Kelas XI Semester 1
A PETUNJUK BELAJAR
KOMPETENSI DASAR
3.1. Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada
benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari.
INDIKATOR
3.1.1 Menjelaskan defenisi benda tegar dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.2 Menjelaskan konsep momen gaya
3.1.3 Menentukan besar momen gaya
3.1.4 Menjelaskan konsep momen inersia.
3.1.5 Menjelsakan hubungan momen gaya dengan percepatan sudut
3.1.6 Mengidentifikasi benda-benda yang menerapkan konsep energi kinetik rotasi
dan energi kinetik translasi dalam kehidupan sehari-hari
3.1.7 Menjelaskan konsep energi kinetic rotasi
3.1.8 Menghitung energi kinetic pada benda yang menggelinding
3.1.9 Menganalisis energi kinetic pada yang bergerak menggelinding pada benda
dalam kehidupan sehari-hari
3.1.10 Mengidentifikasi benda-benda yang menerapkan konsep momentum sudut dalam
kehidupan sehari-hari
3.1.11 Menjelaskan hukum kekekalan momentum sudut
3.1.12 Menghitung nilai momentum sudut suatu benda
3.1.13 Menjelaskan konsep kesetimbangan benda tegar
3.1.14 Menganalisis fenomena kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan sehari-hari
3.1.15 Menjelaskan konsep titik berat
3.1.16 Menentukan titik berat benda
1
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
C Informasi Pendukung
1 MOMEN GAYA
2
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Kita akan membahas apa yang terjadi pada benda tegar bila dikenai gaya. Benda
tegar merupakan benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat pengaruh gaya
atau momen gaya. Sebenarnya benda tegar hanya-lah suatu model idealisasi. Karena pada
dasarnya semua benda akan mengalami perubahan bentuk apabila dipengaruhi oleh suatu
gaya atau momen gaya. Namun, karena perubahannya sangat kecil, pengaruhnya
terhadap keseimbangan statis dapat diabaikan.
Benda A Benda B
Gambar 7. Batangan Besi dan Batangan Plastisin
Perhatikan gambar di atas! Ada beberapa batangan, benda A terbuat dari besi
dan benda B dari plastisin. Apabila kedua benda itu diputar dengan memegang salah satu
ujungnya, kira-kira apakah yang akan terjadi? Benda A bentuknya relatif tetap,
sedangkan benda B akan mengalami perubahan bentuk. Pada putaran dengan frekuensi
tertentu benda B akan meregang dan tidak kembali pada bentuk semula. Jadi, dapat
dinyatakan bahwa benda A adalah benda tegar dan benda B bukan benda tegar.
Benda tegar memiliki sebuah titik yang disebut titik pusat massa. Gerakan pusat
massa benda tegar seperti gerakan benda titik. Momen inersia setara dengan massa pada
gerak translasi. Benda yang berotasi memiliki kecepatan sudut dan tenaga kinetik rotasi,
sedangkan benda yang bertranslasi memiliki kecepatan linear dan tenaga kinetik
translasi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Momen Gaya , maka pelajarilah materi
bab ini dengan saksama.
b. Momen Gaya
Benda dapat berputar jika diberi gaya seperti seseorang yang sedang
mengencangkan baut dan orang yang membuka pintu. Pada keadaan tersebut gaya yang
bekerja pada benda dinamakan momen gaya atau torsi. Konsep torsi dapat dilihat
Gambar 8 pada saat kita membuka pintu.
3
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
F xr⃗
τ⃗ = ⃗
………………………..…………………….(1)
Pada Gambar 8dibawah ini menunjukkan sebuah pintu yang tampak dari atas.
Gaya dorong F diberikan pada pintu dengan membentuk sudut α terhadap arah mendatar.
Semakin besar gaya yang diberikan, semakin cepat pintu terbuka. Semakin jauh jarak
engsel dari tempat gaya bekerja, maka semakin besar momen gaya sehingga pintu lebih
mudah terbuka.
