BAB I
DEFINISI OPERASIONAL
Definisi yang digunakan dalam panduan ini perlu dijelaskan agar pembaca memilki
pengertian yang sama dengan maksud yang terkandung dalam panduan ini.
1. Pencegahan kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya
kebakaran. ( Perda DKI, No. 8 Tahun 2008 )
2. Penanggulangan kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka memadamkan
kebakaran. ( Perda DKI, No. 8 Tahun 2008 )
3. Potensi Bahaya Kebakaran adalah tingkat kondisi / keadaan bahaya kebakaran yang terdapat
pada obyek tertentu tempat manusia beraktivitas. ( Perda DKI, No. 8 Tahun 2008 )
4. Pengurangan Risiko adalah suatu upaya mengurangi tingkat kejadian bencana yang mungkin
dapat ditimbulkan oleh suatu potensi bahaya yang ada dilingkungan kerja, baik terkait dengan
fasilitas, sarana, prasarana dan proses kerja.
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K 3 adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
6. Sarana Penyelamatan Jiwa adalah sarana yang terdapat pada bangunan gedung yang
digunakan untuk menyelamatkan jiwa dari kebakaran dan bencana lain. ( Perda DKI, No. 8
Tahun 2008 )
7. Proteksi Kebakaran adalah peralatan sistem perlindungan / pengamanan bangunan gedung
dari kebakaran yang di pasang pada bangunan gedung. ( Perda DKI, No. 8 Tahun 2008 )
8. Alat Pemadam Api Ringan adalah alat untuk memadamkan kebakaran yang mencakup alat
pemadam api ringan (APAR) dan alat pemadam api berat (APAB) yang menggunakan roda. (
Perda DKI, No. 8 Tahun 2008 ).
9. Sistem Alarm Kebakaran adalah suatu alat untuk memberitahukan kebakaran tingkat awal
yang mencakup alarm kebakaran manual dan/atau alarm kebakaran otomatis.
10. Sistem Pipa Tegak dan Selang Kebakaran adalah sistem pemadam kebakaran yang berada
dalam bangunan gedung, dengan kopling pengeluaran 2,5 ( dua setengah ) inci, 1,5 ( satu
setengah ) inci dan kombinasi.
11. Hidran Halaman adalah hidran yang berada di luar bangunan gedung, dengan kopling
pengeluaran ukuran 2,5 ( dua setengah ) inci.
12. Sistem Sprinkler Otomatis adalah suatu sistem pemancar air yang bekerja secara
otomatis bilamana temperatur ruangan mencapai suhu tertentu.
13. Sistem Pengendalian Asap adalah suatu sistem alami atau mekanis yang berfungsi
untuk mengeluarkan asap dari bangunan gedung atau bagian bangunan gedung
sampai batas aman pada saat kebakaran terjadi.
14. Sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan adalah sistem yang
terdiri atas peralatan, kelengkapan dan sarana, baik yang terpasang maupun terbangun
pada bangunan yang digunakan baik untuk tujuan sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif
maupun cara-cara pengelolaan dalam rangka melindungi bangunan dan lingkungannya
terhadap bahaya kebakaran.
15. Sarana penyelamatan adalah sarana yang dipersiapkan untuk dipergunakan oleh
penghuni maupun petugas pemadam kebakaran dalam upaya penyelamatan jiwa
manusia maupun harta benda bila terjadi kebakaran pada suatu bangunan gedung dan
lingkungan.
16. Sistem proteksi kebakaran pasif adalah sistem proteksi kebakaran yang terbentuk
atau terbangun melalui pengaturan penggunaan bahan dan komponen struktur
bangunan, kompartemenisasi atau pemisahan bangunan berdasarkan tingkat ketahanan
terhadap api, serta perlindungan terhadap bukaan.
17. Sistem proteksi kebakaran aktif adalah sistem proteksi kebakaran yang secara lengkap terdiri
atas sistem pendeteksian kebakaran baik manual ataupun otomatis, sistem pemadam
kebakaran berbasis air seperti springkler, pipa tegak dan slang kebakaran, serta sistem
pemadam kebakaran berbasis bahan kimia, seperti APAR dan pemadam khusus. ( Perda DKI,
No. 8 Tahun 2008 )
18. Pencegahan kebakaran pada bangunan gedung adalah mencegah terjadinya kebakaran
pada bangunan gedung atau ruang kerja. Bila kondisi-kondisi yang berpotensi terjadinya
kebakaran dapat dikenali dan dieliminasi akan dapat mengurangi secara substansial
terjadinya kebakaran. ( Permen PU No. 26 Tahun 2008 )
19. Pengelolaan proteksi kebakaran adalah upaya mencegah terjadinya kebakaran atau meluasnya
atau meluasnya kebakaran ke ruangan-ruangan ataupun lantai-lantai bangunan, termasuk
ke bangunan lainnya melalui eliminasi ataupun minimalisasi risiko bahaya kebakaran,
pengaturan zona-zona yang berpotensi menimbulkan kebakaran, serta kesiapan dan
kesiagaan sistem proteksi aktif maupun pasif. ( Permen PU No. 26 Tahun 2008 )
20. Pengawasan dan pengendalian adalah upaya yang perlu dilakukan oleh pihak terkait
dalam melaksanakan pengawasan maupun pengendalian dari tahap perencanaan
pembangunan bangunan gedung sampai dengan setelah terjadi kebakaran pada suatu
bangunan gedung dan lingkungannya. ( Permen PU No. 26 Tahun 2008 )
21. Persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan
adalah setiap ketentuan atau syarat-syarat teknis yang harus dipenuhi dalam rangka
mewujudkan kondisi aman kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungannya, baik
yang dilakukan pada tahap perencanaan, perancangan, pelaksanaan konstruksi dan
pemanfaatan bangunan. ( Permen PU No. 26 Tahun 2008 )
22. Penyelenggaraan sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan
meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan
pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran sistem proteksi kebakaran pada bangunan
gedung dan lingkungannya. ( Permen PU No. 26 Tahun 2008 )
23. Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana asuhan pasien lebih aman
yang meliputi assesment risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melakukan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Permenkes No. 1691 Tahun 2011).
