Kalender Pendidikan
Lampiran 2
Rencana Pembelajaran
Lingkup Satuan Pendidikan
Dan Lingkup Kelas
RENCANA PEMBELAJARAN LINGKUP SATUAN PENDIDIKAN
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105 dan hadis tentang kompetisi
dalam kebaikan dan etos kerja dengan fasih dan lancar sesuai kaidah tajwid dan makharijul huruf.
2. Peserta didik dapat menganalisis hukum tajwid Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105 tentang
kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
1. Bilangan Di akhir fase D, peserta didik dapat Peserta didik dapat membaca, menulis, dan Kelas VII
membaca, menulis, dan membandingkan membandingkan bilangan bulat.
bilangan bulat, bilangan rasional dan Peserta didik dapat membaca, menulis, dan 1.1 Peserta didik dapat membaca, menulis, dan
irasional, bilangan desimal, bilangan membandingkan bilangan rasional dan membandingkan bilangan bulat.
berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam irasional. 1.2 Peserta didik dapat membaca, menulis, dan
notasi ilmiah. Mereka dapat menerapkan Peserta didik dapat membaca, menulis, dan membandingkan bilangan rasional dan
operasi aritmetika pada bilangan real, dan membandingkan bilangan desimal. irasional.
memberikan estimasi/perkiraan dalam Peserta didik dapat membaca, menulis, dan 1.3 Peserta didik dapat membaca, menulis, dan
menyelesaikan masalah (termasuk berkaitan membandingkan bilangan berpangkat bulat membandingkan bilangan desimal.
dengan literasi finansial). Peserta didik dan akar. 1.4 Peserta didik dapat membaca, menulis, dan
dapat menggunakan faktorisasi prima dan membandingkan bilangan berpangkat bulat dan
Peserta didik dapat membaca dan menulis
pengertian rasio (skala, proporsi, dan laju akar.
bilangan dalam notasi ilmiah.
perubahan) dalam penyelesaian masalah. 1.5 Peserta didik dapat membaca dan menulis
Peserta didik dapat menerapkan operasi
bilangan dalam notasi ilmiah.
aritmetika pada bilangan real, dan
1.6 Peserta didik dapat menerapkan operasi
memberikan estimasi/perkiraan dalam
aritmetika pada bilangan real, dan memberikan
menyelesaikan masalah.
estimasi/perkiraan dalam menyelesaikan
Peserta didik dapat menggunakan faktorisasi masalah.
prima dan pengertian rasio dalam 2.1 Peserta didik dapat memprediksi pola dalam
penyelesaian masalah bentuk susunan benda dan bilangan.
3 Aljabar Di akhir fase D peserta didik dapat Peserta didik dapat memprediksi pola dalam 2.2 Peserta didik dapat memprediksi dan
mengenali, memprediksi dan bentuk susunan benda dan bilangan. menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan
menggeneralisasi pola dalam bentuk Peserta didik dapat memprediksi dan benda dan bilangan.
susunan benda dan bilangan. Mereka dapat menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan 2.3 Peserta didik dapat menyatakan situasi ke dalam
menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk benda dan bilangan. bentuk aljabar.
aljabar. Mereka dapat menggunakan sifat- Peserta didik dapat menyatakan situasi ke 2.4 Peserta didik dapat menggunakan sifat-sifat
sifat operasi (komutatis, asosiatif, dan dalam bentuk aljabar. operasi (komutatis, asosiatif, dan distributif)
distributif) untuk menghasilkan bentuk Peserta didik dapat menggunakan sifat-sifat untuk menghasilkan bentuk aljabar yang
aljabar yang ekuivalen. Peserta didik dapat operasi (komutatis, asosiatif, dan distributif) ekuivalen.
untuk menghasilkan bentuk aljabar yang 3.1 Peserta didik dapat menentukan luas luas
memahami relasi dan fungsi (domain,
ekuivalen. lingkaran dalam menyelesaikan masalah
kodomain, range) dan menyajikan dalam
Peserta didik dapat memahami relasi dan kontekstual sehari-hari.
bentuk diagram panah, tabel, himpunan
fungsi (domain, kodomain, range)
pasangan berurutan, dan grafik. Mereka
dapat membedakan beberapa fungsi
nonlinear dari fungsi linear secara grafik. Peserta didik dapat menyajikan, menganalisis, 4.1 Peserta didik dapat membuat jaring-jaring
Mereka dapat menyelesaikan persamaan dan dan menyelesaikan masalah dengan bangun ruang (prisma, tabung, limas, dan
pertidaksamaan linear satu variabel. Mereka menggunakan relasi, fungsi, dan persamaan kerucut).
dapat menyajikan, menganalisis, dan linear. 4.2 Peserta didik dapat membuat bangun ruang
menyelesaikan masalah dengan Peserta didik dapat mendefinisikan dan (prisma, tabung, limas, dan kerucut) dari
menggunakan relasi, fungsi, dan persamaan memodelkan persamaan linear dua variabel jaring-jaringnya.
linear. Mereka dapat menyelesaikan sistem Peserta didik dapat menentukan nilai variabel 5.1 Peserta didik dapat mengumpulkan dan
persamaan linear dua variabel dalam mengorganisir sebuah data.
persamaan linear dua variabel melalui
kehidupan sehari-hari 5.2 Peserta didik dapat menyajikan dan menganalisis
beberapa cara untuk penyelesaian masalah.
Peserta didik dapat menyelesaikan masalah sebuah data dalam bentuk tabel distribusi
yang berkaitan dengan sistem persamaan frekuensi.
linear dua variable 5.3 Peserta didik dapat menginterpretasi data
4 Pengukuran Di akhir fase D peserta didik dapat Peserta didik dapat menentukan luas luas berdasarkan diagram batang.
menjelaskan cara untuk menentukan luas lingkaran dalam menyelesaikan masalah 5.4 Peserta didik dapat menyajikan sebuah data ke
kontekstual sehari-hari. dalam bentuk diagram batang.
lingkaran dan menyelesaikan masalah
Peserta didik dapat menentukan luas 5.5 Peserta didik dapat menginterpretasi data
terkait. Mereka dapat menjelaskan cara
permukaan prisma dan menyelesaikan berdasarkan diagram lingkaran.
untuk menentukan luas permukaan dan 5.6 Peserta didik dapat menyajikan sebuah data ke
volume bangun ruang (prisma, tabung, bola, masalah kontekstual yang terkait.
dalam bentuk diagram lingkaran.
limas, dan kerucut) dan menyelesaikan Peserta didik dapat menentukan luas
masalah yang terkait. Mereka dapat permukaan tabung dan menyelesaikan
Kelas VIII
masalah kontekstual yang terkait.
menjelaskan pengaruh perubahan secara 1.7 Peserta didik dapat menggunakan faktorisasi
Peserta didik dapat menentukan luas
proporsional dari bangun datar dan bangun prima dan pengertian rasio dalam penyelesaian
permukaan bola dan menyelesaikan masalah
ruang terhadap ukuran panjang, besar sudut, masalah.
kontekstual yang terkait.
luas, dan/atau volume. 2.5 Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi
Peserta didik dapat menentukan luas (domain, kodomain, range)
permukaan limas dan menyelesaikan masalah 2.6 Peserta didik dapat menyajikan, menganalisis,
kontekstual yang terkait. dan menyelesaikan masalah dengan
Peserta didik dapat menentukan luas menggunakan relasi, fungsi, dan persamaan
permukaan kerucut dan menyelesaikan linear.
masalah kontekstual yang terkait. 4.3 Peserta didik dapat menggunakan hubungan
Peserta didik dapat menentukan volume antar-sudut yang terbentuk oleh dua garis yang
prisma dan menyelesaikan masalah berpotongan untuk menyelesaikan masalah.
kontekstual yang terkait. 4.4 Peserta didik dapat menggunakan hubungan
Peserta didik dapat menentukan volume antar-sudut yang terbentuk oleh dua garis
tabung dan menyelesaikan masalah sejajar yang dipotong sebuah garis transversal
kontekstual yang terkait. untuk menyelesaikan masalah.
Peserta didik dapat menentukan volume bola 5.7 Peserta didik dapat mengidentifikasi ruang
dan menyelesaikan masalah kontekstual yang sampel yang mewakili suatu populasi.
terkait. 5.8 Peserta didik dapat menentukan sampel yang
Peserta didik dapat menentukan volume limas mewakili suatu populasi untuk mendapatkan
dan menyelesaikan masalah kontekstual yang data yang terkait dengan mereka dan
terkait. lingkungan mereka
Peserta didik dapat menentukan volume 5.9 Peserta didik dapat menentukan dan menafsirkan
kerucut dan menyelesaikan masalah rerata (mean)dari data tersebut untuk
kontekstual yang terkait. menyelesaikan masalah.
Peserta didik dapat menentukan pengaruh
perubahan secara proporsional dari bangun
datar dan bangun ruang terhadap ukuran 5.10 Peserta didik dapat menentukan dan
panjang. menafsirkan median dari data tersebut untuk
Peserta didik dapat menentukan pengaruh menyelesaikan masalah.
perubahan secara proporsional dari bangun 5.11 Peserta didik dapat menentukan dan
datar dan bangun ruang terhadap ukuran menafsirkan modus dari data tersebut untuk
sudut. menyelesaikan masalah.
Menjelaskan pengaruh perubahan secara 5.12 Peserta didik dapat menentukan dan
proporsional dari bangun datar dan bangun menafsirkan jangkauan (range) dari data
ruang terhadap ukuran luas, dan/atau volume. tersebut untuk menyelesaikan masalah.
