Anda di halaman 1dari 84

Unit

1
Dinamika Rotasi
dan Kesetimbangan
Benda Tegar

 Momen Gaya dan Momen


Inersia
 Dinamika Gerak Rotasi
 Kesetimbangan Benda Tegar

Fisika untuk Kelas XI SMA


• 1. DINAMIKA ROTASI
• 2.ELASTISITAS ZAT PADAT
• 3. FLUIDA STATIK
• 4. FLUIDA DINAMIK
• 5. KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR
SEMESTER GENAP
• 6. TEORI KINETIK GAS
• 7. TERMODINAMIKA
• 8. GELOMBANG
• 9. GELOMBANG BUNYI DAN CAHAYA
• 10. ALAT OPTIK
• 11. PEMANASAN GLOBAL
10 Contoh Momen Gaya (Torsi) dalam Kehidupan
Sehari – hari
Fenomena rotasi atau berputarnya suatu benda sering kita temukan dalam
kehidupan sehari˗hari. Rotasi ditemukan pada mesin bermotor, piringan hitam,
cakram penyimpan data pada komputer dan benda lainnya. Pada dasarnya,
benda di alam ini selalu bergerak berputar untuk menjaga keseimbangan. Dalam
skala mikroskopik, atom melakukan gerak rotasi yang disebut spin, elektron juga
akan selalu berputar mengelilingi inti atom. Dalam skala makro, Bumi bersama
planet lainnya akan senantiasa berevolusi. Tuhan telah merencanakan segala
sesuatu dengan kehendak-Nya agar semua berjalan teratur .
Perhatikan gambar berikut.

Diskusi

Jika diperhatikan, seseorang sedang beratraksi menjaga keseimbangan


tubuhnya dengan hendak berdiri di atas sebuah bambu. Orang tersebut
hanya menahan tubuhnya dengan membawa tongkat panjang yang
dibentangkan secara vertikal. Bagaimana konsep fisika menjelaskan
peristiwa tersebut?
DINAMIKA ROTASI
A. Momen Gaya dan Momen Inersia
Apa yang Anda ketahui tentang benda tegar

1. Momen Gaya/ Torsi


Pengaruh gaya yang berikan pada pintu
tidak hanya bergantung pada besarnya
gaya, tetapi bergantung juga pada arah
dan jarak titik tangkap gaya terhadap
sumbu perputaran pintu.

Pintu tidak akan berputar jika gaya Adanya momen gaya / torsi
yang Anda berikan sejajar menyebabkan benda berputar /
(mengarah atau berotasi
menjauh) engsel.
Momen gaya/ Torsi () merupakan perkalian antara gaya (F) yang
bekerja pada benda dengan lengan momen gaya (ℓ)

lengan momen gaya adalah jarak dari titik poros ke garis


kerja gaya memotong secara tegak lurus

Tidak ada momen gaya pada gambar di samping


karena lengan momen nol. Jadi jika garis kerja
gaya melewati poros tidak ada momen gaya pada
benda/ tidak menyebabkan benda berputar
Torsi

Apakah Torsi Itu?

Gambar 6.1 Memutar baut dengan kunci inggris

Lengan momen (atau lengan torsi) dari sebuah gaya terhadap suatu poros melalui
didefinisikan sebagai panjang garis yang ditarik dari titik poros sampai memotong tegak
lurus garis kerja gaya .

l  r sin 
Sebuah batang panjang ℓ dilengkapi dengan sebuah engsel
di titik O sehingga batang ℓ dapat berputar dengan engsel
sebagai pusat sumbu putarnya.

Momen gaya merupakan besaran vektor, yang memiliki arah dan besar.
CONTOH SOAL 1

1. Batang AB = 2 meter dengan poros titik A dengan gaya F sebesar 12 N membentuk sudut
60°. Tentukan besar momen gaya yang terjadi pada batang AB.

Diket : F = 12 N; l = 2 m ; α = 60°
Dit :  ?

