1
Dinamika Rotasi
dan Kesetimbangan
Benda Tegar
Diskusi
Pintu tidak akan berputar jika gaya Adanya momen gaya / torsi
yang Anda berikan sejajar menyebabkan benda berputar /
(mengarah atau berotasi
menjauh) engsel.
Momen gaya/ Torsi () merupakan perkalian antara gaya (F) yang
bekerja pada benda dengan lengan momen gaya (ℓ)
Lengan momen (atau lengan torsi) dari sebuah gaya terhadap suatu poros melalui
didefinisikan sebagai panjang garis yang ditarik dari titik poros sampai memotong tegak
lurus garis kerja gaya .
l r sin
Sebuah batang panjang ℓ dilengkapi dengan sebuah engsel
di titik O sehingga batang ℓ dapat berputar dengan engsel
sebagai pusat sumbu putarnya.
Momen gaya merupakan besaran vektor, yang memiliki arah dan besar.
CONTOH SOAL 1
1. Batang AB = 2 meter dengan poros titik A dengan gaya F sebesar 12 N membentuk sudut
60°. Tentukan besar momen gaya yang terjadi pada batang AB.
Diket : F = 12 N; l = 2 m ; α = 60°
Dit : ?
Jawab :
τ = - F l sin α
τ = -12 (2) sin 60°
τ = -12 (2)(1/2 √3) = -12√3 Nm
Jadi besarnya torsi 12√3 Nm arah putaran searah jarum jam
CONTOH SOAL 2
2. Sebuah tongkat yang panjangnya 40 cm mendapat tiga gaya yang sama besarnya 10
newton seperti pada gambar. Jika tongkat diputar di titik C, tentukan momen gaya
total!
Contoh soal 3
Tentukan torsi batang homogen berikut yang memiliki panjang 8 cm
terhadap O.
CONTOH SOAL 3
MOMEN INERSIA
Momen inersia dari sebuah partikel bermassa
Apakah Momen Inersia Itu? didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel
dengan kuadrat jarak tegak lurus partikel dari titik
poros ().
2
Momen inersia partikel
I mr
m = massa ( kg )
r = jarak partikel ke poros tegak lurus ( m)
I = momen inersia ( kg )
=½m=½I
CONTOH SOAL
Seorang ahli mesin sedang mendesain suatu bagian mesin yang terdiri atas tiga
penyambungan yang dihubungkan oleh tiga penopang ringan (lihat gambar). Ketiga
penyambung dapat dianggap sebagai partikel yang dihubungkan oleh batang-
batang ringan (massanya dapat diabaikan).
a) Berapakah momen inersia bagian mesin itu terhadap poros melalui A?
b) Berapakah momen inersia terhadap poros yang bertepatan dengan batang BC?
Jawab: mB = 0,10
kg
a) Partikel A terletak pada poros, sehingga jarak partikel
terhadap poros A sama dengan nol ().
I mi ri 2 m ArA2
i
2
0, 30 kg 0, 40 m
0, 048 kg m 2
4. Momen Inersia
Benda yang sedang berotasi, seperti planet-planet di dalam tata
surya memiliki kecenderungan untuk tetap mempertahankan
keadaan gerak rotasinya. Kecenderungan ini disebut momen
inersia.
dan
sehingga momen inersia batang akan menjadi
BENDA TEGAR
• Benda tegar adalah benda yang tidak
mengalami perubahan bentuk dan volume
selama bergerak.
• Benda tegar dapat mengalami dua macam
gerakan, yaitu translasi dan rotasi.
• Gerak translasi adalah gerak yang disebabkan
gaya (hukum Newton II).
• Gerak rotasi adalah gerak yang disebabkan
oleh momen gaya/torsi, dan menimbulkan
percepatan sudut.
• Jika sumbu putar benda tidak melalui pusat massa benda,
tetapi sejajar dengan sumbu yang melalui pusat massa,
momen inersia benda terhadap sumbu tersebut memenuhi
persamaan
• Teorema sumbu sejajar
.
