Anda di halaman 1dari 23

MODUL AJAR

PEMANASAN GLOBAL

1. IDENTITAS UMUM
Nama Penyusun : Siska Apriliana, S.Pd
Asal Instansi : SMA Negeri 1 Garum
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas : X (Sepuluh) Fase : E
Alokasi Waktu : 5 pertemuan (2 x 45 menit)
Kata Kunci : Pemanasan global, gas rumah kaca, efek rumah kaca

2. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan dan keterampilan, peserta didik menjadi
pribadi yang memiliki profil pelajar Pancasila sebagai berikut :
a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
Modul ajar ini menekankan peserta didik untuk memiliki akhlak beragama, menjadi
pribadi yang berakhlak mulia, berakhlak mulia kepada sesama manusia, berakhlak
mulia kepada alam semesta, dan berakhlak bernegara.
b. Bernalar kritis
Modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk berpikir secara objektif, sistematik,
dan saintifik dengan mempertimbangkan berbagai aspek berdasarkan data dan fakta
yang mendukung, sehingga dapat membuat keputusan yang tepat dan berkontribusi
memecahkan masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan penemuan baru.
c. Kreatif
Modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk mampu memodifikasi dan
menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak bagi
lingkungan sekitar. Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.
d. Gotong-royong
Modul ajar ini mengarahkan peserta didik untuk mampu bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas kelompok, mampu berkolaborasi dalam menyelesaikan
permasalahan sederhana sehingga akan terbentuk rasa saling menghargai.

3. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Domain Capaian Indikator Pencapaian Tujuan
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
1. Menganalisis Pemahaman Sains 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi
gejala pemanasan penyebab terjadinya pemanasan global
global dan 2. Peserta didik dapat mengidentifikasi macam
dampaknya bagi macam gas rumah kaca
kehidupan serta 3. Peserta didik dapat menganalisis pemanasan
lingkungan global dan dampaknya bagi kehidupan serta
2. Menyajikan lingkungan
ide/gagasan Keterampilan 1. Peserta didik dapat menyampaikan saran dan
pemecahan Proses pendapat mengenai hal-hal yang harus
masalah gejala dilakukan untuk mengurangi terjadinya
pemanasan global pemanasan global.
dan dampaknya 2. Peserta didik dapat dapat mengajukan
bagi kehidupan dan gagasan untuk memperlambat dampak
lingkungan pemanasan global melalui produk, kemudian
mengevaluasi, memperbaiki, dan
mempresentasikan produknya secara lisan.

4. KOMPETENSI AWAL
a. Peserta didik telah mempelajari metode ilmiah, melakukan penyelidikan,
mengumpulkan data, mengevaluasi, dan membuat laporan ilmiah
b. Peserta didik telah mempelajari materi bentuk-bentuk energi dan perubahannya
c. Peserta didik telah mempelajari materi tentang Hukum Kekekalan Energi

5. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pemanasan global merupakan gejala peningkatan rata-rata suhu permukaan bumi.
Pemanasan global adalah suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia
terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan.
Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di
atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2) melalui proses yang disebut efek rumah
kaca

6. SARANA DAN PRASARANA


a. Buku cetak di perpustakaan
b. Laboratorium komputer sekolah
c. Laptop, LCD, dan proyektor
d.
7. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Secara umum, modul ajar ini dikembangkan untuk :
√ Peserta didik regular/tipikal
Peserta didik dengan kesulitan belajar
Peserta didik berpencapaian tinggi
Peserta didik dengan ketunaan

8. JUMLAH SISWA
Pembelajaran ini dirancang untuk kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 35 – 37
orang.

9. MATERI AJAR, ALAT, DAN BAHAN


a. Materi ajar : Pemanasan global
b. Alat dan bahan : LCD, proyektor, papan tulis, alat tulis
c. Media : Power Point (PPT)
d. Sumber belajar : buku siswa IPA kelas X, buku fisika untuk SMA/MA kelas X, internet
dan sumber bacaan lainnya yang relevan

10. PERTANYAAN PEMANTIK


1. Bagaimana dampak anomali peningkatan suhu bumi terhadap lingkungan?
2. Bagaimana cara mengantisipasi dampak dari pemanasan global?
3. Langkah kecil apa yang dapat dilakukan untuk mendukung upaya-upaya mengantisipasi
semakin memburuknya kondisi lingkungan akibat pemanasan global?

11. KEGIATAN UTAMA PEMBELAJARAN


a. Model pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
b. Metode pembelajaran : tatap muka
c. Pengaturan peserta didik : berkelompok (beranggotakan 4-5 orang)
d. Ringkasan kegiatan inti :
1. Guru menunjukkan berita-berita tentang banjir rob yang terjadi di beberapa daerah
pesisir pantai Indonesia.
2. Peserta didik menyimpulkan fenomena yang terjadi berdasarkan data-data yang
ditimbulkan oleh pemanasan global.
3. Peserta didik menyampaikan kesimpulan yang telah dibuat sebelumnya.
4. Guru memberikan penguatan bahwa Bumi ini telah mengalami anomaly
peningkatan suhu, kita perlu mengetahui penyebab-penyebab fenomena pemanasan
global untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan suhu Bumi

12. ASESMEN
a. Penilaian pemahaman sains dilakukan setelah proses pembelajaran melalui tes tertulis
b. Penilaian keterampilan proses dilakukan selama proses pembelajaran melalui penilaian
a. proyek dan penilaian laporan
b. Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran melalui penilaian observasi sikap
dan penilaian antar teman
Instrumen penilaian (terlampir)

13. PERSIAPAN PEMBELAJARAN


a. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam bentuk kuis sebelum pembelajaran.
b. Guru menyiapkan bahan tayang PPT materi penyebab efek rumah kaca.