Apabila jarak titik ke garis kerja gaya pada arah tegak lurus. Dari Gambar 9
maka besarnya momen gaya atau torsi adalah:
4
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
⃗τ =|⃗F|.|⃗r|sinα ………………………………………………………..(2)
dengan:
τ = momen gaya (Nm)
F= gaya yang bekerja (N)
r = jarak atau lengan (m)
Arah momen gaya (τ) tegak lurus terhadap r dan F. Jika r dan F terletak pada
bidang yang tegak lurus sumbu putar, maka vektor τ arahnya sepanjang sumbu putar
menurut kaidah tangan kanan seperti ditunjukkan pada Gambar 10. Aturan pataran
tangan kanan untuk torsi . ‘Putar keempat jari tangan dirapatkan dari arah kepala
vektor gaya F menuju ke arah poros rotasi melalui sudut terkecil, maka arah ibu jari
menunjuk/menyatakan arah torsi. Jika arah putaran keempar jari berlawanan arah
jarum jam, torsi bertanda pisitif (+) (Gamlar 10 kiri), Sebaliknya, jika arah putaran
keempat jari searah jarum jam, torsi bertanda negatf (-) (Gambar 10 kanan)’.
Jadi genggaman jari bertindak sebagai arah rotasi, dan ibu jari sebagai momen
gaya. Jika arah rotasi berlawanan jarum jam, maka momen gaya akan berarah keatas atau
bernilai positif, dan sebaliknya. Jika arah rotasi searah jarum jam, maka momen gaya
akan berarah keatas atau bernilai negatif seperti gambar berikut.
5
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
∑τ = τ1 + τ2 + ... ……………………………..……….(3)
+τn
Contoh Soal
Dua roda silinder dengan jari-jari r1 = 30 cm dan r2 = 50 cm disatukan dengan sumbu
yang melewati pusat keduanya, seperti pada gambar. Hitunglah gaya total pada roda
gabungan!
Penyelesaian:
Dik: r1 = 30 cm = 0,3 m
r2 = 50 cm = 0,5 m
F1 = +50 N (berlawanan arah jarum jam)
F2 = -50 N (searah jarum jam)
Dit: ∑τ = ....?
Jawab:
Komponen gaya F2 yang tegak lurus r2 adalah: F2 sin 60o
∑τ = τ1 – τ2
= r1F1 - r2F2 sin 60o
6
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Latihan
1. Berikut merupakan contoh benda tegar dalam kehidupan, kecuali
a. Jembatan
b. Batu
c. Bangunan
d. Tiang
e. Benda di bidang miring
2. Pernyataan yang benar mengenai benda tegar adalah…
a. Benda yang tidak mengalami perubahan akibat pengaruh gaya
b. Benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat perubahan gaya
c. Benda yang mengalami perubahan akibat perubahan gaya
d. Benda yang mengalami perubahan bentuk akibat perubahan gaya
e. Benda yang tidak mengalami perubahan bentuk tidak ada pengaruh gaya
3. Yang merupakan pengertian dari momen gaya atau torsi adalah . . .
a. gaya yang menyebabkan benda bergerak
b. gaya yang menyebabkan benda berpindah tempat
c. gaya yang menyebabkan suatu benda dapat berotasi atau berputar.
d. Kecendrungan suatu benda berotasi untuk mempertahankan rotasinya.
e. Gaya yang menyebabkan suatu benda melingkar
7
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
2 MOMEN INERSIA
8
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
I = m.R………………………..…………...…….(4)
2
Keterangan:
I = Momen Inersia (kg m2)
m = Massa partikel (kg)
R = Jari-jari rotasi (m)
Momen inersia adalah hasil kali antara massa dengan kuadrat jarak massa
terhadap titik porosnya. Secara sistematis, rumus momen inersia dirumuskan sebagai
berikut:
I = Ʃm.R2 …………………………………(5)
9
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
n
I =∑ mi r 2i =m1 r 21 +m2 r 22+ m3 r 23 +… …………………..….(6)
i
10
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Momen inersia sebuah partikel bermassa m yang berjarak r tetap dari sumbu rotasi
dinyatakan dengan persamaan I = mR2… (*)
Masalah kita adalah menentukan momen inesia batang (benda pejal) terhadap poros yang
melalui titik pusat batang dan tegak lurus pada batang.
