I. PENDAHULUAN
Kebakaran dapat terjadi dimana saja termasuk di rumah sakit. Dimana akibat yang dapat
ditimbulkan akan berdampak buruk sangat luas dan menyeluruh bagi pelayanan, operasional,
sarana dan prasarana pendukung lainnya dimana didalamnya juga terdapat pasien, keluarga,
staf dan pengunjung. Untuk hal tersebutlah maka rumah sakit harus melakukan upaya
manajemen keselamatan kebakaran.
Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati adalah rumah sakit vertikal tipe A milik pemerintah
pusat mempunyai luas lahan 13,2 hektar. Terdapat 30 unit bangunan utama pelayanan dan
luas untuk keseluruhan bangunan rumah sakit 83.000 m2. Bangunan gedung harus diproteksi
terhadap kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran melalui penyediaan sarana dan prasarana
proteksi kebakaran serta kesiagaan akan kesiapan pengelola, penghuni dan penyewa
bangunan dalam mengantisipasi dan mengatasi kebakaran, khususnya pada tahap awal
kejadian kebakaran. Melalui penerapan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
diharapkan seluruh aspek yang ada mampu mengatasi terjadinya kebakaran melalui kesiapan
dan keandalan sistem proteksi yang ada, serta kemampuan petugas menangani pengendalian
kebakaran, sebelum bantuan dari instansi pemadam kebakaran tiba
A. Tujuan
1. Memastikan keselamatan bagi semua pasien, keluarga pasien, pengunjung, pegawai
dan fasilitas rumah sakit dari bahaya kebakaran baik berupa api dan asap, maupun
bahaya lain sebagai akibat dari kebakaran
2. Mengetahui berbagai potensi sumber bahaya dan risiko kebakaran yang terdapat di
lingkungan rumah sakit
3. Memastikan kompetensi Tim Pemadam Kebakaran dan pegawai dalam mencegah,
mendeteksi dini dan menanggulangi bahaya kebakaran pada tahap awal
4. Memastikan adanya komunikasi dan sosialisasi yang efektif dan efisien terhadap
seluruh penghuni baik Tim Pemadam Kebakaran, pegawai, pengunjung dan pihak lain
yang berada di lingkungan rumah sakit dengan menggunakan sarana dan prasarana
komunikasi dan sosialisasi yang tepat dalam mencegah, mendeteksi dini,
menanggulangi dan evakuasi kebakaran
B. Sasaran
Sasaran yang perlu diperhatikan pada renacana pencegahan dan penanggulangan
kebakaran yaitu:
1. Sebelum terjadi kebakaran
1,1. Pencegahan terjadinya kebakaran passif
a. Identifikasi potensi bahaya kebakaran di rumah sakit
b. Mitigasi / pencegahan bahaya kebakaran yang merugikan baik jiwa maupun
aset rumah sakit
c. System Kompartemenisasi gedung
pg. 1
d. Sarana Evakuasi
1.2. Pencegahan terjadinya kebakaran aktif
a. Pemasangan Sistem proteksi kebakaran gedung
b. Pemasangan Sistem proteksi kebakaran diluar gedung
c. Penyediaan jalur evakuasi didalam dan diluar gedung
1.3. Emergency Response Plan (ERP)
a. Pelatihan kompetensi regu keselamatan ( terdiri atas tim pemadam, tim
evakuasi jiwa dan tim evakuasi barang )
b. Simulasi penanggulangan kebakaran gedung
2. Selama terjadinya kebakaran
a. Deteksi dini bahaya kebakaran yang merugikan baik jiwa maupun aset rumah
sakit
b. Penanggulangan kebakaran merugikan baik jiwa maupun aset rumah sakit
c. Pengendalian Kebakaran terutama asap
d. Pembersihan jalur evakuasi didalam maupun diluar gedung
e. Pengamanan gedung, diluar gedung dan jalan masuk ke Rumah Sakit
3. Sesudah terjadinya kebakaran
a. Investigasi terjadinya kebakaran
b. Analsis penyebab terjadinya kebakaran
c. Rehabilitasi setelah terjadinya kebakaran
pg. 2
15. SK Dirut RSUP Fatmawati Nomor. HK.03.05/II.1/585/2015 tentang Pedoman
Perorganisasian Komite K3.
pg. 3
kesiapan pengelola, penghuni dan Regu Keselamatan terhadap kegiatan pemadaman
yang terjadi pada suatu bangunan gedung.