5 Geometri Di akhir fase D peserta didik dapat membuat Peserta didik dapat membuat jaring-jaring 5.13 Peserta didik dapat menentukan nilai ukuran
jaring-jaring bangun ruang (prisma, tabung, bangun ruang (prisma, tabung, limas, dan pemusatan baru jika data terhadap (rerata,
limas, dan kerucut) dan membuat bangun kerucut). median, modus, dan jangkauan) perubahan data
ruang tersebut dari jaring-jaringnya. Peserta Peserta didik dapat membuat bangun ruang untuk menyelesaikan masalah.
didik dapat menggunakan hubungan antar- (prisma, tabung, limas, dan kerucut) dari
jaring-jaringnya. Kelas IX
sudut yang terbentuk oleh dua garis yang 2.7 Peserta didik dapat mendefinisikan dan
berpotongan, dan oleh dua garis sejajar yang Peserta didik dapat menggunakan hubungan
antar-sudut yang terbentuk oleh dua garis memodelkan persamaan linear dua variabel
dipotong sebuah garis transversal untuk 2.8 Peserta didik dapat menentukan nilai variabel
yang berpotongan untuk menyelesaikan
menyelesaikan masalah (termasuk persamaan linear dua variabel dalam kehidupan
masalah.
menentukan jumlah besar sudut dalam sehari-hari
Peserta didik dapat menggunakan hubungan
sebuah segitiga, menenentukan besar sudut 2.9 Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang
antar-sudut yang terbentuk oleh dua garis
yang belum diketahui pada sebuah segitiga). sejajar yang dipotong sebuah garis transversal berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
untuk menyelesaikan masalah. variable
3.2 Peserta didik dapat menentukan luas permukaan
6 Analisa Data dan Di akhir fase D, peserta didik dapat Peserta didik dapat mengumpulkan dan
prisma dan menyelesaikan masalah kontekstual
Peluang merumuskan pertanyaan, mengumpulkan, mengorganisir sebuah data.
yang terkait.
menyajikan, dan menganalisis data untuk Peserta didik dapat menyajikan dan 3.3 Peserta didik dapat menentukan luas permukaan
menjawab pertanyaan. Mereka dapat menganalisis sebuah data dalam bentuk tabel tabung dan menyelesaikan masalah kontekstual
menggunakan diagram batang dan diagram distribusi frekuensi. yang terkait.
lingkaran untuk menyajikan dan Peserta didik dapat menginterpretasi data 3.4 Peserta didik dapat menentukan luas permukaan
menginterpretasi data. Mereka dapat berdasarkan diagram batang. bola dan menyelesaikan masalah kontekstual
mengambil sampel yang mewakili suatu Peserta didik dapat menyajikan sebuah data yang terkait.
populasi untuk mendapatkan data yang ke dalam bentuk diagram batang. 3.5 Peserta didik dapat menentukan luas permukaan
terkait dengan merekan dan lingkungan Peserta didik dapat menginterpretasi data limas dan menyelesaikan masalah kontekstual
berdasarkan diagram lingkaran. yang terkait.
mereka. Mereka dapat menentukan dan
Peserta didik dapat menyajikan sebuah data 3.6 Peserta didik dapat menentukan luas permukaan
menafsirkan rerata (mean), median, modus,
ke dalam bentuk diagram lingkaran. kerucut dan menyelesaikan masalah
dan jangkauan (range) dari data tersebut
Peserta didik dapat mengidentifikasi ruang kontekstual yang terkait.
untuk menyelesaikan masalah (termasuk sampel yang mewakili suatu populasi. 3.7 Peserta didik dapat menentukan volume prisma
membandingkan suatu data terhadap Peserta didik dapat menentukan sampel yang dan menyelesaikan masalah kontekstual yang
kelompoknya. Membandingkan dua mewakili suatu populasi untuk mendapatkan terkait.
kelompok data, memprediksi, membuat data yang terkait dengan mereka dan 3.8 Peserta didik dapat menentukan volume tabung
keputusan). Mereka dapat menginvestigasi lingkungan mereka dan menyelesaikan masalah kontekstual yang
kemungkinan adanya perubahan Peserta didik dapat menentukan dan terkait.
pengukuran pusat tersebut akibat perubahan menafsirkan rerata (mean)dari data tersebut 3.9 Peserta didik dapat menentukan volume bola dan
data. Peserta didik dapat menjelaskan dan untuk menyelesaikan masalah. menyelesaikan masalah kontekstual yang
menggunakan pengertian peluang dan terkait.
frekuensi relatif untuk menentukan
frekuensi harapan satu kejadian pada suatu Peserta didik dapat menentukan dan 3.10 Peserta didik dapat menentukan volume limas
percobaan sederhana (semua hasil menafsirkan median dari data tersebut untuk dan menyelesaikan masalah kontekstual yang
percobaan dapat muncul secara merata). menyelesaikan masalah. terkait.
Peserta didik dapat menentukan dan 3.11 Peserta didik dapat menentukan volume kerucut
menafsirkan modus dari data tersebut untuk dan menyelesaikan masalah kontekstual yang
menyelesaikan masalah. terkait.
Peserta didik dapat menentukan dan 3.12 Peserta didik dapat menentukan pengaruh
menafsirkan jangkauan (range) dari data perubahan secara proporsional dari bangun
tersebut untuk menyelesaikan masalah. datar dan bangun ruang terhadap ukuran
Peserta didik dapat menentukan nilai ukuran panjang.
pemusatan baru jika data terhadap (rerata, 3.13 Peserta didik dapat menentukan pengaruh
median, modus, dan jangkauan) perubahan perubahan secara proporsional dari bangun
data untuk menyelesaikan masalah. datar dan bangun ruang terhadap ukuran sudut.
Peserta didik dapat menggunakan pengertian 3.14 Menjelaskan pengaruh perubahan secara
peluang untuk memperkirakan terjadinya proporsional dari bangun datar dan bangun
suatu kejadian tunggal. ruang terhadap ukuran luas, dan/atau volume.
Peserta didik dapat menggunakan pengertian 5.14 Peserta didik dapat menggunakan pengertian
frekuensi relatif untuk menghasilkan peluang untuk memperkirakan terjadinya suatu
perkiraan peluang kejadian pada suatu kejadian tunggal.
percobaan. 5.15 Peserta didik dapat menggunakan pengertian
Peserta didik dapat menggunakan pengertian frekuensi relatif untuk menghasilkan perkiraan
peluang kejadian pada suatu percobaan.
peluang dan frekuensi relatif untuk
menentukan frekuensi harapan satu kejadian 5.16 Peserta didik dapat menggunakan pengertian
pada suatu percobaan sederhana. peluang dan frekuensi relatif untuk menentukan
frekuensi harapan satu kejadian pada suatu
percobaan sederhana.
RENCANA PEMBELAJARAN LINGKUP KELAS
Tujuan Pembelajaran;
Peserta didik dapat membaca, menulis, dan membandingkan bilangan bulat.
Kegiatan penutup:
Tutor dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
materi yang telah dipelajari.
Tutor memberikan penguatan materi yang telah dipelajari.
Tutor memberikan tindak lanjut berupa tugas kepada
peserta didik.
Tutor dan peserta didik mengisi daftar hadir.
RENCANA PEMBELAJARAN LINGKUP SATUAN PENDIDIKAN
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Fase : E
1. Menyimak- Pada akhir fase E, peserta didik 1. Mengaplikasikan dan menyimpulkan makna Kelas X
Berbicara menggunakan Bahasa Inggris untuk secara kontekstual fungsi sosial, struktur teks,
Unit 1
(Listening- berkomunikasi dengan Tutor, teman dan unsur kebahasaan serta merancang teks
Speaking) sebaya, dan orang lain dalam berbagai interaksi transaksional lisan yang melibatkan 1.1 Menganalisis, menyimpulkan makna dan
macam situasi dan tujuan. Mereka ungkapan kebutuhan, perasaan, dan sikap mengevaluasi fungsi sosial, struktur teks, dan
menggunakan dan merespon pertanyaan (needs, feelings and attitudes) secara kritis, unsur kebahasaan teks lisan dan tulis berbentuk
dan menggunakan strategi untuk memulai kreatif dan santun terkait topik fenomena naratif fiksi dan nonfiksi (narrative) secara kritis,
dan mempertahankan percakapan dan alam dan sosial dengan tingkat kelancaran kreatif dan jujur terkait topik keanekaragaman
diskusi. Mereka memahami dan dan ketepatan yang optimal. budaya indonesia dengan tingkat kelancaran dan
mengidentifikasi ide utama dan detail 2. Mengaplikasikan dan menyimpulkan makna ketepatan yang optimal.
relevan dari diskusi atau presentasi secara kontekstual fungsi sosial, struktur teks, 1.2 Menganalisis dan menyimpulkan makna secara
mengenai topik yang dekat dengan dan unsur kebahasaan serta merancang teks kontekstual fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kehidupan pemuda. Mereka menggunakan interaksi transaksional lisan yang melibatkan kebahasaan teks lisan berbentuk naratif fiksi dan
bahasa Inggris untuk menyampaikan opini tindakan memberi dan meminta pendapat non fiksi (narrative) secara kritis, kreatif dan
terhadap isu yang dekat dengan kehidupan (asking & giving opinion) serta menyetujui santun terkait topik keanekaragaman budaya
pemuda dan untuk membahas minat. dan tidak menyetujui (agree & disagree) Indonesia dengan tingkat kelancaran dan
Mereka memberikan pendapat dan secara kritis, kreatif dan santun terkait topik ketepatan yang optimal.
membuat perbandingan. Mereka fenomena alam dan sosial dengan tingkat 1.3 Merancang teks tulis dan mempresentasikan
menggunakan elemen non-verbal seperti kelancaran dan ketepatan yang optimal. secara lisan teks berbentuk naratif fiksi dan non
bahasa tubuh, kecepatan bicara dan nada 3. Mengaplikasikan dan menyimpulkan makna fiksi (narrative) terkait topik keanekaragaman
suara untuk dapat dipahami dalam secara kontekstual fungsi sosial, struktur teks, budaya Indonesia dengan memerhatikan fungsi
sebagian konteks. dan unsur kebahasaan teks lisan atau tulis sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan sesuai
2. Membaca & Pada akhir fase E, peserta didik membaca berbentuk lagu dan puisi secara kritis, kreatif konteks secara santun, kritis, kreatif, dan mandiri
Memirsa dan merespon berbagai macam teks seperti dan santun terkait topik kehidupan remaja dengan tingkat kelancaran dan ketepatan yang
(reading & narasi, deskripsi, prosedur, eksposisi, dengan tingkat kelancaran dan ketepatan yang optimal.
