Anda di halaman 1dari 129

MODUL AJAR

BIOLOGI
FASE E (KELAS X)

Biologi itu
PEMANASAN GLOBAL, KONSEP menarik
DAN SOLUSI

ABETO
NIM : 19031121
I.INFORMASI
UMUM
INDENTITAS Nama : ANNA TAUFANI S.Pt M.Pd
MODUL Mata Pelajaran : Biologi
Institusi : SMA N.I Rambatan
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas :X
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan ( 90 ‘)

KOMPETENSI Peserta didik sudah memahami Konsep


AWAL dan solusi global warming

PROFIL ✓ Beriman dan bertakwa


PELAJAR ✓ Mandiri
PANCASILA ✓ Berfikir krtitis
✓ Kreatif
✓ Komunikatif

SARANA Alat dan bahan yang digunakan:


DAN ✓ LKPD, alat tulis,
PRASARANA
TARGET Reguler
PESERTA
DIDIK
MODEL Tatap Muka,
PEMBELAJA
RAN

METODE
PEMBELA Diskusi, presentasi, pengamatan, project,
JARAN eksplorasi .
II. KOMPONEN INTI

Tujuan Pembelajaran:
• Peserta didik mampu memahami konsep gobal warming dan
solusinya

Pemahaman Bermakna:

Global warming menyebabkan peningkatan


terhadap suhu bumi dan terjadi perubahan
lingkungan

Pertanyaan Pemantik:

Apa itu global warming ? dan apa penyebabnya


Kegiatan Pembelajaran: pertemuan pertama

Pendahuluan • Memberi salam, berdoa dan membaca


(15 menit) Asmaul Husna sebelum pembelajaran dimulai
• Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan serta meminta peserta didik
bersama sama memperhatikan kebersihan
ruang kelas serta mencek kehadiran peserta
didik.
• Melalui Tanya jawab untuk mengingat
kembali tentang materi global warming dan
mengaitkannya dengan pelajaran yang
akan dipelajari
• Menyampaikan garis besar materi tentang
tingkatan keanekaragaman hayati

Inti • Peserta didik dibagi beberapa kelompok.


(60 menit) • Melalui study pustaka dan literature Masing-
masing kelompok mengidentifikasi dan
memahami tentang global warming (Fakta
perubahan lingkungan )
• Setiap kelompok menjawab pertanyaan
yang ada pada tabel di LKPD yang sudah
disediakan.
• Setiap kelompok mengkomunikasikan /
presentasikan hasil diskusi kelompoknya ke
depan kelas, dan kelompok lain
menanggapinya
• Pendidik menambahkan penjelasan yang
sudah disampaikan oleh peserta didik

Penutup • Memberikan umpan balik terhadap proses


(15 menit) pembelajaran.
• Memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan tentang global
warming (Fakta perubahan lingkungan )
• Melakukan refleksi belajar terhadap materi
dan proses pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan tentang:
✓ Tingkat kesulitan materi
✓ Strategi pembelajaran
✓ Cara belajar siswa
• Memberikan tindak lanjut dengan
mengingat-kan peserta didik untuk
mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya yaitu Global
warming (Peningkatan kadar CO2 Atmosfir
dibalik peningkatan suhu bumi) dan
mempersiapkan diri untuk menghadapi tes
atau evaluasi
• Menutup pembelajaran dengan
Alhamdulillah dan memberi salam
Refleksi guru
1. Apakah semua siswa terlibat dalam diskusi? Apa yang bisa dilakukan untuk
membuat siswa aktif bertanya dan berpendapat?
2. Apakah siswa dapat mengisi lembar pengamatan dengan lancar? Apa tantangan
yang mereka hadapi? Apakah hasil pengamatan siswa dapat menggambarkan
pemahaman mereka tentang global warming (fakta – fakta perubahan
lingkungan )

Bahan Ajar
• PENGENALAN KONSEP global warming (Fakta perubahan lingkungan )

1. Konsep Pemanasan global (global warming)


Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan
ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan di bumi.
Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu
atmosfer , laut, dan daratan. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir. Jadi,fix
bumi kita sudah makin memanas.

Dampak /Fakta Pemanasan Global

1. Kepunahan Spesies Hewan

Banyak spesies hewan yang terancam punah karena pemanasan global. Cuaca ekstrem
yang diakibatkan oleh pemanasan global dapat menghancurkan habitat hewan serta
ekosistemnya. Misalnya fenomena melelehnya es di kutub utara menjadikan beruang
kutub kehilangan habitatnya sehingga mereka terancam punah.

2. Kelaparan dan Kemiskinan

Perubahan cuaca yang ekstrem dapat memicu kelaparan karena sumber makanan yang
semakin berkurang. Lahan dan ternak dapat mengalami kekurangan produktivitas
bahkan musnah dikarenakan pemanasan global. Selain itu, dampaknya pada masyarakat
adalah meningkatnya angka pengangguran dan menurunnya kesejahteraan.

3. Mencairnya Es di Kutub

Dampak pemanasan global yang pertama adalah mencairnya es di kutub. Hal ini
disebabkan adanya peningkatan suhu bumi. Dalam 30 tahun terakhir, jumlah es di kutub
yang mencair akibat pemansan global mencapai 28 triliun ton.
4. Peningkatan Volume Air Laut

Damapak yang ditimbulkan selanjutnya adalah peningkatan volume air laut akibat debit air
meningkat setelah triliunan ton es mencair.

Hal ini sangat berbahaya karena akan mengakibatkan banyak wilayah yang tergenang banjir dan
pulau kecil akan menghilang karena tenggelam.

5. Krisis Air Bersih

Pemanasan global juga bisa mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Hal ini disebabkan oleh
penguapan pada air di dalam permukaan tanah sehingga air bersih akan sulit didapatkan.

6. Kebakaran Hutan

Peningkatan suhu udara yang tinggi juga dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Kebakaran
besar yang pernah melanda California, Amerika Serikat pada tahun 2020 lalu juga disebut oleh
para ilmuwan disebabkan oleh meningkatnya suhu yang diakibatkan oleh pemasanan global

7. Kabut Asap

Kebakaran hutan yang dipicu oleh pemanasan global juga menimbulkan kabut asap yang
mengganggu dan sangat membahayakan kesehatan manusia.

8. Terjadinya Wabah Penyakit

Kenaikan suhu akibat pemanasan global juga berdampak buruk pada kesehatan tubuh, terutama
imunitas makhluk hiup akan menurun sehingga mudah terserang berbagai penyakit yang
dikhawatirkan akan menjadi wabah.

9. Rusaknya Terumbu Karang

Pemanasan global juga berdampak pada kerusakan terumbu karang yang merupakan habitat dan
sumber makanan berbagai biota laut.

10. Krisis Pangan

Dampak pemanasan global lainnya adalah meningkatnya suhu air laut. Perubahan suhu air laut
ini dapat menyebabkan kematian biota laut sehingga dapat menyebabkan krisis pangan akibat
hilangnya populasi ikan dan hewan laut.

11. Meningkatnya Kasus Alergi

Pemanasan global yang menyebabkan semakin hangatnya suhu udara ternyata dapat memicu
tanaman untuk melakukan penyerbukan lebih lama.
Nah, meningkatnya jumlah serbuk sari yang ada di udara pun memicu naiknya jumlah penderita
alergi. Maklum, serbuk sari tanaman merupakan salah satu penyebab alergi yang paling umum.

12. La nina dan El nino cuaca Ekstrem

El Nino adalah fenomena meningkatnya suhu Samudra Pasifik bagian timur. Sehingga, air
permukaan laut yang lebih hangat (kita sebut sebagai kolam panas) bergeser dari bagian barat
Samudra Pasifik (dekat Papua, Indonesia) ke arah timur (dekat Peru, Amerika Selatan).

Ciri El Nino

• Suhu udara meningkat dibandingkan suhu normal.

• Curah hujan rendah di dekat Papua (Indonesia).

• Curah hujan tinggi di dekat Peru (Amerika Selatan).

• Angin pasat dari arah timur melemah, karena angin yang seharusnya bergerak dari Peru
ke Papua (dalam kondisi normal) menjadi bergerak dari Papua ke Peru.

La Nina adalah fenomena menurunnya suhu Samudra Pasifik bagian timur. Jadi, yang suhunya
panas waktu El Nina adalah Samudra Pasifik bagian barat. Sehingga, kolam panas bergeser dari
bagian timur Samudra Pasifik (dekat Peru) ke arah barat (dekat Papua).

Ciri La Nina

• Suhu udara menurun dibandingkan suhu normal.

• Curah hujan tinggi di di dekat Papua (Indonesia).

• Curah hujan rendah di dekat Peru (Amerika Selatan).

• Angin pasat ke arah barat menguat, searah dengan kecepatan angin dalam kondisi
normal.

Beberapa dampak El Nino dan La Nina antara lain:

1. Wilayah Indonesia mengalami kekeringan saat El Nino.

Waktu El Nino terjadi, curah hujan di Indonesia menjadi rendah. Soalnya, suhu udara di bagian
barat Samudra Pasifik (dekat Papua) lebih panas, sehingga musim kemarau menjadi lebih lama.
Jadinya, wilayah Indonesia mengalami kekeringan.

2. Wilayah Indonesia terkena banjir saat La Nina.

Berkebalikan dengan El Nino, La Nina bikin curah hujan di Indonesia meningkat, sehingga
musim penghujan menjadi lebih lama. Ketersediaan air pun meningkat dan menyebabkan banjir
di wilayah-wilayah yang gue sebutin di atas.

3. Merebaknya berbagai penyakit.


Kekeringan akibat El Nino maupun banjir akibat La Nina bikin merebaknya berbagai penyakit,
seperti diare, kolera, dan leptospirosis.

Curah hujan yang tinggi karena La Nina juga bikin udara lebih lembap dan dingin. So, potensi
warga +62 buat terkena flu, Demam Berdarah Dengue (DBD), Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA), dan penyakit kulit juga lebih besar.

4. Gagal panen.

Menurut jurnal Fenomena Anomali Iklim El Nino dan La Nina: Kecenderungan Jangka Panjang
dan Pengaruhnya terhadap Produksi Pangan (2006), El Nino dan La Nina sama-sama ngerugiin
produksi pertanian.

Gue kasih contoh pertanian yang terkena pengaruh El Nino dan La Nina, ya. Waktu El Nino,
ketersediaan air kan menurun tuh, karena kekeringan. Jadinya, tanaman pertanian pun rusak
karena kekurangan air, apalagi tanaman yang baru ditanam. Soalnya, tanaman yang baru ditanam
nggak tahan terhadap kekurangan air. Akhirnya, gagal panen, deh.

Begitu juga waktu La Nina. Karena La Nina bikin Indonesia kelebihan air, tanaman-tanaman pun
jadi rusak. Kelembapan udara dan curah hujan yang tinggi waktu La Nina juga memicu
peningkatan hama dan banjir yang merusak tanaman.

5. Biaya melaut jadi lebih mahal.

Menurut jurnal Adaptasi Nelayan Perikanan Laut Tangkap dalam Menghadapi Perubahan
Iklim (2014), cuaca akibat El Nino dan La NIna bikin biaya melaut jadi naik.

Kok bisa? Soalnya, kolam panas kan bergeser tuh, waktu El Nino dan La Nina. Hal itu bikin
ikan-ikan di laut juga nyari tempat makan yang suhunya bersahabat dengan tubuh mereka.

Populasi ikan pun berpindah, dan nelayan harus nyari cara alternatif buat nemuin tempat baru
ikan-ikan tersebut. Kalau nggak, produksi ikan bakal menurun dan ngaruh ke penghasilan
nelayan.
Asesmen

• Asesmen selama proses pembelajaran ( formatif):


terlampir
• Asesmen pada akhir pembelajaran ( sumatif):
Tes tertulis (soal-soal terlampir)

Pengayaan dan Remedial

• Pengayaan akan diberikan pada peserta didik dengan


capaian tinggi
• Remedial akan diberikan kepada peserta didik yang
membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang.
1. Lembar Kegiatan

Nama :…………………………………..
LEMBAR PESERTA DIDIK Kelas :…………………………………..
Tanggal :……………………………………

TINGKATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI


Keanekaragaman hayati merupakan keberagaman yang ada pada makhluk
hidup. Keberaggaman dapat ditemukan pada tingkat gen, spesies atau jenis
dan ekosistem.

TUJUAN PEMBELAJARAN 1
Memahami global warming

Tugas 1.

• Kegiatan pengamatan dampak /fakta terjadi global warming pada gambar di


bawah ini
Petunjuk: Amatilah gambar dampak pemanasan global di bawah ini, berii penjelasan
masing – masing gambar

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4
Gambar 5 Gambar 6

Pertanyaan:
Apa yang ananda fikirkan tentang hal di atas ? dan apa yang bias ananda perbuat terkait
peristiwa di atas ?
Jawaban:.............................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

NILAI:

PARAF
GURU

2. Asesmen

a. Asesmen formatif (observasi selama proses pembelajaran)

Instrumen Penilaian Sikap


Lembar Observasi Penilaian Sikap Saat Diskusi

Sekolah : SMA Negeri I Rambatan


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X /1
Materi : Global Warming (fakta/Dampak global warming)
Kelas : X
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Pertemuan ke : 1
No Tanggal Nama Siswa Kejadian/Perilaku Sikap - / Butir Tindak
+ Sikap lanjut
1
2
3

Indikator Penilaian Sikap :

No Nama Siswa Skor


Kerja sama Toleransi Responsif Proaktif Santun
1
2

Berikan skor pada kolom sesuai hasil pengamatan!


Skor 1 : Jika tidak pernah berprilaku dalam kegiatan
Skor 2 : Jika kadang-kadang berprilaku dalam kegiatan
Skor 3 : Jika sering berprilaku dalam kegiatan
Skor 4 : Jika selalul berprilaku dalam kegiatan

Pedoman/rumus penskoran:
Nilai: Jumlah Skor X 100 %
20

Predikat Nilai
Sangat baik (SB) 80 ≤ 𝐴𝐵 ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ 𝐴𝐵 ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ 𝐴𝐵 ≤ 69
Kurang (K) 50 ≤ 𝐴𝐵 ≤ 59

b. Asesmen sumatif

Kompetensi Indikator Soal Soal


yang akan
dicapai

Diberikan sebuah Soal 1 El Nino dan La Nina merupakan fenomena


Menjelaskan pernyataan peserta anomali yang terjadi di Samudera Pasifik bagian
dampak dari didik dapat timur dan barat yang berdampak pada wilayah
global warming menjelaskan akibat daratan di sekitarnya. Bencana alam merupakan
la nina dan elnino konsekuensi yang tidak dapat dihindari akibat
dari terjadinya El Nino dan La Nina. Maka dari
itu, manakah di antara bencana alam di bawah ini
yang dapat terjadi akibat peristiwa El Nino dan la
Nina di Samudra Pasifik?
A. Banjir di wilayah Papua selama terjadinya El Nino
B. Kekeringan di wilayah Papua selama terjadinya La
Nina
C. Banjir di wilayah Peru selama terjadinya El Nino
D. Badai tropis di wilayah Papua selama terjadinya
La Nina
E. Badai tropis di wilayah Peru selama terjadinya El
Nino
Kompetensi Indikator Soal Soal
yang akan
dicapai

Soal 2
La Nina berdampak pada suhu permukaan yang lebih
tinggi di wilayah Samudera Pasifik bagian barat
dibandingkan Samudera Pasifik bagian timur. Apa
dampak yang terjadi kepada pola angin tetap di
Samudera Pasifik pada saat La Nina terjadi?
A. Menguatnya angin pasat
B. Melemahnya angin pasat
C. Angin pasat berhembus dari Samudra Pasifik
bagian barat ke timur
D. Angin pasat berhembus dari Samudra Pasifik
bagian timur ke barat
E. Angin pasat datang dari segala arah

Kunci soal:
1. C. Banjir di wilayah Peru selama terjadinya El Nino.
Pembahasan
El Nino mengakibatkan curah hujan rendah di wilayah Papua, sehingga terjadi
kekeringan di wilayah tersebut. Sebaliknya, El Nino bikin curah hujan di wilayah Peru
lebih tinggi, dan musim hujan di sana jadi lebih lama. Jadi, El Nino bikin kekeringan di
Papua dan banjir di wilayah Peru.
La Nina kebalikan dari El Nino. La Nina menyebabkan curah hujan di wilayah Papua
meningkat, sehingga musim penghujan lebih lama di sana. Sebaliknya, La Nina bikin
wilayah Peru mengalami kekeringan, karena curah hujan di sana rendah.
2. A. Menguatnya angin pasat.
Pembahasan
Yang ditanyakan dalam soal ini adalah dampak La Nina terhadap angin tetap, alias angin
pasat.
Waktu La Nina, angin pasat bergerak dari timur (dekat Peru) ke arah barat Samudra
Pasifik (dekat Papua). Angin pasat ini searah dengan kecepatan angin dalam kondisi
normal. Sehingga, angin pasat menguat.
La Nina adalah fenomena menurunnya suhu Samudra Pasifik bagian timur. Jadi, yang
suhunya panas waktu El Nina adalah Samudra Pasifik bagian barat. Sehingga, kolam
panas bergeser dari bagian timur Samudra Pasifik (dekat Peru) ke arah barat (dekat
Papua)

Skore: Jumlah betul X 100


12

3. Bahan Bacaan
KementrianPendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indinesia. Ilmu
Pengetahuan Alam
https://kumparan.com
4. Glosarium
Global Warming adalah pemanasan dengan meningkatnya suhu bumi
La nina adalah fenomena menurunnya suhu Samudra Pasifik bagian timur
El nino adalah meningkatnya suhu Samudra Pasifik bagian timur. Sehingga, air
permukaan laut yang lebih hangat

5. Daftar Pustaka

KementrianPendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indinesia. Ilmu


Pengetahuan Alam
https://kumparan.com

Mengetahui Simpanggobah, Januari 2023


Kepala SMA Negeri 1 Rambatan Guru Mata Pelajaran

Drs Khairul Efendi Abeto


NIP. 19630712 198803 1 014
MODUL AJAR
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
BIOLOGI KELAS X FASE E

ABETO
SMA NEGERI I RAMBATAN
1
Informasi Umum
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : ABETO
Instansi : SMA NEGERI I RAMBATAN
Tahun : 2023
Jenjang : SMA
Kelas : X / FASE E
Alokasi Waktu : 18 JP ( 9 x pertemuan )

B. Kompetensi Awal
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu
1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup
2. Konsep keanekaragaman makhluk hidup

C. Profil Pelajar Pancasila


Profil pelajar pancasila yang diharapkan adalah :
1. Beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa dan berakhlah mulia
2. Berkebinnekaan global
3. Gotong royong
4. Kreatif
5. Mandiri
6. Bernalar kritis

D. Sarana dan prasarana


Sarana :
Lup, Macam-macam tumbuhan di pekarangan ,lingkungan
Pra sarana :
1. Buku Biologi kelas X
2. Modul Praktikum/LKPD
3. Laptop, Hp Android

E. Target Peserta Didik


36 Orang peserta didik

F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah
Kombinasi tatap muka dan Discovery Learning

G. Jenis asesmen
Formatif ( Lisan dan tulisan ) dan sumatif

2
H. Metode
Diskusi, presentasi, pengamatan, project, eksplorasi .
I. Kelengkapan perangkat ajar
LKPD, rubrik penilaian, foto pancingan diskusi,Buku sumber

I. Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1.1. Peserta didik mampu mengidentifikasi tingkat keanekaragaman makhluk hidup dengan
menyajikan laporan dari hasil pengamatan dari lingkungan sekitar.
1.2. Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman makhluk hidup di Indonesia.
Dengan menyajikan laporan dari hasil pengamatan lingkungan.

Pertemuan 2
1.1. Peserta didik mampu mendeskripsikan manfaat keanekaragaman makhluk hidup
1.2. Peserta didik mampu merumuskan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup

B. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari materi Keanekaragaman hayati
Pertemuan 1
1.1. Peserta didik mampu mengidentifikasi tingkat keanekaragaman makhluk hidup
1.2. Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman makhluk hidup di Indonesia

Pertemuan 2
1.1. Peserta didik mampu mendeskripsikan manfaat keanekaragaman makhluk
1.2. Peserta didik mampu merumuskan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup

C. Pertanyaan Pemantik
1.1. Apa yang yang di maksud dengan keanekaragaman ?
1.2. Apa manfaat dari tanaman kunyit dalam kehidupan ?