- Pengelolaan proteksi kebakaran adalah upaya mencegah terjadinya kebakaran atau
meluasnya kebakaran ke ruangan-ruangan ataupun lantai-lantai bangunan, termasuk
ke bangunan lainnya melalui eliminasi ataupun minimalisasi risiko bahaya kebakaran,
pengaturan zona-zona yang berpotensi menimbulkan kebakaran, serta kesiapan dan
kesiagaan sistem proteksi aktif maupun pasif.
- APAR ( Alat Pemadam Api Ringan ) adalah Alat Pemadam Api yang digunakan pada
saat awal mula terjadinya api dengan volume api yang kecil dan digunakan oleh satu
orang.
- Sistem deteksi kebakaran adalah alat yang dirancang untuk mendeteksi adanya
kebakaran baik itu asap ataupun api dan mengawali suatu tindakan.
- Hidran adalah suatu alat yang dilengkapi dengan slang ( fire hose ) dan mulut pancar
( nozzle ) untuk mengalirkan air bertekanan yang digunakan untuk keperluan
pemadaman kebakaran.
- Uji fungsi adalah upaya untuk mengetahui dan menjamin operasi otomatik atau manual
atas kebutuhan dan pengiriman kontinyu dari output sistem proteksi kebakaran yang
dipersyaratkan, dan untuk mendeteksi ketidaksempurnaan sistem proteksi kebakaran
yang tidak tampak pada saat inspeksi
- Simulasi adalah kegiatan yang diciptakan seolah sebagai suatu kegiatan yang nyata
dengan maksud untuk menguji sesuatu. Simulasi tanggap bencana kebakaran
merupakan suatu kegiatan untuk menguji tingkat pengetahuan, pemahaman, respon
dan tindakan petugas ketika akan, saat dan pasca terjadi bencana.
pg. 4
VI. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
Organisasi
Gambar 1 : Alur Organisasi
Direktur Utama
Ka. Satker
IPSRS / Storing
Regu Keselamatan :
F1, Pemadam, Evakuasi
IPKH
Satpam
pg. 5
c. Semua Karyawan : Semua karyawan yang pertama kali melihat kebakaran segera
melaporkan kepada Kepala Unit dan pos keamanan, semua karyawan harus
berpartisipasi dalam upaya pemadaman kebakaran sesuai dengan posisi masing-masing.
d. Terkait dengan Kepala Satuan Kerja : Segera berikan laporan tentang kebakaran pada :
Pos satpam, K 3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja), Nomor Operator (Dalam jam)
Duty Manager (setelah jam), Menjabat sebagai kepala pencegahan dan pengendalian
kebakaran bencana siaga III, Mengendalian semua pihak untuk tidak panik, mengaktifkan
K3 di unitnya, Memadamkan kebakaran dengan alat pemadam kebakaran sebelum api
besar pada satuan kerja yang ada, pihak berwenang memerintah semua personil yang
ada untuk melakukan langkah-langkah pemadaman, penyelamatan, keamanan dan
evakuasi.
