Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH FISIKA DASAR

DINAMIKA PARTIKEL
Dosen : ICHWAN NUGROHO SE., MM

Disusun Oleh :
MUHAMMAD NAUFAL BILAL SYAM

Kelas : 01TPLP032
Semester : 01 (satu)
Ruang : V. 324

Fakultas Teknik Informatika S1


Universitas Pamulang
Jalan Puspitek, Buaran, Kec. Pamulang, kota Tangerang Selatan, Banten
15310
Tahun Ajaran 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.

Dan taklupa juga kami sampaikan atas rasa terimakasih kepada orang tua
kita yang sudah mendukung dan menyemangati putra/putri nya dalam menuntut
ilmu serta dengan tulus ikhlas memberikan dorongan dan doa sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Fisika Dasar yang diamanatkan oleh dosen penulis. Yaitu Bapak Dosen
Ichwan Nughroho SE., MM. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun
dalam isi.

Pada kesempatan ini, Penulis juga ingin menyampaikan rasa terimakasih


kepada teman-teman maupun semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas ini, baik secara langsung maupun secara tidak langsung,

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis


yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini yang berjudul
Dinamika Partikel.

Penulis

8 Desember 2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Membicarakan tentang Dinamika, sekarang kita berhubungan dengan


pertanyaan mengapa benda-benda bergerak sebegitu rupa. apa yang membuat
benda yang pada mulanya diam mulai bergerak? Apa yang mempercepat
atau memperlambat benda? Apa yang terlibat ketika benda bergerak
membentuk lingkaran? Kita dapat menjawab setiap pertanyaan tersebut
dengan mengatakan bahwa diperlukan sebuah gaya.

Berdasarkan intuisi, kita menggambarkan gaya sebagai semcam dorongan


atau tarikan terhadap sebuah benda. Ketika mendorong kereta belanja atau
mobil yang mogok. Kita memberikan gaya pada kereta atau mobil itu.
Ketika martil memukul paku, atau angin meniup daun-daun pada sebuah
pohon, berarti sebuah gaya sedang di berikan. Kita katakan sebuah bendah
jatuh karena gaya gravitasi.

1.2 Metode Penulisan


a) Metode internet, yaitu mengakses informasi melalui media
internet.
b) Metode pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data-data
berdasarkan pengetahuan, mencari beberapa masalah yang
berhubungan dengan materi ini sehingga terkumpul informasi
yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah ini.

1.3 Tujuan
a) Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan kita tentang teori dinamika.
b) Untuk lebih memahami materi dinamika lebih dalam.
c) Untuk memenuhi tugas makalah yang di berikan.

1.4 Rumusan Masalah

Yang menjadi pokok masalah yang di kemukakan penulis sebagai

Sub Bab dalam masalah ini adalah:

1. Dinamika (Gerak Dan Gaya).


2. Hukum newton pertama.
3. Hukum newton kedua.
4. Hukum newton ketiga.
5. Berat dan massa.
6. Sistem satuan mekanika.
7. Hukum-hukum gaya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dinamika : Gerak dan Gaya

Gaya kita gambarkan sebagai tarikan dan dorongan contohnya

ketika kita mendorong mobil mogok, kita memberikan gaya pada

mobil tersebut. Atau ketika sebuah mesin mengangkat lift

berarti sebuah gaya telah di berikan. Kita katakan bahwa

sebuah benda jatuh karena gaya gravitasi. Gaya tidak selalu

menyebabkan gerak. Sebagai contoh, anda bisa saja mendorong

sebuah meja sekuat tenaga tetapi meja tersebut tetap tidak

bergerak.

Salah satu cara untuk mengukur besar (atau kekuatan) gaya

ialah dengan mengunakan neraca pegas. Biasanya nerca di gunakan

untuk menimbang berat sebuah benda, dengan istilah berat,

yang dimaksud adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda

tersebut . neraca pegas, jika telah dikalibrasi dapat juga di

gunakan untuk mengukur jenis gaya yang lain.

