Anda di halaman 1dari 5

Modul Penguatan Usaha dan Energi

Sistem dan Lingkungan

Sistem valid dapat berupa:

 benda atau partikel tunggal


 kumpulan objek atau partikel
 bagian ruang (seperti bagian dalam sistem pembakaran mesin mobil)
 ukurannya dan bentuknya berubah terhadap waktu (seperti bola karet yang berubah
bentuk ketika menumbuk dinding)

Batas sistem merupakan permukaan imajiner (tidak harus berhimpitan dengan permukaan fisis)
yang membagi semesta ke dalam sistem dan lingkungan yang mengelilingi sistem.

Contoh: gaya yang bekerja pada benda di ruang kosong. Objeknya merupakan sistem dan
permukaannya merupakan batas sistem.

Terdapat berbagai mekanisme dimana suatu sistem dapat dipengaruhi oleh lingkungannya, salah
satunya adalah kerja.

Kerja yang Dilakukan oleh Gaya Konstan

Gambar 1. Sebuah benda yang mengalami perpindahan Δr→ dalam pengaruh gaya konstan F→
(Sumber: Serway, 2014)

Perhatikan keadaan pada Gambar 1, dimana sebuah benda (yang merupakan sistem) mengalami
suatu perpindahan di sepanjang gaurs lurus ketika dikenai gaya konstan sebesar F yang
membentuk sudut θ dengan arah perpindahan.
Kerja W yang dikerjakan pada sistem oleh satu agen yang melakukan gaya konstan pada sistem
merupakan perkalian nilai F dari gaya, nilai Δr dari perpindahan dari titik tangkap gaya, dan
cosθ, dimana θ merupakan sudut antara vektor gaya dan vektor percepatan:

W≡FΔrcosθ ...(1)

Perhatikan pada Pers. 1 bahwa kerja merupakan besaran skalar meskipun terdefinisi dalam dua
vektor yakni gaya F→ dan perpindahanΔr→. Perhatikan pula bahwa perpindahan pada Pers. 1
merupakan titik tangkap gaya.

Suatu gaya tidak melakukan kerja pada suatu objek jika benda tersebut tidak berpindah.Jika
Δr=0, Pers. 1 memberikan W=0. Perhatikan pula bahwa kerja yang dilakukan suatu gaya pada
benda bergerak juga nol ketika gaya yang dilakukan tegak lurus terhadap perpindahan titik
tangkapnya. Yakni θ=90∘, maka W=0 karena cos90∘=0.

Tanda kerja juga bergantung pada arah F→ terhadap Δr→. Kerja yang dilakukan oleh gaya pada
sistem positif ketika proyeksi F→ pada Δr→ searah dengan perpindahan. Ketika proyeksi F→
terhadap Δr→ berlawanan dengan perpindahan, W negatif. Ketika gaya F→ searah dengan
perpindahan Δr→, maka θ=0 dan cos0=1 sehingga Pers. 1 menghasilkan W=FΔr.

Satuan kerja adalah satuan gaya dikalikan dengan satuan panjang. Dengan demikian, satuan SI
untuk gaya adalah Newton.meter (N⋅m=kg⋅m2/s2). Kombinasi satuan-satuan ini biasanya disebut
sebagai joule (J).

Kerja merupakan perpindahan energi. Jika W dilakukan pada sistem dan W positif, energi
dipindahkan menuju sistem; jika W negatif, energi dipindahkan dari sistem. Dengan demikian,
jiak suatu sistem berinteraksi dengan lingkungannya, interaksi ini dapat digambarkan sebagai
perpindahan energi melalui batas sistem. Hasilnya merupakan perubahan energi yang tersimpan
pada sistem.

Meninjau Pers. 1, kerja yang dilakukan oleh gaya konstan merupakan perkalian titik dari vektor
gaya terhadap vektor perpindahan.