F mat
F mr
rF mr 2
Hukum II Newton untuk rotasi
at
I I
r
Dengan I = momen inersia (
Gambar 6.7 Sebuah gaya bekerja pada sebuah partikel
bermassa yang sedang berotasi pada jarak = Percepatan sudut
menghasilkan sebuah momen gaya yang besarnya jika = torsi , dan
tegak lurus pada lintasan partikel
= jarak titik ke poros
A. DINAMIKA ROTASI
1 1
I mR 2 2 M R 2 MR 2
2 2
0 I
TR MR 2 T MR 1
F Ma dengan a R
Mg T M R 2
Subtitusi T MR dari 1 ke 2 memberikan
Mg MR MR
Mg 2 MR
g
2R
A. DINAMIKA ROTASI
1 2
EK rotasi I
2
Energi Kinetik Benda yang Menggelinding
1 1
Gambar 6.9 Benda bergerak translasi EK EK translasi EK rotasi mV 2 I 2
dengan kecepatan sambil berotasi 2 2
dengan kecepatan sudut (gerak
melnggelinding). Energi kinetik total
adalah
Menentukan percepatan benda yang dihubungkan dengan katrol
Translasi benda m1
F = m1. a
R 𝑇2 T1- w1 = m1. a
𝑇1 𝑇 2 T1= m1 g + m1. a…. (1)
a
a=
𝑇1
a= m/
a 𝑤2 = 0,4 g m/
Substitusi
pers 1,2 ke pers 3
𝑤1
m2.g - m2.a – (m1.g+m1.a) = ½ Ma
-m )-a(m +m )= ½ Ma
g(m 2 1 2 1 =
g(m
2-m1)=a(m2+m1+½ M)
a=
5. Menggelinding
Sebuah bola yang dilepaskan dari puncak bidang miring kasar
akan dapat melakukan dua jenis gerakan, yaitu gerak translasi
dan gerak rotasi. Jenis gerakan ini disebut menggelinding.
Ditinjau dari gerak titik pusat massanya, gerak roda merupakan gerak
translasi sehingga energi kinetik translasi roda dituliskan sebagai berikut.
• Momentum Sudut
Momentum sudut sebuah partikel yang berputar terhadap sumbu
putar didefinisikan sebagai hasil kali vektor momentum linear partikel
tersebut terhadap vektor posisi partikel ke sumbu putarnya. Berarti
momentum sudut sebuah partikel juga merupakan besaran vektor.
A. DINAMIKA ROTASI
dL
jika 0, maka L konstan
dt
Hukum kekekalan momentum sudut berbunyi “jika
tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja
pada sistem , momentum sudut sistem adalah kekal
(tetap besarnya).”
L1 L2
I11 I 22
Penerapan dari hukum kekekalan momentum sudut adalah :
• - peloncat indah
• - penari ballet
• - kursi putar
Penari ballet berputar perlahan saat membentangkan tangannya. Ketika sang
penari melipat tangannya di dada kecepatan putarannya bertambah, dan
membentangkan kembali tangannya saat akan berhenti dari putaran. Pada
kejadian ini berlaku hukum kekekalan momentum yaitu momentum sudut
saat membentangkan sama dengan momentum sudut saat melipat
tangannya.
•
• Arah momentum sudut L dapat ditentukan
menggunakan aturan tangan kanan. Jika keempat
jari tangan kanan dirapatkan sebagai arah gerak
rotasi, ibu jari ditegakkan sebagai arah
momentum sudut L. Aturan tersebut sesuai
dengan aturan perkalian silang pada vektor.
Impuls Sudut
2. Hukum Kekekalan Momentum Sudut
Hukum Kekekalan Momentum Sudut merupakan analogi dari Hukum
Kekekalan Momentum Linear. Jika Anda tinjau kembali hukum II
Newton untuk gerak translasi,
Rotasi
– Jika St = 0, maka L konstan.
Pada rotasi benda tegar yang resultan momen gayanya
nol, berlaku Hukum Kekekalan Momentum Sudut sebagai
berikut.