e. Satuan Pengamanan (Security): Ketika menerima laporan kebakaran, catat nama
pelapor, hari, tanggal, waktu dan lokasi kebakaran, serta sumber api / kebakaran, segera
hubungi Ketua Komite K3, Kepala Satuan Kerja Terkait, Duty Manager (setelah jam),
segera mengirim petugas pemadam kebakaran dan peralatan di kantor keamanan
sebagai upaya pemadaman kebakaran pertama, bertindak sebagai bagian keamanan
yang bertugas mengamankan lokasi kebakaran dan barang-barang inventaris, Ketika api
menyebar segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Polisi,Pemantauan
khusus dan mengadakan upaya komunikasi yang sedang berlangsung pemadaman Api
dan kepolisian, koordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Polisi saat
menyelidiki penyebab kebakaran harus dilakukan
f. Duty Manager: Segera ke lokasi setelah menerima laporan kebakaran, bertindak sebagai
kepala pencegahan dan penanggulangan kebakaran siaga II dan III setelah jam bencana,
segera melaporkan kepada Direksi pada rincian peristiwa kebakaran, mengkoordinasikan
tindakan pemadaman , evakuasi dan penanganan korban sesuai prosedur, koordinasi
kebutuhan logistik (obat-obatan dan makanan).
g. Regu Keselamatan :
1. Tim Medis / F1, Siaga evakuasi di lokasi, mengkoordinasikan semua kegiatan lokasi
bencana. (Sudah dilatih Basic Life Support - BLS)
2. Tim Pemadam, mengingatkan melakukan atau membantu pemadam kebakaran
pemadam kebakaran (sudah dilatih penggunaan APAR)
3. Tim Evakuasi Jiwa, siap untuk membantu melakukan evakuasi, seperti pasien,
pasien, pengunjung dan karyawan di seluruh. ( Sudah dilatih 3 dasar )
4. Evakuasi Tim Barang, siap untuk membantu evakuasi barang seperti dokumen-
dokumen penting, benda / barang yang dapat membahayakan atau prioritas.
Catatan: untuk evakuasi kebutuhan pelatihan ada yang sudah disertifikasi
h. Duty Nurse : Segera setelah mendapatkan berita ke lokasi terjadinya kebakaran, siapkan
evakuasi setelah menerima perintah dari komandan siaga, membantu evakuasi,
menghitung jumlah pasien yang dievakuasi dari lokasi kebakaran sampai evakuasi
i. Operator Telepon: Memblokir lalu lintas telepon dari luar dan lokasi kebakaran / pos
keamanan, kecuali yang berkenaan dengan upaya pemadaman kebakaran, Membantu
tim balakar dalam komunikasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya penanggulangan
kebakaran, mengumumkan melalui kode sistem paging disepakati atas sesuai dengan
pg. 6
petunjuk / prosedur yang berlaku.
j. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS): Petugas menyimpan dibagi dua,
satu orang berada di lokasi kebakaran api untuk segera mengambil langkah-langkah
keamanan yang sesuai prosedur (listrik padam, dll) dan generator ruang peringatan
Hydrant lainnya dalam mengantisipasi operasional sistem hidran otomatis , kepala
IPSRS berkewajiban untuk melakukan evaluasi pasca-kejadian kebakaran untuk
menentukan penyebab kebakaran api bersama dengan regu keselamatan.
k. Penanggung Jawab / gedung/ruang : memastikan atau petugas melakukan pemeriksaan
listrik padam dan panel listrik kondisi bangunan sekitarnya mengikuti. Menyisir rute
evakuasi daerah dan pencahayaan darurat serta garis pembukaan vertikal.
