Anda di halaman 1dari 32

PELAYANAN

KESEHATAN RUJUKAN
DI KOTA BOGOR
2020
K E PA L A DI N A S K ES E H ATA N KOTA B O GO R
D R . S R I NOWO R E TN O, M . A .R .S
DASAR HUKUM RUJUKAN

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perseorangan :
Sistem Rujukan pelayanan Kesehatan merupakan
penyelenggaraan pelayanan Kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan
Kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun
horizontal.
TUJUAN SISTEM RUJUKAN
Terlaksananya prosedur rujukan pelayanan Kesehatan
perseorangan mengikuti standar mutu dan keselamatan
pasien sesuai dengan kriteria rujukan, di semua tingkat
UMUM fasilitas pelayanan Kesehatan perseorangan di Indonesia
1.Meningkatnya kemampuan Fasyankes I dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas dan memuaskan.
2.Tertatanya alur pelayanan Kesehatan perseorangan tingkat
KHUSUS pertama, dua dan ketiga secara berkesinambungan
3.Meningkatnya akses dan cakupan pelayanan Kesehatan
perseorangan secara merata dan menyeluruh (universal
coverage)
4.Menjamin terselenggaranya pelayanan Kesehatan
perseorangan yang merata, berkualitas dan memuaskan,
serta berkelanjutan (continuum of care)
5.Memberikan petunjuk yang jelas dan kepastian hukum
bagi Fasyankes
ATAU RUJUK BALIK

4
LAYANAN GAWAT DARURAT MEDIS KOTA BOGOR

Call Center Esir :


Whatsapp : 08111116093
Telp lokal : 0251-8363335
LAPORAN BULAN JULI-OKTOBER 2020
GESIT 119 KOTA BOGOR
‘Gerakan Emergensi Terpadu’
EMERGENSI = 131
Kasus

Non Emergensi =
1228 Kasus
Non Kategori =

EMERGENSI Non Emergensi 167 Kasus


Keperawatan
Trauma KLL 0 Kasus Evakuasi
1 Kasus
Rujukan
Non Kategori
Kasus Covid -
768 Kasus
Trauma Non KLL 19: 136 Kasus
0 Kasus Info Edukasi
BPJS 258 Salah
Non Trauma 1 Kasus Kasus Sambung
129 Kasus 110 Kasus
Info Ambulan
Faskes 185
Kebakaran Kasus DOA : 1
9 Kasus
0 Kasus Panggilan
Info
Palsu 57 Kasus
Penyelamatan Administrasi Kasus
2 Kasus 7 Kasus
Evakuasi : 178
Kasus
LAPORAN BULAN JANUARI-OKTOBER 2020
RUJUKAN KEPERAWATAN ESIR JANUARI-
OKTOBER 2020

234 235 237

90 94 95
85 78
69
53

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER

RUJUKAN KEBIDANAN ESIR JANUARI-OKTOBER


2020

78

49 52 54
44 41 45
31 34 32

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
MANAJEMEN KLINIS TERDUGA COVID
(PEDOMAN PENCEGAHANN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS
DISEASE (COVID-19) REVISI KELIMA)
MANAJEMEN KLINIS KASUS PROBABEL DAN
KONFIRMASI COVID
(PEDOMAN PENCEGAHANN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS DISEASE
(COVID-19) REVISI KELIMA)
TATA LAKSANA KONFIRMASI TANPA GEJALA :
PASIEN 1. Tidak memerlukan rawat inap di Rumah Sakit
KONFIRMASI 2. Isolasi Mandiri selama 10 hari
TANPA GEJALA
3. Setelah 10 hari pasien akan kontrol ke FKTP terdekat.
ATAU GEJALA
4. Jika tidak memnungkinkan isolasi mandiri dirumah,
RINGAN maka harus di isolasi di RS Darurat (LIDO).