Jawab :
τ = - F l sin α
τ = -12 (2) sin 60°
τ = -12 (2)(1/2 √3) = -12√3 Nm
Jadi besarnya torsi 12√3 Nm arah putaran searah jarum jam
CONTOH SOAL 2

2. Sebuah tongkat yang panjangnya 40 cm mendapat tiga gaya yang sama besarnya 10
newton seperti pada gambar. Jika tongkat diputar di titik C, tentukan momen gaya
total!
Contoh soal 3
Tentukan torsi batang homogen berikut yang memiliki panjang 8 cm
terhadap O.
CONTOH SOAL 3
MOMEN INERSIA
Momen inersia dari sebuah partikel bermassa
Apakah Momen Inersia Itu? didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel
dengan kuadrat jarak tegak lurus partikel dari titik
poros ().

2
Momen inersia partikel
I  mr
m = massa ( kg )
r = jarak partikel ke poros tegak lurus ( m)
I = momen inersia ( kg )

Benda tegar disusun oleh banyak partikel.


=½m
I   mi ri2 m1r12  m2 r22  m3r32 
=½m i

=½m=½I
 
CONTOH SOAL
Seorang ahli mesin sedang mendesain suatu bagian mesin yang terdiri atas tiga
penyambungan yang dihubungkan oleh tiga penopang ringan (lihat gambar). Ketiga
penyambung dapat dianggap sebagai partikel yang dihubungkan oleh batang-
batang ringan (massanya dapat diabaikan).
a) Berapakah momen inersia bagian mesin itu terhadap poros melalui A?
b) Berapakah momen inersia terhadap poros yang bertepatan dengan batang BC?

Jawab: mB = 0,10
kg
a) Partikel A terletak pada poros, sehingga jarak partikel
terhadap poros A sama dengan nol ().

AC 2  AB 2  BC 2  0,502  0,30 2  0,16


mc = 0,20
AC  0,16  0, 4 m kg

Jarak partikel B dan C terhadap poros A; ;


Momen inersia terhadap poros A dapat dihotung dengan persamaan (6-5).
2
I   mi ri m A rA2  mB rB2  mC rC2
i
2 2
 0   0,10 kg  0, 50 m    0, 20 kg  0, 40 m 
 0, 057 kg m 2
b) Partikel B dan C terletak pada poros BC, sehingga
momen inersia yang dihasilkan keduanya sama
dengan nol. Jadi, hanya partikel A yang
menghasilkan momen inersia terhadap poros BC
dengan .

I   mi ri 2 m ArA2
i
2
  0, 30 kg  0, 40 m 
 0, 048 kg m 2
4. Momen Inersia
Benda yang sedang berotasi, seperti planet-planet di dalam tata
surya memiliki kecenderungan untuk tetap mempertahankan
keadaan gerak rotasinya. Kecenderungan ini disebut momen
inersia.

Sebutkan konsep momen inersia yang kamu ketahui dalam kehidupan


sehari-hari.
a. Momen Inersia Benda Titik (Partikel)

Sebuah partikel bermassa m berputar


mengelilingi sebuah sumbu yang
berjarak r dari m.

Konsep momen inersia dirumuskan


sebagai berikut.

Momen inersia sebuah benda yang tersusun oleh


partikel-partikel dapat ditulis menjadi
b. Momen Inersia Benda Tegar

Apa yang kamu ketahui tentang benda tegar?

Untuk sebuah benda yang memiliki satu kesatuan massa yang


kontinu atau tidak dapat dipisahkan satu sama lain yang disebut
benda tegar.

Momen inersianya dapat dihitung menggunakan teknik


integral sebagai berikut.

Tinjau sebuah batang yang memiliki massa m serba


sama dengan dan panjang batang ℓ yang akan
ditentukan momen inersiannya.
Untuk sumbu putar yang terletak di ujung batang akan
didapatkan x1= 0 dan x2= ℓ sehingga momen inersia
batang akan menjadi

Untuk sumbu putar yang terletak di pertengahan batang


akan didapatkan

dan
sehingga momen inersia batang akan menjadi
BENDA TEGAR
• Benda tegar adalah benda yang tidak
mengalami perubahan bentuk dan volume
selama bergerak.
• Benda tegar dapat mengalami dua macam
gerakan, yaitu translasi dan rotasi.
• Gerak translasi adalah gerak yang disebabkan
gaya (hukum Newton II).
• Gerak rotasi adalah gerak yang disebabkan
oleh momen gaya/torsi, dan menimbulkan
percepatan sudut.
• Jika sumbu putar benda tidak melalui pusat massa benda,
tetapi sejajar dengan sumbu yang melalui pusat massa,
momen inersia benda terhadap sumbu tersebut memenuhi
persamaan
• Teorema sumbu sejajar

