Anda di halaman 1dari 9

Momen inersia

1.landasan teori
Inersia adalah kecendrungan benda untuk mempertahan keadaannya naik itu tetap diam atau
bergerak. Benda yang sukar bergerak dikatakan memiliki inersia yang besar. Bumi yang selalu
dalam keadaan rotasi memiliki inersia rotasi. Jadi, Momen Inersia adalah ukuran besarnya
kecendrungan berotasi yang ditentukan oleh keadaan benda atau partikel penyusunnya.
Kecendenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan disebut dengan Inersia. Inersia disebut juga dengan Lembam. Keadaan alami benda ini
berkaitan erat dengan hukum I Newton. Oleh karena itu, Hukum I Newton disebut juga hukum
inersia atau hukum kelembaman.
Sebuah partikel dengan massa m sedang berotasi pada sumbunya dengan jari-jari R. Momen
inersia titik partikel tersebut dinyatakan sebagai hasil kali massa partikel dengan jarak partikel ke
sumbu putar atau jari-jari. Dengan demikian, momen inersia sinyatakan dengan:

I = m.R2
Keterangan:
I = Momen Inersia (Kg m2)
m = Massa partikel (Kg)
R = Jari-jari rotasi (m)
Momen inersia adalah hasil kali antara massa dengan kuadrat jarak massa terhadap titik
porosnya. Secara sistematis, rumus momen inersia dirumuskan sebagai berikut:
I = Ʃm.R2
I = m1.R12+m2.R22+ m3.R32+….+mn.Rn2

Keterangan

 τ adalah momen gaya (Nm)


 l adalah lengan gaya (m)
 F adalah gaya (N)
 α adalah sudut antara antara lengan gaya l dan gaya F

2.pengamatan
1.Dua batang kayu dengan ukuran dan massa sama

2.satu batang kaya yang memiliki ukuran massa berbeda

3.paku dengan ukuran 10 cm

4.karet gelang
3.Prosedur kerja
1.Lubangi ketiga kayu yang telah disediakan

Note:-untuk kayu yang massanya sama, 1 batang dilubangindengan posisi lubang di batang,

sedangkan yang satumya lagi lubangi di tengah

-unruk massa yang lebih besar lubangi di tengah

2.Setelah itu berilah label ketiga batang tersebut dan ambilah batang 1 dan masukkan paku di

lubangnya

3.ikatlah dengan karet gelang ujung paku yang runcing agar batang tidak lepas

4.peganglah salah satu ujung paku dengan tangan kanan kemudian putarilah kayu tersebut

Dengan poros di ujung tangan kiri

5.jagalah batang agar tetap berputar hanya menggunakan tangan kanan tanpa antuan tangan kiri

6.lakukan juga kepada batang kedua dan ketiga

4.kesimpulan
Pada batangb satu lebih sulit berputar(lama berputar daari pada batang ke dua. Tetapi batang 1
lebih muda di jaga ptarannya dari pada batang 1 hal tersebut membuktikan momen gaya/momen
inersia di pengaruhi oleh massa. Dan batang 1 yang berporos di ujung lebih cepat berhentina dari
pada barang 2 hal itu mmbuktikan bahwamomen gaya juga di pengaruhi oleh sudut benda
tersebut. Sehingga bias dibilang momen gaya di pengaruhi oleh massa dan letak posisinay.
Titik berat
1.landasan teori
Titik berat suatu benda(titik pusat gravitasi) didefinisikan sebagai titik tangkap resultan semua
gaya berat yang bekerja setiap bagian benda. Diberi simbul “Z”.

Letak titik berat setiap benda.

a. Benda homogen, berbentuk teratur, titik berat terletak pada perpotongan diagonal ruang.
b. Benda teratur yang merupakan gabungan dari banda-benda yang bebentuk beraturan
dan homogen.
Suatu benda tegar terbagi atas banyak bagian dengan berat tiap bagian adalah w1, w2, w3, ...
,wn. Tiap bagian dapat dianggap sebagai partikel dengan koordinat titik tangkap dengan gaya
beratnya adalah (x1,y1), (x2,y2), (x3,y3), ..., (xn,yn). Sehingga koordinat titik berat benda tegar
dapat
dituliskan sebagai (x0,y0) dengan :

X0
= x1w1 + x2w2 + x3w3 + ... + xnwn
w1 + w2 + w3+ ... + wn

y0 = y1w1 + y2w2 + y3w3 + ... + ynwn


w1 + w2 + w3+ ... + wn

Dari persamaan diatas dapat digunakan untuk menyatakan koordinat titik berat benda-benda
homogen bentuk luasan (dua dimensi) dan meruang (tiga dimensi)

2.pengamatan
1.Kertas karton

2.gunting

3.benang

4.pensil (2 Buah)

5.penggaris
3.Prosedur kerja
1.potonglah kertas karton membentuk bidang seperti ini

2.buatlah lubang pada titik A, B, C dengan menggunakan ujung pulping sehinggak tempat

Untuk memasukkan benang

3.ikat pensil pada salah satu benang dan gantung benang melalui lubang A dan berikan tanda

