Anda di halaman 1dari 6

Modul Penguatan Hukum 1 Newton

Konsep Gaya

Gambar 1. Contoh Penerapan Gaya (Sumber: Serway, 2014)

Gaya dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis interaksinya. Gaya kontak merupakan gaya yang


melibatkan kontak fisik antara dua objek seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 1a-1c. Gaya
medan merupakan gaya yang tidak melibatkan kontak fisik antara dua objek seperti yang
ditunjukkan oleh Gambar 1d-1f. Perbedaan antara gaya kontak dan gaya medan sebenarnya tidak
terlalu tajam mengingat pad tingkat atom, seluruh gaya yang tergolong gaya kontak sebenarnya
disebabkan oleh gaya (medan) listrik seperti Gambar 1e. Gaya-gaya dasar di alam merupakan
gaya medan, di antaranya 1) gaya gravitasi antar objek, 2) gaya elektromagnetik antar muatan
listrik, 3) gaya kuat antar partikel-partikel subatomik, dan 4) gaya lemah yang timbul pada suatu
proses peluruhan.

Sifat Vektor dari Gaya

Salah satu cara yang mudah dalam mengukur gaya adalah dengan menggunakan perubahan
bentuk pegas.
Gambar 2. Sifat vektor dari gaya diuji dengan pegas berskala (Sumber: Serway, 2014)

Berdasarkan Gambar 2a di atas, pegas memanjang ketika gaya diberikan, dan penunjuk pada
skala menampilkan perpanjangan pegas. Perpanjangan pegas ini dikalibrasikan dengan gaya
acuan F1−→ sebagai gaya yang menghasilkan bacaan 1,00 cm. Pengukuran gaya lainnya akan
menunjukkan skala yang sesuai dengan kalibrasi yang dilakukan seperti yang ditampilkan oleh
Gambar 2b. Gambar 2c menunjukkan kombinasi dua gaya kolinier yang merupakan jumlah
masing-masing gaya. Sementara itu, untuk gaya-gaya yang tidak kolinier maka berlaku
penjumlahan gaya berupa penjumlahan vektor. Sebagai contoh pada Gambar 2d, gaya-gaya yang
bekerja pada benda saling tegak lurus sehingga sesuai penjumlahan vektor maka resultan
gayanya dapat ditentukan menggunakan persamaan ∣∣∣F→1∣∣∣=F21+F22−−−−−−−√
Singkatnya, total gaya yang bekerja pada suatu objek diberikan oleh penjumlahan vektor seluruh
gaya

F→total=∑Ni=1F→i=F→1+F→2+...+F→N
dimana ≡ bermakna "terdefinisi sebagai". Secara matematis, penjumlahan ini disebut
sebagai superposisi gaya.

Tips Menggambar Vektor Gaya

1. Asumsikan objek sebagai partikel


2. Letakkan ekor vektor gaya pada partikel
3. Gambarkan vektor gaya sebagai sebuah panah yang menunjuk ke arah yang tepat dan
dengan panjang yang sebanding dengan ukuran vektor
4. Beri label vektor yang sesuai

Gambar 3. Contoh gambar vektor gaya yang baik

Beberapa Gaya Umum

Gravitasi

Tarikan suatu planet terhadap suatu objek pada atau di dekat permukaannya disebut sebagai gaya
gravitasi. Agen gaya gravitasinya adalah seluruh planet. Gravitasi bekerja pada seluruh objek
baik yang bergerak atau diam. Simbol gaya gravitasi adalah FG−→.
Benda yang diam di permukaan suatu planet, beratnya merupakan nilai FG dari gaya gravitasi.
Akan tetapi, berat dan gaya gravitasi tidaklah sama, demikian pula berat dan massa.

Gaya Pegas

Pegas melakukan gaya kontak yang paling lumrah. Pegas dapat mendorong (ketika tertekan) dan
menarik (ketika teregang). Pada peristiwa tertekan dan teregang, ekor vektor gaya ditempatkan
pada partikel pada diagram gaya.
Gambar 4. Penggambaran gaya pada sistem pegas

Gaya Tegang Tali

Ketika suatu tali atau kawat menarik suatu benda, ia melakukan gaya kontak yang disebut
sebagai gaya tegang tali/tegangan yang umumnya disimbolkan sebagai T→. Arah tegangan
selalu paralel dengan tali. Jika dilihat melalui mikroskop, tali terbuat dari atom-atom yang
tergabung akibat ikatan molekuler. Ikatan molekuler bukanlah hubungan yang kaku antar atom
tetapi lebih seperti pegas-pegas kecil yang saling bergandengan. Dengan demikian, tegangan
pada tali dan tegangan yang dialami objek pada ujung tali merupakan total gaya pegas yang
dilakukan oleh jutaan bahkan milyaran pegas mikroskopik.