Massa batang M yang tedistribusi homogen sepanjang L tidak dapat kita anggap sebagai
benda titik (partikel). Supaya dapat kita anggap sebagai partikel maka batang sepanjang
L ini kita bagi-bagi dengan panjang sangat kecil dr, yang memiliki massa dm. misalnya
kita ambil suatu massa dm yang berjarak tetap r dari poros, maka partikel dm ini akan
menghasilkan momen inersia dl terhadap poros melalui p (lihat gambar), dan ini
memenuhi persamaan (*), yaitu
dl=r 2 dm
Batang homogen dengan luas penampang A, panjang L, dan massa M sehingga :
I =∫ r 2 dm
¿ ∫ x 2 ρ dV dV =Adx
L
2
¿ ∫ x 2 ρ A dx
−L
2
L
1 3 M
¿ [ 3
x ρA ]
–
2
L
2
ρ=
V
1 L 3 1 −L 3
M
¿
V
A
3 2 ( ( ) ( ))
−
3 2
V=A L
M 1 L3 1 −L3
¿ ( ( ))
AL
A −
3 8 3 8
M L3 L 3
¿ ( ) +
L 24 24
3
M 2L
¿ (
L 24 )
1
¿ M L2………………………………………………(8)
12
11
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Jadi, untuk batang homogen yang diputar di pusat massanya momen inersia benda
1
tersebut adalah I = M L2. Momen inersia untuk berbagai jenis benda dapat Anda lihat
12
pada Tabel 1. Berikut :
12
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
1
terhadap poros melalui pusat massanya, yaitu I = M L2. Bagaimana jika kita diminta
12
untuk menentukan momen inersi ini terhadap poros melalui salah satu ujung batang?
I =I pm+ M h2 ………………………….(9)
Mari kita gunakan teorema sumbu sejajar untuk menghitung momen inersia batang
L
terhadap poros melalui titik ujung batang (y), yang berjarak dari pusat massa batang
2
seperti yang ditunjukkan gambar sebelumnya.
I =I pm+ M h2
1 1 2
¿ M L2 + M L
12 ( ) 2
1 2 1 2
¿ M L +M L
12 4
4 2
¿ ML
12
1
¿ M L2………………………………………(10)
3
1 2
Jadi, momen inersia batang homogen yang diputar diujung batang adalah I = M L .
3
13
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
3 DINAMIKA ROTASI
Menurut Hukum II Newton benda yang sedang berotasi akan dipercepat oleh
gaya yang besarnya sama dengan :
F=ma
F=mrα
Bila kedua ruas dikali dengan r maka :
rF=mrαr
τ =m r 2 α
Karena m r 2=I , maka :
τ =Iα
…………………………………(11)
Contoh soal
Sebuah silinder pejal berjari-jari 15 cm dan bermassa 2 kg dijadikan katrol untuk sebuah
sumur, seperti tampak pada gambar. Batang yang dijadikan poros memiliki permukaan
licin sempurna. Seutas tali yang massanya dapat diabaikan, digulung pada silinder.
Kemudian, sebuah ember bermassa 1 kg diikatkan pada ujung tali. Tentukan percepatan
ember saat jatuh ke dalam sumur.
Diketahui : R = 15 cm = 0,15 m
M. Katrol = 2 Kg
1
I= M R2
2
M. Beban = 1 Kg
Ditanya :a?
Jawab :
Momen gaya pada katrol :
τ =Iα
14
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
1 a
R .T = M Katrol R2
2 R
1
. T = M Katrol a
2
a ( 12 M Katrol )
+ M ember =M ember g
M ember g 1.10 m
a= = =5 2
1 1 s
M + M ember 2+1
2 Katrol 2
b. Energi Kinetik
Suatu benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Benda yang memiliki
momen inersia berotasi terhadap suatu poros, maka benda itu memiliki energy kinetic
rotasi. Dalam kehidupan dapat kita temukan pada saat orang menggelindingkan bola
bowling dan bermain bola bilyard. Bola tersebut memiliki energy kinetic rotasi.
15
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Ek = E k + Ek
translasi rotasi
1 1
Ek = mv 2 + Iω 2 ………...……..(12)
2 2
Berdasarkan Gambar 18 di atas dapat kita lihat bahwa pada kedudukan (1), benda
memiliki energy potensial saja karena benda tersebut dilepaskan tanpa kecepatan awal
16
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
sampai kedudukkan (2), benda memiliki energy kinetic translasi dan rotasi. Dengan
menggunakan Hukum Kekekalan Energi dan rotasi.
Dengan menggunakan Hukum kekekalan energy akan diperoleh persamaan berikut.