D. Kegiatan Pembelajaran :
1. Pengenalan Konsep keanekaragaman makhluk hidup dan tingkat keanekaragaman
makhluk hidup
2. Klasifikasi makhluk hidup
3. Makhluk hidup di dalam ekosistem
E. Persiapan Pembelajaran
1. Memperhatikan lingkungan kelas dalam keadaan bersih dan rapi
2. Memperhatikan keadaan siswa, pakaian dan atribut pakaian sudah rapi

3
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang akan di pelajari, misalnya lup, penggaris, gambar
macam-macam makhluk hidup.macam warna bunga mawar.

Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

A. Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
sikap disiplin
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya
3. Pembagian kelompok belajar diskusi
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi
Keanekaragaman gen, jenis, ekosistem dengan memperhatikan gambar-gambar yang berkaitan
dengan keanekaragaman hayati yang ditayangkan oleh guru (Profil Kreatif dan mandiri )
2. Peserta didik melakukan pengamatan pada tanaman yang ada dipekarangan rumah misalnya
macam-macam tanaman, dan melihat variasinya berkaitan dengan Keanekaragaman gen dan
menuliskan hasil pengamatan pada LKPD yang sudah diberikan
3. Peserta didik diminta mendiskusikan hasil pengamatannya dan mencatat fakta-fakta yang
ditemukan, serta menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan (gotong royong dan
bernalar kritis )
4. Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan tentang Keanekaragaman Gen,
Keanekaragaman Jenis & Keanekaragaman ekosistem

C. Kegiatan Penutup
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi keanekaragaman hayati Indinesia dan manfaat keanekaragaman hayati
yang akan dibahas dipertemuan berikutnya

Refleksi guru
1. Apakah semua siswa terlibat dalam diskusi? Apa yang bisa dilakukan untuk membuat siswa
aktif bertanya dan berpendapat?

4
2. Apakah siswa dapat mengisi lembar pengamatan dengan lancar? Apa tantangan yang mereka
hadapi? Apakah hasil pengamatan siswa dapat menggambarkan pemahaman mereka tentang
keanekaragaman hayati (makhluk hidup )

Bahan Ajar 1 Pertemuan 1:

PENGENALAN KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI

1. Konsep Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang menunjukkan adanya
variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya. Keanekaragaman hayati disebut juga
biodiversitas (biodiversity), meliputi keseluruhan berbagai variasi yang terdapat pada tingkat gen,
jenis, dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman ini terjadi karena adanya pengaruh faktor
genetik dan faktor lingkungan yang memengaruhi fenotip (ekspresi gen). secara garis besar
keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkat yaitu sebagai berikut.
2. Tingkatan Keanekaragaman Hayati (Makhluk hidup)
a. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam satu jenis atau spesies makhluk
hidup. Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya susunan genetik sehingga
berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip (penampakan luar) suatu makhluk hidup
Keanekaragaman gen menunjukkan adanya variasi susunan gen pada individu-individu
sejenis. Gen-gen tersebut mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup,
seperti tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya.
b. Keanekaragaman Jenis/Spesies
Keanekaragaman jenis (spesies) adalah keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada
berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus atau famili yang sama. Pada berbagai
spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat. Contohnya adalah Keanekaragaman jenis
pada Panthera tigris (harimau , Panthera leo singa ), Panthera pardus(macan tutul )

c. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang terdiri dari
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat. Keanekaragaman ekosistem ini
terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis (spesies).contoh
keanekargaman ekosistem : sawah, hutan, pantai

KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA

Memiliki tumbuhan tipe Indo-Malaya dengn areal paling luas.


1. Flora Indo-Malaya adalah tumbuhan yang hidup di India, vietnam, Thailand, Malaysia,
Indonesia, dan Philipina.

5
2. flora yang tumbuh di Indonesia, Malaysia, dan Philipina sering disebut sebagai Flora
malesiana.
Memiliki hewan tipe Oriental (Asia), Australia, dan peralihan.
3. Fauna tipe Oriental
4. Wilayah bagian barat indonesia yang meliputi: pulau jawa, bali, sumatra, dan kalimantan.

Ciri-ciri Fauna oriental:


1. Memiliki banyak spesies lvlamalia yang berukuran besar, misal: gajah,
banteng,badak, dan harimau.
2. Mamalia berkantung sedikit, bahkan hampir tidak ada.
3. Terdapat berbagai macam kera /primata
4. Burung-burung oriental memiliki warna yang kurang menarik, namun dapat berkicau
(suaranya merdu), misal: jalak bali, burung cucak rawa, da.n burung murai.

Fauna tipe Australia


Terdapat di wilayah timur Indonesia, yaitu pulau Irian Jaya, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Ciri-ciri fauna tipe Ausrralia:

1. Memiliki Mamalia berukuran kecil


2. Memiliki banyak hewan berkantung, misal kanguru,kuskus, bandicot. dan oposurn.
Tidak terdapat spesies kera
Memiliki jenis-jenis bunrng yang memiliki warna yang beragam dan menarik, tapi tidak dapat
berkicau. Misal, burung cenderawasih di Irian.
Fauna tipe peralihan
1. Terdapat di pulau Sulawesi, hewan-hcwan yang terdapat di Sulawesi berasal dari asia dan
australia.sulawesi terdapat banyak hewan endemik, misal: primata primitif Tarsius
spectrum, musang sulawesi, babirusa, anoa, maleo, dan berbagai jenis kupu=kupu.
Flora dan Fauna Indonesia memiliki banyak hewan dan tumbuhan langka
1. Tumbuhan langka Indonesia. misalnya, kluwak, bedali, bungur, mundu, sawo kecik,
gandaria, putat, kepuh, nangka celeng, winong, bayur, matoa dan sukun bcrbiji
(Artocarpus communis)
2. Hewan langka di Indonesia, misalnya, babirusa, harimau sumatra, harimau jawa, macan
kumbang, orangutan, tapir, gajah asia, bekantan, komodo, cendrawasih, kanguru,
maleo,buaya muara, rangkong, buaya irian, kasuari, penyu hijau, penyu tempayan, sanca
hijau, sanca bodo, dan bunglon sisir.

Memiliki hewan dan tumbuhan endemik


1. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan yang
hanya ada di indonesia, tidak ada di negara lain.
Contoh hewan endemik: harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), jalak bali
putih (Leucopsar rothchildi) di bali, badak bercula satu di ujung kulon
(Rhinoceros sondaicus),Binturong (Arctictis binturong), monyet Presby t i s ,

6
tarsius (Tarsius bancanus) di sulawesi utara, kukang, maleo di sulawesi, Komodo
(Varanus komodoensls) di Pulau Komodo dan sekitarnya.
2. Tumbuhan endemik, misal:
• Raflesia arnoldii di sumatra barat, bengkulu, dan aceh;
• Raflesia borneensis di kalimantan,
• Raflesia ciliata di kalimantan timur
• Raflesia horsfildll di Java.
• Raflesia rochussenii di jawa barat
• Raflesia contleti di sumatra bagian timur.
Kriteria untuk mengukur ketercapaian hasil belajar
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep keanekaragaman hayati melalui diskusi dengan benar
2. Peserta didik dapat mengelompokkan tingkatan keanekaragaman hayati dengan melalui
pengamatan dengan benar
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Hasil pengamatan berupa jawaban
dan partisipasi peserta didik dalam diskusi dapat dicatat dalam jurnal untuk ditinjau kembali.
2. Guru memeriksa kelengkapan lembar pengamatan peserta didik.

Pertemuan 2
Langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa menurut agama dan kepercayaan
masing-masing untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya,
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi Keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan karakteristik wilayahnya, penyebarannya (Biogeografi) dan ekosistem
perairannya dalam kehidupan sehari-hari
B. Pembagian kelompok belajar diskusi

C. Kegiatan Inti

1. Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi
Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan karakteristik wilayahnya, penyebarannya
(Biogeografi) dan ekosistem perairannya melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/eksperimen, mengasosiasikan mengolah informasi,
mengomunikasikan. dengan memperhatikan gambar-gambar yang berkaitan dengan
keanekaragaman hayati yang ditayangkan oleh guru (Profil Kreatif)
2. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan diskusi tentang manfaat dan upaya pelestraian
keanekaragaman hayati.

7
• Peserta didik mengamati macam-macam hewan & tumbuhan khas dan endemik di
Indonesia
• Peserta didik mengamati garis Wallace dan garis Webber membagi wilayah Indonesia
menjadi tiga bagian
• Peserta didik mengamati macam-macam vegetasi dan ciri-cirinya dan Gambar yang
menunjukkan pembagian daerah ekosistem air tawar berdasarkan intensitas cahaya yang
diterima menuliskan hasil pengamatan pada LKPD yang sudah diberikan

3. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat atas


presentasi yang dilakukan tentang Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan
karakteristik wilayahnya, penyebarannya (Biogeografi) dan ekosistem perairannya ) dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan, bertanya atas presentasi yang dilakukan,
dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya
4. Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan tentang Keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan karakteristik wilayahnya, penyebarannya (Biogeografi) dan ekosistem perairannya

D. Kegiatan Penutup
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya

Refleksi guru

1. Apakah semua siswa terlibat dalam diskusi? Apa yang bisa dilakukan untuk membuat siswa aktif
bertanya dan berpendapat?
2. Apakah siswa dapat mengisi lembar pengamatan dengan lancar? Apa tantangan yang mereka
hadapi? Apakah hasil pengamatan siswa dapat menggambarkan pemahaman mereka

Bahan Ajar 2 Pertemuan 2

A. Manfaat Keanekaragaman Hayati


1. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan
Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia adalah beras yang diperoleh dari tanaman
padi (Oryza sativa).Namun, di beberapa daerah, makanan pokok penduduk adalah jagung,
singkong, ubi jalar, talas, atau sagu. Selain kaya akan tanaman penghasil bahan makanan
pokok, Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil buah dan sayuran. Diperkirakan terdapat
sekitar 400 jenis tamanam penghasil buah, contohnya sirsak (Annona muricata), jeruk bali
(Citrus maxima), rambutan (Nephelium lappaceum), duku (Lansium domesticum), durian
(Durio zibethinus), manggis (Garcinia mangostana), markisa (Passiflora edulis), mangga
(Mangifera indica), dan matoa (Pometia pinnata).

8
Terdapat sekitar 370 jenis tanaman penghasil sayuran, antara lain sawi, kangkung, katuk,
kacang panjang, buncis, bayam, terung, kol (kubis), seledri, dan bawang kucai.Ada sekitar 70
jenis tanaman berumbi, misalnya kunyit kuning, jahe, lengkuas, temulawak, wortel, lobak,
talas, singkong, ubi jalar, dan bawang putih.Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil
rempah-rempah yang jumlahnya sekitar 55 jenis, antara lain merica (Piper nigrum), cengkeh
(Eugenia aromatica), pala (Myristica fragrans), dan ketumbar (Coriandrum sativum).
Sumber makanan juga berasal dari aneka ragam hewan darat, air tawar, dan air
laut.Contohnya, sapi, kambing, kelinci, burung, ayam, ikan lele, belut, kepiting, kerang, dan
udang.

2. Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat-obatan


Indonesia memiliki sektar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies di antaranya merupakan
tanaman obat dan sekitar 250 spesies tanaman obat tersebut digunakan dalam industri obat
herbal lokal.

Beberapa tanaman obat beserta kegunaanya adalah sebagai berikut.

a. Buah merah (Pandanus conoideus)


dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati kanker
(tumor), kolesterol tinggi, dan diabetes.
b. Mengkudu (Morinda citrifolia) untuk
menurunkan tekanan darah tinggi.
c. Kina (Chinchona calisaya, Chinchona
officinalis), kulitnya mengandung alkaloid kina
(quinine) untuk obat malaria. Gambar 20. Buah merah
Selain tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis hewan (Pandanus conoideus) juga
dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan, antara lain
sebagai berikut.
a. Madu dari lebah dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
b. Ular, bagian daging dan lemaknya dipercaya dapat mengobati penyakit kulit (gatal-
gatal).

3. Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik


Beberapa tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuatan kosmetik, antara lain sebagai
berikut.
a. Bunga mawar (Rosa hybrida), melati (Jasminum grandiflorum), cendana (Santalum
album), kenanga (Cananga odorata), dan kemuning (Murraya exotica) dimanfaatkan
untuk wewangian (parfum).
b. Kemuning, bengkoang, alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur tradisional untuk
menghasilkan kulit.

9
c. Urang-aring (Eclipta alba), mangkokan, pandan, minyak kelapa, dan lidah buaya (Aloe
vera) digunakan untuk pelumas dan penghitam rambut

4. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang


Beberapa jenis tanaman digunakan untuk bahan sandang atau pakaian, antara lain sebagai
berikut.
a. Rami (Boehmeria nivea), kapas (Gossypium arboreum), pisang hutan atau abaca (Musa
textilis), sisal (Agave sisalana), kenaf (Hibiscus cannabicus), jute (Corchorus capsularis)
dimanfaatkan seratnya untuk dipintal menjadi kain atau bahan pakaian.
b. Tanaman labu air (Lagenaria siceraria) dimanfaatkan oleh Suku Dani di lembah Baliem
(Papua) untuk membuat koteka (horim) laki-laki. Sementara untuk membuat pakaian
wanita, digunakan tumbuhan wen (Ficus drupacea) dan kem (Eleocharis dulcis).
,Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, antara lain
sebagai berikut.
a. Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi.
b. Kulit beberapa hewan, misalnya sapi dan kambing dapat dimanfaatkan untuk membuat
jaket.
c. Kulit sapi digunakan untuk membuat sepatu.
d. Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian.

5. Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan


Sebagian besar rumah diIndonesia menggunakan kayu, terutama rumah adat. Kayu
dimanfaatkan untuk membuat jendela, pintu, tiang, dan alas atap. Beberapa tumbuhan yang
dimanfaatkan kayunya, antara lain jati (Tectona grandis), kelapa (Cocos nucifera), nagka
(Artocarpus heterophyllus), meranti (Shorea acuminata), keruing (Dipterocarpus borneensis),
rasamala (Altingia excelsa), ulin (Eusideroxylon zwageri), dan bambu (Dendrocalamus asper).
Di Pulau Timor fan Alor, daun lontar (Borassus flabellifer) dan gebang (Corypha utan)
digunakan untuk membuat atap dan diding rumah. Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa
fruticans, Oncosperma tigilarium, dan Oncosperma horridum) juga dimanfaatkan untuk
membuat rumah di Sumatra dan Kalimantan. Di Pulau Timor, alang-alang (Imperata
cylindrica) dimanfaatkan untuk membut atap rumah.

6. Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya


Penduduk Indonesia yang menghuni kepulauan nusantara memiliki keanekaragaman suku dan
budaya yang tinggi. Terdapat sekitar 350 entis (suku) dengan agama dan kepercayaan, budaya,
serta adat-istiadat yang berbeda. Dalam menjalankan upacara ritual keagamaan dan
kepercayaanya, penyelenggaraan upacara adat dan pesta tradisional seringkali memanfaatkan

10
beragam jenis tumbuhan dan hewan. Beberapa upacara ritual keagamaan dan kepercayaan,
upacara adat, serta pesta tradisional tersebut, antara lain sebagai berikut.
a. Budaya nyekar (ziarah kubur) pada masyarakat Jawa menggunakan bunga mawar,
kenanga, kantil, dan melati.
b. Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang dianggap
memiliki nilai magis saat memandikan jenazah, misalnya limau, daun kelapa, pisang,
dan rempah-rempah.
c. Upacara Ngaben di Bali menggunakan 39 jenis tumbuhan yang mengandung minyak
atsiri yang berbau harum, antara lain kenanga, melati, cempaka, pandan, sirih, dan
cendana. Tebu hitam dan kelapa gading juga digunakan untuk menghanyutkan abu
jenazah ke sungai.
d. Umat Islam menggunakan hewan ternak (kambing, sapi, dan kerbau) pada hari raya
Qurban.
e. Umat Nasrani menggunakan pohon cemara (Araucaria sp. dan Casuarina equisetifolia)
saat perayaan natal.
7. Keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah
Plasma nutfah (sumber daya genetik) adalah bagian tubuh tumbuhan, hewan, atau
mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. Setiap organisme
yang masih liar di alam maupun yang sudah dibudidayakan manusia mengandung plasma
nutfah. Plasma nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies, misalnya
spesies yang tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas tinggi. Plasma nutfah
akan mempertahankan mutu sifat dari organisme dari generasi ke generasi berikutnya,
misalnya padi Rojolele akan mewariskan sifat pulen dan rasa enak, serta ubi jalar Cilembu dan
buah duku Palembang akan mewariskan sifat rasa manis. Keanekaragaman plasma nutfah
dapat tetap terjaga melalui pelestarian semua jenis organisme.

8. Berkurangnya Keanekaragaman Hayati


Pada saat ini, kegiatan manusia di Indonesia sering mengakibatkan terjadinya kerusakan alam
yang memicu berkurangnya biodiversitas. Kerusakan alam terjadi saat sebagian masyarakat
Indonesia sudah tidak hidup serasi dengan lingkungan. Ketidakserasian kondisi antara
manusia dan lingkungan terutama disebabkan oleh pertumbuhan populasi manusia yang turut
meningkatkan kebutuhan terhadap pangan, papan, sandang, dan hiburan.
Beberapa faktor yang memengaruhi berkurangnya biodiversitas adalah sebagai
berikut.
1. Kerusakan Habitat Asli
Terjadinya kerusakan pada habitat asli berdampak pada hilangnya habitat tersebut.Daftar
merah IUCN (International Union for Conversation of Nature) menunjukkan bahwa
hilangnya habitat diakibatkan oleh manajemen pertanian dan hutan yang tidak
berkelanjutan.Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan semakin bertambah pula

11
kebutuhan yang harus dipenuhi, sementara lahan yang tersedia untuk kehidupan tumbuhan
dan hewan semakin sempit.
2. Pencemaran Tanah, Udara, dan Air
Zat pencemar (polutan) adalah produk buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia, yang
dapat mencemari air, tanah, dan udara. Beberapa polutan berbahaya bagi organisme.
Nitrogen oksida dan sulfur oksida hasil dari kendaraan bermotor jika bereaksi dengan air
akan membentuk hujan asam yang merusak ekosistem.

3. Perubahan Iklim
Pencemaran udara oleh gas karbon dioksida (CO2) dapat menyebabkan perubahan iklim
yang menimbulkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca meningkatkan suhu udara 1-3oC
dalam kurun waktu 100 tahun, yang menyebabkan pencairan es di kutub dan kenaikan
permukaan air laut.
4. Eksploitasi Tanaman dan Hewan
Eksploitasi tanaman dan hewan yang berlebihan dapat menyebabkan kepunahan spesies-
spesies tertentu, apalagi jika tidak diimbangi dengan usaha pengembangbiakannya.
5. Adanya Spesies Pendatang
Masuknya spesies dari luar ke suatu daerah seringkali mendesak spesies lokal yang penting
dan langka. Contohnya ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis), spesies endemik Danau
Ayamaru, Papua Barat, terancam punah karena dimangsa oleh ikan mas (Cyprinus carpio)
yang dibawa dari Jepang dan menjadi spesies invasif di danau tersebut.
6. Industrialisasi Pertanian dan Hutan
Petani cenderung menanam tumbuhan atau memelihara hewan yang bersifat unggul dan
menguntungkan.Selain itu, lahan pertanian atau hutan industri umumnya hanya ditanami
satu jenis tanaman, misalnya teh, karet, dan kopi.Hal ini dapat menurunkan
keanekaragaman hayati tingkat spesies.

B. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati


Berkurangnya keanekaragaman hayati menyebabkan semakin sedikit pula manfaat yang
dapat diperoleh manusia. Penurunan biodiversitas dapat dicegah dengan cara melakukan
pelestarian (konservasi). Konservasi dapat dilakukan secarainsitu maupun eksitu.
1. Konservasi insitu adalah konservasi yang dilakukan di habitat aslinya, yaitu dengan
mendirikan cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, dan taman
laut. Contohnya cagar alam Rafflesia di Bengkulu dan suaka margasatwa di Pulau Komodo.
2. Konservasi eksitu adalah konservasi yang dilakukan di luar habitat aslinya, yaitu dengan
mendirikan kebun raya, taman safari, kebun koleksi, atau kebun binatang. Contohnya,
Taman Safari Puncak dan Kebun Raya Bogor.
Dari hasil kerja sama dengan lembaga konservasiinternasional, terlah dilakukan
pengembangan kawasn konservasi menjadi cagar biosfer yang merupakan kawasan dengan
ekosistem terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi biodiversitas melalui

12
pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan. Cagar biosfer yang ada di Indonesia antara lain
Kebun Raya Cibodas, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman
Nasional Bukit Batu, dan Taman Nasional Wakatobi

Kriteria untuk mengukur ketercapaian hasil belajar

1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep keanekaragaman hayati melalui diskusi dengan benar
2. Peserta didik dapat mengelompokkan tingkatan keanekaragaman hayati dengan melalui
pengamatan dengan benar

Proses Asesmen

• Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Hasil pengamatan berupa jawaban dan
partisipasi peserta didik dalam diskusi dapat dicatat dalam jurnal untuk ditinjau kembali.
• Guru memeriksa kelengkapan lembar pengamatan peserta didik.
A. Kegiatan Penutup
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya

Refleksi guru
1. Apakah semua siswa terlibat dalam diskusi? Apa yang bisa dilakukan untuk membuat siswa aktif
bertanya dan berpendapat?
2. Apakah siswa dapat mengisi lembar pengamatan dengan lancar? Apa tantangan yang mereka
hadapi? Apakah hasil pengamatan siswa dapat menggambarkan pemahaman mereka tentang
klasifikasi / mengelompokkan makhluk hidup

Kriteria untuk mengukur ketercapaian hasil belajar


1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep keanekaragaman hayati melalui diskusi dengan benar
2. Peserta didik dapat mengelompokkan tingkatan keanekaragaman hayati dengan melalui
pengamatan dengan benar

Proses Asesmen
• Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Hasil pengamatan berupa jawaban dan
partisipasi peserta didik dalam diskusi dapat dicatat dalam jurnal untuk ditinjau kembali.
• Guru memeriksa kelengkapan lembar pengamatan peserta didik

Asesmen
A. Asesmen Formatif

13
• Sikap (profil pelajar pancasila )
Observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan anekdotal
Jenis dan Bentuk Asesmen:

1) Asesmen Formatif (Selama proses pembelajaran): Sikap, Performa


a. Lembar observasi sikap (Profil Pelajar Pancasila)
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan. : SMA NEGERI I RAMBATAN
Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Biologi
Hari/tanggal :
No Nama Siswa Kejadian / Perilaku
Profil Pelajar Pancasila
Beriman Dan Berkebhi Bernalar Kreati Man Gotong
Bertakwa nekaan Kritis f diri Royong
Kepada Global
Tuhan Yang
Maha Esa
1

10

dst

14
• Performa

Presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb


INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Nama Satuan pendidikan : SMA NEGERI I RAMBATAN
Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Biologi

Kisi-Kisi Materi Tujuan Teknik


Pembelajaran Penilaian
Kompetensi

1.1 Menyajikan dan Keanekaragaman Peserta didik Diskusi dan


menganalisis hayati dapat presentasi
hasil diskusi mengnalisis
kelompok keanekaragaman
tentang hayati
keanekaragaman
hayati

Rubrik Penilaian Keterampilan Presentasi

No Nama Kelengkapan Penulisan Kemampuan Total Nil Kriter


Peserta Materi Materi / Presentasi Skor ai ia
Didik Tampilan Ak
hir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

15
2

Nilai Perolehan = skor Perolehan X 10


skor maksimal

Pedoman Penskoran

No Aspek Kriteria Yang Dinilai Skor


Mak
s

1 Kelengkapan materi • Presentasi terdiri atas, judul, isi materi dan daftar
pustaka

• Presentasi sistematis sesuai materi

• Menuliskan rumusan masalah

• Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang


sesuai dengan materi

• kriteria yang terpenuhi semua

• Hanya 3 kriteria yang terpenuhi

• Hanya 2 kriteria yang terpenuhi

• Hanya 1 kriteria yang terpenuhi

2 Penulisan materi dan • Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point
tampilan
• Tulisan terbaca dengan jelas dan menarik

• Isi materi ringkas dan berbobot

• Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi

• kriteria yang terpenuhi semua

• Hanya 3 kriteria yang terpenuhi

• Hanya 2 kriteria yang terpenuhi

16
• Hanya 1 kriteria yang terpenuhi

3 Kemampuan • Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas


presentasi • Seluruh anggota berperan serta aktif

• Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi


dengan baik

• Manajemen waktu yang baik

• Hanya 3 kriteria yang terpenuhi

• Hanya 2 kriteria yang terpenuhi

• Hanya 1 kriteria yang terpenuhi

Instrument Penilaian Diskusi

No Nama Penguasaan Kemampuan Kemam Kemampuan Total Kri


Peserta Materi Menjawab puan Menyelesaikan Skor teria
Didik Diskusi Pertanyaan Mengola Masalah
h Kata

Keterangan:

• Penguasaan materi diskusi : skor 1 – 25

• Kemampuan menjawab pertanyaan: skor 1 – 25

• Kemampuan mengolah kata : skor 1 – 25

• Kemampuan menyelesaikan masalah : skor 1 – 25

Kriteria Nilai

81 – 100 :A

71 - 80 :B

17
61 – 70 :C

<61 :D

Asesmen Sumatif (Di Akhir Pembelajaran) : Tertulis

• Tertulis

Tes objektif : essay, pilihan ganda, isisan, jawaban singkat, benar-salah

INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS

Nama Satuan pendidikan : SMA Excellent Nurul Ikhlas

Tahun pelajaran : 2021/2022

Kelas/Semester : X / Semester I

Mata Pelajaran : Biologi

Waktu Asesmen : Akhir Pembelajaran

Durasi : 2 Jam Pembelajaran

KISI – KISI

KETERANGAN :

LOTS = C1 s.d C3 HOTS = C4 s.d C6 L = Level

C1 = Mengingat C4 = Analisis L1 = Level 1 (pengetahuan)

C2 = Memahami C5 = Evaluasi L2 = Level 2


(mengaplikasikan)

C3 = Menerapkan C6 = Menciptakan L3 = Level 3 (pemikiran)

18
19
KISI-KISI SOAL
LAMPIRAN 1

A. PENILAIAN PENGETAHUAN

- INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

KISI-KISI SOAL
Ranah
Kunci
Capaian Tujuan Indikator Butir Penge No.
Butir Soal Jawaba
Pembelajaran Pelajaran Soal tahua Soal
n
n
2. 1.Menjelas Disajikan C2 Perhatikanlah gambar berikut! 1 B
Keanekaragam kan gambar 1. 4
an hayati keanekara beberapa jenis
/makhluk gaman buah, peserta
hidup dan hayati didik mampu
peranannya tingkat menentukan
gen keanekaragam
an hayati 2. 5
tngkat gen

20
3. 6

Yang merupakan keanekargaman hayati tingkat


gen adalah yang bernomor ....
A. 1,2,3,4
B. 1,2,5,6
C. 2,3,4,5
D. 2,3,5,6
E. 3,4,5,6
2 Diberikan C2 Perhatikan gambar berikut! 2 C
Menjelask gambar,
an peserta didik
keanekara mampu
gaman menentukan
hayati tingkat
tingkat keanekargama
jenis n hayatinya

21
(1) (2) (3)
Gambar tersebut merupakan contoh
keanekaragaman hayati tingkat ....
A. ekosistem
B. genetik
C. jenis
D. genus
E. plasma nutfah
Diberikan C2 Andi sedang mengelompokkan macam-macam 3 C
pernyataan tumbuhan di antaranya yaitu tomat dan terong .
peserta didik Kedua tumbuhan tersebut memiliki nama species
mampu yang berbeda yaitu Solanum melongena dan
menentukan Solanum lycopersicum. namun kedua tumbuhan
tingkat tersebut masih memiliki persamaan ciri sehingga
keanekargama dikelompokkan dalam famili yang sama yaitu
n hayatinya Solanaceae (terong-terongan). Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa tomat dan
terong termasuk kedalam keanekaragaman tingkat
….
A. gen
B. ekosistem
C. jenis
D. genus
E. plasma nutfah
3 Diberikan C2 Perhatikan gambar berikut ini! 4 C
Menjelask gambar peserta
an didik mampu
keanekara menentukan
gaman keanekargama

22
hayati n hayati yang
tingkat diminta
ekosistem

(1) (2)

(3)

3)
(3) (4)

(5)

23
Dari gambar di atas yang termasuk
keanekaragaman tingkat ekosistem adalah......
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
4 Diberikan C2 Perhatikan pernyataan berikut ini! 5 C
Menjelask pernyataan 1. Memiliki kadar garam (slinitas) rendah
an jenis- peserta didik 2. Memiliki kadar garam (slinitas) tinggi
jenis mampu 3. Tidak dipengaruhi oleh klim dan cuaca
ekosistem menentukan 4. Dipengaruhi oleh klim dan cuaca
perairan ciri-ciri 5. Penetrasi/masuknya cahaya kurang
ekosistem 6. Penetrasi/masuknya cahaya tinggi
yang diminta Yang merupakan ciri abiotik dari ekosistem air
tawar adalah ….
A. 1,3,5
B. 1,3,6
C. 1,4,5
D. 2,3,5
E. 2,4,6
5 Diberikan C2 Perhatikan tabel berikut ini! 6 C
Menjelask tabel No Ekosistem Ciri-ciri
an jenis- ekosistem dan 1. Sabana A Terdapat tumbuhan
jenis cirinya peseta dominan berdaun jarum
ekosistem didik mampu (konifer)
darat menentukan 2 Gurun B Curah hujansangat
pasangan yang tinggi dan matahari
cocok bersinar sepanjang

24
tahun
3 Tundra C Terdapat Padang
rumput yang diselingi
pohon-pohon
4 Taiga D Terdapat didaerah yang
mengalami 4 musim,
tumbuhan yang hidup
umumny berdaun lebar
5 Padang E Curah hujan rendah,
rumput keadaan tanah sangat
tandus dan tidak dapat
menyimpan air
Pasangan ekosistem dan ciri yang tepat adalah ….
A. 1A, 2B, 3C
B. 1B, 2C, 4E
C. 1C, 2E, 4A
D. 2A, 3B, 4C
E. 2C, 4D, 5E
Diberikan C2 Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, 7 B
pernyataan seperti gurun, padang rumput, hutan basa, hutan
peserta didik gugur, taiga dan tundra. Terbentuknyadaerah
mampu habitat/bioma di atas karena ….
menentukan A. perbedaan udara dari jenis tanah
penyebab B. perbedaan letak pada garis lintang dan
terbentuknya ketinggian
bioma C. perbedaan jenis makhluk hidup yang
mendiaminya

25
D. .persamaan jenis makhluk hidup yang
mendiaminya
E. persamaan jenis tanah dan makhluk hidup

6 Diberikan C2 Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna 8 B


Menganali pernyataan, (keanekaragaman hayati) yang sangat besar.
sis peserta didik Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia
keanekara mampu termasuk tiga besar di dunia bersama-sama
gaman menentukan dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di
flora dan faktor yang Afrika. Salah satu faktor penyebabnya adalah ….
fauna di menyebabkan A. terletak di antara dua benua dan dua samudera
Indonesia Indonesia B. memiliki iklim tropis dengan curah hujan
memiliki tinggi
keanekaragam C. merupakan daerah yang dilalui migrasi hewan-
an hayati yang hewan
sangat besar. D. memiliki flora dan fauna yang mirip dengan
oriental dan australian
E. merupakan daerah kepulauan yang terpisah
dari dataran Benua Asia
7 Diberikan C3 Perhatikan tabel berikut! 9 E
Menganali tabel, peserta Daerah Daerah
Jenis Flora
sis didik mampu Pembagian Endemik
penyebara menentukan A. Dataran a. Papua
n jenis flora Sunda
keanekara sesuai daerah
gaman pembagian dan
flora di daerah .
Indonesia endemik

26
B. Daerah b. Maluku
Peralihan Utara

2.
C. Dataran c. Sumatera
Sahul Utara

3.
Pasangan flora, daerah pembagian, dan daerah
endemiknya yang benar adalah ….
A. 1 – A – a dan 2 – B – b
B. 1 – B – c dan 2 – A – a
C. 1 – C – c dan 3 – B – b
D. 2 – A – c dan 3 – B – a
E. 2 – A – c dan 3 – B – b
8 Diberikan C3 Perhatikan gambar berikut untuk menjawab 10 A
Menganali gambar, pertanyaan pada nomor 10 dan 11!
sis peserta didik
penyebara mampu
n menentukan
keanekara jenis fauna di
gaman kawasan (1)
fauna di Indonesia
Indonesia bagian barat

27
(2)

(3)

(4)
Jenis fauna yang merupakan endemik di kawasan
Indonesia bagian barat adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (1), (2), dan (3)
E. (2), (3), dan (4)
Diberikan C3 Fauna endemik di daerah Sulawesi dan Papua 11 C
gambar, secara berturut-turut adalah ….
peserta didik A. (1) dan (2)
mampu B. (2) dan (3)

28
menentukan C. (3) dan (4)
spesies D. (1), (2), dan (3)
endemik di E. (2), (3), dan (4)
Sulawesi dan
Papua
9 Diberikan C2 Upacara Ngaben adalah salah satu upacara adat di 12 D
Menjelask pernyataan, Bali, yang merupakan upacara kremasi atau
an manfaat peserta didik pembakaran jenazah. Upacara ini memanfaatkan
keanekara mampu keanekaragaman flora di Indonesia dengan
gaman menentukan menggunakan 39 jenis tumbuhan yang
hayati di jenis flora mengandung minyak atsiri. Beberapa jenis flora
Indonesia yang yang dimaksud adalah ….
digunakan A. Mawar, cemara, sirih, dan keruing
pada upacara B. Cemara, kantil, kelapa, dan melati
Ngaben C. Cendana, mawar, kelapa, dan pisang
D. Cempaka, pandan, melati, dan kenanga
E. Kelapa, pisang, melati, dan rempah-rempah
10 Diberikan C2 Keanekaragaman hayati di Indonesia semakin 13 A
Menganali pernyataan, berkurang seiring dengan perkembangan zaman.
sis faktor peserta didik Bahkan beberapa spesies endemik terancam
penyebab mampu mengalami kepunahann. Berikut ini yang
berkurang menentukan merupakan faktor penyebab berkurangnya
nya faktor yang keanekaragaman hayati di Indonesia adalah ….
keanekara menyebabkan A. Perluasan lahan pembangunan
gaman berkurangnya B. Pengurangan spesies pendatang
hayati di keanekaragam C. Pembangunan lahan konservasi
Indonesia an hayati di D. Penanaman beberapa jenis flora di satu tempat
Indonesia E. Pemberdayaan hewan yang kurang
menguntungkan

29
11 Diberikan C4 Perhatikan pernyataan berikut! 14 A
Menjelask pernyataan, (1) Menanam tanaman tumpang sari untuk
an upaya peserta didik mempertahankan kesuburan tanah
pelestarian mampu (2) Mempertahankan sumber plasma nutfah
keanekara menentukan untuk kepentingan masa depan
gaman upaya (3) Agar menguntungkan petani dilakukan
hayati di pelestarian pertanian intensif yang hanya menanam satu
Indonesia keanekaragam jenis makanan
an hayati di (4) Meningkatkan kualitas tumbuhan yang
Indonesia meliputi perbaikan dalam ukuran, rasa,
warna, dan kandungannya
Tindakan yang mendukung pelestarian sumber
daya alam hayati adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
C2 Hutan hujan tropis merupakan habitat yang paling 15 B
banyak menyinpan keanekaragaman hayati. Jenis
hutan ini banyak terdapat di Indonesia. Cara
pemanfaatannya agar tetap lestari adalah ….
A. membuat semua hutan menjadi kawasan
tertutup
B. menggunakan metode tebang pilih dan tanam
kembali
C. memanfaatkan sumber daya alamnya
semaksimal mungkin
D. melakukan penelitian yang intensif di

30
kawasan hutan tersebut
E. menggunakan alat-alat modern sehingga tidak
menimbulkan kerusakan
C4 Perhatikan pernyataan berikut! 16 E
(1) Pemeliharaan taman laut Bunaken
(2) Perlindungan bunga bangkai di Bengkulu
(3) Pelestarian kebun plasma nutfah di Cibinong
(4) Pelestarian badak bercula satu di Ujung
Kulon
(5) Pembangunan bman buah mekarsari di
Cileungsi
Yang merupakan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati secara eks situ adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (3) dan (5)

C4 Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara akhir- 17 D


akhir ini menarik perhatian dunia dengan
ditemukannya salah satu terumbu karang terindah
di dunia. Berikut ini beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan di Kepulauan Wakatobi.
(1) Menjual karang dan ikan warna-warni dengan
harga yang mahal.
(2) Menjadikan Wakatobi sebagai daerah tujuan
wisata bahari dengan fasilitas yang tidak
merusak terumbu karang.

31
(3) Melestarikan terumbu karang dengan
melarang siapapun menjamah dan
mendekatinya.
(4) Menjadi wilayah Wakatobi sebagai daerah
perlindungan bawah air.
Tindakan yang paling tepat untuk melestarikan
daerah tersebut adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF


Jawaban benar diberi skor 1
Jawaban salah diberi skor 0

jumlah jawaban benar


Nilai = x 100
jumlah keseluruhan soal

32
Pengayaan Dan Remedial

1. Pengayaan

Kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi
agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal

2. Remedial

Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi
atau pembelajaran mengulang. Saat merancang kegiatan remedial, perlu diperhatikan
mengenai diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.

Mengetahui, Simpanggobah, Mei 2023


Kepala SMA Negeri 1 Rambatan Guru Mata Pelajaran

Drs Khairul Efendi Abeto


NIP. 19630712 198803 1 014

33
LKPD PERTEMUAN 1
Keanekaragaman Hayati

Cobalah Kalian memperhatikan tanaman di taman. Amati bentuk daun, bentuk bunga,
warna bunga, bentuk batang tanaman yang Kalian lihat. Apa yang Kalian temukan? Apakah
semua tanaman yang Kalian lihat memiliki ciri-ciri yang sama? Mengapa ada keanekaragaman
pada tumbuhan? Sebelum belajar lebih lanjut, ayo lakukan Aktivitas 7.1.

Aktivitas 7.1

Ayo Mengamati

Amatilah tanaman yang ada di taman sekolah mu. Kerjakan instruksi


berikut ini ‘

1. Catatlah semua tanaman yang Anandalihat


2. Apakah Ananda menemukan tanaman yang jenisnya sama? Jika ya,
tanaman apakah itu?
3. Apakah Ananda menemukan tanaman yang berbeda jenis? Jika ya,
tanaman apakah itu?
4. Apa yang dapat ananda simpulkan?
5. Kelompokanlah tanaman tersebut berdasarkan keanekaragaman
tingkat gen
6. Buatlah 3 buah contoh lain keanekaragaman tingkat gen serta
gambar dg berpedoman pada buku paket.
7. Kelompokanlah tanaman tersebut berdasarkan keanekaragaman
tingkat jenis
8. Buatlah 3 buah contoh lain keanekaragaman tingkat jenis serta
gambar dg berpedoman pada buku paket.
9. Adakah ananda temukan keanekaragaman tingkat ekosistem.jika
ada sebutkan
10. Buatlah contoh lain keanekaragaman tingkat ekosistem serta
gambar dg berpedoman pada buku paket.
11. Untuk kesimpulan Jawablah pertanyaan di bawah ini
- Sebutkan pengertian keanekaragaman hayati,
- Sebutkan pengertian keanekaragaman tingkat gen
- Sebutkan pengertian keanekaragaman tingkat jenis
- Sebutkan pengertian keanekaragaman ekosistem

34
Sebelum melanjutkan materi selanjutnya, mari sekarang Kalian lakukan sebuah proyek
sederhana

proyek

Tahap 1. Mengidentiikasi Keanekaragaman Hayati

Lakukanlah observasi di sekitar tempat Kalian secara berkelompok. Buatlah datar spesies
tumbuhan yang bermanfaat yang ada di daerah Kalian. Untuk menambah informasi
Kalian bisa melakukan wawancara dengan tokoh setempat tentang spesies yang ada di
LKPD PERTEMUAN 2
daerah Kalian .