listening) recount, dan report. Mereka membaca untuk optimal. Unit 2
mempelajari sesuatu atau untuk 4. Menganalisis dan menyimpulkan makna 2.1 Menganalisis dan menyimpulkan makna secara
mendapatkan informasi. Mereka mencari secara kontekstual fungsi sosial, struktur teks, kontekstual fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
dan mengevaluasi detil spesifik dan inti dari dan unsur kebahasaan teks lisan berbentuk
berbagai macam jenis teks. Teks ini dapat naratif fiksi dan non fiksi (narrative) secara kebahasaan teks lisan berbentuk deskriptif
berbentuk cetak atau digital, termasuk kritis, kreatif dan santun terkait topik (descriptive) secara kritis, kreatif dan santun
diantaranya teks visual, multimodal atau keanekaragaman budaya Indonesia dengan terkait topik lingkungan fisik dan sosial
interaktif. Pemahaman mereka terhadap ide tingkat kelancaran dan ketepatan yang masyarakat dengan tingkat kelancaran dan
pokok, isu-isu atau pengembangan plot optimal. ketepatan yang optimal.
dalam berbagai macam teks mulai 5. Menganalisis dan menyimpulkan makna 2.2 Menganalisis, menyimpulkan makna dan
berkembang. Mereka mengidentifikasi secara kontekstual fungsi sosial, struktur teks, mengevaluasi fungsi sosial, struktur teks, dan
tujuan penulis dan mengembangkan dan unsur kebahasaan teks lisan berbentuk unsur kebahasaan teks lisan dan tulis berbentuk
keterampilannya untuk melakukan inferensi deskriptif (descriptive) secara kritis, kreatif deskriptif (descriptive) secara kritis, kreatif dan
sederhana dalam memahami informasi dan santun terkait topik lingkungan fisik dan jujur terkait topik lingkungan fisik dan sosial
tersirat dalam teks. sosial masyarakat dengan tingkat kelancaran masyarakat dengan tingkat kelancaran dan
dan ketepatan yang optimal. ketepatan yang optimal.
3. Menulis dan Pada akhir fase E, peserta didik menulis 6. Menganalisis dan menyimpulkan makna 2.3 Merancang teks tulis dan mempresentasikan secara
mempresentas berbagai jenis teks fiksi dan non-fiksi, secara kontekstual fungsi sosial, struktur teks, lisan teks berbentuk deskriptif (descriptive) terkait
ikan (Writing melalui aktivitas yang dipandu, dan unsur kebahasaan teks lisan berbentuk topik lingkungan fisik dan sosial masyarakat
and menunjukkan kesadaran peserta didik prosedur (procedure) secara kritis, kreatif dan dengan memerhatikan fungsi sosial, struktur teks,
presenting) terhadap tujuan dan target pembaca. santun terkait topik fenomena alam dan sosial dan unsur kebahasaan sesuai konteks secara
Mereka membuat perencanaan, menulis, dengan tingkat kelancaran dan ketepatan yang santun, kritis, kreatif, dan mandiri dengan tingkat
mengulas dan menulis ulang berbagai jenis optimal. kelancaran dan ketepatan yang optimal.
tipe teks dengan menunjukkan strategi 7. Menganalisis dan menyimpulkan makna Unit 3
koreksi diri, termasuk tanda baca dan huruf secara kontekstual fungsi sosial, struktur teks, 3.1 Menganalisis, menyimpulkan makna dan
besar. Mereka menyampaikan ide dan unsur kebahasaan teks lisan berbentuk mengevaluasi fungsi sosial, struktur teks, dan
menggunakan kosa kata dan kata kerja recount secara kritis, kreatif dan santun terkait unsur kebahasaan teks lisan dan tulis berbentuk
umum dalam tulisannya. Mereka topik pengalaman pribadi, biografi, dan iklan (advertisement), undangan (invitation) dan
menyajikan informasi menggunakan peristiwa bersejarah dengan tingkat pengumuman (announcement) secara kritis,
berbagai mode presentasi untuk kelancaran dan ketepatan yang optimal. kreatif dan jujur terkait topik fenomena alam dan
menyesuaikan dengan pembaca/pemirsa 8. Menganalisis, menyimpulkan makna dan sosial dengan tingkat kelancaran dan ketepatan
dan untuk mencapai tujuan yang berbeda- mengevaluasi fungsi sosial, struktur teks, dan yang optimal.
beda, dalam bentuk cetak dan digital. unsur kebahasaan teks lisan dan tulis 3.2 Mengaplikasikan dan menyimpulkan makna
berbentuk iklan (advertisement), undangan secara kontekstual fungsi sosial, struktur teks, dan
(invitation) dan pengumuman unsur kebahasaan serta merancang teks interaksi
(announcement) secara kritis, kreatif dan transaksional lisan yang melibatkan ungkapan
jujur terkait topik fenomena alam dan sosial kebutuhan, perasaan, dan sikap (needs, feelings
dengan tingkat kelancaran dan ketepatan and attitudes) secara kritis, kreatif dan santun
yang optimal. terkait topik fenomena alam dan sosial dengan
9. Menganalisis, menyimpulkan makna dan tingkat kelancaran dan ketepatan yang optimal.
mengevaluasi fungsi sosial, struktur teks, dan 3.3 Mengaplikasikan dan menyimpulkan makna
unsur kebahasaan teks lisan dan tulis secara kontekstual fungsi sosial, struktur teks, dan
berbentuk naratif fiksi dan nonfiksi unsur kebahasaan teks lisan atau tulis berbentuk
(narrative) secara kritis, kreatif dan jujur lagu dan puisi secara kritis, kreatif dan santun
terkait topik keanekaragaman budaya terkait topik kehidupan remaja dengan tingkat
indonesia dengan tingkat kelancaran dan kelancaran dan ketepatan yang optimal.
ketepatan yang optimal. Unit 4
10. Menganalisis, menyimpulkan makna dan 4.1 Mengaplikasikan dan menyimpulkan makna
mengevaluasi fungsi sosial, struktur teks, dan secara kontekstual fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan teks lisan dan tulis unsur kebahasaan serta merancang teks interaksi
berbentuk deskriptif (descriptive) secara transaksional lisan yang melibatkan tindakan
kritis, kreatif dan jujur terkait topik memberi dan meminta pendapat (asking & giving
lingkungan fisik dan sosial masyarakat opinion) serta menyetujui dan tidak menyetujui
dengan tingkat kelancaran dan ketepatan (agree & disagree) secara kritis, kreatif dan santun
yang optimal. terkait topik fenomena alam dan sosial dengan
11. Menganalisis, menyimpulkan makna dan tingkat kelancaran dan ketepatan yang optimal.
mengevaluasi fungsi sosial, struktur teks, dan Unit 5
unsur kebahasaan teks lisan dan tulis 5.1 Menganalisis dan menyimpulkan makna secara
berbentuk prosedur (procedure) secara kritis, kontekstual fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kreatif dan jujur terkait topik fenomena alam kebahasaan teks lisan berbentuk recount secara
dan sosial dengan tingkat kelancaran dan kritis, kreatif dan santun terkait topik pengalaman
ketepatan yang optimal. pribadi, biografi, dan peristiwa bersejarah dengan
12. Menganalisis, menyimpulkan makna dan tingkat kelancaran dan ketepatan yang optimal.
mengevaluasi fungsi sosial, struktur teks, dan 5.2 Menganalisis, menyimpulkan makna dan
unsur kebahasaan teks lisan dan tulis mengevaluasi fungsi sosial, struktur teks, dan
berbentuk recount secara kritis, kreatif dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis berbentuk
jujur terkait topik pengalaman pribadi, recount secara kritis, kreatif dan jujur terkait topik
biografi, dan peristiwa bersejarah dengan pengalaman pribadi, biografi, dan peristiwa
tingkat kelancaran dan ketepatan yang bersejarah dengan tingkat kelancaran dan
optimal. ketepatan yang optimal.dan ketepatan yang
13. Merancang teks tulis dan mempresentasikan optimal.
secara lisan teks berbentuk naratif fiksi dan 5.3 Merancang teks tulis dan mempresentasikan secara
non fiksi (narrative) terkait topik lisan teks berbentuk recount terkait topik
keanekaragaman budaya Indonesia dengan pengalaman pribadi, biografi, dan peristiwa
memerhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan bersejarah dengan memerhatikan fungsi sosial,
unsur kebahasaan sesuai konteks secara struktur teks, dan unsur kebahasaan sesuai konteks
santun, kritis, kreatif, dan mandiri dengan secara santun, kritis, kreatif, dan mandiri dengan
tingkat kelancaran dan ketepatan yang tingkat kelancaran dan ketepatan yang optimal.
optimal. Unit 6
14. Merancang teks tulis dan mempresentasikan 6.1 Menganalisis dan menyimpulkan makna secara
secara lisan teks berbentuk deskriptif kontekstual fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
(descriptive) terkait topik lingkungan fisik kebahasaan teks lisan berbentuk prosedur
dan sosial masyarakat dengan memerhatikan (procedure) secara kritis, kreatif dan santun terkait
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur topik fenomena alam dan sosial dengan tingkat
kebahasaan sesuai konteks secara santun, kelancaran dan ketepatan yang optimal.
kritis, kreatif, dan mandiri dengan tingkat 6.2 Menganalisis, menyimpulkan makna dan
kelancaran dan ketepatan yang optimal. mengevaluasi fungsi sosial, struktur teks, dan
15. Merancang teks tulis dan mempresentasikan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis berbentuk
secara lisan teks berbentuk prosedur prosedur (procedure) secara kritis, kreatif dan
(procedure) terkait topik fenomena alam dan jujur terkait topik fenomena alam dan sosial
sosial dengan memerhatikan fungsi sosial, dengan tingkat kelancaran
struktur teks, dan unsur kebahasaan sesuai 6.3 Merancang teks tulis dan mempresentasikan secara
konteks secara santun, kritis, kreatif, dan lisan teks berbentuk prosedur (procedure) terkait
mandiri dengan tingkat kelancaran dan topik fenomena alam dan sosial dengan
ketepatan yang optimal. memerhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan
16. Merancang teks tulis dan mempresentasikan unsur kebahasaan sesuai konteks secara santun,
secara lisan teks berbentuk recount terkait kritis, kreatif, dan mandiri dengan tingkat
topik pengalaman pribadi, biografi, dan kelancaran dan ketepatan yang optimal.
peristiwa bersejarah dengan memerhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan sesuai konteks secara santun,
kritis, kreatif, dan mandiri dengan tingkat
kelancaran dan ketepatan yang optimal.