• I = momen inersia sumbu/poros sembarang ( kg )


• = momen inersia dengan poros pusat massa ( kg )
• m = massa batang ( kg )
• d = jarak poros baru ke poros pusat massa (m)
Tabel Momen Inersia Beberapa Benda Tegar
Bentuk Beraturan
Bangkit
Karakter
Momen inersia
memiliki beberapa
bentuk beraturan untuk
benda tegar. Agar tidak
terjadi kesalahan dalam
memecahkan masalah
tentang momen inersia
Anda harus teliti
dengan mengingat dan
memahami
persamaan˗persamaan
momen inersia sesuai
bentuknya.
2
I  mR 2
3
B. Dinamika Gerak Rotasi

Tabel Analogi Gerak Translasi dan Gerak Rotasi


A. DINAMIKA ROTASI

Kaitan Torsi dengan Percepatan Sudut

.
F  mat
F  mr
rF  mr 2
Hukum II Newton untuk rotasi

at
  I  I
r
Dengan I = momen inersia (
Gambar 6.7 Sebuah gaya bekerja pada sebuah partikel
bermassa yang sedang berotasi pada jarak = Percepatan sudut
menghasilkan sebuah momen gaya yang besarnya jika = torsi , dan
tegak lurus pada lintasan partikel
= jarak titik ke poros
A. DINAMIKA ROTASI

2. Analisis Masalah Dinamika Rotasi Benda Tegar

1 1
I  mR 2   2 M  R 2  MR 2
2 2
  0  I

TR   MR 2   T  MR  1

F  Ma dengan a   R
 Mg  T  M  R   2 
Subtitusi T  MR dari 1 ke  2  memberikan
Mg   MR   MR
Mg  2 MR
g

2R
A. DINAMIKA ROTASI

3. Pemecahan Masalah Dinamika Rotasi dengan Hukum Kekekalan Energi

Energi Kinetik Rotasi

1 2
EK rotasi  I
2
Energi Kinetik Benda yang Menggelinding

1 1
Gambar 6.9 Benda bergerak translasi EK  EK translasi  EK rotasi  mV 2  I  2
dengan kecepatan sambil berotasi 2 2
dengan kecepatan sudut (gerak
melnggelinding). Energi kinetik total
adalah
Menentukan percepatan benda yang dihubungkan dengan katrol

Translasi benda m1
F = m1. a
R 𝑇2 T1- w1 = m1. a
𝑇1 𝑇 2 T1= m1 g + m1. a…. (1)
a
a=
𝑇1  
a= m/
a 𝑤2   = 0,4 g m/
Substitusi
  pers 1,2 ke pers 3
𝑤1  
m2.g - m2.a – (m1.g+m1.a) = ½ Ma
  -m )-a(m +m )= ½ Ma
g(m 2 1 2 1  =
g(m
  2-m1)=a(m2+m1+½ M)
a=  
   
 
5. Menggelinding
Sebuah bola yang dilepaskan dari puncak bidang miring kasar
akan dapat melakukan dua jenis gerakan, yaitu gerak translasi
dan gerak rotasi. Jenis gerakan ini disebut menggelinding.

a. Menggelinding pada Bidang Horizontal


Sebuah silinder pejal ditarik dengan gaya sebesar F.
Silinder menggelinding pada bidang yang
permukaanya kasar.

Gerak rotasi disebabkan oleh momen gaya


yang berupa gaya gesekan.
Perhatikan gambar berikut.

Ditinjau dari gerak titik pusat massanya, gerak roda merupakan gerak
translasi sehingga energi kinetik translasi roda dituliskan sebagai berikut.

Ada pun untuk gerak rotasi, persamaan energi kinetiknya


dituliskan sebagai berikut.
Energi kinetik totalnya, yaitu:

Hubungan kecepatan pusat massa v dan


kecepatan sudut roda , yaitu:
4. Energi Kinetik dan Hukum Kekekalan
Energi kinetik
Benda yang berotasi memiliki energi kinetik.

Pada kedudukan (1), benda memiliki energi potensial


saja karena benda tersebut dilepaskan tanpa
kecepatan awal. Sampai pada kedudukan (2), benda
memiliki energi kinetik translasi dan rotasi.

