Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN

TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PUSKESMAS SUKOREJO II


TAHUN 2022

A. Pendahuluan

Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh pekerjaan. Untuk itu, pengelola tempat kerja wajib melakukan segala
bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, penanganan penyakit, dan pemulihan kesehatan pada pekerja.
Fasyankes sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan salah satu tempat
kerja yang memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja baik pada
SDM Fasyankes, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat
di sekitar lingkungan Fasyankes. Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan
kerja di Fasyankes meliputi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikososial,
dan bahaya kecelakaan kerja. Potensi bahaya biologi penularan penyakit
seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, parasit merupakan risiko kesehatan kerja
yang paling tinggi pada Fasyankes yang dapat menimbulkan penyakit akibat
kerja. Selain itu adanya penggunaan berbagai alat kesehatan dan teknologi di
Fasyankes serta kondisi sarana dan prasarana yang tidak memenuhi standar
keselamatan akan menimbulkan risiko kecelakaan kerja dari yang ringan hingga
fatal.

B. Latar Belakang
WHO pada tahun 2000 mencatat kasus infeksi akibat tertusuk jarum suntik
yang terkontaminasi virus diperkirakan mengakibatkan Hepatitis B sebesar 32%,
Hepatitis C sebesar 40%, dan HIV sebesar 5% dari seluruh infeksi baru.
Panamerican Health Organization tahun 2017 memperkirakan 8-12% SDM
Fasyankes sensitif terhadap sarung tangan latex.
Di Indonesia berdasarkan data Direktorat Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan tahun 1987-2016 terdapat
178 petugas medis yang terkena HIV AIDS. Penelitian yang dilakukan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan pada
tahun 1998 menunjukkan bahwa 85% suntikan imunisasi yang dilakukan oleh
petugas kesehatan ternyata tidak aman (satu jarum dipakai berulang) dan 95%
petugas kesehatan mencoba ketajaman jarum dengan ujung jari. Selain itu dari
hasil penelitian Start dengan Quick Investigation of Quality yang melibatkan 136
Fasyankes dan 108 diantaranya adalah Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas), menunjukkan bahwa hampir semua petugas Puskesmas belum
memahami dan mengetahui tentang kewaspadaan standar.
Hasil penelitian lain di wilayah Jakarta Timur yang dilakukan oleh Sri Hudoyo
(2004) menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan petugas menerapkan setiap
prosedur tahapan kewasdapaan standar dengan benar hanya 18.3%, dengan
status vaksinasi Hepatitis B pada petugas Puskesmas masih rendah yaitu
12,5%, dan riwayat pernah tertusuk jarum bekas yaitu 84,2%.
Kasus terjadinya kecelakaan kerja yang fatal pada Fasyankes pernah beberapa
kali terjadi seperti kasus tersengat listrik, kebakaran, terjadinya banjir, bangunan
runtuh akibat gempa bumi dan kematian petugas kesehatan karena keracunan
gas CO di Fasyankes.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, perlu dilakukan peningkatan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja di Fasyankes. Selain itu berdasarkan
peraturan perundang-undangan terdapat hak bagi setiap orang untuk
mendapatkan perlindungan atas risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja, demikian juga bagi SDM Fasyankes, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan Fasyankes.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan Puskesmas secara
berkelanjutan dan berkesinambungan guna mendukung pelaksanaan
program puskesmas dalam hal keselamatan dan Kesehatan kerja (K3).

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu pelayanan K3 melalui penyusunan program dan
kegiatan kerja.
b. Menyusun dan merencanakan anggaran K3 melalui penyusunan program
kerja dan kegiatan.
c. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab Tim K3 melalui
pelaksanaan dan pengunaan anggaran.
d. Menciptakan Fasyankes yang sehat, aman, dan nyaman bagi SDM
Fasyankes, pasien, pengunjung, maupun lingkungan Fasyankes melalui
penyelenggaraan K3 secara optimal, efektif, efisien dan
berkesinambungan, sehingga proses pelayanan berjalan baik dan
lancar.

D. Program Kerja
1. Kegiatan Pokok
a. Pengelolaan Kesehatan kerja pegawai
b. Manajemen keselamatan dan keamanan
c. Manajemen iventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3
d. Manajemen tanggap darurat bencana
e. Pengelolaan sistem utilitas
f. Pengelolan ketersediaan alat Kesehatan
g. Pencegahan dan penangulangan kebakaran
h. Pendidikan dan pelatihan