pg. 7
Gambar 2 : Alur Deteksi Dini Potensi Kebakaran Di dalam Jam Kerja
ORANG PERTAMA
Yang melihat api /
kebakaran
Lapor kepada
Ka. Unit Kerja
Mencari sumber
potensi kebakaran dgn
membawa APAR
Laporan Kejadian
Kebakaran oleh pihak Selesai
terkait & Dinas
Pemadam Kebakaran
dan Penanggulangan
Bencana
Selesai
pg. 8
Gambar 3 : Alur Deteksi Dini Potensi Kebakaran Diluar Jam Kerja
Orang Pertama
/Petugas Yang melihat
api / kebakaran
Mencari sumber
potensi kebakaran dgn
membawa APAR
Laporan Kejadian
Kebakaran oleh Selesai
pihak terkait & Dinas
Pemadam
Kebakaran dan PB
Selesai
pg. 9
Gambar 3 : Alur Penanggulangan Kebakaran
Upayakan
Pemadaman sedini Menghubungi Satpam,
mungkin bila perlu Ka.SatKer lokasi
minta bantuan kebakaran, Operator,
SATPAM Storing, K3, Duty
Manager, Duty Nurse
YES
NO
Api Padam
Komando Siaga :
K3RS, Duty Manajer,
melalui Operator
telepon / Ext
Tindakan
Evakuasi Oleh Tim Medis
Ka.Ru / Pj. Dinas / F1
Duty Nurse
Selesai
SEVERITY/IMPACT PROBABILITY
NO KATEGORI RISIKO
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 BERHUBUNGAN Ada Penumpukan Saluran Listrik 2 2 4 5
DENGAN KARYAWAN Tidak bisa Menggunakan APAR 4 3 12 1
Isi Kartu Pemeliharaan APAR tidak konsisten 3 3 9 2
Sistem Proteksi Kebakaran tidak diketahui oleh 2 2 4 5
staf
Simulasi Kejadian Kebakaran tidak terlaksana 3 3 9 2
Pelatihan Keselamatan Kebakaran tidak semua 3 3 9 2
petugas
2 BERHUBUNGAN Instalasi Listrik Tidak Sesuai standar 3 2 6 4
DENGANPROPERTY Posisi APAR salah penempatan 3 2 6 4
Pompa hidran tidak otomatis 3 2 6 4
Sistem Alarm tidak tersedia 4 2 8 3
Sistem Detektor Kebakaran tidak tersedia 4 2 8 3
Penyimpanann B3 mudah terbakar tidak sesuai 4 2 8 3
dengan lemari tahan api
Penempatan Tabung Gas Oksigen Besar tidak 4 2 8 3
dirantai
Jalur evakuasi yang ada yang menghalangi 4 2 8 3
Renovasi dan Pembangunan tidak termonitor 2 2 4 5
Sistem Kompartemennisasi pada bangunan baru 3 2 6 4
Pengendalian / Penekan Asap tidak tersedia 3 2 6 4
Pintu SAP terbuat dari bahan dasar kayu 4 2 8 3
Kurang terpenuhinya rambu dan sign terkait 3 3 9 2
kejadian kebakaran
Uji Fungsi Sistem Pemadam tidak sesuai jadwal 4 2 8 3
3 RISIKO LAIN Keselamatan bagi Pasien, pekerja, pengunjung 4 1 4 5
dan lingkungan terkait adanya kebakaran
pg. 11
1. IGD
2. IRJ
3. IGH
4. Gedung Bougenville
5. Gedung Teratai
6. Gedung Profesor Soelarto
7. Gedung Radiologi
8. Gedung LAS
9. Gedung Farmasi
10. Gedung Gizi
11. Gedung Binatu
pg. 12
Alat Pemadam Kebakaran di RSUP Fatmawati terdiri dari :
2 kq 3,5 kg 6 kg 9 kg 10 kg 20 kg 3 Kg 25 Kg 9 Kg Pyrosol
pg. 13
Gambar 2 : Denah Lokasi Titik APAR di RSUP Fatmawati
pg. 14
b. Tekan Alarm ( Area terdekat / Jika ada )
c. Padamkan awal mula api dengan APAR
Hal ini berlaku untuk gedung yang tidak terpasang sistem alarm kebakaran otomatis
atau jauh dari area sistem alarm yang tidak terhubung dengan panel control alarm.
pg. 16
8 Tanda Alat Pemadam Api Petunjuk adanya alat pemadam
Baik yang ada di APAR / Box yang siap pakai.
APAR atau Hidran
Adanya Penahan Asap dan Pintu tahan api untuk menghambat sementara
penyebaran api, seperti :
- Ada pintu tahan api darurat di IRNA Teratai Utara, IRNA Teratai Selatan dan GPS
Serta gedung Bougenville.
- Terdapat pintu sap yang terbuat dari plat besi.