Sebuah gaya memiliki arah dan besar, sehingga merupakan

vektor. Kita dapat menyatakan gaya apapun pada sebuah diagram

dengan sebuah tanda panah, seperti yang kita lakukan dengan

kecepatan. Arah tanda panah tersebut merupakan dorongan atau


tarikan, dan panjangnya di gambarkan sebanding dengan besar

gaya.

Gerak dinyatakan dalam besaran vektor r, v dan a, tanpa

mempersoalkan apa yang “menyebabkan” gerak tersebut. Sebagian

besar pembahasan bersifat geometris semata. Dalam pasal ini

dan pasal berikut akan di bahas penyebab gerak, pembahasan ini

termasuk bagian mekanika yang disebut dinamika. Gerak dari suatu

partikel tertentu ditentukan oleh sifat dan susunan benda-

benda lain yang merupakan lingkungannya.

2.2 Hukum Newton Pertama

Berabad-abad masalah gerak dan penyebabnya menjadi topic

utama dalam filsafat alami (nama lama untuk fisika). Baru

kemudian baru kemudian, dengan kem unculan Galileo dan Newton,

diperoleh kemajuan yang nyata,Galileo mencapai kesimpulan

bahwa sebuah benda akan tetap bergerak dengan kecepatan

konstan jika tidak ada gaya yang bekerja untuk merubah gerak

ini. Isaac Newton dilahirkan di inggris dalam tahun kematian

Galileo adalah bangunan prinsip dari mekanika klasik. Beliau

memberikan hasil dari ide Galileo dan pendahulunya yang lain

kepada buah nyata yang di ungkapkan dalam tahun 1686 dalam

bukunya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, yang biasa di

kenal sebagai Principia.


3

Newton menyatakan terimah kasihnya kepada Galileo. Pada

kenyataannya, Hukum Newton pertama sangat dekat dengan

kesimpulan Galileo, hukum tersebut menyatakan bahwa:

“Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak

dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika di beri

gaya total yang tidak nol”

Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan

diam atau gerak tetapnya pada garis lurus di sebut inersia.

Dengan demikian hukum Newton pertama sering disebut hukum

inersia.

Hukum Newton pertama tidak berlaku pada setiap kerangka

acuan. Sebagai contoh, jika kerangka acuan anda tetap di dalam

mobil yang dipercepat, sebuah benda seperti cangkir yang

diletakkan diatas dashboard mungkin bergerak kearah anda

(cangkir tersebut tetap diam selama kecepatan mobil konstan).

Cangkir dipercepat kearah anda tetapi baik anda maupun orang

atau benda lain memberikan gaya kepada cangkir tersebut dengan

arah demikian. Pada kerangka acuan yang dipercepat seperti

ini, hukum Newton pertama tidak berlaku. Kerangka acuan yang

dimana hukum Newton pertasma berlaku disebut kerangka acuan

inersia ( hukum inersia berlaku pada kerangka-kerangka acuan


trersebut ).

Untuk sebagian besar masalah, kita biasanya dapat

menganggap bahwa krangka acuan yang terletak tetap di bumi

adalah kerangka inersia. (hal ini tidak tepat benar, karena

disebabkan rotasi bumi, tetapi cukup mendekati). Kerangka

acuan yang bergerak dengan kecepatan konstan relative terhadap

kerangka inersia juga merupakan kerangka acuan inersia.

Kerangka acuan dimana hukum inwersia tidak berlaku, seperti

kerangtka acuan yang dipercepat di atas, disebut kerangka

acuan noninersia. Bagaimana kita bisa yakin bahwa sebuah

kerangka acuan adalh inersia atau tidak? Dengan memeriksa

apakah hukum Newton pertama berlaku. Dengan demikian hukum

Newton pertama berperan sebagai definisi kerangka acuan

inersia.

2.3 Hukum Newton Kedua

Newton mengunakan istilah massa sebagai sinonim jumlah zat.

Pandangan intuitif mengenai massa benda ini tidak terlalu

tepat karena konsep “jumlah zat” tidak terdefinisi dengan

baik. Lebih tepat lagi, dapat kita katakana bahwa massa adalah

ukuran inersia suatu benda. Makin besar massa yang dimiliki sebuah

benda, makin sulit merubah keadaan geraknya. Lebih sulit

menggerakkannya dari keadaan diam, atau menghentikannya ketika


sedang bergerak.