2. Rincian Kegiatan
a. Pengelolaan Kesehatan kerja pegawai
1) Identifikasi risiko paparan infeksi
2) Pemeriksaan Kesehatan berkala
3) Pelaporan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
b. Manajemen keselamatan dan keamanan
1) Melakukan assessment risiko secara komprehensif & proaktif untuk
mengindentifikasi bangunan, ruangan/area, peralatan, perabotan &
fasilitas lainnya yang berpotensi menimbulkan cedera.
2) Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala & terdokumentasi.
3) Menyediakan anggaran untuk melakukan perbaikan.
4) Melakukan assessment risiko pra konstruksi (Pra Construction Risk
Asessment/PCRA) setiap ada konstruksi, renovasi atau penghancuran
bangunan/demolisasi.
5) Merencanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang aman,
untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera, mengurangi
bahaya dan risiko serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien,
keluarga,staff dan pengunjung.
6) Penggunaan kartu identitas seluruh staff puskesmas dan semua
individu yang bekerja di puskesmas pada pasien rawat inap, penunggu
pasien, pengunjung (termasuk tamu) yang memasuki area terbatas
(restricted area) sehingga menciptakan lingkungan yang aman.
7) Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan, atau
pengrusakan barang milik pribadi.
8) Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan perundang-undangan
9) Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko keselamatan dan
keamanan
c. Manajemen iventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan
B3
1) Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan
perundang-undangan
2) Pengelolaan penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan
peraturan Perundang-undangan
3) Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan perundang-undangan
4) Ssitem pendokumentasian dan perijinan B3 sesuai peraturan dan
perundang-undangan
5) Penangganan tumpahan dan paparan B3 sesuai dengan ketentuan
peraturan dan perundangan-undangan
6) Ssitem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau
paparan sesuai ketentuan atau peraturan perundang-undangan
7) Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan perundang-
undangan
8) Penggunaan APD sesuai peraturan perundang-undangan
d. Manajemen tanggap darurat bencana
1) Identifikasi risiko bencana internal & eksternal
2) Penyusunan Hazard Vulnelerality Asessment (HVA)
3) Pembentukan Tim tanggap/penanggulangan bencana
4) Penyusunan dokumen disasterplan
5) Edukasi & simulasi penanggulangan bencana
e. Pengelolaan sistem utilitas
1) Identifikasi sistem utilitas utama dan penting lainnya beserta komponen
penting
2) Identifikasi area berisiko kegagalan listrik & air
3) Pemeriksaan kualitas air
4) Pemeliharaan sistem utilitas
f. Pengelolan ketersediaan alat Kesehatan
1) Iventarisasi alat Kesehatan melalui ASPAK
2) Inspeksi dan pengujian terhadap alat kesehatan secara periodik
3) Pemeliharaan dan kalibrasi alat Kesehatan secara periodik
g. Pencegahan dan penangulangan kebakaran
1) Identifikasi risiko kebakaran
2) Inspeksi, pegujian, pemeliharaan sistem proteksi & penanggulangan
kebakaran
3) Penyediaan sarana & prasarana jalur evakuasi
4) Edukasi & simulasi proteksi & evakuasi
5) Kebijakan larangan merokok
h. Pendidikan dan pelatihan
1) Penyusunan program diklat K3
2) Pelaksanaan program diklat K3
3) Evaluasi dan tindaklanjut perbaikan program diklat bagi petugas

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Dalam menjalankan kegiatan kita lakukan dengan cara pengajuan program
kegiatan melalui :
1. TUMAN (TOR, Undangan, Materi, Absensi, Notulen,Sertifikat)
Kegiatan yang sifatnya pelatihan dan simulasi dilaksankaan dengan
pembuatan surat permohonan yang dilengkapi dengan TOR (Term Of
Referens) kepada pihak manajemen dengan menyertakan anggaran kerja
yang ada, dimana dapat kita lakukan secara mandiri atau bersama unit kerja
yang bertanggung jawab dalam tugas pokok dan fungsinya dalam
kelembagaan maupun melalui pihak eksternal yang lebih kompeten dalam
menjalankan kegiatan yang diajukan.
2. UMAN (Undangan,Materi,Absensi, dan Notulensi)
Kegiatan yang sifatnya pelaporan atau evaluasi dengan cara pertemuan
bersama dalam pembahasan sesuatu yang dituangkan dalam sebuah
kesepakatan untuk direkomendasikan kepada pihak manejemen sebagai
rencana tindaklanjut.
3. INSPEKSI/TINJAUAN LAPANGAN
Kegiatan yang sifatnya untuk membandingkan atau melihat kondisi
dilapangan dengan cara melaksanakan kegiatan melalui survey atau
pengamatan dilapangan serta wawancara dengan staf menggunakan
instrumen yang ada, kemudian kita dokumentasikan untuk dilaporkan kepada
pihak manajemen sebagai bahan rekomendasi untuk perbaikan.
4. WAWANCARA
Suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua
orang atau lebih, baik secara langsung maupun secara tidak langsung atau
wawancara jarak jauh, guna menilai kemapuan dan pemahaman staff dalam
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
5. SIMULASI
Proses perancangan model dari sistem nyata yang dilanjutkan dengan
pelaksanaan eksperimen terhadap model untuk mempelajari perilaku system
atau evaluasi strategi pada seluruh staff untuk melihat kemampuan dan
pemahaman peran mereka dalam suatu keadaan / kondisi tertentu terkait
keselamatan dan kesehatan kerja.
6. PELATIHAN
Kegiatan belajar dan praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara
berulang-ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan
(continuously and never end) manusia, dan fitrahnya untuk memberikan
tambahan pengetahuan kepada seluruh staff rumah sakit dalam keselamatan
dan kesehatan kerja.
7. UJI COBA
Percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu (ketulenan, kecakapan,
ketahanan, dan sebagainya) suatu mesin atau isntalasi guna dalam jangka
waktu tertentu secara periodik.
F. Sasaran Kegiatan
1. Pengelolaan Kesehatan kerja pegawai