Aktivitas 7.2

Ayo Menelaah
Bacalah intisari dua artikel berikut.
Intisari artikel 1 berjudul Kultur Jaringan pada Pisang yang ditulis oleh Ir. IGA.
Maya Kurnia, M.Si
Pisang yang merupakan buah komoditas utama yang peminatnya tinggi di Bali
dapat diperbanyak dengan menggunakan kultur jaringan. Kultur jaringan
merupakan metode untuk mengisolasi sel, jaringan atau organ tertentu yang
ditumbuhkan secara aseptis menjadi tumbuhan lengkap. Melalui metode ini 99%
tanaman pisang dapat tumbuh.
Untuk membaca detail artikel ini silahkan Kalian mengakses link
htps://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/kultur-jaringanpada-
pisang-35
Intisari artikel 2 berjudul Zhong Zhong dan Hua Hua, Monyet Hasil Kloning
Ini Akan Hidup Menderita? yang ditulis oleh Akhyari Hananto.
Zhong Zhong dan Hua Hua adalah primata pertama yang berhasil dikloning oleh
Ilmuan dari Cina. Monyet ini dikloning dengan metode yang sama dengan domba
Dolly dengan 79 kali percobaan, dimana sepanjang proses percobaan sebanyak 79
monyet dibuat hidup dalam kondisi yang menyedihkan dan hidup dalam hitungan
hari.
Untuk membaca detail artikel ini silahkan Kalian mengakses link
https://www.mongabay.co.id/2018/01/30/zhong-zhong-dan-hua-huamonyet-hasil-
kloning-ini-akan-hidup-menderita/
35
Setelah membaca artikel tersebut, cobalah Kalian menjawab pertanyaan berikut.
1. Berdasarkan artikel tersebut apa kelebihan teknik kultur jaringan dalam
mengatasi permasalahan langkanya tumbuhan tertentu?
Ayo berlatih
1. Bacalah intisari artikel yang berjudul Populasi Bertambah, Kamera Pengintai Rekam 58
Badak Jawa Pada Tahun 2013 yang ditulis oleh Indra Nugraha.
Hasil monitoring badak jawa tahun 2013 menyebutkan jumlah populasi sebanyak 58 ekor
yang jumlahnya meningkat dari 2 tahun sebelumnya, dimana tahun 2012 populasi badak
berjumlah 51 ekor dan tahun 2011 berjumlah 35 ekor. Monitoring ini dilakukan dengan
120 camera trap sehingga selain jumlah, dinamika populasi dan interaksi badak jawa
dengan spesies lain juga dapat diamati. Data monitoring ini akan menjadi acuan dalam
pengembangan second habitat untuk badak jawa.
Untuk membaca detail artikel ini silahkan Kalian mengakses link
htps://www.mongabay.co.id/2014/03/04/populasi-bertambah-kamerapengintai-rekam-58-
badak-jawa-pada-2013/
Berdasarkan artikel tersebut, jawablah pertanyaan berikut.
a. Deskripsikan dalam bentuk graik bagaimana populasi spesies badak jawa selama 5
tahun terakhir?
b. Berdasarkan informasi pada artikel tersebut, buatlah prediksi badak Jawa pada 20
tahun mendatang!
c. Apakah solusi yang dapat Kalian tawarkan untuk mengatasi penurun populasi badak
jawa?
2. Seseorang peneliti melakukan penelitian untuk menentukan status suatu hewan endemik
dalam keadaan langka atau tidak. Untuk itu peneliti tersebut harus menghitung populasi
hewan tersebut di alam bebas. Pilihlah benar atau salah aktivitas yang dilakukan oleh
peneliti tersebut!

Pernyataan Benar Salah

Meletakkan kamera di beberapa tempat, kemudian


menganalisis gambar hewan yang terekam dengan
parameter tertentu untuk menentukan spesies yang sama

Menghitung jumlah spesies pada beberapa wilayah


tertentu kemudian menghitung total dari seluruh hasil
hitungan

Memberi tanda pada spesies yang ditemui, hingga tidak


menemukan spesies yang tidak memiliki tanda,
kemudian menghitung jumlah tanda yang telah
digunakan

36
37
KOMPETENSI/ELEMEN
MATA PELAJARAN BIOLOGI
JENJANG SMA

Penyusun : ABETO
Sekolah : SMA NEGERI I RAMBATAN
1 Informasi Umum
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas :X
Pemahaman Konsep Keterampilan Proses

Mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan pengamatan.
Mengamati
Memperhatikan detail yang relevan dari obyek yang diamati

Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahanyang dapat diselidiki secara ilmiah. Peserta


Mempertanyakan dan
didik menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru untuk
memprediksi
Peserta didik memiliki kemampuan membuat prediksi
menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan Peserta didik merencanakan penyelidikan ilmiah dan melukan langkah langkah operasional
berdasarkan isu lokal atau global dari Merencanakan dan berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik melakukan
pemahamannya melakukan penyelidikan pengukuran atau membandingkan variabel teikat dengan menggunakan alat yang sesuai
2 Elemen/Kompetensi serta memperhatikan kaidah ilmiah.
tentang keanekaragaman mahkluk
hidup dan peranannya, virus dan
peranannya, Memproses dan Menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Menganalisis
penerapan bioteknologi, komponen menganalisis data dan menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan
ekosistem dan interaksi antar informasi dengan mencamtumkan referensi rujukan serta menyimpulkan hasil penyelidikan
komponen serta
Mengevaluasi kesimpilan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukan
perubahan lingkungan.
kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukan
Mengevaluasi dan refleksi
permasalahan pada metodologi dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses
penyelidikan selanjutnya
perubahan lingkungan.

Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk didalamnya pertimbangan


keamanan, lingkungan dan etika yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konversi
Mengkomunikasikan hasil
sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukan pola berfikir sistematis sesuai format
yang ditentukan

Pada akhir fase E, peserta didik memliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah.
Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penelitian, memproses dan menganalisis data
dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi, dan mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi
Capaian Pembelajaran
3 yang tersedian terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari,
Pertahun
pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan
(SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, objektif, bernalar kritis, kreatif,
mandiri, inovatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global

Alur Tujuan
Pembelajaran Fase E Kata Kunci Topik Indikator Penilaian Jumlah Jam

2 x 45 menit
1 Menjelaskan keanekaragaman hayati

Apa yang Mengidentifikasi dan mengelompokan


2
10.1. Mengidentifikasi tingkatan Keanekaragaman tingkat dimaksud keanekaragaman hayati tingkat gen
keanekaragaman hayati gen, jenis dan ekosistem keanekaragaman Mengidentifikasi dan mengelompokan
hayati 3
keanekaragaman hayati tingkat jenis
tingkaMengidentifikasi dan mengelompokan
4
keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
menjelaskan Ciri-ciri Fauna oriental serta contoh
1 2 x 45 menit
hewan dan tumbuhan
Menjelas kan ciri
10, 2 Mengidentifikasi ekosistem Fauna oriental,type serta contoh hewan menjelaskan Ciri-ciri Fauna australiaal serta
2
indinesia australia, type peralihan dan contoh hewan dan tumbuhan
tumbuhanFauna
oriental,type
australia, type
peralihan Fauna
oriental,type
Menjelas kan ciri
10, 2 Mengidentifikasi ekosistem Fauna oriental,type serta contoh hewan
indinesia australia, type peralihan dan
tumbuhanFauna
oriental,type
menjelaskan Ciri-ciri Fauna peralihan serta
australia, type 3
contoh hewan dan tumbuhan
peralihan Fauna
oriental,type
australia, type
peralihan Menjelaskan type hewan dan tumbuhan
4
endemik

4
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di 2 x 45 menit
1
Manfaat pangan, bidang pangan
sandang, papan , obat,
10.3. Mendeskripsikan manfaat Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
ekologi, keilmuan, Manfaat kehati 2
keanekaragaman hayati bidang pangan
keindahan ekonomi,
kosmetik Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
3
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
4
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
5
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
6
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
7
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
8
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
9
bidang pangan
10.4. Mengkampanyekan upaya Pelestarian Menjelaskan kehati Menjelaskan pelestarian secara insitu 2 x 45 menit
pelestarian keanekaragaman hayati keanekaragarnan hayati secara in situ dan 1
di Indonesia dilakukan eksitu
Menjelaskan pelestarian secara ek situ
secara in ex situ 2

10.5 Menjelaskan prinsip, tujuan Dasar klasifikasi Tingakatan Menjelaskan tingkatan MH pada tumbuhan 2 x 45 menit
dan perkembangan klasifikasi makhluk hidup adalah klassifikasi
makhluk hidup persamaan dan perbedaan makhluk hidup pd 1
ciri. hewan dan
tumbuhan
Menjelaskan tingkatan MH pada hewan
2

Aturan Penulisan Tata nama ilmiah Menjelaskan cara penulisan tata nama ilmiah scr
Nama Ilmiah (Binomial scr binomial 3 binomial nomenclatur
Nomenklatur) nomenclatur

10.6 Mendeskripsikan kingdom-Klasifikasi MH 2,3,4,5,6, kingdom.


Plantae, 6 x 45 menit
kingdom pada makhluk hidup animalia,protista,
eubacteria, 1 Mendeskripsikan klassifikasi 2 kingdom
archaebakteri, fungi

2 Mendeskripsikan klassifikasi 3 kingdom

3 Mendeskripsikan klassifikasi 4 kingdom

4 Mendeskripsikan klassifikasi 5 kingdom


5 Mendeskripsikan klassifikasi 6 kingdom

Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (peka terhadap lingkungan), mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara
mandiri dalam melaksanakan keterampilan proses). bernalar kritis( mampu memproses informasi dan gagasan serta melakukan evaluasi terhadap prosedur
5 Profil Pelajar Pancasia yang dilakukan), kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil ) dan bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek
sederhana)

Keanekaragaman hayati adalah :variabilitas di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan lautan dan
ekosistem akuatik lain serta kompleks ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya.variabilitas di antara makhluk hidup dari semua sumber,
termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan lautan dan ekosistem akuatik lain serta kompleks ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya.
6 Glosarium
Macam keanaekaragaman hayati : . Keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem

Alur Tujuan ini disusun berdasarkan keperluan peserta didik untuk memahami, mengatasi, dan mengelola tantangan lingkungan, kesehatan, ketahanan
Rasional Penyusunan
ekosistem, dan keberlanjutan yang akan dihadapi oelh masyarakat kedepan. Alur ini mengarahkan peserta didik untuk berlatih memecahkan permasalahan
7 Alur Tujuan
dalam kehidupan sehari-hari melalui kerja ilmiah. Melalui pemahaman sains dan ketrampilan proses, akan mengarahkan peserta didik untuk ber implikasi
Pembelajaran
pada kesiapannya dalam menghadapi kehidupan saat ini dan masa depan

Mengetahui, Simpanggobah Mei 2023


Kepala SMA Negeri 1 Rambatan Guru Mata Pelajaran
Drs Khairul Efendi Abeto
NIP. 19630712 198803 1 014
CAPAIAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Rasional Mata Pelajaran Biologi SMA/MA/Program Paket C
Kata “Biologi” pertama kali diciptakan oleh naturalis Jerman Gottfried
Reinhold pada tahun 1802 tetapi pemahaman tentang organisme hidup
baru mulai berkembang cepat dengan adanya teknik dan teknologi yang
dikembangkan pada abad 18 dan 19 seperti penemuan mikroskop. Biologi
adalah kajian fenomena kehidupan dan makhluk hidup yang mencakup
struktur, fisiologi, morfologi, ruang hidup, serta asal muasal dan
distribusinya. Dalam perkembangannya, Biologi tidak hanya mengkaji
makhluk hidup dan proses kehidupan, tetapi juga perubahan makhluk
hidup dari masa ke masa serta inovasi teknologi biologi.

Biologi dalam kurikulum nasional sangat diperlukan untuk memahami,


mengatasi, dan mengelola tantangan sumber daya alam, kualitas
lingkungan, kesehatan dan penyakit, pencegahan dan penanggulangan
penyakit, serta peggunaan teknologi biologi yang dihadapi masyarakat
pada abad ke-21. Selain itu, ilmu Biologi digunakan dalam
mempertahankan keanekaragaman hayati, kelestarian ekosistem,
kesejahteraan manusia dan organisme lain beserta populasinya, serta
keberlanjutan sumber daya hayati yang dimiliki Indonesia.

Proses pembelajaran sains Biologi dilakukan melalui pendekatan


kontekstual dan inkuiri yang seluruh kegiatan berpusat pada peserta
didik. Melalui pendekatan ini, peserta didik diberikan pengalaman
belajar secara otentik sehingga peserta didik terlatih dalam
memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari melalui kerja ilmiah
dimulai dari menemukan masalah, menyusun hipotesis, merancang
percobaan, melalakukan percobaan, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. Hal ini akan
berimplikasi pada kesiapan peserta didik dalam menghadapi hidupnya
saat ini dan masa depannya.

Materi Biologi pada tingkatan Sekolah Menengah Atas mencakup


keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus, ekosistem,
perubahan lingkungan, biologi sel, sistem organ, evolusi dan genetika
serta pertumbuhan dan perkembangan, serta inovasi biologi.
Pengenalan tingkatan kehidupan akan membantu peserta didik
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan pengetahuan yang dimiliki dan pengembangan

1
keterampilan inkuri selama proses pembelajaran. Sebagai contoh
peserta didik menggunakan pemahamannya dalam mengevaluasi
hubungan sistem biologi dan perubahannya akibat dampak aktivitas
manusia, maka dapat mengusulkan penyelesaian permasalahannya
dalam konteks personal, lokal, dan global. Peserta didik juga dapat
mengeksplorasi bagaimana para ahli bekerja secara kolaborasi dan
individual dalam meningkatkan pemahaman tentang ilmu Biologi.
Peserta didik dapat mengembangkan keterampilan proses berupa
investigasi, analisis dan keterampilan komunikasi melalui lingkungan
dan laboratorium. Selain itu, secara tidak langsung selama melakukan
keterampilan proses, sikap ilmiah peserta didik dan Profil Pelajar
Pancasila dapat terbentuk. Melalui kegiatan investigasi, peserta didik
secara mandiri dapat mengasah nalar, memunculkan kreatifitas,
mampu berkolaborasi dan berkomunikasi dengan peserta didik
lainnya. Dengan demikian Biologi dapat mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan proses.

Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas memberikan


keterampilan dan pemahaman berdaya guna dalam lingkup yang luas
untuk keberlanjutan proses pembelajaran di perguruan tinggi
dan/atau karirnya. Pemahaman terhadap konsep Biologi seperti
pengetahuan dan keterampilan sains secara umum, sangat relevan
untuk karir, seperti dunia kesehatan, peternakan, perikanan, industri
makanan, biologi laut, agrikultur, bioteknologi, rehabilitasi lingkungan,
konservasi, dan ekowisata. Biologi juga dapat dijadikan dasar bagi
peserta didik dalam mengambil keputusan secara kritis tentang isu
personal, lokal, dan global.

Tujuan Mata Pelajaran Biologi SMA/MA/Program Paket C


Dengan mempelajari ilmu Biologi, peserta didik dapat:
Memiliki rasa kagum dan bersyukur terhadap Pencipta (sikap
spiritual) serta menghormati makhluk hidup dan ikut menjaga
lingkungan;

Menghormati keragaman pendapat, budaya, dan karakteristik khas


lingkungan;

Memiliki kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan


memperhatikan etika dan norma yang berlaku;

2
Memiliki pemahaman tentang sistem kehidupan yang saling
berinteraksi ; adanya aliran materi dan energi; serta pertahanan
dan perubahan;

Memahami esensi Biologi mulai proses subseluler hingga dinamika


ekosistem;
Memahami perkembangan pengetahuan Biologi dari waktu ke
waktu melalui dinamika proses kerja para ilmuwan yang mampu
mempengaruhi masyarakat dalam konteks personal, lokal, dan
global;

Memahami isu permasalahan biologi dalam lingkup individu,


keluarga, lingkungan sekitar dan global serta menerapkan
pengetahuan Biologi untuk mengatasi permasalahan tersebut;

Menghasilkan gagasan sebagai hasil adaptasi, adopsi, modifikasi,


kreasi baru yang beragam berdasarkan hasil eksperimen;
Memiliki kemampuan merencanakan dan melaksanakan investigasi
lapangan, laboratorium dan penelitian lainnya termasuk
pengumpulan dan analisis data kualitatif maupun kuantitatif, serta
interpretasi bukti.

Karakteristik Mata Pelajaran Biologi SMA/MA/Program Paket C Biologi


adalah kajian fenomena kehidupan dan makhluk hidup yang
mencakup struktur, fisiologi, morfologi, ruang hidup, serta asal muasal
dan distribusinya. Biologi juga mengkaji makhluk hidup dan
karakteristik kehidupannya dari masa ke masa. Materi biologi untuk
fase A, B dan C mencakup materi sederhana yang dekat dengan
kehidupan peserta didik sehingga mudah memahaminya. Materi biologi
untuk fase D dan E adalah materi dasar yang mengintegrasikan mata
pelajaran fisika dan kimia yang harus dikuasai oleh peserta didik agar
siap belajar pada fase F. Selain itu, Penerapan materi fase D dan E
mengarah pada penelahaan isu-isu personal, lokal, dan global. Pada
Fase F, cakupan materi biologi adalah struktur sel, bioproses dalam
sel, genetika, evolusi, sistem organ, struktur, fisiologi pada manusia,
pertumbuhan dan perkembangan, serta inovasi teknologi biologi

Merujuk pada hakikat sains sebagai proses dan produk, maka ada dua
elemen dalam mata pelajaran ini yang mencakup (1) pemahaman
biologi dan (2) keterampilan proses.

3
Elemen Deskripsi
Pemahaman Biologi Mencakup materi keanekaragaman hayati dan
peranannya, virus dan peranannya, perubahan
lingkungan, ekosistem, bioteknologi, biologi sel,
sistem organ pada manusia, evolusi, genetika,
pertumbuhan dan perkembangan, serta inovasi
teknologi biologi.
Keterampilan Proses Keterampilan saintifik yang mencakup (1)
mengamati, (2) mempertanyakan dan
memprediksi, (3) merencanakan dan melakukan
penyelidikan, (4) memproses dan menganalisis
data dan informasi, (5) mengevaluasi dan
merefleksi dan (6) mengomunikasikan hasil

Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Biologi SMA/MA/Program Paket


C Setiap Fase
Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C)
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif
terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan
penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengamati,
mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan
penelitian, memproses dan menganalisis data dan informasi,
mengevaluasi dan merefleksi, serta mengkomunikasikan dalam
bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi
teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan
global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia
dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam,
pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada
pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Melalui
keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila.

Fase E Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Biologi Pada akhir fase E, peserta didik memiliki
kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu
lokal, nasional atau global terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk hidup dan
peranannya, virus dan peranannya, inovasi
teknologi biologi, komponen ekosistem dan
interaksi antar komponen serta perubahan
lingkungan.
Keterampilan proses 1. Mengamati
Mampu memilih alat bantu yang tepat
untuk melakukan pengukuran dan

4
Elemen Capaian Pembelajaran
pengamatan. Memperhatikan detail yang
relevan dari obyek yang diamati.
Mempertanyakan dan memprediksi
Mengidentifikasi pertanyaan dan
permasalahan yang dapat diselidiki secara
ilmiah. Peserta didik menghubungkan
pengetahuan yang telah dimiliki dengan
pengetahuan baru untuk membuat
prediksi.
Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan penyilidikan
ilmiah dan melakukan langkah-langkah
operasional berdasarkan referensi yang
benar untuk menjawab pertanyaan. Peserta
didik melakukan pengukuran atau
membandingkan variabel terikat dengan
menggunakan alat yang sesuai serta
memperhatikan kaidah ilmiah.
Memproses, menganalisis data
dan informasi
Menafsirkan informasi yang didapatkan
dengan jujur dan bertanggung jawab.
Menganalisis menggunakan alat dan
metode yang tepat, menilai relevansi
informasi yang ditemukan dengan
mencantumkan referensi rujukan, serta
menyimpulkan hasil penyelidikan.
Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui
Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
proses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan pada
metodologi dan mengusulkan saran
perbaikan untuk proses penyelidikan
selanjutnya.
Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan
secara utuh termasuk di dalamnya
pertimbangan keamanan, lingkungan, dan
etika yang ditunjang dengan argumen,
bahasa serta konvensi sains yang sesuai
konteks penyelidikan. Menunjukkan pola
berpikir sistematis sesuai format yang
ditentukan.

Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA/MA/Program Paket


C)

Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan


mendeskripsikan bioproses yang terjadi dalam sel, dan
menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem organ dengan
fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem
organ tersebut. Selanjutnya peserta didik memiliki kemampuan

5
menerapkan konsep pewarisan sifat, pertumbuhan dan
perkembangan dalam kehidupan sehari-hari dan mengevaluasi
gagasan baru mengenai evolusi. Konsep-kosep yang dipelajari
diterapkan untuk memecahkan masalah kehidupan yang
diselesaikan dengan keterampilan proses secara mandiri hingga
menciptakan ide atau produk untuk mengatasi permasalah
tersebut. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah
dan profil pelajar pancasila.