RENCANA PEMBELAJARAN LINGKUP KELAS
Tujuan 10.5.2 Menganalisis, menyimpulkan makna dan mengevaluasi fungsi sosial, struktur
Pembelajaran teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis berbentuk recount secara kritis,
kreatif dan jujur terkait topik pengalaman pribadi, biografi, dan peristiwa
bersejarah dengan tingkat kelancaran dan ketepatan yang optimal.
Kata kunci Menganalisis, menyimpulkan, mengevaluasi, makna, unsur kebahasaan, lisan, tulisan,
fungsi social, teks recount.
Deskripsi Fokus kegiatan pembelajaran secara umum adalah menganalisis dan memahami
umum teks recount melalui serangkaian kegiatan membaca dan memirsa.
kegiatan
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran (TP) Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
dari teks deskripsi untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat dari teks visual.
SUMBER
LANGKAH PEMBELAJARAN ASESMEN
BELAJAR
(Tatap Muka)
Kegiatan awal Disajikan teks Buku Modul
Tutor mengucapkan salam kemudian mengajak peserta didik berdoa bersama peserta didik
sebelum memulai pembelajaran. dapat Teks
mengidentifikasi Diskripsi
Tutor mengecek kehadiran pesrta didik.
dan memahami
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
informasi dari
Tutor menjelaskan materi yang akan dipelajari para pertemuan kali ini. teks
(memahami dan mengidentifikasi informasi gagasan teks deskripsi yang
berkaitan dengan sumber daya alam disekitar kita.)
Tutor menyampaikan pertanyaan pematik.
Apakah peserta didik pernah mendengar kata teks deskripsi?
Mengapa kita harus belajar teks deskripsi?
Kegiatan Inti
Peserta didik dan tutor bersama membaca materi tentang teks deskripsi dari
modul.
Peserta didik memahami dengan cara meringkas pengertian dan ciri-ciri teks
deskripsi dari modul.
Tutor memberikan contoh teks deskripsi pohon kelapa dengan segala manfaat,
kemudian peserta didik membaca secara mandiri teks deskripsi yang tutor
berikan.
Tutor memberikan pertanyaan untuk peserta didik terkait deskripsi teks pohon
kelapa dengan segala manfaat. (objek yang terdapat dalam teks apasecara
kreatif)
Peserta didik membuat kelompok untuk memahami isi teks deskripsi pohon
kelapa dengan segala manfaat. .
Kemudian bersama kelompok memahami isi teks deskripsi pohon kelapa dengan
segala manfaat yaitu tujuan dan rincian objek teks.
Peserta didik secara berkelompok melakukan presentasi terhadap hasil kerja
kelompoknya dan kelompok lain memberikan komentar untuk saling melengkapi.
Kegiatan penutup.
Tutor dan peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran
1. Apakah bagian yang paling menarik dari
pembelajaran hari ini? Mengapa?
2. Menurut kalian, apakah penting mempelajari teks
deskripsi?
Tutor menanyakan kesulitan yang dialami saat diskusi?
Tutor memberikan apresiasi atas semua usaha peserta didik mempelajari materi
ini.
LAMPIRAN
Wisata Waduk Sermo - Benar adanya jika Yogyakarta disebut sebagai destinasi dengan banyak wisata alam. Pemerintah
bersama warga setempat berhasil mengembangkan semua potensi alam yang ada menjadi tempat wisata yang pastinya mampu
menarik minat para pengunjung. Tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga wisatawan mancanegara. Sebut saja Waduk Sermo
yang berlokasi di Kulon Progo.
Bendungan tersebut berjarak sekitar 30 kilometer jauhnya dari pusat Kota Yogyakarta. Setidaknya, kamu membutuhkan waktu
selama satu jam berkendara untuk mencapai destinasi wisata alam satu ini. Namun, tentu tidak masalah, karena kamu akan
mendapatkan pengalaman liburan yang tidak akan pernah terlupakan sesampainya di sana. Bukan tanpa alasan, Waduk Sermo
memang punya keindahan dan keunikan yang sangat sayang untuk kamu lewatkan, seperti berikut ini.
Mengenal Wisata Waduk Sermo
1. Pemandangan Alamnya yang Sangat Memukau
Wisatawan menyebut Waduk Sermo layaknya Ranu Kumbolo yang ada di Kulon Progo. Destinasi satu ini mempunyai
danau dengan air yang begitu jernih. Area sekitar waduk juga ditumbuhi pohon-pohon besar yang rimbun dan meneduhkan.
Tak hanya itu, hijaunya rerumputan yang menyelimuti permukaan tanah turut membuat tempat ini semakin alami dan asri.
Saking jernihnya warna hijau air di waduk, kamu bisa melihat pantulan pepohonan dan awan di langit yang begitu
menawan. Belum lagi dengan udaranya yang sangat sejuk dan segar, membuat wisatawan tetap betah untuk singgah lebih
lama meski matahari bersinar begitu terik. Hembusan lembut angin yang terterbawa pepohonan menerpa wajah, semakin
menambah kesejukan.
2. Adanya Makam Keramat
Presiden Soeharto secara resmi mengumumkan pembukaan operasional Waduk Sermo pada tahun 1989. Pembangunannya
bisa dibilang cukup cepat karena hanya menghabiskan waktu sekitar dua tahun dan delapan bulan. Waduk memiliki luas
sebesar 7 ribu hektare dengan fungsi utama sebagai sumber pengairan dan air bersih untuk perumahan penduduk di
sekitarnya.
Pembangunan Waduk Sermo dilakukan di tengah megahnya Pegunungan Menoreh. Hal ini membuat pemandangan alam
yang disuguhkan begitu menakjubkan. Tak hanya waduk dengan air yang jernih dan udara yang segar, pemandangan
pegunungan yang indah turut memanjakan mata.
Meski begitu, ada cerita menarik yang beredar dan dipercaya oleh penduduk setempat. Beredar kisah bahwa penamaan
Sermo diambil dari nama leluhur setempat yang bernama Mbah Sermo. Masyarakat percaya bahwa terdapat makam milik
Mbah Sermo yang berada tepat di bagian tengah danau. Meski tersiar kabar bahwa makam tersebut telah dipindahkan
sebelum Waduk Sermo memulai proses pembangunan, beberapa warga tetap percaya bahwa makam itu tidak pernah
berpindah dari tempat asalnya.
3. Berkemah di Waduk Sermo
Waduk Sermo memang layak dijadikan destinasi terbaik untuk menikmati indahnya alam sekaligus relaksasi tubuh dan
pikiran. Bahkan, kamu juga bisa mendirikan tenda dan berkemah di sisi danau, menikmati sejuk dan tenangnya
pemandangan yang disuguhkan pada pagi hari. Lengkap dengan kabut putih yang menyelimuti dan udara yang begitu segar
dan masih terasa sangat asri. Jangan pernah melewatkan momen matahari terbit yang paling indah dari balik kokohnya
Pegunungan Menoreh. Perlahan, cahayanya memantul pada tenangnya permukaan danau, terasa menyilaukan tanpa pernah
kehilangan daya magisnya. Secara bersamaan, kabut akan senantiasa kembali pulang dan digantikan sepenuhnya oleh
lembutnya cahaya matahari pagi. Sambil menyesap secangkir kopi atau teh hangat, kamu akan mendapatkan pengalaman
berkemah paling mengesankan di Waduk Sermo.
4. Berkeliling Ke Waduk Sermo
Puas menikmati sentuhan lembut dan hangat sinar matahari pagi, kamu bisa bersiap untuk melakukan aktivitas menarik
lainnya di sekitar waduk. Apa lagi kalau bukan berkeliling dan menjelajahi setiap sisi Waduk Sermo yang memukau
berbalut cerita mistis yang tak pernah lekang oleh waktu.
Tak sedikit masyarakat sekitar yang menawarkan jasa sewa motor untuk memudahkan kamu menjangkau semua wilayah
Waduk Sermo tanpa harus menghabiskan banyak tenaga. Jangan sampai lupa untuk mengabadikan setiap pemandangan
indah yang tertangkap mata, supaya tetap melekat sebagai pengingat kala kamu tak lagi sempat ke sana. Termasuk berfoto
di atas perahu dengan berlatarkan alam yang indah.
Tak perlu khawatir, ada petugas yang berjaga pada area tersebut dan membantu kamu mengambil gambar terbaik. Berikan
biaya tip sebagai ucapan terima kasih karena telah membantu mengarahkan gaya yang tepat supaya hasil jepretan lebih
keren, ya!
5. Serunya Naik Gethek
Istilah gethek mungkin masih terdengar asing untuk wisatawan yang berasal dari luar Pulau Jawa, bahkan mancanegara.
Sebenarnya, gethek adalah sarana transportasi air yang tidak jauh berbeda dengan perahu. Namun, moda transportasi ini
dibuat dengan memanfaatkan bambu yang diposisikan sejajar berukuran sekitar 2x2 meter. Supaya bisa bergerak maju,
gethek juga harus didayung dengan sebuah bambu panjang.
Meski tidak berbahaya, menyusuri danau dengan menggunakan gethek tentunya tetap membuat jantung berpacu lebih
kencang dan adrenalin mengalir deras ke seluruh penjuru tubuh. Namun, indahnya pemandangan alam Waduk Sermo tentu
mampu mengurangi rasa cemas dan takut saat naik gethek.
Sebaiknya kamu membawa pakaian ganti kalau ingin menjajal seru dan menyenangkannya menyusuri waduk dengan
menggunakan gethek. Pasalnya, permukaan gethek yang mengapung akan sedikit tergenang. Sekali lagi, jangan sampai
kamu melewatkan aktivitas seru ini saat berkunjung ke Waduk Sermo.
6. Dijadikan Lokasi Untuk Berbagai Aktivitas
Selain menjadi destinasi wisata dengan segudang keindahan yang ditawarkan, Waduk Sermo juga digunakan sebagai lokasi
untuk berbagai aktivitas lainnya. Misalnya, kawasan ini juga menjadi tempat pelatihan para Tentara Nasional Indonesia
(TNI) untuk melakukan misi penyelamatan.
