Anda di halaman 1dari 7

MAINTENANCE SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF PROYEK

PEMBANGUNAN TANGRAM HOTEL DAN SADIRA PLAZA KOTA


PEKANBARU

𝒁𝒖𝒍𝒇𝒊𝒌𝒂𝒓𝟏) , 𝑯𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂 𝑻𝒂𝒖𝒇𝒊𝒌 𝟐)


𝑴𝒂𝒉𝒂𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝑱𝒖𝒓𝒖𝒔𝒂𝒏 𝑻𝒆𝒌𝒏𝒊𝒌 𝑺𝒊𝒑𝒊𝒍, 𝑭𝒂𝒌𝒖𝒍𝒕𝒂𝒔 𝑻𝒆𝒌𝒏𝒊𝒌, 𝑼𝒏𝒊𝒗𝒆𝒓𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒓𝒊𝒂𝒖 𝟏)
𝑫𝒐𝒔𝒆𝒏 𝑱𝒖𝒓𝒖𝒔𝒂𝒏 𝑻𝒆𝒌𝒏𝒊𝒌 𝑺𝒊𝒑𝒊𝒍, 𝑭𝒂𝒌𝒖𝒍𝒕𝒂𝒔 𝑻𝒆𝒌𝒏𝒊𝒌, 𝑼𝒏𝒊𝒗𝒆𝒓𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝑹𝒊𝒂𝒖 𝟐)
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru, Koda Pos 28293
E-mail : zulfikar@student.unri.ac.id / hendra.taufik@lectur.unri.ac.id

ABSTRACT

Fire incident an accident resulting in highly detrimental both for companies,


workers, and for the benefit of national development. Fire protection systems must
be planned from the start simultaneously with the planning of the building
constructions because of the fire protection system can not be separated from the
construction of buildings. The amount of losses caused by fire sue various parties,
especially the manager of an industry to perform calculations on the cost of the fire
protection system maintenance on a regular basis that the warmth of the Indonesian
National Standard (SNI) and international standards, namely the National Fire
Protection Association (NFPA). Based on the analysis and calculation of the
percentage fees for fire protection construction projects and Sadira Plaza Hotel
Tangram Pekanbaru City is 3% of the contract value. While the cost of maintenance
for 1 year is Rp. 847 384 814 and the cost of maintenance of fire protection for 20
years amounting to Rp. 16,947,696,297.00

Key words: fire, fire protection systems, national development, maintenance costs,
construction of buildings.

A. PENDAHULUAN kebakaran yaitu faktor manusia dan


Peristiwa kebakaran merupakan faktor teknis (Ramli, 2010).
kecelakaan yang berakibat sangat Besarnya kerugian yang
merugikan baik bagi perusahaan, diakibatkan oleh kebakaran
pekerja, maupun bagi kepentingan menuntut berbagai pihak terutama
pembangunan nasional. pihak pengelola suatu industri untuk
Sistem Proteksi kebakaran harus melakukan usaha pencegahan dan
direncanakan dari awal bersamaan penanggulangan untuk mengurangi
dengan perencanaan konstruksi kerugian tersebut. Usaha tersebut
gedung itu sendiri karena sistem antara lain antara lain adalah dengan
proteksi kebakaran tidak dapat membuat sistem proteksi kebakaran
dipisahkan dari konstruksi gedung. yang mencakup sarana pencegahan
Kebakaran disebabkan oleh dan penangulangan kebakaran,
berbagai faktor, namun secara umum sarana penyelamat jiwa, serta
faktor-faktor yang menyebabkan manajemen proteksi kebakaran.