Fase F Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Biologi Pada akhir fase F, peserta didik memiliki
kemampuan mendeskripsikan struktur sel
serta bioproses yang terjadi seperti transpor
membran dan pembelahan sel; menganalisis
keterkaitan struktur organ pada sistem organ
dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan
yang muncul pada sistem organ tersebut;
memahami fungsi enzim dan mengenal proses
metabolisme yang terjadi dalam tubuh; serta
memiliki kemampuan menerapkan konsep
pewarisan sifat, pertumbuhan dan
perkembangan, mengevaluasi gagasan baru
mengenai evolusi, dan inovasi teknologi biologi.
Keterampilan proses 1. Mengamati
Mampu memilih alat bantu yang tepat
untuk melakukan pengukuran dan
pengamatan. Memperhatikan detail yang
relevan dari obyek yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Merumuskan pertanyaan ilmiah dan
hipotesis yang dapat diselidiki secara
ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan dan memilih
metode yang sesuai berdasarkan referensi
untuk mengumpulkan data yang dapat
dipercaya, mempertimbangkan resiko serta
isu-isu etik dalam penggunaan metode
tersebut. Peserta didik memilih dan
menggunakan alat dan bahan, termasuk
penggunaan teknologi digital yang sesuai
untuk mengumpulkan serta mencatat data
secara sistematis dan akurat.
4. Memproses, menganalisis data dan
informasi
Menafsirkan informasi yang didapatkan
dengan jujur dan bertanggung jawab.
Menggunakan berbagai metode untuk
menganalisa pola dan kecenderungan pada
data. Mendeskripsikan hubungan antar
variabel serta mengidentifkasi inkonsistensi
yang terjadi. Menggunakan pengetahuan

6
Elemen Capaian Pembelajaran
ilmiah untuk menarik kesimpulan yang
konsisten dengan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
proses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan pada
metodologi dan mengusulkan saran
perbaikan untuk proses penyelidikan
selanjutnya.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan
secara utuh termasuk di dalamnya
pertimbangan keamanan, lingkungan, dan
etika yang ditunjang dengan argumen,
bahasa serta konvensi sains yang sesuai
konteks penyelidikan. Menunjukkan pola
berpikir sistematis sesuai format yang
ditentukan.

Mengetahui, Simpanggobah, Mei 2023


Kepala SMA Negeri 1 Rambatan Guru Mata Pelajaran

Drs Khairul Efendi Abeto


NIP. 19630712 198803 1 014
7
KOMPETENSI/ELEMEN
MATA PELAJARAN BIOLOGI
JENJANG SMA

Penyusun : ABETO
Sekolah : SMA NEGERI I RAMBATAN
1 Informasi Umum
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas :X
Pemahaman Konsep Keterampilan Proses

Mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan pengamatan.
Mengamati
Memperhatikan detail yang relevan dari obyek yang diamati

Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahanyang dapat diselidiki secara ilmiah. Peserta


Mempertanyakan dan
didik menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru untuk
memprediksi
Peserta didik memiliki kemampuan membuat prediksi
menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan Peserta didik merencanakan penyelidikan ilmiah dan melukan langkah langkah operasional
berdasarkan isu lokal atau global dari Merencanakan dan berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik melakukan
pemahamannya melakukan penyelidikan pengukuran atau membandingkan variabel teikat dengan menggunakan alat yang sesuai
2 Elemen/Kompetensi serta memperhatikan kaidah ilmiah.
tentang keanekaragaman mahkluk
hidup dan peranannya, virus dan
peranannya, Memproses dan Menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Menganalisis
penerapan bioteknologi, komponen menganalisis data dan menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan
ekosistem dan interaksi antar informasi dengan mencamtumkan referensi rujukan serta menyimpulkan hasil penyelidikan
komponen serta
Mengevaluasi kesimpilan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukan
perubahan lingkungan.
kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukan
Mengevaluasi dan refleksi
permasalahan pada metodologi dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses
penyelidikan selanjutnya
perubahan lingkungan.

Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk didalamnya pertimbangan


keamanan, lingkungan dan etika yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konversi
Mengkomunikasikan hasil
sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukan pola berfikir sistematis sesuai format
yang ditentukan

Pada akhir fase E, peserta didik memliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah.
Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penelitian, memproses dan menganalisis data
dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi, dan mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi
Capaian Pembelajaran
3 yang tersedian terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari,
Pertahun
pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan
(SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, objektif, bernalar kritis, kreatif,
mandiri, inovatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global

Alur Tujuan
Pembelajaran Fase E Kata Kunci Topik Indikator Penilaian Jumlah Jam

2 x 45 menit
1 Menjelaskan keanekaragaman hayati

Apa yang Mengidentifikasi dan mengelompokan


2
10.1. Mengidentifikasi tingkatan Keanekaragaman tingkat dimaksud keanekaragaman hayati tingkat gen
keanekaragaman hayati gen, jenis dan ekosistem keanekaragaman Mengidentifikasi dan mengelompokan
hayati 3
keanekaragaman hayati tingkat jenis
tingkaMengidentifikasi dan mengelompokan
4
keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
menjelaskan Ciri-ciri Fauna oriental serta contoh
1 2 x 45 menit
hewan dan tumbuhan
Menjelas kan ciri
10, 2 Mengidentifikasi ekosistem Fauna oriental,type serta contoh hewan menjelaskan Ciri-ciri Fauna australiaal serta
2
indinesia australia, type peralihan dan contoh hewan dan tumbuhan
tumbuhanFauna
oriental,type
australia, type
peralihan Fauna
oriental,type
Menjelas kan ciri
10, 2 Mengidentifikasi ekosistem Fauna oriental,type serta contoh hewan
indinesia australia, type peralihan dan
tumbuhanFauna
oriental,type
menjelaskan Ciri-ciri Fauna peralihan serta
australia, type 3
contoh hewan dan tumbuhan
peralihan Fauna
oriental,type
australia, type
peralihan Menjelaskan type hewan dan tumbuhan
4
endemik

4
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di 2 x 45 menit
1
Manfaat pangan, bidang pangan
sandang, papan , obat,
10.3. Mendeskripsikan manfaat Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
ekologi, keilmuan, Manfaat kehati 2
keanekaragaman hayati bidang pangan
keindahan ekonomi,
kosmetik Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
3
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
4
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
5
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
6
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
7
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
8
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
9
bidang pangan
10.4. Mengkampanyekan upaya Pelestarian Menjelaskan kehati Menjelaskan pelestarian secara insitu 2 x 45 menit
pelestarian keanekaragaman hayati keanekaragarnan hayati secara in situ dan 1
di Indonesia dilakukan eksitu
Menjelaskan pelestarian secara ek situ
secara in ex situ 2

10.5 Menjelaskan prinsip, tujuan Dasar klasifikasi Tingakatan Menjelaskan tingkatan MH pada tumbuhan 2 x 45 menit
dan perkembangan klasifikasi makhluk hidup adalah klassifikasi
makhluk hidup persamaan dan perbedaan makhluk hidup pd 1
ciri. hewan dan
tumbuhan
Menjelaskan tingkatan MH pada hewan
2

Aturan Penulisan Tata nama ilmiah Menjelaskan cara penulisan tata nama ilmiah scr
Nama Ilmiah (Binomial scr binomial 3 binomial nomenclatur
Nomenklatur) nomenclatur

10.6 Mendeskripsikan kingdom-Klasifikasi MH 2,3,4,5,6, kingdom.


Plantae, 6 x 45 menit
kingdom pada makhluk hidup animalia,protista,
eubacteria, 1 Mendeskripsikan klassifikasi 2 kingdom
archaebakteri, fungi

2 Mendeskripsikan klassifikasi 3 kingdom

3 Mendeskripsikan klassifikasi 4 kingdom

4 Mendeskripsikan klassifikasi 5 kingdom


5 Mendeskripsikan klassifikasi 6 kingdom

Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (peka terhadap lingkungan), mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara
mandiri dalam melaksanakan keterampilan proses). bernalar kritis( mampu memproses informasi dan gagasan serta melakukan evaluasi terhadap prosedur
5 Profil Pelajar Pancasia yang dilakukan), kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil ) dan bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek
sederhana)

Keanekaragaman hayati adalah :variabilitas di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan lautan dan
ekosistem akuatik lain serta kompleks ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya.variabilitas di antara makhluk hidup dari semua sumber,
termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan lautan dan ekosistem akuatik lain serta kompleks ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya.
6 Glosarium
Macam keanaekaragaman hayati : . Keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem

Alur Tujuan ini disusun berdasarkan keperluan peserta didik untuk memahami, mengatasi, dan mengelola tantangan lingkungan, kesehatan, ketahanan
Rasional Penyusunan
ekosistem, dan keberlanjutan yang akan dihadapi oelh masyarakat kedepan. Alur ini mengarahkan peserta didik untuk berlatih memecahkan permasalahan
7 Alur Tujuan
dalam kehidupan sehari-hari melalui kerja ilmiah. Melalui pemahaman sains dan ketrampilan proses, akan mengarahkan peserta didik untuk ber implikasi
Pembelajaran
pada kesiapannya dalam menghadapi kehidupan saat ini dan masa depan

Mengetahui, Simpanggobah Mei 2023


Kepala SMA Negeri 1 Rambatan Guru Mata Pelajaran
Drs Khairul Efendi Abeto
NIP. 19630712 198803 1 014
MODUL AJAR
BIOLOGI
FASE E (KELAS X)

Biologi itu
PEMANASAN GLOBAL, KONSEP menarik
DAN SOLUSI

ABETO
NIM : 19031121
I.INFORMASI
UMUM
INDENTITAS Nama : ANNA TAUFANI S.Pt M.Pd
MODUL Mata Pelajaran : Biologi
Institusi : SMA N.I Rambatan
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas :X
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan ( 90 ‘)

KOMPETENSI Peserta didik sudah memahami Konsep


AWAL dan solusi global warming

PROFIL ✓ Beriman dan bertakwa


PELAJAR ✓ Mandiri
PANCASILA ✓ Berfikir krtitis
✓ Kreatif
✓ Komunikatif

SARANA Alat dan bahan yang digunakan:


DAN ✓ LKPD, alat tulis,
PRASARANA
TARGET Reguler
PESERTA
DIDIK
MODEL Tatap Muka,
PEMBELAJA
RAN

METODE
PEMBELA Diskusi, presentasi, pengamatan, project,
JARAN eksplorasi .
II. KOMPONEN INTI

Tujuan Pembelajaran:
• Peserta didik mampu memahami konsep gobal warming dan
solusinya

Pemahaman Bermakna:

Global warming menyebabkan peningkatan


terhadap suhu bumi dan terjadi perubahan
lingkungan

Pertanyaan Pemantik:

Apa itu global warming ? dan apa penyebabnya


Kegiatan Pembelajaran: pertemuan pertama

Pendahuluan • Memberi salam, berdoa dan membaca


(15 menit) Asmaul Husna sebelum pembelajaran dimulai
• Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan serta meminta peserta didik
bersama sama memperhatikan kebersihan
ruang kelas serta mencek kehadiran peserta
didik.
• Melalui Tanya jawab untuk mengingat
kembali tentang materi global warming dan
mengaitkannya dengan pelajaran yang
akan dipelajari
• Menyampaikan garis besar materi tentang
tingkatan keanekaragaman hayati

Inti • Peserta didik dibagi beberapa kelompok.


(60 menit) • Melalui study pustaka dan literature Masing-
masing kelompok mengidentifikasi dan
memahami tentang global warming (Fakta
perubahan lingkungan )
• Setiap kelompok menjawab pertanyaan
yang ada pada tabel di LKPD yang sudah
disediakan.
• Setiap kelompok mengkomunikasikan /
presentasikan hasil diskusi kelompoknya ke
depan kelas, dan kelompok lain
menanggapinya
• Pendidik menambahkan penjelasan yang
sudah disampaikan oleh peserta didik

Penutup • Memberikan umpan balik terhadap proses


(15 menit) pembelajaran.
• Memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan tentang global
warming (Fakta perubahan lingkungan )
• Melakukan refleksi belajar terhadap materi
dan proses pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan tentang:
✓ Tingkat kesulitan materi
✓ Strategi pembelajaran
✓ Cara belajar siswa
• Memberikan tindak lanjut dengan
mengingat-kan peserta didik untuk
mempelajari materi yang akan dibahas
dipertemuan berikutnya yaitu Global
warming (Peningkatan kadar CO2 Atmosfir
dibalik peningkatan suhu bumi) dan
mempersiapkan diri untuk menghadapi tes
atau evaluasi
• Menutup pembelajaran dengan
Alhamdulillah dan memberi salam
Refleksi guru
1. Apakah semua siswa terlibat dalam diskusi? Apa yang bisa dilakukan untuk
membuat siswa aktif bertanya dan berpendapat?
2. Apakah siswa dapat mengisi lembar pengamatan dengan lancar? Apa tantangan
yang mereka hadapi? Apakah hasil pengamatan siswa dapat menggambarkan
pemahaman mereka tentang global warming (fakta – fakta perubahan
lingkungan )

Bahan Ajar
• PENGENALAN KONSEP global warming (Fakta perubahan lingkungan )

1. Konsep Pemanasan global (global warming)


Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan
ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan di bumi.
Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu
atmosfer , laut, dan daratan. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
melonjak 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir. Jadi,fix
bumi kita sudah makin memanas.

Dampak /Fakta Pemanasan Global

1. Kepunahan Spesies Hewan

Banyak spesies hewan yang terancam punah karena pemanasan global. Cuaca ekstrem
yang diakibatkan oleh pemanasan global dapat menghancurkan habitat hewan serta
ekosistemnya. Misalnya fenomena melelehnya es di kutub utara menjadikan beruang
kutub kehilangan habitatnya sehingga mereka terancam punah.

2. Kelaparan dan Kemiskinan

Perubahan cuaca yang ekstrem dapat memicu kelaparan karena sumber makanan yang
semakin berkurang. Lahan dan ternak dapat mengalami kekurangan produktivitas
bahkan musnah dikarenakan pemanasan global. Selain itu, dampaknya pada masyarakat
adalah meningkatnya angka pengangguran dan menurunnya kesejahteraan.

3. Mencairnya Es di Kutub

Dampak pemanasan global yang pertama adalah mencairnya es di kutub. Hal ini
disebabkan adanya peningkatan suhu bumi. Dalam 30 tahun terakhir, jumlah es di kutub
yang mencair akibat pemansan global mencapai 28 triliun ton.
4. Peningkatan Volume Air Laut

Damapak yang ditimbulkan selanjutnya adalah peningkatan volume air laut akibat debit air
meningkat setelah triliunan ton es mencair.

Hal ini sangat berbahaya karena akan mengakibatkan banyak wilayah yang tergenang banjir dan
pulau kecil akan menghilang karena tenggelam.

5. Krisis Air Bersih

Pemanasan global juga bisa mengakibatkan terjadinya krisis air bersih. Hal ini disebabkan oleh
penguapan pada air di dalam permukaan tanah sehingga air bersih akan sulit didapatkan.

6. Kebakaran Hutan

Peningkatan suhu udara yang tinggi juga dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Kebakaran
besar yang pernah melanda California, Amerika Serikat pada tahun 2020 lalu juga disebut oleh
para ilmuwan disebabkan oleh meningkatnya suhu yang diakibatkan oleh pemasanan global

7. Kabut Asap

Kebakaran hutan yang dipicu oleh pemanasan global juga menimbulkan kabut asap yang
mengganggu dan sangat membahayakan kesehatan manusia.

8. Terjadinya Wabah Penyakit

Kenaikan suhu akibat pemanasan global juga berdampak buruk pada kesehatan tubuh, terutama
imunitas makhluk hiup akan menurun sehingga mudah terserang berbagai penyakit yang
dikhawatirkan akan menjadi wabah.

9. Rusaknya Terumbu Karang

Pemanasan global juga berdampak pada kerusakan terumbu karang yang merupakan habitat dan
sumber makanan berbagai biota laut.

10. Krisis Pangan

Dampak pemanasan global lainnya adalah meningkatnya suhu air laut. Perubahan suhu air laut
ini dapat menyebabkan kematian biota laut sehingga dapat menyebabkan krisis pangan akibat
hilangnya populasi ikan dan hewan laut.

11. Meningkatnya Kasus Alergi

Pemanasan global yang menyebabkan semakin hangatnya suhu udara ternyata dapat memicu
tanaman untuk melakukan penyerbukan lebih lama.
Nah, meningkatnya jumlah serbuk sari yang ada di udara pun memicu naiknya jumlah penderita
alergi. Maklum, serbuk sari tanaman merupakan salah satu penyebab alergi yang paling umum.

12. La nina dan El nino cuaca Ekstrem

El Nino adalah fenomena meningkatnya suhu Samudra Pasifik bagian timur. Sehingga, air
permukaan laut yang lebih hangat (kita sebut sebagai kolam panas) bergeser dari bagian barat
Samudra Pasifik (dekat Papua, Indonesia) ke arah timur (dekat Peru, Amerika Selatan).

Ciri El Nino

• Suhu udara meningkat dibandingkan suhu normal.

• Curah hujan rendah di dekat Papua (Indonesia).

• Curah hujan tinggi di dekat Peru (Amerika Selatan).

• Angin pasat dari arah timur melemah, karena angin yang seharusnya bergerak dari Peru
ke Papua (dalam kondisi normal) menjadi bergerak dari Papua ke Peru.

La Nina adalah fenomena menurunnya suhu Samudra Pasifik bagian timur. Jadi, yang suhunya
panas waktu El Nina adalah Samudra Pasifik bagian barat. Sehingga, kolam panas bergeser dari
bagian timur Samudra Pasifik (dekat Peru) ke arah barat (dekat Papua).

Ciri La Nina

• Suhu udara menurun dibandingkan suhu normal.

• Curah hujan tinggi di di dekat Papua (Indonesia).

• Curah hujan rendah di dekat Peru (Amerika Selatan).

• Angin pasat ke arah barat menguat, searah dengan kecepatan angin dalam kondisi
normal.

Beberapa dampak El Nino dan La Nina antara lain:

1. Wilayah Indonesia mengalami kekeringan saat El Nino.

Waktu El Nino terjadi, curah hujan di Indonesia menjadi rendah. Soalnya, suhu udara di bagian
barat Samudra Pasifik (dekat Papua) lebih panas, sehingga musim kemarau menjadi lebih lama.
Jadinya, wilayah Indonesia mengalami kekeringan.

2. Wilayah Indonesia terkena banjir saat La Nina.

Berkebalikan dengan El Nino, La Nina bikin curah hujan di Indonesia meningkat, sehingga
musim penghujan menjadi lebih lama. Ketersediaan air pun meningkat dan menyebabkan banjir
di wilayah-wilayah yang gue sebutin di atas.

3. Merebaknya berbagai penyakit.


Kekeringan akibat El Nino maupun banjir akibat La Nina bikin merebaknya berbagai penyakit,
seperti diare, kolera, dan leptospirosis.

Curah hujan yang tinggi karena La Nina juga bikin udara lebih lembap dan dingin. So, potensi
warga +62 buat terkena flu, Demam Berdarah Dengue (DBD), Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA), dan penyakit kulit juga lebih besar.

4. Gagal panen.

Menurut jurnal Fenomena Anomali Iklim El Nino dan La Nina: Kecenderungan Jangka Panjang
dan Pengaruhnya terhadap Produksi Pangan (2006), El Nino dan La Nina sama-sama ngerugiin
produksi pertanian.

Gue kasih contoh pertanian yang terkena pengaruh El Nino dan La Nina, ya. Waktu El Nino,
ketersediaan air kan menurun tuh, karena kekeringan. Jadinya, tanaman pertanian pun rusak
karena kekurangan air, apalagi tanaman yang baru ditanam. Soalnya, tanaman yang baru ditanam
nggak tahan terhadap kekurangan air. Akhirnya, gagal panen, deh.

Begitu juga waktu La Nina. Karena La Nina bikin Indonesia kelebihan air, tanaman-tanaman pun
jadi rusak. Kelembapan udara dan curah hujan yang tinggi waktu La Nina juga memicu
peningkatan hama dan banjir yang merusak tanaman.

5. Biaya melaut jadi lebih mahal.

Menurut jurnal Adaptasi Nelayan Perikanan Laut Tangkap dalam Menghadapi Perubahan
Iklim (2014), cuaca akibat El Nino dan La NIna bikin biaya melaut jadi naik.

Kok bisa? Soalnya, kolam panas kan bergeser tuh, waktu El Nino dan La Nina. Hal itu bikin
ikan-ikan di laut juga nyari tempat makan yang suhunya bersahabat dengan tubuh mereka.