Dengan menggunakan Hukum Kekekalan Energi akan diperoleh


Pada kedudukan (2) benda memiliki
energi kinetik translasi dan rotasi sehingga
Dengan menggunakan Hukum Kekekalan Energi,
kecepatan benda saat sampai di kedudukan (2)
dapat dirumuskan sebagai berikut.
Momentum Sudut dan Impuls Sudut

• Momentum Sudut
Momentum sudut sebuah partikel yang berputar terhadap sumbu
putar didefinisikan sebagai hasil kali vektor momentum linear partikel
tersebut terhadap vektor posisi partikel ke sumbu putarnya. Berarti
momentum sudut sebuah partikel juga merupakan besaran vektor.
A. DINAMIKA ROTASI

4. Hukum Kekekalan Momentum Sudut

Kaitan antara dp d  mv  d  mr 


F  F
Momentum Sudut dt dt dt
dengan Torsi. d  mr 2 
rF 
=m.a=m = dt
d  I 
Dalam bentuk diferensial yaitu, 
dt
== 
dL
dt
A. DINAMIKA ROTASI

4. Hukum Kekekalan Momentum Sudut

Formulasi Hukum Kekekalan Momentum Sudut pada Gerak Rotasi.

dL
jika    0, maka L  konstan
dt
Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi “jika
tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja
pada sistem , momentum sudut sistem adalah kekal
(tetap besarnya).”

L1  L2
I11  I 22
Penerapan dari hukum kekekalan momentum sudut adalah :
• - peloncat indah
• - penari ballet
• - kursi putar
Penari ballet berputar perlahan saat membentangkan tangannya. Ketika sang
penari melipat tangannya di dada kecepatan putarannya bertambah, dan
membentangkan kembali tangannya saat akan berhenti dari putaran. Pada
kejadian ini berlaku  hukum kekekalan momentum yaitu momentum sudut
saat membentangkan sama dengan momentum sudut saat melipat
tangannya.
•  
• Arah momentum sudut L dapat ditentukan
menggunakan aturan tangan kanan. Jika keempat
jari tangan kanan dirapatkan sebagai arah gerak
rotasi, ibu jari ditegakkan sebagai arah
momentum sudut L. Aturan tersebut sesuai
dengan aturan perkalian silang pada vektor.

Impuls Sudut
2. Hukum Kekekalan Momentum Sudut
Hukum Kekekalan Momentum Sudut merupakan analogi dari Hukum
Kekekalan Momentum Linear. Jika Anda tinjau kembali hukum II
Newton untuk gerak translasi,

Dalam bentuk diferensial yaitu,

Momen gaya yang bekerja pada sebuah benda, jika diferensialkan


menjadi:

Laju perubahan momentum sudut benda sama dengan besarnya


momen gaya yang memengaruhi benda.
Jika pada benda tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja
atau momen gaya pada sebuah benda adalah nol, momentum
anguler benda adalah konstan.
Hukum Kekekalan Momentum
Linear
– Jika SF = 0, maka p konstan.

Rotasi
– Jika St = 0, maka L konstan.
Pada rotasi benda tegar yang resultan momen gayanya
nol, berlaku Hukum Kekekalan Momentum Sudut sebagai
berikut.

Contoh penerapan Hukum Kekekalan Momentum


Anguler sebagai berikut.

Sebutkan contoh lainnya tentan penerapan Hukum


Kekekalan Momentum Anguler sebagai berikut.
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM SUDUT

Bila tidak ada gaya dari luar yang bekerja pada benda (F = 0) maka
berlaku hukum kekekalan momentum sudut yaitu :
a. untuk satu benda( penari balet)
 
• jika I1>I2 maka 2
 
I1 = momen inersia keadaan 1, ω1 = kecepatan sudut keadaan 1,
L1 = momentum sudut keadaan 1
I2 = momen inersia keadaan 2, ω2 = kecepatan sudut keadaan 2,
L2 = momentum sudut keadaan 2
 
b. untuk dua benda

I1. ω1 +  I2. ω2 = ( I1 + I2 )ω      Bila arah gerak searah 
I1. ω1 -   I2. ω2 = ( I1 + I2 )ω     Bila arah gerak berlawanan arah

