Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM KERJA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


TAHUN 2015
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
PROGRAM KERJA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 2015
I. PENDAHULUAN
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan
bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja,
khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau
mempunyai karyawan paling sedikit 100 orang. Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka
jelaslah bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman
bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelakulangsung yang
bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung RS.Sehingga sudah seharusnya pihak
pengelola RS menerapkan upaya-upaya K3 di RS.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang padamakhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan
korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu
proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada
masyarakat luas.

II. LATAR BELAKANG


Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada berbagai potensi bahaya lain
yang mempengaruhi situasi dan kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan
yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya), radiasi, bahan-bahan
kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya
tersebut di atas, jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi karyawan di RS, pasien maupun
pengunjung yang ada di lingkungan RS. Dalam pekerjaan sehari-hari petugas kesehatan selalu dihadapkan
pada bahaya-bahaya tertentu, misalnya bahaya infeksius, reagensia yang toksik , peralatan listrik maupun
peralatan kesehatan.
Beberapa kasus penyakit akut yang diderita petugas RS lebih besar 1.5 kali dari petugas atau
pekerja lain, yaitu penyakit infeksi dan parasit, saluran pernafasan, saluran cerna dan keluhan lain,
seperti sakit telinga, sakit kepala, gangguan saluran kemih, masalah kelahiran anak, gangguan pada
saat kehamilan, penyakit kulit dan sistem otot dan tulang rangka. Dan penyakit kronis yang sering
diderita petugas RS, yakni hipertensi, varises, anemia (kebanyakan wanita), penyakit ginjal dan
saluran kemih ( banyak pada wanita), dermatitis dan urtikaria serta nyeri tulang belakang dan
pergeseran diskus intervertebrae
Karyawan RSUD Tora Belo merupakan sumberdaya potensial yang harus dibina agar dapat
bekerja produktif dan berkualitas. Dalam melaksanakan pekerjaannya, mempunyai resiko tertular
berbagai jenis penyakit yang membahayakan kesehatannya sehingga diperlukan upaya untuk
mencegah terjadinya penyakit akibat kerja

III. TUJUAN
1. Tujuan umum
Terciptanya cara kerja dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan karyawan RS
2. Tujuan khusus
a. Bagi RS :
- Meningkatkan mutu pelayanan
- Mempertahankan kelangsungan operasional RS
- Meningkatkan citra RS.
b. Bagi karyawan RS :
- Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)
- Mencegah terjadinya Kecelakaan Kerja
c. Bagi pasien dan pengunjung :
- Mutu pelayanan yang baik
- Kepuasan pasien dan pengunjung

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Keselamatan dan Keamanan
Keselamatan adalah suatu tingkatan keadaan tertentu dimana gedung/ground, halaman
dan peralatan rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, stafb dan
pengunjung. Keamanan yaitu proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau
akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang
B. Pengelolaan Bahan berbahaya dan Beracun (B3)
Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan bahan berbahaya
lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya harus dibuang secara aman
C. Manajemen Emergensi dan Hospital Disaster Plan
Suatu langkah-langkah yang direncanakan secara efektif untuk mengantisipasi apabila
terjadi bencana masal, tanggapan terhadap kejadian wabah, bencana dan keadaan emergensi
D. Pengamanan Kebakaran
Suatu program berupa langkah-langkah yang dilaksanakan bila terjadi kebakaran.
Langkah-langkah tersebut meliputi :
- Meninggalkan resiko sekecil apapun yang ditimbulkan oleh api
- Menyelamatkan jiwa pasien, pengunjung dan petugas
- Menyelamatkan sarana, alat dan bahan/harta benda yang ada ditempat kerja
E. Pemeliharaan Peralatan Medis
Suatu program pemeliharaan peralatan medis dipilih, dipelihara dan digunakan
sedemikian rupa untuk mengurangi resiko
F. Pemeliharaan Sistem Utilitas
Listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan resiko
kegagaglan pengoperasian

