Anda di halaman 1dari 64

RENCANA KESELAMATAN KEBAKARAN

RSUP FATMAWATI TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN
Kebakaran dapat terjadi dimana saja termasuk di rumah sakit. Dimana akibat yang dapat
ditimbulkan akan berdampak buruk sangat luas dan menyeluruh bagi pelayanan, operasional,
sarana dan prasarana pendukung lainnya dimana didalamnya juga terdapat pasien, keluarga,
staf dan pengunjung. Untuk hal tersebutlah maka rumah sakit harus melakukan upaya
manajemen keselamatan kebakaran.
Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati adalah rumah sakit vertikal tipe A milik pemerintah
pusat mempunyai luas lahan 13,2 hektar. Terdapat 30 unit bangunan utama pelayanan dan
luas untuk keseluruhan bangunan rumah sakit 83.000 m2. Bangunan gedung harus diproteksi
terhadap kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran melalui penyediaan sarana dan prasarana
proteksi kebakaran serta kesiagaan akan kesiapan pengelola, penghuni dan penyewa
bangunan dalam mengantisipasi dan mengatasi kebakaran, khususnya pada tahap awal
kejadian kebakaran. Melalui penerapan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
diharapkan seluruh aspek yang ada mampu mengatasi terjadinya kebakaran melalui kesiapan
dan keandalan sistem proteksi yang ada, serta kemampuan petugas menangani pengendalian
kebakaran, sebelum bantuan dari instansi pemadam kebakaran tiba

A. Tujuan
1. Memastikan keselamatan bagi semua pasien, keluarga pasien, pengunjung, pegawai
dan fasilitas rumah sakit dari bahaya kebakaran baik berupa api dan asap, maupun
bahaya lain sebagai akibat dari kebakaran
2. Mengetahui berbagai potensi sumber bahaya dan risiko kebakaran yang terdapat di
lingkungan rumah sakit
3. Memastikan kompetensi Tim Pemadam Kebakaran dan pegawai dalam mencegah,
mendeteksi dini dan menanggulangi bahaya kebakaran pada tahap awal
4. Memastikan adanya komunikasi dan sosialisasi yang efektif dan efisien terhadap
seluruh penghuni baik Tim Pemadam Kebakaran, pegawai, pengunjung dan pihak lain
yang berada di lingkungan rumah sakit dengan menggunakan sarana dan prasarana
komunikasi dan sosialisasi yang tepat dalam mencegah, mendeteksi dini,
menanggulangi dan evakuasi kebakaran

B. Sasaran
Sasaran yang perlu diperhatikan pada renacana pencegahan dan penanggulangan
kebakaran yaitu:
1. Sebelum terjadi kebakaran
1,1. Pencegahan terjadinya kebakaran passif
a. Identifikasi potensi bahaya kebakaran di rumah sakit
b. Mitigasi / pencegahan bahaya kebakaran yang merugikan baik jiwa maupun
aset rumah sakit
c. System Kompartemenisasi gedung
pg. 1
d. Sarana Evakuasi
1.2. Pencegahan terjadinya kebakaran aktif
a. Pemasangan Sistem proteksi kebakaran gedung
b. Pemasangan Sistem proteksi kebakaran diluar gedung
c. Penyediaan jalur evakuasi didalam dan diluar gedung
1.3. Emergency Response Plan (ERP)
a. Pelatihan kompetensi regu keselamatan ( terdiri atas tim pemadam, tim
evakuasi jiwa dan tim evakuasi barang )
b. Simulasi penanggulangan kebakaran gedung
2. Selama terjadinya kebakaran
a. Deteksi dini bahaya kebakaran yang merugikan baik jiwa maupun aset rumah
sakit
b. Penanggulangan kebakaran merugikan baik jiwa maupun aset rumah sakit
c. Pengendalian Kebakaran terutama asap
d. Pembersihan jalur evakuasi didalam maupun diluar gedung
e. Pengamanan gedung, diluar gedung dan jalan masuk ke Rumah Sakit
3. Sesudah terjadinya kebakaran
a. Investigasi terjadinya kebakaran
b. Analsis penyebab terjadinya kebakaran
c. Rehabilitasi setelah terjadinya kebakaran

III. PERATURAN DAN KEBIJAKAN TERKAIT KESELAMATAN KEBAKARAN


1. Undang-Undang RI Nomor : 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang RI Nomor : 08 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
3. Undang-Undang RI Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang-Undang RI Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5. Undang-Undang RI Nomor : 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor : 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
7. SK Meneg PU no. 10/KPTS/2000 tentang ketentuan persyaratan teknis pengamanan
terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan
8. SK Meneg PU no. 11/KPTS/2000 tentang ketentuan persyaratan teknis Manajemen
penangggulangan Kebakaran di perkotaan
9. Badan Standarisasi Nasional (2000) tentang pencegahan kebakaran pada bangunan
gedung 2000-2001 menyangkut sistem hidran, sprinkler otomatis dan APAR
10. Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Bahaya Kebakaran
11. Kepmenkes 145 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana
12. Peraturan Gubernur, Nomor : 08 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Pergub No. 75
Tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang Merokok.
13. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 188/Menkes
/PB/I/2011, Nomor. 7/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok
14. SK Dirut RSUP Fatmawati tentang Larangan Merokok No.HK.03.05/ll.1/32/ 2015.

pg. 2
15. SK Dirut RSUP Fatmawati Nomor. HK.03.05/II.1/585/2015 tentang Pedoman
Perorganisasian Komite K3.

IV. RUANG LINGKUP DAN SASARAN


Sasaran dalam program pengamanan kebakaran adalah mencegah dan mengurangi serta
menanggulangi risiko dan akibat dari kebakaran pada seluruh masyarakat yang berada di
Rumah Sakit yaitu ; pasien, pengunjung , karyawan, vendor dan sarana, prasarana serta
fasiltas pendukung lainnya yang selalu dipelihara dan diperbaharui secara berkala sesuai
dengan kondisi terkini. Antara lain adalah :
- Tercapainya perencanaan Alat Pemadam Api Ringan sebagai pelengkap keselamatan
dari operasional gedung.
- Tercapainya uji kelayakan sistim peringatan dini dan sistim deteksi kebakaran.
- Tercapainya pemeliharaan dan uji fungsi Hidran oleh pihak ketiga.
- Tercapainya simulasi kebakaran sebanyak satu kali dalam setahun pada area paling
berisiko tinggi ( prioritas )
- Tercapainya Pelatihan penggunaan APAR bagi pegawai baru.
- Terpeliharanya sistim proteksi kebakaran dan berfungsi baik.

V. DEFINISI DARI LAYANAN :


- Kebakaran : adalah api yang tidak dikehendaki dan tidak terkendali yang dapat
menimbulkan kerugian atau korban baik properti, aset maupun jiwa.
- Bahaya Kebakaran : adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman
potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga
penjalaran api, asap dan gas yang ditimbulkan.
- Potensi bahaya kebakaran khusus : adalah ancaman bahaya kebakaran spesifik
seperti pada penyimpanan bahan berbahaya, bangunan penting yang perlu dilindungi
dan bangunan-bangunan yang berdampak luas bagi kepentingan publik, antara lain
bangunan rumah sakit.
- Pencegahan kebakaran : Pencegahan kebakaran pada bangunan gedung adalah
mencegah terjadinya kebakaran pada bangunan gedung atau ruang kerja. Bila kondisi-
kondisi yang berpotensi terjadinya kebakaran dapat dikenali dan dieliminasi akan dapat
mengurangi secara substansial terjadinya kebakaran.
- Penanggulangan kebakaran : adalah berbagai kegiatan proteksi terhadap bahaya
kebakaran yang bertujuan untuk dapat ditekannya semaksimal mungkin kerugian
kebakaran termasuk korban jiwa dan luka-luka.
- Waktu Tanggap : adalah waktu yang diperlukan oleh sebuah atau sekelompok unit
sejak diterimanya pemberitahuan kejadian kebakaran hingga dimulainya penanganan
kebakaran dilokasi kejadian. Waktu tersebut meliputi waktu menerima berita, waktu
persiapan, waktu perjalanan dan waktu gelar peralatan.
- Manajemen Keselamatan Kebakaran adalah suatu upaya Pencegahan dan
Penanggulangan kebakaran yang dilakukan untuk mendeteksi secara dini dan atau
mengatasi kejadian kebakaran yang dilaksanakan secara terkoordinasi dengan seluruh
satuan kerja terkait, baik di dalam dan di luar RSUP Fatmawati untuk mengupayakan