24. APAR : Alat Pemadam Api Ringan adalah alat untuk memadamkan api kecil yang terlokalisir
dapat digunakan oleh satu orang.
25. APAB : Alat Pemadam Api Berat yang menggunakan roda yang digunakan oleh dua orang
untuk memadamkan volumen api kecil dan terlokalisir.
26. Balakar : Barisan Sukarelawan Pemadam Kebakaran, adalah suatu wadah yang terdiri dari
beberapa orang dalam rangka mengatasi ancaman bahaya kebakaran bertujuan untuk
membantu tugas memadamkan kejadian kebakaran dan berperan aktif dalam upaya mencegah
terjadinya kejadia kebakaran.
27. Bahaya kebakaran ( Fire Hazard ) adalah setiap kondisi dan situasi yang berpotensi
menimbulkan kerugian akibat kebakaran.
28. Resiko kebakaran ( Fire Risk ) adalah ukuran kuantitatif dari potensi kerugian kejadian
kebakaran, dengan kata lain ukuran kuantitatif dari bahaya kebakaran, dijabarkan dalam
kemungkinan terjadinya ( Likehood ), dan konsekwensinya. Kemungkinan terjadi kebakaran
ditentukan oleh frekuensi ( berapa sering dapat terjadi ) atau probabilitas ( kemungkinan
akan terjadi ).
BAB II
RUANG LINGKUP
1. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup buku panduan pengurangan risiko dan penanggulangan kebakaran ini ini
meliputi konsep membangun sistim identifikasi risiko, deteksi dini, pemeliharaan proteksi aktif,
kegiatan Inventaris sarana proteksi kebakaran, melakukan Inpeksi ( pemantauan fungsi alat ),
melakukan testing alat, melakukan pemeliharaan preventif, melakukan pemeliharaan korektif
atau kegiatan perbaikan.
2. DASAR HUKUM
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan.
Kode warna yang telah ditetapkan Rumah Sakit untuk kejadian kebakaran adalah :
a. Regu Keselamatan:
• Regu Keselamatan yang telah dibentuk akan sangat membantu dalam antisipasi dan
penanggulangan bencana di masing-masing Satuan kerja di RSUP Fatmawati, yang
terdiri dari:
• Bertugas sebagai REGU KESELAMATAN LANTAI dan bila digabung menjadi REGU
KESELAMATAN GEDUNG yang dipimpin oleh Penanggung Jawab Darurat Gedung
a. Ketua Regu Keselamatan Lantai / Gedung.
- Bertanggung jawab terhadap kejadian bencana di masing-masing lokasi sesuai
satuan kerjanya ( Lantai atau Gedung)
- Melakukan monitoring sarana prasarana proteksi bencana (kebakaran dan
bencana lainnya).
- Mengkoordinir semua kegiatan pencegahan terhadap bahaya kebakaran dan
bencana lainnya serta antisipasi penyelamatan jiwa jika terjadi kebakaran dan
bencana lainnya.
- Mengkoordinir semua kegiatan pemadaman api kebakaran di lingkungan tempat
kerjanya.
- Mengkoordinir semua kegiatan evakuasi jiwa dan barang.
- Mengkoordinir kegiatan keselamatan jiwa.
- Melaporkan kejadian bencana sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku.
- Melaporkan kegiatan penanggulangan bencana yang terjadi ke Ketua Keadaan
Darurat Bencana RSUP Fatmawati.
b. Regu Pemadam
- Melakukan kegiatan pemadaman sedini mungkin apabila terjadi kebakaran di
lingkungan unit kerjanya.
- Memadamkan api sedini mungkin dengan APAR/ karung basah/ alat bantu lain
sebelum kebakaran menjadi besar.
- Memonitor masa berlaku APAR dan fungsi alat pemadam api yang lain.
- Membantu melakukan pemadaman dengan hydran bekerjasama dengan regu
pemadam dari dalam maupun dari luar Rumah Sakit Fatmawati.
- Membantu menanggulangi bencana yang timbul sambil mengamati potensi
kebakaran.
- Diharapkan yang sudah mendapatkan pelatihan penanggulangan kebakaran.
Seluruh karyawan
- Mematuhi peraturan dan ketetapan Rumah Sakit terkait pencegahan dan
penanggulangan bencana.
- Menjaga sarana prasarana di lingkungan Rumah Sakit dan melakukan aktifitas
kerja yang aman dan selamat serta menjaga kebersihan lingkungan.