E p 1 + E k1=E p 2+ Ek 2
Pada dasarnya karena Ek 1 = 0 dan E p 1 = 0
Pada kedudukan (2) benda memiliki energy kinetic translasi dan rotasi, sehingga:
1 1
m . g . h= m . v 2 + I . ω2
2 2
1 2 1
m . g . h= m . v + km R2 . ω2
2 2
dengan Rω = v
1 1
m . g . h= m . v 2 + km v 2
2 2
1
gh= v 2 ( 1+k )
2
Sehingga didapat persamaan kecepatan yaitu
2 gh
v=
√ 1+k ……………………………(13)
Kecepatan benda pada kaki bidang miring bergantung pada bentuk benda (k) dan
ketinggian mula-mula.
Contoh soal
Sebuah bola basket menggelinding dari puncak bidang miring yang tingginya 5 m.
Berapakah kecepatan bola saat sampai di dasar bidang miring ? (g = 10 m/s2)
2
Diketahui :h=5m g = = 10 m/s2 I = M R2
3
Ditanya :v?
Jawab :
2 gh
v=
√ 1+k
2.10 .5
v=
√ 1+
2
3
17
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
100
v=
√ 5
3
= √60=2 √ 15 m/s
………………………….(14)
Dimana :
L = Momentum sudut
I = Momen inersia
ω = Kecepatan sudut
Momentum sudut merupakan besaran vector sehingga memiliki besar dan arah.
Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah
putaran sekrup atau dengan aturan tangan kanan. Jika keempat jari menyatakan arah
gerak rotasi, maka ibu jari menyatakan arah momentum sudut.
18
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
τ=Iα
dω
karena α = dan I ω = L , maka
dt
dω Iω dL
τ =I α =I
dt
=d ( )
dt
=
dt
L
t
0 I 2 I1
I 2 2 I11
L2 L1
Persamaan ini menyatakan kaitan antara momentum sudut dengan momen gaya.
Momen gaya adalah perubahan dari momentum sudut terhadap waktu. Dari persamaan
ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Momen gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dengan perubahan
momentum sudut benda, dan
2. Apabila pada benda tidak ada momen gaya yang bekerja, maka momentum sudut
benda tetap besarnya. Dengan kata lain, untuk resultan momen gaya luar sama dengan
nol (∑ τ=0 ¿ ¿ , maka L bernilai konstan. Karena momentum sudut adalah besaran
vector, momentum sudut tetap berarti besar dan arah tetap. Bila tidak ada momen gaya
dari luar bekerja pada benda yang sedang berotasi, momentum sudut L benda tetap, ini
dikenal dengan Hukum Kekekalan Momentum Sudut.
19
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Contoh soal
Seorang penari balet melakukan putaran dengan kecepatan ω.Penari tersebut melipat
tangannya sehingga momen inersia berkurang 25%. Berapakah kecepatan penari
tersebut?
Diketahui : ω1 = ω I2 = 75% I1
Ditanya : ω2 ?
Jawab :
L1=L2
I 1 ω 1=I 2 ω 2
I 1 ω=0,75 I 1 ω 2
1 4
ω 2= ω= ω
0,75 3
Latihan
1. Sebuah bola pejal yang bermassa m dan lantai yang berjari-jari R menggelinding pada
permukaan datar dengan kecepatan v. Tentukan nilai perbandingan energi kinetik
translasi dan energi kinetic rotasi bola.
2. Sebuah selinder pejal dengan jari-jari 20 cm dan massa 2 kg yang berada di puncak
bidang miring menggelinding menuruni bidang miring. Berapakah Kecepatan sudut
benda saat tiba di dasar bidang miring ?
3. Seorang penari balet berputar dengan tangan terentang sepanjang 150 cm dan
kecepatan sudut 10 radian/sekon. Lalu penari melipat tangannya menjadi 75 cm
sepanjang siku. Berapa kecepatan sudut akhir ?
20
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Kita telah mempelajari mengenai keseimbangan benda titik atau partikel yang
telah dijelaskan oleh Isaac Newton. Menurut beliau keadaan keseimbangan tercapai bila
resultan gaya yang bekerja pada sistem benda sama dengan nol, atau gaya tersebut tidak
dapat mengubah keadaannya. Secara matematis dituliskan dalam persamaan berikut:
Persamaan tersebut kita kenal sebagai Hukum I Newton. Telah kata pelajari
hubungan mengenai momen gaya, momen inersia, dan percepatan sudut identik dengan
hubungan gaya, massa dan percepatan. Maka persamaan diatas dalam dinamika rotasi
dapat diubah menjadi:
21
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Karena dinamika rotasi analog dengan dinamika translasi, maka pada dinamika
rotasi berlaku pula Hukum II Newton untuk gerak rotasi yang berbunyi:”Percepatan
sudut yang dialami oleh suatu benda berbanding lurus dengan resultan momen gaya
luar yang bekerja terhadap poros melalui pusat massa dan berbanding terbalik dengan
momen inersia benda terhadap poros”
Atau dapat ditulis dalam bentuk persamaan:
…………………………………………(15)
Contoh Soal
Sebuah batang homogen AB dengan panjang 40 cm dan berat 10 N. Pada ujung batang
digantung beban seberat 20 N, batang ditahan oleh tali T sehingga sistem seimbang. Jika
sudut yang dibentuk oleh tali T 37°, maka hitunglah tegangan tali T!