pg. 3
kesiapan pengelola, penghuni dan Regu Keselamatan terhadap kegiatan pemadaman
yang terjadi pada suatu bangunan gedung.
- Pengelolaan proteksi kebakaran adalah upaya mencegah terjadinya kebakaran atau
meluasnya kebakaran ke ruangan-ruangan ataupun lantai-lantai bangunan, termasuk
ke bangunan lainnya melalui eliminasi ataupun minimalisasi risiko bahaya kebakaran,
pengaturan zona-zona yang berpotensi menimbulkan kebakaran, serta kesiapan dan
kesiagaan sistem proteksi aktif maupun pasif.
- APAR ( Alat Pemadam Api Ringan ) adalah Alat Pemadam Api yang digunakan pada
saat awal mula terjadinya api dengan volume api yang kecil dan digunakan oleh satu
orang.
- Sistem deteksi kebakaran adalah alat yang dirancang untuk mendeteksi adanya
kebakaran baik itu asap ataupun api dan mengawali suatu tindakan.
- Hidran adalah suatu alat yang dilengkapi dengan slang ( fire hose ) dan mulut pancar
( nozzle ) untuk mengalirkan air bertekanan yang digunakan untuk keperluan
pemadaman kebakaran.
- Uji fungsi adalah upaya untuk mengetahui dan menjamin operasi otomatik atau manual
atas kebutuhan dan pengiriman kontinyu dari output sistem proteksi kebakaran yang
dipersyaratkan, dan untuk mendeteksi ketidaksempurnaan sistem proteksi kebakaran
yang tidak tampak pada saat inspeksi
- Simulasi adalah kegiatan yang diciptakan seolah sebagai suatu kegiatan yang nyata
dengan maksud untuk menguji sesuatu. Simulasi tanggap bencana kebakaran
merupakan suatu kegiatan untuk menguji tingkat pengetahuan, pemahaman, respon
dan tindakan petugas ketika akan, saat dan pasca terjadi bencana.

pg. 4
VI. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS

Organisasi
Gambar 1 : Alur Organisasi
Direktur Utama

( Dalam JK ) Ketua Komite K3 /


( Diluar JK )
Penganalisa Data Bencana dan Duty Manager / Duty Nurse
Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Ka. Satker

IPSRS / Storing
Regu Keselamatan :
F1, Pemadam, Evakuasi

Pegawai Operator Telepon

IPKH
Satpam

Penanggung Jawab Gedung

Tugas dan Tanggung Jawab :

a. Direktur : Bertindak sebagai kepala pencegahan dan pengendalian kebakaran siaga II


bencana, otoritas menentukan tingkat negara waspada dan siaga diselesaikan pada siaga
II, otoritas menentukan jalur dan evakuasi dan menentukan rumah sakit rujukan ketika
korban tidak bisa ditangani di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati
b. K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja ) Komite - Sub-Komite K3 ( Penganalisa Data
Kebakaran dan kewaspadaan bencana): menjabat sebagai kepala pencegahan dan
pengendalian kebakaran bencana siaga II operasional di bawah Fatmawati Direktur
Rumah Sakit dan bertanggung jawab kepada ketua K3, koordinasi tindakan
pemadaman pada regu pemadam di regu keselamatan, kebutuhan untuk
mengkoordinasikan bantuan kepada dinas pemadam kebakaran, mengkoordinasikan
evaluasi dan pengobatan korban tindakan sesuai dengan prosedur, tindakan koordinasi
dan penanganan evakuasi korban sesuai dengan prosedur, mengkoordinasikan
kebutuhan logistik ( makanan dan obat-obatan), Tim Medis F1 Rumah Sakit Fatmawati.

pg. 5
c. Semua Karyawan : Semua karyawan yang pertama kali melihat kebakaran segera
melaporkan kepada Kepala Unit dan pos keamanan, semua karyawan harus
berpartisipasi dalam upaya pemadaman kebakaran sesuai dengan posisi masing-masing.
d. Terkait dengan Kepala Satuan Kerja : Segera berikan laporan tentang kebakaran pada :
Pos satpam, K 3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja), Nomor Operator (Dalam jam)
Duty Manager (setelah jam), Menjabat sebagai kepala pencegahan dan pengendalian
kebakaran bencana siaga III, Mengendalian semua pihak untuk tidak panik, mengaktifkan
K3 di unitnya, Memadamkan kebakaran dengan alat pemadam kebakaran sebelum api
besar pada satuan kerja yang ada, pihak berwenang memerintah semua personil yang
ada untuk melakukan langkah-langkah pemadaman, penyelamatan, keamanan dan
evakuasi.
e. Satuan Pengamanan (Security): Ketika menerima laporan kebakaran, catat nama
pelapor, hari, tanggal, waktu dan lokasi kebakaran, serta sumber api / kebakaran, segera
hubungi Ketua Komite K3, Kepala Satuan Kerja Terkait, Duty Manager (setelah jam),
segera mengirim petugas pemadam kebakaran dan peralatan di kantor keamanan
sebagai upaya pemadaman kebakaran pertama, bertindak sebagai bagian keamanan
yang bertugas mengamankan lokasi kebakaran dan barang-barang inventaris, Ketika api
menyebar segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Polisi,Pemantauan
khusus dan mengadakan upaya komunikasi yang sedang berlangsung pemadaman Api
dan kepolisian, koordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Polisi saat
menyelidiki penyebab kebakaran harus dilakukan
f. Duty Manager: Segera ke lokasi setelah menerima laporan kebakaran, bertindak sebagai
kepala pencegahan dan penanggulangan kebakaran siaga II dan III setelah jam bencana,
segera melaporkan kepada Direksi pada rincian peristiwa kebakaran, mengkoordinasikan
tindakan pemadaman , evakuasi dan penanganan korban sesuai prosedur, koordinasi
kebutuhan logistik (obat-obatan dan makanan).
g. Regu Keselamatan :
1. Tim Medis / F1, Siaga evakuasi di lokasi, mengkoordinasikan semua kegiatan lokasi
bencana. (Sudah dilatih Basic Life Support - BLS)
2. Tim Pemadam, mengingatkan melakukan atau membantu pemadam kebakaran
pemadam kebakaran (sudah dilatih penggunaan APAR)
3. Tim Evakuasi Jiwa, siap untuk membantu melakukan evakuasi, seperti pasien,
pasien, pengunjung dan karyawan di seluruh. ( Sudah dilatih 3 dasar )
4. Evakuasi Tim Barang, siap untuk membantu evakuasi barang seperti dokumen-
dokumen penting, benda / barang yang dapat membahayakan atau prioritas.
Catatan: untuk evakuasi kebutuhan pelatihan ada yang sudah disertifikasi
h. Duty Nurse : Segera setelah mendapatkan berita ke lokasi terjadinya kebakaran, siapkan
evakuasi setelah menerima perintah dari komandan siaga, membantu evakuasi,
menghitung jumlah pasien yang dievakuasi dari lokasi kebakaran sampai evakuasi
i. Operator Telepon: Memblokir lalu lintas telepon dari luar dan lokasi kebakaran / pos
keamanan, kecuali yang berkenaan dengan upaya pemadaman kebakaran, Membantu
tim balakar dalam komunikasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya penanggulangan
kebakaran, mengumumkan melalui kode sistem paging disepakati atas sesuai dengan

pg. 6
petunjuk / prosedur yang berlaku.
j. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS): Petugas menyimpan dibagi dua,
satu orang berada di lokasi kebakaran api untuk segera mengambil langkah-langkah
keamanan yang sesuai prosedur (listrik padam, dll) dan generator ruang peringatan
Hydrant lainnya dalam mengantisipasi operasional sistem hidran otomatis , kepala
IPSRS berkewajiban untuk melakukan evaluasi pasca-kejadian kebakaran untuk
menentukan penyebab kebakaran api bersama dengan regu keselamatan.
k. Penanggung Jawab / gedung/ruang : memastikan atau petugas melakukan pemeriksaan
listrik padam dan panel listrik kondisi bangunan sekitarnya mengikuti. Menyisir rute
evakuasi daerah dan pencahayaan darurat serta garis pembukaan vertikal.

Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di RSUP Fatmawati dimulai sejak


diketahuinya adanya sumber kebakaran hingga sampai tercapainya evakuasi secara optimal
dan pernyataan tertulis Suku Dinas Pemadam Kebakaran & Bencana bahwa api telah padam.

pg. 7
Gambar 2 : Alur Deteksi Dini Potensi Kebakaran Di dalam Jam Kerja

ORANG PERTAMA
Yang melihat api /
kebakaran

Lapor kepada
Ka. Unit Kerja

Mengaktifkan Menghubungi Satpam, Su Din. Pemadam


Penanggung Jawab IPSRS ,K3, IPKH Kebakaran dan
Darurat Gedung di Unit Penanggulangan
Kerja Bencana, JakSel

Mencari sumber
potensi kebakaran dgn
membawa APAR

Sumber potensi Sumber potensi


kebakaran kebakaran TIDAK
ditemukan ditemukan

Merujuk ke SPO Rekomendasi dari


Pencegahan dan Dinas Pemadam
Penanggulangan Kebakaran dan
Kebakaran Penanggulangan
Bencana

Laporan Kejadian
Kebakaran oleh pihak Selesai
terkait & Dinas
Pemadam Kebakaran
dan Penanggulangan
Bencana

Selesai

pg. 8
Gambar 3 : Alur Deteksi Dini Potensi Kebakaran Diluar Jam Kerja

Orang Pertama
/Petugas Yang melihat
api / kebakaran

Lapor kepada PJ./ Ka.


Satuan Kerja

Mengaktifkan Regu Menghubungi Satpam, Lapor kepada


Keselamatan di SatKer Storing Duty Manager

Suku Dinas Pemadam


Kebakaran & PB, Jakarta
Selatan

Mencari sumber
potensi kebakaran dgn
membawa APAR

Sumber potensi Sumber potensi


kebakaran kebakaran TIDAK
ditemukan ditemukan

Merujuk ke SPO Rekomendasi dari


Pencegahan dan Dinas Pemadam
Penanggulangan Kebakaran dan PB
Kebakaran Jakarta Selatan

Laporan Kejadian
Kebakaran oleh Selesai
pihak terkait & Dinas
Pemadam
Kebakaran dan PB

Selesai

pg. 9
Gambar 3 : Alur Penanggulangan Kebakaran

Orang Pertama yang


melihat API/ASAP

Bunyikan Alarm Lapor kepada


Ka.Ru /
dan mengambil PETUGAS
APAR TERDEKAT Pj.Dinas

Upayakan
Pemadaman sedini Menghubungi Satpam,
mungkin bila perlu Ka.SatKer lokasi
minta bantuan kebakaran, Operator,
SATPAM Storing, K3, Duty
Manager, Duty Nurse

YES
NO

Api Padam
Komando Siaga :
K3RS, Duty Manajer,
melalui Operator
telepon / Ext
Tindakan
Evakuasi Oleh Tim Medis
Ka.Ru / Pj. Dinas / F1
Duty Nurse

Dinas Pemadam Kebakaran


TEMPAT & Penanggulangan Bencana ,
Selesai EVAKUASI Jakarta Selatan

Selesai API PADAM

Selesai

Petugas Pengaman Kebakaran yang sudah terlatih dan berpengalaman ( dalam


penggunaan APAR, Hidran dan evakuasi ) antara lain :
1. Ketua Komite K3
2. Duty Manager / Duty Nurse
3. Penganalisa Data Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana Komite K 3.
4. Regu Keselamatan ( Terutama Tim Pemadam )
5. Satuan Pengamanan
6. Petugas IPSRS ( Storing )
7. Karyawan RSUP
pg. 10
TABEL 1 : RISK REGISTER RSUP FATMAWATI TAHUN 2016

SEVERITY/IMPACT PROBABILITY

NO KATEGORI RISIKO

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 BERHUBUNGAN Ada Penumpukan Saluran Listrik 2 2 4 5
DENGAN KARYAWAN Tidak bisa Menggunakan APAR 4 3 12 1
Isi Kartu Pemeliharaan APAR tidak konsisten 3 3 9 2
Sistem Proteksi Kebakaran tidak diketahui oleh 2 2 4 5
staf
Simulasi Kejadian Kebakaran tidak terlaksana 3 3 9 2
Pelatihan Keselamatan Kebakaran tidak semua 3 3 9 2
petugas
2 BERHUBUNGAN Instalasi Listrik Tidak Sesuai standar 3 2 6 4
DENGANPROPERTY Posisi APAR salah penempatan 3 2 6 4
Pompa hidran tidak otomatis 3 2 6 4
Sistem Alarm tidak tersedia 4 2 8 3
Sistem Detektor Kebakaran tidak tersedia 4 2 8 3
Penyimpanann B3 mudah terbakar tidak sesuai 4 2 8 3
dengan lemari tahan api
Penempatan Tabung Gas Oksigen Besar tidak 4 2 8 3
dirantai
Jalur evakuasi yang ada yang menghalangi 4 2 8 3
Renovasi dan Pembangunan tidak termonitor 2 2 4 5
Sistem Kompartemennisasi pada bangunan baru 3 2 6 4
Pengendalian / Penekan Asap tidak tersedia 3 2 6 4
Pintu SAP terbuat dari bahan dasar kayu 4 2 8 3
Kurang terpenuhinya rambu dan sign terkait 3 3 9 2
kejadian kebakaran
Uji Fungsi Sistem Pemadam tidak sesuai jadwal 4 2 8 3
3 RISIKO LAIN Keselamatan bagi Pasien, pekerja, pengunjung 4 1 4 5
dan lingkungan terkait adanya kebakaran

Berikut Area Berisiko terkait dengan Kejadian Kebakaran


Gambar 1 : Denah Area Berisiko terkait Kejadian Kebakaran

pg. 11
1. IGD
2. IRJ
3. IGH
4. Gedung Bougenville
5. Gedung Teratai
6. Gedung Profesor Soelarto
7. Gedung Radiologi
8. Gedung LAS
9. Gedung Farmasi
10. Gedung Gizi
11. Gedung Binatu

Sistem Proteksi Kebakaran


Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta memiliki beberapa gedung pelayanan dengan
rincian proteksi kebakaran sebagai berikut :

Tabel 2 : Sistem Proteksi Kebakaran Gedung di RSUP Fatmawati


Proteksi Kebakaran
NO URAIAN LUAS AKTIF Pgn
(M2) GED Hid Spr Det Ram APAR Exit Alarm
Asap
1 Gedung IRJ 2.241 2006
2 Gedung Azalea 3.035
3 Gedung BPJS sentral 196,8 2011
Rekam Medik ( IRMIK ) – Proses
4 1.058
Penghapusan
5 Gedung Farmasi 800
6 Gedung Radiologi 892
Laboratorium Auto Matic System
1.641
7 (LAS) + Patologi
8 Gedung Diklit 1.133
Gedung Induk lt.I ( Perkantoran &
5736
9 pelayanan ) 1955
10 Gedung Cath Lab 240 1981
11 Gedung ICCU 460 1981
12 Gedung IGD 3.780
Gedung IBS lt.I ( Sterilisasi,OK &
2.640
13 Kantor )
14 Gedung UTD 279 1976
15 Gedung Instalasi Gizi 836, 1955
16 Gedung Sanitasi dan Cucian 944 1955
17 Gedung Kamar Jenazah 303 2007
18 Rumah duka 180
19 Koperasi 252
Gedung Pool Kendaraan dan
179 1995
20 Ruang Boiler
21 Gedung Villa Dokter 200 1982
22 Ruang Kantor SATPAM 102 2007
23 Gedung TUR dan BRI 340
24 Penunjang IRIU dan Hemodialisa 504 1955
25 Gedung Prof.Soelarto 6 Lt 5.633 2007
26 Kantin 280 2007
27 Gd Penunjang 6 lt 22.846 2010
28 Griya husada 5.118 2015
29 Gd Teratai 13659 1997
30 Gedung Anggrek ( Pembangunan ) * * * * * * * *
1 Sudah ada, Perawatan dan pengujian rutin
2 Sudah ada, Perlu perbaikan, pengadaan dan pengujian
3 Tidak ada atau Tidak berfungsi total
4 Pengadaan baru tahun 2016
6 * Program Kegiatan Tahun 2016

pg. 12
Alat Pemadam Kebakaran di RSUP Fatmawati terdiri dari :