- Melakukan tugas sesuai yang diinstruksikan terutama yang terkait dengan
pengamanan bencana.
- Melaporkan setiap adanya insiden dan potensial bahaya di area kerja dan area
lainnya yang ditemuinya.
Pemberian atau pemasangan simbol atau label yang terkait dengan pengamanan
kebakaran.
f. Adanya Penahan Asap dan Pintu tahan api untuk menghambat sementara
penyebaran api, seperti :
- Ada pintu tahan api darurat di IRNA Teratai Utara dan GPS.
- Adanya pressuring fan pada tangga darurat untuk memberikan tekanan
angin yang positif dan mendorong asap keluar pada GPS.
FATM AW ATI
RUM AH SA KIT UM UM PUSAT
J A K A R TA
GUDANG
PEGAWAI
IS
ASRAMA PUTRI
P
AK
IS
AS
PE
S
GENSTR ST.O
GENSTR ST.I
B
BRI &
RU
TUR
IZ
ATM
M
A
I
AH
AK
AMALIRIS
KO
IGD ICU
NICU PICU
PE
I P S RS
M ANA GER
TA
DUT Y
PE
R
NG
IFPJ
RU
GU H TA
Jaga
Vila
RA
MA
DA NG
NG GA
GA
SI
Storing
STERILISAS
IBS/
CEU
JOGING
TRACK
DARAH
BANK
P.WIJYA KUSUMA
RUANG TUNGG U
Cath lab
GAMBAR :
B LOK PLAN
Akademi Kebidanan
Prof.SOELARTO 6 lt
Akademi Kebidanan
GRIYA HUSADA
EXECUTIF 2 lt
B
Jabatan EX.PERPUS BEDAH
A
Dinas Kantin
Rumah
RAWAT JALAN
GD.INDUK
INSTALASI
B
Rencana Pembangunan
MASJID
PEGAWAI
ASRAMA
PUTRA
RADIOLOGI
Gedung Penunjang LAS
FARMASI
LAB
IRM
dan Keperawatan HIDROTERPY
IRM
R.DINAS
R.DINAS
R.DINAS
R.DINAS
R.DINAS
R.DINAS
IPA
DESIGN BY :
SATPAM TERAPY
LABORATORIUM REHAB JANTUNG
DOKU PASI
ASKES
GENSTR ST.II
RUANG MELATI
U
Daerah rawan kebakaran adalah daerah atau unit kerja yang memenuhi kriteria
rawan terjadinya resiko kebakaran, baik karena penyalaan sendiri maupun akibat
kelalaian petugas, yaitu :
o Unit kerja dengan peralatan listrik tegangan tinggi :
Instalasi Radiologi
o Unit kerja dengan peralatan listrik sebagai alat bantu utama bagi pasien :
Instalasi Bedah Sentral, ICU, CEU, HCU, Haemodialisa
o Unit kerja di tempat mana disimpan / digunakan bahan-bahan yang mudah terbakar :
Gudang Farmasi, Gudang Rumah Tangga, Gizi, Ruang Boiler, Ruang Generator,
Pool Kendaraan
o Unit kerja dengan ketergantungan pasien yang tinggi : ICU, CEU, HCU, .
o Unit kerja dengan pasien berprilaku menyimpang : Ruang Perawatan Jiwa, Ruang
Perawatan Syaraf
Tindakan
Pemadaman sedini mungkin dengan alat yang tersedia seperti : Handuk basah,
Karung basah, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan lain-lain, oleh petugas yang
sedang bertugas pada saat pertama kali melihat api
Permintaan bantuan satpam oleh petugas / penanggung jawab dinas melalui telpon
021-7501524, 7660552 pesawat 1356 jika api tidak dapat dipadamkan
Komando dilaksanakan sesuai dengan tingkat siaga :
o Pada siaga III oleh kepala unit kerja tempat kejadian berkoordinasi dengan
Komite K3 pada Sub Komite K3 (Supervisor bencana kebakaran) atau
penanggung jawab dinas (diluar jam kerja) berkoordinasi dengan Duty Manajer
o Pada siaga II oleh Komite K3 - Sub Komite K3 (Supervisor penanggulangan
bahaya kebakaran) atau Duty Manager diluar jam kerja
o Pada siaga I diambil alih oleh Komandan Dinas Pemadam Kebakaran,
Komandan siaga II membantu Dinas Pemadam Kebakaran dalam pengaturan
evakuasi dan penyelamatan pasien atau petugas yang mengalami cidera
Petugas / penanggung jawab dinas menghubungi :
Ka. Instalasi, Satpam, Operator telepon, storing, Komite K3 (didalam jam kerja) Duty
Manager, Duty Nurse (diluar jam kerja)
Pemadaman api oleh petugas satpam dan regu balakar sesuai dengan prosedur dan
manual pengunaan APAR / Hydran
Permintaan bantuan kepada Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan atas
instruksi komandan siaga : Komite K3 (didalam jam kerja) atau Duty Manager (diluar
jam kerja) melalui operator telpon / satpam
Pemadaman aliran listrik selama kebakaran oleh petugas storing sesuai dengan
prosedur dan manual yang berlaku
Pemindahan / Evakuasi pasien dan barang-barang lainnya ke tempat yang lebih
aman oleh petugas yang sedang dinas saat terjadi kebakaran atas perintah
komando siaga
Semua keterangan tentang kejadian kebakaran hanya dapat dikeluarkan oleh
Instalasi Pemasaran dan Humas dengan seijin pimpinan Rumah Sakit
Semua kegiatan dilakukan pencatatan sesuai dengan unit kerja masing-masing
untuk digunakan sebagai bahan evaluasi dan laporan
Nomor-nomor Penting Yang Dapat Dihubungi :
Intern RSUP Fatmawati (021) 7501524, 7660552
o Duty Manager Ext. 1638 Hp. 085959382708 (*8600)
