Fire incident an accident resulting in highly detrimental both for companies,
workers, and for the benefit of national development. Fire protection systems must be planned from the start simultaneously with the planning of the building constructions because of the fire protection system can not be separated from the construction of buildings. The amount of losses caused by fire sue various parties, especially the manager of an industry to perform calculations on the cost of the fire protection system maintenance on a regular basis that the warmth of the Indonesian National Standard (SNI) and international standards, namely the National Fire Protection Association (NFPA). Based on the analysis and calculation of the percentage fees for fire protection construction projects and Sadira Plaza Hotel Tangram Pekanbaru City is 3% of the contract value. While the cost of maintenance for 1 year is Rp. 847 384 814 and the cost of maintenance of fire protection for 20 years amounting to Rp. 16,947,696,297.00
Key words: fire, fire protection systems, national development, maintenance costs, construction of buildings.
A. PENDAHULUAN kebakaran yaitu faktor manusia dan
Peristiwa kebakaran merupakan faktor teknis (Ramli, 2010). kecelakaan yang berakibat sangat Besarnya kerugian yang merugikan baik bagi perusahaan, diakibatkan oleh kebakaran pekerja, maupun bagi kepentingan menuntut berbagai pihak terutama pembangunan nasional. pihak pengelola suatu industri untuk Sistem Proteksi kebakaran harus melakukan usaha pencegahan dan direncanakan dari awal bersamaan penanggulangan untuk mengurangi dengan perencanaan konstruksi kerugian tersebut. Usaha tersebut gedung itu sendiri karena sistem antara lain antara lain adalah dengan proteksi kebakaran tidak dapat membuat sistem proteksi kebakaran dipisahkan dari konstruksi gedung. yang mencakup sarana pencegahan Kebakaran disebabkan oleh dan penangulangan kebakaran, berbagai faktor, namun secara umum sarana penyelamat jiwa, serta faktor-faktor yang menyebabkan manajemen proteksi kebakaran.
Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 1
Ada beberapa penelitian yang 1. Menganalisis persentase biaya pernah dilakukan seperti pada Tabel (upah dan bahan) proteksi 1.1 beriku ini. kebakaran terhadap nilai kontrak keseluruhan. Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu 2. Menganalisis biaya maintenance Peneliti Judul Hasil fasilitas peralatan proteksi Analisa kebakaran selama 20 Tahun. keandalan Keandalan 3. Menganalisis biaya pelaksanaan sistem sistem proteksi proteksi maintenance fasilitas proteksi (Eko kebakaran selama 20 Tahun. kebakaran kebakaran Aprilla pada pada Gedung Ramadhani Gedung Kantor B. TINJAUAN PUSTAKA , 2013) Kantor Gubernur Gubernur Riau sebesar 1. Teori Tentang Api Riau Kota 82,25% Unsur pokok terjadinya api dalam Pekanbaru teori klasik segi tiga api (Triangel of Nilai fire) menjelaskan bahwa untuk dapat Analisa keandalan berlangsungnya proses nyala api keandalan sistem sistem keselamatan diperlukan adanya tiga unsur pokok keselamatan bangunan yaitu adanya unsur bahan yang dapat bangunan (KSKB) dibakar (fuel), oksigen (O₂) yang terhadap terhadap cukup dari udara dan panas yang bahaya bahaya cukup. Apabila salah satu unsur dari kebakaran kebakaran (Safriandi, pada pada segitiga tersebut tidak berada pada 2013) bangunan bangunan keseimbangan yang cukup, maka api Gedung Gedung tidak akan terjadi. Surya Surya Dumai Dumai adalah 2. Pengertian Tentang Kebakaran Group dan 79,85% dan Bank Bank Menurut Direktorat Pengawasan