Anda di halaman 1dari 14

I.

PENDAHULUAN

Wilayah Indonesia termasuk wilayah yang rentan terhadap bencana


alam. Secara garis besar, bencana diklasifikasikan menjadi bencana alam dan
bencana buatan manusia. Bencana alam meliputi gempa bumi, tsunami,
letusan gunung berapi, tanah longsor, badai petir, angin tornado, dan lain-lain.
Sedangkan bencana buatan manusia, meliputi kebakaran, kecelakaan masal,
insiden zat kimia berbahaya, peperangan konvensional, ledakan, insiden
nuklir, terorisme dan lain-lain.
Klinik Kesehatan adalah salah satu tempat yang beresiko terjadinya
kebakaran baik dalam skala kecil maupun besar, Contoh kelalaian manusia
yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran adalah merokok di tempat
kerja yaitu area Klinik. Manakala ini terjadi banyak terjadi kerugian yang
diakibatkan dan bisa mengancam keselamatan pasien yang berada di Klinik,
dapat menimbulkan kematian atau luka serius bagi pekerja, pengunjung
ataupun masyarakat, menyebabkan kerusakan fisik lingkungan ataupun
finansial dan citra Klinik. Program Pengamanan dan penanggulangan
kebakaran perlu dibuat Klinik untuk memberikan jaminan keselamatan
terhadap semua pihak yang berada di Klinik.
II. LATAR BELAKANG
Potensi bahaya di Klinik, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada
potensi bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di Klinik, yaitu
kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan
instalasi listrik, dan sumber-sumber cedera lainnya), radiasi, bahan-bahan
kimia yang berbahaya, gas-gas anestesi, gangguan psikososial dan ergonomi.
Semua potensi-potensi bahaya tersebut jelas mengancam jiwa bagi kehidupan
bagi karyawan di Klinik, para pasien maupun para pengunjung yang ada di
lingkungan Klinik.Dari hasil pengkajian resiko didapatkan data bahwa bahaya
kebakaran menempati resiko tertinggi. Sesuai dengan Motto Klinik AL
YAMIN Medical Center Limbangan ”Solusi Cerdas Kesehatan Anda” yang
mengutamakan keselamatan dan kenyamanan bagi pasien,pengunjung dan
karyawan. Upaya keselamatan dan kenyamanan tersebut diantaranya adalah
memberikan jaminan kepada semua pihak yang berada di Klinik terbebas dari
resiko kebakarandengan cara mengidentifikasi daerah-daerah yang beresiko
tinggi terjadi kebakaran, menyiapkan sarana prasarana terkait dengan
kebakaran, memberikan pelatihan semua pihak di Klinik untuk siap
menghadapi kebakaran, sehingga kebakaran besar dan berakibat fatal dapat
dihindarkan.
Landasan hukum terkait dengan Program pengamanan kebakaran, di Klinik
Al Yamin Medical Center Limbangan, adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang RI Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-undang RI Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana;
3. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
5. Kepmen PU Nomor 10 tahun 2000 tentang Ketentuan Pengamanan
Bahaya kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan;
6. Kepmen PU Nomor 11 tahun 2000 tentang Ketentuan teknis Manajemen
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
7. Kepmenaker Nomor 186 tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Kempat Kerja;
8. Kepmenkes Nomor 432 tahun 2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di
Rumah sakit;
9. Kepmenkes Nomor 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan
Medis Korban Masal akibat Bencana;
10. Permen PU Nomor 24 tahun 2008 tentang Pedoman Pemeliharaan;
11. Permenkes Nomor 2306 tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis
Prasarana Instalasi Elektrikal RS.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja Klinik yang aman dan terjamin keselamatan
bagi pekerja, pasien, pengunjung, masyarakat dan lingkungan sekitar Klinik
Al Yamin Medical Center dari ancaman kebakaran.
B. Tujuan Khusus
1. Menyediakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi keselamatan
semua orang yang berada di Klinik Al Yamin Medical Center
Limbangan.
2. Mendukung Motto Klinik Al Yamin Medical Center Limbangan.
3. Memastikan keselamatan seluruh penghuni di Klinik aman dari
kebakaran, asap atau kedaruratan lainnya.
4. Menyiapkan Klinik dalam penanggulangan bencana.
5. Mengembangkan dan meningkatkan Program pengamanan kebakaran,
kewaspadaan bencana dan evakuasi sesuai perkembangan dan
kecenderungan yang ada.
6. Meningkatka mutu dan citra Klinik Al Yamin Medical Center
Limbangan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Komponen Pelayanan