Tak hanya itu, Waduk Sermo juga digunakan sebagai lokasi lomba dayung atau perahu naga. Masih ada banyak lagi
aktivitas yang dilakukan di sini, seperti berkemah siswa dan aktivitas outdoor untuk anak maupun orang dewasa. Tak
hanya aktivitas manusia, Waduk Sermo juga ternyata menjadi habitat alami dari 14 jenis burung, beberapa di antaranya
terbilang langka dan nyaris punah.
Harga tiket masuk ke Waduk Sermo cukup terjangkau, yaitu antara Rp10 sampai Rp15 ribu untuk setiap pengunjung.
Kalau kamu ingin berkemah terdapat biaya ekstra yang harus kamu bayarkan, tetapi tentunya tidak terlalu mahal.
Sebaiknya bawa peralatan berkemah sendiri karena tidak ada fasilitas sewa peralatan di area waduk.
Sementara itu, aktivitas operasional Waduk Sermo dimulai pada pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 17.00 setiap harinya.
Namun, bagi pengunjung yang datang untuk berkemah, area waduk tetap buka hingga 24 jam.
Sumber : https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/keindahan-dan-keunikan-waduk-sermo-yang-perlu-kamu-
ketahui-acc/137439
Fase : D kelas VI
Total waktu : 6 SKK
Tujuan : 1. Peserta didik mampu menunjukan kesadaran diri, mengenal kelebihan dan kekurangan diri,
Pemberdayaan potensi diri dan prestasi diri.
2. Peserta didik memiliki kemampuan pengendalian diri, menyampaikan pendapat ide/gagasan
yang dimilikinya, serta menunjukkan peran diri dalam lingkungan keluarga, satuan pendidikan,
dan masyarakat.
3. Peserta didik mampu menunjukkan kompetensi diri dan optimisme dalam penyelesaian
permasalahan/tantangan yang terjadi di lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan
masyarakat.
4. Peserta didik mampu menujukkan keyakinan diri, optimisme, kemandirian, memotivasi diri, dan
mengaktualisasikan diri. Peserta didik mampu membangun objektivitas dan berpikir rasional
dalam memandang permasalahan yang terjadi di lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan
masyarakat.
5. Peserta didik mampu menginisiasi solusi untuk memecahkan berbagai permasalahan yang
terjadi di lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat
Tujuan : 1. Peserta didik dapat mengaplikasikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Keterampilan 2. Peserta didik dapat mengaplikasikan food hygiene, kitchen hygiene, dan personal hygiene.
Tata Boga 3. Pesreta didik dapat memahami jenis, fungsi, perakitan, dan penggunaan serta pembersihan
Fase D peralatan.
4. Peserta didik dapat mengaplikasikan resep dengan bahan dasar lokal.
5. Peserta didik dapat mengaplikasikan garnish dan platting pada makanan dan minuman.
Untuk mengetahui pengetahuan awal atau kompetensi awal peserta didik sebelum melaksanakan projek terkait
makanan berbahan dasar potensi lokal serta perkembangannya pada masa kini.
Tahap Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap potensi bahan
Pengenalan baku/bahan dasar dari hasil lokal pertanian/perkebunan/lahan di daerah kulon
progo sebagai makanan yang bergizi.
1. Perkenalan: 2. Esplorasi isu: 3. Observasi berbagai bahan
Krisis Pangan Dunia dan Potensi hasil sumber makanan lokal:
Alternatif Pangan Berbasis daya alam local sebagai Peserta didik mengobservasi
Lokal yang bergizi. alternatif makanan. bahan makanan di lingkungan
sekitar
4. Refleksi Awal.
Diskusi peserta didik
tentang berbagai
alternatif bahan lokal
untuk makanan bergizi di
tengah krisis pangan
dunia.
Tahap Refleksi Melakukan refleksi terhadap proses dan hasil makanan serta pameran
(presentasi) produk olahan makanan.
11. Peserta didik bersama tim pendamping projek melakukan refleksi terhadap Aksi Projek, mulai
dari penentuan ide, bahan baku, proses produksi, penyajian serta presentasi produk.
Tahap Tindak Menyusun Langkah stategis lanjutan dari Pengolahan Makanan Berbahan Lokal
lanjut
12. Diskusi industri kreatif 13. Penyusunan Laporan 14. Asesmen Sumatif;
makanan berbahan aktivitas Projek. Menggali pengetahuan
baku lokal. makanan berbahan baku lokal
sebagai alternatif pangan
bergizi.
Merefleksi dimensi Bernalar
Kritis, Bergotong Royong,
Kreatif dalam aktivitas projek
Modul Projek Profil Pelajar Pancasila
Program Pemberdayaan
Fase E
Saat ini pertumbuhan industri wisata cukup tinggi di Kabupaten Kulon Progo. Hal tersebut ditandai dengan penambahan lokasi wisata baru banyak
di Kulon Progo, wisata perbukitan menoreh dan pantai. Industri wisata baru di Kulon Progo terdapat pada lima lokasi dengan pengunjung dan pendapatan
dari sektor retribusi andalah Pantai Glagah, Waduh Sermo, Kalibiru, Pule Payung dan Huntan Mangrove kadilangu.
Pertumbuhan wisata ini memicu tumbuhnya perekonomian kerakyatan lainnya, salah satunya adalah usaha kuliner/rumah makan di Kabupaten
Kulon Progo. Di kabupaten Kulon Progo terdapat berbagai kuliner khas lokal seperti growol, sengek, lanting, wingko, geblek dan lain sebagainya. Dari
sekian produk tersebut harapannya mampu mendukung industri sektor wisata sebagai oleh oleh khas Kulon Progo. Tantangan yang dihadapi adalah
bagaimana kuliner atau olahan Makanan lokal tersebut dibawa oleh wisatawan dengan kemasan yang menarik dan sesuai dengan karakteritik dari olahan
tersebut. Oleh sebab itu, modul ajar ini disusun sebagai panduan aktivitas pembelajaran projek bagi pendidik dalam rangka pencapaian Capaian
Pembelajaran pada pemberdayaan, penguatan dimensi profil pelajar Pancasila, mengembangkan keterampilan (skill) individu dan kelompok serta
kemampuan kolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif dalam berekayasa memodifikasi kemasan olahan Makanan lokal kulon progo.
Pembelajaran proyek ini dimulai dengan Tahap Temukan. Pada tahapan ini, mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap
potensi makanan lokal di daerah (di lingkungan setempat) yang mendukung perekonomian masyarakat sejalan dengan pertumbuhan wisata di daerah
setempat. Peserta didik melakukan ekplorasi atau pencarian terhadap potensi produk olahan Makanan khas kulon progo. Dilanjutkan dengan melakukan
observasi terhadap tempat-tempat produksi distribusi dan atau penjualan produk olahan Makanan khas kulon progo. Melalui kegiatan tersebut, peserta
didik diarahkan untuk menemukan permasalahan terhadap produk Makanan khas kulon progo salah satunya pada kemasannya.
Tahap kedua pada aktivitas projek ini adalah Tahap Bayangkan. Pada tahap ini peserta didik diajak menemukenali permasalahan kemasan produk
makanan lokal dan membangun ide kreatif sebagai solusi masalah di lingkungan terdekat. Peserta didik mendiskusikan permasalahan yang ada terkait
dengan kemasan produk makanan lokal. Peserta didik secara kelompok membangun ide kreatif untuk mengatasi perasalahan kemasan produk olahan
Makanan khas Kulon Progo.
Tahap ketiga pada aktivitas projek yaitu Tahap Lakukan. Pada tahap ini peserta didik melakukan aksi nyata projek bersama pembuatan kemasan
produk olahan makanan lokal. Peserta didik menyusun rancangan aktivitas proyek. Peserta didik merumuskan secara detail aktivitas proyek yang akan
dilaksanakan, meliputi rasional/dasar/latar belakang, permasalahan, tujuan, waktu dan tempat pelaksanaan proyek, biaya, SDM yang terlibat dan hal-
hal lainnya. Rancangan aktivitas proyek ini dijadikan acuan bagi peserta didik saat melaksanakan proyek kreasi kemasan produk olahan Makanan khas
kulon progo. Selanjutnya peserta didik melakukan Aktivitas Proyek. Peserta didik melakukan aksi projek. Peserta didik memberikan penyadaran kepada
produsen makanan lokal terdekat pentingnya kemasan yang menarik dan informatif dan bersama-sama dengan mereka merancang desain kemasan dan
membuat kemasan produk makanan olahan lokal agar lebih menarik, informatif, dan aman. Berbagai langkah ujicoba dilakukan peserta didik dengan
salah satu produsen produk makannan olahan lokal untuk menghasilkan sebuah prototipe desain kemasan produk olahan Makanan kulon progo. Peserta
didik mengkomunikasikan hasil proyek kepada para tutor dan peserta didik lainnya.
ALUR AKTIVITAS DAN ASESMEN PROJEK
BERKREASI DENGAN KEMASAN
Aktivitas terakhir dari projek ini yaitu Tahap Bagikan. Pada tahap ini, peserta didik melakukan pameran hasil projek, refleksi, dan penyusunan laporan
projek. Peserta didik membuat ringkasan aktivitas projek kreasi kemasan produk olahan Makanan kulon progo yang sudah dilakukan. Secara kelompok,
peserta didik melakukan refleksi (perenungan) terhadap produk yang dibuatnya dengan memperhatikan masukan-masukan yang sudah diberikan dari
berbagai fihak. Peserta didik menyusun langkah tindak lanjut yang akan dilakukan terhadap produk yang sudah dihasilkan.
Tema : Kewirausahaan serta Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Tujuan Pembelajaran CP Pemberdayaan
Rekayasa dan ● Bernalar Kritis ● Elemen : Kesadaran Diri (kode A), Kode A.1 s.d.
Teknologi ● Bergotong Royong A.5
● Kreatif ● Elemen : Harga Diri (kode B), kode B.1 s.d. B.4
Sub elemen yang disasar: ● Elemen : Kepercayaan Diri (kode C), kode C.1 s.d.