APAR ( Alat Pemadam Api Ringan )


Alat Pemadam Api Ringan ada yang jenis dry powder dan CO2 digunakan untuk semua
gedung untuk tipe kebakaran :
- Jenis bahan A ( Bahan padat kecuali logam ),
- Jenis bahan B ( Bahan cair atau gas yang mudah terbakar )
- Jenis bahan C ( Bersumber pada instalasi listrik bertegangan )
Ketentuan penempatan APAR antara lain :
- Jarak tempuh penempatan APAR dari setiap tempat atau titik dalam bangunan rumah
sakit harus tidak lebih dari 15 meter sampai dengan 25 meter atau ditentukan oleh
yang berkompeten dalam bidang keselamatan atau sesuai kebutuhan.
- Lokasi APAR harus mudah terlihat, termasuk prosedur dan rambunya.
- APAR di gantung dengan ketinggian 125 cm dari leher tabung ke lantai. Kecuali untuk
bangunan atau dinding yang sulit untuk dibuatkan gantungan maka APAR diletakkan
dilantai dan ada alas pelindungnya.

Tabel 4 : Daftar Jenis, ukuran dan Jumlah APAR

No Jenis dan Ukuran Kelas Jumlah


1 Dry Chemical Powder 2 Kg A, B, C 7 Tabung
2 Dry Chemical Powder 3,5 Kg A, B, C 354 Tabung
3 Dry Chemical Powder 6 Kg A, B, C 9 Tabung
4 Dry Chemical Powder 9 Kg A, B, C 9 Tabung
5 Dry Chemical Powder 10 Kg A, B, C 2 Tabung
6 Dry Chemical Powder 20 Kg A, B, C 24 Tabung
7 CO2 3 Kg B, C 11 Tabung
8 CO2 25 Kg B, C 13 Tabung
9 CO2 Thermatic 9 Kg B, C 11 Tabung
10 Aerosol / Pyrosol A, B, C 25 Tabung
Total 465 Tabung
Catatan : Daftar lokasi APAR ( Terlampir )

APAR Jenis ABC APAR Jenis BC

2 kq 3,5 kg 6 kg 9 kg 10 kg 20 kg 3 Kg 25 Kg 9 Kg Pyrosol

Bagan ketersediaan APAR di RSUP Fatmawati

pg. 13
Gambar 2 : Denah Lokasi Titik APAR di RSUP Fatmawati

Sistem Hidran digunakan untuk semua gedung


Sistem Hidran semua gedung yang ada di RSUP Fatmawati ada tersedianya hidran
halaman sebanyak 29 buah dan hidran gedung sebanyak 78 buah serta terdapat
seamesse connection sebanyak 3 titik dan juga terdapat tiga rumah pompa.
a. Sistem Springkler digunakan untuk gedung bertingkat yang mempunyai lantai
diatas tiga lantai, digunakan di gedung Teratai dan Gedung Prof. Dr. Soelarto serta
gedung bougenville
b. Sistem Springkler gas CO2 digunakan khusus di Instalasi Gizi
c. Sistem pemadam api aktif berbahan dasar pyrosol ( Gas ) pada area server induk,
ruang panel TR, Panel listrik gedung IRNA Teratai selatan, ruang panel listrik
gedung IRNA Teratai Utara, ruang panel listrik gedung professor soelarto, gudang
B3 tahan api di instalasi farmasi,
Dalam Sistem Penanggulangan Kebakaran RSUP Fatmawati, maka Perlu dibentuk
Regu Keselamatan di seluruh satuan kerja yang didalamnya terdapat tim pemadam.
Sistem Alarm Kebakaran, mendeteksi api / Kebakaran di RSUP Fatmawati terdiri dari :
1. Sistem Alarm Kebakaran Otomatis dengan meggunakan tanda :
a. Mengunakan tanda bunyi bel dan flash ( lampu kilat ) untuk Gedung Teratai
b. Menggunakan tanda lampu hazard, bunyi bel diluar ruang perawatan dan
lampu hazard bunyi serta bunyi sirine untuk Gedung Bougenville ( ICU,
NICU/PICU, ICCU )
c. Menggunakan tanda bunyi bel alarm dan bunyi sirine untuk Gedung Prof
Soelarto, Gedung IBS, Gedung IGD, Gedung Farmasi, Gedung Radiologi
serta Gedung IRJ.
d. Menggunakan bunyi sirine berlampu untuk Instalasi Gizi.
2. Sistem manual : Dengan cara orang yang melihat adanya potensi kebakaran ( asap
atau api ) /awal tejadinya kebakaran merespon dengan 3 PASS yaitu
a. Teriak KODE MERAH....KODE MERAH...KODE MERAH.....

pg. 14
b. Tekan Alarm ( Area terdekat / Jika ada )
c. Padamkan awal mula api dengan APAR
Hal ini berlaku untuk gedung yang tidak terpasang sistem alarm kebakaran otomatis
atau jauh dari area sistem alarm yang tidak terhubung dengan panel control alarm.

Tabel 3 : Daftar detektor , alarm dan springkler di RSUP Fatmawati

Lokasi Detektor Detektor Alarm Springkler


Panas Asap
IRJ 215 6 8
Farmasi 54 6 2
Radiologi 67 2
ICCU 15 14 1
IGD 66 33 2
Bougenville 109 138 24 788
IBS Cito 62 16 2
GPS 48 120 6 345
Teratai 26 331 35 578
Griya Husada 28 45 6 210
Total 690 709 88 1921

Gambar 3 : Flyer Jika Terjadi Kebakaran dan Cara Pakai APAR

Sebagai upaya menjaga kesiapan dalam Penanggulangan Kebakaran RSUP


Fatmawati wajib melaksanakan simulasi secara berkala minimal setahun sekali,
pelatihan didalam dan diluar Rumah Sakit sesuai kebutuhan dan perkembangan IPTEK
serta wajib melakukan sosialisasi pada seluruh karyawan RSUP Fatmawati secara
berkala dan berkesinambungan

Dalam Pelaksanaan Penanggulangan Kebakaran, RSUP Fatmawati melakukan


koordinasi serta membangun jejaring dengan seluruh Instalasi terkait yang berwenang
pg. 15
dalam Penanggulangan Kebakaran sesuai ketentuan yang berlaku dengan melakukan
tracer ( ronde, safety patrol ).

Petunjuk Penyimpanan B3 Pada Bahan Mudah Meledak, Mudah Terbakar,


antara lain :
1. Petunjuk lokasi berupa denah penyimpanan bahan berbahaya ( ada pada hazmat
plan )
2. Pendataan semua jenis B3 yang ada di seluruh satuan kerja.
3. Prosedur cara menyimpan berikut MSDS bahan berbahaya
4. Lokasi penyimpanan, Tempat penyimpanannya, lokasi sebaran dari penyimpanan
dan rambu-rambu peringatan serta symbol bahan beracun berbahaya.
5. Penempatan B3 mudah terbakar, mudah meledak dan berbahaya pada lemari B3
Tahan api yang telah tersertifikasi.
Pemberian atau pemasangan simbol atau label yang terkait dengan pengamanan
kebakaran.

TABEL GAMBAR 1 : Simbol/Gambar Terkait dengan Kebakaran

No Simbol / Gambar Label Keterangan

1 Tanda adanya alarm Jika bel alarm berbunyi,


kebakaran menandakan ada kondisi yang
terkait dengan kejadian / sistem
pengamanan kebakaran

2 Tanda untuk mengaktifkan Jika melihat kondisi / sesuatu


alarm kebakaran jika terjadi yang terbakar / asap maka tekan
kebakaran tombol alarm tersebut.
HARAP DI TEKAN JIKA
TERJADI KEBAKARAN

Tanda bahaya adanya tabung Jauhkan benda-benda yang


gas bertekanan di area dapat memicu ledakan terhadap
tersebut tabung gas.

4 Tanda bahaya Explosif atau Jauhkan benda-benda yang


mudah meledak dapat memicu terjadinya
ledakan.