Untuk menyatakan ukuran secara luas dari konsep massa,

kita harus mendefinisikan suatu standar. Dalam SI satuan massa

adalah kilogr4am (kg).

Istilah massa dan berat sering di kacaukan antara satu

dengan yang lainnya, tetapi adalah penting untuk membedakan

keduanya. Massa adalah sifat dari benda itu sendiri (yaitu

ukuran inersia benda tersebut atau jumlah zatnya). Berat

adalah gaya,gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah benda. Untuk melihat

perbedaannya, misalkan kita membawa sebuah benda ke bulan.

Benda itu hanya akan mempunyai berat seperenam dari beratnya

di bumi, karena gaya gravitasi lebih lemah,tetapi massa akan

tetap sama. Benda tersebut akan tetap memiliki jumlah zat yang

sama dan inersia yang sama karena tidak adanya gesekan.

Hukum Newton pertama menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total

yang bekerja pada sebuah benda, benda tersebut akan tetap diam, atau jika

sedang bergerak akan tetap bergerak dengan laju konstan dalam garis lurus.

Tetapi apa yang terjadi jika sebuah gaya total diberiakan

pada benda tersebut? Newton berpendapat bahwa kecepatan akan

berubah, suatu gaya total yang diberikan pada sebuah benda mungkin

menyebabkan lajunya bertamba. Atau, jika gaya total itu mempunyai arah yang
berlawanan dengan gerak , gaya tersebut akan memperkecil laju benda itu. Jika

arah gaya total yang bergerak, maka arah kecepatannya akan

berubah (dan mungkin besarnya juga). Karena perubahan laju

atau kecepatan merupakan percepatan, dapat kita katakana gaya

total menyebabkan percepatan.

Bagaimana sebenarnya hubungan antara percepatan dan gaya?

Pengalaman sehari-hari dapat menjawab pertanyaan ini.

Bayangkan gaya yang diperlukan untuk mendorong sebuah gerobak

yang gesekannya minimal . sekarang jika anda mendorong dengan

pelan tetapi dengan gaya yang konstan selama selang waktu

tertentu, anda mempercepat gerobak tersebut dari keadaan diam

sampai laju tertentu, katakanlah 3 km/jam jika anda mendorong

dengan gaya dua kali lipat, anda akan mendapatkan bahwa

gerobak tersebut mencapai 3 km/jam dalam waktu setenga kali

sebelumnya. Berarti percepatan akan dua kali lipat lebih

besar. Jika menggandakan gaya, percepatan akan menjadi dua

kali lipat pula. Jika melipat tigakan gaya percepatan juga

menjadi tiga kali lipat dan seterusnya.

Dengan demikian percepatan sebuah benda berbanding lurus

dengan gaya total yang di berikan. Tetapi percepatan juga bergantung

pada massa benda. Jika anda mendorong gerobak kosong dengan

gaya yang sama seperti ketika anda mendorong gerobak yang


penuh, anda akan menemukan bahwa gerobak yang penuh mempunyai

percepatan yang lebih lambat makin besar massa makin kecil

percepatan, walaupun gayanya sama. Hubungan matematisnya,

seperti dikemukakan Newton, adalah percepatan sebuah

benda berbanding

terbalik dengan massanya. Hubungan ini ternyata berlaku secara

umum dan dapat dirangkum menjadi:

“percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja

padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama

dengan arah gaya total yang bekerja padanya”.

Ini adalah hukum gerak Newton kedua, bentuk persamaannya dapat

di tuliskan

a=F∑

dimana a adalah percepatan, m adalah massa dan F merupakan ∑

gaya total. Symbol (huruf yunani “sigma”) berarti “jumlah ∑

dari”, F adalah gaya, sehingga F ∑ berarti jumlah vektor dari semua

gaya yang bekerja pada benda tersebut, yang kita definisikan

sebagai gaya total.

