Anda di halaman 1dari 3

THE LAWS OF MOTION

H u k u m N e wt o n t e n t a n g G e r a k

Sebuah kapal penarik kecil memberikan gaya pada kapal besar sehingga menyebabkannya bergerak. Bagaimana mungkin sebuah kapal kecil
seperti itu memindahkan objek yang sangat besar?

Pada materi sebelumnnya kita Hukum Newton tidak terlalu universal. mekanika, termasuk diantaranya
mempelajari gerak dalam istilah posisi, Hukum Newton masih membutuhkan adalah Copernicus, Brahe, Kepler,
kecepatan dan percepatan tanpa modifikasi untuk benda-benda pada dan khususnya Galileo. Newton
mempertimbangkan apa yang kecepatan sangat tinggi (mendekati sendiri pernah berkata, “jika saya
menyebabkan gerak tersebut. kecepatan cahaya) dan untuk benda telah sanggup melihat sedikit lebih
Sekarang kita akan mempelajari apa dengan ukuran yang sangat kecil, jauh dari orang lain, itu karena
yang menyebabkan suatu objek tetap seperti atom atau partikel-partikel saya berdiri di atas bahu para
dalam keadaan diam atau dalam kosmis. raksasa”. Sekarang giliran Anda
keadaan dipercepat? Dua faktor untuk berdiri di Pundak Newton
utama yang dapat kita pertimbangkan Hukum Newton tentang gerak dan menggunakan prinsip yang
adalah gaya yang bekerja pada objek pertama kali dipublikasikan pada diformulasikannya untuk mengerti
dan massa objek. Kita akan tahun 1687 dalam buku yang bagaimana dunia fisika bekerja.
mendiskusikan tiga hukum dasar berjudul Mathematical Principles of
tentang gerak, yang melibatkan gaya Natural Philosophy. Banyak ilmuwan
dan massa dan diformulasikan lebih lain sebelum Newton yang telah
dari tiga abad lalu oleh Isaac Newton. memberikan sumbangan besar dalam
penetapan dasar-dasar ilmu

Konsep Gaya
Semua orang memiliki pemahaman dasar tentang konsep gaya dari pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Ketika
kamu membereskan piring makanmu yang kosong, kamu menggunakan gaya pada piring tersebut. Kamu menggunakan
gaya pada bola ketika melempar atau menendangnya. Pada contoh-contoh sederhana tersebut, kata ‘gaya’ berkaitan
dengan aktivitas otot dan beberapa perubahan pada kecepatan objek. Namun gaya tidak selalu menyebabkan gerak.
Sebagai contoh, saat kamu duduk sambil membaca materi ini, gaya gravitasi bekerja pada tubuhmu namun kamu tetap
dalam keadaan diam. Contoh lainnya, kamu dapat mendorong (dengan kata lain, menerapkan gaya) sebuah batu besar
namun batu tersebut tetap tidak bergerak..

Apa yang terjadi ketika beberapa gaya bekerja secara bersamaan pada suatu objek?
Sebuah objek Pada kasus ini, benda dipercepat hanya jika resultan gaya tidak sama dengan nol.
dipercepat/diperlambat Resultan gaya didefinisikan sebagai jumlah seluruh vektor gaya yang bekerja pada
karena gaya eksternal benda. Jika resultan gaya yang digunakan pada suatu benda adalah nol, maka
percepatan benda tersebut sebesar nol dan kecepatannya tetap. Dengan demikian, jika
resultan gaya yang bekerja pada benda sebesar nol, maka benda tersebut dapat
dalam kondisi diam maupun terus bergerak dengan kecepatan tetap. Ketika kecepatan
Pengertian setimbang suatu objek tetap (termasuk ketika diam), benda tersebut dikatakan dalam kondisi
setimbang.
Ketika sebuah pegas ditarik, seperti pada gambar 1.a., pegas terentang. Ketika sebuah gerobak yang mulanya diam
ditarik cukup kuat sehingga dapat mengatasi gesekan, seperti pada gambar 1.b., gerobak tersebut bergerak. Ketika
sebuah bola di tendang seperti pada gambar 1.c., bola tersebut berubah bentuk (bagian bola yang disentuh kaki
sedikit cekung) dan terlempar. Beberapa situasi tersebut adalah contoh dari kategori gaya yang disebut gaya kontak.
Kejadian - kejadian tersebut melibatkan kontak fisik antara dua objek. Contoh lain dari gaya kontak adalah gaya yang
diberikan molekul gas pada dinding wadah dan gaya yang diberikan kakimu pada lantai.