5 Tanda bahaya mudah Jauhkan benda-benda yang


terbakar dapat memicu terjadinya
kebakaran

6 Tanda bahaya oksidator Jauhkan benda-benda yang


penyebab kebakaran dapat memicu terjadinya
oksidasi.

7 Tanda ( ada beberapa jenis ) Patuhi larangan merokok


dilarang merokok di area diseluruh area lingkungan rumah
lingkungan rumah sakit sakit.

pg. 16
8 Tanda Alat Pemadam Api Petunjuk adanya alat pemadam
Baik yang ada di APAR / Box yang siap pakai.
APAR atau Hidran

Adanya Penahan Asap dan Pintu tahan api untuk menghambat sementara
penyebaran api, seperti :
- Ada pintu tahan api darurat di IRNA Teratai Utara, IRNA Teratai Selatan dan GPS
Serta gedung Bougenville.
- Terdapat pintu sap yang terbuat dari plat besi.
- Adanya pressuring fan pada tangga darurat untuk memberikan tekanan angin yang
positif dan mendorong asap keluar di gedung profesor Soelarto dan gedung
bougenville.
Terdapat Prosedur Evakuasi berikut Rambu-rambu dan tanda-tanda khusus
penyelamatan jiwa, seperti :
- Jalur-jalur penunjuk arah evakuasi menuju titik kumpul aman
- Terdapat brosur safety briefing berupa denah evakuasi pada kamar pasien
- Terdapat tangga darurat dan lampu darurat.
- Terdapat pintu-pintu darurat.
- Terdapat Ramp untuk melakukan proses evakuasi, terutama untuk pasien.
- Terdapat Tanda Titik Kumpul Aman

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA KEBAKARAN DI RUMAH SAKIT

Pencegahan terhadap kebakaran di Rumah Sakit merupakan paradigma Keselamatan yang


utama dan harus dilakukan agar risiko kebakaran di tekan semaksimal mungkin. Pencegahan
terhadap risiko kebakaran dapat dilakukan dengan mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran
yang ada untuk di hilangkan, direkayasa teknik, pembuat prosedur khusus atau diberikan
penandaan. Ukuran pencegahan terhadap kebakaran yang hendak di capai di Rumah Sakit Umum
Pusat Fatmawati, adalah :
1. Penggunaan bahan bangunan yang sulit / tidak dapat terbakar
2. Menerapkan kompartementasi untuk membatasi penyebaran / penjalaran kebakaran
3. Struktur utama bangunan harus tahan api
4. Route evakuasi, dilindungi oleh konstruksi tahan api
5. Pemeliharaan / perawatan bangunan yang baik
6. Latihan pemadaman kebakaran dan evakuasi
7. Route evakuasi, bebas hambatan
8. Inspeksi berkala terhadap peralatan proteksi kebakaran

pg. 17
Adapun perencanaan di tahun 2016 sebagai berikut :

1. Pencegahan Kebakaran Bangunan Gedung Bidang Pengawasan

CARA MENCAPAI Waktu


TAHAP SASARAN SASARAN INSTANSI
1. Bangunan Tidak Perencanaan Nov 2016 DPPK BPTB
Mudah Terbakar sesuai ketentuan (TPKB,
(Diterbitkan IMB) TPAK, TPIB)
Perencanaan 2. Tersedianya Perencanaan September RS
peralatan pemadam APAR 2016
kebakaran aktif
mandiri Tahap Awal
3. Tersedianya lemari Perencanaan September RS
B3 tahan api Lemari B3 Tahan 2016
Api
4. Tersedianya Pelaksanaan - Gedung - DPPK & Instansi
peralatan pemadam Sesuai Baru – Terkait
Pelaksanaan kebakaran tingkat (Diterbitkan IPB) desember - Dinas Kebakaran
lanjut 2016 - Depnaker
- DPU, PLN, dll
Diterbitkan IPPB - Gedung - DPPK & Pengkaji
- Penggunaan Baru – Teknis
Pemanfaatan 5. Evakuasi Mudah Bangunan sesuai desember - Dinas Kebakaran
- Pemeriksaan 2016 - Pemilik /
Berkala Penanggung
- Jalur tidak jawab bangunan
terhalang

2. Identifikasi Potensi Bahaya

NO PROGRAM KEGIATAN SASARAN PIC WAKTU


1 Identifikasi potensi 1. Observasi Unsafe Seluruh RSUP Selama 2016
bahaya kebakaran kondisi dan prilaku FATMAWATI
2. Patroli Keselamatan K3RS Selama 2016
/ tracer
3. Patroli Rokok Selama 2016
2 Penandaan Bahaya Pengadaan tanda Seluruh RSUP K3RS Selama 2016
Kebakaran bahaya FATMAWATI

REGU KESELAMATAN

Rumah Sakit Umum Fatmawati adalah Rumah Sakit yang memiliki jumlah pengunjung
yang cukup banyak untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan, sehingga apabila terjadi
kebakaran maka diperlukan kemampuan untuk memadamkan api dengan secepat mungkin
sesuai dengan standar pemadaman kebakaran di Rumah Sakit bahwa api harus padam
ditempat. Untuk itu diperlukan kemampuan seluruh pegawai di Rumah Sakit mampu
menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta memiliki Regu Penanggulangan
Kebakaran sesuai dengan Kep Menaker No 186 tahun 1999.
Di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati sudah memiliki Regu Keselamatan yang
didalamnya terdapat Tim Pemadam Kebakaran yang terlatih dan memiliki kompetensi yang
dikeluarkan oleh bidang pendidikan dan penelitian dengan tugas pokok sebagai berikut :

pg. 18
REGU PEMADAMAN :

1. Mengkoordinir semua kegiatan apabila terjadi Kebakaran dilingkungan/ sector ruang


/ satuan kerjanya
2. Mengkoordinir pengunaan APAR sebelum / bila terjadi kebakaran dilingkungan/
sector/ ruang / satuan kerjanya
3. Mengkoordinir kebutuhan air sebelum terjadi atau bila terjadi kebakaran dilingkungan
/ sector/ satuan kerjanya bersama dengan petugas IPSRS
4. Memonitor masa berlaku APAR dan fungsi alat pemadam api yang lain

Jumlah Personil Regu Keselamatan Kebakaran di RSUP Fatmawati adalah sebagian


besar anggota satuan kerja dari berbagai profesi di Rumah Sakit untuk setiap satuan kerja,
untuk jam kerja dan diluar jam kerja personil Regu Keselamatan Kebakaran berada pada
tempat kerja masing masing. Dan daftar regu keselamatan tersebut sudah sesuai dengan
Surat Keputusan direktur Utama No. HK.03.05/II.1/139/2015 tentang Regu Keselamatan di
Masing-masing Satuan Kerja.

Adapun perencanaan kegiatan di tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Perencanaan Pengadaan atau Perbaikan :

Pengadaan Peralatan Proteksi Kebakaran


No Nama Barang Jumlah Rencana Waktu Keterangan
Sekarang Penambahan
1 Pilar Hydran 92 3 Januari 2016 Untuk Gedung IFPJ
dan Diklit
2 Box Hydrant Halaman 92 3 Januari 2016 Untuk Gedung IFPJ
dan Diklit
3 Selang Hydran 2,5’ 92 3 Januari 2016 Untuk Gedung IFPJ
inch dan Diklit
4 Siemesse Connection 4 1 Januari 2016 Untuk Gedung IFPJ
dan Diklit
5 APAR 405 25 Agustus 2016 Untuk gedung
Bougenville
6 Fire Alarm Control 7 Desember 2016 Pemasangan pada
Conventional area panel TM dan
Panel Listrik Utama
7 Aerosol / Pyrosol - 25 Pemasangan pada
area panel TM dan
Panel Listrik Utama
8 Aerosol / Pyrosol 9 Juli 2016 IRMPDI
9 Penggantian Panic September Gedung Teratai,
Bar 2016 GPS, Bougenville