Pada karton menggunakn garis hitam2

4.ulangi langkah A untuk B, C

5.titik potong garis hitam2 dari A, B, C adalah titik berat pada bidang tersebut

4.kesimpulan

Berdasarkan percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pertemuan garis putus merupakan titik
beratyang merupakan perbedaan beratkarena adanya perbedaan lubang pada karbon. Jadi, dapat
di katakana bahwa titk berat adalah tengah dari sebuah bentuk/bidang.
Momentum sudut
1.landasan teori
Momentum sudut merupakan besaran vektor. Momentum sudut didefinisikan sebagai hasil
perkalian silang antara vektor r dan momentum linearnya. Arah momentum sudut dari suatu
benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah putaran sekrup atau dengan aturan tangan
kanan. Jika keempat jari menyatakan arah gerak rotasi, maka ibu jari menyatakan arah
momentum sudut. Pada gerak translasi benda memiliki momentum linier sedangkan pada gerak
rotasi ada momentum sudut.

Pada gerak rotasi kita akan menemukan apa yang disebut sebagai mometum sudut. Dalam
gerak rotasi, besaran yang analog dengan momentum linier adalah momentum sudut. Untuk
benda yang berotasi di sekitar sumbu yang tetap, besarnya momentum sudut dinyatakan :

L = I. ω

dengan:

L = momentum sudut (kgm2/s)


I = momen inersia (kgm2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)

Jika benda bermassa m bergerak rotasi pada jarak r dari sumbu rotasi dengan kecepatan linier v,
maka persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut :

L=I.ω

Karena I = m . r2 dan ω = , maka :

L = m . r2.
L=m.r.v

2.pengamatan
1.Kelereng(2 Buah)

2.lintasan kasar dan licin


3.Prosedur kerja
1.Sediakan 2 kelereng, lintasan kasar, lintasan licin.

2.Buatlah bidang miring dengan lintasan licin dan kasar.

3.lepaskan kedua kelereng pada lintasan yang berbeda secara bersamaan.

4.Kesimpulan
A.Permukaan licin

B.Permukaan kasar

Berdasarkan hasil [ercobaan di atas dapat disimulkan bahwa benda yang di taruh pada lintasan
licin kecepatannya semakin cepat da bergerak lurus sedankan benda yang di taruh pada
lintasan kasar kecepatannya cepat lambat karena tertutu oleh benda2 yang kasar dan akan
bergerak secara berbelok belok. Halini bias dibilang bahwa momentum sudut adalah benda
yang memiliki kesukaran dalam bergerak dan mengubah arah geraknnya.
F
I
S
I
K
A

Nama :Bintang ananda

Kelas :XI Ipa 3


BAB 1
Momen inersia
1.1 Landasan teori
Momen inersia adalah besaran yang analog dengan massa yang dikenal padagerak rotasi.
Momen inersia (I) dari sebuah partikel bermassa m dapat didefinisikansebagai hasil kali massa
massa partikel dengan kuadrat jarak partikel pada atau darititik poros yang biasa ditulis dengan

I = m.r2

Sebuah benda tegar tersusun atas banyak partikel terpisah yang mempunyaimassa masing-
masing m1,m2,m3,….

Untuk menentukan momen inersia dari benda-benda seperti ini terhadap suatu poros tertentu
maka mula-mula massamasing-masing partikel harus dikalikan dulu dengan jarak dari porosnya
(r 1,r2,r3,…). kemudian menjumlahkannya.

1.2 pengamatan
1.Dua batang kayu dengan ukuran dan massa sama

2.satu batang kaya yang memiliki ukuran massa berbeda

3.paku dengan ukuran 10 cm

4.karet gelang
1.3 Prosedur kerja
1.Lubangi ketiga kayu yang telah disediakan

Note:-untuk kayu yang massanya sama, 1 batang dilubangindengan posisi lubang di batang,

sedangkan yang satumya lagi lubangi di tengah

-unruk massa yang lebih besar lubangi di tengah

2.Setelah itu berilah label ketiga batang tersebut dan ambilah batang 1 dan masukkan paku di

luangnya

3.ikatlah dengan karet gelang ujung paku yang runcing agar batang tidak lepas

4.peganglah salah satu ujung paku dengan tangan kanan kemudian putarilah kayu tersebut

Dengan poros di ujung tangan kiri

5.jagalah batang agar tetap berputar hanya menggunakan tangan kanan tanpa antuan tangan kiri

6.lakukan juga kepada batang kedua dan ketiga

1.4 Kesimpulan

Diketahui bahwa batang 1 dijaga agar tetap berputar lebih sulit dari pada
benda 2 yang lubangnya di tengah.Tetapi batng 1 lebih muda relatif lebih
mudah di jaga putaran dari pada benda 3. Oleh itu bias disimpulkan bahwa
momen inersia di pengaruhi oleh massa benda. Dan jika dibandingkan
dengan benda 2 yang memiliki massa sama tetapi berbeda poros, bias di
bilang bahwa mome inersia di pengaruhi juga oleh letak titik benda.dan
akhirnya bias dibilang bahwa momen inesia di pengaruhi oleh massa dan
letak posisi porosnya.

Anda mungkin juga menyukai