Gaya Normal

Gaya yang dilakukan pada objek yang menekan permukaan dengan arah tegak lurus terhadap
permukaan. Ahli matematika merujuk pada garis yang tegak lurus permukaan
sebagai normal permukaan. Agar tetap mempertahankan istilah ini, gaya normal didefinisikan
sebagai gaya yang dilakukan oleh suatu permukaan terhadap suatu benda yang menekan
permukaan dan biasanya disimbolkan sebagai n→.

Gaya Gesek

Gaya gesek, seperti gaya normal, dilakukan oleh permukaan. Jika gaya normal tegak lurus
terhadap permukaan, gaya gesek selalu bersinggungan terhadap permukaan. Terdapat dua jenis
gaya gesek:
 Gaya gesek kinetik yang disimbolkan sebagai fk→ muncul ketika benda bergeser di
permukaan yang "melawan gerak". Artinya, gaya gesek kinetik berarah berlawanan vektor
kecepatan v→.
 Gaya gesek statis disimbolkan fs→ merupakan gaya yang mempertahankan benda diam
di permukaan dan mencegah gerak. Arah gaya gesek berlawanan dengan arah
objek akan bergerak jika tidak ada gesekan. Yakni, menunjuk ke arah yang dibutuhkan
untuk mencegah gerak.

Hukum 1 Newton

Hukum 1 Newton biasanya juga dikenal sebagai hukum inersia yang mendefinisikan


seperangkat kerangka acuan khusus yang disebut kerangka inersia. Hukum ini dapat dinyatakan
sebagai berikut.

"Jika suatu benda tidak berinteraksi dengan benda lain, dapat diidentifikasi suatu kerangka acuan
dimana benda mengalami percepatan nol."

Kerangka acuan yang demikian disebut sebagai kerangka acuan inersia. Kerangka acuan


inersia merupakan kerangka acuan dimana Hukum 1 Newton valid. Sebarang kerangka acuan
yang bergerak dengan kecepatan konstan relatif terhadap kerangka inersia, juga merupakan
kerangka inersia. Akan tetapi jika suatu kerangka acuan bergerak dipercepat terhadap kerangka
acuan inersia, maka kerangka acuan tersebut dikatakan sebagai kerangka acuan noninersia. 

Lalu, bagaimana dengan Bumi? Silahkan didiskusikan di forum diskusi dengan menambah topik
baru.

Pernyataan Hukum 1 Newton tentang gerak yang lebih praktis adalah sebagai berikut.

"Dengan ketiadaan gaya eksternal dan ketika dilihat dari kerangka acuan inersia, suatu benda
yang diam tetap diam dan sebuah benda yang bergerak tetap bergerak dengan kecepatan konstan
(yakni, kelajuan konstan dalam suatu garis lurus)."

Dengan kata lain, ketika tidak ada gaya yang bekerja pada suatu benda, percepatan
bendanya tersebut adalah nol. Berdasarkan hukum pertama, dapat disimpulkan bahwa
sebarang objek terisolasi (yakni yang tidak berinteraksi dengan lingkungannya) adalah diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan. Kecenderungan suatu benda melawan percobaan untuk
merubah kecepatannya disebut sebagai inersia.  Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
sebuah objek yang dipercepat pasti mengalami suatu gaya. Sebaliknya, dari hukum pertama,
dapat didefinisikan gaya sebagai sesuatu yang menyebabkan perubahan gerak suatu objek.

Suatu objek dengan total gaya nol, F→total disebut berada pada kesetimbangan mekanik.


Terdapat dua perbedaan bentuk kesetimbangan mekanik yakni.

1. Objek yang diam, disebut kesetimbangan statik


2. Objek yang bergerak pada garis lurus dengan kecepatan konstan disebut kesetimbangan
dinamik

Password Presensi H1N091120B

Anda mungkin juga menyukai