Kita susun kembali persamaan ini untuk mendapatkan pernyataan

yang lebih kenal untuk hukum newton kedua:


F=ma ∑

Hukum neweton kedua menghubungkan antara deskripsi gerak

dengan penyebabnya. Hukum ini merupakan hubungan yang paling

dasar pada fisika. Dari hukum Newton kedua kita dapat membuat

definisi yang lebih tepat mengenai gaya sebagai sebuah aksi yang

bisa mempercepat benda.

Setiap gaya F adalah vektor yang memiliki besar dan arah.

Persamaan di atas merupakan persamaan vektor yang berlaku pada

semua kerangka acuan inersia. Persamaan ini dapat di tuliskan

dalzm bentuk komponen pada koordinat persegi panjang sebagai

berikut:

F ∑ x=max, F ∑ ỵ=maỵ,

F ∑ ź=maź,

jika gerak tersebut sepanjang stu garis(satu dimensi), kita

bisa menghilangkan indeks-indeks dan hanya menuliskan F=ma. ∑

2.4 Hukum Newton Ketiga

Hukum Newton kedua menjelaskan secara kuantitatif

bagaimana gaya-gaya memp[engaruhi gerak. Tetapi kita mungkin

bertanya, darimana gaya-gaya itu datang? Beberapa pengamatan

membuktikan bahwa gaya yang diberikan kesebuah benda selalu

diberikan oleh benda lain.pada sebuah contoh ini, gaya diberikan

pada sebuah benda, dan gaya tersebut diberikan oleh benda


lain. Misalnya, gaya yang diberikan pada paku diberikan oleh

martil.Tetapi Newton menyadari bahwa hal ini tidak sepenuhnya

seperti itu.

Memang benar martil memberikan gaya pada paku. Tetapi

paku tersebut jelas memberikan gaya kembali kepada martil,

karena kecepatan martil tersebut dengan cepat di perkecil

sampai nol setelah terjadi kontak. Hanya gaya yang besarlah

yang menyebabkan perubahan kecepatan martil yang begitu cepat.

Dengan demikian kata Newton, kedua benda tersebut harus

dipandang sama. Martil memberikan gaya pada paku, dan paku

memberikan gaya balik terhadap martil. Ini merupakan inti dari

hukum gerak Newton yang ketiga:

“ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda

kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi

berlawanan arah terhadap benda yang pertama”.

Hukum ini kadang kadang-kadang dinyatakan juga

sebagai “untuk setiap aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan arah” .

pernyataan ini memang benar. Tetapi untuk menghindari kesalah

pahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa gaya “aksi” dan

gaya “reaksi” bekerja pada benda yang berbeda.

Sebagai bukti validitas hukum Newton ketiga,


perhatikan bentuk tangan anda ketika mendorong ujung meja.

Bentuk tangan anda menjadi berubah, bukti nyata bahwa sebuah

gaya bekerja padanya. Kita bisa melihat sisi meja menekan

tangan kita. Mungkin bsa merasakan bahwa meja tersebut

memberikan gaya pada tangan kita. Makin kuta mendorong meja

itu, makin kuat pula meja tersebut mendorong balik.

Bayangkan bagaimana kita berjalan. Seseorang mulai berjalan

dengan mendorong lantai dengan kakinya. Lantai kemudian

memberikan gaya balik yang sama dan berlawanan arah pada orang

tersebut.dan gaya inilah, pada orang itu, yang menggerakan

orang tersebut kedepan.(jika meragukan akan hal ini, cobalah

berjalan pada permukaan es yang sangat licin).

Dari contoh-contoh yang dibahas di atas, jelas bahwa

adalah sangat penting untuk mengingat pada benda yang mana

sebuah gaya diberikan dan oleh benda mana gaya tersaebut

diberikan. Intinya adalah bahwa gaya mempengaruhi gerak benda

hanya jika diberikan kepada benda tersebut. Gaya yang

diberiakan oleh sebuah benda tidak mempengaruhi benda tersebut,

melainkan mempengaruhi benda lain yang diberi gaya itu. Dengan

demikian, untuk menghindari kebingungan, kedua kata kepada dan

oleh harus selalu digunakan dan digunakan secara hati-hati.