I1  =  momen inersia benda 1 dalam kg.m2 ;  ω1 = kecepatan


sudut benda 1 dalam rad/s
I2  =  momen inersia benda 2 dalam kg.m2 ;  ω2 = kecepatan
sudut benda 2 dalam rad/s
ω  = kecepatan sudut benda gabungan benda 1 dan benda 2
dalam rad/s
Sebuah piringan berbentuk silinder pejal homogen mula-mula
berputar pada porosnya dengan kelajuan sudut 4 rad s–1. Massa
dan jari-jari piringan 1 kg dan 0,5 m. Jika di atas piringan
diletakkan cincin yang mempunyai massa dan jari-jari 0,2 kg dan
0,1 m dan pusat cincin tepat di atas pusat piringan silinder pejal,
maka piringan silinder pejal dan cincin akan berputar bersama-
sama dengan kelajuan sudut …
A. 1 rad/s
B. 2 rad/s
C. 3 rad/s
D. 4 rad/s
E. 5 rad/s
Latihan soal
1. Suatu partikel bermassa 2 kg berotasi dengan kelajuan sudut 4 rad/s. Jari –
jari lintasan partikel tersebut adalah 1 m. Momentum sudut partikel tersebut
adalah …
2.Seorang penari balet memiliki momen inersia 4kgm2 ketika lengannya
merapat ke tubuhnya dan 16 kgm2 ketika lengannya terentang. Pada saat
kedua lengannya dirapatkan ke tubuhnya, kelajuan putaran penari 12
putaran/s. Berapakah kelajuan putarannya ketika tangan direntangkan?

3. Gambar di atas menunjukkan posisi sesaat dari benda P dan Q yang


sedang berotasi dengan kecepatan konstan masing – masing 1 m/s dan 3 m/s
terhadap titik O dalam arah yang berlawanan. Momentum sudut total P dan
Q terhadap O
5.
C. Kesetimbangan Benda Tegar

Anda mungkin pernah menyaksikan pedagang


yang sedang menimbang barang dagangannya.
Bagaimana cara pedagang tersebut mendapatkan
berat dagangannya? Sebenarnya, peristiwa apa
yang sedang diperagakan oleh pedagang tersebut?
Untuk mengetahui lebih dalam, Anda dapat
melakukannya
Syarat Kesetimbangan Benda Tegar

Sebuah benda tegar dikatakan dalam keadaan setimbang


translasi jika:

Sebuah benda tegar dikatakan dalam keadaan setimbang


rotasi jika:

Sebuah benda yang memiliki kedua persyaratan


kesetimbangan tersebut di atas, yaitu kesetimbangan translasi
dan rotasi maka pada benda tersebut akan berlaku persamaan:

Resultan gaya yang dihasilkan adalah nol dalam


semua arah sumbu koordinat kartesian.
Pelajari contoh soal
6.18 dengan teliti.
Perhatikan gambar berikut.

Syarat kesetimbangan benda tegar pada


bidang-xy:

Tinjau gaya-gaya arah sumbu-x (horizontal).


Sesuai dengan syarat kesetimbangan:

Tinjau gaya-gaya arah sumbu-y (vertikal).


Sesuai dengan syarat kesetimbangan:

Tinjau pusat momen gaya di A. Sesuai


dengan syarat kesetimbangan:
Untuk mengetahui besarnya momen gaya yang ditimbulkan
oleh setiap gaya, perlu ditentukan jarak gaya-gaya tersebut
ke titik A, atau lengan gaya-gaya tersebut, yaitu:

jarak NB ke titik A adalah ℓ sin .


jarak f B ke titik A adalah ℓ cos .
jarak w ke titik A adalah 1/2 ℓ cos  .
Persamaan momen gaya dengan pusat di A akan menjadi

Pelajari contoh soal 6.19


dengan teliti.

Video kesetimbangan benda


tegar
Perhatikan gambar berikut.

Jika Anda amati kembali Contoh Soal 6.19,


koefisien gesek antara batang AB dan alasnya
untuk keadaan dinding licin dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan secara
langsung, yaitu sebagai berikut.