1. Mengajukan pertanyaan C.7
2. Mengidentifikasi, mengklarifikasi, mengolah ● Elemen : Partisipasi aktif (kode D), kode D.1 s.d.
informasi, dan gagasan D.4
3. Kerjasama ● Elemen : Akses terhadap pengambilan
4. Berkomunikasi untuk mencapai tujuan Keputusan (kode E), Kode E.1 s.d. E. 5
bersama
5. Menghasilkan gagasan orisinil
6. Menghasilkan karya dan tindakan orisinil
Fase : E kelas X
Untuk mengetahui pengetahuan awal atau kompetensi awal peserta didik sebelum melaksanakan projek dengan menyediakan lembar instrumen yang diisi peserta
didik. (bentuk asesmen awal bisa dilihat di lampiran)
Tahap Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap potensi makanan lokal di daerah (di lingkungan setempat) yang
Temukan mendukung perekonomian masyarakat sejalan dengan pertumbuhan wisata di daerah setempat
56 jp
12 jp
6. Diskusi Kritis menemukan permasalahan kemasan produk 7. Get an Ide: membangun ide kreatif untuk 8. Menyusun ide kreatif dan
olahan makanan lokal mengatasi permasalahan kemasan Mempresentasikan ide kreatif
● identifikasi masalah terkait dengan kemasan produk produk makanan olahan lokal. ● Menyusun bahan presentasi
olahan makanan lokal hasil observasi ● Mendiskusikan solusi terhadap ● Membagi tugas presentasi
● Mendiskusikan hasil identifikasi masalah yang ditemukan masalah kemasan
● Mendiskusikan langkah apa yang Kode TP : C.7
Kode TP : akan ditempuh Dimensi Kreatif
A.3,B.1, B.2,B.4,D.2, D.3 4jp (tatapmuka)
Dimensi: Kode TP :
bernalar kritis, bergotong royong A.3, A.4, B.3, C.6, E.2
4jp (tatap muka) Dimensi :
Bernalar kritis, kreatif Presentasi ide kreatif
4jp (tatapmuka) (asesmen formatif)
4jp (tatap muka)
Tahap Melakukan aksi nyata projek bersama pembuatan kemasan produk olahan makanan lokal.
Lakukan
56 Jp
9. Merancang aktivitas projek 10. melaksanakan aksi projek 11. mempresentasikan aksi projek yang telah
a. menyampaikan pada salah satu produsen terdekat dilaksanakan
Kode TP : pentingnya kemasan yang menarik ● menyusun bahan presentasi
C.1,C.4, C.5,D.1,D.4, E.1,E.2 ● membagi tugas presentasi
Dimensi b. Bersama-sama salah satu produsen merancang desain
Bergotong Royong, kreatif Kode TP: C.7
kemasan.
24 jp (mandiri) Dimensi kreatif
4jp (tatapmuka)
c. Bersama-sama membuat kemasan produk olahan
makanan lokal
Asesmen formatif
Kode TP : E.3 Presentasi aksi projek
Dimensi 4jp (tatap muka)
bergotong royong, kreatif
48 jp
Tahap
Asesmen, Refleksi, dan Tindak Lanjut
Bagikan
60
12. Diskusi merencanakan pelaksanaan Perayaan Projek/ 13. Persiapan dan pelaksanaan perayaan 14. Refleksi dan berdiskusi bersama teman
pameran projek dan menyusun instrument bagi pengunjung projek / pameran projek sekelompok
● Diskusi membuat perencaaan pameran projek ● Persiapan projek ● Melakukan refleksi (refleksi peserta
● Menyusun instrument untuk pengunjung pameran ● Pelaksanaan projek didik dan pendidik)
● Mendiksusikan terkait dengan
Kode TP : Kode TP: E.5 pelaksanaan projek.
A.3,B.1, B.2,B.4,C.7, D.2, D.3 Dimensi bergotong royong 36 jp (mandiri)
Dimensi : Bernalar kritis, kreatif Kode TP : E.3
12jp (mandiri) Dimensi bergotong royong, bernalar kritis
4jp (tatap muka)
15. Menyusun kesimpulan terhadap data umpan balik dari 16. memperbaiki hasil projek berdasarkan 17. Menyusun laporan projek
pengunjung kesimpulan
Kode TP : D.1, E,3
Kode TP :C,6, C.7, E.3 Kode TP : C.7, D.4 Dimensi: Bergotong royong 12jp (mandiri)
Dimensi Bernalar kritis Dimensi bergotong royong 12jp (mandiri)
4jp (tatapmuka)
Asesmen formatif awal dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal atau kompetensi awal peserta didik sebelum melaksanakan projek. Pendidik menyediakan
lembar instrumen yang diisi peserta didik. Berikut lembar instrumen yang diisi peserta didik apada kegiatan assesmen formatif awal.
Nama :
Fase/kelas :
Kelompok :
Projek : Berkreasi dengan Kemasan
Pernyataan SS S TS STS
Saya mengetahui potensi pariwisata di lingkungan sekitar saya
Saya mengetahui potensi produk makanan olahan lokal di sekitar saya untuk dijadikan oleh-oleh khas daerah
Saya memiliki gagasan dan ide untuk menggali informasi mengenai potensi produk makanan olahan lokal
Saya mengetahui permasalahan yang terjadi berkaitan dengan produk olahan makanan lokal di sekitar saya
Saya memiliki gagasan dan ide untuk menggali informasi mengenai masalah produk makanan olahan lokal terutama masalah
kemasan
Saya mengetahui bahwa kemasan yang menarik, informatif, dan aman pada produk olahan makanan lokal sangat penting
Saya mampu menganalisis bacaan/ berita/ video yang dapat diakses dari internet untuk memperoleh informamasi mengenai
potensi produk olahan makanan lokal dengan kemasan yang menarik.
Saya memiliki kesungguhan untuk menyelesaikan kegiatan mengenai identifikasi permasalahan kemasan produk olahan
makanan lokal di sekitar saya.
Saya mampu berfikir rasional dalam memandang permasalahan dan potensi yang muncul meskipun itu berkaitan dengan diri
saya atau daerah tempat saya tinggal
SS : sangat setuju
S : setuju
TS : tidak setuju
STS : sangat tidak setuju
Pembentukan Kelompok
Setelah Peserta didik mengisi lembar instrumen untuk asesmen awal, tutor melakukan analisis kemampuan awal peserta didik, untuk selanjutnya
menjadi pertimbangan dalam langkah pelaksanaaan projek.
Selanjutnya, tutor membentuk kelompok. Jumlah peserta didik dalam kelompok disesuaikan dengan jumlah peserta didik dalam satu rombongan belajar
atau dengan pertimbanagn tertentu. Setiap kelompok bisa terdiri dari 4 sampai 5 orang tergantung pada jumlah peserta didik. Di kelompok inilah seluruh
aktivitas projek harus diselesaikan.
Penugasan1.1
Buatlah kelompok dengan jumlah setiap kelompok antara 4-5 peserta didik;
1. Setiap peserta didik mengambil nomor undian yang dipersiapkan oleh Tutor.
2. Peserta didik berkelompok sesuai dengan nomor undian yang diperoleh.
3. Peserta didik berdiskusi untuk membentuk ketua, sekretaris, dan bendahara pada kelompok tersebut.
4. Peserta didik menyampaiakan hasil diskusi di depan kelas secara bergantian dengan kelompok yang lain.
Setelah kegiatan pembentukan kelompok dan peserta didik menyampaikan hasil diskusi terkait dengan pengurus kelompok. Tutor menanyakan kepada peserta
didik sebagai umpan balik pembentukan kelompok dan diskusi pemilihan pengurus kelompok (ketua, sekretris, dan bendahara). Umpan balik ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana perasaan peserta didik dalam aktivitas pembentukan kelompok, apakah ada kendala dalam diskusi pembentukan pengurus, apakah
pembentukan kelompok semacam ini menyenangkan, dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi senyatanya dan dapat dijadikan
perbaikan proses dalam kegiatan yang semacam itu.
Tips:
Tutor bersama peserta didik menyiapkan
undian untuk pembagian kelompok.
Kelompok terdiri dari 4-5 orang
(menyesuaikan dengan jumlah peserta didik
Tahap Temukan
Pada tahapan ini, mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap potensi makanan lokal di daerah (di lingkungan setempat) yang
mendukung perekonomian masyarakat sejalan dengan pertumbuhan wisata di daerah setempat. Peserta didik melakukan ekplorasi atau pencarian terhadap
potensi produk olahan Makanan khas kulon progo. Dilanjutkan dengan melakukan observasi terhadap tempat-tempat produksi distribusi dan atau penjualan
produk olahan Makanan khas kulon progo. Melalui kegiatan tersebut, peserta didik diarahkan untuk menemukan permasalahan terhadap produk olahan Makanan
khas kulon progo salah satunya pada kemasannya.
Aktivitas 1. Mengenali potensi produk makanan olahan lokal dan Aktivitas 2. Eksplorasi isu potensi produk makanan olahan lokal
Pada aktivitas 1 dilakukan dengan cara:
1. Peserta didik menerima pengantar materi tentang potensi wisata di daerah sekitar
2. Peserta didik didampingi tutor mengenali potensi produk makanan olahan lokal yang bisa dijadikan oleh-oleh khas daserah.
3. Peserta didik melakukan analisis terkait dengan produk makanan olahan lokal dan bagaimana produsen memberikan kemasan.
4. Peserta didik Bersama tutor menyepakati Aktivitas/kegiatan projek yang akan dilaksanakan.
Produk makanan olahan lokal Kulon Progo adalah makanan dari daerah Kulon Progo yang mempunyai ciri khas yang uniuk dan menarik. Makanan lokal
adalah produk makanan yang telah lama diproduksi, berkembang dan dikonsumsi oleh suatu daerah atau suatu kelompok masyarakat tertentu. Pada umumnya
produk makanan lokal diolah dsari bahan baku lokal, produk makanan olahan lokal Kulon Progo merupakan produk turunan dari berbagai macam produk hasil
pertanian dan agrikultur seperti ketan, ketela, kelapa, dan kedelai atau hasil bumi lainnya. Pengolahan makanan pun dilakukan masih menggunakan cara
tradisional, teknologi, dan pengetahuan lokal.
Tantangan berat yang dihadapi oleh produk makanan olahan lokal Kulon Progo untuk ikut berperan dalam peningkatan ekonomi masyarakat dalam
menghadapi Kulon Progo sebagai pintu masuk Yogyakarta. Oleh-oleh khas Kulon Progo harus mampu bersaing dengan oleh-oleh dari daerah lain di Yogyakarta
sebagai oleh-oleh khas bagi wisatawan yang datang ke Yogyakarta.