- Adanya pressuring fan pada tangga darurat untuk memberikan tekanan angin yang
positif dan mendorong asap keluar di gedung profesor Soelarto dan gedung
bougenville.
Terdapat Prosedur Evakuasi berikut Rambu-rambu dan tanda-tanda khusus
penyelamatan jiwa, seperti :
- Jalur-jalur penunjuk arah evakuasi menuju titik kumpul aman
- Terdapat brosur safety briefing berupa denah evakuasi pada kamar pasien
- Terdapat tangga darurat dan lampu darurat.
- Terdapat pintu-pintu darurat.
- Terdapat Ramp untuk melakukan proses evakuasi, terutama untuk pasien.
- Terdapat Tanda Titik Kumpul Aman
pg. 17
Adapun perencanaan di tahun 2016 sebagai berikut :
REGU KESELAMATAN
Rumah Sakit Umum Fatmawati adalah Rumah Sakit yang memiliki jumlah pengunjung
yang cukup banyak untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan, sehingga apabila terjadi
kebakaran maka diperlukan kemampuan untuk memadamkan api dengan secepat mungkin
sesuai dengan standar pemadaman kebakaran di Rumah Sakit bahwa api harus padam
ditempat. Untuk itu diperlukan kemampuan seluruh pegawai di Rumah Sakit mampu
menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta memiliki Regu Penanggulangan
Kebakaran sesuai dengan Kep Menaker No 186 tahun 1999.
Di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sudah memiliki Regu Keselamatan yang
didalamnya terdapat Tim Pemadam Kebakaran yang terlatih dan memiliki kompetensi yang
dikeluarkan oleh bidang pendidikan dan penelitian dengan tugas pokok sebagai berikut :
pg. 18
REGU PEMADAMAN :
pg. 19
Pengadaan atau perbaikan Sistem Proteksi Kebakaran Gedung
No Nama Gedung Rencana Kegiatan Keterangan
Sprgk Alarm Detektor Hydrant Pintu
Ged Halmn Drrt
1 x x Perbaikan System
Gedung IRJ
Alarm
2 Gedung IRM / x x x Perawatan Sistem
Azalea Proteksi Rutin
3 Gedung Askes x x x x x x Tidak ada Alarm
sentral dan detektor
4 Rekam Medik ( x Alarm dan hydran
IRMIK) perlu perawatan
5 x Perencanaan
sringkler thermatic
Gedung Farmasi
khusus di gudang
B3
6 x Springkler Tabung
Gedung Radiologi
thermatic
7 Laboratorium Auto x x x Alarm dan detector
Matic System (LAS) belum tersedia,
+ Patologi
8 x x x x x Pemasangan
Gedung Diklit
hidran halaman
9 x x x x Pemasangan
springkler tabung
thermatic untuk
Gedung Induk
ruang direktur
utama, Perawatan
Rutin
10 x x x x Pemasangan
springkler tabung
Gedung Cath Lab
thermatic &
perawatan rutin
11 x x x Perawatan Alarm,
Gedung ICCU detektor dan
Perawatan Rutin
12 Gedung IGD x x Perawatan Rutin
13 Gedung IBS x x Perawatan rutin
14 x x x x x Baru ada hidran
Gedung UTD
halaman
15 x x Perawatan rutin
Gedung Instalasi dan penggantian
Gizi kebocoran pipa
hidran
16 x x x x x Belum memiliki
Gedung Binatu system proteksi
kebakaran
17 x x x x x Belum memiliki
Gedung Kamar
system proteksi
Jenazah
kebakaran
18 x x x x x Belum memiliki
Rumah duka system proteksi
kebakaran
19 x x x x x Perawatan rutin
Koperasi
dan P
20 Gedung Pool x x x x x Perawatan rutin
Kendaraan dan Hidran
Ruang Boiler
21 x x x x x Perawatan rutin
Gedung Villa Dokter
Hidran
