Disusun oleh:
Kelompok 6
Dhia Zalfa Zahira 21110120120031
Ellga Citta Naradhipa 21110120130084
Rahmatinisa 21110120120029
Vella Putri Wulandari 21110120120036
Wira Maulana Ashar 21110120130103
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
Tong setan, tong stand atau roda gila (bahasa Inggris: wall of death)
adalah sebuah acara sampingan karnival yang menampilkan sebuah silinder kayu
berbentuk tabung atau kerucut, yang biasanya memiliki diameter 20 hingga 36
kaki (6,1 hingga 11,0 m) dan terbuat dari papan-papan kayu. Di bagian dalamnya,
para pengemudi sepeda motor atau pengemudi mobil kecil menyetir di sepanjang
tembok vertikal dan mementaskan pertunjukan. Tong stand ini sering kali ada atau
dapat ditemukan di pasar malam. Di dalam tong stand terdapat pengendara motor
dengan lihai mengitari tong tanpa sekalipun terjatuh, ternyata ada teori fisika di
balik atraksi ini (Wikipedia, n.d.).
Seperti dikutip dari Science ABC, ketika motor bergerak di dinding ada
sejumlah gaya yang berperan terhadap hal ini. Gaya gravitasi yang bertindak dari
bawah, gaya gesek yang bersinggungan langsung dengan ban sepeda, dan juga
gaya sentripetal yang mengarahkan sepeda dari pusat lingkaran ke dinding.Fakta
bahwa sepeda tidak terjatuh dikarenakan gaya gesek dan gravitasi
menyeimbangkan satu sama lain. Singkatnya, dua gaya ini bertindak dalam arah
yang berlawanan dan bertanggung jawab satu sama lain (Pratomo, 2016).
Secara lebih mendalam, gaya gesek yang diakibatkan oleh ban motor harus
didukung oleh kecepatan motor yang cukup. Artinya, harus ada kecepatan
minimum dari motor untuk menghasilkan gaya gesek yang maksimum. Ini sangat
penting karena jika gaya gravitasi lebih besar, maka sepeda motor akan meluncur
ke bawah dan pengendara akan jatuh. Gesekan menjadi kuat karena kecepatan
meningkat, tetapi dengan meningkatkan kecepatan, dan lebih sulit bagi
pengendara untuk mengarahkan kendaraan dengan aman (Pratomo, 2016).
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai tong stand
berdasarkan pengembangan sistematis dari logika secara filsafat keilmuan yaitu,
konsep analitika dan konsep dialektika. Konsep analika adalah penyelidikan
terhadap argumentasi-argumentasi yang bertitik tolak dari putusan-putusan yang
benar. Sedangkan konsep dialektika adalah enyelidikan terhadap argumentasi-
argumentasi yang bertitik tolak dari putusan-putusan yang masih diragukan.
Pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan analitica (Logika Formal),
yang secara khusus meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi
yang benar, dan dialektika yang secara khusus meneliti argumentasi yang
berangkat dari proposisi yang masih diragukan kebenarannya (Hidayat, 2013).
Tong stand adalah sebuah atraksi yang dilakukan oleh orang-orang yang
sudah terlatih. Untuk bisa berjalan di tembok atau di papan tong stand perlu
latihan khusus. Dan untuk melakukan atraksi tersebut tidak menggunakan ilmu
hitam, untuk melakukannya perlu belajar, latihan fisik, mental, dan menggunakan
trik tertentu. Terbukti dari video tersebut disebutkan bahwa ada seseorang yang
awalnya tidak bisa mengendarai motor di jalan raya dan tidak bisa mengendarai
motor kopling, tetapi bisa menjadi pembalap. Dan untuk menjadi pembalap tentu
diperlukan latihan dan keberanian, karena tong stand ini termasuk pelerjaan yang
uji nyali. Untuk atraksi biasa nya 1 bulan 1, misal lepas tangan, kaki, sila, miring.
Kalau gas itu ada trik nya biar tetep jalan dan lepas tangan itu pakek lidi.
motornya pun cc nya beda kalau normal 25, motor tong stand bisa 300. Untuk
resiko dari pemain tong stand ini adalah jatuh ke bawah, tetapi pemain tong stand
harus berani atau tetap melakukan atraksi tong stand ini.
Ketika atraksi Tong Setan sedang terjadi, maka sebetulnya di sana sedang
ada empat gaya yang sedang bekerja. Pertama, gaya gravitasi yang arahnya ke
bawah; kedua gaya gesek lintasan yang mengarah ke atas; tiga, gaya normal yang
arahnya tegak lurus lintasan, dan terakhir gaya sentripetal.
Agar motor dapat bergerak melingkar pada lintasan dinding tegak tanpa
terjatuh, maka yang dibutuhkan adalah gaya normal. Penjelasan mudahnya, gaya
gesek (dari ban motor) dan gravitasi bertindak dalam arah yang berlawanan.
Kedua gaya ini menyeimbangkan satu sama lain. Namun begitu, untuk
menciptakan gaya gesek yang sesuai, maka kecepatan motor harus cukup tinggi.
Ketika gaya gesek terlampau rendah atau dengan kata lain motor tidak digeber
dengan kecepatan yang cukup, maka sepeda motor akan tertarik ke bawah kerena
gaya gravitasi.