Penyelesaian :
22
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Diketahui :
lAB = 40 cm = 0,4 m Wb = 20 N
WAB = 10 N θ = 37o
Ditanya : T = ... ?
Jawab :
Σ τ=0
τ AB + τ b−τ tali=0
1
W AB . l AB +W b . l AB −Tsinθ .l AB=0
2
10 N .0,2 m+20 N .0,4 m−Tsin 37o .0,4 m=0
2 Nm+8 Nm=0,6T .0,4 m
10 Nm
T= =41,7 N
0,24
c. Jenis-Jenis Keseimbangan
Ada tiga macam keseimbangan benda tegar yaitu:
1) Keseimbangan Stabil
23
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
2) Keseimbangan Labil
Keseimbangan labil merupakan keseimbangan dimana sesaat setelah
gangguan kecil dihilangkan. Benda tidak kembali kedudukan semula. Contoh dari
keseimbangan ini adalah, sebuah corong. Sebuah corong yang berdiri dengan
bagian kecil dibawah ketika diberi gangguan kecil, tidak dapat kembali kedudukan
semula.
25
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Latihan
1. Perhatikan gambar berikut .
Pada batang homogen seberat 200 N digantungkan beban 440 N dengan panjang L
(lihat gambar). Berapakah besar gaya yang dilakukan penyangga pada batang ?
2. Sebuah tangga seberat 500 N disandarkan pada dinding seperti gambar. Jika dinding
licin dan lantai kasar, serta tangga tepat akan tergelincir maka hitunglah koefisien
gesekan antara lantai dan tangga!
Salah satu gaya yang bekerja pada setiap benda yang terletak di permukaan bumi
adalah gaya gravitasi. Gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda di sebut gaya berat
(w).
Benda ini kita anggap terdiri dari partikel-partikel. Partikel-partikel itu diwakili
oleh titik hitam. Tanda panah yang berwarna biru menunjukkan arah gaya gravitasi yang
bekerja pada tiap2 partikel. Seandainya benda kita bagi menjadi potongan2 yang sangat
26
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
kecil, maka satu potongan kecil itu = satu partikel. Arah gaya berat setiap partikel juga
sejajar menuju ke permukaan bumi. Titik kumpulan resultan gaya berat pada benda
inilah disebut yang disebut titik berat. Seperti pada gambar berikut
Posisi titik berat dari suatu benda tegar secara kuantitatif dapat ditentukan dengan
meninjau benda tegar terletak pada bidang XY seperti pada gambar 1.