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Keselamatan dan Keamanan
1. Meningkatkan Pelayanan K3RS
a) Menerapkan kebijakan Kesehatan dan Keslamatan Kerja
b) Sosialisasi kebijakan K3
c) Evaluasi program sebelumnya
d) Melakukan perbaikan hasil evaluasi
e) Rencana dan pelaksanaan
f) Implementasi dan evaluasi
2. Pengembangan Program SDM dan Pelatihan
a) Menyediakan SDM yang terlatih sesuai dengan kebutuhan, dibidang : hyperkes
kesehatan lingkungan, penanggulangan bencana, kegawat daruratan, tehnisi unit terkait,
manajemen K3 dan ahli K3.
b) Pelatihan. Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, inhouse training dan exhouse
training
c) Pendidikan. Ahli K3, kursus/seminar yang berkaitan dengan K3 atau unit terkait
d) Mendokumentasikan kegiatan pelatihan
e) Membuat laporan dan valuasi kegiatan pelatihan
f) Pelatihan Operasional Alat Medis dan Sistem Utilities
3. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
a) Melakukan penyegaran tentang pedoman dan SOP yang ada
b) Mengikuti seminar/kursus terkait dengan peningkatan mutut layanan dan keselamatan
pasien
c) Membuat manajemen resiko dan menentukan area beresiko
d) Keamananan pasien :
- Melengkapi rambu-rambu tanda bahaya, evakuasi
- Melengkapi bel kamar mandi
- Menyediakan pengaman pada sumber listrik
- Menyediakan pegangan sepanjang tangga
4. Kesehatan Kerja bagi Pegawai
a) Pemeriksaan kesehatan Pra Kerja, Berkala dam Khusus
b) Menyediakan APD sesuai dengan kebutuhan unit masing-masing dan memantau
penggunaan APD
c) Memantau dan melaporkan kecelakan kerja
5. Kesehatan Lingkungan RS
a) Pengukuran cuaca kerja (suhu udara, kelembaban udara dan penghawaan) di lingkungan
rumah sakit secara rutin
b) Pengukuran cahaya ruangan
c) Pemantauan kualitas udara ruang dan kebisingan
d) Penyehatan makanan dan minuman
e) Penyehatan air
f) Penyehatan tempat pencucian
g) Penanganan sampah/limbah medis dan non medis
h) Pengendalian serangga dan tikus
i) Sterilisasi dan desinfeksi
j) Perlindungan radiasi
k) Perbaikan tangga ( dilengkapi karet anti terpelesetr), ram, pintu dan tangga darurat
6. Audit Internal RS
a) Program K3 : pengelolaan data, dokumen, pelaporan, evaluasi & tindak lanjut
b) Memeriksa kelengkapan program, pelaksanaannya dan evaluasi
B. PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
a. Inventarisasi Bahan Beracun Berbahaya, dan bahan berbahaya
b. Menyediakan MSDS untuk masing-masing bahan berbahaya
c. Menyediakan tempat penyimpanan khusus
d. Memasang rambu berbahaya di tempat penyimpanan bahan berbahaya
e. Membuat SOP sesuai kelompoknya dan MSDS
f. Pelatihan penanganan kontaminasi B3
g. Memantau kejadian kontaminasi B3
h. Mendokumentasikan persyaratan B3 dan labelisasi B3
C. MANAJEMEN EMERGENSI DAN DISASTER PROGRAM
1. Program Keselamatan Kerja
a) Pembinaan dan pengawasan keselamatan/keamanan sarana/prasarana dan peralatan
kesehatan di RS
b) Pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja di RS
c) Pengelolaan, pemeliharaan dan sertifikasi sarana, prasarana dan peralatan RS
d) Pengadaan peralatan K3RS
2. Kewaspadaan Bencana dan Kebakaran
a. Pencegahan dan pengendalian bencana
1) Membuat ketentuan tertulis tentang penanggulangan bencana debu
2) vulkanik dan gempa bumi
3) Melaksanakan evaluasi dan menindaklanjuti upaya pencegahan dan
4) penanggulanagn bencana debu vulkanik dan gempa bumi
5) Membuat dokumentasi dan laporan kegiatan pencegahan dan
6) penanggulanagn bencana debu vulkanik dan gempa bumi
7) Membuat dan evaluasi pedoman tentang penanggulangan dan
8) pencegahan bencana
9) Sosialisasi pedoman
10) Pelatihan simulasi evakuasi
b. Pengamanan bahaya kebakaran
1) Membuat ketentuan tertulis tentang penanggulangan kebakaran dan
2) sosialisasi ke unit-unit
3) Melaksanakan evaluasi dan menindaklanjuti upaya pencegahan dan
4) penanggulanagn kebakaran
5) Membuat dokumentasi dan laporan kegiatan pencegahan dan
6) penanggulanagn kebakaran
7) Membuat dan evaluasi pedoman tentang penanggulangan dan
8) pencegahan kebakaran
9) Memantau tempat-tempat yang potensial menimbulkan bahaya kebakaran
10) Memeriksa APAR dan mengganti refil sesuai dengan jadwalnya
11) Pelatihan penggunaan APAR atau memadamkan api bagi seluruh
12) karyawan RS dan petugas outsourching
13) Sosialisasi memadamkan api bagi pedagang kaki lima disekitar RS
c. Pengamanan bahaya gempa bumi
1) Membuat ketentuan tertulis tentang penanggulangan gempa bumi
2) Membuat buku pedoman tentang penanggulangan bencana gempa bumi
3) dan sosialisasi ke unit-unit
4) Pelatihan penanggulangan gempa bumi
D. PENGAMANAN BAHAYA KEBAKARAN
a. Membuat ketentuan tertulis tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran
b. Pemasangan detektor asap
c. Pemasangan alat komunikasi
d. Melengkapi jumlah APAR sesuai dengan standar
e. Mempersiapkan jalur evakuasi dan rambu-rambunya
f. Pelatihan pemadam kebakaran inhouse maupun exhouse
g. Mengadakan pelatihan evakuasi apabila terjadi kebakaran
h. Mempersiapkan jalur evakuasi
E. PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIS
Program pengembangan dan pemeliharaan fasilitas meliputi :
a. Pemeliharaan peralatan medis
b. Sertifikasi dan kalibrasi alat medis
c. Inventarisir peralatan medis
d. Pemeliharaan gedung dan bangunan
F. PEMELIHARAAN SISTEM UTILITAS
Pengelolaan, pemeliharaan dan sertifikasi sarana, prasarana dan peralatan :
a. Sertifikasi panel listrik, genset, lift, penangkal petir, bejana tekan, radiologi dan peralatan
laboratorium
b. Membuat dan melaporkan program pemeliharaan peralatan medis dan non medis
c. Melengkapi dan mengajukan ijin sarana dan prasarana RS

