkar beraturan. Dengan demikian, gaya gravitasi pada
objek pada Gambar 3 menimbulkan percepatan.

a→=F→totalm= (g, ke arah pusat) ...(9)


Sebuah objek bergerak melingkar dengan jari-jari r dengan kelajuan vorbit akan memiliki
kecepatan sentripetal jika
ac=(vorbit)2r=g ...(10)
Yakni jika objek bergerak paralel terhadap permukaan dengan kelajuan

vorbit=rg−−√ ...(11)
maka percepatan jatuh bebas sama persis dengan percepatan sentripetal yang dibutuhkan untuk
orbit melingkar berjari-jari r. Dengan menggunakan vorbit untuk menghitung periode orbit
satelit,
T=2πrvorbit=2πrg−−√ ...(12)
Gaya Fiktif

Gaya fiktif adalah gaya tidak nyata yang dirasakan tetapi tidak ada sistem yang melakukan gaya
tersebut, yang mendeskripsikan gerak relatif terhadap kerangka acuan noninersia. Contoh: gaya
dorong yang dirasakan oleh pengendara mobil ketika mobil dihentikan secara mendadak.

Gaya Sentrifugal

Gambar 4

Ketika mobil berbelok secara mendadak, Anda merasa "terdorong" ke arah samping. "Gaya"
yang seolah-olah mendorong sebuah objek ke luar lingkaran disebut sebagai gaya sentrifugal.
Gaya sentrifugal merupakan gaya fiktif. Gaya ini merupakan salah satu contoh relativitas
terhadap kerangka acuan noninersia, tetapi bukan gaya dalam arti sesungguhnya.
Untuk kerangka acuan inersia, Hukum I Newton harus selalu digunakan.

Anda mungkin juga menyukai