 OTG : Tidak ada gejala Klinis


(Pasien tidak menunjukkan KONFIRMASI SAKIT RINGAN
gejala apapun)
1. Tidak memerlukan rawat inap di Rumah Sakit
 sakit Ringan : Tanpa
komplikasi (Pasien dengan 2. isolasi Mandiri selama 10 hari ditambah 3 hari bebas
gejala Non spesifik seperti gejala demam dan gangguan pernafasan.
demam, batuk, nyeri
3.Setelah 10 hari pasien akan kontrol ke FKTP terdekat.
tenggorokan, hidung
tersumbat, malaise, sakit 4. Jika perburukan, maka pasien dapat menghubungi
kepala, nyeri otot. Perlu petugas FKTP terdekat.
waspada pada usia lanjut dan
imunocompromised karena
gejala dan tanda tidak khas).
PERAN PUSKESMAS TERHADAP PASIEN
KONFIRMASI TANPA GEJALA ATAU GEJALA
RINGAN

1. Proaktif melakukan pemantauan kondisi pasien.


2. Melakukan kunjungan rumah maupun secara telemedicine
3. Melakukan edukasi pada saat pasien akan di isolasi mandiri
4. Jika tidak memungkinkan isolasi mandiri dirumah, maka petugas
FKTP dapat memberikan arahan untuk isolasi di RS Darurat yang telah
di tunjuk oleh Pemerintah Kota Bogor sebagai Pusat Isolasi (LIDO
BNN).
5. Melakukan Skrinning Dini kepada pasien yang akan di rawat di RS
Darurat, dan
6. Membantu menyiapkan kelengkapan administrasi, jika di rujuk ke
RS Darurat
JAMINAN
KESEHATAN
DI KOTA BOGOR
2020
K E PA L A D IN A S KES E H ATA N KOTA B O GO R
D R . S R I N OWO R E TN O, M . A .R . S
Jaminan Kesehatan
(Perpres 82 tahun 2018)

 Jaminan kesehatan adalah Jaminan berupa perlindungan


kesehatan agar Peserta memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang
telah membayar Iuran Jaminan Kesehatan atau Iuran
Jaminan Kesehatannya dibayar oleh Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah.
 Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang
bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang
telah membayar Iuran Jaminan Kesehatan.
Jaminan Kesehatan
(Perpres 82 tahun 2018)

Peserta Jaminan Kesehatan meliputi :


a. PBI Jaminan Kesehatan :
Peserta PBI Jaminan Kesehatan ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusa
pemerintahan di bidang sosial.
b. Bukan PBI Jaminan Kesehatan :
1. Pekerja Penerima Upah (PPU) dan anggota keluarganya:
Pejabat Negara, DPRD, PNS, Prajurit, Anggota Polri, kepala desa dan perangkat desa, pegawa
swasta, dan Pekerja/pegawai lain
2. PBPU (pekerja Bukan Penerima Upah) dan anggota keluarganya : pekerja mandiri ata
bukan penerima gaji/upah
3. BP (Bukan Pekerja) dan anggota keluarganya:
investor, pemberi kerja, penerima pensiun, Veteran, Perintis Kemerdekaan, janda, duda, ata
anak yatim dan/atau piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, BP lainnya.
Jaminan Kesehatan
(Perpres 82 tahun 2018)

Penduduk yang Didaftarkan oleh Pemerintah


Daerah (PD Pemda) Kota Bogor /
sebelumnya disebut PBI APBD adalah :
PBPU dan BP yang didaftarkan oleh
Pemerintah Daerah Kota Bogor dengan
kriteria keluarga miskin/tidak mampu yang
belum mempunyai PBI Jaminan Kesehatan
KONDISI UHC (UNIVERSAL HEALTH COVERAGE
)
SAMPAI NOVEMBER 2020
PD PEMDA OKTOBER 2020

Sumber Data : Bussiness Intelligent BPJS


PD Pemda Kota Bogor / PBI APBD
Januari –November 2020 (kuota 200.000 jiwa)