Populasi ikan pun berpindah, dan nelayan harus nyari cara alternatif buat nemuin tempat baru
ikan-ikan tersebut. Kalau nggak, produksi ikan bakal menurun dan ngaruh ke penghasilan
nelayan.
Asesmen

• Asesmen selama proses pembelajaran ( formatif):


terlampir
• Asesmen pada akhir pembelajaran ( sumatif):
Tes tertulis (soal-soal terlampir)

Pengayaan dan Remedial

• Pengayaan akan diberikan pada peserta didik dengan


capaian tinggi
• Remedial akan diberikan kepada peserta didik yang
membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang.
1. Lembar Kegiatan

Nama :…………………………………..
LEMBAR PESERTA DIDIK Kelas :…………………………………..
Tanggal :……………………………………

TINGKATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI


Keanekaragaman hayati merupakan keberagaman yang ada pada makhluk
hidup. Keberaggaman dapat ditemukan pada tingkat gen, spesies atau jenis
dan ekosistem.

TUJUAN PEMBELAJARAN 1
Memahami global warming

Tugas 1.

• Kegiatan pengamatan dampak /fakta terjadi global warming pada gambar di


bawah ini
Petunjuk: Amatilah gambar dampak pemanasan global di bawah ini, berii penjelasan
masing – masing gambar

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4
Gambar 5 Gambar 6

Pertanyaan:
Apa yang ananda fikirkan tentang hal di atas ? dan apa yang bias ananda perbuat terkait
peristiwa di atas ?
Jawaban:.............................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

NILAI:

PARAF
GURU

2. Asesmen

a. Asesmen formatif (observasi selama proses pembelajaran)

Instrumen Penilaian Sikap


Lembar Observasi Penilaian Sikap Saat Diskusi

Sekolah : SMA Negeri I Rambatan


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X /1
Materi : Global Warming (fakta/Dampak global warming)
Kelas : X
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Pertemuan ke : 1
No Tanggal Nama Siswa Kejadian/Perilaku Sikap - / Butir Tindak
+ Sikap lanjut
1
2
3

Indikator Penilaian Sikap :

No Nama Siswa Skor


Kerja sama Toleransi Responsif Proaktif Santun
1
2

Berikan skor pada kolom sesuai hasil pengamatan!


Skor 1 : Jika tidak pernah berprilaku dalam kegiatan
Skor 2 : Jika kadang-kadang berprilaku dalam kegiatan
Skor 3 : Jika sering berprilaku dalam kegiatan
Skor 4 : Jika selalul berprilaku dalam kegiatan

Pedoman/rumus penskoran:
Nilai: Jumlah Skor X 100 %
20

Predikat Nilai
Sangat baik (SB) 80 ≤ 𝐴𝐵 ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ 𝐴𝐵 ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ 𝐴𝐵 ≤ 69
Kurang (K) 50 ≤ 𝐴𝐵 ≤ 59

b. Asesmen sumatif

Kompetensi Indikator Soal Soal


yang akan
dicapai

Diberikan sebuah Soal 1 El Nino dan La Nina merupakan fenomena


Menjelaskan pernyataan peserta anomali yang terjadi di Samudera Pasifik bagian
dampak dari didik dapat timur dan barat yang berdampak pada wilayah
global warming menjelaskan akibat daratan di sekitarnya. Bencana alam merupakan
la nina dan elnino konsekuensi yang tidak dapat dihindari akibat
dari terjadinya El Nino dan La Nina. Maka dari
itu, manakah di antara bencana alam di bawah ini
yang dapat terjadi akibat peristiwa El Nino dan la
Nina di Samudra Pasifik?
A. Banjir di wilayah Papua selama terjadinya El Nino
B. Kekeringan di wilayah Papua selama terjadinya La
Nina
C. Banjir di wilayah Peru selama terjadinya El Nino
D. Badai tropis di wilayah Papua selama terjadinya
La Nina
E. Badai tropis di wilayah Peru selama terjadinya El
Nino
Kompetensi Indikator Soal Soal
yang akan
dicapai

Soal 2
La Nina berdampak pada suhu permukaan yang lebih
tinggi di wilayah Samudera Pasifik bagian barat
dibandingkan Samudera Pasifik bagian timur. Apa
dampak yang terjadi kepada pola angin tetap di
Samudera Pasifik pada saat La Nina terjadi?
A. Menguatnya angin pasat
B. Melemahnya angin pasat
C. Angin pasat berhembus dari Samudra Pasifik
bagian barat ke timur
D. Angin pasat berhembus dari Samudra Pasifik
bagian timur ke barat
E. Angin pasat datang dari segala arah

Kunci soal:
1. C. Banjir di wilayah Peru selama terjadinya El Nino.
Pembahasan
El Nino mengakibatkan curah hujan rendah di wilayah Papua, sehingga terjadi
kekeringan di wilayah tersebut. Sebaliknya, El Nino bikin curah hujan di wilayah Peru
lebih tinggi, dan musim hujan di sana jadi lebih lama. Jadi, El Nino bikin kekeringan di
Papua dan banjir di wilayah Peru.
La Nina kebalikan dari El Nino. La Nina menyebabkan curah hujan di wilayah Papua
meningkat, sehingga musim penghujan lebih lama di sana. Sebaliknya, La Nina bikin
wilayah Peru mengalami kekeringan, karena curah hujan di sana rendah.
2. A. Menguatnya angin pasat.
Pembahasan
Yang ditanyakan dalam soal ini adalah dampak La Nina terhadap angin tetap, alias angin
pasat.
Waktu La Nina, angin pasat bergerak dari timur (dekat Peru) ke arah barat Samudra
Pasifik (dekat Papua). Angin pasat ini searah dengan kecepatan angin dalam kondisi
normal. Sehingga, angin pasat menguat.
La Nina adalah fenomena menurunnya suhu Samudra Pasifik bagian timur. Jadi, yang
suhunya panas waktu El Nina adalah Samudra Pasifik bagian barat. Sehingga, kolam
panas bergeser dari bagian timur Samudra Pasifik (dekat Peru) ke arah barat (dekat
Papua)

Skore: Jumlah betul X 100


12

3. Bahan Bacaan
KementrianPendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indinesia. Ilmu
Pengetahuan Alam
https://kumparan.com
4. Glosarium
Global Warming adalah pemanasan dengan meningkatnya suhu bumi
La nina adalah fenomena menurunnya suhu Samudra Pasifik bagian timur
El nino adalah meningkatnya suhu Samudra Pasifik bagian timur. Sehingga, air
permukaan laut yang lebih hangat

5. Daftar Pustaka

KementrianPendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indinesia. Ilmu


Pengetahuan Alam
https://kumparan.com

Mengetahui Simpanggobah, Januari 2023


Kepala SMA Negeri 1 Rambatan Guru Mata Pelajaran

Drs Khairul Efendi Abeto


NIP. 19630712 198803 1 014
MODUL AJAR
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
BIOLOGI KELAS X FASE E

ABETO
SMA NEGERI I RAMBATAN
1
Informasi Umum
A. Identitas Modul
Nama Penyusun : ABETO
Instansi : SMA NEGERI I RAMBATAN
Tahun : 2023
Jenjang : SMA
Kelas : X / FASE E
Alokasi Waktu : 18 JP ( 9 x pertemuan )

B. Kompetensi Awal
Setelah mempelajari materi peserta didik mampu
1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup
2. Konsep keanekaragaman makhluk hidup

C. Profil Pelajar Pancasila


Profil pelajar pancasila yang diharapkan adalah :
1. Beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa dan berakhlah mulia
2. Berkebinnekaan global
3. Gotong royong
4. Kreatif
5. Mandiri
6. Bernalar kritis

D. Sarana dan prasarana


Sarana :
Lup, Macam-macam tumbuhan di pekarangan ,lingkungan
Pra sarana :
1. Buku Biologi kelas X
2. Modul Praktikum/LKPD
3. Laptop, Hp Android

E. Target Peserta Didik


36 Orang peserta didik

F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah
Kombinasi tatap muka dan Discovery Learning

G. Jenis asesmen
Formatif ( Lisan dan tulisan ) dan sumatif

2
H. Metode
Diskusi, presentasi, pengamatan, project, eksplorasi .
I. Kelengkapan perangkat ajar
LKPD, rubrik penilaian, foto pancingan diskusi,Buku sumber

I. Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1.1. Peserta didik mampu mengidentifikasi tingkat keanekaragaman makhluk hidup dengan
menyajikan laporan dari hasil pengamatan dari lingkungan sekitar.
1.2. Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman makhluk hidup di Indonesia.
Dengan menyajikan laporan dari hasil pengamatan lingkungan.

Pertemuan 2
1.1. Peserta didik mampu mendeskripsikan manfaat keanekaragaman makhluk hidup
1.2. Peserta didik mampu merumuskan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup

B. Pemahaman Bermakna
Setelah mempelajari materi Keanekaragaman hayati
Pertemuan 1
1.1. Peserta didik mampu mengidentifikasi tingkat keanekaragaman makhluk hidup
1.2. Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman makhluk hidup di Indonesia

Pertemuan 2
1.1. Peserta didik mampu mendeskripsikan manfaat keanekaragaman makhluk
1.2. Peserta didik mampu merumuskan upaya pelestarian keanekaragaman makhluk hidup

C. Pertanyaan Pemantik
1.1. Apa yang yang di maksud dengan keanekaragaman ?
1.2. Apa manfaat dari tanaman kunyit dalam kehidupan ?

D. Kegiatan Pembelajaran :
1. Pengenalan Konsep keanekaragaman makhluk hidup dan tingkat keanekaragaman
makhluk hidup
2. Klasifikasi makhluk hidup
3. Makhluk hidup di dalam ekosistem
E. Persiapan Pembelajaran
1. Memperhatikan lingkungan kelas dalam keadaan bersih dan rapi
2. Memperhatikan keadaan siswa, pakaian dan atribut pakaian sudah rapi

3
3. Mempersiapkan bahan-bahan yang akan di pelajari, misalnya lup, penggaris, gambar
macam-macam makhluk hidup.macam warna bunga mawar.

Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

A. Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai
sikap disiplin
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya
3. Pembagian kelompok belajar diskusi
B. Kegiatan Inti
1. Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi
Keanekaragaman gen, jenis, ekosistem dengan memperhatikan gambar-gambar yang berkaitan
dengan keanekaragaman hayati yang ditayangkan oleh guru (Profil Kreatif dan mandiri )
2. Peserta didik melakukan pengamatan pada tanaman yang ada dipekarangan rumah misalnya
macam-macam tanaman, dan melihat variasinya berkaitan dengan Keanekaragaman gen dan
menuliskan hasil pengamatan pada LKPD yang sudah diberikan
3. Peserta didik diminta mendiskusikan hasil pengamatannya dan mencatat fakta-fakta yang
ditemukan, serta menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan (gotong royong dan
bernalar kritis )
4. Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan tentang Keanekaragaman Gen,
Keanekaragaman Jenis & Keanekaragaman ekosistem

C. Kegiatan Penutup
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi keanekaragaman hayati Indinesia dan manfaat keanekaragaman hayati
yang akan dibahas dipertemuan berikutnya

Refleksi guru
1. Apakah semua siswa terlibat dalam diskusi? Apa yang bisa dilakukan untuk membuat siswa
aktif bertanya dan berpendapat?

4
2. Apakah siswa dapat mengisi lembar pengamatan dengan lancar? Apa tantangan yang mereka
hadapi? Apakah hasil pengamatan siswa dapat menggambarkan pemahaman mereka tentang
keanekaragaman hayati (makhluk hidup )

Bahan Ajar 1 Pertemuan 1:

PENGENALAN KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI

1. Konsep Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang menunjukkan adanya
variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya. Keanekaragaman hayati disebut juga
biodiversitas (biodiversity), meliputi keseluruhan berbagai variasi yang terdapat pada tingkat gen,
jenis, dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman ini terjadi karena adanya pengaruh faktor
genetik dan faktor lingkungan yang memengaruhi fenotip (ekspresi gen). secara garis besar
keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkat yaitu sebagai berikut.
2. Tingkatan Keanekaragaman Hayati (Makhluk hidup)
a. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam satu jenis atau spesies makhluk
hidup. Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya susunan genetik sehingga
berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip (penampakan luar) suatu makhluk hidup
Keanekaragaman gen menunjukkan adanya variasi susunan gen pada individu-individu
sejenis. Gen-gen tersebut mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup,
seperti tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya.
b. Keanekaragaman Jenis/Spesies
Keanekaragaman jenis (spesies) adalah keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada
berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus atau famili yang sama. Pada berbagai
spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat. Contohnya adalah Keanekaragaman jenis
pada Panthera tigris (harimau , Panthera leo singa ), Panthera pardus(macan tutul )

c. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang terdiri dari
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat. Keanekaragaman ekosistem ini
terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis (spesies).contoh
keanekargaman ekosistem : sawah, hutan, pantai

KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA

Memiliki tumbuhan tipe Indo-Malaya dengn areal paling luas.


1. Flora Indo-Malaya adalah tumbuhan yang hidup di India, vietnam, Thailand, Malaysia,
Indonesia, dan Philipina.

5
2. flora yang tumbuh di Indonesia, Malaysia, dan Philipina sering disebut sebagai Flora
malesiana.
Memiliki hewan tipe Oriental (Asia), Australia, dan peralihan.
3. Fauna tipe Oriental
4. Wilayah bagian barat indonesia yang meliputi: pulau jawa, bali, sumatra, dan kalimantan.

Ciri-ciri Fauna oriental:


1. Memiliki banyak spesies lvlamalia yang berukuran besar, misal: gajah,
banteng,badak, dan harimau.
2. Mamalia berkantung sedikit, bahkan hampir tidak ada.
3. Terdapat berbagai macam kera /primata
4. Burung-burung oriental memiliki warna yang kurang menarik, namun dapat berkicau
(suaranya merdu), misal: jalak bali, burung cucak rawa, da.n burung murai.

Fauna tipe Australia


Terdapat di wilayah timur Indonesia, yaitu pulau Irian Jaya, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Ciri-ciri fauna tipe Ausrralia:

1. Memiliki Mamalia berukuran kecil


2. Memiliki banyak hewan berkantung, misal kanguru,kuskus, bandicot. dan oposurn.
Tidak terdapat spesies kera
Memiliki jenis-jenis bunrng yang memiliki warna yang beragam dan menarik, tapi tidak dapat
berkicau. Misal, burung cenderawasih di Irian.
Fauna tipe peralihan
1. Terdapat di pulau Sulawesi, hewan-hcwan yang terdapat di Sulawesi berasal dari asia dan
australia.sulawesi terdapat banyak hewan endemik, misal: primata primitif Tarsius
spectrum, musang sulawesi, babirusa, anoa, maleo, dan berbagai jenis kupu=kupu.
Flora dan Fauna Indonesia memiliki banyak hewan dan tumbuhan langka
1. Tumbuhan langka Indonesia. misalnya, kluwak, bedali, bungur, mundu, sawo kecik,
gandaria, putat, kepuh, nangka celeng, winong, bayur, matoa dan sukun bcrbiji
(Artocarpus communis)
2. Hewan langka di Indonesia, misalnya, babirusa, harimau sumatra, harimau jawa, macan
kumbang, orangutan, tapir, gajah asia, bekantan, komodo, cendrawasih, kanguru,
maleo,buaya muara, rangkong, buaya irian, kasuari, penyu hijau, penyu tempayan, sanca
hijau, sanca bodo, dan bunglon sisir.

Memiliki hewan dan tumbuhan endemik


1. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan yang
hanya ada di indonesia, tidak ada di negara lain.
Contoh hewan endemik: harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), jalak bali
putih (Leucopsar rothchildi) di bali, badak bercula satu di ujung kulon
(Rhinoceros sondaicus),Binturong (Arctictis binturong), monyet Presby t i s ,

6
tarsius (Tarsius bancanus) di sulawesi utara, kukang, maleo di sulawesi, Komodo
(Varanus komodoensls) di Pulau Komodo dan sekitarnya.
2. Tumbuhan endemik, misal:
• Raflesia arnoldii di sumatra barat, bengkulu, dan aceh;
• Raflesia borneensis di kalimantan,
• Raflesia ciliata di kalimantan timur
• Raflesia horsfildll di Java.
• Raflesia rochussenii di jawa barat
• Raflesia contleti di sumatra bagian timur.
Kriteria untuk mengukur ketercapaian hasil belajar
1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep keanekaragaman hayati melalui diskusi dengan benar
2. Peserta didik dapat mengelompokkan tingkatan keanekaragaman hayati dengan melalui
pengamatan dengan benar
Proses Asesmen
1. Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Hasil pengamatan berupa jawaban
dan partisipasi peserta didik dalam diskusi dapat dicatat dalam jurnal untuk ditinjau kembali.
2. Guru memeriksa kelengkapan lembar pengamatan peserta didik.

Pertemuan 2
Langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa menurut agama dan kepercayaan
masing-masing untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran sebagai sikap disiplin
2. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
terhadap materi sebelumnya, mengingatkan kembali materi dengan bertanya,
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi Keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan karakteristik wilayahnya, penyebarannya (Biogeografi) dan ekosistem
perairannya dalam kehidupan sehari-hari
B. Pembagian kelompok belajar diskusi

C. Kegiatan Inti

1. Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi
Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan karakteristik wilayahnya, penyebarannya
(Biogeografi) dan ekosistem perairannya melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/eksperimen, mengasosiasikan mengolah informasi,
mengomunikasikan. dengan memperhatikan gambar-gambar yang berkaitan dengan
keanekaragaman hayati yang ditayangkan oleh guru (Profil Kreatif)
2. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan diskusi tentang manfaat dan upaya pelestraian
keanekaragaman hayati.

7
• Peserta didik mengamati macam-macam hewan & tumbuhan khas dan endemik di
Indonesia
• Peserta didik mengamati garis Wallace dan garis Webber membagi wilayah Indonesia
menjadi tiga bagian
• Peserta didik mengamati macam-macam vegetasi dan ciri-cirinya dan Gambar yang
menunjukkan pembagian daerah ekosistem air tawar berdasarkan intensitas cahaya yang
diterima menuliskan hasil pengamatan pada LKPD yang sudah diberikan

3. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal, mengemukakan pendapat atas


presentasi yang dilakukan tentang Keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan
karakteristik wilayahnya, penyebarannya (Biogeografi) dan ekosistem perairannya ) dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan, bertanya atas presentasi yang dilakukan,
dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya
4. Guru dan Peserta didik menarik sebuah kesimpulan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan tentang Keanekaragaman hayati Indonesia
berdasarkan karakteristik wilayahnya, penyebarannya (Biogeografi) dan ekosistem perairannya

D. Kegiatan Penutup
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya

Refleksi guru

1. Apakah semua siswa terlibat dalam diskusi? Apa yang bisa dilakukan untuk membuat siswa aktif
bertanya dan berpendapat?
2. Apakah siswa dapat mengisi lembar pengamatan dengan lancar? Apa tantangan yang mereka
hadapi? Apakah hasil pengamatan siswa dapat menggambarkan pemahaman mereka

Bahan Ajar 2 Pertemuan 2

A. Manfaat Keanekaragaman Hayati


1. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan
Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia adalah beras yang diperoleh dari tanaman
padi (Oryza sativa).Namun, di beberapa daerah, makanan pokok penduduk adalah jagung,
singkong, ubi jalar, talas, atau sagu. Selain kaya akan tanaman penghasil bahan makanan
pokok, Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil buah dan sayuran. Diperkirakan terdapat
sekitar 400 jenis tamanam penghasil buah, contohnya sirsak (Annona muricata), jeruk bali
(Citrus maxima), rambutan (Nephelium lappaceum), duku (Lansium domesticum), durian
(Durio zibethinus), manggis (Garcinia mangostana), markisa (Passiflora edulis), mangga
(Mangifera indica), dan matoa (Pometia pinnata).

8
Terdapat sekitar 370 jenis tanaman penghasil sayuran, antara lain sawi, kangkung, katuk,
kacang panjang, buncis, bayam, terung, kol (kubis), seledri, dan bawang kucai.Ada sekitar 70
jenis tanaman berumbi, misalnya kunyit kuning, jahe, lengkuas, temulawak, wortel, lobak,
talas, singkong, ubi jalar, dan bawang putih.Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil
rempah-rempah yang jumlahnya sekitar 55 jenis, antara lain merica (Piper nigrum), cengkeh
(Eugenia aromatica), pala (Myristica fragrans), dan ketumbar (Coriandrum sativum).
Sumber makanan juga berasal dari aneka ragam hewan darat, air tawar, dan air
laut.Contohnya, sapi, kambing, kelinci, burung, ayam, ikan lele, belut, kepiting, kerang, dan
udang.