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 1


Ada beberapa penelitian yang 1. Menganalisis persentase biaya
pernah dilakukan seperti pada Tabel (upah dan bahan) proteksi
1.1 beriku ini. kebakaran terhadap nilai kontrak
keseluruhan.
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu 2. Menganalisis biaya maintenance
Peneliti Judul Hasil fasilitas peralatan proteksi
Analisa kebakaran selama 20 Tahun.
keandalan Keandalan
3. Menganalisis biaya pelaksanaan
sistem sistem
proteksi proteksi maintenance fasilitas proteksi
(Eko kebakaran selama 20 Tahun.
kebakaran kebakaran
Aprilla
pada pada Gedung
Ramadhani
Gedung Kantor B. TINJAUAN PUSTAKA
, 2013)
Kantor Gubernur
Gubernur Riau sebesar
1. Teori Tentang Api
Riau Kota 82,25% Unsur pokok terjadinya api dalam
Pekanbaru teori klasik segi tiga api (Triangel of
Nilai fire) menjelaskan bahwa untuk dapat
Analisa keandalan berlangsungnya proses nyala api
keandalan sistem
sistem keselamatan
diperlukan adanya tiga unsur pokok
keselamatan bangunan yaitu adanya unsur bahan yang dapat
bangunan (KSKB) dibakar (fuel), oksigen (O₂) yang
terhadap terhadap cukup dari udara dan panas yang
bahaya bahaya cukup. Apabila salah satu unsur dari
kebakaran kebakaran
(Safriandi, pada pada
segitiga tersebut tidak berada pada
2013) bangunan bangunan keseimbangan yang cukup, maka api
Gedung Gedung tidak akan terjadi.
Surya Surya Dumai
Dumai adalah 2. Pengertian Tentang Kebakaran
Group dan 79,85% dan
Bank Bank
Menurut Direktorat Pengawasan
Tabungan Tabungan Keselamatan Kerja (2001:8)
Negara Negara Kebakaran adalah api yang tidak
(BTN) (BTN) adalah dikehendaki, boleh jadi api itu kecil
69,69% tetapi tidak dikehendaki adalah
Kelengkapan
termasuk kebakaran.
sistem
Identifikasi
proteksi 3. Sistem Deteksi dan Alarm
kelayakan
kebakaran
Fire Safety Kebakaran
Gedung
(Akbar
Management
Fakultas Sistem deteksi dan alarm
(FSM) pada kebakaran harus dipasang sesuai
Sam Fajri, Teknik
Gedung
2013)
Fakultas
Universitas dengan :
Riau a. Peraturan Menteri Pekerjaan
Teknik
sebagian
Universitas Umum, Nomor 26/PRT/M/2008,
besar telah
Riau tentang Persyaratan teknis sistem
memenuhi
standar proteksi kebakaran pada bangunan
kriteria. gedung dan lingkungan.
b. (SNI 03-3986, 2000) atau edisi
Tujuan Penelitian terakhir; Tata Cara Perencanaan Dan
Tujuan yang akan di dapat dari
penelitian ini adalah :

