Anda di halaman 1dari 4

II.

3 Gambaran Depo Pertamina di Plumpang Koja, Jakarta Utara


Depo Pertamina Plumpang sudah beroperasi sejak 1974. Pembangunannya sendiri dimulai sejak
1972. Saat itu wilayah tersebut masih merupakan rawa. Terminal BBM ini berlokasi di Jalan
Inspeksi Kali Sunter, nomor kaveling (kav) 45-46 Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta
Utara. Letaknya di RT 1/RW 4, Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok (Lestari,
2023).

Depo Plumpang kemudian menjadi Terminal BBM yang penting di Indonesia. Itu karena
kapasitas tangki timbun Depo Plumpang sebesar 291.889 kiloliter. Dengan kapasitas Depo
Plumpang yang besar, Terminal BBM itu pun dapat menyalurkan beragam produk. produk
dengan varian yang sangat lengkap yakni Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite
dan Pertamax Turbo, melalui terminal automation system (TAS) berkelas dunia yang biasa
disebut new gantrysystem ke kompartemen 249unit mobil tangka (Lestari, 2023)

Selain menyediakan varian produk yang lengkap, Depo Pertamina Plumpang juga menjadi
Terminal BBM penting di Indonesia. Berdasarkan Global Tank Storage, Terminal BBM itu dapat
menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau sekitar 25% dari total
kebutuhan SPBU Pertamina (Lestari, 2023)

Terminal BBM itu juga menerapkan implementasi Pertamina Operation & Service Excellent
(POSE) yang dilakukan secara konsisten serta program continuous improvement, sehingga
menjadikan operasi Terminal BBM Plumpang terbilang cukup efisien. Dengan keunggulan-
keunggulan tersebut, pada tahun 2018 Terminal BBM Plumpang masuk dalam daftar nominasi
7th Most Efficient Storage Terminal pada Global Tank Storage Award dan bersaing dengan
sejumlah terminal BBM dari negara lain seperti Saudi Aramco Terminals, Vesta Terminal
Antwerp (Belgium), dan IL&FS Prime Terminals (UAE) (Lestari, 2023)

II.4 Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3) tentang kebakaran

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Pasal 3 ayat (1).
- mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran,
- mencegah, mengurangi peledakan
- memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri dalam bahaya kebakaran
- pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu (HENDRI AMIRUDIN ANWAR, 2018)
2. Permenaker RI No.02/MEN/1983
1. Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran,
latihan penanggulanggan kebakaran di tempat kerja.
2. Kewajiban mencegah, megurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Pengendalian setiap bentuk energi;
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi;
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
3. Undang – Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Ketentuan mengenai
penampilan bangunan gedung, tata ruang dalam, keseimbangan, dan keselarasan
bangunan gedung dengan lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1),
ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 12:
(1) Persyaratan kepadatan dan ketinggian bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 ayat (1) meliputi koefisien dasar bangunan, koefisien lantai bangunan, dan ketinggian
bangunan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan untuk lokasi yang bersangkutan.
(2) Persyaratan jumlah lantai maksimum bangunan gedung atau bagian bangunan gedung
yang dibangun di bawah permukaan tanah harus mempertimbangkan keamanan,
kesehatan, dan daya dukung lingkungan yang dipersyaratkan.
(3) Bangunan gedung tidak boleh melebihi ketentuan maksimum kepadatan dan
ketinggian yang ditetapkan pada lokasi yang bersangkutan.
(4) Ketentuan mengenai tata cara perhitungan dan penetapan kepadatan dan ketinggian
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah
4. PU RI No. 10/KPTS/2000 Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Gedung-gedung Dan Lingkungan
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: PER.02/MEN/1989 Tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir. Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir Pasal
9 Ayat (1)
Pasal 9
(1) Tempat kerja sebagaimana dimaksud pasal 8 yang perlu dipasang instalasi penyalur
petir antara lain:
a. Bangunan yang terpencil atau tinggi dan lebih tinggi dari pada bangunan sekitarnya
seperti: menara-menara, cerobong, silo, antena pemancar, monumen dan lain-lain;
b. Bangunan dimana disimpan, diolah atau digunakan bahan yang mudah meledak atau
terbakar seperti pabrik-pabrik amunisi, gudang penyimpanan bahan peledak dan lain-lain;
c. Bangunan untuk kepentingan umum seperti: tempat ibadah, rumah sakit, sekolah,
gedung pertunjukan, hotel, pasar, stasiun, candi dan lain-lain;
d. Bangunan untuk menyimpan barang-barang yang sukar diganti seperti: museum,
perpustakaan, tempat penyimpanan arsip dan lain-lain;
e. Daerah-daerah terbuka seperti: daerah perkebunan, Padang Golf, Stadion Olah Raga
dan tempat-tempat lainnya.
(2) Penetapan pemasangan instalasi penyalur petir pada tempat kerja sebagaimana
dimaksud ayat (1) dengan memperhitungkan angka index seperti tercantum dalam
lampiran I Peraturan Menteri ini.

III.3 Upaya Pencegahan/mitigasi

1. Perlunya pembuatan Buffer Zone atau jarak aman dari pemukiman warga, yang dimana
hal tersebut untuk mengantisipasi ancaman kebakaran yang meluas ke pemukiman warga
dan sekitar. Jarak ideal daerah buffer zone dan pemukiman warga memiliki 1KM atau
lebih.
2. Perlu diadakannya alarm kebakaran, yang dimana hal tersebut untuk melakukan mitigasi
kebakaran yang dapat menimbulkan banyak korban.
3. Terdapat upaya pencegahan yang perlu dilakukan yaitu perlu dibuatkannya titik kumpul
yang aman atau tempat berkumpul safety seluruh orang pada saat kejadian yang dimana
letak zona aman tersebut jauh dari tempat kejadian.
4. Setiap bangunan gedung harus memiliki rancangan yang memperhitungkan keselamatan,
keamanan, dan kesehatan penghuninya dan masyarakat sekitar. Terdapat pada pasal
sesuai dengan Pasal 12 ayat (1).
5. Perlu diadakan edukasi pegawai/ petugas bagaimana pentingnya K3 dalam keselamatan
kerja.

Anda mungkin juga menyukai