22 Ruang Kantor x x x x x Perawatan rutin
SATPAM hidran
23 x x x x x Belum memiliki
Gedung BRI system proteksi
kebakaran
24 x x x x x Belum memiliki
Penunjang IRIU
system proteksi
dan Hemodialisa
kebakaran
pg. 20
25 Gedung Perawatan Rutin
Prof.Soelarto 6 Lt
26 x x x x Belum memiliki
Kantin system proteksi
kebakaran
27 Gedung Perawatan Rutin
Bougenville
28 x Pengadaan
Pemadam khusus
Griya husada
di IRMPDI dan
Perawatan Rutin
29 Gedung Teratai Perawatan Rutin
Perawatan
Pengadaan
Perbaikan
NO SASARAN/
PROGRAM KEGIATAN PIC WAKTU
LOKASI
Pencegahan
1. Identifikasi Potensi 2016
Identifikasi potensi Bahaya Seluruh RSUP K3RS
1
bahaya kebakaran 2. Patroli rutin Larangan Fatmawati B. Umum 2016
Merokok
pg. 21
Penandaan Bahaya Pengadaan tanda bahaya Seluruh RSUP
2 K3RS 2016
Kebakaran (rambu dan sign ) Fatmawati
Pemadaman
Keterampilan
1 Pelatihan APAR Pelatihan rutin di diklit Diklat 2016
seluruh pegawai
1. Pelatihan APAR seluruh Seluruh pegawai
Pegawai Diklat 2016
Simulasi Kompetensi
2. Pelatihan Driil Petugas yang
2 Regu Keselamatan (
3. Simulasi Gedung ada di Gedung Diklat 2016
Pemadam )
IRMIK, Radiologi, K3RS 2016
Bougenville,
1. Prosedur Pemeliharaan, IPSRS 2016
Pengecekan Sistem
3 Perawatan dan Seluruh RS K3RS
Proteksi
Pengujian
Simulasi kebakaran di RSUP Fatmawati dilakukan satu tahun 1 kali untuk setiap
gedung yang berisiko perawatan dan pelayanan serta penunjangn medis yang memiliki
karakteristik yang berbeda yang berbeda.
Simulasi harus diikuti oleh semua pegawai yang berada di RSUP Fatmawati dari
gedung yang ada dan dipimpin oleh Kepala Satuan kerja dan Penanggung Jawab
Gedung yang melakukan simulasi di masing masing gedung dengan difasilitasi oleh
bidang pendidikan dan penilitian juga komite K3. Adapun perencanaan pelaksanaan
simulasi di tahun 2016 dilakukan di 8 gedung utama dengan masing masing gedung
diharuskan melaporkan kegiatan simulasi mulai dari pembuatan scenario, gladi kotor ,
gladi resik dan waktu simulasi kepada Komite K3RS sebagai fasilitator dan
pengawasan pelaksanaan simulasi kebakaran di RSUP Fatmawati.
Jadwal yang direncanakan di tahun 2016 untuk simulasi kebakaran adalah Gladi
kotor dibulan Oktober, Gladi resik dibulan November dan Pelaksanaan Simulasi
dibulan Desember.
pg. 22
3. Memastikan telah terpenuhinya semua ketentuan teknis sesuai dengan Peraturan
dan Perundangan serta Standar RS
4. Menetukan langkah langkah mengatasi bahaya kebakaran potensial di RS
Penilaian pemantauan dilakukan di RS meliputi :
1. Pegawai RS
2. Perangkat Keras RS
3. Manajemen, Manual, Prosedur dll
4. Pengaruh, Dampak Unsur Luar/Lingkungan
Dalam melaksanakan pemantauan dan penilaian kebakaran dapat dilakukan secara
Internal dan Eksternal, pada tahun 2016 direncanakan pemantauan dilakukan secara
internal dengan perencanaan sebagai berikut :
pg. 23
Sebelas Gedung Pelayanan Medis dan penunjang medis tersebut adalah : IGD, IRJ, IGH,
Gedung Bougenville, Gedung Teratai, Gedung Profesor Soelarto, Gedung Radiologi, Gedung
LAS, gedung farmasi, gedung gizi dan gedung binatu.