Benda tersusun oleh sejumlah besar partikel dengan berat masing-masing W1, W2 dan W3
yang berada pada koordinat (X1,Y1), (X2, Y2) dan (X3, Y3). Tiap partikel menyumbang
torsi terhadap titik O sebagai poros yaitu pada sumbu X sebesar W 1X1, W2X2, dan W3X3
sedangkan pada sumbu y sebesar W1Y1, W2Y2, dan W3Y3. Maka kita dapat meninjau titik
berat masing masing sumbunya, melalui besarnya momen gaya yang dialami pada setiap
partikel tersebut:
Pada Sumbu X
τ =∑τ
W X =W 1 X 1 +W 2 X 2 +W 3 X 3
W X =∑W X
∑WX
X=
∑W
Maka persamaanya menjadi:
W 1 X 1+W 2 X 2+W 3 X 3
X=
W 1 +W 2 +W 3
Pada Sumbu Y
27
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
τ =∑τ
W Y =W 1 Y 1 +W 2 Y 2 +W 3 Y 3
W Y =∑ W Y
∑ WY
Y=
∑W
Maka persamaanya menjadi:
W Y +W 2 Y 2+W 3 Y 3
Y= 1 1
W 1+W 2+ W 3
Jika benda berada pada tempat yang memiliki nilai percepatan gravitasi (g) yang
sama, maka gaya gravitasi bisa dianggap bekerja pada pusat massa benda itu. Untuk
kasus seperti ini, titik berat benda berada pada pusat massa benda sehingga :
m 1 x 1 +m 2 x 2 +m 3 x 3 +… ∑ m i x i
x G= = … … … … … … … … … … … …(16)
m 1+ m2 +m 3 +… ∑ wi
m 1 y 1+ m2 y 2+ m3 y 3 +… ∑ m i y i
yG= = … … … … … … … … … … … …(17)
m 1+ m 2+ m3 +… ∑ wi
28
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Benda berbentuk luasan (dua dimensi) adalah benda yang tebalnya dapat
diabaikan sehingga besar berat benda tersebut sebanding dengan luasnya (A). sehingga
Koordinat titik beratnya menjadi :
A 1 x1 + A 2 x 2 + A3 x3 +.. .+ An x n ∑ A i xi
x G= = ………………(20)
A1 + A 2 + A 3 +. ..+ A n ∑ Ai
A 1 y 1 + A 2 y 2 + A3 y3 +.. .+ An y n ∑ Ai y i
y G= = ………………(21)
A1 + A 2 + A3 +. ..+ A n ∑ Ai
29
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
l 1 y 1 +l 2 y 2 +l 3 y3 + …+l n y n ∑ l n y n
x 0= = ……………(22)
l 1+l 2 +l 3 +…+l n ∑ ln
30
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Contoh Soal
Tentukan koordinat titik berat susunan enam buah kawat tipis berikut ini dengan acuan
titik 0 !
Penyelesaian :
Diketahui :
l1 = 20, X1 = 20, Y1 = 10
l2 = 20, X2 = 60, Y2 = 10
l3 = 80, X3 = 40, Y3 = 20
l4 = 20, X4 = 0, Y4 = 30
l5 = 40, X5 = 40, Y5 = 40
l6 = 20, X6 = 80, Y6 = 30
Jawab :
l 1 y 1 +l 2 y 2 +l 3 y3 + …+l 6 y 6
x 0=
l 1+l 2 +l 3 +…+l 6
20.20+20.60+80.40+20.0+ 40.40+20.80
x 0=
20+20+80+20+ 40+20
8000
x 0= =4 0
200
31
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
l 1 y 1 +l 2 y 2+l 3 y 3+ …+l 6 y 6
y 0=
l 1 +l 2+l 3 + …+ l 6
20.10+20.10+ 80.20+ 20.30+40.40+20.30
y 0=
20+20+80+ 20+40+ 20
4800
y 0= =24
200
Latihan
1. Tentukan koordinat titik berat benda berikut terhadap titik 0 !
D Evaluasi
e. Momentum Sudut
2. Salah satu contoh penerapan momen gaya dalam kehidupan sehari-hari adalah…
a. Sebuah apel yang diikat dengan tali kemudian diputar.
b. Mengangkat barang menggunakan pengungkit jenis 1.
c. Mendorong meja pada bidang datar yang licin.
d. Menghentikan benda yang sedang bergerak.
e. Sebuah batang yang terletak pada bidang datar.
3. Sebuah tongkat panjangnya 50 cm terdapat 3 gaya yang sama besarnya seperti pada
gambar berikut. Jika tongkat diputar dengan poros putar di titik C, maka besar momen
gaya total adalah… (Soal UN Fisika SMA 2012/2013 SA 65 No.8)
a. 1 Nm
b. 3 Nm
c. 4 Nm
d. 5 Nm
e. 6 Nm
4. Sebuah rotor memiliki momen inersia sebesar 5 x 10-2 kgm-2. Energi yang harus
diberikan pada rotor agar berputar dengan kecepatan 6000 rpm adalah (π2 = 10)
a. 104 J c. 2 x 104 J e. 1,2 x 103 J
b. 1,2 x 104 J d. 103 x J
5. Sebuah silinder pejal (I = 1/2 mR2) dilepas tanpa kecepatan awal dari puncak suatu
bidang miring yang kasar dan tanpa slip, serta kemiringannya membuat sudut θ
terhadap bidang horizontal. Jika percepatan gravitasi g maka silinder tersebut akan….