Bila tidak ada gaya dari luar yang bekerja pada benda (F = 0) maka
berlaku hukum kekekalan momentum sudut yaitu :
a. untuk satu benda( penari balet)
• jika I1>I2 maka 2
I1 = momen inersia keadaan 1, ω1 = kecepatan sudut keadaan 1,
L1 = momentum sudut keadaan 1
I2 = momen inersia keadaan 2, ω2 = kecepatan sudut keadaan 2,
L2 = momentum sudut keadaan 2
b. untuk dua benda
I1. ω1 + I2. ω2 = ( I1 + I2 )ω Bila arah gerak searah
I1. ω1 - I2. ω2 = ( I1 + I2 )ω Bila arah gerak berlawanan arah
NB = fA = ANA
NA = w (karena fB = 0)
3. Macam-Macam Kestimbangan Benda Tegar
a. Kesetimbangan Stabil
Ketimbangan stabil,
kesetimbangan yang dialami
benda, dimana jika pada
benda diberikan gangguan
yang mengakibatkan posisi
benda berubah, setelah
gangguan tersebut dihilangkan,
benda akan kembali ke posisi
semula
b. Kesetimbangan Labil
Kesetimbangan labil,
kesetimbangan yang dialami
benda, di mana jika pada benda
diberikan ganguan yang
mengakibatkan posisi benda
berubah, dan setelah gangguan
tersebut dihilangkan maka benda
tidak kembali ke posisi semula.
c. Kesetimbangan Indiferen
Kesetimbangan indiferen,
kesetimbangan yang dialami
benda di mana jika pada benda
diberikan gangguan yang
mengakibatkan posisi benda
berubah, dan setelah gangguan
tersebut dihilangkan, benda
tidak kembali ke posisi semula,
namun tidak mengubah
kedudukan titik beratnya.
Sebuah piringan berbentuk silinder pejal homogen mula-mula
berputar pada porosnya dengan kelajuan sudut 4 rad s–1. Massa
dan jari-jari piringan 1 kg dan 0,5 m. Jika di atas piringan
diletakkan cincin yang mempunyai massa dan jari-jari 0,2 kg dan
0,1 m dan pusat cincin tepat di atas pusat piringan silinder pejal,
maka piringan silinder pejal dan cincin akan berputar bersama-
sama dengan kelajuan sudut …
A. 1 rad/s
B. 2 rad/s
C. 3 rad/s
D. 4 rad/s
E. 5 rad/s
Sebuah roda ditarik oleh sebuah gaya sebesar 60 N pada
tepi roda (gambar). Roda bergerak mengelinding pada
lantai kasar dengan koeffisien gesekan kinetis 0,4. Jika
massa roda 5 kg dan jari-jari roda 1 m tentukan besarnya
percepatan roda !
!
Contoh 1
Seorang anak memanjat tali dan berhenti pada posisi seperti
diperlihatkan gambar berikut!
!
Syarat seimbang Σ Fx = 0, Σ Fy = 0
Persamaan 1
Persamaan 2
Dari persamaan 2 dan 1 didapatkan :
Diperoleh
Contoh 2
!
Contoh 3
Tiga buah beban m1, m2 dan m3 digantungkan dengan tali melalui
dua katrol tetap yang licin (lihat gambar)
!
Contoh 7
Sebuah tangga seberat 500 N di letakkan pada dinding selasar
sebuah hotel seperti gambar di bawah ini!
Persegi panjang I:
x1 = 0,5
y1 = 2,5
A1 = 1 × 5 = 5
Persegi panjang II:
x2 = 1 + 2 = 3
y2 = 0,5
A2 = 1 × 4 = 4
Tentukan letak koordinat titik berat dari bidang yang diarsir pada
3. gambar berikut!
Kemukakanlah
pertanyaan
atau pendapat
Anda tentang
materi
pembelajaran
unit ini.
Terima Kasih
”Anda tidak
membutuhkan waktu
lebih banyak, tetapi Anda
butuh menggunakan lebih
banyak dari waktu Anda”.
(Albert Einstein)