W=F→⋅Δr→ ...(2)
Kerja yang Dilakukan oleh Gaya yang Berubah

Gambar 2. Kerja yang dilakukan pada sebuah partikel oleh komponen gaya Fx (Sumber: Serway,
2014)

Gambar 2 menunjukkan gaya yang berubah yang dikenakan pada suatu partikel yang bergerak
dari posisi awal xi hingga posisi akhir xf. Kerja yang dilakukan oleh Fx pada sistem partikel
yang bergerak dari xi hingga xf adalah.

W=∫xfxiFxdx ... (3)

Persamaan ini dapat disederhanakan menjadi Pers. 1 ketika komponen Fx=Fcosθ tetap
konstan.Jika lebih dari satu gaya yang bekerja pada sistem dan sistem dapat dimodelkan sebagai
sebuah partikel, total kerja yang dilakukan pada sistem hanya merupakan kerja yang dilakukan
oleh total gaya. Untuk kasus umum gaya total ∑F→ dimana nilai dan arahnya berubah, maka

∑W=Weksternal=∫(∑F→)⋅dr→ ... (4)

dimana integral dihitung di sepanjang lintasan yang ditempuh partikel pada ruang. JIka sistem
tidak dapat dimodelkan sebagai sebuah partikel, maka Pers. 4 tidak dapat digunakan. Pada kasus
ini, kerja yang dilakukan oleh setiap gaya harus diselesaikan secara terpisah dan dijumlahkan
secara aljabar untuk menentukan kerja yang dilakukan pada sistem:

∑W=Weksternal=∑gaya(∫F→⋅dr→) ...(5)

Kerja yang Dilakukan oleh Pegas


Gambar 3. Sistem pegas (Sumber: Serway, 2014)

Suatu model sistem fisis dimana gaya berubah terhadap posisi ditunjukkan pada Gambar 3.
Sistem balik berada pada permukaan licin horizontal dan dihubungkan dengan sebuah pegas.
Umumnya, jika pegas teregang atau tertekan dengan jarak kecil dari keadaan setimbangnya,
pegas tersebut melakukan gaya pada balok yang secara matematis dimodelkan oleh

Fs=−kx ... (6)

dimana x merupakan posisi balok relatif terhadap posisi kesetimbangan (x=0) dan k merupakan
konstanta positif yang disebut konstanta gaya atau konstanta pegas dari pegas. Dengan kata lain,
gaya yang dibutuhkan untuk meregangkan atau merapatkan pegas berbanding lurus dengan besar
regangan atau rapatan x. Hukum gaya ini untuk pegas dikenal sebagai Hukum Hooke. Nilai k
merupakan pengukuran kekakuan dari pegas. Pegas kaku memiliki nilai k yang besar. Satuan
untuk k adalah N/m.

Bentuk vektor dari Pers. 6 adalah

F→s=Fziˆ=−kxiˆ ...(7)

dimana sumbu-x merupakan arah regangan dan rapatan pegas.

Tanda negatif pada Pers. 6 dan 7 menunjukkan bahwa gaya yang dilakukan oleh pegas selalu
berarah berlawanan terhadap perpindahan dari kesetimbangan. Ketika x>0 dan balok bergerak ke
kanan posisi setimbang, gaya pegas berarah ke kiri, yakni arah negatif. Ketika x<0 balok
bergerak ke kiri posisi setimbang dan gaya pegas berarah ke kanan, pada arah x positif. Ketika
x=0, pegas tidak teregang dan Fx=0. Karena gaya pegas selalu menuju ke posisi setimbang Fx=0,
gaya ini disebut juga sebagai gaya pemulih.

Jika balik mengalami sebarang perpindahan x=xi menuju ke x=xf, kerja yang dilakukan gaya
pegas pada balok adalah

Ws=∫xfxi(−kx)dx=12kx2i−12kx2f ... (8)

Berdasarkan Pers. 8, dapat diketahui bahwa kerja yang dilakukan oleh gaya pegas adalah nol
untuk sebarang gerak yang berakhir di titik awalnya (xi=xf)

Password Presensi: Work231120B

Anda mungkin juga menyukai