Pada tahun 2016 perencanaan keselamatan kerja dari risiko kebakaran baru pada
pembuatan Prosedur pemeriksaan keselamatan pada vendor yang bekerja di
lingkungan RS dan rencana pembuatan prosedur perizinan pengelasan/pemotongan
dan penggunaan listrik yang akan dilakukan oleh vendor yang bekerja di RS. Didalam
lingkungan dan gedung di RS perencanaan pemeriksaan Listrik meliputi pembebanan
listrik gedung, penyambungan listrik yang tidak sempurna, perlengkapan yang tidak
standar, pembatasan arus yang tidak sesuai, kebocoran isolasi, listrik static dan system
penangkal petir di RS.
pg. 24
SOSIALISASI RSUP FATMAWATI AMAN KEBAKARAN
Pada tahun 2016 perencanaan sosialisasi RS aman dari risiko kebakaran adalah
sebagai berikut :
Sosialisasi dan
Edukasi saat tracer
Evaluasi Memantau di Pengunjung RS Jan 2017 K3RS
lapangan apakah
seluruh pengunjung
memahami dan
mentaati semua
aturan RS
Memantau dilapangan
apakah pegawai RS 2016
memahami dan
mentaati peraturan RS
tentang risiko
kebakaran dalam
melaksanakan
pekerjaan rutin
pg. 25
KUALIFIKASI DAN KESENJANGAN
pg. 26
- Mengkoordinasikan
tugasnya dengan
kepala satuan kerja
RENCANA PELATIHAN
No Kesenjangan Peserta Waktu Nara sumber
Pelatihan APAR dan K3 Satuan Pengaman Sampai Komite K3RS
Karyawan dengan Komite K3RS
Tim Pemadam Desember Komite K3RS
Penanggung Jawab 2016 Komite K3RS
Gedung
Outsourcing Komite K3RS
Ahli K3 Kebakaran K3 Sampai PJK3 / Kemenaker
Tingkat B dengan
desember
2016
Ahli K3 Kebakaran Penanggung Jawab Sampai PJK3 / Kemenaker
Tingkat C / D Gedung dan Ka dengan
Satker Gedung desember
Pelayanan 2016
- CV. Grasia Raya Mandiri ( Kontrak fungsi alat-alat gizi dan mesin laundry ISB )
- PT. Nufast Indonesia ( Kontrak service Fire Alarm dan Hydran Sistem )
- CV. Karya Tata Logam ( Kontrak fungsi Kolam Hydroterapi )
- PT. Megah Daspa Sentosa ( Kontrak servis lift )
- PT. JIOR Taruna ( Kontrak Dingin AC )
pg. 27
- PT. Megah Daspa Sentosa ( Kontrak servis PABX )
- PT. Hartoshi ( Kontrak Servis Genset )
- PT. Jasamedivest ( Pengangkutan Limbah B3 )
- PT. Guci Mas ( Pest Kontrol )
- PT. Mapanji Kamila Graha ( Pekerjaan Jasa Kebersihan )
- PT. Pelangi Ratu Mandiri – IPAL
- PT. Petra Global Utama ( Enrich bunch donat-bakery dan coffee shop, Express
Chicken-Makanan Cepat Saji, Loewe (2016), Lombok Rawit-Makanan dan
minuman.
- Dharma Wanita RSF ( Usaha Kantin )
- CV. Jessindo Surya Pratama ( Sun Flower – Bakery )
- PT. Trio Express Abadi Makmur ( Bebek Renon, Warung Rakyat – Makanan olah
dan Minuman )
- CV. Karya Nusantara Sejati ( Kantin Teras – Makanan Olah dan Minuman )
- PT. Brigada Satria Prima ( Satuan Pengamanan )
- PT. ISS ( Parkir )
Pihak ketiga tersebut diberikan edukasi atau sosialisasi berupa orientasi atau briefing
dengan beberapa materi yang terkait dengan keselamatan kebakaran.