pg. 19
Pengadaan atau perbaikan Sistem Proteksi Kebakaran Gedung
No Nama Gedung Rencana Kegiatan Keterangan
Sprgk Alarm Detektor Hydrant Pintu
Ged Halmn Drrt
1 x x Perbaikan System
Gedung IRJ
Alarm
2 Gedung IRM / x x x Perawatan Sistem
Azalea Proteksi Rutin
3 Gedung Askes x x x x x x Tidak ada Alarm
sentral dan detektor
4 Rekam Medik ( x Alarm dan hydran
IRMIK) perlu perawatan
5 x Perencanaan
sringkler thermatic
Gedung Farmasi
khusus di gudang
B3
6 x Springkler Tabung
Gedung Radiologi
thermatic
7 Laboratorium Auto x x x Alarm dan detector
Matic System (LAS) belum tersedia,
+ Patologi
8 x x x x x Pemasangan
Gedung Diklit
hidran halaman
9 x x x x Pemasangan
springkler tabung
thermatic untuk
Gedung Induk
ruang direktur
utama, Perawatan
Rutin
10 x x x x Pemasangan
springkler tabung
Gedung Cath Lab
thermatic &
perawatan rutin
11 x x x Perawatan Alarm,
Gedung ICCU detektor dan
Perawatan Rutin
12 Gedung IGD x x Perawatan Rutin
13 Gedung IBS x x Perawatan rutin
14 x x x x x Baru ada hidran
Gedung UTD
halaman
15 x x Perawatan rutin
Gedung Instalasi dan penggantian
Gizi kebocoran pipa
hidran
16 x x x x x Belum memiliki
Gedung Binatu system proteksi
kebakaran
17 x x x x x Belum memiliki
Gedung Kamar
system proteksi
Jenazah
kebakaran
18 x x x x x Belum memiliki
Rumah duka system proteksi
kebakaran
19 x x x x x Perawatan rutin
Koperasi
dan P
20 Gedung Pool x x x x x Perawatan rutin
Kendaraan dan Hidran
Ruang Boiler
21 x x x x x Perawatan rutin
Gedung Villa Dokter
Hidran
22 Ruang Kantor x x x x x Perawatan rutin
SATPAM hidran
23 x x x x x Belum memiliki
Gedung BRI system proteksi
kebakaran
24 x x x x x Belum memiliki
Penunjang IRIU
system proteksi
dan Hemodialisa
kebakaran

pg. 20
25 Gedung Perawatan Rutin
Prof.Soelarto 6 Lt
26 x x x x Belum memiliki
Kantin system proteksi
kebakaran
27 Gedung Perawatan Rutin
Bougenville
28 x Pengadaan
Pemadam khusus
Griya husada
di IRMPDI dan
Perawatan Rutin
29 Gedung Teratai Perawatan Rutin
Perawatan
Pengadaan
Perbaikan

Rencana Pengujian Sistem Proteksi Kebakaran


Pengujian Sistem Proteksi Gedung
Jenis Pemeliharaan
No Nama Gedung Alarm (real Sprinkle Hydrant
Pompa Hydrant
test) Per Tahun Per Tahun
1 Gedung IRJ x x
2 Gedung IRM / Azalea x x X x
3 Gedung Askes sentral X x x x
4 Rekam Medik ( IRMIK) X x x x
5 Gedung Farmasi x x x
6 Gedung Radiologi Mei/Juni Mei/Juni Pompa Gedung
Laboratorium Auto Matic
7 x x x x
System (LAS) + Patologi
8 Gedung Diklit x x Agustus Pompa Gedung
9 Gedung Induk x x November Pompa Gedung
10 Gedung Cath Lab x x x x
11 Gedung ICCU x x x x
12 Gedung IGD Sept / Okt x Sept / Okt Pompa Gedung
13 Gedung IBS x x x x
14 Gedung UTD x x x x
15 Gedung Instalasi Gizi x x X x
16 Gedung Binatu X x x x
17 Gedung Kamar Jenazah x x Agustus Pompa Gedung
18 Rumah duka x X Agustus Pompa Gedung
19 Koperasi x x X
Gedung Pool Kendaraan dan
20 x x X x
Ruang Boiler
21 Gedung Villa Dokter x x X x
22 Ruang Kantor SATPAM x x x x
23 Gedung BRI x x X x
Penunjang IRIU dan
24 x x X x
Hemodialisa
25 Gedung Prof.Soelarto 6 Lt Desember Desember Desember Pompa Gedung
26 Kantin x x x x
Feb /
27 Gd Bougenville x Feb / Maret Pompa Gedung
Maret
28 Griya husada Oktober x Oktober Pompa Gedung
29 Gedung Teratai November x November Pompa Gedung

RENCANA PENCEGAHAN DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

NO SASARAN/
PROGRAM KEGIATAN PIC WAKTU
LOKASI
Pencegahan
1. Identifikasi Potensi 2016
Identifikasi potensi Bahaya Seluruh RSUP K3RS
1
bahaya kebakaran 2. Patroli rutin Larangan Fatmawati B. Umum 2016
Merokok
pg. 21
Penandaan Bahaya Pengadaan tanda bahaya Seluruh RSUP
2 K3RS 2016
Kebakaran (rambu dan sign ) Fatmawati

Pemadaman
Keterampilan
1 Pelatihan APAR Pelatihan rutin di diklit Diklat 2016
seluruh pegawai
1. Pelatihan APAR seluruh Seluruh pegawai
Pegawai Diklat 2016
Simulasi Kompetensi
2. Pelatihan Driil Petugas yang
2 Regu Keselamatan (
3. Simulasi Gedung ada di Gedung Diklat 2016
Pemadam )
IRMIK, Radiologi, K3RS 2016
Bougenville,
1. Prosedur Pemeliharaan, IPSRS 2016
Pengecekan Sistem
3 Perawatan dan Seluruh RS K3RS
Proteksi
Pengujian

SIMULASI KEBAKARAN DI RSUP FATMAWATI

Simulasi kebakaran di RSUP Fatmawati dilakukan satu tahun 1 kali untuk setiap
gedung yang berisiko perawatan dan pelayanan serta penunjangn medis yang memiliki
karakteristik yang berbeda yang berbeda.
Simulasi harus diikuti oleh semua pegawai yang berada di RSUP Fatmawati dari
gedung yang ada dan dipimpin oleh Kepala Satuan kerja dan Penanggung Jawab
Gedung yang melakukan simulasi di masing masing gedung dengan difasilitasi oleh
bidang pendidikan dan penilitian juga komite K3. Adapun perencanaan pelaksanaan
simulasi di tahun 2016 dilakukan di 8 gedung utama dengan masing masing gedung
diharuskan melaporkan kegiatan simulasi mulai dari pembuatan scenario, gladi kotor ,
gladi resik dan waktu simulasi kepada Komite K3RS sebagai fasilitator dan
pengawasan pelaksanaan simulasi kebakaran di RSUP Fatmawati.
Jadwal yang direncanakan di tahun 2016 untuk simulasi kebakaran adalah Gladi
kotor dibulan Oktober, Gladi resik dibulan November dan Pelaksanaan Simulasi
dibulan Desember.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI


Pemantauan dan Evaluasi kebakaran adalah suatu analisa dari hasil laporan yang
sistematis terhadap seluruh operasional RSUP Fatmawati untuk menunjukan dan
mengidentifikasi kelemahan system yang ada dan menentukan langkah perbaikannya
sebelum menyebabkan kejadian kebakaran yang menimbulkan kerusakan dan
kerugian RS.
RSUP Fatmawati melakukan pemantauan dan evaluasi kebakaran dalam usaha
melakukan pencegahan kebakaran dengan harapan dapat :
1. Sebagai alat untuk Pimpinan RS dalam menentukan langkah langkah perbaikan
system operasional RS
2. Dapat melakukan perbaikan secara dini

pg. 22
3. Memastikan telah terpenuhinya semua ketentuan teknis sesuai dengan Peraturan
dan Perundangan serta Standar RS
4. Menetukan langkah langkah mengatasi bahaya kebakaran potensial di RS
Penilaian pemantauan dilakukan di RS meliputi :
1. Pegawai RS
2. Perangkat Keras RS
3. Manajemen, Manual, Prosedur dll
4. Pengaruh, Dampak Unsur Luar/Lingkungan
Dalam melaksanakan pemantauan dan penilaian kebakaran dapat dilakukan secara
Internal dan Eksternal, pada tahun 2016 direncanakan pemantauan dilakukan secara
internal dengan perencanaan sebagai berikut :

