Anda di halaman 1dari 3

SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

Pengertian
Proteksi kebakaran merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk melindungi terjadinya kebakaran baik
sebelum kebakaran terjadi atau setelah kebakaran terjadi. Dengan sisitem ini diharapkan dapat mencegah ataupun
menanggulangi terjadinya kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit akibat kerja sebagai dampak buruk dari
kebakaran.
Sistem proteksi kebakaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas peralatan serta sarana proteksi kebakaran baik
yang terpasang pada bangunan atau yang terpahat dan terbangun di dalam bangunan. Sistem tersebut menjadi
bagian dari sistem manajemen K3 (Kesehatan keamanan dan keselamatan kerja) yang didalamnya terdiri atas sistem
proteksi kebakaran aktif dan pasif.

UU Proteksi Kebakaran Dan Peraturan Pemerintah


UU No. 28 tahun 2002
Undang – undang ini adalah undang – undang tentang bangunan gedung. Di dalamnya terdapat aturan – aturan yang
membahas mengenai bangunan gedung dan ketentuan – ketentuan hukumnya. Aturan – aturan yang harus dipatuhi
ketika seseorang atau kelompok akan mendirikan bangunan.
Pada beberapa pasalnya, undang – undang ini membahas mengenai UU proteksi kebakaran. Pasal 17 berisi
mengenai persyaratan keselamatan. Baik persyaratan hukum maupun persyaratan teknis. Persyaratan keselamatan
yang disinggung pada pasal 17 tersebut adalah termasuk pada persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh setiap
bangunan gedung yang akan dibangun. Pada pasal 17 ayat 3 dijelaskan bahwa gedung harus memiliki kemampuan
dalam melakukan pengamanan terhadap bahaya kebakaran. Caranya adalah melalui proteksi kebakaran pasif
dan/atau proteksi kebakaran aktif.
Pada pasal 30, menjelaskan bahwa setiap bangunan kecuali rumah tinggal harus dilengkapi dengan sistem
peringatan bahaya bagi para penggunanya. Diharuskan juga memiliki pintu keluar darurat dan jalur evakuasi apabila
terjadi bencana seperti kebakaran maupun bencana lainnya.
PP RI No. 36 Tahun 2005
Pada Peraturan pemerintah RI No. 36 Tahun 2005, berdasarkan tingkat risiko kebakarannya, bangunan gedung
diklasifikasikan ke dalam 3 tingkat. Yaitu tingkat kebakaran rendah, tingkat kebakaran sedang, dan tingkat
kebakaran tinggi. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
 Tingkat Risiko Kebakaran Tinggi
Bangunan dengan risiko kebakaran tinggi mengacu pada gedung yang karena fungsinya, desainnya,
penggunaannya maupun komponen dan material pembuatnya memiliki kecenderungan mudah terbakar
yang tinggi atau sangat tinggi.
 Tingkat Risiko Kebakaran Sedang
Pada dasarnya hampir sama dengan penjelasan sebelumnya dari semua faktor – faktor tersebut
menyebabkan tingkat mudah terbakarnya sedang.
 Tingkat Risiko Kebakaran Rendah
Pada bangunan dengan tingkat kebakaran rendah artinya bangunan tersebut baik secara desain, fungsi,
penggunaan maupun komponen penyusunnya memiliki tingkat mudah terbakar yang rendah.
Pada pasal 34 dijelaskan bahwa setiap bangunan gedung, kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana,
harus memiliki perlindungan terhadap kebakaran dengan sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif.

Syarat Sistem Proteksi Kebakaran


Secara umum, syarat sistem proteksi kebakaran meliputi:
 ketentuan umum;
 akses dan pasokan air untuk pemadaman kebakaran;
 sarana penyelamatan;
 sistem proteksi pasif;
 sistem proteksi aktif;
 utilitas bangunan gedung;
 pencegahan kebakaran pada bangunan gedung;
 pengelolaan sistem proteksi pada bangunan gedung; dan
 pengawasan dan pengendalian.