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 2


Pemasangan Instalasi Alarm 9. Hidran gedung
Kebakaran Otomatis Untuk 10.
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Sistem pipa tegak dan slang
Bangunan Gedung. kebakaran harus dipasang sesuai
dengan :
4. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) a. (Peraturan menteri pekerjaan
Alat pemadam api ringan harus umum nomor 26/PRT/M, 2008),
dipasang sesuai dengan : tentang Persyaratan teknis sistem
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, proteksi kebakaran pada bangunan
Nomor 26/PRT/M/2008, tentang gedung dan lingkungan.
Persyaratan teknis sistem proteksi b. (SNI 03-1745, 2000) atau edisi
kebakaran pada bangunan gedung dan terakhir; Tata Cara Perencanaan Dan
lingkungan. Pemasangan Sistem Pipa Tegak Dan
b. (SNI 03-3987, 1995)atau edisi Slang Untuk Pencegahan Bahaya
terakhir; Tata Cara Perencanaan Dan Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
Pemasangan Alat Pemadam Api c. (SNI 03-1735, 2000) atau edisi
Ringan Untuk Pencegahan Bahaya terakhir, Tata Cara Perencanaan
Kebakaran Pada Bangunan Rumah Akses Bangunan Dan Akses
Dan Gedung. Lingkungan Untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran pada Bangunan
5. Springkler Gedung.
Sistem springkler otomatik harus
dipasang sesuai dengan : C. METODE PENELITIAN
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 1. Desain Penelitian
Nomor 26/PRT/M/2008, tentang Jenis penelitian ini adalah
Persyaratan teknis sistem proteksi penelitian deskriptif analitik melalui
kebakaran pada bangunan gedung dan observasi lapangan, wawancara, dan
lingkungan. telaah dokumen untuk mendapatkan
b. (SNI 03-3989, 2000)atau edisi gambaran manajemen dan sistem
terakhir; Tata Cara Perencanaan Dan proteksi kebakaran di Hotel Tangram
Pemasangan Sistem Sprinkler dan Sadira Plaza Metode penelitian
Otomatis Untuk Pencegahan Bahaya yang digunakan yaitu pendekatan
Kebakaran Pada Bangunan Gedung. kualitatif berupa analisa dan
pengamatan langsung dilapangan.
6. Sistem Pipa Tegak dan Kotak Data yang terkumpul akan
Slang Kebakaran (Hydrant) dianalisa secara deskriptif kuantitatif
Sistem ini harus meliputi : untuk menggambarkan sistem
1. Sistem pipa tegak proteksi kebakaran pada Gedung
2. Alat kontrol atau panelnya Hotel Tangram dan Sadira Plaza.
3. Katup kontrol Hasilnya akan dibandingkan dengan
4. Pipa tegak ketentuan dan pedoman yang berlaku
5. Landing valve mengenai sistem proteksi kebakaran
6. kotak slang kebakaran yang berisi baik SNI maupun NFPA.
katup kebakaran 1 ½ inch plus slang
dan nozel atau katup kebakaran 2 ½ 2. Objek Penelitian
inch Objek penelitian yang
7. Sambungan siamese digunakan yaitu sistem proteksi
8. Hidran halaman

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 3


kebakaran aktif yang meliputi sistem proteksi kebakaran pada proyek
deteksi dan alarm kebakaran, alat pembangunan Hotel Tangram dan
pemadam api ringan, springkler , Sadira Plaza Kota Pekanbaru adalah
sistem pompa, pipa tegak serta hydrant sebesar 3 % dari nilai kontrak.
kebakaran di Gedung Hotel Tangram
dan Sadira Plaza. Informan dalam
2. Hasil perhitungan biaya
penelitian ini adalah pihak-pihak yang
maintenance sistem proteksi
berkaitan dengan sistem proteksi
kebakaran
kebakaran, yaitu pihak HSSE, RAM
Hasil biaya maintenance
dan Produksi di perusahaan tersebut.
sistem proteksi kebakaran pada
proyek pembangunan Tangram
3. Teknik Pengumpulan Data Hotel dan Sadira Plaza Kota
Teknik yang dilakukan penulis Pekanbaru selama satu tahun adalah
dalam mengumpulkan data adalah Rp. 847.384.814,00 (Delapan Ratus
sebagai berikut : Empat Puluh Tujuh Juta Tiga Ratus
Delapan Puluh Empat Ribu Delapan
a. Data Primer Ratus Empat Belas Rupiah) dan
Data primer didapat dengan cara biaya maintenance proteksi
observasi langsung dan wawancara kebakaran selama dua puluh tahun
kepada pihak terkait kedepan adalah Rp.
16.947.696.297,00 (Enam Belas
b. Data Sekunder Milyar Sembilan Ratus Empat Puluh
Data sekunder yang digunakan Tujuh Juta Enam Ratus Sembilan
dalam penelitian ini adalah dokumen Puluh Enam Ribu Dua Ratus
mengenai manajemen penanggulangan Sembilan Puluh Tujuh Rupiah).
kebakaran serta dokumen-dokumen
pendukung lainnya.
3 Pembahasan Perhitungan Biaya
Proteksi Kebakaran Aktif
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Proteksi kebakaran aktif terdiri
1. Persentase Biaya Proteksi
dari sistem deteksi dan alarm
Kebakaran Terhadap Nilai Kontrak
kebakaran, alat pemadam kebakaran
Persentase biaya proteksi
api ringan (APAR), springkler,
kebakaran terhadap nilai kontrak pada
pompa dan hydrant.
proyek pembangunan Tangram Hotel
dan Sadira Plaza Kota Pekanbaru dapat
a. Sistem Deteksi dan Alarm
diuraikan sebagai berikut :
Kebakaran
Diketahui harga peralatan alarm
Perhitungan :
kebakaran berupa alat yang berbunyi
Nilai kontrak : Rp. 167.200.000.000,00
(audible) sebesar $ 3. Konversi nilai
Biaya proteksi kebakaran :
dollar ke rupiah adalah Rp.
Rp. 5.790.378.216,00
13.333,33. Berdasarkan SNI 03-
Persentase biaya :
3986-2000 inspeksi dilakukan 2
Rp. 5.790.378.216,00 /
(dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
Rp. 167.200.000.000,00
asumsi kerusakan peralatan audible
:3%
dalam satu tahun adalah satu kali
kerusakan.
Dari hasil perhitungan di atas
diperoleh hasil persentase biaya
Kerusakan dalam 1 tahun : 1 kali