NB = fA = ANA

NA = w (karena fB = 0)
3. Macam-Macam Kestimbangan Benda Tegar

a. Kesetimbangan Stabil
Ketimbangan stabil,
kesetimbangan yang dialami
benda, dimana jika pada
benda diberikan gangguan
yang mengakibatkan posisi
benda berubah, setelah
gangguan tersebut dihilangkan,
benda akan kembali ke posisi
semula
b. Kesetimbangan Labil

Kesetimbangan labil,
kesetimbangan yang dialami
benda, di mana jika pada benda
diberikan ganguan yang
mengakibatkan posisi benda
berubah, dan setelah gangguan
tersebut dihilangkan maka benda
tidak kembali ke posisi semula.
c. Kesetimbangan Indiferen
Kesetimbangan indiferen,
kesetimbangan yang dialami
benda di mana jika pada benda
diberikan gangguan yang
mengakibatkan posisi benda
berubah, dan setelah gangguan
tersebut dihilangkan, benda
tidak kembali ke posisi semula,
namun tidak mengubah
kedudukan titik beratnya.
Sebuah piringan berbentuk silinder pejal homogen mula-mula
berputar pada porosnya dengan kelajuan sudut 4 rad s–1. Massa
dan jari-jari piringan 1 kg dan 0,5 m. Jika di atas piringan
diletakkan cincin yang mempunyai massa dan jari-jari 0,2 kg dan
0,1 m dan pusat cincin tepat di atas pusat piringan silinder pejal,
maka piringan silinder pejal dan cincin akan berputar bersama-
sama dengan kelajuan sudut …
A. 1 rad/s
B. 2 rad/s
C. 3 rad/s
D. 4 rad/s
E. 5 rad/s
Sebuah roda ditarik oleh sebuah gaya sebesar 60 N pada
tepi roda (gambar).  Roda bergerak mengelinding pada
lantai kasar dengan koeffisien gesekan kinetis 0,4. Jika
massa roda 5 kg dan jari-jari roda 1 m tentukan besarnya
percepatan roda !

!
Contoh 1
Seorang anak memanjat tali dan berhenti pada posisi seperti
diperlihatkan gambar berikut!

Tentukan besar tegangan-tegangan tali yang menahan


anak tersebut jika massa anak adalah 50 kg!
Penguraian gaya-gaya dari peristiwa di atas seperti berikut:

!
Syarat seimbang Σ Fx = 0, Σ Fy = 0

Persamaan 1

Persamaan 2
Dari persamaan 2 dan 1 didapatkan :
Diperoleh
Contoh 2

!
Contoh 3
Tiga buah beban m1, m2 dan m3 digantungkan dengan tali melalui
dua katrol tetap yang licin (lihat gambar)

Bila sistem dalam keadaan seimbang dan m2 = 500 gram tentukan:


a) massa m1
b) massa m3
b) massa m3
a) massa m1
Pada gambar berikut batang AB beratnya 100 N.

Jika sistem dalam keadaan seimbang, berat beban w


adalah ...
!
• Perhatikan gambar dibawah ini , Sebuah benda berbentuk empat persegi
panjang ABCD beratnya W = 20 N bekerja gaya – gaya F1 = 4 N , F2 = 10
N , F3 = 8 N dan F4 = 12 N , Jika panjang AB = BC = CD=DA = 4 m ,
Tentukanlah :
a. Torsi total terhadap titik B
b. Torsi total terhadap titik P
 
Contoh 4
Seorang anak bermassa 100 kg berada diatas jembatan papan
kayu bermassa 100 kg dan panjangnya 6m,yang diletakkan di
atas dua tonggak A dan C tanpa dipaku. Tonggak C berada 2 m
dari D.Sebuah tong berisi air bermassa total 50 kg diletakkan di
titik B yang berjarak 1 m dari A. Hitung jarak anak tersebut dari C
ketika papan mulai terangkat..
Pembahasan
Ilustrasi gaya-gaya :

Titik C jadikan poros, saat papan tepat akan terbalik NA = 0


Contoh 5

Sebuah batang homogen AB berengsel di titik A dengan


panjang 40 cm dan berat 10 N. Pada ujung batang
digantung beban seberat 20 N, batang ditahan oleh tali T
sehingga sistem seimbang. Jika sudut yang dibentuk oleh
tali T 37°, maka hitunglah tegangan tali T dan gaya engsel
di titik A !
!
Contoh 4
Sebuah batang homogen AC berengsel dengan panjang 4 m dan
massanya 50 kg. Pada ujung C digantungkan beban yang
massanya 20 kg. Batang ditahan oleh tali T sehingga sistem
seimbang. Jika jarak BC 1 m, maka hitunglah tegangan tali T dan
gaya engsel di titik A .