o Duty Nurse Ext. 1659 Hp. 081288903001 (*8601)
Hp. 081288903002 (*8602)
o Dokter jaga teratai Ext. 1463
Hp. 081288903003 (*8603)
o Pos Satpam Ext. 1356
o Operator Telpon Ext. 1500 / 0
o Storing Ext.1451
Diluar Rumah Sakit
o Posko Crisis Center DKI (021) 3822212, 3500000, 386202
Fax : (021) 3862022 / 3823412
SMS : 0811920203
o Ambulan 118
o Pemadam Kebakaran 113, 344,1309, 7505
o PLN 123
o Jalan Tol 801, 1735
o SAR 115, 550, 1111, 2111
o Polisi (021) 5250110 / 3857974
Ext. 110,112, 525
PMI (021) 3906666 / 7992325
Pekerjaan Api Terbuka ( Hot Work ) adalah pekerjaan/ aktivitas yang dapat
menghasilkan percikan api atau pancaran panas, seperti pengelasan, grinder,
pemotongan logam. Penanggung Jawab adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap pekerjaan panas dan mampu menggunakan peralatan pemadam. Prosedur
pekerjaan api terbuka adalah mengatur tata cara dalam melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan panas atau dengan menggunakan api sebagai langkah preventif
terhadap bahaya kebakaran dan gangguan kesehatan serta keselamatan kerja di area
RSUP Fatmawati.
- Pemeliharaan APAR
APAR ( Alat Pemadam Api Ringan ) adalah alat pemadam kebakaran yang ringan
serta mudah digunakan oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal terjadi
kebakaran. Pemeliharaan APAR adalah suatu upaya dimana kegiatan pemeliharaan
APAR dapat dilaksanakan secara kontinyu dan berkala oleh seluruh satuan kerja agar
siap digunakan pada pemadaman sedini mungkin apabila terjadi kebakaran.
• Pemeliharaan setiap enam bulan sekali, dilakukan oleh penanggung jawab K3 di
unit kerja / staf Sub Bagian Rumah Tangga
• Pengecekan berisi atau tidaknya tabung, berkurang atau tidaknya
tekanan dalam tabung, rusak atau tidaknya pengaman cartridge atau tabung
bertekanan dan mekanik penembus segel
• Pengecekan bagian-bagian luar dari tabung tidak boleh cacat
termasuk handel dan segel harus selalu baik
• Pengecekan mulut pancar tidak boleh tersumbat dan pipa pancar
yang terpasang tidak boleh retak atau menunjukan kerusakan
• Pengecekan tanggal kadaluwarsa APAR
• Penguraian serbuk dalam tabung dengan cara membalikkan tabung
berulang-ulang (untuk jenis powder / serbuk) agar serbuk tidak
menggumpal
• Penimbangan tabung, dan apabila berat tabung berkurang 10% dari
berat tabung yang tertera, segera diisi ulang (untuk jenis CO2 dan
jenis halon )
• Pelaporan ke Sub Bag.Rumah Tangga apabila ada kerusakan / sudah
kadaluwarsa
• Pendokumentasian hasil pemeliharaan APAR, sesuai dengan formulir
yang tersedia
Pemantauan ini dilakukan terkait dengan aspek K3 ada saat mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian pembangunan atau renovasi yang
dilakukan.
h. Safety Patrol
Safety Patrol adalah suatu upaya pengawasan atau pemantauan terkait dengan
keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini merupakan salah satu cara untuk
memastikan apakah kesemuanya dijalankan dengan baik ?, namun ini juga perlu
dukungan dan kesadaran semua pihak, terutama pelaksana yang merupakan SDM
yang berkompeten dalam pelaksanaan K3 yang dijalankan. Di RSUP Fatmawati
pelaksanaan Safety Patrol merupakan program melekat dari Komite K3 yang
dilaksanakan seminggu sekali setiap hari kamis oleh seluruh anggota komite,
i. Ronde K3
- Pada saat terjadi kebakaran, sistem komunikasi terpusat dibawah kendali Instalasi
Pemasaran dan Humas berkoordinasi dengan petugas Satuan Keamanan (Satpam)
di lapangan dan pos satpam
- Petugas operator telepon berkewajiban membatasi percakapan yang masuk dan
keluar RSUP Fatmawati dan memonitor jalannya upaya pemadaman dan
mengadakan komunikasi terus menerus dengan petugas di lokasi kebakaran
- Aktivasi komunikasi dalam pengendalian dan penanggulangan kebakaran dilakukan
segera setelah menerima berita adanya kebakaran dari satu unit atau dilakukan
dengan aktivasi manual alarm (manual glass break / manual call poin) atau begitu
mendengar bunyi alarm dari detektor panas / asap
- Aktivasi dilakukan dengan cara memberitahukan kepada seluruh anggota tim
balakar melalui alat komunikasi yang ada : Alarm, Telepon, Handy talky, Telepon
selluler, Paging sistem (sesuai dengan kode yang disepakati / Prosedur yang
berlaku)
Sistem pelaporan insiden di RSUP Fatmawati meliputi kebijakan alur pelaporan, formulir
pelaporan dan protap pelaporan.