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 4


Penyelesaian : Biaya peralatan selama 1 tahun
Harga peralatan audible :$3 = (3,5 x 13.333,33) x 1
Nilai tukar dollar ke rupiah : Rp. = Rp. 46.665,50
13.333,33
Kerusakan dalam 1 tahun : 1 kali d. Pompa dan Hydrant
Biaya peralatan selama 1 tahun Contoh perhitungan :
= (3 x Rp. 13.333,33) x 1 Diketahui harga peralatan hydrant
= Rp. 39.999,00 berupa hose nozzle sebesar $ 8.
Konversi nilai dollar ke rupiah
b. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah Rp. 13.333,33. Berdasarkan
Contoh perhitungan : SNI 03-3989-2000 inspeksi
Diketahui harga alat pemadam api dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
ringan (APAR) berupa 3 Kg dry tahun. asumsi kerusakan hose nozzle
chemical powder fire extinguisher dalam satu tahun adalah satu kali
sebesar $ 10. Konversi nilai dollar ke kerusakan.
rupiah adalah Rp. 13.333,33.
Berdasarkan SNI 03-3987-1995 Penyelesaian :
inspeksi dilakukan 5 (lima) kali dalam Harga peralatan hose nozzle : $ 8
1 (satu) tahun. asumsi kerusakan alat Nilai tukar dollar ke rupiah : Rp.
pemadam api ringan (APAR) dalam 13.333,33
lima tahun adalah satu kali kerusakan. Kerusakan dalam 1 tahun : 1 kali
Biaya peralatan selama 1 tahun
Penyelesaian : = (8 x 13.333,33) x 1
Harga peralatan APAR 3 Kg : $ 10 = Rp. 66.665,00
Nilai tukar dollar ke rupiah : Rp.
13.333,33 E. Kesimpulan
Kerusakan dalam 5 tahun : 1 kali Dari analisa dan perhitungan
yang dilakukan dapat ditarik
Biaya peralatan selama 1 tahun kesimpulan sebagai berikut :
10 x 13.333,00 1. Persentase biaya proteksi
= kebakaran pada proyek
5
= Rp. 26.666,66 pembangunan Hotel Tangram dan
Sadira Plaza Kota Pekanbaru
adalah sebesar 3/100 (tiga per
c. Springkler
seratus) dari nilai kontrak.
Contoh perhitungan :
2. Biaya maintenance selama 1
Diketahui harga alat springkler berupa
(satu) tahun sistem proteksi
springkler heat sebesar $ 3,5. Konversi
kebakaran aktif pada proyek
nilai dollar ke rupiah adalah Rp.
pembangunan Tangram Hotel dan
13.333,33. Berdasarkan SNI 03-3989-
Sadira Plaza Kota Pekanbaru
2000 inspeksi dilakukan 4 (empat) kali
sebesar Rp. 847.384.814,00
dalam 1 (satu) tahun. asumsi kerusakan
(Delapan Ratus Empat Puluh
springkler heat dalam lima tahun
Tujuh Juta Tiga Ratus Delapan
adalah satu kali kerusakan.
Puluh Empat Ribu Delapan Ratus
Empat Belas Rupiah)
Penyelesaian :
3. Biaya maintenance proteksi
Harga peralatan springkler heat : $ 3,5
kebakaran selama 20 (dua puluh)
Nilai tukar dollar ke rupiah : Rp.
13.333,33