1. Identifikasi bencana yang mungkin terjadi
2. Pencegahan kebakaran
3. Patroli kebakaran
4. Pemantauan dan pemeliharaan sarana-prasarana keamanan kebakaran
B. Komponen Organisasi Manajemen dan Peningkatan SDM
1. Komponen Organisasi
a. Melaksanakan rapat koordinasi :
1) Rapat Internal
2) Rapat Eksternal
b. Membuat rencana kerja dan laporan
2. Komponen SDM
a. Pembentukan Petugas Lapangan bencana (Tim code red)
b. Sosialisasi dan simulasi tentang kebakaran (pengenalan code red, fire
action, pengenalan sarana-prasarana terkait dengan pengamanan
kebakaran)
c. Orientasi dan re-oerientasi pegawai baru, pihak ke-3 Klinik, dan staf
tentang kesiapan menghadapi kebakaran
d. Pelatihan tentang penanganan kebakaran dan evakuasi di Unit Khusus
C. Komponen Sarana Prasarana
1. Melengkapi jalur evakuasi aman dengan pembuatan ramburambu
kedaruratan, titik kumpul
2. Pengadaan safety kits
3. Penambahan sistem deteksi dini kebakaran
4. Penambahan sistem pemadaman kebakaran
D. Komponen Peningkatan Mutu
Tidak ditemukan puntung rokok
V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN
A. Komponen Pelayanan
1. Identifikasi Bencana yang Mungkin Terjadi
Melakukan assessment terhadap kemungkinan bencana yang potensial
terjadi dengan cara pengkajian resiko dengan metode Hazard
Vulnerability Analysis (HVA).
2. Pencegahan Kebakaran
a. Memetakan area-area berisiko kebakaran
b. Monitoring dengan facility tour
c. Mengevaluasi hasil facility tour untuk rekomendasi terkait dengan
pengamanan kebakaran
3. Patroli kebakaran
a. Petugas keamanan melakukan patroli keliling klinik untuk menjamin
keamanan termasuk juga sweeping puntung rokok
b. Memonitor hasil laporan keamanan
4. Pemantauan dan pemeliharaan sarana dan prasarana keamanan
kebakaran
a. Pendataan sarana-prasarana pengamanan kebakaran tersebut terkait
dengan perijinan/ inspeksi dari pihak luar dan masa berlaku/guna
alat tersebut
b. Melakukan pemantauan dan uji fungsi sarana-prasarana keamanan
kebakaran, sehingga pada saat terjadi kebakaran dapat digunakan
c. Pemeliharaan rutin tentang kebersihan, penempatan dan fungsi dari
sarana tersebut
B. Komponen Organisasi Manajemen dan Peningkatan SDM
1. Komponen Organisasi
a. Melakukan rapat koordinasi
1) Rapat Internal
2) Rapat eksternal : Kode red dan K3 dengan satker terkait, pihak
menejemen dan komite serta tim lain di Klinik
b. Membuat rencana kerja dan laporan
2. Komponen SDM
a. Pembentukan Petugas Lapangan bencana (code red)
1) Mengidentifikasi kebutuhan petugas apa saja yang dibutuhkan
pada saat terjadi kebakaran
2) Mengusulkan pembuatan tim code red, struktur organisasi
beserta uraian tugasnya
b. Pelatihan
1) Menentukan dan mengidentifikasi Kebutuhan pelatihan/
sosialisasi/orientasi/re-orientasi tentang kebakaran, kewaspadaan
bencana dan evakuasi di Klinik
2) Menentukan jumlah peserta yang mendapat Pelatihan/
sosialisasi/orientasi/re-orientasi
3) Menentukan mekanisme penyampaian sosialisasi/orientasi/re-
orientasi
4) Membuat usulan rencana pelatihan/ sosialisasi/orientasi/re-
orientasi kepada bagian diklat.
C. Komponen Sarana Prasarana
1. Melengkapi jalur evakuasi aman dengan pembuatan rambu-rambu
kedaruratan, titik kumpul dan pengadaan safety kits
a. Mengidentifikasi rambu yang dibutuhkan
b. Merekap semua kebutuhan rambu kedaruratan Mencari desain rambu
yang sesuai standar
c. Mengusulkan untuk pengadaan rambu
d. Memasang rambu di tempat yang sesuai
2. Pengadaan safety kits
a. Mengidentifikasi safety kits yang dibutuhkan
b. Menentukan isi dari safety kits
c. Mengusulkan untuk pengadaan safety kits
d. Menempatkan safety kits di tempat yang ditentukan
3. Penambahan sistem deteksi dini kebakaran
a. Mendata sarana prasarana deteksi dini kebakaran yang telah ada
b. Mengidentifikasi kebutuhan sarana prasarana deteksi dini kebakaran
c. Merekap Kebutuhan sarana prasarana deteksi dini kebakaran
d. Mengusulkan untuk pengadaan sarana prasarana deteksi dini
kebakaran
4. Penambahan sistem pemadaman kebakaran
a. Mendata sarana prasarana pemadaman kebakaran yang telah ada
b. Mengidentifikasi kebutuhan sarana prasarana pemadaman kebakaran
c. Merekap Kebutuhan sarana prasarana pemadaman kebakaran
d. Mengusulkan untuk pengadaan sarana prasarana pemadaman
kebakaran
5. Komponen Peningkatan Mutu
a. Membentuk satgas anti rokok
b. Mengumpulkan puntung rokok
c. Melaporkan temuan sebagai evaluasi kepatuhan larangan merokok di
Klinik