Satu cara agar tetap jelas mengenai gaya apa yang


bekerja pada benda yang mana adalah dengan mengunakan indeks

ganda. Sebagai contoh, gaya yang diberikan pada Orang oleh

Lantai dapat di beri label Fol dan gaya yang diberikan pada

lantai oleh orang tersebut adalah

Flo sebagaimana ditunjukan.dari hukum Newton ketiga:

Fol = -Flo

Fol dan Flo memiliki besar yang sama, dan tanda minus

mengingatkan kita bahwa kedua gaya tersebut berlawanan arah.

2.5 Berat Dan Massa

Berat sebuah benda adalah gaya gravitasi yang dilakukan oleh

bumi padanya. Berat termasuk gaya, karena itu ia merupakan

besaran vektor. Arah dari vektor ini adalah arah dari gaya

gravitasi, yaitu menuju pusat bumi, besar berat dinyatakan

dengan satuan gaya, seperti misalnya pon atau Newton.

Jika sebuah benda bermassa m dibiarkan jauth bebas,

percepatannya adalah percepatan gravitasi g dan gaya yang

bekerja padanya adalah gaya berat W. jika hukum Newton kedua,

F = ma, diterapkan pada benda yang sedang jatuh bebas, maka

diperoleh W = mg. baik W masupun g, keduanya adalah vektor

yang mengarah ke pusat bumi, karena itu dapat dituliskan:

W = mg
Dengan W dan g adalah besar vektor berat dan vektor

percepatan. Telah kita lihat bahwa berat benda, yaitu tarikan

kebawah oleh bumi pada benda, adalah besaran vektor, sedangkan

massa benda adalah besaran scalar. Hubungan kuantitatif antara

dan massa diberikan oleh W = mg. karena g berbed-beda dari

satu titik lain di bumi, maka W yaitu berat benda bermassa m,

berbeda juga untuk tempat yang berbeda. Jadi berat benda

bermassa satu kilogram di tempat yang memiliki g = 9,80m/s

adalah 9.80 N, di tempat dengan g = 9,78 m/s

, benda yang sama

beratnya hanya 9.78 N.

Seringkali yang diberitahukan bukan massa benda, melainkan

beratnya. Percepatan a yang dihasilkan oleh gaya F yang

bekerja pada benda yang besar beratnya W dapat diperoleh

dengan menggabungkan persamaan. Jadi dari F = ma dan W = mg.

diperoleh:

m = W/g sehingga F = (W/g)a

besaran W/g memegang peranan seperti m dalam persamaan F = ma

dan sesungguhnya tidak lain daripada massa benda yang beratnya

sebesar W. sebagai contoh, orang yang beratnya 160 pon di


tempat yang memiliki g = 32,0 kaki/s

memiliki massa m = W/g =

(160 pon)/(32,0 kaki/s

)= 5,00 slug. Beratnya ditempat lain

yang memiliki g = 32,2 kaki/s

adalah W = mg = (5,00 slugs)

(32,2 kaki/s

) = 161 pon.

2.6 Sistem Satuan Mekanika

Satuan gaya didefinisikan sebagai sebuah gaya yang

menimbulkan satu satuan percepatan bila dikerjakan pada stu

satuan massa. Dalam bahasa SI, satuan gaya adalah gaya yang

akan mempercepat massa satu kg sebesar satu m/s

dan seperti

yang telah kita lihat, satuan ini disebut Newton (N). dalam

sistem cgs (centimeter, gram, sekon) satuan gaya adalah gaya


yang mempercepat massa satu g sebesar satu cm/s

satruan ini

disebut dyne. Karena 1 kg = 10

g dan 1 m/s

= 10

cm/s

, maka

diperoleh bahwa 1 N = 10

dyne.