Laporan insiden dibuat oleh semua staf RS yang pertama menemukan kejadian atau
semua staf yang terlibat dalam kejadian atau staf yang mendapat laporan dari pihak lain
seperti tamu atau pengunjung. Insiden yang dimaksud adalah insiden yang melibatkan
karyawan atau pihak lain selain pasien, dan juga kejadian yang termasuk dalam kondisi
darurat (Emergency).
Alur Laporan Insiden Selain Pasien dan Formulir Laporan Insiden Selain Pasien sudah
termasuk dalam Safety Plan ( FMS 4 ).
b. Simulasi Bencana yang terkait dengan bencana kebakaran yang dilakukan secara rutin
setahun sekali. Dimana simulasi ini dilakukan untuk mengetahui kesiapsiagaan terhadap
bencana kebakaran di RSUP Fatmawati.
5. Pelatihan
a. Karyawan ;
i.Pelatihan K3 RS, yang dilakukan terhadap karyawan adalah Pelatihan K3 Rumah Sakit
yang diselenggarakan satu tahun sekali dengan sasaran seluruh perwakilan Satuan
Kerja sebagai penangung jawab pelaksanaan K3 di area kerjanya.
ii.Materi Pelatihan K3 RS
1. Kebijakan K3RS
2. Penerapan Ergonomi di RS
3. Pengenalan Penyakit Akibat Kerja (PAK) & Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
4. K3 pada Sarana & Prasarana RS
5. Pengelolaan dan penanganan B3 serta limbahnya
6. Respon Emergensi
7. Stres Psikologis
• Pelatihan Balakar RS, dilakukan terhadap karyawan adalah pelatihan dan workshop
Balakar yang diselengggarakan 2 kali dalam satu tahun dengan sasaran pada tim
pemadam di regu keselamatan dan juga karyawan di seluruh satuan kerja ditambah
dengan perwakilan dari karyawan outsourcing / kontraktor.
• Materi Pelatihan Balakar
1. Teori Api
2. Teori APAR dan Hidran
3. Sistem Komunikasi
4. Work Shop Pemadaman Kebakaran ( Pemakaian Karung goni, APAR, APAB dan
Hidran )
• Pelatihan MSDS dan Workshop APAR
1. Teori B3
2. Teori API
3. Teori APAR
4. Work Shop B3 dan Penggunaan APAR - PASS
6. Monitoring
a. Monitoring data
Dokumentasi data setiap kegiatan terkait pengamanan kebakaran dianalisa dan ditindak
lanjuti sebagai bahan rekomendasi terhadap pihak manajemen untuk melakukan
perubahan dan perbaikan terhadap fasilitas terkait pengurangan risiko dan penanggulangan
kebakaran sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku.
1. Ronde K3
Ronde Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang dilaksanakan satu minggu sekali
setiap hari Rabu. Pelaksanaan Program Ronde K3 membutuhkan motivasi dan
komitmen dari top management dari pemimpin diseluruh jajaran di RSUP Fatmawati,
staf dan anggota tim tanpa memandang posisi jabatannya, harus merasa mampu untuk
berbicara apabila mereka merasa apa yang mereka kerjakan tidak aman dan selamat,
kondisi lingkungan kerja tidak aman dan selamat. Jadi Ronde Kesehatan dan
Keselamatan Kerja adalah suatu tranformasi budaya. Perubahan budaya yang
diharapkan adalah; Budaya tidak menyalahkan, Budaya pelaporan, Budaya
pembelajaran dan Budaya kerja yang aman. Dimana POA Ronde K3, Jadwal
pelaksanaan serta formulir ronde K3 sudah termasuk di dalam safety plan ( FMS 4 ).
2. Safety Patrol dilaksanakan satu minggu sekali setiap hari jum’at dan untuk formulirnya
sudah ada pada safety plan ( FMS 4 ).
pelaksanaan safety patrol di RSUP Fatmawati dibagi menjadi 3 zona pemantauan;
Sisi utara yang memantau lokasi yang berbatasan dengan Jl. Simatupang, diklit IRJ,
IRM, Radiologi , dan LAS serta lingkungan sekitarnya.
Sisi tengan mematau lokasi gedung induk, IGD, IBS, AKPER, VIP, IGH, bangunan 6
lantai dan lingkungan sekitarnya
Sisi selatan memantau lokasi dari IFPJ, Asrama putra/ putri kantin de hospital,
IPSRS, ISP, Gd Teratai Gd. GPS, GIZI, serta lingkungan sekitarnya.
Sarana proteksi kebakaran dan jalur evakuasi serta penyelamatan jiwa ; yang terdiri
sarana proteksi kebakaran baik aktif maupun pasif
Bangunan gedung ; kondisi mekanikal dan elektrikal, ada tidaknya kebocoran ,
potensi runtuhan atap, dan kondisi tidak semestinya lainnya
Alat kerja ; pemantauan terhadap peralatan yang digunakan baik terkait peralatan
medis maupun peralatan teknik lainnya.