VI. SASARAN
A. Komponen Pelayanan
1. Terwujudnya Identifikasi bencana yang mungkin terjadi sebanyak 1 kegiatan
Identifikasi bahaya dapat berupa inspeksi yang dilakukan di satker berikut
upaya penegendalian bahaya. Petugas Kesling-K3 dan UPSRS bersama satker
terkait melakukan identifikasi bahaya kedaruratan dengan melakukan facility
tour dan dilakukan dokumentasi untuk pelaporan. Hasil pelaporan menjadi
dasar pembuatan Hazard Vulnerability Analysis (HVA). HVA merupakan
cara menganalisis bahaya yang paling mungkin memiliki dampak pada
fasilitas dan masyarakat dalam hal ini di Klinik. Dokumen HVA ditinjau
perkembangannya setidaknya setiap tahun. Dari hasil penilaian maka
didapatkan prioritas sebagai berikut :

Event Category Highest Priority Events


Natural Events Gempa Bumi

Technological Events Kebakaran Internal


Human Events Kecelakaan Massal
Hazardous Materials Small Casualty Hazmat
Events Incident

Kesimpulan dari keempat events di atas yang mengancam kerusakan pada


fasilitas Klinik Al Yamin Medical Center Limbangan terbesar adalah
Technological Events yaitu kebakaran. Untuk perbandingan probability
dengan severity, maka severity yang berdampak besar terhadap fasilitas
Klinik Al Yamin Medical Center Limbangan (terlampir dalam bentuk grafik).
2. Terwujudnya pencegahan kebakaran dengan program facility tour sebanyak
12 kegiatan
3. Terwujudnya patroli sebanyak 364 Kegiatan
4. Terwujudnya Pemantauan dan pemeliharaan sarana dan prasarana keamanan
kebakaran:
a. Pendataan sarana-prasarana pengamanan kebakaran tersebut terkait dengan
perijinan/ inspeksi dari pihak luar dan masa berlaku/guna alat tersebut
sebanyak 1 kegiatan
No Nama perizinan Tgl berlaku ket
perijinan
1 Hydrant

b. Melakukan pemantauan dan uji fungsi sarana prasarana keamanan


kebakaran, sehingga pada saat terjadi kebakaran dapat digunakan. untuk
deteksi kebakaran dan hidran sebanyak 4 kegiatan
Jadwal Uji Fungsi
No Nama sarana Jadwal uji fungsi
1 APAR 1 minggu sekali
2 Hydrant 6 bulan sekali
3 Telp Setiap hari