2. Keanekaragaman hayati sebagai sumber obat-obatan


Indonesia memiliki sektar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies di antaranya merupakan
tanaman obat dan sekitar 250 spesies tanaman obat tersebut digunakan dalam industri obat
herbal lokal.

Beberapa tanaman obat beserta kegunaanya adalah sebagai berikut.

a. Buah merah (Pandanus conoideus)


dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati kanker
(tumor), kolesterol tinggi, dan diabetes.
b. Mengkudu (Morinda citrifolia) untuk
menurunkan tekanan darah tinggi.
c. Kina (Chinchona calisaya, Chinchona
officinalis), kulitnya mengandung alkaloid kina
(quinine) untuk obat malaria. Gambar 20. Buah merah
Selain tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis hewan (Pandanus conoideus) juga
dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan, antara lain
sebagai berikut.
a. Madu dari lebah dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
b. Ular, bagian daging dan lemaknya dipercaya dapat mengobati penyakit kulit (gatal-
gatal).

3. Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik


Beberapa tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuatan kosmetik, antara lain sebagai
berikut.
a. Bunga mawar (Rosa hybrida), melati (Jasminum grandiflorum), cendana (Santalum
album), kenanga (Cananga odorata), dan kemuning (Murraya exotica) dimanfaatkan
untuk wewangian (parfum).
b. Kemuning, bengkoang, alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur tradisional untuk
menghasilkan kulit.

9
c. Urang-aring (Eclipta alba), mangkokan, pandan, minyak kelapa, dan lidah buaya (Aloe
vera) digunakan untuk pelumas dan penghitam rambut

4. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang


Beberapa jenis tanaman digunakan untuk bahan sandang atau pakaian, antara lain sebagai
berikut.
a. Rami (Boehmeria nivea), kapas (Gossypium arboreum), pisang hutan atau abaca (Musa
textilis), sisal (Agave sisalana), kenaf (Hibiscus cannabicus), jute (Corchorus capsularis)
dimanfaatkan seratnya untuk dipintal menjadi kain atau bahan pakaian.
b. Tanaman labu air (Lagenaria siceraria) dimanfaatkan oleh Suku Dani di lembah Baliem
(Papua) untuk membuat koteka (horim) laki-laki. Sementara untuk membuat pakaian
wanita, digunakan tumbuhan wen (Ficus drupacea) dan kem (Eleocharis dulcis).
,Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, antara lain
sebagai berikut.
a. Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi.
b. Kulit beberapa hewan, misalnya sapi dan kambing dapat dimanfaatkan untuk membuat
jaket.
c. Kulit sapi digunakan untuk membuat sepatu.
d. Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian.

5. Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan


Sebagian besar rumah diIndonesia menggunakan kayu, terutama rumah adat. Kayu
dimanfaatkan untuk membuat jendela, pintu, tiang, dan alas atap. Beberapa tumbuhan yang
dimanfaatkan kayunya, antara lain jati (Tectona grandis), kelapa (Cocos nucifera), nagka
(Artocarpus heterophyllus), meranti (Shorea acuminata), keruing (Dipterocarpus borneensis),
rasamala (Altingia excelsa), ulin (Eusideroxylon zwageri), dan bambu (Dendrocalamus asper).
Di Pulau Timor fan Alor, daun lontar (Borassus flabellifer) dan gebang (Corypha utan)
digunakan untuk membuat atap dan diding rumah. Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa
fruticans, Oncosperma tigilarium, dan Oncosperma horridum) juga dimanfaatkan untuk
membuat rumah di Sumatra dan Kalimantan. Di Pulau Timor, alang-alang (Imperata
cylindrica) dimanfaatkan untuk membut atap rumah.

6. Keanekaragaman hayati sebagai aspek budaya


Penduduk Indonesia yang menghuni kepulauan nusantara memiliki keanekaragaman suku dan
budaya yang tinggi. Terdapat sekitar 350 entis (suku) dengan agama dan kepercayaan, budaya,
serta adat-istiadat yang berbeda. Dalam menjalankan upacara ritual keagamaan dan
kepercayaanya, penyelenggaraan upacara adat dan pesta tradisional seringkali memanfaatkan

10
beragam jenis tumbuhan dan hewan. Beberapa upacara ritual keagamaan dan kepercayaan,
upacara adat, serta pesta tradisional tersebut, antara lain sebagai berikut.
a. Budaya nyekar (ziarah kubur) pada masyarakat Jawa menggunakan bunga mawar,
kenanga, kantil, dan melati.
b. Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang dianggap
memiliki nilai magis saat memandikan jenazah, misalnya limau, daun kelapa, pisang,
dan rempah-rempah.
c. Upacara Ngaben di Bali menggunakan 39 jenis tumbuhan yang mengandung minyak
atsiri yang berbau harum, antara lain kenanga, melati, cempaka, pandan, sirih, dan
cendana. Tebu hitam dan kelapa gading juga digunakan untuk menghanyutkan abu
jenazah ke sungai.
d. Umat Islam menggunakan hewan ternak (kambing, sapi, dan kerbau) pada hari raya
Qurban.
e. Umat Nasrani menggunakan pohon cemara (Araucaria sp. dan Casuarina equisetifolia)
saat perayaan natal.
7. Keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah
Plasma nutfah (sumber daya genetik) adalah bagian tubuh tumbuhan, hewan, atau
mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. Setiap organisme
yang masih liar di alam maupun yang sudah dibudidayakan manusia mengandung plasma
nutfah. Plasma nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies, misalnya
spesies yang tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas tinggi. Plasma nutfah
akan mempertahankan mutu sifat dari organisme dari generasi ke generasi berikutnya,
misalnya padi Rojolele akan mewariskan sifat pulen dan rasa enak, serta ubi jalar Cilembu dan
buah duku Palembang akan mewariskan sifat rasa manis. Keanekaragaman plasma nutfah
dapat tetap terjaga melalui pelestarian semua jenis organisme.

8. Berkurangnya Keanekaragaman Hayati


Pada saat ini, kegiatan manusia di Indonesia sering mengakibatkan terjadinya kerusakan alam
yang memicu berkurangnya biodiversitas. Kerusakan alam terjadi saat sebagian masyarakat
Indonesia sudah tidak hidup serasi dengan lingkungan. Ketidakserasian kondisi antara
manusia dan lingkungan terutama disebabkan oleh pertumbuhan populasi manusia yang turut
meningkatkan kebutuhan terhadap pangan, papan, sandang, dan hiburan.
Beberapa faktor yang memengaruhi berkurangnya biodiversitas adalah sebagai
berikut.
1. Kerusakan Habitat Asli
Terjadinya kerusakan pada habitat asli berdampak pada hilangnya habitat tersebut.Daftar
merah IUCN (International Union for Conversation of Nature) menunjukkan bahwa
hilangnya habitat diakibatkan oleh manajemen pertanian dan hutan yang tidak
berkelanjutan.Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan semakin bertambah pula

11
kebutuhan yang harus dipenuhi, sementara lahan yang tersedia untuk kehidupan tumbuhan
dan hewan semakin sempit.
2. Pencemaran Tanah, Udara, dan Air
Zat pencemar (polutan) adalah produk buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia, yang
dapat mencemari air, tanah, dan udara. Beberapa polutan berbahaya bagi organisme.
Nitrogen oksida dan sulfur oksida hasil dari kendaraan bermotor jika bereaksi dengan air
akan membentuk hujan asam yang merusak ekosistem.

3. Perubahan Iklim
Pencemaran udara oleh gas karbon dioksida (CO2) dapat menyebabkan perubahan iklim
yang menimbulkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca meningkatkan suhu udara 1-3oC
dalam kurun waktu 100 tahun, yang menyebabkan pencairan es di kutub dan kenaikan
permukaan air laut.
4. Eksploitasi Tanaman dan Hewan
Eksploitasi tanaman dan hewan yang berlebihan dapat menyebabkan kepunahan spesies-
spesies tertentu, apalagi jika tidak diimbangi dengan usaha pengembangbiakannya.
5. Adanya Spesies Pendatang
Masuknya spesies dari luar ke suatu daerah seringkali mendesak spesies lokal yang penting
dan langka. Contohnya ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis), spesies endemik Danau
Ayamaru, Papua Barat, terancam punah karena dimangsa oleh ikan mas (Cyprinus carpio)
yang dibawa dari Jepang dan menjadi spesies invasif di danau tersebut.
6. Industrialisasi Pertanian dan Hutan
Petani cenderung menanam tumbuhan atau memelihara hewan yang bersifat unggul dan
menguntungkan.Selain itu, lahan pertanian atau hutan industri umumnya hanya ditanami
satu jenis tanaman, misalnya teh, karet, dan kopi.Hal ini dapat menurunkan
keanekaragaman hayati tingkat spesies.

B. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati


Berkurangnya keanekaragaman hayati menyebabkan semakin sedikit pula manfaat yang
dapat diperoleh manusia. Penurunan biodiversitas dapat dicegah dengan cara melakukan
pelestarian (konservasi). Konservasi dapat dilakukan secarainsitu maupun eksitu.
1. Konservasi insitu adalah konservasi yang dilakukan di habitat aslinya, yaitu dengan
mendirikan cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, dan taman
laut. Contohnya cagar alam Rafflesia di Bengkulu dan suaka margasatwa di Pulau Komodo.
2. Konservasi eksitu adalah konservasi yang dilakukan di luar habitat aslinya, yaitu dengan
mendirikan kebun raya, taman safari, kebun koleksi, atau kebun binatang. Contohnya,
Taman Safari Puncak dan Kebun Raya Bogor.
Dari hasil kerja sama dengan lembaga konservasiinternasional, terlah dilakukan
pengembangan kawasn konservasi menjadi cagar biosfer yang merupakan kawasan dengan
ekosistem terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi biodiversitas melalui

12
pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan. Cagar biosfer yang ada di Indonesia antara lain
Kebun Raya Cibodas, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman
Nasional Bukit Batu, dan Taman Nasional Wakatobi

Kriteria untuk mengukur ketercapaian hasil belajar

1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep keanekaragaman hayati melalui diskusi dengan benar
2. Peserta didik dapat mengelompokkan tingkatan keanekaragaman hayati dengan melalui
pengamatan dengan benar

Proses Asesmen

• Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Hasil pengamatan berupa jawaban dan
partisipasi peserta didik dalam diskusi dapat dicatat dalam jurnal untuk ditinjau kembali.
• Guru memeriksa kelengkapan lembar pengamatan peserta didik.
A. Kegiatan Penutup
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya

Refleksi guru
1. Apakah semua siswa terlibat dalam diskusi? Apa yang bisa dilakukan untuk membuat siswa aktif
bertanya dan berpendapat?
2. Apakah siswa dapat mengisi lembar pengamatan dengan lancar? Apa tantangan yang mereka
hadapi? Apakah hasil pengamatan siswa dapat menggambarkan pemahaman mereka tentang
klasifikasi / mengelompokkan makhluk hidup

Kriteria untuk mengukur ketercapaian hasil belajar


1. Peserta didik dapat menjelaskan konsep keanekaragaman hayati melalui diskusi dengan benar
2. Peserta didik dapat mengelompokkan tingkatan keanekaragaman hayati dengan melalui
pengamatan dengan benar

Proses Asesmen
• Guru melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung. Hasil pengamatan berupa jawaban dan
partisipasi peserta didik dalam diskusi dapat dicatat dalam jurnal untuk ditinjau kembali.
• Guru memeriksa kelengkapan lembar pengamatan peserta didik

Asesmen
A. Asesmen Formatif

13
• Sikap (profil pelajar pancasila )
Observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan anekdotal
Jenis dan Bentuk Asesmen:

1) Asesmen Formatif (Selama proses pembelajaran): Sikap, Performa


a. Lembar observasi sikap (Profil Pelajar Pancasila)
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan. : SMA NEGERI I RAMBATAN
Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Biologi
Hari/tanggal :
No Nama Siswa Kejadian / Perilaku
Profil Pelajar Pancasila
Beriman Dan Berkebhi Bernalar Kreati Man Gotong
Bertakwa nekaan Kritis f diri Royong
Kepada Global
Tuhan Yang
Maha Esa
1

10

dst

14
• Performa

Presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb


INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Nama Satuan pendidikan : SMA NEGERI I RAMBATAN
Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Biologi

Kisi-Kisi Materi Tujuan Teknik


Pembelajaran Penilaian
Kompetensi

1.1 Menyajikan dan Keanekaragaman Peserta didik Diskusi dan


menganalisis hayati dapat presentasi
hasil diskusi mengnalisis
kelompok keanekaragaman
tentang hayati
keanekaragaman
hayati

Rubrik Penilaian Keterampilan Presentasi

No Nama Kelengkapan Penulisan Kemampuan Total Nil Kriter


Peserta Materi Materi / Presentasi Skor ai ia
Didik Tampilan Ak
hir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

15
2

Nilai Perolehan = skor Perolehan X 10


skor maksimal

Pedoman Penskoran

No Aspek Kriteria Yang Dinilai Skor


Mak
s

1 Kelengkapan materi • Presentasi terdiri atas, judul, isi materi dan daftar
pustaka

• Presentasi sistematis sesuai materi

• Menuliskan rumusan masalah

• Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang


sesuai dengan materi

• kriteria yang terpenuhi semua

• Hanya 3 kriteria yang terpenuhi

• Hanya 2 kriteria yang terpenuhi

• Hanya 1 kriteria yang terpenuhi

2 Penulisan materi dan • Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point
tampilan
• Tulisan terbaca dengan jelas dan menarik

• Isi materi ringkas dan berbobot

• Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi

• kriteria yang terpenuhi semua

• Hanya 3 kriteria yang terpenuhi

• Hanya 2 kriteria yang terpenuhi

16
• Hanya 1 kriteria yang terpenuhi

3 Kemampuan • Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas


presentasi • Seluruh anggota berperan serta aktif

• Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi


dengan baik

• Manajemen waktu yang baik

• Hanya 3 kriteria yang terpenuhi

• Hanya 2 kriteria yang terpenuhi

• Hanya 1 kriteria yang terpenuhi

Instrument Penilaian Diskusi

No Nama Penguasaan Kemampuan Kemam Kemampuan Total Kri


Peserta Materi Menjawab puan Menyelesaikan Skor teria
Didik Diskusi Pertanyaan Mengola Masalah
h Kata

Keterangan:

• Penguasaan materi diskusi : skor 1 – 25

• Kemampuan menjawab pertanyaan: skor 1 – 25

• Kemampuan mengolah kata : skor 1 – 25

• Kemampuan menyelesaikan masalah : skor 1 – 25

Kriteria Nilai

81 – 100 :A

71 - 80 :B

17
61 – 70 :C

<61 :D

Asesmen Sumatif (Di Akhir Pembelajaran) : Tertulis

• Tertulis

Tes objektif : essay, pilihan ganda, isisan, jawaban singkat, benar-salah

INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS

Nama Satuan pendidikan : SMA Excellent Nurul Ikhlas

Tahun pelajaran : 2021/2022

Kelas/Semester : X / Semester I

Mata Pelajaran : Biologi

Waktu Asesmen : Akhir Pembelajaran

Durasi : 2 Jam Pembelajaran

KISI – KISI

KETERANGAN :

LOTS = C1 s.d C3 HOTS = C4 s.d C6 L = Level

C1 = Mengingat C4 = Analisis L1 = Level 1 (pengetahuan)

C2 = Memahami C5 = Evaluasi L2 = Level 2


(mengaplikasikan)

C3 = Menerapkan C6 = Menciptakan L3 = Level 3 (pemikiran)

18
19
KISI-KISI SOAL
LAMPIRAN 1

A. PENILAIAN PENGETAHUAN

- INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

KISI-KISI SOAL
Ranah
Kunci
Capaian Tujuan Indikator Butir Penge No.
Butir Soal Jawaba
Pembelajaran Pelajaran Soal tahua Soal
n
n
2. 1.Menjelas Disajikan C2 Perhatikanlah gambar berikut! 1 B
Keanekaragam kan gambar 1. 4
an hayati keanekara beberapa jenis
/makhluk gaman buah, peserta
hidup dan hayati didik mampu
peranannya tingkat menentukan
gen keanekaragam
an hayati 2. 5
tngkat gen

20
3. 6

Yang merupakan keanekargaman hayati tingkat


gen adalah yang bernomor ....
A. 1,2,3,4
B. 1,2,5,6
C. 2,3,4,5
D. 2,3,5,6
E. 3,4,5,6
2 Diberikan C2 Perhatikan gambar berikut! 2 C
Menjelask gambar,
an peserta didik
keanekara mampu
gaman menentukan
hayati tingkat
tingkat keanekargama
jenis n hayatinya

21
(1) (2) (3)
Gambar tersebut merupakan contoh
keanekaragaman hayati tingkat ....
A. ekosistem
B. genetik
C. jenis
D. genus
E. plasma nutfah
Diberikan C2 Andi sedang mengelompokkan macam-macam 3 C
pernyataan tumbuhan di antaranya yaitu tomat dan terong .
peserta didik Kedua tumbuhan tersebut memiliki nama species
mampu yang berbeda yaitu Solanum melongena dan
menentukan Solanum lycopersicum. namun kedua tumbuhan
tingkat tersebut masih memiliki persamaan ciri sehingga
keanekargama dikelompokkan dalam famili yang sama yaitu
n hayatinya Solanaceae (terong-terongan). Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa tomat dan
terong termasuk kedalam keanekaragaman tingkat
….
A. gen
B. ekosistem
C. jenis
D. genus
E. plasma nutfah
3 Diberikan C2 Perhatikan gambar berikut ini! 4 C
Menjelask gambar peserta
an didik mampu
keanekara menentukan
gaman keanekargama

22
hayati n hayati yang
tingkat diminta
ekosistem

(1) (2)

(3)

3)
(3) (4)

(5)

23
Dari gambar di atas yang termasuk
keanekaragaman tingkat ekosistem adalah......
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
4 Diberikan C2 Perhatikan pernyataan berikut ini! 5 C
Menjelask pernyataan 1. Memiliki kadar garam (slinitas) rendah
an jenis- peserta didik 2. Memiliki kadar garam (slinitas) tinggi
jenis mampu 3. Tidak dipengaruhi oleh klim dan cuaca
ekosistem menentukan 4. Dipengaruhi oleh klim dan cuaca
perairan ciri-ciri 5. Penetrasi/masuknya cahaya kurang
ekosistem 6. Penetrasi/masuknya cahaya tinggi
yang diminta Yang merupakan ciri abiotik dari ekosistem air
tawar adalah ….
A. 1,3,5
B. 1,3,6
C. 1,4,5
D. 2,3,5
E. 2,4,6
5 Diberikan C2 Perhatikan tabel berikut ini! 6 C
Menjelask tabel No Ekosistem Ciri-ciri
an jenis- ekosistem dan 1. Sabana A Terdapat tumbuhan
jenis cirinya peseta dominan berdaun jarum
ekosistem didik mampu (konifer)
darat menentukan 2 Gurun B Curah hujansangat
pasangan yang tinggi dan matahari
cocok bersinar sepanjang

24
tahun
3 Tundra C Terdapat Padang
rumput yang diselingi
pohon-pohon
4 Taiga D Terdapat didaerah yang
mengalami 4 musim,
tumbuhan yang hidup
umumny berdaun lebar
5 Padang E Curah hujan rendah,
rumput keadaan tanah sangat
tandus dan tidak dapat
menyimpan air
Pasangan ekosistem dan ciri yang tepat adalah ….
A. 1A, 2B, 3C
B. 1B, 2C, 4E
C. 1C, 2E, 4A
D. 2A, 3B, 4C
E. 2C, 4D, 5E
Diberikan C2 Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, 7 B
pernyataan seperti gurun, padang rumput, hutan basa, hutan
peserta didik gugur, taiga dan tundra. Terbentuknyadaerah
mampu habitat/bioma di atas karena ….
menentukan A. perbedaan udara dari jenis tanah
penyebab B. perbedaan letak pada garis lintang dan
terbentuknya ketinggian
bioma C. perbedaan jenis makhluk hidup yang
mendiaminya

