PEMANASAN GLOBAL
1. IDENTITAS UMUM
Nama Penyusun : Siska Apriliana, S.Pd
Asal Instansi : SMA Negeri 1 Garum
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas : X (Sepuluh) Fase : E
Alokasi Waktu : 5 pertemuan (2 x 45 menit)
Kata Kunci : Pemanasan global, gas rumah kaca, efek rumah kaca
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Domain Capaian Indikator Pencapaian Tujuan
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
1. Menganalisis Pemahaman Sains 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi
gejala pemanasan penyebab terjadinya pemanasan global
global dan 2. Peserta didik dapat mengidentifikasi macam
dampaknya bagi macam gas rumah kaca
kehidupan serta 3. Peserta didik dapat menganalisis pemanasan
lingkungan global dan dampaknya bagi kehidupan serta
2. Menyajikan lingkungan
ide/gagasan Keterampilan 1. Peserta didik dapat menyampaikan saran dan
pemecahan Proses pendapat mengenai hal-hal yang harus
masalah gejala dilakukan untuk mengurangi terjadinya
pemanasan global pemanasan global.
dan dampaknya 2. Peserta didik dapat dapat mengajukan
bagi kehidupan dan gagasan untuk memperlambat dampak
lingkungan pemanasan global melalui produk, kemudian
mengevaluasi, memperbaiki, dan
mempresentasikan produknya secara lisan.
4. KOMPETENSI AWAL
a. Peserta didik telah mempelajari metode ilmiah, melakukan penyelidikan,
mengumpulkan data, mengevaluasi, dan membuat laporan ilmiah
b. Peserta didik telah mempelajari materi bentuk-bentuk energi dan perubahannya
c. Peserta didik telah mempelajari materi tentang Hukum Kekekalan Energi
5. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pemanasan global merupakan gejala peningkatan rata-rata suhu permukaan bumi.
Pemanasan global adalah suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia
terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan.
Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di
atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2) melalui proses yang disebut efek rumah
kaca
8. JUMLAH SISWA
Pembelajaran ini dirancang untuk kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 35 – 37
orang.
12. ASESMEN
a. Penilaian pemahaman sains dilakukan setelah proses pembelajaran melalui tes tertulis
b. Penilaian keterampilan proses dilakukan selama proses pembelajaran melalui penilaian
a. proyek dan penilaian laporan
b. Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran melalui penilaian observasi sikap
dan penilaian antar teman
Instrumen penilaian (terlampir)
Pembukaan
Pendahuluan
Penutup
Pertemuan 2
Alokasi
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik
Waktu
Pembukaan
a. Guru memberikan salam dilanjutkan a. Peserta didik menjawab salam dari 10 menit
dengan meminta salah seorang guru kemudian berdoa bersama
peserta didik untuk memandu doa. (kepribadian yang beriman, bertakwa
b. Guru menanyakan kabar serta kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mengecek kehadiran peserta didik mulia)
c. Guru mempersiapkan kelas agar lebih b. Peserta didik mengkondisikan diri
kondusif sebelum memulai proses untuk siap menerima pembelajaran
pembelajaran (kerapian dan
menyediakan perlengkapan belajar
peserta didik)
Pendahuluan
Penutup
Pertemuan 3 – 5
Alokasi
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik
Waktu
Pembukaan
Pendahuluan
Penutup
21. LAMPIRAN
a. Materi Ajar
b. Instrumen Penilaian Observasi Sikap (Lembar Penilaian Observasi Sikap dan Rubrik
Penilaian)
c. Instrumen Penilaian Antar Teman (Lembar Penilaian Sikap dan Rubrik Penilaian)
PEMANASAN GLOBAL
TAHUKAH KAMU?
Di atas permukaan bumi, efek rumah kaca juga bisa terjadi. Hal ini dapat terjadi karena
sebanyak 25% energi matahari yang masuk ke bumi dipantulkan oleh awan atau partikel lain
di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diabsorpsi permukaan bumi, dan 5% lainnya dipantulkan
kembali oleh permukaan bumi.
Energi matahari yang telah diabsorpsi akan dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi
inframerah oleh awan dan juga permukaan bumi. Namun, energi yang dipantulkan tersebut
bisa terhalang oleh karbon dioksida (CO2) dan gas lainnya yang terdapat di atmosfer bumi.
Banyaknya CO2 di udara menjadi salah satu faktor terjadinya pemanasan global.