c. Pemeliharaan rutin tentang kebersihan, penempatan dan fungsi dari sarana


tersebut sebanyak 12 kegiatan
 Petugas UPSRS melakukan pemeriksaan APAR menggunakan Form
pemeriksaan APAR. Pemeriksaan safety kit menggunakan form
pemeriksaan kelengkapan safety kit setiap bulan.
 Petugas UPSRS melakukan pemeriksaan system sarana kebakaran
seperti pompa hydrant dan Aksesoris Box Hidrant, setiap 6 bulan.
 Petugas keamanan yang berada di Posko memeriksa telepon darurat,
yaitu dengan mencoba menghubungi ekstensi 126 dan 123 dengan
telepon lain untuk mengetahui bell telepon dan suara yang masuk
setiap hari
 Pemeliharaan kebersihan dan keamanan penempatan menjadi
tanggung jawab unit kerja masing-masing.
B. Komponen Organisasi Manajemen dan Peningkatan SDM
1. Komponen Organisasi
a. Terwujudnya Rapat internal sebanyak 12 kegiatan dan eksternal
sebanyak 4 kegiatan
b. Terwujudnya pembuatan rencana kerja dan Laporan sebanyak 1
kegiatan
2. Komponen SDM
a. Tewujudnya Pembentukan Petugas Lapangan bencana (Tim code red)
Petugas di bagi menjadi :
1) Petugas penyelamat pasien (kuning)
2) Petugas Penyelamat dokumen (putih)
3) Penyelamat aset (biru)
4) Petugas Pemadam (merah)
b. Terwujudnya Sosialisasi/simulasi tentang pengamanan kebakaran,
kewaspadaan bencana dan evakuasi sebanyak 1 kegiatan
c. Terwujudnya orientasi- reorientasi pengamanan kebakaran,
kewaspadaan bencana dan evakuasi sebanyak 1 kegiatan
d. Terwujudnya Pelatihan penanganan kebakaran & evakuasi unit khusus
sebanyak 1 kegiatan

C. Komponen Sarana Prasarana


1. Terwujudnya kelengkapan jalur evakuasi aman dengan pembuatan rambu-
rambu kedaruratan, titik kumpul sebanyak 1 kegiatan
a. Pengadaan rambu-rambu kedaruratan antara lain
no Nama rambu Rincian Jumlah
1 Jalur evakuasi Arah bawah kiri
Arah bawah kanan
Arah kanan
Arah kiri
2 Titik kumpul Titik kumpul
3 Tangga
4 Exit Exit/pintu keluar
Exit kanan
Exit kiri
5 Bahaya tegangan Bahaya tegangan
listrik listrik stiker
6 Pelindung tabung
gas
7 Penunjuk APAR Stiker
b. Pemasangan rambu tersebut di tempat yang mudah di lihat dan
informatif
2. Terwujudnya pengadaan safety kits sebanyak 1 kegiatan
No Nama barang Jml/unit Total
1 Masker debu/gas filter
2 Selimut tahan api
3 Helm merah
4 Helm putih
5 Helm kuning
6 Helm biru
7 Helm merah
8 Senter besar
9 Lampu emergency
10 Sepatu boot
11 Tandu lipat
12 First aid kid
13 Kentongan
14 Baju tahan api

3. Terwujudnya penambahan system deteksi dini kebakaran sebanyak 1


kegiatan
a. Pengajuan fire alarm di 3 zona

4. Terwujudnya penambahan system pemadaman kebakaran


a. System pemadaman kebakaran yang telah ada
No Nama lokasi Jumlah KET
sarana
pemadam
1 APAR - UGD, Pendaftaran,
kasir, farmasi
- Dapur
- Laundry
- Ranap Marwah
- Ranap Shaffa
- VK dan Peristi
- Tempat makan
karyawan
2 Hydrant - Sebelah unit Gizi