14. ALUR KEGIATAN PEMBELAJARAN


Pertemuan 1
Alokasi
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik
Waktu

Pembukaan

a. Guru memberikan salam dilanjutkan a. Peserta didik menjawab salam


dengan meminta salah seorang peserta dari guru kemudian berdoa
didik untuk memandu doa. bersama (kepribadian yang
b. Guru menanyakan kabar serta mengecek beriman, bertakwa kepada
kehadiran peserta didik Tuhan YME, dan berakhlak 10 menit
c. Guru mempersiapkan kelas agar lebih mulia)
kondusif sebelum memulai proses b. Peserta didik mengkondisikan
pembelajaran (kerapian dan menyediakan diri untuk siap menerima
perlengkapan belajar peserta didik) pembelajaran

Pendahuluan

a. Guru menunjukkan berita-berita tentang a. Peserta didik menyimpulkan


banjir rob yang terjadi di beberapa daerah fenomena yang terjadi
pesisir pantai Indonesia, data kenaikan berdasarkan data-data yang
permukaan laut, data kenaikan suhu ditimbulkan oleh pemanasan
permukaan Bumi, dan data mencairnya es global. 10 menit
di berbagai tempat di permukaan Bumi. b. Beberapa perwakilan peserta
b. Guru memberikan penguatan bahwa Bumi didik menyampaikan
ini telah mengalami anomali peningkatan kesimpulan yang telah dibuat
suhu, kita perlu mengetahui penyebab- sebelumnya
penyebab fenomena pemanasan global
untuk mengantisipasi terjadinya
peningkatan suhu Bumi.

Kegiatan Inti (Model Pembelajaran Problem Based Learning)

a. Tahap Mengorganisasi Peserta Didik


- Peserta didik membentuk
- Guru membagi kelompok yang terdiri
kelompok yang terdiri dari 4-5
dari 4-5 anggota
anggota
- Guru memberikan penguatan tentang
- Peserta didik diminta
penyebab-penyebab pemanasan global, 10 menit
melakukan aktivitas dari buku
dan fenomena efek rumah kaca beserta
(aktivitas 8.1 hal 185). (gotong
penyebabnya
royong)
b. Tahap Membimbing Penyelidikan
Kelompok
- Guru berkeliling untuk melihat kegiatan
yang dilakukan peserta didik
- Guru melihat sampel pekerjaan peserta
didik/kelompok dan diskusi ringan
tentang apa yang sudah dilakukan.
- Guru memberikan bantuan terbatas,
apabila ada peserta didik/kelompok yang 30 menit
mengalami kesulitan

c. Tahap Menganalisis dan Mengevaluasi


Proses Pemecahan Masalah
- Peserta didik diminta untuk
- Guru meminta semua peserta didik untuk
mengerjakan aktivitas dari
saling melakukan apresiasi terhadap
buku (aktivitas 8.2 hal 187)
peserta didik/kelompok yang telah
(bernalar kritis)
sukarela mempresentasikan hasil diskusi
- Kelompok lain diminta
dan peserta didik yang sudah terlibat aktif 20 menit
kembali untuk menanggapi dan
dalam pembelajaran.
memberikan tanggapan tentang
- Guru memberikan umpan balik
apa yang dipresentasikan
pembelajaran
(bernalar kritis)

Penutup

a. Peserta didik menyampaikan


a. Guru memberikan apresiasi kepada peserta
ucapan terimakasih kepada
didik atas kerjanya selama proses
guru atas bimbingannya pada
pembelajaran
pembelajaran hari ini
b. Guru melakukan refleksi mengenai
b. Peserta didik menjawab salam 10 menit
pembelajaran yang telah dilakukan, yaitu
dari guru untuk membiasakan
penyebab pemanasan global
(kepribadian yang beriman,
c. Guru menutup pembelajaran dengan
bertakwa kepada Tuhan YME,
mengucapkan salam
dan berakhlak mulia)

Pertemuan 2
Alokasi
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik
Waktu

Pembukaan

a. Guru memberikan salam dilanjutkan a. Peserta didik menjawab salam dari 10 menit
dengan meminta salah seorang guru kemudian berdoa bersama
peserta didik untuk memandu doa. (kepribadian yang beriman, bertakwa
b. Guru menanyakan kabar serta kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mengecek kehadiran peserta didik mulia)
c. Guru mempersiapkan kelas agar lebih b. Peserta didik mengkondisikan diri
kondusif sebelum memulai proses untuk siap menerima pembelajaran
pembelajaran (kerapian dan
menyediakan perlengkapan belajar
peserta didik)

Pendahuluan

a. Guru menanyakan tugas-tugas yang a. Peserta didik melaporkan tugas-tugas


harus dilaksanakan untuk pembuatan yang telah dilaksanakan sesuai jadwal
proyek b. Peserta didik membaca materi untuk
b. Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi dampak-dampak
membahas kembali materi prosedur yang ditimbulkan akibat aktivitas
keselamatan dalam bekerja manusia yang kurang ramah
c. Guru menyampaikan tujuan lingkungan
pembelajaran yang ingin dicapai
5 menit
dalam materi dampak pemanasan
global.
d. Guru memberi penguatan dengan
membahas materi pada pertemuan
sebelumnya bahwa banyak aktivitas
manusia yang kurang ramah
lingkungan, sehingga terjadi anomali
efek rumah kaca.