Tabungan Tabungan Keselamatan Kerja (2001:8) Negara Negara Kebakaran adalah api yang tidak (BTN) (BTN) adalah dikehendaki, boleh jadi api itu kecil 69,69% tetapi tidak dikehendaki adalah Kelengkapan termasuk kebakaran. sistem Identifikasi proteksi 3. Sistem Deteksi dan Alarm kelayakan kebakaran Fire Safety Kebakaran Gedung (Akbar Management Fakultas Sistem deteksi dan alarm (FSM) pada kebakaran harus dipasang sesuai Sam Fajri, Teknik Gedung 2013) Fakultas Universitas dengan : Riau a. Peraturan Menteri Pekerjaan Teknik sebagian Universitas Umum, Nomor 26/PRT/M/2008, besar telah Riau tentang Persyaratan teknis sistem memenuhi standar proteksi kebakaran pada bangunan kriteria. gedung dan lingkungan. b. (SNI 03-3986, 2000) atau edisi Tujuan Penelitian terakhir; Tata Cara Perencanaan Dan Tujuan yang akan di dapat dari penelitian ini adalah :
Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 2
Pemasangan Instalasi Alarm 9. Hidran gedung Kebakaran Otomatis Untuk 10. Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Sistem pipa tegak dan slang Bangunan Gedung. kebakaran harus dipasang sesuai dengan : 4. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) a. (Peraturan menteri pekerjaan Alat pemadam api ringan harus umum nomor 26/PRT/M, 2008), dipasang sesuai dengan : tentang Persyaratan teknis sistem a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, proteksi kebakaran pada bangunan Nomor 26/PRT/M/2008, tentang gedung dan lingkungan. Persyaratan teknis sistem proteksi b. (SNI 03-1745, 2000) atau edisi kebakaran pada bangunan gedung dan terakhir; Tata Cara Perencanaan Dan lingkungan. Pemasangan Sistem Pipa Tegak Dan b. (SNI 03-3987, 1995)atau edisi Slang Untuk Pencegahan Bahaya terakhir; Tata Cara Perencanaan Dan Kebakaran Pada Bangunan Gedung. Pemasangan Alat Pemadam Api c. (SNI 03-1735, 2000) atau edisi Ringan Untuk Pencegahan Bahaya terakhir, Tata Cara Perencanaan Kebakaran Pada Bangunan Rumah Akses Bangunan Dan Akses Dan Gedung. Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan 5. Springkler Gedung. Sistem springkler otomatik harus dipasang sesuai dengan : C. METODE PENELITIAN a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 1. Desain Penelitian Nomor 26/PRT/M/2008, tentang Jenis penelitian ini adalah Persyaratan teknis sistem proteksi penelitian deskriptif analitik melalui kebakaran pada bangunan gedung dan observasi lapangan, wawancara, dan lingkungan. telaah dokumen untuk mendapatkan b. (SNI 03-3989, 2000)atau edisi gambaran manajemen dan sistem terakhir; Tata Cara Perencanaan Dan proteksi kebakaran di Hotel Tangram Pemasangan Sistem Sprinkler dan Sadira Plaza Metode penelitian Otomatis Untuk Pencegahan Bahaya yang digunakan yaitu pendekatan Kebakaran Pada Bangunan Gedung. kualitatif berupa analisa dan pengamatan langsung dilapangan. 6. Sistem Pipa Tegak dan Kotak Data yang terkumpul akan Slang Kebakaran (Hydrant) dianalisa secara deskriptif kuantitatif Sistem ini harus meliputi : untuk menggambarkan sistem 1. Sistem pipa tegak proteksi kebakaran pada Gedung 2. Alat kontrol atau panelnya Hotel Tangram dan Sadira Plaza. 3. Katup kontrol Hasilnya akan dibandingkan dengan 4. Pipa tegak ketentuan dan pedoman yang berlaku 5. Landing valve mengenai sistem proteksi kebakaran 6. kotak slang kebakaran yang berisi baik SNI maupun NFPA. katup kebakaran 1 ½ inch plus slang dan nozel atau katup kebakaran 2 ½ 2. Objek Penelitian inch Objek penelitian yang 7. Sambungan siamese digunakan yaitu sistem proteksi 8. Hidran halaman
Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 3