Penugasan1.2
Identifikasi produk makanan olahan lokal Kulon Progo dengan menggunakan lembar kerja yang telah disediakan. Tips:
Lakukan Observasi ke lapangan (tempat produksi/pasar atau tempat penjualan) makanan lokal
Tutor bisa memberikan
Diskusikan pada kelompok dengan memilih salah satu makanan Kulon Progo yang dianggap mampu bersaing untuk
pertanyaan pematik untuk
dijadikan oleh-oleh khas Kulon Progo.
menggali pengetahuan
Tuliskan argumen kenapa memilih produk tersebut, apa kelebihan dan kekurangannya, kemudian sampaikan kepeda
peserta didik terhadap
tutor pendamping projek.
potensi produk makanan
olahan lokal
LembarKerja 1.2
2) Pilihlah 3 Produk Olahan Makanan Khas Kulonprogo, tuliskan Kelebihan dan kekurangan kemasan produk lokal Kulon Progo yang
dipilih kelompok.
Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang kamu rasakan pada saat melakukan observasi?
2. Apakah observasi membantumu dalam menggali data di kegiatan projek ini?
3. Apakah lembar observasi yang berisi hal hal yang diamati dan ditanyakan
saat observasi membantu dalam pelaksanaan observasi?
4. Apa kendala yang kamu temui saat observasi?
5. Bagaimana solusinya saat kamu dan kelompokmu menghadapi kendala saat
observasi?
6. Apakah observasi menyenangkan? Apa alasanmu?
7. Tuliskan saranmu terkait dengan pelaksanaan observasi!
Hasil asesmen ini dijadikan dasar atau masukan perbaikan bagi pendidik untuk merencanakan kegiatan observasi pada tahapan selanjutnya.
Tahap kedua pada aktivitas projek ini adalah Tahap Bayangkan. Pada tahap ini peserta didik diajak menemukenali permasalahan kemasan produk
makanan lokal dan membangun ide kreatif sebagai solusi masalah di lingkungan terdekat. Peserta didik mendiskusikan permasalahan yang ada terkait dengan
kemasan produk makanan lokal. Peserta didik secara kelompok membangun ide kreatif untuk mengatasi perasalahan kemasan produk olahan Makanan khas
Kulon Progo.
Kemasan produk merupakan salah satu hal yang paling awal yang terlihat oleh konsumen, dan selanjutnya akan menentukan ketertarikan
konsumen untuk membeli produk. Dengan sendirinya, produk yang kurang dikemas dengan baik menjadi kurang dilirikkonsumen. Karena kemasan yang cantik
dan mendukung produk akan berfungsi sebagai icon yang bisa membuat pelanggan/konsumen selalu ingat dengan produk yang dijual. Kemasan produk
disektor industri menduduki peranan terpenting dalam pendistribusian dan pemasaran hasil produksi. Begitu juga pada industri olahan makanan, kemasan
produk tidak hanya bermanfaat sebagai wadah atau pelindung tetapi juga mempermudah proses distribusi serta memberi kenyamanan kepada konsumen. Di
snalah efisiensi kemasan produk bisa di dapatkan.
Yang perlu diperhatikan dalam membuat kemasan produk olahan makanan menjadi menarik, antara lain:
1. Kreatif dan Ekonomis
Desain kemasan produk olahan makanan harus inovatif dan kreatif, serta mempermudah konsumen saat membawa dan mengkonsumsinya karena saat ini
para konsumen lebih mengutamakan nilai kepraktisannya.
2. Warna dan Ciri Khas
Penggunaan warna yang cerah dan menarik pada kemasan produk akan membuat kemasan terlihat lebih menonjol dari sisi pewarnaan. Efek mengkilat
yang dihasilkan dari warna kemasan itulah yang akan lebij memberi kesan mewah dan bermutu pada kemasan produk. Untuk lenbihh menarik konsumen
sebaiknya pilih kemasan yang berbeda dan unik. Jika perlu jadikan kemasan produk menjadi salah satu cirikhas dari produk yang akan dijual. Bentuk
kemasan yang unik dan berbeda bisda membuat pelanggan jadi selalu ingat, bahkan menjadikan produk tersebut icon dari produk sejenisnya.
3. Informatif
Informasi yang singkat dan jelas tentang produk yang ada di dalam kemasan produk. Informasi yang dicantumkan mengenai petunjuk penggunaan dan
manfaat produk. Selain itu, penting juga bagi pelaku bisnis makanan ringan untuk mencantumkan data legalitas dari lembaga pemerintahan yang
berwenang. Misal untuk bisnis makanan ringan maka badan yang terkait diantaranya adalah Dinas kesehatan atau badan dan Pengawas Obat dan makanan
4. Ukuran
Sesuaikan ukuran kemasan dengan ukuran produk yang akan dijual. Hindari kemasan yang terlalu besar atau terlalu kecil agar produk tidak rusak, dan
sesuaikan dengan kebutuhan konsumen
5. Specialpack
Tak lengkap rasanya menjual produk dengan kemasan yang menarik tanpa memberikan promosi apapun. Cobalah untuk melihat keadaan dan moment
acara besar yang sedang terjadi. Misalnya saat momen hari raya, tak ada salahnya untuk memberikan special pack dengan warna, desain, sampai
penawaran promo yang menarik.
6. Penyesuaian target
Nilai dari jenis kemasan produk yang tampilannya dibuat mewah, terkadang memiliki harga pembuatan yang tinggi pula, sehongga dapat memberatkan
harga beli konsumen. Untuk itu, sebelum membuat kemasan produk perlu mempertimbangkan target konsumen yang dibidik. Jika target konsumen adalah
kelas menengah ke bawah, maka akan sulit untuk bersaing. Lain hal nya ketika konsumen yang akan dibidik adalah kelas menengah ke atas, maka kemasan
produk yang mewah dengan harga produk yang tinggi tidak akan menjadi penghalang bersaing di pasaran.
Penugasan2.1
1. Peserta didik dalam kelompok diminta mendiskusikan produk yang dipilih
2. Peserta didik mendiskusikan dalam kelompoknya, produk yang sudah dipilih, kemudian menentukan ide atau gagasan bentuk kemasan yang akan
dikembangkan
3. Pengembangan produk kemasan dapat menggunakan Amati_Tiru_Modifikasi (ATM)
4. Dalam mengembangkan desain kemasan, nilai ide gagasan desain kemasan kelompok menggunakan kreteria pada lembar kerja 2,1 (asesmen formatif)
5. Diskusikan Gagasan kelompokmu bersama tutor.
Tips:
Amati-Tiru-Modifikasi (ATM) adalah salah satu metode popular dalam dunia bisnis dan industri kreatif di Indonesia. Metode ini bertujuan untuk memberikan
peluang bagi bisnis untuk senantiasa menciptakan produk atau strategi yang segar, kreatif, unik dan berdaya saing.
Kriteria Kemasan Produk Olahan Makanan Lokal Kulon Progo (ide kemasan boleh dari satu) Diskripsi ide Kemasan :
Fungsi Kemasan
1.Fungsi protektif, para konsumen tidsak perlu menanggu resiko produk rusak
atau cacat/ kenyamanan
2.Fungsi promosional, berfungsi sebagai daya tarik terhadap pembeli, sarana
informasi, identitas produk.
Tujuan Kemasan
3.Melindungi produk dari suhu, getaran, tekanan, dan sebagainya yang ada di
sekitarnya..
4.Untuk melindungi dari hambatan oksigen, uap air, debu dan lain sebagainya..
5.Untuk mencegah berlubang/jatuh/pencurian dengan melihat kerusakan fisik
pada kemasan.
6.Untuk menambahkan kenyamanan dalam distribusi, penanganan penjualan,
tampilan, pembukaan dan kembali ditutup, penggunaan dan digunakan
kembali.
7.Untuk mendorong calon pembeli untukmembeli produk
BahanKemasan
8.Bahan kemasan mampu melindungi produk dari berbagai resiko dari luar.
9.Bahan kemasan tidak berbau,tidak beracun,antimikroba
10.Bahan kemasan mudah didapat
11.Bahan kemasan memiliki daya tarik terhadap konsumen
12.Bahan kemasan harus cocok dengan produk
13.Bahan kemasan mudah dibuang,
14.Bahan kemasan memuat label, nama produk, tanggal, nama produsen, netto,
komposisi, brandmerk, dan tanggal kadaluarsa.
Aktivitas 8. Menyusun ide kreatif dan mempresentasikan
Tahap ketiga pada aktivitas projek yaitu Tahap Lakukan. Pada tahap ini peserta didik melakukan aksi nyata projek bersama pembuatan kemasan
produk olahan makanan lokal. Peserta didik menyusun rancangan aktivitas proyek. Peserta didik merumuskan secara detail aktivitas proyek yang akan
dilaksanakan, meliputi rasional/dasar/latar belakang, permasalahan, tujuan, waktu dan tempat pelaksanaan proyek, biaya, SDM yang terlibat dan hal- hal
lainnya. Rancangan aktivitas proyek ini dijadikan acuan bagi peserta didik saat melaksanakan proyek kreasi kemasan produk olahan Makanan khas kulon
progo. Selanjutnya peserta didik melakukan Aktivitas Proyek. Peserta didik melakukan aksi projek. Peserta didik memberikan penyadaran kepada
produsen makanan lokal terdekat pentingnya kemasan yang menarik dan informatif dan bersama-sama dengan mereka merancang desain kemasan dan
membuat kemasan produk makanan olahan lokal agar lebih menarik, informatif, dan aman. Berbagai langkah uji coba dilakukan peserta didik dengan
salah satu produsen produk makannan olahan lokal untuk menghasilkan sebuah prototipe desain kemasan produk olahan Makanan kulon progo. Peserta
didik mengkomunikasikan hasil proyek kepada para tutor dan peserta didik lainnya.