TAHAPAN KEGIATAN SASARAN JADWAL PIC


Kebijakan Menetukan 11 gedung 2016 Pimpinan RS
Keputusan dan pelayanan medis Komite K3RS
sasaran yang sudah PJ Gedung
pemantauan dilakukan Penilaian IPSRS
kebakaran di RS Risiko ISPRS
Bidang Diklit
Bagian Umum
Pelatihan Dilakukan pelatihan Tim Internal RS : 2016 Komite K3 RS
tentang metode, Komite K3 RS Bidang Diklit
prinsip, standar
teknis dan tolak
ukur penilaian
kebakaran
Persiapan Mempersiapkan Tim Internal RS : 2016 Komite K3RS
pengembangan Komite K3 RS
daftar periksa,
daftar
pertanyaan,dan
standar penilaian
Pemeriksaan Melakukan 11 gedung 2016 Tim Pemantauan
pemeriksaan pelayanan medis Internal
langsung terhadap yang sudah Komite K3RS
sarana, prasarana, dilakukan Penilaian
lunak dan pegawai Risiko
RS
Pelaporan Membuat laporan Tim Internal RS : 2016 Komite K3RS
pemantauan, Komite K3 RS
mempersentasikan
laporan, meminta
tanggapan dan
menetukan standar
laporan
Pemantauan Melakukan 8 gedung 2016 Pimpinan RS
pemantauan pelayanan medis Komite K3RS
perbaikan sesuai yang sudah Tim pemantauan
dengan laporan dilakukan Penilaian Internal
pemantauan Risiko

pg. 23
Sebelas Gedung Pelayanan Medis dan penunjang medis tersebut adalah : IGD, IRJ, IGH,
Gedung Bougenville, Gedung Teratai, Gedung Profesor Soelarto, Gedung Radiologi, Gedung
LAS, gedung farmasi, gedung gizi dan gedung binatu.

KESELAMATAN KERJA DARI RISIKO KEBAKARAN

Keselamatan pelaksanaan kerja dari risiko kebakaran di RS sangat diperlukan, ini


disebabkan aktifitas yang kompleks di dalam RS serta peralatan yang juga bisa
menimbulkan risiko kebakaran. Beberapa faktor penyebab kebakaran bisa terjadi
karena listrik, sambaran petir, listrik statik, rokok, api terbuka, pemotongan /
pengelasan, permukaan panas, bunga api pembakaran, bunga api mekanik,reaksi
kimia, penangasan dan arson. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan faktor tenaga
kerja, faktor peralatan, faktor alam / sabotase dan faktor lain seperti cacat peralatan /
komponen, pengadaan, penyimpanan, penanganan dan Quality Control

Pada tahun 2016 perencanaan keselamatan kerja dari risiko kebakaran baru pada
pembuatan Prosedur pemeriksaan keselamatan pada vendor yang bekerja di
lingkungan RS dan rencana pembuatan prosedur perizinan pengelasan/pemotongan
dan penggunaan listrik yang akan dilakukan oleh vendor yang bekerja di RS. Didalam
lingkungan dan gedung di RS perencanaan pemeriksaan Listrik meliputi pembebanan
listrik gedung, penyambungan listrik yang tidak sempurna, perlengkapan yang tidak
standar, pembatasan arus yang tidak sesuai, kebocoran isolasi, listrik static dan system
penangkal petir di RS.

Pelaksanaan di tahun 2016 baru tahap persiapan pembuatan prosedur, dan


pembuatan prosedur yang sesuai dengan lingkungan dan gedung yang ada, ini
dilakukan karena dari laporan insiden kebakaran sebagian besar penyebab adalah
karena listrik. Daftar prosedur apa saja yang harus dibuat untuk pelaksanaan kerja
yang aman dari bahaya kebakaran direncanakan akan dibuat pada perencanaan tahun
2016. Implementasi kebijakan akan dilaksanakan pada perencanaan tahun 2016.

Penerapan kebersihan pekerjaan dan lingkungan merupakan keharusan untuk


dapat mencegah terjadinya kebakaran di RS untuk itu tahun 2016 adalah memastikan
kebersihan lingkungan dari bahan bahan yang mudah terbakar pada saat pekerjaan
dilakukan dilingkungan RS. Pada tahap awal rencana yang akan dilakukan adalah
membersihkan jalur evakuasi baik digedung maupun dilingkungan RS.

pg. 24
SOSIALISASI RSUP FATMAWATI AMAN KEBAKARAN

Sosialisasi merupakan hal yang penting untuk diselenggarakan, karena dengan


sosialisasi akan diketahui oleh semua pasien, keluarga pasien, pengunjung dan
pegawai bahwa RSUP Fatmawati adalah Rumah Sakit yang melaksanakan aktifitas
pelayanan yang aman dari kebakaran.

Pada tahun 2016 perencanaan sosialisasi RS aman dari risiko kebakaran adalah
sebagai berikut :

TAHAPAN KEGIATAN SASARAN Waktu PIC


Perencanaan Membuat Kerangka Seluruh pengunjung Des 2016 K3RS
Acuan Kerja untuk yang ada di RS
pembuatan Stiker,
Banner, Pamflet dan Seluruh Pegawai
Buku Saku melalui PJ Gedung dan
Regu Keselamatan
Membuat jadwal
sosialisasi kepada PJ
gedung dan Regu
Keselamatan Satuan
Kerja
Pelaksanaan Melakukan Seluruh lingkungan RS Des 2016 K3RS
Pemasangan
kampanye RS aman Seluruh PJ /
dari Kebakaran Koordinator

Sosialisasi dan
Edukasi saat tracer
Evaluasi Memantau di Pengunjung RS Jan 2017 K3RS
lapangan apakah
seluruh pengunjung
memahami dan
mentaati semua
aturan RS

Mengumpulkan data Pegawai di lingkungan Des 2016


temuan untuk RS
dievaluasi guna
membuat
perencanaan di tahun
berikutnya

Memantau dilapangan
apakah pegawai RS 2016
memahami dan
mentaati peraturan RS
tentang risiko
kebakaran dalam
melaksanakan
pekerjaan rutin

pg. 25
KUALIFIKASI DAN KESENJANGAN

No Komponen SDM Uraian Tugas Kualifikasi kesenjangan


K3 - Memberikan laporan S1 K3 - Belum semua
terkait adanya K3 Kebakaran staf K3 berlatar
kebakaran pada BHD belakang S1 K3
direktur utama APAR - Belum Semua
- Mengendalikan semua ( Tiga Dasar ) terlatih K3
pihak yang ada agar Kebakaran
tidak panik
- Mengkoordinasikan
regu keselamatan
yang terkait

Kepala Satuan - Memberikan laporan D3 / S1 - Belum Semua


Kerja terkait adanya APAR terlatih K3
kebakaran Kebakaran/APAR
- Mengendalikan semua
pihak yang ada agar
tidak panic
- Mengkoordinasikan
regu keselamatan

Satuan - Membantu proses SMA Belum semua


Pengamanan pemadaman baik itu 3 Dasar terlatih K3 / APAR
dengan APAR / Hidran
- Mencatat laporan
terkait adanya
kebakaran
- Mengendalikan proses
yang terkait dengan
pemadaman
- Mengkoordinasikan
tugasnya dengan
kepala satuan kerja

Duty - Mencatat laporan D3 / S1 Sudah Terlatih


terkait adanya APAR
kebakaran
- Mengendalikan proses
yang terkait dengan
pemadaman
- Mengkoordinasikan
tugasnya dengan
kepala satuan kerja

Tim Pemadam - Melakukan proses SMA/D3/S1 Belum semua


pemadaman saat APAR konsisten
terjadi kebakaran
- Melakukan
pemeliharaan APAR
- Mengkoordinasikan
tugasnya dengan
kepala satuan kerja

Penanggung - Mengendalikan proses SMA/D3 Belum semua


Jawab Gedung yang terkait dengan konsisten
kondisi elektrikal

pg. 26
- Mengkoordinasikan
tugasnya dengan
kepala satuan kerja

Semua Karyawan - Menginformasikan SMA/D3/S1 Belum semua


adanya kebakaran konsisten
- Mengendalikan proses
yang terkait dengan
pemadaman
- Mengkoordinasikan
tugasnya dengan
kepala satuan kerja
Outsourcing - Menginformasikan SMA Semua pegawai
adanya kebakaran baru harus
- Mengendalikan proses diedukasi
yang terkait dengan
pemadaman
- Mengkoordinasikan
tugasnya dengan
security atau satuan
kerja terkait