Prosedur kerja; melihat aktifitas pekerja apakah sesuai dengan prosedur kerja yang
aman baik untuk dirinya maupun untuk pasien/ orang lain yang berada disekitarnya.
APD; kepatuhan pengunaan alat pelindungi diri sesuai ketentuan dan prosedur
aman.
7. Evaluasi
Evaluasi terhadap seluruh program, fasilitas, sarana dan prasarana dan kegiatan
pengamanan kebakaran yang telah berjalan dan yang tidak dapat dilakukan karena sesuatu
hal, serta informasi terhadap risiko dari keselamatan dan keamanan serta pelaksanaan
pelatihan yang telah berjalan, hal ini guna review terhadap tujuan dan rencana program ditahun
yang akan datang.
Masing-masing kegiatan dalam program dilakukan evaluasi dan dibuat laporan yang
dilakukan tiap akhir pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi merupakan Pencatatan dan pelaporan yaitu; pendokumentasian kegiatan dalm
antisipasi bencana secara tertulis dari masing-masing unit kerja Rumah Sakit dan kegiatan K-3
RS secara keseluruhan yang dilakukan oleh organisasi K-3 RS, yang dikumpulkan dan
dilaporkan / diinformasikan oleh organisasi K-3 RS, ke Direktur Rumah Sakit dan unit teknis
terkait di Rumah Sakit. Evalusi yang dilaksanakan terhadap pengurangan risiko dan
penanggulangan kebakaran dengan melakukan simulasi kebakaran secara berkala setahun
satu kali.
Tujuan kegiatan simulasi bencana kebakaran dan evakuasi adalah menguji kehandalan
dari prosedur yang telah disepakati serta kehandalan dan ketersediaan sarana dalam
penanganan terhadap bencana di RSUP Fatmawati.
Sasaran kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan simulasi adalah mencatat dan
melaporkan pelaksanaan seluruh kegiatan dalam simulasi bencana.
Pencatatan dan pendokukmentasikan pelaksanaan kegiatan K-3 dilakukan setiap waktu, sesuai
dengan jadual pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan, dan atau pada saat terjadi
kejadian/kasus (tidak terjadual).
Setiap kegiatan dan atau kejadian/kasus sekecil apapun, yang berkaitan dengan bencana,
wajib dicatat dan dilaporkan secara tepat waktu kepada wadah organisasi K-3 di Rumah Sakit
(KOMITE K3 RSUP Fatmawati). RSUP Fatmawati menetapkan dengan jelas alur pelaporan
baik untuk laporan rutin/berkala, laporan kasus/kejadian tidak terduga.
BAB IV
DOKUMENTASI
Pengelolaan data dan laporan yang masuk dilakukan secara continuous improvement untuk
program pengurangan risiko dan penanggulangan kebakaran akan bertambah baik dan
sempurna dengan memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan bagi pengguna alat
medik di RSUP Fatmawati. Tindak lanjut dari panduan pengurangan risiko dan penanggulangan
kebakaran ini sesuai dengan hasil rekomendasi dari direksi.
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
ORANG
PERTAMA
Lapor kepada
Ka. Unit Kerja
Mencari sumber
potensi kebakaran
dgn membawa
APAR
Laporan Kejadian
Kebakaran oleh Selesai
pihak terkait &
Dinas Pemadam
Selesai
Deteksi Dini Potensi Kebakaran
Orang Pertama/Petugas
Yang melihat api / kebakaran
Lapor kepada
PJ. Unit Kerja
Su Din. Pemadam
JakSel
Mencari sumber
potensi kebakaran
dgn membawa
Laporan Kejadian
Kebakaran oleh Selesai
pihak terkait &
Dinas Pemadam
Selesai
Alur Jika terjadi Kebakaran
ORANG PERTAMA
ORANG
PERTAMA
Yang melihat api /
yang melihat
kebakaran
api / kebakaran
Upayakan
Menghubungi Satpam,
Pemadaman
Ka.SatKer lokasi
sedini mungkin kebakaran, Operator,
bila perlu minta Storing, K3, Duty
Manager, Duty Nurse
YE
NO
Api Padam
Komando Siaga
:K3, Duty
Manajer, melalui
Operator
Tindakan
Evakuasi Oleh
Ka.Ru / Pj. Dinas Tim Medis
/ DN
TEMPAT Dinas
Selesai EVAKUASI Pemadam
Selesai
DETEKSI DINI & PENCARIAN SUMBER POTENSI KEBAKARAN
F/054/048/R/01
PENCATATAN DAN PELAPORAN KEJADIAN
KECELAKAAN KERJA, KEBAKARAN DAN BENCANA
Jakarta, ...............................
Yang Membuat laporan
__________________________
NIP. ..........................................
KARTU PEMELIHARAAN APAR
NO. APAR : ............ F/054/045/R/00
Permenakertrans : No. Per. 04/MEN/1980 ttg APAR BAB III Pemeliharaan ( Pasal 11 ) : 1. Setiap APAR harus diperiksa 2 kali dlm setahun
Ket : Pemeliharaan ISI APAR
- Jenis Bubuk Dry Chemical dengan membolak balikan tabung sebanyak 3 kali ( Jika terdengar seperti benda padat jatuh /
gumpalan maka APAR sudah tidak layak )
- Jenis CO2 dengan menimbang ulang tabung ( Jika berkurang lebih dari 10% maka APAR sudah tidak layak )
MS : Memenuhi Syarat, TMS : Tidak Memenuhi Syarat
Setiap kolom diberikan tanda check ( √ ), sesuai dengan hasil pemeliharaan.