Kegiatan Inti (Model Pembelajaran Problem Based Learning)

a. Tahap Mengorganisasi Peserta Didik 65 menit


- Guru membagi kelompok yang - Peserta didik dibagi dalam kelompok
terdiri dari 4-5 anggota yang beranggotakan 4-5 orang.
- Peserta didik diminta mengerjakan
kegiatan dari buku untuk memahami
prinsip 4R guna mengurangi dampak
pemanasan global (gotong royong).
b. Tahap Membimbing Penyelidikan
Kelompok
- Guru berkeliling untuk melihat - Peserta didik diminta untuk
kegiatan yang dilakukan peserta menanggapi dan memberikan
didik. tanggapan terhadap apa yang telah
- Guru melihat sampel pekerjaan dipresentasikan (bernalar kritis).
peserta didik/kelompok dan diskusi - Kelompok lain diminta kembali untuk
ringan. menanggapi dan memberikan
- Guru memberikan bantuan terbatas, tanggapan tentang apa yang
apabila ada peserta didik/kelompok dipresentasikan (bernalar kritis).
yang mengalami kesulitan.

c. Tahap Mengembangkan dan


Menyajikan Hasil Karya
- Guru meminta dengan sukarela
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi
mengenai prinsip 4R guna
mengurangi dampak pemanasan
global dan mengajukan inovasi ide
daur ulang secara kreatif.
- Guru meminta perwakilan
kelompok lain untuk
mempresentasikan hasil diskusi
mengenai prinsip 4R guna
mengurangi dampak pemanasan
global dan mengajukan inovasi ide
daur ulang peserta didik secara
kreatif.
d. Tahap Menganalisis dan
Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
- Guru meminta semua peserta didik
untuk saling melakukan apresiasi
terhadap peserta didik/kelompok
yang telah sukarela
mempresentasikan hasil diskusi dan
peserta didik yang sudah terlibat
aktif dalam pembelajaran.
- Guru memberikan penguatan
apabila ada jawaban peserta didik
yang kurang sesuai

Penutup

a. Guru bersama peserta didik a. Peserta didik menyampaikan ucapan


melakukan refleksi mengenai terimakasih kepada guru atas
pembelajaran yang telah dilakukan, bimbingannya pada pembelajaran
yaitu dampak pemanasan global, hari ini
upaya penanggulangan pemanasan b. Peserta didik melakukan refleksi
global oleh banyak pihak, dan solusi
pembelajaran pada pertemuan hari
untuk mengatas pemanasan global. 10 menit
ini
b. Guru meminta peserta didik untuk
mempersiapkan tugas untuk c. Peserta didik menjawab salam dari
pertemuan berikutnya guru untuk membiasakan
c. Guru mengkonfirmasi materi yang (kepribadian yang beriman, bertakwa
akan dibahas pada pertemuan kepada Tuhan YME, dan berakhlak
berikutnya. mulia)

Pertemuan 3 – 5
Alokasi
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik
Waktu

Pembukaan

a. Guru memberikan salam a. Peserta didik menjawab salam dari guru


dilanjutkan dengan meminta salah kemudian berdoa bersama (kepribadian
seorang peserta didik untuk yang beriman, bertakwa kepada Tuhan
memandu doa. YME, dan berakhlak mulia)
10
b. Guru menanyakan kabar serta b. Peserta didik mengkondisikan diri untuk
menit
mengecek kehadiran peserta didik siap menerima pembelajaran
c. Guru mempersiapkan kelas agar
lebih kondusif sebelum memulai
proses pembelajaran (kerapian dan
menyediakan perlengkapan belajar
peserta didik)

Pendahuluan

Guru menyampaikan tujuan a. Peserta didik menyimpulkan fenomena


pembelajaran yang ingin dicapai yang terjadi berdasarkan data-data yang
dalam materi solusi menanggulangi ditimbulkan oleh pemanasan global.
pemanasan global. b. Beberapa perawakilan peserta didik
menyampaikan kesimpulan yang telah
dibuat sebelumnya

Kegiatan Inti (Model Pembelajaran Project Based Learning)

a. Tahap Mengorganisasi Peserta 60


Didik - Peserta didik diminta untuk menit
- Guru membagi kelompok yang mendalami masalah pada Praproyek
terdiri dari 4-5 anggota dari Buku.
b. Tahap Membimbing Penyelidikan
Kelompok
- Guru berkeliling untuk - Peserta didik diminta untuk
melihat kegiatan yang mengamati limbah sabut kelapa
dilakukan peserta didik (contoh yang digunakan di buku) atau
- Guru melihat sampel limbah lain yang tersedia di sekitar
pekerjaan peserta lingkungan tempat tinggal dan
didik/kelompok dan diskusi sekolah.
ringan tentang apa yang sudah - Peserta didik membuat konsep projek
dilakukan. berdasarkan pertanyaan berikut :
- Guru memberikan bantuan • Limbah apa yang tersedia di
terbatas, apabila ada peserta sekitar lingkungan tempat tinggal
didik/kelompok yang atau sekolah?
mengalami kesulitan • Bagaimana karakteristik limbah
tersebut ditinjau dari bidang
keilmuwan fisika, atau kimia, atau
biologi?
• Berdasarkan karakteristik limbah
tersebut, bagaimana limbah
tersebut dapat diolah kembali
menjadi bahan baku atau barang
yang bermanfaat? (Bagaimana
cara mengolah limbah tersebut)
• Bagaimana cara memperoleh
bahan baku limbah tersebut?
• Alat dan bahan apa saja yang
dibutuhkan agar limbah tersebut
dapat menjadi sebuah alat atau
bahan yang bermanfaat?
• Bagaimana desain
alat/sistem/bahan yang akan
dibuat?
• Berapa lama waktu pengolahan
yang dibutuhkan agar limbah
tersebut menjadi alat atau bahan
yang bermanfaat?
c. Tahap Mendesain Perencanaan
Produk
- Guru meminta dengan
sukarela perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
pengamatan perubahan suhu
pada toples sebagai miniatur
fenomena efek rumah kaca
secara kreatif.
- Guru memotivasi peserta
didik agar menjalankan tugas
sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat bersama
d. Tahap Memonitor Keaktifan dan
Perkembangan Proyek
- Guru meminta setiap
kelompok untuk - Setiap anggota kelompok
mempresentasikan melaporkan hasil kerja
perkembangan proyeknya berdasarkan pembagian tugas yang
secara kreatif. telah dibuat pada pertemuan
- Guru memberikan saran dan sebelumnya.
masukan kepada setiap - Kelompok lain diminta untuk
kelompok. menanggapi dan memberikan
tanggapan terhadap apa yang telah
dipresentasikan (bernalar kritis).
- Setiap kelompok membuat
evaluasi berdasarkan pengalaman
sepanjang pengerjaan, serta saran
dan masukan yang diberikan oleh
e. Tahap Menguji Hasil dan teman dan guru.
Mengevaluasi Pengalaman
Belajar. - Setiap anggota kelompok
- Guru meminta setiap melaporkan hasil kerja
kelompok untuk berdasarkanpembagian tugas yang
mempresentasikan produk telah dibuat pada pertemuan
akhir dan mendemonstrasikan sebelumnya.
cara kerjanya secara kreatif. - Kelompok lain diminta untuk
- Guru memberikan saran dan menanggapi dan memberikan
masukan kepada setiap tanggapan terhadap apa yang telah
kelompok dipresentasikan (bernalar kritis).
- Setiap peserta didik bersama guru
menyimpulkan hasil proyek.