Sebenarnya zat CO2 dibutuhkan dan akan diserap oleh tumbuhan untuk melakukan
proses fotosintesis. Akan tetapi, karena semakin menipisnya hutan dan lahan hijau membuat
kadar CO2 di atmosfer tidak terkendali. Faktor pemanasan global lainnya adalah seperti gas
industri, polusi bahan bakar, dan gas metana yang dihasilkan dari sampah plastic
Sumber : https://ditsmp.kemdikbud.go.id/pemanasan-global-dan-dampak-buruknya-bagi-
kehidupan-bumi
RUMAH KACA
Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi
memiliki efek seperti rumah kaca diatas dimana panas matahari terperangkap oleh
atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) dapat menahan panas
matahari sehingga panas matahariterperangkap di dalam atmosfer bumi. Normalnya,
pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat,
dan pada malam hari permukaan bumi mendingin. Akan tetapi, akibat adanya efek
rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap
oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Inilah mengapa bumi menjadi semakin hangat dari
tahun-ketahun.
Peningkatan gas rumah kaca di atmosfer dan perubahan efek rumah kaca disebabkan
oleh berbagai faktor. Mayoritas penyebabnya berasal dari kerusakan alam yang kita
timbulkan. Berikut ini beberapa penyebab peningkatan gas rumah kaca dan efek rumah
kaca yang tidak optimal.
5. Limbah Peternakan
Limbah hasil peternakan seperti kotoran sapi, menghasilkan gas rumah kaca. Kandungan
gas yang dihasilkan adalah CO2 dan CH4 (metana). Limbah peternakan harus diolah
dengan baik karena jika tidak diolah dengan baik dan dibiarkan secara terus-menerus
akan menimbulkan dampak efek rumah kaca yang dihasilkan.
7. Sampah Plastik
Berdasarkan beberapa sumber menyatakan bahwa sampah plastik di dunia telah
mencapai angka 1.3 Miliar ton setiap tahunnya, dan menurut data World Bank angka ini
akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Sampah plastik yang menumpuk di berbagai
tempat di belahan dunia ini akan mengeluarkan gas metana dan etilen ketika terkena
paparan sinar matahari dan merusak. Kandungan gas metana menempati posisi kedua
faktor perusak lingkungan. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang bisa
menangkap panas dalam atmosfer dan kemudian dipancarkan selama kegiatan produksi
batu bara, gas alam serta minyak bumi
Pemanasan global bukan sebuah peristiwa yang biasa. Akan tetapi sebaliknya, fenomena
ini sangat memungkinkan menjadi sebuah fenomena yang menjadi awal kerusakan bumi
ini, apabila tidak segera kita benahi. Untuk itu, kita sebagai manusia harus tau dampak
yang akan kita rasakan jika fenomena ini terus menerus terjadi. Diantaranya adalah
sebagai berikut:
PENANGGULANGAN
PEMANASAN GLOBAL
Pada tahun 1990 dan 1992, IPCC menyimpulkan bahwa penggandaan jumlah gas
rumah kaca di atmosfer mengarah pada konsekuensi serius bagi masalah sosial,
ekonomi, dan sistem alam di dunia. Selain itu, IPCC menyimpulkan bahwa emisi gas
rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia juga memberikan kontribusi pada
gas rumah kaca alami dan akan menyebabkan atmosfer bertambah panas. IPCC
memperkirakan penggandaan emisi gas rumah kaca akan menyebabkan pemanasan
global sebesar 1,5 – 4,5 derajat celcius.
Majelis umum PBB menanggapi seruan IPCC dengan secara resmi membentuk
sebuah badan negosiasi antar pemerintah, yaitu Intergovernmental Negotiating
Commitee(INC) untuk merundingkan sebuah konvensi mengenai perubahan iklim.
Laporan IPCC terakhir tahun 2007 secara garis besar terdiri dari :
1. Laporan Kelompok Kerja I dikeluarkan pada Februari 2007, menekankan bahwa
manusia adalah penyebab utama peningkatan gas rumah kaca (GRK) di lapisan
udara
2. Laporan Kelompok Kerja II mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim
dikeluarkan awal April 2007, membeberkan perkiraan ancaman bencana di
banyak negara apabila tidak dilakukan upaya segera untuk mengurangi kegiatan
yang dapat menyebabkan pemanasan global
3. Laporan kelompok kerja III yang dikeluarkan Mei 2007 menganalisis proses
pengurangan emisi karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan strategi
adaptasi untuk bertahan terhadap dampak perubahan iklim yang tidak bisa
dihindari.
