Prasarana dan sarana di puskesmas antara lain tercantum dalam PERMENKES RI NOMOR 43
TAHUN 2019 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT, Pasal 14 ayat 1.
1) Persyaratan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4) paling sedikit
terdiri atas:
a) Sistem penghawaan (ventilasi);
b) Sistem Pencahayaan;
c) Sistem air bersih, sanitasi, dan hygiene;
d) Sistem kelistrikan;
e) Sistem komunikasi;
f) Sistem gas medik;
g) Sistem proteksi petir;
h) Sistem proteksi kebakaran;
i) Sarana evakuasi;
j) Sistem Pengendalian Kebisingan; Dan
k) Kendaraan puskesmas keliling.
7) Bukaan (dalam hal ini pintu dan jendela) pada dinding tahan api 2 jam
harus dari material dengan Tingkat Ketahanan Api (TKA) 1,5 jam.
8) Akses eksit dari pintu eksit harus dirancang dan ditata untuk mudah
dikenali dengan jelas, dilengkapi tanda arah dan signage yang sesuai dengan
ketentuan.
Sistem proteksi petir merupakan suatu sistem yang sangat diperlukan pada saat ini,
mengingat peralatan listrik semakin berkembang dengan pesat. Sistem ini melindungi kita
baik dan peralatan listrik kita dari sambaran langsung maupun sambaran tidak langsung
(lightning electromagnetic pulse). Di Indonesia sendiri sebagai kawasan dengan intensitas
petir yang tinggi, sistem ini mutlak diperlukan. Menurut LAMPIRAN PERMENKES RI NOMOR
43 TAHUN 2019 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT :
Sistem proteksi petir harus dapat melindungi semua bagian dari bangunan
Puskesmas, termasuk manusia yang ada di dalamnya, dan instalasi serta peralatan
lainnya terhadap kemungkinan bahaya sambaran petir
Pasal 32
1) Ketentuan system proteksi petir pada bangunan gedung digunakan untuk
perancangan, instalasi, dan pemeliharan system proteksi petir pada bangunan
gedung.
2) Sistem proteksi petir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bertujuan untuk
mengurangi risiko kerusakan bangunan gedung dan peralatan yang ada di
dalamnya, serta melindungi keselamatan manusia yang berada di dalam dan/
atau sekitar bangunan gedung dari sambaran petir.
3) Sistem Proteksi petir sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) Harus mempertimbangkan:
a) Kemampuan perlindungan secara teknis
b) Ketahanan mekanis; dan
c) Ketahanan terhadap korosi
Pasal 33
1) Ketentuan kemampuan bangunan gedung terhadap bahaya petir sebagaimana di
maksud dalam pasal 28 ayat (2) huruf c meliputi ketentuan teknis mengenai;
a. System proteksi petir eksternal, dan;
b. System proteksi petir eksternal
2) Ketentuan teknis mengenai system proteksi petir internal sebagimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b merupakan proteksi peralatan elektronik terhadap efek
dari arus petir.