3. Rahmatinisa
Bila melihat dari aspek Sosial, alasan beberapa orang memilih menjadi
pemain tong stand yang memiliki resiko tinggi dan kurangnya pelindung diri
dikarenakan berdasarkan hasil riset University of Maryland Endocrinology Health
Guide menyatakan, olahraga(kegiatan) ekstrem dapat mengurangi stres. Hal bisa
terjadi lantaran saat melakukan aktivitas tersebut, rangsangan terhadap kelenjar
adrenal melepaskan sejumlah hormon, termasuk adrenalin. Masyarakat umumnya
menggemari atraksi Tong stand mengingat dahulu pasar malam menjadi tempat
hiburan dengan berbagai macam atraksi, namun hiburan itu telah tergantikan
dengan adanya penggunaan telepon pintar yang menyebabkan berkurangnya
jumlah pengunjung pasar malam.
Gerak melingkar beraturan yang terjadi dalam keadaan ini adalah tong
tersebut miring dan permukaannya licin. Gerak melingkar beraturan merupakan
gerak sebuah partikel atau benda yang menempuh lintasan berbentuk lingkaran
dengan kelajuan konstan tetapi arah kecepatannya berubah secara kontinu. Di saat
mengelilingi tong setan, ada beberapa gaya yang bekerja pada peristiwa ini antara
lain gaya berat ke arah pusat bumi, gaya nrmal tegak lurus terhadap bidang. Selain
itu saat motor mengelilingi tong setan terdapat gaya sentrifugal searah dan
berhimpitan denga jari - jari lingkaran tong tetapi arahnya keluar titik pusat atau
keluar menuju dinding tong.
Latihan ini dilakukan bertahap selama kurang lebih 6 bulan dan tentunya
dengan ketekunan,berbagai trik juga dilakukan untuk mempermudah atraksi
seperti menggunakan lidi.Keadaan sepeda motor yang dipakai juga harus sesuai
dengan ketentuan,mulai dari tekanan angina ban motor juga keadaan mesinnya.
Menurut penuturan Dede ia sering terjatuh saat latihan maupun saat acara
berlangsung,ia bahkan sampai tidak bisa berjalan karena cidera,Namun hal itu tak
membuat dede dan bandot menjadi takut,justru hal itu membuat mereka tekun
untuk berlatih,Dede dan Bendot juga menambahkan di awal-awal latihan, ia
sempat kesulitan. Baru beberapa putaran memacu motor di dasar arena, kepalanya
pusing. Dari situ ia baru menyadari modal utama pemain tong setan adalah harus
mampu menahan pusing dan membiasakan hal tersebut.
2. Isu : Tong setan identik dengan dunia malam,karena biasanya tong setan
merupakan karnaval yang terdapat di pasar malam.Karena kehebatan dari para
pembalap membuat daya pikat tersendiri untuk para wanita.Hal ini memunculkan
presepsi bahwa seorang pembalap memiliki banyak wanita.
Dede menyebutkan bahwa salah satu alasannya menjadi joki balap tong
setan adalah karena banyak digandrungi oleh kaum hawa,ia juga menambahkan
bahwa hal tersebut lah yang membuatnya semakin percaya diri dan senang
melakukan pekerjaanya.
3. Isu : Mengapa beberapa penjoki memilih menjadi joki tong setan sebagai jalan
hidupnya?
Bondet yang merupakan seorang penjoki tong setan di pasar malam itu.
Sudah sejak 2018 dia memutuskan banting haluan jadi joki, setelah sebelumnya
bekerja sebagai kru pasar malam. Keputusan Bondet didasari pertimbangan yang
tak muluk-muluk yaitu karena atraksi tong setan membikinnya terpesona dan dia
ingin terlibat di dalamnya. Bersama Dede, Bondet pun memulai petualangannya.
Pada usia 15 tahun, Dede berkeinginan menjadi seorang penjoki karena melihat
Om-nya yang dulunya tidak bisa mengendarai sepeda motor bisa menjadi seorang
penjoki motor yang hebat dengan berbagai atraksi di tong setan. mereka berlatih
secara otodidak sekaligus berguru kepada joki senior. Jalannya tak mudah, tapi
mereka menolak kalah.
Apalagi pada zaman pandemi ini. Jika ada kesempatan bekerja di tempat
yang lain, dengan penghasilan yang lebih layak, mereka tak menutup
kemungkinan akan hal tersebut. Wajar bila mereka merasa demikian. Hari-hari
depan di masa pandemi tak ubahnya parade keterasingan dan kebingungan. Semua
serba aneh. Tak pasti. Dan tak ada yang bisa menjamin nasib kita akan seperti
apa: entah terpapar virus, terjebak di ruang karantina, terpisah dari keluarga, jadi
pengangguran, atau mungkin jatuh dalam lubang kemiskinan. Bagi Bondet dan
Dede, rasa takut terhadap hal-hal tersebut mungkin lebih mengerikan ketimbang
tersungkur di arena.
PENUTUP
Analisis yang kami lakukan pada video tong stand adalah analisis
Analitika dengan parameter Sosial, Ekonomo, politik dan Ilmu fisika serta diskusi
kelompok yang kamu lakukan dengan analisis metode dialektika. Analitika sendiri
yaitu penyelidikan terhadap argumentasi-argumentasi yang bertitik tolak dari
putusan-putusan yang benar, sedangkan Dialektika adalah penyelidikan terhadap
argumentasi yang bertitik tolak dari putusan yang masih diragukan.
Hidayat, A., & Suseno, B. A. (2019). Peran Atribut Safety Riding Pada
Pengendara Motor Tong Setan di Pertunjukan Sekaten Yogyakarta. Article
Text, 80-81.
Riantiani, & dkk., A. (2018). Peran Pasar Malam Skaten dalam Pembelajaran
Fisika untuk Meningkatkan berpikir kreatif siswa. Retrieved from
http://seminar.uad.ac.id/index.php/quantum/article/view/281