Penutup

a. Guru memberikan apresiasi Peserta didik mengumpulkan laporan hasil


kepada peserta didik atas kerjanya kegiatannya pada setiap pertemuan
10
selama proses pembelajaran - Pertemuan 3: laporan hasil perancangan
menit
b. Guru meminta semua peserta produk, jadwal pengerjaan, dan
didik untuk saling melakukan pembagian tugas setiap anggota
apresiasi terhadap peserta didik kelompok.
yang telah sukarela menjelaskan - Pertemuan 4: laporan perkembangan
jawaban tugasnya dan sudah pembuatan produk, evaluasi pengerjaan
terlibat aktif dalam pembelajaran. produk, laporan saran dan masukan dari
c. Guru mengkonfirmasi materi yang guru dan teman, serta laporan
akan dibahas pada pertemuan pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh
berikutnya. setiap anggota kelompok.
d. Guru menutup pembelajaran - Pertemuan 5: presentasi produk akhir,
dengan mengucapkan salam demonstrasi penggunaan
alat/bahan/sistem dari produk, dan
laporan evalusi produk akhir

15. REFLEKSI GURU


LEMBAR REFLEKSI GURU
Materi : ………………………………………………………………………………
No. Pertanyaan Refleksi Hasil Refleksi
1. Kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan
rancangan kegiatan pembelajaran (%)
2. Kendala yang dihadapi selama kegiatan
pembelajaran
3. Catatan perbaikan untuk kegiatan pembelajaran
selanjutnya
4. Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
pembelajaran ini
5. Hal-hal positif yang ditemukan selama kegiatan
pembelajaran

16. REFLEKSI PESERTA DIDIK


LEMBAR REFLEKSI PESERTA DIDIK

Nama Siswa : ………………………………………………


Kelas : ………………………………………………
No. Pertanyaan Refleksi Jawaban
1. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari
materi pada hari ini ? Lingkarilah angka yang
mewakili perasaanmu

2. Bagian mana yang menurutmu paling


menyenangkan pada pembelajaran hari ini ?
3. Bagian mana (materi) yang menurutmu masih
belum dipahami ?
4. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki
atau meningkatkan hasil belajarmu ?
5. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk
bisa memahami materi hari ini ?
6. Arsirlah bintang sesuai dengan nilai usaha yang
telah kamu lakukan untuk memahami materi
pada pembelajaran hari ini
17. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Terlampir

18. REFERENSI BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK


Sumber bacaan untuk memperkaya pengetahuan guru dan peserta didik mengenai materi
pembelajaran
No. Referensi Bacaan Guru Referensi Bacaan Peserta Didik
1. Puspaningsih, Ayuk R., Tjahjadarmawan, E., & Puspaningsih, Ayuk R.,
Krisdianti, Niken R. 2021. Buku Panduan Guru Tjahjadarmawan, E., & Krisdianti,
Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X. Jakarta Niken R. 2021. Ilmu Pengetahuan
Pusat : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Alam SMA Kelas X. Jakarta Pusat :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
dan Teknologi. Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
2. Sunardi, Paramitha R, Darmawan, Andreas.
2020. Fisika untuk Siswa SMA Kelas XI .
Bandung : Yrama Widya.
3. https://www.youtube.com/watch?v=pZAXY_R
LOvg
4. Sumber relevan lainnya di internet baik google
maupun youtube, dan lain-lai

19. MATERI AJAR


(Terlampir)

20. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


a. Aktivitas Pengayaan
Peserta didik diberikan materi dalam cakupan capaian pembelajaran dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
b. Aktivitas Remedial
Peserta didik membuat perbaikan pada jawaban-jawaban yang masih salah serta
penjelasannya dalam tutor sebaya bersama temannya yang sudah memahami materi.

21. LAMPIRAN
a. Materi Ajar
b. Instrumen Penilaian Observasi Sikap (Lembar Penilaian Observasi Sikap dan Rubrik
Penilaian)
c. Instrumen Penilaian Antar Teman (Lembar Penilaian Sikap dan Rubrik Penilaian)

Mengetahui, Blitar, 28 Juli 2023


Kepala SMAN 1 Garum Guru Mata Pelajaran

(Nur Cahyo Hadisunariyo, S.Pd) (Siska Apriliana, S.Pd)


NIP. 197112161998021002 NIP.
MODUL AJAR FASE E

PEMANASAN GLOBAL

TAHUKAH KAMU?

PEMANASAN GLOBAL DAN DAMPAK BURUKNYA BAGI KEHIDUPAN BUMI


Bumi adalah habitat dan tempat tinggal untuk berbagai makhluk hidup yang ada di
dunia, termasuk manusia. Namun, semakin hari bumi semakin memanas akibat pemanasan
global. Apakah Sobat SMP sudah mengetahui apa itu pemanasan global.
Pemanasan global adalah suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia
terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan.
Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di atmosfer,
terutama gas karbon dioksida (CO2) melalui proses yang disebut efek rumah kaca.
Efek rumah kaca (greenhouse effect) adalah sebuah istilah yang cukup erat kaitannya
dengan pemanasan global. Disebut dengan efek rumah kaca karena adanya peningkatan suhu
bumi akibat suhu panas yang terjebak di dalam atmosfer bumi. Prosesnya mirip seperti rumah
kaca yang berfungsi untuk menjaga kehangatan suhu tanaman di dalamnya. Peningkatan suhu
dalam rumah kaca terjadi karena adanya pantulan sinar matahari oleh benda-benda yang ada
di dalam rumah kaca yang terhalang oleh dinding kaca, maka udara panas tidak dapat keluar
(greenhouse effect).