5. Terwujudnya penambahan sistem pemadaman kebakaran sebanyak 1


kegiatan
a. Sistem pemadaman kebakaran yang telah ada
SUMBER
LOKASI
SISTEM BAHAYA
NO PENEMPATAN MEDIA
KERJA YANG
APAR
DITIMBULKAN
Komputer,
printer, mesin
ABC Powder
1 Aula Powder laminating,
(3,5 Kg)
server,
kertas ,kain
Gas O2 Panel
listrik, stop
ABC Powder
2 Ruang Edelweis Powder kontak,
(3,5 Kg)
elektronik, kertas,
kayu, kain, lampu
Gas O2 Panel
listrik, stop
ABC Powder
3 Ruang Teratai Powder kontak,
(3,5 Kg)
elektronik, lampu,
kertas, kayu, kain
Kompor , gas O2
ABC Panel listrik, stop
4 Dapur Powder (3,5 Powder kontak,
Kg) elektronik, lampu,
kertas, kayu, kain
Ruang Wijaya ABC Powder Panel Listrik,
5 Powder
Kusuma (3,5 Kg) computer
6 Ruang Melati ABC Powder Powder Bahan-bahan
(3,5 Kg) kimia (obat),
listrik (ac,
komputer, stop
kontak), lampu
Bahan kimia
(obat), gas O2,
ABC Powder listrik (lampu,
7 Pendaftaran Powder
(3,5 Kg) stop kontak,
monitor,
komputer, etc)
Solar, Catu daya
ABC Powder
8 R. Generator Powder listrik, Accu,
(3,5 Kg)
stavolt
ABC powder Kain, kayu
9 R.Linen Powder
(3,5 Kg)
ABC Powder Alat medis
10 HCU Powder
(3.5 Kg)
Ruang makan ABC Powder Kompor,
11 Powder
karyawan (3.5 Kg) dispenser
ABCPowder Alat medis
12 Ruang teratai Powder
(3,5 kg)
b. Pengajuan penambahan APAR
NO Ruang/unit Media System kerja Sumber bahaya
1 laboratorium CO2 Gas Alat medis
2 SIMRS CO2 Gas Komputer, alat
kantor
3 Ruang RM CO2 Gas Kertas kayu

D. Komponen Peningkatan Mutu


Terwujudnya penemuan puntung rokok di Klinik = 0%
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
NO URAIAN VOL JADWAL PELAKSANAAN KET
KEGIATAN UME 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Identifikasi 1 keg
bencana yang
mungkin terjadi
2 Pencegahan
kebakaran
3 Patroli kebakaran 356
keg
4 Pemantauan dan
pemeliharaan
sarana dan
prasarana
keamanan
kebakaran
5 Pmbentukan tim 1 keg
red code
6 Sosilisasi dan 2
simulasi
kabakaran
7 Orientasi dan 2
reoriantasi
karyawan baru
8 Melengkapi jalur 1 keg
evakuasi aman
dengan
pembuatan
rambu-rambu
kedaruratan dan
titik kumpul
9 Pengadaan safety 1 keg
kits
10 Pengajuan system 1 keg
deteksi dini
11 Penambahan 1 keg
system
pemadaman
kebakaran
12 Pelatihan tanggap 1 keg
darurat dan
evakuasi bencana
13 Evaluasi 4 keg
pelaksanaan
program

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan kegiatan sesuai
jadwal (scedule) kegiatan. Jadwal akan di evaluasi setiap tiga bulan sekali dan
dilakukan oleh Tim K3 Klinik. Program evaluasi dilakukan setiap tahun.
Hasil pemantauan sarana prasarana di catat untuk di buat analisa tiap tahun.
Hasil analisa digunakan untuk pengajuan prasarana baru, pengisian ulang
APAR, inspeksi tahunan dari pihak luar, pengajuan pelatihan dan
pengembangan staf kepada pihak manajemen Klinik.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan atau dokumentasi kegiatan dilakukan dengan
menggunakan :
 Notulen kegiatan
 Laporan pelaksanaan kegiatan
 Hasil monitoring/pengawasan kepatuhan merokok
2. Pelaporan dibuat secara naratif dilengkapi analisa hasil pelaksanaan dalam
kurun waktu setiap tribulan. Pelaporan kegiatan ini dilaporkan kepada
direktur Umum, SDM dan Pendidikan dan direktur utama sebagai
penanggung jawab utama kegiatan Klinik
3. Evaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh dilaksanakan melalui Rapat
Kerja Tahunan Klinik.
Garut,…………………20
Ketua K3 Klinik AL YAMIN Medical Center Sekretaris K3RS
Limbangan

Mengetahui,
Direktur Klinik AL YAMIN Medical Center Limbangan

Anda mungkin juga menyukai