Jenis Sistem Proteksi Kebakaran


Sistem Proteksi Kebakaran menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 terbagi menjadi 2
yaitu sistem proteksi kebakaran aktif dan sistem proteksi kebakaran pasif.
Sistem proteksi kebakaran aktif
Sistem proteksi kebakaran aktif adalah sistem proteksi kebakaran yang secara lengkap terdiri atas sistem
pendeteksian kebakaran baik manual ataupun otomatis, sistem pemadam kebakaran berbasis air seperti springkler,
pipa tegak dan slang kebakaran, serta sistem pemadam kebakaran berbasis bahan kimia, seperti APAR dan
pemadam khusus. Menurut Health and Safety Executive Inggris, fungsi dari sistem proteksi aktif adalah untuk
memadamkan api, mengendalikan kebakaran atau menyediakan pengendalian paparan sehingga efek domino bisa
dikendalikan.
Sistem Proteksi Kebakaran Aktif menuntut peran aktif dari manusia untuk mengoperasikan sistem tersebut. Kondisi
sistem proteksi aktif ini berbeda ketika dalam kondisi normal dan dalam kondisi kebakaran. Contohnya, sprinkler
ketika normal tidak mengeluarkan air namun ketika kebakaran harus dapat mengeluarkan air dan APAR ketika
normal dia hanya stand by saja namun ketika kebakaran, manusia harus mengoperasikannya.
Contoh dari sistem proteksi kebakaran aktif antara lain:
 Detektor, yaitu alat pendeteksi keberadaan tanda-tanda api. Detektor ini biasanya terdiri dari detektor asap
atau detektor panas yang bekerja jika ada peningkatan panas
 Alarm, yaitu alat yang bertugas memberikan notifikasi kemunculan api kepada orangorang terkait dengan
suara atau dengan cahaya
 Sprinkler, yaitu peralatan yang akan menyemburkan air ketika ada kebakaran yang  biasanya dipasang di
langit-langit
 Alat Pemadam Api Ringan (APAR), yaitu alat pemadam api yang dapat dipindahkan ( portable) dan berisi
berbagai macam zat yang dapat memadamkan api seperti bubuk, CO2, atau foam. Jenis APAR pun
bermacam macam tergantung tempat dan situasi.
 Sistem pengendalian asap, yaitu rangkaian alat yang aktif ketika kebakaran dan berfungsi untuk mengurangi
asap pada ruang-ruang tertentu.

Sistem proteksi kebakaran pasif


Sistem proteksi kebakaran pasif adalah sistem proteksi kebakaran yang terbentuk atau terbangun melalui pengaturan
penggunaan bahan dan komponen struktur bangunan, kompartemenisasi atau pemisahan bangunan  berdasarkan
tingkat ketahanan terhadap api,serta perlindungan terhadap bukaan. Sistem  proteksi kebakaran pasif dapat
memberikan alternatif yang efektif terhadap sistem proteksi aktif untuk melindungi fasilitas dari kebakaran. Sistem
proteksi pasif ini tidak perlu dioperasikan oleh manusia dan tidak juga berubah bentuk baik dalam keadaan normal
ataupun dalam kebakaran.
Menurut Health and Safety Executive Inggris, sistem proteksi pasif umumnya terdiri dari  pelapisan material tahan
api kepada permukaan tembok, mesin, atau bagian lain. Sistem  proteksi kebakaran pasif sering digunakan ketika air
atau sistem proteksi aktif tidak mencukupi seperti pada area yang terpencil atau ketika ada kesulitan untuk
menangani limpasan air dari hasil pemadaman kebakaran. Tembok api ( fire walls) adalah bentuk lain dari
perlindungan kebakaran pasif yang digunakan untuk mencegah penyebaran api dan  pajanan api kepada peralatan
sekitar. Sistem proteksi pasif ini biasanya hanya efektif dalam  jangka waktu 1-2 jam.
Beberapa contoh sistem proteksi pasif menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26 Tahun 2008 adalah:
 Pintu dan jendela tahan api : pintu dan jendela ini memiliki fungsi sebagai pintu dan jendela yang dapat
menahan ketika terjadi kebakaran
 Bahan pelapis interior : suatu pelapis yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan permukaan dinding
ruang dan berfungsi menahan api agar tidak dengan cepat meluluhlantahkan ruangan.
 Penghalang api : Alat penghalang yang dimanfaatkan pada ruangan tertutup. Alat yang satu ini dapat
memisahkan ruangan atau memberikan proteksi teknis dan memiliki ketahanan terhadap api selama 30
menit sampai dengan 3 jam.
 Partisi penghalang asap : Suatu alat proteksi kebakaran yang memiliki fungsi untuk membagi – bagi
ruangan dan membatasi gerakan asap dalam ruangan yang terbakar

Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemilihan Sistem Proteksi Kebakaran


 Bahaya kebakaran dari alat atau material yang ada
 Tingkat toksik dari material dan asap yang diproduksi
 Luas dari ruangan
 Frekuensi dari operasi yang berbahaya
 Jarak dari instalasi lain yang berbahaya
 Akses yang tersedia untuk memadamkan kebakaran
 Kemampuan dari tim pemadam kebakaran
 Waktu respons dari petugas pemadam kebakaran terdekat
 Sumber daya yang tersedia untuk tim pemadam kebakaran

https://keselamatankerja.com/proteksi-kebakaran/
https://totalfire.co.id/uu-proteksi-kebakaran/
https://www.scribd.com/document/436964824/Makalah-Sistem-Proteksi-Kebakaran
https://katigaku.top/2021/02/22/sistem-proteksi-kebakaran-aktif-dan-pasif/

Anda mungkin juga menyukai