Apa yang menjadi penyebab pemanasan global?

Di atas permukaan bumi, efek rumah kaca juga bisa terjadi. Hal ini dapat terjadi karena
sebanyak 25% energi matahari yang masuk ke bumi dipantulkan oleh awan atau partikel lain
di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diabsorpsi permukaan bumi, dan 5% lainnya dipantulkan
kembali oleh permukaan bumi.
Energi matahari yang telah diabsorpsi akan dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi
inframerah oleh awan dan juga permukaan bumi. Namun, energi yang dipantulkan tersebut
bisa terhalang oleh karbon dioksida (CO2) dan gas lainnya yang terdapat di atmosfer bumi.
Banyaknya CO2 di udara menjadi salah satu faktor terjadinya pemanasan global.
Sebenarnya zat CO2 dibutuhkan dan akan diserap oleh tumbuhan untuk melakukan
proses fotosintesis. Akan tetapi, karena semakin menipisnya hutan dan lahan hijau membuat
kadar CO2 di atmosfer tidak terkendali. Faktor pemanasan global lainnya adalah seperti gas
industri, polusi bahan bakar, dan gas metana yang dihasilkan dari sampah plastic

Sumber : https://ditsmp.kemdikbud.go.id/pemanasan-global-dan-dampak-buruknya-bagi-
kehidupan-bumi
RUMAH KACA

Apakah kalian akhir-akhir ini merasakan


suhu bumi semakin panas? Peristiwa
semacam ini dikarenakan kebiasaan
manusia yang memanfaatkan pendingin
ruangan ataupun banyak memakai
kendaraan yang menyebabkan polusi,
sehingga semakin membuat lapisan ozon
semakin menipis. Selain itu, juga
dikarenakan pihak oknum tertentu yang
mencoba untuk membuat lahan dengan
cara membakar hutan, peristiwa seperti
ini juga membuat bumi menjadi semakin panas dan menjadi salah satu dampak negatif dari
rumah kaca.

Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi
memiliki efek seperti rumah kaca diatas dimana panas matahari terperangkap oleh
atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) dapat menahan panas
matahari sehingga panas matahariterperangkap di dalam atmosfer bumi. Normalnya,
pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat,
dan pada malam hari permukaan bumi mendingin. Akan tetapi, akibat adanya efek
rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap
oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Inilah mengapa bumi menjadi semakin hangat dari
tahun-ketahun.

Penyebab Efek Rumah Kaca

Peningkatan gas rumah kaca di atmosfer dan perubahan efek rumah kaca disebabkan
oleh berbagai faktor. Mayoritas penyebabnya berasal dari kerusakan alam yang kita
timbulkan. Berikut ini beberapa penyebab peningkatan gas rumah kaca dan efek rumah
kaca yang tidak optimal.

1. Penggundulan Hutan dan Pembukaan Lahan


Hutan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia di bumi. Tumbuhan dan pohon-
pohon mampu menyerap gas karbon dioksida yang ada di udara dan melepaskan oksigen
melalui proses fotosintensis. Akibatnya, hutan bermanfaat untuk menyediakan udara
yang bersih. Satu pohon dewasa dapat menyediakan kebutuhan oksigen bagi sekitar 2-10
orang per hari. Selain menghasilkan udara yang segar, hutan juga berfungsi sebagai katalis
untuk “mendinginkan bumi” akibat pemanasan global. Namun sangat disayangkan,
melihat pengaruh hutan yang sangat besar bagi manusia masih banyak oknum yang
melakukan penggundulan hutan. Karena penggundulan hutan ini, secara otomatis gas
CO2 semakin banyak di udara. Pohon yang ditebangi tanpa menerapkan tebang pilih
menjadikan jumlah pohon semakin menyusut. Pembukaan lahan, seperti yang kita
ketahui bahwa Indonesia memiliki penduduk dengan jumlah yang besar. Pembukaan
hutan ini tak jarang dijadikan sebagai lahan perumahan. Menghilangkan hutan dengan
cara pembukaan lahan dan tidak mencoba menanam pohon kembali setelah itu, akan
sangat berpengaruh terhadap suhu bumi dan mengakibatkan efek rumah kaca.

2. Penggunaan Bahan Bakar Fosil


Bahan bakar fosil merupakan salah satu sumber energi dari dalam bumi dan terbentuk
dari sisa-sisa binatang dan tumbuhan. Bahan bakar fosil sampai saat ini masih banyak
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahan bakar fosil antara lain batu
bara, gas alam, dan minyak bumi. Penggunaan bahan bakar fosil dalam jumlah besar akan
sangat berdampak pada kualitas udara. Selain itu, bahan bakar fosil dapat meningkatkan
konsentrasi gas rumah kaca pada atmosfer.

3. Penggunaan Pupuk Kimia


Pupuk anorganik yang secara terus menerus dapat memberikan dampak negatif.
Kandungan Nitrous Oksida yang dilepaskan ke udara akan menghasilkan efek rumah kaca.

4. Pencemaran dan Polusi Laut


Limbah Industri yang tidak diolah dengan baik dan dibuang begitu saja ke laut akan
menyebabkan pencemaran laut. Akibatnya, ekosistem di laut yang berfungsi untuk
menyerap CO2 tidak akan maksimal. Salah satu ekosistem yang hidup di laut dan memiliki
peran penting dalam penyerapan CO2 dan menghasilkan 70% O2 adalah Fitoplankton.

5. Limbah Peternakan
Limbah hasil peternakan seperti kotoran sapi, menghasilkan gas rumah kaca. Kandungan
gas yang dihasilkan adalah CO2 dan CH4 (metana). Limbah peternakan harus diolah
dengan baik karena jika tidak diolah dengan baik dan dibiarkan secara terus-menerus
akan menimbulkan dampak efek rumah kaca yang dihasilkan.