Gambar 1. Beberapa Contoh Gaya

Kategori lain dari jenis gaya, dikenal sebagai field forces, tidak melibatkan kontak fisik antara dua objek melainkan
bekerja melalui ruang kosong. Gaya tarik gravitasi antara dua objek, diilustrasikan pada gambar 1.d., adalah salah satu
contoh gaya pada kategori ini. Gaya gravitasi ini yang membuat objek – objek tetap terikat dengan Bumi dan planet-
planet mengorbit mengelilingi planet. Contoh umum lainnya dari field forces adalah gaya listrik dimana suatu muatan
listik bekerja pada muatan lainnya (gambar 1.e.). Muatan-muatan tersebut dapat berupa elektron dan proton yang
membentuk sebuah atom hidrogen. Contoh ketiga dari field forces adalah gaya magnet yang bekerja pada sebatang
besi (gambar 1.f.).

Perbedaan antara gaya kontak dan field forces tidak sejelas yang mungkin kamu kira. Ketika diamati pada tingkat
atom, semua gaya terkategorikan sebagai gaya kontak yang disebabkan oleh gaya (medan) listrik. Namun, dalam
pengembangan model pada fenomena makroskopik, lebih mudah untuk menggunakan pengkategorian tersebut. Gaya-
gaya fundamental yang diketahui di alam semuanya adalah field forces: (1) gaya gravitasi antar objek, (2) gaya
elektromagnet antar muatan listrik, (3) gaya nuklir antar partikel subatomik, dan (4) weak forces yang muncul pada
proses peluruhan radioaktif tertentu.

Mengukur Kekuatan Gaya

Gambar 2. Neraca Pegas untuk Mengukur Gaya

Untuk mengukur besar gaya salah satunya dapat menggunakan neraca pegas. Ketika diterapkan gaya vertikal pada
neraca pegas yang bagian atasnya dikaitkan, seperti pada gambar 2.a., pegas terentang dan skala yang ditunjuk
merupakan besar gaya yang diberikan. Kita dapat menyesuaikan pegas dengan menganggap gaya patokan F1 sebagai
gaya yang menyebabkan skala menunjukkan nilai 1,00 cm. (karena gaya merupakan besaran vektor, kita gunakan cetak
tebal pada simbol gaya). Jika sekarang kita terapkan gaya berbeda F2 yang masih berarah ke bawah dengan besar
dua kali lebih besar dari F1, dapat dilihat pada gambar 2.b., skala yang dituntuk berpindah ke angka 2,00 cm. Gambar
2.c. menunjukkan bahwa efek kombinasi dari dua gaya searah merupakan jumlah dari efek individual gaya-gaya
tersebut. (untuk gambar 2.c. F1 = 1 N, F2 = 2 N, maka F1 + F2 = 1 + 2 = 3 N)

Selanjutnya, jika ada dua gaya yang diberikan secara bersamaan dengan F1 berarah kebawah dan F2 berarah horizontal
ke kanan, seperti ditujukkan pada gambar 2.d. Pada kasus ini, skala menunjukkan √5,00 𝑐𝑚2 = 2,24 𝑐𝑚. Sebuah gaya F
yang dapat menghasilkan besar yang sama dengan yang ditunjukkan oleh skala pegas merupakan penjumlahan dua
vektor F1 dan F2, seperti digambarkan pada gambar 2.d. Dengan demikian |𝑭| = √𝐹1 2 + 𝐹2 2 = 2,24 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛, dan dengan
−𝐹
arah 𝜃 = 𝑡𝑎𝑛−1 ( 𝐹 1 ) = 𝑡𝑎𝑛−1 (−0.500) = −26,6°. Karena gaya telah diverifikasi melalui percobaan bekerja sebagai besaran
2
vektor, kalian harus menggunakan aturan penjumlahan dan pengurangan vektor untuk menghasilkan nilai resultan gaya
suatu objek.

Referensi:
Foster, B. 2011. Terpadu Fisika SMA Jilid 1A untuk Kelas X Semester 1. Bandung: Erlangga.
Serway, R.A., & Jewett, J.W. 2004. Physics for Scientists and Engineers.

Anda mungkin juga menyukai