kebakaran aktif yang meliputi sistem proteksi kebakaran pada proyek deteksi dan alarm kebakaran, alat pembangunan Hotel Tangram dan pemadam api ringan, springkler , Sadira Plaza Kota Pekanbaru adalah sistem pompa, pipa tegak serta hydrant sebesar 3 % dari nilai kontrak. kebakaran di Gedung Hotel Tangram dan Sadira Plaza. Informan dalam 2. Hasil perhitungan biaya penelitian ini adalah pihak-pihak yang maintenance sistem proteksi berkaitan dengan sistem proteksi kebakaran kebakaran, yaitu pihak HSSE, RAM Hasil biaya maintenance dan Produksi di perusahaan tersebut. sistem proteksi kebakaran pada proyek pembangunan Tangram 3. Teknik Pengumpulan Data Hotel dan Sadira Plaza Kota Teknik yang dilakukan penulis Pekanbaru selama satu tahun adalah dalam mengumpulkan data adalah Rp. 847.384.814,00 (Delapan Ratus sebagai berikut : Empat Puluh Tujuh Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Empat Ribu Delapan a. Data Primer Ratus Empat Belas Rupiah) dan Data primer didapat dengan cara biaya maintenance proteksi observasi langsung dan wawancara kebakaran selama dua puluh tahun kepada pihak terkait kedepan adalah Rp. 16.947.696.297,00 (Enam Belas b. Data Sekunder Milyar Sembilan Ratus Empat Puluh Data sekunder yang digunakan Tujuh Juta Enam Ratus Sembilan dalam penelitian ini adalah dokumen Puluh Enam Ribu Dua Ratus mengenai manajemen penanggulangan Sembilan Puluh Tujuh Rupiah). kebakaran serta dokumen-dokumen pendukung lainnya. 3 Pembahasan Perhitungan Biaya Proteksi Kebakaran Aktif D. HASIL DAN PEMBAHASAN Proteksi kebakaran aktif terdiri 1. Persentase Biaya Proteksi dari sistem deteksi dan alarm Kebakaran Terhadap Nilai Kontrak kebakaran, alat pemadam kebakaran Persentase biaya proteksi api ringan (APAR), springkler, kebakaran terhadap nilai kontrak pada pompa dan hydrant. proyek pembangunan Tangram Hotel dan Sadira Plaza Kota Pekanbaru dapat a. Sistem Deteksi dan Alarm diuraikan sebagai berikut : Kebakaran Diketahui harga peralatan alarm Perhitungan : kebakaran berupa alat yang berbunyi Nilai kontrak : Rp. 167.200.000.000,00 (audible) sebesar $ 3. Konversi nilai Biaya proteksi kebakaran : dollar ke rupiah adalah Rp. Rp. 5.790.378.216,00 13.333,33. Berdasarkan SNI 03- Persentase biaya : 3986-2000 inspeksi dilakukan 2 Rp. 5.790.378.216,00 / (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Rp. 167.200.000.000,00 asumsi kerusakan peralatan audible :3% dalam satu tahun adalah satu kali kerusakan. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh hasil persentase biaya Kerusakan dalam 1 tahun : 1 kali
Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 4
Penyelesaian : Biaya peralatan selama 1 tahun Harga peralatan audible :$3 = (3,5 x 13.333,33) x 1 Nilai tukar dollar ke rupiah : Rp. = Rp. 46.665,50 13.333,33 Kerusakan dalam 1 tahun : 1 kali d. Pompa dan Hydrant Biaya peralatan selama 1 tahun Contoh perhitungan : = (3 x Rp. 13.333,33) x 1 Diketahui harga peralatan hydrant = Rp. 39.999,00 berupa hose nozzle sebesar $ 8. Konversi nilai dollar ke rupiah b. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah Rp. 13.333,33. Berdasarkan Contoh perhitungan : SNI 03-3989-2000 inspeksi Diketahui harga alat pemadam api dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) ringan (APAR) berupa 3 Kg dry tahun. asumsi kerusakan hose nozzle chemical powder fire extinguisher dalam satu tahun adalah satu kali sebesar $ 10. Konversi nilai dollar ke kerusakan. rupiah adalah Rp. 13.333,33. Berdasarkan SNI 03-3987-1995 Penyelesaian : inspeksi dilakukan 5 (lima) kali dalam Harga peralatan hose nozzle : $ 8 1 (satu) tahun. asumsi kerusakan alat Nilai tukar dollar ke rupiah : Rp. pemadam api ringan (APAR) dalam 13.333,33 lima tahun adalah satu kali kerusakan. Kerusakan dalam 1 tahun : 1 kali Biaya peralatan selama 1 tahun Penyelesaian : = (8 x 13.333,33) x 1 Harga peralatan APAR 3 Kg : $ 10 = Rp. 66.665,00 Nilai tukar dollar ke rupiah : Rp. 13.333,33 E. Kesimpulan Kerusakan dalam 5 tahun : 1 kali Dari analisa dan perhitungan yang dilakukan dapat ditarik Biaya peralatan selama 1 tahun kesimpulan sebagai berikut : 10 x 13.333,00 1. Persentase biaya proteksi = kebakaran pada proyek 5 = Rp. 26.666,66 pembangunan Hotel Tangram dan Sadira Plaza Kota Pekanbaru adalah sebesar 3/100 (tiga per c. Springkler seratus) dari nilai kontrak. Contoh perhitungan : 2. Biaya maintenance selama 1 Diketahui harga alat springkler berupa (satu) tahun sistem proteksi springkler heat sebesar $ 3,5. Konversi kebakaran aktif pada proyek nilai dollar ke rupiah adalah Rp. pembangunan Tangram Hotel dan 13.333,33. Berdasarkan SNI 03-3989- Sadira Plaza Kota Pekanbaru 2000 inspeksi dilakukan 4 (empat) kali sebesar Rp. 847.384.814,00 dalam 1 (satu) tahun. asumsi kerusakan (Delapan Ratus Empat Puluh springkler heat dalam lima tahun Tujuh Juta Tiga Ratus Delapan adalah satu kali kerusakan. Puluh Empat Ribu Delapan Ratus Empat Belas Rupiah) Penyelesaian : 3. Biaya maintenance proteksi Harga peralatan springkler heat : $ 3,5 kebakaran selama 20 (dua puluh) Nilai tukar dollar ke rupiah : Rp. 13.333,33
Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 5
tahun kedepan sebesar Rp. 10. Peraturan menteri pekerjaan 16.947.696.297,00 (Enam Belas umum nomor 26/PRT/M. Milyar Sembilan Ratus Empat Puluh (2008). Persyaratan teknis Tujuh Juta Enam Ratus Sembilan sistem proteksi kebakaran pada Puluh Enam Ribu Dua Ratus Sembilan bangunan gedung dan Puluh Tujuh Rupiah). lingkungan.
F. DAFTAR PUSTAKA 11. Safriandi. (2013). Analisa
1. Akbar Sam Fajri. (2013). keandalan sistem keselamatan Identifikasi kelayakan Fire Safety bangunan terhadap bahaya Management (FSM) (Studi kasus : kebakaran (Studi kasus : Gedung Gedung Fakultas Teknik Universitas Surya Dumai Group dan Bank Riau). Pekanbaru: Universitas Riau. Tabungan Negara). Pekanbaru: Universitas Riau. 2. Analisa dan Perhitungan. (2017). Pekanbaru: Universitas Riau. 12. SNI 03-1735. (2000). Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan 3. Departemen tenaga kerja dan Dan Akses Lingkungan Untuk transmigrasi RI, 2001. (2001). Pencegahan Bahaya Kebakaran Klasifikasi kebakaran. pada Bangunan Gedung.
4. Direktorat Pengawasan 13. SNI 03-1745. (2000). Tata Cara
Keselamatan Kerja . (2001). Nyala Perencanaan Dan Pemasangan Api. Sistem Pipa Tegak Dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya 5. Eko Aprilla Ramadhani. (2013). Kebakaran Pada Bangunan Analisa keandalan sistem proteksi Gedung. kebakaran(Studi kasus : Gedung Kantor Gubernur Riau Kota 14. SNI 03-3986. (2000). Tata Cara Pekanbaru). Pekanbaru: Perencanaan Dan Pemasangan Universitas Riau. Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis Untuk Pencegahan 6. Hafid Akbar. (2014). Pengaruh Bahaya Kebakaran Pada lokasi dan jumlah stasiun terhadap Bangunan Gedung. luas daerah pelayanan stasiun pemadam kebakaran di Kota 15. SNI 03-3987. (1995). Tata Cara Bangkinang. Pekanbaru. Perencanaan Dan Pemasangan Alat Pemadam Api Ringan 7. Muhammad Asep Ramdan. (2000). Untuk Pencegahan Bahaya Distribusi Peyebab Terjadinya Kebakaran Pada Bangunan Kebakaran Umum Di Industri. Rumah Dan Gedung.