6. Limbah Rumah Tangga


Limbah hasil dari kegiatan rumah tangga yang berasal dari kamar mandi, dapur, cucian
limbah industri rumah tangga dan juga kotoran manusia. Limbah rumah tangga apabila
tidak bisa diolah dengan baik akan berdampak buruk pada lingkungan. Karena Gas metana
dan CO2 yang berasal dari bakteri-bakteri pengurai sampah lambat laun akan semakin
banyak jika dibiarkan menumpuk.

7. Sampah Plastik
Berdasarkan beberapa sumber menyatakan bahwa sampah plastik di dunia telah
mencapai angka 1.3 Miliar ton setiap tahunnya, dan menurut data World Bank angka ini
akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Sampah plastik yang menumpuk di berbagai
tempat di belahan dunia ini akan mengeluarkan gas metana dan etilen ketika terkena
paparan sinar matahari dan merusak. Kandungan gas metana menempati posisi kedua
faktor perusak lingkungan. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang bisa
menangkap panas dalam atmosfer dan kemudian dipancarkan selama kegiatan produksi
batu bara, gas alam serta minyak bumi

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global bukan sebuah peristiwa yang biasa. Akan tetapi sebaliknya, fenomena
ini sangat memungkinkan menjadi sebuah fenomena yang menjadi awal kerusakan bumi
ini, apabila tidak segera kita benahi. Untuk itu, kita sebagai manusia harus tau dampak
yang akan kita rasakan jika fenomena ini terus menerus terjadi. Diantaranya adalah
sebagai berikut:

PERUBAHAN IKLIM YANG EKSTREM


Perubahan Iklim
Beberapa tempat yang cenderung hangat akan menjadi lembab, karena ada lebih banyak
air yang menguap di lautan. Hal itu disebabkan oleh uap air yang merupakan gas pada
rumah kaca, sehingga keberadaannya akan menyebabkan meningkatnya efek insulasi
pada atmosfer. Uap air yang banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak.
Kemudian akan menimbulkan pantulan cahaya matahari kembali ke luar angkasa yang
menyebabkan menurunnya proses pemanasan. Kelembaban yang sangat tinggi akan
meningkatkan curah hujan, badai yang semakin kering, dan air akan lebih cepat menguap
dari dalam tanah.

MENINGKATNYA PERMUKAAN AIR LAUT


Permukaan Air Laut
Salah satu dampak atau akibat dari pemanasan global atau efek rumah kaca ini, adalah
meningkatnya permukaan air laut. Bahkan lapisan es di benua arktik akan berkurang
sebanyak 2,7 % per dekade. Kemudian temperatur rata-rata global telah meningkat,
dengan kedalaman paling sedikit 300 meter saja.
Perubahan tingginya rata-rata muka laut akan diukur dari daerah dengan lingkungan yang
lebih stabil, secara geologi. Lalu ketika atmosfer menghangat lapisan air laut juga akan
ikut menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tingginya
permukaan air laut.

DAMPAK TERHADAP MANUSIA


Selain berdampak pada alam, ternyata pemanasan global juga berbahaya bagi internal
manusia. Hal ini dikarenakan perubahan iklim yang membuat daya tahan tubuh manusia
semakin berkurang. Di lain sisi perubahan iklim juga akan mendatangkan berbagai
penyakit.
Berikut ini beberapa dampak pemanasan global bagi kesehatan manusia :
a. Perubahan iklim akan menyebabkan udara menjadi lebih hangat, yang akan berakibat
meningkatnya berbagai penyakit seperti alergi dan penyakit pernafasan.
b. Mudahnya seseorang terserang berbagai penyakit seperti DBM, malaria dan lain
sebagainya.
c. Penyakit infeksi yang awalnya hanya menimpa hewan, kemungkinan besar juga akan
menimpa manusia.
d. Banyaknya korban yang berjatuhan akibat penyakit yang dipicu oleh cuaca yang
panas. Seperti Stress, serangan jantung, dehidrasi, stroke dan penyakit ginjal.

PENANGGULANGAN
PEMANASAN GLOBAL

Perkembangan dunia industri di berbagai negara terutama negara maju telah


memberikan manfaat dalam bidang perekonomian khususnya dalam menciptakan lapangan
pekerjaan bagi orang banyak. Namun, di sisi lain gas buangan hasil industri membuat
temperatur bumi kian memanas. Dampak Pemanasan global yang terjadi sudah disadari dan
dirasakan oleh kita semua. Beberapa puluh tahun lalu, sebagian masyarakat dunia berkumpul,
duduk bersama dengan membawa data dan fakta tentang pemanasan global, kemudian
melakukan kesepakatan untuk menanggulangi /mengurangi dampak pemanasan global.
Berikut ini hasil kesepakatan Dunia Internasional dalam upaya penanggulangan dampak
pemanasan global :

1. IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)


Pada tahun 1988, Badan PBB untuk lingkungan (United Nations Environment
Programme) dan organisasi meteorologi dunia (World Meteorology Organization)
mendirikan sebuah panel antar pemerintah untuk perubahan iklim yang dikenal
dengan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) yang terdiri atas 300 lebih
pakar perubahan iklim dari seluruh dunia. IPCC bersekretariat di Jenewa (Swiss) dan
bertemu satu tahun sekali di sebuah rapat pleno yang membahas tiga hal utama :

1. Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim


2. Dampak, adaptasi dan kerentanan
3. Mitigasi perubahan iklim

Pada tahun 1990 dan 1992, IPCC menyimpulkan bahwa penggandaan jumlah gas
rumah kaca di atmosfer mengarah pada konsekuensi serius bagi masalah sosial,
ekonomi, dan sistem alam di dunia. Selain itu, IPCC menyimpulkan bahwa emisi gas
rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia juga memberikan kontribusi pada
gas rumah kaca alami dan akan menyebabkan atmosfer bertambah panas. IPCC
memperkirakan penggandaan emisi gas rumah kaca akan menyebabkan pemanasan
global sebesar 1,5 – 4,5 derajat celcius.
Majelis umum PBB menanggapi seruan IPCC dengan secara resmi membentuk
sebuah badan negosiasi antar pemerintah, yaitu Intergovernmental Negotiating
Commitee(INC) untuk merundingkan sebuah konvensi mengenai perubahan iklim.
Laporan IPCC terakhir tahun 2007 secara garis besar terdiri dari :
1. Laporan Kelompok Kerja I dikeluarkan pada Februari 2007, menekankan bahwa
manusia adalah penyebab utama peningkatan gas rumah kaca (GRK) di lapisan
udara
2. Laporan Kelompok Kerja II mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim
dikeluarkan awal April 2007, membeberkan perkiraan ancaman bencana di
banyak negara apabila tidak dilakukan upaya segera untuk mengurangi kegiatan
yang dapat menyebabkan pemanasan global
3. Laporan kelompok kerja III yang dikeluarkan Mei 2007 menganalisis proses
pengurangan emisi karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan strategi
adaptasi untuk bertahan terhadap dampak perubahan iklim yang tidak bisa
dihindari.
2. Protokol Kyoto
Protokol Kyoto diadopsi pada sesi ketiga Konferensi Pihak Konvensi (UNFCCC) pada 1997
di Kyoto, Jepang. Semua pihak dalam UNFCCC dapat menanda tangani atau meratifikasi
Protokol Kyoto, sementara pihak luar tidak diperbolehkan. Negara-negara yang
meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon
dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam perdagangan emisi
jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gasgas tersebut, yang telah dikaitkan
dengan pemanasan global. Jika sukses diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan
mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 °C dan 0,28 °C pada tahun 2050.

Menurut rilis pers dari Program Lingkungan PBB :

“Protokol Kyoto adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-negara perindustrian


akan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2%
dibandingkan dengan tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah jika
dibandingkan dengan perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa protokol, target
ini berarti pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata
emisi dari enam gas rumah kaca : karbon dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur
heksafluorida, HFC, dan PFC yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun
antara 2008 – 2012. Targer nasional berkisar dari pengurangan 8% untuk Uni Eropa, 7%
untuk AS, 6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, dan penambahan yang diizinkan sebesar
8% untuk Australia dan 10% untuk Islandia.”

3. Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)


Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC) merupakan
kerjasama internasional yang bersifat sukarela antara Australia, Kanada, India, Jepang,
Republik Rakyat Cina, Korea Selatan yang mengumumkan pembentukannya pada
tanggal 28 Juli 2005, Menteri Luar Negeri, Lingkungan dan Energi dari negara-negara
peserta sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan dan transfer teknologi yang
memungkinkan pengurangan emisi gas rumah kaca yang bersesuaian dengan UNFCC
dan perangkat internasional lainnya seperti Protokol Kyoto.

4. Protokol Montreal
Protokol Montreal adalah sebuah traktat internasional yang dirancang untuk melindungi
lapisan ozon, dengan meniadakan produksi sejumlah zat yang diyakini bertanggung
jawab atas berkurangnya lapisan ozon. Traktat ini berlaku sejak 1 Januari 1989. Traktat
ini difokuskan pada beberapa kelompok senyawa hidrokarbon, halogen, yang diyakini
memainkan peran penting dalam penipisan lapisan ozon. Semua zat tersebut memiliki
klorin atau bromin.

Lalu, langkah nyata apa yang dapat kita lakukan dalam keseharian untuk mengurangi
pemanasan global ?

Gambar berikut ini menunjukkan keseharian yan dapat kita lakukan untuk mengurangi
dampak pemanasan global

Upaya-Upaya Penanggulangan Pemanasan Global; (a) Menghemat Listrik dengan mematikan


lampu/peralatan elektronik yang tidak perlu; (b) Gerakan Menanam Pohon; (c) Pelestarian Hutan

Tindakan yang lebih baik dalam mengatasi, mengurangi, dan mencegah pemanasan
global adalah dengan mengubah perilaku manusia. Karena pemahaman tentang
pemanasan global yang ditanamkan hari ini berdampak besar pada generasi mendatang.
Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi pemanasan
global, antara lain :

a. Hemat Listrik
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa gas rumah kaca itu didominasi dari karbondioksida
(CO2). Sebagian besar dari CO2 dihasilkan dari pembangkit listrik yang berbahan bakar
fosil. Dengan demikian, jika kita berhemat listrik maka secara tidak langsung kita
mengurangi kadar CO2 di atmosfer. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
menghemat listrik antara lain : matikan peralatan listrik jika sudah tidak digunakan,
menggunakan barang elektronik yang low watt (daya listrik rendah), matikan lampu
pada saat tidur, mengoptimalkan sinar matahari pada siang hari sebagai penerangan di
dalam rumah, dan sebagainya.

b. Menanam Pohon
CO2 digunakan tanaman untuk berfotosintesis, maka penanaman pohon dalam jumlah
banyak akan menjadi solusi untuk mengurangi jumlah CO2 di atmosfer.

c. Melestarikan Hutan
Hutan memiliki banyak fungsi antara lain : sebagai paru-paru dunia yang menyuplai
Oksigen, sumber keanekaragaman hayati karena hutan merupakan tempat hidup
berbagai jenis flora dan fauna, sumber cadangan air, dan sebagainya. Fungsi hutan
begitu penting terutama dalam mengurangi dampak pemanasan global. Oleh sebab itu,
kita perlu menjaga dan melestarikan hutan. Pengalihan fungsi hutan untuk lahan
produktif seperti perkebunan kelapa sawit, lahan pertanian harus dilakukan dengan
bijak dan memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian. Membuka lahan produktif dengan
cara membakar hutan dapat mengakibatkan dampak lingkungan yang serius. Oleh sebab
itu, pemerintah perlu membuat kebijakan yang jelas dan tegas mengenai kelestarian
lingkungan hidup. Pelaku pembakaran hutan harus ditindak tegas dengan hukuman
yang berat agar pelakunya jera karena akibat perbuatan mereka berdampak pada
kehidupan orang banyak.