25
D. .persamaan jenis makhluk hidup yang
mendiaminya
E. persamaan jenis tanah dan makhluk hidup

6 Diberikan C2 Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna 8 B


Menganali pernyataan, (keanekaragaman hayati) yang sangat besar.
sis peserta didik Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia
keanekara mampu termasuk tiga besar di dunia bersama-sama
gaman menentukan dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di
flora dan faktor yang Afrika. Salah satu faktor penyebabnya adalah ….
fauna di menyebabkan A. terletak di antara dua benua dan dua samudera
Indonesia Indonesia B. memiliki iklim tropis dengan curah hujan
memiliki tinggi
keanekaragam C. merupakan daerah yang dilalui migrasi hewan-
an hayati yang hewan
sangat besar. D. memiliki flora dan fauna yang mirip dengan
oriental dan australian
E. merupakan daerah kepulauan yang terpisah
dari dataran Benua Asia
7 Diberikan C3 Perhatikan tabel berikut! 9 E
Menganali tabel, peserta Daerah Daerah
Jenis Flora
sis didik mampu Pembagian Endemik
penyebara menentukan A. Dataran a. Papua
n jenis flora Sunda
keanekara sesuai daerah
gaman pembagian dan
flora di daerah .
Indonesia endemik

26
B. Daerah b. Maluku
Peralihan Utara

2.
C. Dataran c. Sumatera
Sahul Utara

3.
Pasangan flora, daerah pembagian, dan daerah
endemiknya yang benar adalah ….
A. 1 – A – a dan 2 – B – b
B. 1 – B – c dan 2 – A – a
C. 1 – C – c dan 3 – B – b
D. 2 – A – c dan 3 – B – a
E. 2 – A – c dan 3 – B – b
8 Diberikan C3 Perhatikan gambar berikut untuk menjawab 10 A
Menganali gambar, pertanyaan pada nomor 10 dan 11!
sis peserta didik
penyebara mampu
n menentukan
keanekara jenis fauna di
gaman kawasan (1)
fauna di Indonesia
Indonesia bagian barat

27
(2)

(3)

(4)
Jenis fauna yang merupakan endemik di kawasan
Indonesia bagian barat adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (1), (2), dan (3)
E. (2), (3), dan (4)
Diberikan C3 Fauna endemik di daerah Sulawesi dan Papua 11 C
gambar, secara berturut-turut adalah ….
peserta didik A. (1) dan (2)
mampu B. (2) dan (3)

28
menentukan C. (3) dan (4)
spesies D. (1), (2), dan (3)
endemik di E. (2), (3), dan (4)
Sulawesi dan
Papua
9 Diberikan C2 Upacara Ngaben adalah salah satu upacara adat di 12 D
Menjelask pernyataan, Bali, yang merupakan upacara kremasi atau
an manfaat peserta didik pembakaran jenazah. Upacara ini memanfaatkan
keanekara mampu keanekaragaman flora di Indonesia dengan
gaman menentukan menggunakan 39 jenis tumbuhan yang
hayati di jenis flora mengandung minyak atsiri. Beberapa jenis flora
Indonesia yang yang dimaksud adalah ….
digunakan A. Mawar, cemara, sirih, dan keruing
pada upacara B. Cemara, kantil, kelapa, dan melati
Ngaben C. Cendana, mawar, kelapa, dan pisang
D. Cempaka, pandan, melati, dan kenanga
E. Kelapa, pisang, melati, dan rempah-rempah
10 Diberikan C2 Keanekaragaman hayati di Indonesia semakin 13 A
Menganali pernyataan, berkurang seiring dengan perkembangan zaman.
sis faktor peserta didik Bahkan beberapa spesies endemik terancam
penyebab mampu mengalami kepunahann. Berikut ini yang
berkurang menentukan merupakan faktor penyebab berkurangnya
nya faktor yang keanekaragaman hayati di Indonesia adalah ….
keanekara menyebabkan A. Perluasan lahan pembangunan
gaman berkurangnya B. Pengurangan spesies pendatang
hayati di keanekaragam C. Pembangunan lahan konservasi
Indonesia an hayati di D. Penanaman beberapa jenis flora di satu tempat
Indonesia E. Pemberdayaan hewan yang kurang
menguntungkan

29
11 Diberikan C4 Perhatikan pernyataan berikut! 14 A
Menjelask pernyataan, (1) Menanam tanaman tumpang sari untuk
an upaya peserta didik mempertahankan kesuburan tanah
pelestarian mampu (2) Mempertahankan sumber plasma nutfah
keanekara menentukan untuk kepentingan masa depan
gaman upaya (3) Agar menguntungkan petani dilakukan
hayati di pelestarian pertanian intensif yang hanya menanam satu
Indonesia keanekaragam jenis makanan
an hayati di (4) Meningkatkan kualitas tumbuhan yang
Indonesia meliputi perbaikan dalam ukuran, rasa,
warna, dan kandungannya
Tindakan yang mendukung pelestarian sumber
daya alam hayati adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
C2 Hutan hujan tropis merupakan habitat yang paling 15 B
banyak menyinpan keanekaragaman hayati. Jenis
hutan ini banyak terdapat di Indonesia. Cara
pemanfaatannya agar tetap lestari adalah ….
A. membuat semua hutan menjadi kawasan
tertutup
B. menggunakan metode tebang pilih dan tanam
kembali
C. memanfaatkan sumber daya alamnya
semaksimal mungkin
D. melakukan penelitian yang intensif di

30
kawasan hutan tersebut
E. menggunakan alat-alat modern sehingga tidak
menimbulkan kerusakan
C4 Perhatikan pernyataan berikut! 16 E
(1) Pemeliharaan taman laut Bunaken
(2) Perlindungan bunga bangkai di Bengkulu
(3) Pelestarian kebun plasma nutfah di Cibinong
(4) Pelestarian badak bercula satu di Ujung
Kulon
(5) Pembangunan bman buah mekarsari di
Cileungsi
Yang merupakan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati secara eks situ adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (3) dan (5)

C4 Kepulauan Wakatobi di Sulawesi Tenggara akhir- 17 D


akhir ini menarik perhatian dunia dengan
ditemukannya salah satu terumbu karang terindah
di dunia. Berikut ini beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan di Kepulauan Wakatobi.
(1) Menjual karang dan ikan warna-warni dengan
harga yang mahal.
(2) Menjadikan Wakatobi sebagai daerah tujuan
wisata bahari dengan fasilitas yang tidak
merusak terumbu karang.

31
(3) Melestarikan terumbu karang dengan
melarang siapapun menjamah dan
mendekatinya.
(4) Menjadi wilayah Wakatobi sebagai daerah
perlindungan bawah air.
Tindakan yang paling tepat untuk melestarikan
daerah tersebut adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF


Jawaban benar diberi skor 1
Jawaban salah diberi skor 0

jumlah jawaban benar


Nilai = x 100
jumlah keseluruhan soal

32
Pengayaan Dan Remedial

1. Pengayaan

Kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi
agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal

2. Remedial

Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi
atau pembelajaran mengulang. Saat merancang kegiatan remedial, perlu diperhatikan
mengenai diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.

Mengetahui, Simpanggobah, Mei 2023


Kepala SMA Negeri 1 Rambatan Guru Mata Pelajaran

Drs Khairul Efendi Abeto


NIP. 19630712 198803 1 014

33
LKPD PERTEMUAN 1
Keanekaragaman Hayati

Cobalah Kalian memperhatikan tanaman di taman. Amati bentuk daun, bentuk bunga,
warna bunga, bentuk batang tanaman yang Kalian lihat. Apa yang Kalian temukan? Apakah
semua tanaman yang Kalian lihat memiliki ciri-ciri yang sama? Mengapa ada keanekaragaman
pada tumbuhan? Sebelum belajar lebih lanjut, ayo lakukan Aktivitas 7.1.

Aktivitas 7.1

Ayo Mengamati

Amatilah tanaman yang ada di taman sekolah mu. Kerjakan instruksi


berikut ini ‘

1. Catatlah semua tanaman yang Anandalihat


2. Apakah Ananda menemukan tanaman yang jenisnya sama? Jika ya,
tanaman apakah itu?
3. Apakah Ananda menemukan tanaman yang berbeda jenis? Jika ya,
tanaman apakah itu?
4. Apa yang dapat ananda simpulkan?
5. Kelompokanlah tanaman tersebut berdasarkan keanekaragaman
tingkat gen
6. Buatlah 3 buah contoh lain keanekaragaman tingkat gen serta
gambar dg berpedoman pada buku paket.
7. Kelompokanlah tanaman tersebut berdasarkan keanekaragaman
tingkat jenis
8. Buatlah 3 buah contoh lain keanekaragaman tingkat jenis serta
gambar dg berpedoman pada buku paket.
9. Adakah ananda temukan keanekaragaman tingkat ekosistem.jika
ada sebutkan
10. Buatlah contoh lain keanekaragaman tingkat ekosistem serta
gambar dg berpedoman pada buku paket.
11. Untuk kesimpulan Jawablah pertanyaan di bawah ini
- Sebutkan pengertian keanekaragaman hayati,
- Sebutkan pengertian keanekaragaman tingkat gen
- Sebutkan pengertian keanekaragaman tingkat jenis
- Sebutkan pengertian keanekaragaman ekosistem

34
Sebelum melanjutkan materi selanjutnya, mari sekarang Kalian lakukan sebuah proyek
sederhana

proyek

Tahap 1. Mengidentiikasi Keanekaragaman Hayati

Lakukanlah observasi di sekitar tempat Kalian secara berkelompok. Buatlah datar spesies
tumbuhan yang bermanfaat yang ada di daerah Kalian. Untuk menambah informasi
Kalian bisa melakukan wawancara dengan tokoh setempat tentang spesies yang ada di
LKPD PERTEMUAN 2
daerah Kalian .

Aktivitas 7.2

Ayo Menelaah
Bacalah intisari dua artikel berikut.
Intisari artikel 1 berjudul Kultur Jaringan pada Pisang yang ditulis oleh Ir. IGA.
Maya Kurnia, M.Si
Pisang yang merupakan buah komoditas utama yang peminatnya tinggi di Bali
dapat diperbanyak dengan menggunakan kultur jaringan. Kultur jaringan
merupakan metode untuk mengisolasi sel, jaringan atau organ tertentu yang
ditumbuhkan secara aseptis menjadi tumbuhan lengkap. Melalui metode ini 99%
tanaman pisang dapat tumbuh.
Untuk membaca detail artikel ini silahkan Kalian mengakses link
htps://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/kultur-jaringanpada-
pisang-35
Intisari artikel 2 berjudul Zhong Zhong dan Hua Hua, Monyet Hasil Kloning
Ini Akan Hidup Menderita? yang ditulis oleh Akhyari Hananto.
Zhong Zhong dan Hua Hua adalah primata pertama yang berhasil dikloning oleh
Ilmuan dari Cina. Monyet ini dikloning dengan metode yang sama dengan domba
Dolly dengan 79 kali percobaan, dimana sepanjang proses percobaan sebanyak 79
monyet dibuat hidup dalam kondisi yang menyedihkan dan hidup dalam hitungan
hari.
Untuk membaca detail artikel ini silahkan Kalian mengakses link
https://www.mongabay.co.id/2018/01/30/zhong-zhong-dan-hua-huamonyet-hasil-
kloning-ini-akan-hidup-menderita/
35
Setelah membaca artikel tersebut, cobalah Kalian menjawab pertanyaan berikut.
1. Berdasarkan artikel tersebut apa kelebihan teknik kultur jaringan dalam
mengatasi permasalahan langkanya tumbuhan tertentu?
Ayo berlatih
1. Bacalah intisari artikel yang berjudul Populasi Bertambah, Kamera Pengintai Rekam 58
Badak Jawa Pada Tahun 2013 yang ditulis oleh Indra Nugraha.
Hasil monitoring badak jawa tahun 2013 menyebutkan jumlah populasi sebanyak 58 ekor
yang jumlahnya meningkat dari 2 tahun sebelumnya, dimana tahun 2012 populasi badak
berjumlah 51 ekor dan tahun 2011 berjumlah 35 ekor. Monitoring ini dilakukan dengan
120 camera trap sehingga selain jumlah, dinamika populasi dan interaksi badak jawa
dengan spesies lain juga dapat diamati. Data monitoring ini akan menjadi acuan dalam
pengembangan second habitat untuk badak jawa.
Untuk membaca detail artikel ini silahkan Kalian mengakses link
htps://www.mongabay.co.id/2014/03/04/populasi-bertambah-kamerapengintai-rekam-58-
badak-jawa-pada-2013/
Berdasarkan artikel tersebut, jawablah pertanyaan berikut.
a. Deskripsikan dalam bentuk graik bagaimana populasi spesies badak jawa selama 5
tahun terakhir?
b. Berdasarkan informasi pada artikel tersebut, buatlah prediksi badak Jawa pada 20
tahun mendatang!
c. Apakah solusi yang dapat Kalian tawarkan untuk mengatasi penurun populasi badak
jawa?
2. Seseorang peneliti melakukan penelitian untuk menentukan status suatu hewan endemik
dalam keadaan langka atau tidak. Untuk itu peneliti tersebut harus menghitung populasi
hewan tersebut di alam bebas. Pilihlah benar atau salah aktivitas yang dilakukan oleh
peneliti tersebut!

Pernyataan Benar Salah

Meletakkan kamera di beberapa tempat, kemudian


menganalisis gambar hewan yang terekam dengan
parameter tertentu untuk menentukan spesies yang sama

Menghitung jumlah spesies pada beberapa wilayah


tertentu kemudian menghitung total dari seluruh hasil
hitungan

Memberi tanda pada spesies yang ditemui, hingga tidak


menemukan spesies yang tidak memiliki tanda,
kemudian menghitung jumlah tanda yang telah
digunakan

36
37
KOMPETENSI/ELEMEN
MATA PELAJARAN BIOLOGI
JENJANG SMA

Penyusun : ABETO
Sekolah : SMA NEGERI I RAMBATAN
1 Informasi Umum
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas :X
Pemahaman Konsep Keterampilan Proses

Mampu memilih alat bantu yang tepat untuk melakukan pengukuran dan pengamatan.
Mengamati
Memperhatikan detail yang relevan dari obyek yang diamati

Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahanyang dapat diselidiki secara ilmiah. Peserta


Mempertanyakan dan
didik menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru untuk
memprediksi
Peserta didik memiliki kemampuan membuat prediksi
menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan Peserta didik merencanakan penyelidikan ilmiah dan melukan langkah langkah operasional
berdasarkan isu lokal atau global dari Merencanakan dan berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik melakukan
pemahamannya melakukan penyelidikan pengukuran atau membandingkan variabel teikat dengan menggunakan alat yang sesuai
2 Elemen/Kompetensi serta memperhatikan kaidah ilmiah.
tentang keanekaragaman mahkluk
hidup dan peranannya, virus dan
peranannya, Memproses dan Menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Menganalisis
penerapan bioteknologi, komponen menganalisis data dan menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan
ekosistem dan interaksi antar informasi dengan mencamtumkan referensi rujukan serta menyimpulkan hasil penyelidikan
komponen serta
Mengevaluasi kesimpilan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukan
perubahan lingkungan.
kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukan
Mengevaluasi dan refleksi
permasalahan pada metodologi dan mengusulkan saran perbaikan untuk proses
penyelidikan selanjutnya
perubahan lingkungan.

Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh termasuk didalamnya pertimbangan


keamanan, lingkungan dan etika yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konversi
Mengkomunikasikan hasil
sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukan pola berfikir sistematis sesuai format
yang ditentukan

Pada akhir fase E, peserta didik memliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah.
Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penelitian, memproses dan menganalisis data
dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi, dan mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi
Capaian Pembelajaran
3 yang tersedian terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari,
Pertahun
pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan
(SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, objektif, bernalar kritis, kreatif,
mandiri, inovatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global

Alur Tujuan
Pembelajaran Fase E Kata Kunci Topik Indikator Penilaian Jumlah Jam

2 x 45 menit
1 Menjelaskan keanekaragaman hayati

Apa yang Mengidentifikasi dan mengelompokan


2
10.1. Mengidentifikasi tingkatan Keanekaragaman tingkat dimaksud keanekaragaman hayati tingkat gen
keanekaragaman hayati gen, jenis dan ekosistem keanekaragaman Mengidentifikasi dan mengelompokan
hayati 3
keanekaragaman hayati tingkat jenis
tingkaMengidentifikasi dan mengelompokan
4
keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
menjelaskan Ciri-ciri Fauna oriental serta contoh
1 2 x 45 menit
hewan dan tumbuhan
Menjelas kan ciri
10, 2 Mengidentifikasi ekosistem Fauna oriental,type serta contoh hewan menjelaskan Ciri-ciri Fauna australiaal serta
2
indinesia australia, type peralihan dan contoh hewan dan tumbuhan
tumbuhanFauna
oriental,type
australia, type
peralihan Fauna
oriental,type
Menjelas kan ciri
10, 2 Mengidentifikasi ekosistem Fauna oriental,type serta contoh hewan
indinesia australia, type peralihan dan
tumbuhanFauna
oriental,type
menjelaskan Ciri-ciri Fauna peralihan serta
australia, type 3
contoh hewan dan tumbuhan
peralihan Fauna
oriental,type
australia, type
peralihan Menjelaskan type hewan dan tumbuhan
4
endemik

4
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di 2 x 45 menit
1
Manfaat pangan, bidang pangan
sandang, papan , obat,
10.3. Mendeskripsikan manfaat Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
ekologi, keilmuan, Manfaat kehati 2
keanekaragaman hayati bidang pangan
keindahan ekonomi,
kosmetik Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
3
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
4
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
5
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
6
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
7
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
8
bidang pangan
Memberikan contoh tumbuhan yg bermanfaat di
9
bidang pangan
10.4. Mengkampanyekan upaya Pelestarian Menjelaskan kehati Menjelaskan pelestarian secara insitu 2 x 45 menit
pelestarian keanekaragaman hayati keanekaragarnan hayati secara in situ dan 1
di Indonesia dilakukan eksitu
Menjelaskan pelestarian secara ek situ
secara in ex situ 2

10.5 Menjelaskan prinsip, tujuan Dasar klasifikasi Tingakatan Menjelaskan tingkatan MH pada tumbuhan 2 x 45 menit
dan perkembangan klasifikasi makhluk hidup adalah klassifikasi
makhluk hidup persamaan dan perbedaan makhluk hidup pd 1
ciri. hewan dan
tumbuhan
Menjelaskan tingkatan MH pada hewan
2

Aturan Penulisan Tata nama ilmiah Menjelaskan cara penulisan tata nama ilmiah scr
Nama Ilmiah (Binomial scr binomial 3 binomial nomenclatur
Nomenklatur) nomenclatur

10.6 Mendeskripsikan kingdom-Klasifikasi MH 2,3,4,5,6, kingdom.


Plantae, 6 x 45 menit
kingdom pada makhluk hidup animalia,protista,
eubacteria, 1 Mendeskripsikan klassifikasi 2 kingdom
archaebakteri, fungi

2 Mendeskripsikan klassifikasi 3 kingdom

3 Mendeskripsikan klassifikasi 4 kingdom

4 Mendeskripsikan klassifikasi 5 kingdom


5 Mendeskripsikan klassifikasi 6 kingdom

Pelajar menjadi pribadi yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (peka terhadap lingkungan), mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara
mandiri dalam melaksanakan keterampilan proses). bernalar kritis( mampu memproses informasi dan gagasan serta melakukan evaluasi terhadap prosedur
5 Profil Pelajar Pancasia yang dilakukan), kreatif ( menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil ) dan bergotong-royong (berkolaborasi dalam menyelesaikan projek
sederhana)

Keanekaragaman hayati adalah :variabilitas di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan lautan dan
ekosistem akuatik lain serta kompleks ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya.variabilitas di antara makhluk hidup dari semua sumber,
termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan lautan dan ekosistem akuatik lain serta kompleks ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi bagiannya.
6 Glosarium
Macam keanaekaragaman hayati : . Keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem

Alur Tujuan ini disusun berdasarkan keperluan peserta didik untuk memahami, mengatasi, dan mengelola tantangan lingkungan, kesehatan, ketahanan
Rasional Penyusunan
ekosistem, dan keberlanjutan yang akan dihadapi oelh masyarakat kedepan. Alur ini mengarahkan peserta didik untuk berlatih memecahkan permasalahan
7 Alur Tujuan
dalam kehidupan sehari-hari melalui kerja ilmiah. Melalui pemahaman sains dan ketrampilan proses, akan mengarahkan peserta didik untuk ber implikasi
Pembelajaran
pada kesiapannya dalam menghadapi kehidupan saat ini dan masa depan

Mengetahui, Simpanggobah Mei 2023


Kepala SMA Negeri 1 Rambatan Guru Mata Pelajaran
Drs Khairul Efendi Abeto
NIP. 19630712 198803 1 014

Anda mungkin juga menyukai