2. Protokol Kyoto
Protokol Kyoto diadopsi pada sesi ketiga Konferensi Pihak Konvensi (UNFCCC) pada 1997
di Kyoto, Jepang. Semua pihak dalam UNFCCC dapat menanda tangani atau meratifikasi
Protokol Kyoto, sementara pihak luar tidak diperbolehkan. Negara-negara yang
meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon
dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam perdagangan emisi
jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gasgas tersebut, yang telah dikaitkan
dengan pemanasan global. Jika sukses diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan
mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 °C dan 0,28 °C pada tahun 2050.
4. Protokol Montreal
Protokol Montreal adalah sebuah traktat internasional yang dirancang untuk melindungi
lapisan ozon, dengan meniadakan produksi sejumlah zat yang diyakini bertanggung
jawab atas berkurangnya lapisan ozon. Traktat ini berlaku sejak 1 Januari 1989. Traktat
ini difokuskan pada beberapa kelompok senyawa hidrokarbon, halogen, yang diyakini
memainkan peran penting dalam penipisan lapisan ozon. Semua zat tersebut memiliki
klorin atau bromin.
Lalu, langkah nyata apa yang dapat kita lakukan dalam keseharian untuk mengurangi
pemanasan global ?
Gambar berikut ini menunjukkan keseharian yan dapat kita lakukan untuk mengurangi
dampak pemanasan global
Tindakan yang lebih baik dalam mengatasi, mengurangi, dan mencegah pemanasan
global adalah dengan mengubah perilaku manusia. Karena pemahaman tentang
pemanasan global yang ditanamkan hari ini berdampak besar pada generasi mendatang.
Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi pemanasan
global, antara lain :
a. Hemat Listrik
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa gas rumah kaca itu didominasi dari karbondioksida
(CO2). Sebagian besar dari CO2 dihasilkan dari pembangkit listrik yang berbahan bakar
fosil. Dengan demikian, jika kita berhemat listrik maka secara tidak langsung kita
mengurangi kadar CO2 di atmosfer. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
menghemat listrik antara lain : matikan peralatan listrik jika sudah tidak digunakan,
menggunakan barang elektronik yang low watt (daya listrik rendah), matikan lampu
pada saat tidur, mengoptimalkan sinar matahari pada siang hari sebagai penerangan di
dalam rumah, dan sebagainya.
b. Menanam Pohon
CO2 digunakan tanaman untuk berfotosintesis, maka penanaman pohon dalam jumlah
banyak akan menjadi solusi untuk mengurangi jumlah CO2 di atmosfer.
c. Melestarikan Hutan
Hutan memiliki banyak fungsi antara lain : sebagai paru-paru dunia yang menyuplai
Oksigen, sumber keanekaragaman hayati karena hutan merupakan tempat hidup
berbagai jenis flora dan fauna, sumber cadangan air, dan sebagainya. Fungsi hutan
begitu penting terutama dalam mengurangi dampak pemanasan global. Oleh sebab itu,
kita perlu menjaga dan melestarikan hutan. Pengalihan fungsi hutan untuk lahan
produktif seperti perkebunan kelapa sawit, lahan pertanian harus dilakukan dengan
bijak dan memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian. Membuka lahan produktif dengan
cara membakar hutan dapat mengakibatkan dampak lingkungan yang serius. Oleh sebab
itu, pemerintah perlu membuat kebijakan yang jelas dan tegas mengenai kelestarian
lingkungan hidup. Pelaku pembakaran hutan harus ditindak tegas dengan hukuman
yang berat agar pelakunya jera karena akibat perbuatan mereka berdampak pada
kehidupan orang banyak.
Upaya-Upaya Penanggulangan Pemanasan Global (d) Mengurangi penggunaan mobil dengan beralih ke
transportasi umum; (e) Gas Freon yang digunakan pada mesin pendingin penggunaannya sudah mulai
dikurangi; (f) Energi Surya sebagai salah satu energi alternatif yang dapat menggantikan energi berbahan
bakar fosil.
Masih banyak hal-hal kecil yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pemanasan global
yaitu : mengurangi penggunaan tissue dengan menggunakan sapu tangan,
menggunakan kertas secara efisien dan lain-lain. Semakin banyak penggunaan tissue
dan kertas, berarti semakin banyak pohon yang ditebang untuk membuat bahan
bakunya sehingga hutan semakin gundul.
Lampiran 2 – Instrumen Penilaian Sikap
Kelas : ………………….
Materi : Energi Alternatif
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku aktif, mandiri, kerjasama dan
bertanggungjawab
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Dst.
Keterangan :
Kolom aspek penilaian diisi dengan skor 1 – 4 sesuai dengan indikator pada rubrik penilaian
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Petunjuk : Berilah tanda checklist (V) untuk jawaban yang paling sesuai dengan temanmu