F/054/044/R/00
KONDISI PEMELIHARAAN
NO. HARI / TGL Keterangan Nama
Sisir SOP/ ISI Kunci Petugas
Keran Nozzle Selang BOX
Selang Rambu BOX Pembuka
MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS MS TMS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
MS : Memenuhi Syarat
TMS : Tidak Memenuhi Syarat
PEKERJAAN API TERBUKA
Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK.03.05/II.1/1020/2012
RSUP FATMAWATI 01 3/5
054/KKK
Lampiran 1
Mulai
Ya
Selesai
PEKERJAAN API TERBUKA
Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK.03.05/II.1/1020/2012
01 4/5
RSUP FATMAWATI 054/KKK
Lampiran 2 : Formulir Ijin Pekerjaan Panas
F/054/047/R/01
IJIN PEKERJAAN PANAS
( ) ( ) ( ) ( )
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa seluruh pekerjaan panas telah berakhir
dan seluruh peralatan serta area telah dirapikan seperti sediakala,
( ) ( ) ( ) ( )
Tanggal: Jam :
PEKERJAAN API TERBUKA
Nomor Dokumen
Nomor Revisi Halaman
HK.03.05/II.1/1016/2012
RSUP FATMAWATI 01 5/5
054/KKK
Lampiran 3 : Formulir Pemantauan Pekerjaan Api Terbuka
F/054/048/R/01
Catatan Tambahan :
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
( ) ( ) ( )
Lampiran 2 : Formulir laporan insiden selain pasien
LAPORAN
LAPORAN INSIDEN
INSIDEN SELAINK3PASIEN F/054/34/R/00
RSUP Fatmawati
Tanggal kejadian :
Lokasi kejadian :
Nama korban :
Nama karyawan yang mengetahui/melihat :
Uraian kejadian :
TENTANG
PENETAPAN SISTEM ALARM KEBAKARAN, SISTEM DETEKSI API / KEBAKARAN SERTA
PENYEDIAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DI RSUP FATMAWATI
Ditetapkan Di : Jakarta
Pada Tanggal : Oktober 2012
RSUP Fatmawati,
Direktur Utama
55 9 -
55 9 -
1 1 1
- 1 -
79 3 -
79 2 -
- Lantai I 99 unit
- Lantai II 99 unit
- Lantai III 99 unit
- Lantai IV 99 unit
- Lantai V 99 unit
- Lantai VI 99 unit
- Lantai I 63 unit
- Lantai II 63 unit
- Lantai III 63 unit
- Lantai IV 63 unit
- Lantai V 63 unit
- Lantai VI 63 unit
TOTAL 992
15 Depan IGH 1
20 Taman IRM 1
TOTAL 29 TOTAL 65
20 30
10 L 50L BOX
No. Bagian / Ruang 2L L L APAR
Merk Ket
Pwdr CO² Pwdr Pwdr Pwdr CO²
1. Teratai Lt. l VK 2 1 1 Yamato/ Maskot
2. Teratai Lt. ll Kiri 4 1 2 Yamato/ Maskot
3. Teratai Lt. lll Kiri 4 1 2 Yamato/ Maskot
4. Teratai Lt. lV Kiri 4 1 2 Yamato/ Maskot
5. Teratai Lt. V Kiri 4 1 2 Yamato/ Maskot
6. Teratai Lt. Vl Kiri 4 1 2 Yamato/ Maskot
7. Teratai Lt. ll Kanan 3 1 2 Yamato/ Maskot
8. Teratai Lt. lll Kanan 4 1 2 Yamato/ Maskot
9. Teratai Lt. lV Kanan 4 1 2 Yamato/ Maskot
10. Teratai Lt. V Kanan 4 1 2 Yamato/ Maskot
11. Teratai Lt. VI Kanan 4 1 2 Yamato/ Maskot
12. Teratai Lt. l Kanan
1 1 Yamato
Depan Lift
13. Teratai Lt. l Kanan
2 1 Yamato
Depan Farmasi
14. Teratai Lt. l Kiri Depan
1 1 Yamato
SMF Kebidanan
15. Satpam Teratai 1 Yamato
16. Gd. Prof. Soelarto Lt.l 4 1 2 Maskot
17. Gd. Prof. Soelarto Lt.l
1 Protect
Ruang Oksigen
18. Gd. Prof. Soelarto Lt.l
1 Protect
Ruang Panel Listrik
19. Gd. Prof. Soelarto Lt.ll 4 1 2 Maskot
20. Gd. Prof. Soelarto Lt.lll 3 1 2 Maskot
21. Gd. Prof. Soelarto Lt.lV 4 1 2 Maskot
22. Gd. Prof. Soelarto Lt.V 3 1 2 Maskot
23. Gd. Prof. Soelarto Lt.Vl 3 1 2 Protect
24. Gd. Prof. Soelarto
2 Maskot
Lt.VII Panel Lift