Pemantauan dan Evaluasi kebakaran adalah suatu upaya yang sistematis terhadap
seluruh operasional RSUP Fatmawati untuk menunjukkan dan mengidentifikasi kelemahan
system yang ada dan menetukan langkah perbaikannya sebelum menyebabkan kejadian
kebakaran yang menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi Rumah Sakit.
1. Sebagai alat untuk Pimpinan RS dalam menentukan langkah langkah perbaikan system
operasional RS
2. Dapat melakukan perbaikan secara dini
3. Memastikan telah terpenuhinya semua ketentuan teknis sesuai dengan Peraturan dan
Perundangan serta Standar RS
4. Menetukan langkah langkah mengatasi bahaya kebakaran potensial di RS
Sosialisasi merupakan hal yang penting untuk diselenggarakan, karena dengan sosialisasi
akan diketahui oleh semua pasien, keluarga pasien, pengunjung dan pegawai bahwa RSUP
Fatmawati adalah Rumah Sakit yang melaksanakan aktifitas pelayanan yang aman dari
kebakaran.
pg. 28
Pada tahun 2016 perencanaan sosialisasi RS aman dari risiko kebakaran adalah sebagai
berikut :
PELAPORAN
Pelaporan yang disampaikan berupa pencapaian perencanaan tahun 2016 dilakukan setiap 3
bulan kepada Direktur Utama. Adapun pelaporan pencapaian meliputi :
1. Kegiatan Regu Keselamatan dan komite K3 dengan beberapa satuan kerja terkait.
2. Untuk mengetahui sampai sejauh mana kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat
kebakaran yang meliputi perencanaan dan pengorganisasian, serta pemahaman personil
terhadap pelaksanaan prosedur perlu dilaksanakan pelatihan simulasi darurat kebakaran.
Pelatihan Simulasi Darurat kebakaran bertujuan untuk :
a. Memberikan pengetahuan dan membekali keterampilan dalam kesiapsiagaan
tanggap darurat bagi personil organisasi tanggap darurat terkait kebakaran melalui
pelatihan yang dilakukan bersama dengan bagian pendidikan dan penilitian.
pg. 29
b. Menguji tingkat kewaspadaan dan pemahaman pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional Tanggap darurat terkait kebakaran melalui simulasi terkait kejadian
kebakaran.
c. Menguji tingkat kehandalan sarana darurat dengan uji fungsi ( laporan terpisah )
Pelatihan simulasi setidaknya dilaksanakan 1 (satu kali) dalam setahun yang disusun oleh
Komite. Pelatihan simulasi darurat dapat dilaksanakan berdasarkan dari skenario yang telah
disusun sesuai kondisi nyata yang ada di bangunan RS.
Berikut data hasil pelatihan dari penggunaan alat pemadam api ringan untuk seluruh staf
dan pihak ketiga di RSUP Fatmawati.
No Peserta APAR
Numerator Denumerator %
Dokter 146 293 49,8
Perawat 821 1043 78,7
Tenaga Kesehatan 972 1112 87,4
Lainnya dan
Administrasi
Outsourcing 626 628 99,7
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
Dokter Perawat Tenakes Outsourcing Total SDM
Ikut Total
Evaluasi terhadap seluruh program, fasilitas, sarana dan prasarana dan kegiatan
pengamanan kebakaran yang telah berjalan dan yang tidak dapat dilakukan karena sesuatu
hal, serta informasi terhadap risiko dari keselamatan dan keamanan serta pelaksanaan
pelatihan yang telah berjalan, hal ini guna review terhadap tujuan dan rencana program
ditahun yang akan datang. Program akan ditinjau ulang setiap setahun sekali sejak ditanda
tangani.
pg. 30
Jakarta, Desember 2015
Dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn, KIC, MARS. Dr. Djati Prasetio S
NIP : 1957082187102001 NIP : 196205021989011001
pg. 31
RENCANA KESELAMATAN KEBAKARAN
RSUP FATMAWATI – TAHUN 2016
pg. 32