RENCANA PELATIHAN, SISTEM PEMANTAUAN DAN EVALUASI

RENCANA PELATIHAN
No Kesenjangan Peserta Waktu Nara sumber
Pelatihan APAR dan K3 Satuan Pengaman Sampai Komite K3RS
Karyawan dengan Komite K3RS
Tim Pemadam Desember Komite K3RS
Penanggung Jawab 2016 Komite K3RS
Gedung
Outsourcing Komite K3RS
Ahli K3 Kebakaran K3 Sampai PJK3 / Kemenaker
Tingkat B dengan
desember
2016
Ahli K3 Kebakaran Penanggung Jawab Sampai PJK3 / Kemenaker
Tingkat C / D Gedung dan Ka dengan
Satker Gedung desember
Pelayanan 2016

Pihak Ketiga ( Vendor )


Semua Pihak ketiga ( vendor ) dari setiap perusahaan yang ada di lingkungan RSUP
Fatmawati dilakukan edukasi atau sosialisasi terkait dengan keselamatan kebakaran.
Perusahaan ( atau CV ) tersebut adalah sebagai berikut :

- CV. Grasia Raya Mandiri ( Kontrak fungsi alat-alat gizi dan mesin laundry ISB )
- PT. Nufast Indonesia ( Kontrak service Fire Alarm dan Hydran Sistem )
- CV. Karya Tata Logam ( Kontrak fungsi Kolam Hydroterapi )
- PT. Megah Daspa Sentosa ( Kontrak servis lift )
- PT. JIOR Taruna ( Kontrak Dingin AC )

pg. 27
- PT. Megah Daspa Sentosa ( Kontrak servis PABX )
- PT. Hartoshi ( Kontrak Servis Genset )
- PT. Jasamedivest ( Pengangkutan Limbah B3 )
- PT. Guci Mas ( Pest Kontrol )
- PT. Mapanji Kamila Graha ( Pekerjaan Jasa Kebersihan )
- PT. Pelangi Ratu Mandiri – IPAL
- PT. Petra Global Utama ( Enrich bunch donat-bakery dan coffee shop, Express
Chicken-Makanan Cepat Saji, Loewe (2016), Lombok Rawit-Makanan dan
minuman.
- Dharma Wanita RSF ( Usaha Kantin )
- CV. Jessindo Surya Pratama ( Sun Flower – Bakery )
- PT. Trio Express Abadi Makmur ( Bebek Renon, Warung Rakyat – Makanan olah
dan Minuman )
- CV. Karya Nusantara Sejati ( Kantin Teras – Makanan Olah dan Minuman )
- PT. Brigada Satria Prima ( Satuan Pengamanan )
- PT. ISS ( Parkir )
Pihak ketiga tersebut diberikan edukasi atau sosialisasi berupa orientasi atau briefing
dengan beberapa materi yang terkait dengan keselamatan kebakaran.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan Evaluasi kebakaran adalah suatu upaya yang sistematis terhadap
seluruh operasional RSUP Fatmawati untuk menunjukkan dan mengidentifikasi kelemahan
system yang ada dan menetukan langkah perbaikannya sebelum menyebabkan kejadian
kebakaran yang menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi Rumah Sakit.

RSUP Fatmawati melakukan penilaian keselamatan kebakaran dalam usaha melakukan


pencegahan kebakaran dengan harapan dapat :

1. Sebagai alat untuk Pimpinan RS dalam menentukan langkah langkah perbaikan system
operasional RS
2. Dapat melakukan perbaikan secara dini
3. Memastikan telah terpenuhinya semua ketentuan teknis sesuai dengan Peraturan dan
Perundangan serta Standar RS
4. Menetukan langkah langkah mengatasi bahaya kebakaran potensial di RS

SOSIALISASI RSUP FATMAWATI AMAN KEBAKARAN (PENDIDIKAN STAF)

Sosialisasi merupakan hal yang penting untuk diselenggarakan, karena dengan sosialisasi
akan diketahui oleh semua pasien, keluarga pasien, pengunjung dan pegawai bahwa RSUP
Fatmawati adalah Rumah Sakit yang melaksanakan aktifitas pelayanan yang aman dari
kebakaran.

pg. 28
Pada tahun 2016 perencanaan sosialisasi RS aman dari risiko kebakaran adalah sebagai
berikut :

TAHAPAN KEGIATAN SASARAN Waktu PIC


Perencanaan Membuat Pamflet upaya jika Seluruh Sampai K3RS
terjadi kebakaran pengunjung Desember
Dan spanduk, plang, banner yang ada di RS 2016
terkait larangan merokok Seluruh
Pegawai
Pelaksanaan Melakukan Pemantauan Seluruh Sepanjang K3RS
larangan merokok lingkungan RS tahun
Pemasangan rambu dan sign Seluruh RS 2016
RS aman dari Kebakaran
Evaluasi  Memantau di lapangan Pengunjung RS Desember K3RS
apakah seluruh pengunjung Pegawai di 2016
memahami dan mentaati lingkungan RS
semua aturan RS
 Mengumpulkan data
temuan untuk dievaluasi
guna membuat
perencanaan di tahun
berikutnya
 Memantau dilapangan
apakah pegawai RS
memahami dan mentaati
peraturan RS tentang risiko
kebakaran dalam
melaksanakan pekerjaan
rutin

PELAPORAN

Pelaporan yang disampaikan berupa pencapaian perencanaan tahun 2016 dilakukan setiap 3
bulan kepada Direktur Utama. Adapun pelaporan pencapaian meliputi :

1. Kegiatan Regu Keselamatan dan komite K3 dengan beberapa satuan kerja terkait.
2. Untuk mengetahui sampai sejauh mana kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat
kebakaran yang meliputi perencanaan dan pengorganisasian, serta pemahaman personil
terhadap pelaksanaan prosedur perlu dilaksanakan pelatihan simulasi darurat kebakaran.
Pelatihan Simulasi Darurat kebakaran bertujuan untuk :
a. Memberikan pengetahuan dan membekali keterampilan dalam kesiapsiagaan
tanggap darurat bagi personil organisasi tanggap darurat terkait kebakaran melalui
pelatihan yang dilakukan bersama dengan bagian pendidikan dan penilitian.

pg. 29
b. Menguji tingkat kewaspadaan dan pemahaman pelaksanaan Standar Prosedur
Operasional Tanggap darurat terkait kebakaran melalui simulasi terkait kejadian
kebakaran.
c. Menguji tingkat kehandalan sarana darurat dengan uji fungsi ( laporan terpisah )
Pelatihan simulasi setidaknya dilaksanakan 1 (satu kali) dalam setahun yang disusun oleh
Komite. Pelatihan simulasi darurat dapat dilaksanakan berdasarkan dari skenario yang telah
disusun sesuai kondisi nyata yang ada di bangunan RS.

Berikut data hasil pelatihan dari penggunaan alat pemadam api ringan untuk seluruh staf
dan pihak ketiga di RSUP Fatmawati.

Data Peserta Pelatihan APAR Tahun 2015

No Peserta APAR
Numerator Denumerator %
Dokter 146 293 49,8
Perawat 821 1043 78,7
Tenaga Kesehatan 972 1112 87,4
Lainnya dan
Administrasi
Outsourcing 626 628 99,7

Total 2565 3076 83,4

Data Peserta Pelatihan APAR


3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
Dokter Perawat Tenakes Outsourcing Total SDM

Ikut Total

XI. EVALUASI TAHUNAN

Evaluasi terhadap seluruh program, fasilitas, sarana dan prasarana dan kegiatan
pengamanan kebakaran yang telah berjalan dan yang tidak dapat dilakukan karena sesuatu
hal, serta informasi terhadap risiko dari keselamatan dan keamanan serta pelaksanaan
pelatihan yang telah berjalan, hal ini guna review terhadap tujuan dan rencana program
ditahun yang akan datang. Program akan ditinjau ulang setiap setahun sekali sejak ditanda
tangani.

pg. 30
Jakarta, Desember 2015

Direktur Utama Ketua Komite


RSUP Fatmawati Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn, KIC, MARS. Dr. Djati Prasetio S
NIP : 1957082187102001 NIP : 196205021989011001

pg. 31
RENCANA KESELAMATAN KEBAKARAN
RSUP FATMAWATI – TAHUN 2016

pg. 32

Anda mungkin juga menyukai