Aktivitas terakhir dari projek ini yaitu Tahap Bagikan. Pada tahap ini, peserta didik melakukan pameran hasil projek, refleksi, dan penyusunan
laporan projek. Peserta didik membuat ringkasan aktivitas projek kreasi kemasan produk olahan Makanan kulon progo yang sudah dilakukan. Secara
kelompok, peserta didik melakukan refleksi (perenungan) terhadap produk yang dibuatnya dengan memperhatikan masukan-masukan yang sudah
diberikan dari berbagai fihak. Peserta didik menyusun langkah tindak lanjut yang akan dilakukan terhadap produk yang sudah dihasilkan.
Hal yang baik dari projek Hal yang perlu diperbaiki dari hasil projek
........................................................................................................... ...........................................................................................................
........................................................................................................... ...........................................................................................................
........................................................................................................... ...........................................................................................................
........................................................................................................... ...........................................................................................................
........................................................................................................... ..............................................................................................................
........................................................................................................... ..............................................................................................................
........................................................................................................... ..............................................................................................................
.......................................................................................................... ..............................................................................................................
........................................................................................................... ...............................................................................................................
Aktivitas 14. Refleksi dan berdiskusi bersama teman-teman sekelompok
Setelah kegiatan projek dilaksanakan, maka tutor bersama-sama peserta didik melakukan refleksi. Refleksi yang dilakukan di akhir projek
untuk membahas proses berjalannya projek profil pelajar Pancasila secara keseluruhan. Sebagai bentuk dari refleksi tindak lanjut, kegiatan
refleksi ini memiliki proyeksi ke belakang (apa yang sudah dilakukan) dan ke depan (apa yang akan dilakukan. Refleksi dapat dilakukan
dengan cara verbal atau tertulis.
Berikut pertanyaan pertanyaan stimulan yang diajukan kepada peserta didik setelah kegiatan projek
NO PERTANYAAN JAWABAN
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. Halaman Judul
2. KataPengantar
3. Daftar isi
4. Pendahuluan
- LatarBelakang(permasalahan)
- Tujuan
5. Pelaksanaan Projek
- Menjelaskan waktu, biaya, tempat, dan hasil kegiatan melaksanakan projek.
6. Penutup
- Simpulan
- Rekomendasi
7. Lampiran
- Penggunaan dana.
- Lampiran kegiatan proyek.
Ketentuan Laporan:
Laporan diketik dengan huruf Arial, ukuran11, dan spasi1,5.
Laporan terdiridari Hardcopy dan softcopy(pdf) disampaikan kepada tutor pendamping projek
Lembar Penilaian
Nama Kelompok :
Kegiatan Projek :
1. Asesmen formatif yang dilakukan pada semua tahapan (pada bagian tahapan yang mana tujuan pembelajaran bisa
Contoh Rubrik Penilaian Capaian Pembelajaran (CP)Pemberdayaan
Kegiatan : Projek 3
JudulKegiatan : Berkreasi dengan kemasan
NamaPesertadidik :
Elemen Hasilpengamatan
Indikator Tujuan Pembelajaran
CP M S BS SA
Pemberd B B H B
ayaan
KesadaranDir 1. Peserta didik secara mandiri mampu memahami dan menganalisis permasalahan yang
i dihadapinya.
2. Peserta didik mampu mengembangkan ide dan gagasan
dalammenemukanalternatifsolusidarisuatupermasalahan.
3. Peserta didik mampu mengkomunikasikan dan mempertahankan ide dan gagasan dalam rangka
Penyelesaian permasalahan.
4. Peserta didik mampu menunjukan inisiatif untuk melaksanakan ide dan gagasan dalam rangka
penyelesaian permasalahan.
5. Peserta didik mampu mengenali potensi, kekuatan dan kelemahan dirinya
6. Peserta didik mampu membangun potensi dan kekuatan diri untuk mencapai prestasi.
7. Peserta didik memiliki rasa bangga terhadap capaian prestasidirinya.
8. Peserta didik mampu memahami dinamika yang terjadi pada lingkungan.
9. Peserta didik mampu menganalisis peluang dan tantangan dalam rangka penyelesaian
permasalahan.
HargaDiri 10. Peserta didik mampu membangun dan mulai memperlihatkan harga diri.
11. Peserta didikmampumenunjukkankemampuan dalammengaturdirisendiri.
12. Peserta didik mampu mengembangkan dan menunjukan kompetensi diri dalam
penyelesaian permasalahan dilingkungan keluarga, satuan Pendidikan dan masyarakat.
13. Peserta didik mampu membangun dan menunjukan optimism dalam penyelesaian
permasalahan dilingkungan keluarga, satuan Pendidikan dan masyarakat.
Kepercayaan 14. Pesertadidik mampu mengembangkan keyakinan diri.
Diri 15. Peserta didik mampumembangun optimism diri.
16. Peserta didik mampu mengembangkan kemandirian.
17. Peserta didik mampu mengembangkan motivasi diri.
18. Peserta didik mampu mengembangkana ktualisasi diri.
19. Peserta didik mampu membangun dan memperlihatkan objektivitas dalam memandang
permasalahan di lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan di masyarakat.
20. Pesertadidikmampumembangundanmemperlihatkancaraberfikirsecararasionaldalammemandan
g dan menyelesaikan permasalahan dilingkungan keluarga, satuanp endidikan, dan di
masyarakat.
Partisipasi 21. Peserta didik mampu mengembangkan sikap perilaku sesuai nilai dan norma dikeluarga, satuan
Aktif Pendidikan dan masyarakat
22. Peserta didik mampu mengusulkan solusi atas permasalahan lingkungan alam dikeluarga, satuan
Pendidikan dan masyarakat
23. Peserta didik mampu mengusulkan solusi atas permasalahan social dan budaya yang terjadi
di keluarga, satuan Pendidikan dan masyarakat
24. Peserta didik mampu mengusulkan solusi atas permasalahan ekonomi yang terjadi di
keluarga, satuan Pendidikan dan masyarakat
Akses 25. Peserta didik mampu mengembangkan ide untuk mengatasi permasalahan yang terjadi
terhadap dilingkungan satuan Pendidikan dan masyarakat.
Pengambilan 26. Peserta didik mampu mengembangkan gagasan kreatif untuk mengatasi permasalahan yang
Keputusan terjadi lingkungan satuan Pendidikan dan masyarakat.
27. Peserta didik mampu mengembangkan dan menyampaikan saran yang membangun untuk
mengatasi permasalahan yang terja dilingkungan satuan Pendidikan dan masyarakat.
28. Peserta didik mampu mengembangkan budaya dan kearifan lokal.
29. Peserta didik mampu mengembangkan optimalisasi ruang public untuk
mengembangkan budaya dan kearifan lokal.
Keterangan:
MB : Mulai Berkembang
SB : Sedang Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
SAB : Sangat Berkembang
Contoh Rubrik Penilaian Ketercapaian Dimensi, Elemen dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila
Kegiatan : Projek3
Judul Kegiatan : Berkreasi dengan kemasan
Nama Peserta didik :
Elemen: kepedulian tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan
Sub elemen : tanggap terhadap lingkungan sosial berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk menghasilkan keadaan
yang lebih baik.
Elemen: berbagi mengupayakan memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada orang-
Subslemen: orang yang membutuhkan di masyarakat yang lebih luas (negara, dunia)
Elemen:memperoleh dan memproses informasi dan Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang
gagasan kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan
Subelemen: Mengidentifikas, mengklarifikasi, yang paling relevan dari hasil klarifikasi.
mengolah informasi dan gagasan
Elemen :Menganalisis dan mengevaluasi Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam
penalaran dan prosedurnya menemukann dan mencari solusi serta mengambil keputusan
Subelemen: menganalisis dan mengevaluasi penalaran
dan prosedur
3.Dimensi Kreatif
Elemen: menghasilkan gagasan yang orisinial Menghasilkan gagasan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran
Subelemen: dan/perasaaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala resikonya
dengan mempertimbangkan banyak perspektif.
Elemen:menghasilkan karya dan tindakan yang Mengeksplorasi dan mengekspresikanpikiran dan/atau perasaannya
orisinal dalambentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan
Suelemen: mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkunganny adengan
menggunakan berbagai perspektif
Keterangan:
MB : Mulai berkembang
SB :SedangBerkembang
BSH :BerkembangSesuaiharapan
SAB :SangatBerkembang
Berikut contoh menyusun rubrik pada dimensi bernalar kritis dengan indikator MulaiBerkembang (MB), Sedang Berkembang (SB), Berkembang Sesuai harapan
(BSH), danSangatBerkembang (SAB)
ContohRubrik
Tema :
Topik :
Projek
Dimensi : BernalarKritis
memperoleh Mengajukan pertanyaan untuk Mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan untuk Mengajukan pertanyaan untuk
danmemprosesi mengalisis secara kritis terhadap untuk menganalisis secara menganalisis secara kritis menganalisis secara kritis
nformasi suatu permasalahan dengan kritis terhadap suatu terhadap suatu permasalahan terhadap suatu permasalahan
dangagasan lingkup yang sederhana permasalahan yang yang kompleks dan yang kompleks dan menggunakan
kompleks dan abstrak mengidentifikasi serta gagasan yang relevan dari hasil
menganalisis gagasan dan identifikasi dan analisi gagasan
informasi yang relevan dari yang kompleks dan informasi
berbagai sumber yang relevan dari berbagai
sumber.
menganalisis menganalisis penalaran di setiap Menganalisispenalaraan menganalisis dan menganalisis dan mengevaluasi
danmengevalua prosedur yang dilakukan yang mengevaluasi
si menganalisis penalaran disetiap
penalaran prosedur yangdilakukan digunakan untuk penalaran yang digunakan penalaran yang digunakan untuk
danprosedur mencari solusi untukmenemukan solusi menemukan solusi dan
nya mengambil
keputusan
refleksi Menjelaskan alasan untuk Menjelaskan alasa nuntuk Menjelaskan alasan untuk Menjelaskan alasan untuk
pemikiran dan mendukung pemikirannya mendukung pemikirannya mendukung pemikirannya dan mendukung pemikirannya dan
prosesberpikir danmemikirkan pandangan memikirkan pandangan yang memikirkan pandangan yang
yang mungkin berlawanan mungkin berlawanan dengan mungkin berlawanan dengan
denganpemikirannya pemikirannya dan mengubah pemikirannya dan mengubah
pemikirannya jika diperlukan pemikirannya jika diperlukan serta
memberikan pandangan terhada
ppemikiran yang
baru