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 5


tahun kedepan sebesar Rp. 10. Peraturan menteri pekerjaan
16.947.696.297,00 (Enam Belas umum nomor 26/PRT/M.
Milyar Sembilan Ratus Empat Puluh (2008). Persyaratan teknis
Tujuh Juta Enam Ratus Sembilan sistem proteksi kebakaran pada
Puluh Enam Ribu Dua Ratus Sembilan bangunan gedung dan
Puluh Tujuh Rupiah). lingkungan.

F. DAFTAR PUSTAKA 11. Safriandi. (2013). Analisa


1. Akbar Sam Fajri. (2013). keandalan sistem keselamatan
Identifikasi kelayakan Fire Safety bangunan terhadap bahaya
Management (FSM) (Studi kasus : kebakaran (Studi kasus : Gedung
Gedung Fakultas Teknik Universitas Surya Dumai Group dan Bank
Riau). Pekanbaru: Universitas Riau. Tabungan Negara). Pekanbaru:
Universitas Riau.
2. Analisa dan Perhitungan. (2017).
Pekanbaru: Universitas Riau. 12. SNI 03-1735. (2000). Tata Cara
Perencanaan Akses Bangunan
3. Departemen tenaga kerja dan Dan Akses Lingkungan Untuk
transmigrasi RI, 2001. (2001). Pencegahan Bahaya Kebakaran
Klasifikasi kebakaran. pada Bangunan Gedung.

4. Direktorat Pengawasan 13. SNI 03-1745. (2000). Tata Cara


Keselamatan Kerja . (2001). Nyala Perencanaan Dan Pemasangan
Api. Sistem Pipa Tegak Dan Slang
Untuk Pencegahan Bahaya
5. Eko Aprilla Ramadhani. (2013). Kebakaran Pada Bangunan
Analisa keandalan sistem proteksi Gedung.
kebakaran(Studi kasus : Gedung
Kantor Gubernur Riau Kota 14. SNI 03-3986. (2000). Tata Cara
Pekanbaru). Pekanbaru: Perencanaan Dan Pemasangan
Universitas Riau. Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatis Untuk Pencegahan
6. Hafid Akbar. (2014). Pengaruh Bahaya Kebakaran Pada
lokasi dan jumlah stasiun terhadap Bangunan Gedung.
luas daerah pelayanan stasiun
pemadam kebakaran di Kota 15. SNI 03-3987. (1995). Tata Cara
Bangkinang. Pekanbaru. Perencanaan Dan Pemasangan
Alat Pemadam Api Ringan
7. Muhammad Asep Ramdan. (2000). Untuk Pencegahan Bahaya
Distribusi Peyebab Terjadinya Kebakaran Pada Bangunan
Kebakaran Umum Di Industri. Rumah Dan Gedung.

8. Ramli. (2010). Faktor-faktor


penyebab kebakaran di indonesia.

9. NFPA. (2010). Portable fire


extinguishers.

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 6


Jom FTEKNIK Volume 4 No. 1 Februari 2017 7

Anda mungkin juga menyukai