25. Asrama Putra 4 2 Maskot
26. Asrama Putri 6 4 Maskot
27. UTD RS 2 1 Protect
28. Gudang Medis 2 1 Maskot
29. Rumah Tangga
4 2 2 Maskot
Gudang Non Medis
30. Binatu / Loundry 3 Yamato
31. ISP / Sanitasi 3 1 1 1 Yamato/Patron
32. Inst. Gizi / Dapur 3 4 3 2 Yamato/Patron
33. Pool Kendaraan 12 Yamato/Patron
34. ISSB 3 Yamato
35. IBS 9 2 3 Yamato/Patron
36. Pav. Anggrek 8 4 Maskot
37. Inst. Griya Husada 10 5 Maskot
38. Radiologi Griya
1 1 Maskot
Husada
39. Haemodialisa / HD 3 2 Yamayo/Patron
40. CEU 3 1 Yamato
41. NICU / PICU 2 1 Maskot
42. ICU & Ruang Tunggu 3 2 2 Yamato/Patron
43. IGD Lt. l 12 6 Patron/Yamato
44. IGD Lt. lll 5 2 Protect/Maskot
45. ISIPD 2 1 1 1 Maskot/Patron
46. Arsip 2 1 Maskot
47. Akuntansi 2 Maskot
48. Keuangan & PMD 1 3 1 Yamato
49. Lorong Keuangan 2 1 Protect
50. Direksi Lt. ll 2 1 Maskot
51. Ruang Sidang Direksi 2 1 Protect
52. Lorong Bagian Umum 2 1 Maskot
53. Satpam Direksi / Aula 2 1 Yamato
54. Lorong IPH 2 1 Maskot
55. IPSRS 3 1 Yamato/Protect
56. Teratai Lt. VII Selatan,
1 Maskot
Ruang Mesin Lift
57. Teratai Lt. Vll Utara,
1 Maskot
Ruang Mesin Lift
58. Teratai Lt. VII
1 Maskot
Penghubung Mesin lift
59. R. Panel Listrik Induk
1 1 Maskot
Stasiun l
60. R. Panel Listrik Induk
1 1 Maskot
Stasn 0 & R. Genset
61. Farmasi Lt. l 4 1 2 Maskot/Protect
62. Farmasi Lt. ll 3 3 2 Yamato
63. Ruang Askes Farmasi 1 1 Yamato
64. Ruang OT IRM 1 1 1 1 Yamato
65. Bengkel IRM 1 1 2 1 Yamato
66. Workshop IRM 2 1 Yamato
67. Ruang TU IRM 1 Yamato
68. Poli Jantung IRJ 2 1 Yamato
69. TU IRJ 2 3 1 Yamato/Patron
70. Poli Kebidanan 4 1 2 Yamato/Patron
71. Poli Penyakit Dalam 4 2 Yamato/Patron
72. Poli Gizi 2 1 Yamato
73. Poli Gigi & Mulut 2 1 1 Yamato
74. Poli Mata 2 1 Yamato
75. Poli PPKT 2 1 Yamato
76. Poli Akupunktur 2 1 Yamato
77. Poli Amarilis 3 1 Protect/Patron
78. Poli Wijaya Kusuma 2 1 Protect/Patron
79. IP2K 3 1 2 Yamato/Protect
80. Laboratorium ( LAS ) 3 3 2 Yamato
81. Patologi Anatomi 1 1 Yamato
82. Gudang Inventaris 4 2 Maskot
83. Diklit Maskot/Protect/
8 4
Yamato
84. Askes Center 3 2 Maskot/Patron
85. Fisioterapi IRM 1 2 1 Maskot
86. Terapi Wicara IRM 4 Maskot
87. Rehab Jantung 1 Yamato
88. IRMIK Protect/Yamato/
8 1 3
Patron
89. Panel TM Stasiun 1 1 Yamato
90. Genset Stasiun 1 1 Yamato
91. Genset Stasiun 2 1 Yamato
92. Depo Farmasi Teratai 1 1 Yamato
93. Bedah Eksekutif IGH 4 2 Maskot
94. Poli PTRM / Metadon 3 1 Protect/Patron
95. Villa Jaga 2 Maskot
96. SDM 2 1 Protect
97. Kantin Teratai 2 1 1 Maskot/Patron
98. Apotik IRJ 1 1 Yamato
99. IFPJ 1 3 1 Maskot
100 Boiler IPSRS 1 Maskot
101 Komite Medik 2 1 Protect
102 Chat Lab 1 Protect
103 Mobil Ambulan IGD 4
104 Ruang TPP & Lorong 3 Maskot/Patron
105 Pos Pusat Satpam 2 2 1 Maskot
106 Radiologi Pusat 3 2 Yamato
107 Toko Korpri 1 Maskot
108 Radiologi IGD 1 Patron
109 Kantin IRJ 2 Patron
110 Ruang Gas Medis
2 1 Patron
Farmasi
111 ULP Gd. Induk /
2 1 Patron
Lorong
112 Bag P. Anggaran 1 Patron
113 IRM R. Elektro 2 1 Patron
114 IRM R. Prostetik 2 1 Patron
115 IRJ Lt. 3 Dpn Poli Kulit 2 1 Patron
116 IRJ Lt. 3 Dpn Poli THT 2 1 Patron
117 IRM R. Hidriterapi 1 Patron
118 Satpam IRJ 1 Patron
119 Perincian Teratai 1 Patron