a. meluncur dengan percepatan g sinθ
b. menggelinding dengan percepatan g sinθ
33
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
1
c. meluncur dengan percepatan sinθ
2
1
d. menggelinding dengan percepatan g sinθ
2
2
e. menggelinding dengan percepatan g sinθ
3
6. Anggap bumi mengkerut hingga momen inersianya menjadi sepertiga momen inersia
sekarang. Maka satu hari akan dilalui selama ….
a. 12 jam c. 8 jam e. 4 jam
b. 48 jam d. 72 jam
Tiga buah partikel dengan massa m, 2m, dan 3m dipasang pada ujung kerangka yang
massanya diabaikan. Sistem terletak pada bidang xy. Jika sistem diputar terhadap
sumbu y maka momen inersia sistem adalah ….
A. 5 ma
B. 7 ma
C. 5 ma2
D. 6 ma2
E. 7 ma2
8. Tiga gaya F1, F2, dan F3 bekerja pada batang seperti pada gambar berikut. Jika massa
batang diabaikan dan panjang batang 4 meter, maka nilai momen gaya terhadap
sumbu putar di titik C adalah…. (sin 53o = 0,8, cos 53o = 0,6, AB = BC = CD = DE =
1 meter) Soal UN Fisika SMA/MA U-ZC-2013/2014 No.8
34
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
a. 12 N.m
b. 8 N.m
c. 6 N.m
d. 2 N.m
e. Nol
9. Besar resultan momen gaya terhadap poros di titik O oleh gaya-gaya yang bekerja
pada batang jika massanya diabaikan adalah…. (Soal UN Fisika SMA/MA U-ZC-
2013/2014 No.8)
a. 7,5 Nm
b. 4 Nm
c. 3,5 Nm
d. 3 Nm
e. 2 Nm
10. Jika poros perputaran oleh gaya-gaya yang bekerja berada pada titik pusat persegi
seperti gambar dibawah, maka momen gaya total adalah.......
a. 16 Nm
b. 12 Nm
c. 8 Nm
d. 4 NM
e. Nol
11. Dua bola dibawah ini memiliki momentum sudut yang sama. Jika jari-jari bola A
dua kali jari-jari bola B, maka perbandingan momen inersia bola A dan bola B
adalah ….
a. 2
b. 4
c. 0,4
d. √2
35
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
e. 0,5
12. Sebuah roda berputar terhadap suatu sumbu dengan kecepatan sudut 810 rpm. Roda
kedua yang mula-mula diam dengan momen inersia 2 kali roda pertama, tiba-tiba
digabungkan pada sumbu yang sama dengan roda pertama. Persentase energy kinetik
yang hilang akibat penggabungan kedua roda adalah ....
a. 25 % c. 33 % e. 50 %
b. 67 % d. 75 %
13. Tangga AB yang panjangnya 5 m dan massa 5 kg disandarkan pada dinding vertikal
yang licin. Ujung A terletak pada dinding dan ujung B terletak pada lantai. Ujung A
terletak 4 m di atas lantai. Seorang anak yang massanya 30 kg menaiki tangga
sampai suatu ketinggian berjarak 2 m dari A. Koefisien gesek antara tangga dengan
lantai pada saat tangga akan tergelincir adalah ....
a. 0,25 c. 0,27 e. 0,35
b. 0,44 e. 0,5
Batang homogen PQ yang panjangnya 120 m dan beratnya 100 N bertumpu pada
titik P dan S seperti pada gambar. Berat beban yang harus digantungkan pada ujung
Q agar batang PQ tepat akan berotasi terhadap S adalah .....
a. 25 N c. 50 N e. 100 N
b. 200 N d. 400 N
15. Bila sistem berada dalam keadaan setimbang, maka perbandingan massa A dan
massa B adalah ….
a. 1 : √3
b. 1:2
c. √3 : 1
d. 2:1
36
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
e. 3:1
ESSAY
E Daftar Pustaka
Bob Foster. 2011. Terpadu Fisika SMA Jilid 1A untuk kelas XI semester 1. Jakarta:
Erlangga.
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Kanginan, Marthen.2016.Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta : Erlangga.
Karyono, Dwi Satya Palupi, Suharyanto. 2009. Fisika 1 : Untuk SMA dan
MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Nufus Nurhayati, 2009. Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Pusat Pembukuan: Jakarta.
Sri Handayani, Ari Damari. 2009. Fisika 1 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suparmo & Tri Widodo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika XI. Jakarta: Depdiknas
37