!
Contoh 7
Sebuah tangga seberat 500 N di letakkan pada dinding selasar
sebuah hotel seperti gambar di bawah ini!

Jika dinding selasar licin, lantai diujung lain tangga kasar


dan tangga tepat akan tergelincir, tentukan koefisien
gesekan antara lantai dan tangga!
Cara pertama :
μ = 1/[2tan θ] = 1/[2(8/6)] = 6/ [2(8)] = 3/8
Cara kedua :
Ilustrasi gaya- gaya pada soal di atas dan jarak-jarak yang
diperlukan :
Urutan yang paling mudah jika dimulai dengan ΣFY kemudian ΣτB terakhir ΣFX.
(Catatan : ΣτA tak perlu diikutkan!)
Jumlah gaya pada sumbu Y (garis vertikal) harus nol :

Jumlah torsi di B juga harus nol :


Jumlah torsi di B juga harus nol :

Jumlah gaya sumbu X (garis horizontal) juga nol :


Kuis
Sebuah piringan dengan diameter 24 cm berputar dengan
kecepatan sudut tetap 7 rads–1. Sebuah titik materi terletak di tepi
piringan tersebut. Tentukanlah percepatan tangensial (at) dan
percepatan sentripetal (asp) piringan tersebut.
Sebuah benda tegar dalam keadaan diam melakukan gerak rotasi
dengan percepatan sudut 14 rads-2. Titik P berada pada benda
tersebut, berjarak 8 cm dari sumbu putar. Tentukan percepatan total A
setelah 0,4 s.
1. Tentukan koordinat titik berat dari bangun berikut!
• Masing-masing kurva membentuk garis lurus.
• Kurva I (titik berat di z1).Panjang : l1 = 4, x1 = 2, y1 = 5
• Kurva II (titik berat di z2).Panjang : l2 = 6,x2 = 3,y2 = 3
• Kurva III (titik berat di z3).Panjang : l3 = 6, x3 = 6, y3 = 3
• Kurva IV (titik berat di z4).Panjang : l4 = 4, x4 = 6, y4 = 6
• Titik berat benda ditentukan oleh persamaan berikut:
• Jadi koordinat titik berat bangun diatas adalah z0 (4,3 ; 4)
,
2. Tentukan koordinat titik berat potongan karton homogen pada gambar
berikut!

Persegi panjang I:
x1 = 0,5
y1 = 2,5
A1 = 1 × 5 = 5
Persegi panjang II:
x2 = 1 + 2 = 3
y2 = 0,5
A2 = 1 × 4 = 4
Tentukan letak koordinat titik berat dari bidang yang diarsir pada
3. gambar berikut!

Bidang I (Persegi panjang)


A1 = 8 x 6 = 48, x1 = 3, y1 = 4
Bidang II (segitiga)
A2 = ½ (8 x 3) = 12, x2 = 6 – (⅓ × tinggi
segitiga) = 6 – (3/3) = 5, y2 = 4
4. Pada gambar dibawah ini sebuah benda terdiri dari tabung pejal dan
kerucut. Tentukan titik berat benda bervolume tersebut dari alasnya!
Bangun I (tabung pejal)
V1 = π r² t = π 3² (10) = 90 π, y1 = 5
Bangun I (kerucut)
V2 = ⅓ π r² t = ⅓ π 3² (12) = 36 π
y2 = 10 + (¼ × tinggi kerucut) = 10 + 3 = 13
5. Pada gambar dibawah ini sebuah benda terdiri dari tabung pejal dan
setengah bola pejal. Tentukan titik berat benda bervolume tersebut dari
alasnya!
Kesimpulan

Kemukakanlah
pertanyaan
atau pendapat
Anda tentang
materi
pembelajaran
unit ini.
Terima Kasih

”Anda tidak
membutuhkan waktu
lebih banyak, tetapi Anda
butuh menggunakan lebih
banyak dari waktu Anda”.
(Albert Einstein)

Anda mungkin juga menyukai