Benda standar pon dapat dibandingkan dengan kilogram dan

ternyata massanya adalah 0,45359237 kg. percepatan gravitasi

ditempat tertentu tersebut besarnya 32.1740 kaki/s

. pon gaya

dapat ditentukan dari F = ma sebagai gaya yang mempercepat

massa sebesar 0,45359237 kg dengan percepatan sebesar 32,1740


kaki/s

Cara ini memungkinkan kta untuk membandingkan pon-gaya

dengan Newton. Dengan mengingat bahwa 32,1740 kaki/s

sama

dengan 9,8066 m/s

, kita peroleh:

1 pon = (0,45359237 kg)(32,1740

kaki/s

= (0,45359237 kg)(9,8066

m/s

= 4,45 N.

Satuan massa dalam sistem British engineering dapat pula

diturunkan, yaitu didefinisikan sebagai massa sebuah benda

yang akan mendapat percepatan 1 kaki/s


2

bila dikerjakan gaya 1

pon padanya. Satuan massa ini disebut slug. Jadi dalam sistem

ini:

F [pon] = m [slug] x a

[kaki/s

Pon gaya adalah gaya yang menimbulkan percepatan gravitasi standar,

32,1740 kaki/s

pada standar pon. Nanti akan kita lihat bahwa

percepatan gravitasi berbeda-bed, teregantung kepada jarak

dari pusat bumi, Karen itu “perdepatan standar” diatas adalah

harga pada jarak tertentu dari pusat bumi.

Satuan-satuan dalam F = ma

Sistem

satuan

Gaya Massa Perdepatan

SI

cgs

BE
Newton (N)

dyne

pound (lb)

kilogram (kg)

gram (g)

slug

m/s

cm/s

kaki/s

Dimensi gaya sama dengan dimensi massa kali percepatan.

Dalam sistem yang menggunakan massa, panjang, dan waktu

sebagai besaran dasar, dimensi gaya adalah massa x

panjan/waktu

2.

atau MLT

-2

disini kita akan senantiasa menggunakan

massa, panjang dan waktu, sebagai besaran dasar mekanika.

9
2.7 Hukum – Hukum Gaya

Hukum-hukum gaya untuk sistem

Sistem Hukum gaya

1 balok di atas permukaan (a). gaya pegas : F = -kx

. horizontal kasar, di

gerakkan oleh pegas yang

direntangkan.

dengan x adalah pertambahan

panjang pegas dan k konstan

yang menggambarkan sifat

pegas; F mengarah kekanan .

(b). gaya gesekan: F = µmg,

dengan µ adalah koefisien

gesekan dan mg adalah berat

balok; F mengarah kekiri.

bola golf yang sedang

melayang.

F = mg; F mengarah ke bawah.

.
satelit buatan F = GmM/r

, dengan G adalah

konstanta gravitasi, M massa

bumi dan r jejari orbit; F

mengarah ke pusat bumi. Ini

adalah hukum gravitasi universal

Newton.

electron didekat bola

bermuatan positif.

F = ( 1/4πєo )eQ /r

,dengan єo

adalah konstanta, e muatan

electron,Q muatan padaa

bola, dan r jarak dari

electron kepusat bola F

mengarah kekana. Ini adalah

hukum elektrostatika coulomb.

5
.

dua batang magnet F = (3µo/2π)µ

/r

, dengan µo

adalah konstanta,µ momen

dipol (dwikutub) magnetic

masin-masing batang magnet,

dan r adalah jarak dari

pusat kepusat antara batang;

dianggap bahwa r » l, dengan

l adalah panjang masing-

masing batang; F mengarah

kekanan.

10

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a). Gaya kita gambarkan sebagai tarikan dan dorongan contohnya

ketika kita mendorong mobil mogok, kita memberikan gaya pada

mobil tersebut. Atau ketika sebuah mesin mengangkat lift


berarti sebuah gaya telah di berikan. Kita katakan bahwa

sebuah benda jatuh karena gaya gravitasi. Gaya tidak selalu

menyebabkan gerak. Sebagai contoh, anda bisa saja mendorong

sebuah meja sekuat tenaga tetapi meja tersebut tetap tidak

bergerak.

b). Gerak dinyatakan dalam besaran vektor r, v dan a, tanpa

mempersoalkan apa yang “menyebabkan” gerak tersebut.

Sebagian besar pembahasan bersifat geometris semata. Dalam

Anda mungkin juga menyukai