Upaya-Upaya Penanggulangan Pemanasan Global (d) Mengurangi penggunaan mobil dengan beralih ke
transportasi umum; (e) Gas Freon yang digunakan pada mesin pendingin penggunaannya sudah mulai
dikurangi; (f) Energi Surya sebagai salah satu energi alternatif yang dapat menggantikan energi berbahan
bakar fosil.

d. Mengurangi Penggunaan Mobil dan Uji Emisi Kendaraan Bermotor


Mobil sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di perkotaan, juga perlu diantisipasi
dengan mengubah perilaku orang. Penggunaan mobil pribadi menjadi penyumbang CO2
terbesar bila tidak ada pengaturan penggunaan mobil pribadi dengan baik. Selain itu,
pengecekan rutin uji emisi kendaraan bermotor dapat meminimalisir jumlah gas
buangan CO2. Mesin kendaraan yang tidak dirawat dengan baik akan menyebabkan
pembakaran pada mesin menjadi tidak sempurna. Akibatnya performa kendaraan
bermotor menjadi kurang baik, terlebih lagi gas buangan hasil pembakaran menjadi
lebih banyak.

e. Mengurangi penggunaan bahan perusak Ozon


Penggunaan bahan perusak ozon seperti yang biasa digunakan pada bahan pelarut dan
pembersih, alat pendingin (kulkas dan AC), hair spray, semprotan nyamuk, dan
sebagainya secara berlebihan menyebabkan bolongnya lapisan ozon sehingga
menimbulkan terjadinya pemanasan global. Penggunaan bahan perusak ozon dapat
dikurangi dengan beberapa cara antara lain : mengurangi penggunaan AC atau memilih
produk elektronik pendingin yang bebas freon, mengurangi penggunaan hair spray,
penyemprot cat ataupun semprotan nyamuk yang berbahan aerosol.

f. Penggunaan Energi Alternatif Baru


Selama ini sebagian besar energi listrik kita dihasilkan dari pembakaran batubara
ataupun minyak bumi yang menghasilkan gas rumah kaca. Penggunaan energi
terbaharui dengan memanfaatkan tenaga air, angin, dan panas bumi dapat mengurangi
produksi CO2 yang dilepas ke udara. Energi nuklir juga dapat menjadi sebuah energi
alternatif untuk mengurangi pemanasan global meskipun masih kontroversial karena
alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya.

Masih banyak hal-hal kecil yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pemanasan global
yaitu : mengurangi penggunaan tissue dengan menggunakan sapu tangan,
menggunakan kertas secara efisien dan lain-lain. Semakin banyak penggunaan tissue
dan kertas, berarti semakin banyak pohon yang ditebang untuk membuat bahan
bakunya sehingga hutan semakin gundul.
Lampiran 2 – Instrumen Penilaian Sikap

LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Kelas : ………………….
Materi : Energi Alternatif
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku aktif, mandiri, kerjasama dan
bertanggungjawab

Nama Aspek Penilaian Total


No Nilai
Siswa Aktif Mandiri Kerjasama Tanggungjawab Skor
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Dst.

Keterangan :
Kolom aspek penilaian diisi dengan skor 1 – 4 sesuai dengan indikator pada rubrik penilaian
RUBRIK PENILAIAN SIKAP

No. Aspek Skor Deskripsi


1. Aktif Peserta didik secara konsisten selalu berpartisipasi dalam
4
pembelajaran dengan menjawab pertanyaan dari guru
Peserta didik secara sering berpartisipasi dalam
3
pembelajaran dengan menjawab pertanyaan dari guru
Peserta didik jarang berpartisipasi dalam pembelajaran
2
dengan menjawab pertanyaan dari guru
Peserta didik tidak pernah berpartisipasi dalam
1
pembelajaran dengan menjawab pertanyaan dari guru
2. Mandiri Peserta didik secara konsisten dapat menyelesaikan
4
seluruh tugas tanpa harus diarahkan oleh guru
Peserta didik secara konsisten dapat menyelesaikan
3
seluruh tugas dan sering diarahkan oleh guru
Peserta didik secara cukup konsisten dapat
2 menyelesaikan seluruh tugas dan harus diarahkan oleh
guru
Peserta didik tidak konsisten dapat menyelesaikan
1
seluruh tugas dan harus diarahkan oleh guru
3. Kerjasama Peserta didik sangat mampu membangun kerja kelompok
4
yang baik
Peserta didik mampu membangun kerja kelompok yang
3
baik
Peserta didik cukup mampu membangun kerja kelompok
2
yang baik
Peserta didik tidak mampu membangun kerja kelompok
1
yang baik
4. Tanggungjawab Peserta didik menjalankan tugas sesuai pembagian
4
dengan sangat baik
Peserta didik menjalankan tugas sesuai pembagian
3
dengan baik
Peserta didik menjalankan tugas sesuai pembagian
2
dengan cukup baik
Peserta didik menjalankan tugas sesuai pembagian
1
dengan kurang baik
Lampiran 3 – Instrumen Penilaian Antar Teman

LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN

Nama Teman yang Dinilai : ………………………………………………


Nama Penilai : ………………………………………………
Kelas : ………………………………………………

Petunjuk : Berilah tanda checklist (V) untuk jawaban yang paling sesuai dengan temanmu

No. Pernyataan Ya Tidak


1. Teman saya dapat diajak bekerjasama dalam menyelesaikan tugas
kelompok
2. Teman saya aktif selama pembelajaran dan menyampaikan
pendapat selama berdiskusi
3. Teman saya menggunakan bahasa yang baik selama berdiskusi
4. Teman saya menyelesaikan tugasnya dengan baik
5. Teman saya dapat menjelaskan prinsip kerja panel surya berkaitan
dengan Hukum Kekekalan Energi dan perubahan bentuk energinya

Anda mungkin juga menyukai