VI. SASARAN
1. Semua program pelatihan pemadam kebakaran, evakuasi atau inhouse training K3 bisa
terlaksana sesuai dengan jadwal
2. Penggantian semua Refil APAR sesuai dengan jadwal
3. Sarana keamanan pasien (pengaman tempat tidur, penutup aliran listrik/saklar, bel kamar
mandi, pegangan/safety handle) tersedia 100 %
4. Tidak terjadi kontaminasi B3
5. Semua APD tersedia sesuai dengan standar keperluan unit masing-masing dan digunakan
sesuai dengan prosedur
6. Pemeriksaan cuaca kerja sesuai dengan jadwal
7. Program penyehatan lingkungan RS terlaksana sesuai dengan jadwal
8. 100 % alat terkalibrasi/sertifikasi sesuai dengan jadwal
9. Pengelolaan limbah RS sesuai dengan prosedur
10. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi dilaksanakan secara insidentil maupun rutin setiap 6
bulan sekali. Evaluasi kegiatan program K3 dimaksudkan untuk mengetahui pencapaian
sasaran dan dilaporkan kepda Direktur RS.

VII. ANGGARAN
Anggaran kegiatan berasal dari APB RS, sesuai dengan anggaran dari masing-masing unit

VIII. JADWAL KEGIATAN


Jadwal kegiatan terlampir

IX. PENUTUP
Program kegiatan K3 ini diharapkan dapat dilaksanakan sebagai wujud dari keinginan RS
untuk mentaati perundangan yang berlaku, sehingga dapat tercipta suasana kerja yang sehat, aman,
nyaman dan selamat bagi seluruh petugas rumah sakit, pasien/pengunjung dan masyarakat sekitar.

Anda mungkin juga menyukai