210,000

200,000 198,109 198,179


196,894
194,161
192,859
191,753
190,000
184,014

Pengalihan
180,000 PD PEMDA ke
PBI APBN

170,000

162,598 163,142
160,000 158,937

150,000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt
BPJS Ketenagakerjaan
UU Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
“ Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lsemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan”.
Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga
dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.
Program perlindungan :
a. Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
b. Jaminan Kematian (JKM),
c. Jaminan Hari Tua (JHT)
UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
1 Januri 2014 PT Jamsostek menjadi Badan Hukum Publik,yaitu
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mulai 1 Juli 2015.
PT JASA
RAHARJA
Untuk korban kecelakaan yang
PT. Jasa Raharja adalah merupakan penumpang dari kendaraan
salah satu perusahaan umum, terjamin atau tidaknya didasarkan
milik negara yang pada UU. No 33 tahun 1964. Sedangkan
bergerak di bidang untuk korban kecelakaan lalu lintas jalan
asuransi kecelakaan, dan
operasionalisasi usahanya yang bukan merupakan penumpang
merupakan implementasi kendaraan umum, terjamin atau tidaknya
dari Undang-Undang No. didasarkan pada UU. No. 34 tahun 1964.
33 (pertanggungan
kecelakaan penumpang)
dan UU No. 34 tahun
1964 (pertanggungan
kecelakaan lalu lintas
jalan)
PT TASPEN
 PT TASPEN (Persero) atau Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri/ASN adalah
Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang memberikan pelayanan :
1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
2. Tabungan Hari Tua
3. Program Pensiun
4. Program Jaminan Kematian (PJK)
 Kelompok kepegawaian berhak mendapatkan JKK :
1. Pejabat negara,
2. Anggota DPRD,
3. PNS dan calon PNS, terkecuali di Kementerian Pertahanan dan Keamanan.
4. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
 Bentuk manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK):
perawatan lengkap di rumah sakit yang secara umum meliputi pemeriksaan mendasar disertai perawatan
intensif dan rawat inap, obat-obatan dan tindakan pembedahan, serta jasa pelayanan khusus medis dan
dokter.
Selain dalam bentuk perawatan, ada juga santunan mulai dari cacat akibat kecelakaan, kematian, biaya
pemakaman, uang duka.
JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA)
KOTA BOGOR

Latar Belakang JAMKESDA sebagai Back Up


Program JKN (JAMINAN KESEHATAN NASIONAL)

1. Masih ada penduduk miskin yang belum mempunyai PBI JKN/PD


Pemda dikarenakan data kependudukan belum valid sehingga gagal
didaftarkan ke Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
2. Masih ada masyarakat miskin yang belum terdata dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)/PPKS yang belum mempunyai JKN
dalam kondisi darurat membutuhkan pelayanan kesehatan dan tidak
bisa jamin oleh BPJS secara otomatis;
3. Masih ada masyarakat miskin yang belum bisa didaftarkan ke PBI oleh
karena berbagai hal, contohnya pada pekerja atau eks pekerja yang
perusahaannya menunggak;
4. Masih ada penduduk miskin yang terkendala mengakses pelayanan
kesehatan dikarenakan kasus penyakit yang diderita tidak dapat dijamin
oleh BPJS atau penjamin lainnya.
JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA)
KOTA BOGOR
Rumah Sakit (RS) Yang Bekerja Sama NO RUMAH SAKIT DI LUAR KOTA BOGOR

dengan Jamkesda Kota Bogor 1 RSUP FATMAWATI


2 RSUP CIPTO MANGUNKUSUMO

NO RUMAH SAKIT DI KOTA BOGOR 3 RSAB HARAPAN KITA

NO RUMAH SAKIT DI KOTA BOGOR 4 RSUP PERSAHABATAN


11 RS SAWO JAJAR
5 RSUD TARAKAN
1 RS VANIA 12 RS BHAYANGKARA
6 RSIA SENTOSA
2 RSAU DR M HASSAN TOTO 13 RS BUNDA SURYATNI 7 RSUD CIBINONG
3 RS MELANIA 14 RS DR.H.MARZOEKI MAHDI BOGOR 8 RSUD CIAWI

4 RS UMMI 15 RS PASUTRI 9 RSAU HASAN TOTO

5 RS SALAK 10 RS FMC
16 RS AZRA
11 RS SENTRA MEDIKA CIBINONG
6 RS MULIA 17 RS PMI BOGOR 12 RS DOMPET DUAFA
7 RS MEDIKA DRAMAGA 13 RS CISARUA
18 RS HERMINA
8 RS ISLAM BOGOR 14 RS BINA HUSADA
19 RS BMC
15 RS SANTOSA
9 RSUD KOTA BOGOR
20 RS SILOAM 16 RS TARAKAN
10 RS JULIANA
21 BOGOR SENIOR HOSPITAL

Anda mungkin juga menyukai