No Indikator Kinerja Target


1 Identifikasi risiko paparan infeksi 100 %
2 Pemeriksaan Kesehatan berkala 80 %
3 Pelaporan kecelakaan dan penyakit akibat kerja 100 %

2. Manajemen keselamatan dan keamanan

No Indikator Kinerja Target


1 Tersusunya daftar risiko keamanan dan keselamatan 100 %
2 Tersusunnya ceklist pemeriksaan fasilitas 100 %
3 Terlaksananya inspeksi fasilitas Puskesmas melalui ceklist 100 %
secara berkala 3 bulanan.
4 Terwujudnya laporan hasil pemeriksaan fasilitas 100 %
5 Terwujudnya denah lokasi CCTV 100 %
6 Tersusunnya anggaran perbaikan & assesment risiko pra 100 %
konstruksi dalam rencana kerja
7 Tersusunnya PCRA pada setiap pembangunan/renovasi bersama 100 %
Tim
8 Pelaksanaan inspeksi kepatuhan kontraktor 100 %
9 Tersusunnya laporan hasil penyusunan PCRA dan inspeksi 100 %
kepatuhan kontraktor selama pembangunan/renovasi/demolition
10 Inspeksi kepatuhan penggunaan kartu identitas pada staff, 100 %
pengunjung, penunggu dan pihak ketiga.
11 Tersusunnya laporan kepatuhan penggunaan kartu identitas bagi 100 %
seluruh penghuni Puskesmas.

3. Manajemen iventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3

No Indikator Kinerja Target


1 Tersusunnya data iventaris,jumlah dan lokasi bahan dan limbah 100 %
di Puskesmas sesuai peraturan
2 Tersusunnya logbook daftar bahan, MSDS, dan tatacara 100 %
penyimpanannya pada setiap unit yang mengelola bahan B3.
3 Terlaksananya inspeksi pengelolaan bahan dan limbah dengan 100 %
ceklist 3 bulanan
4 Pelabelan B3 100 %
5 Simulasi prosedur dan peralatan penangganan 100 %
tumpahan/paparan B3
6 Penyediaan APD 100 %
7 Tersusunnya laporan hasil simulasi dan inspeksi B3 serta 100 %
kejadian paparan/Tumpahan.
8 Pendokumentasian perijinan pengelolaan limbah 100 %

4. Manajemen tanggap darurat bencana

No Indikator Kinerja Target


1 Melakukan penyusunan jenis, kemungkinan terjadi & 100 %
konsekuensi bahaya, ancaman dan kejadian menggunakan
metode HVA

2 Pembentukan Tim tanggap darurat bencana 100 %

3 Penyusunan dokumen tanggap darurat bencana 100 %

4 Sosialisasi pedoman manajemen bencana 100 %

5 Penyediaan peralatan disaster 75 %

6 Melaksanakan Simulasi bencana 100 %

7 Pemasangan Sign/rambu dan peta area berisiko bencana 100 %


5. Pengelolaan sistem utilitas

No Indikator Kinerja Target


1 Tersusunnya daftar iventaris sistem utilitas dan lokasinya 100 %

2 Terwujudnya peta lokasi sistem utilitas 100 %

3 Tersusunnya laporan hasil pemeriksaan, uji dan pemeliharaan 100 %


sistem utility

4 Pemasangan label pada tuas-tuas sistem utility 100 %

5 Tersusunnya program sistem utility 100 %

6 Pemeriksaan laborat air dan limbah secara berkala 100 %

7 Pengujian beban listrik dan air secara berkala 5-6 bulan sekali 100 %

8 Simulasi sistem utiliti setahun sekali 100 %

6. Pengelolan ketersediaan alat Kesehatan

No Indikator Kinerja Target


1 Tersusunnya up date daftar iventaris peralatan medik dalam 100 %
ASPAK
2 Tersusunnya daftar resiko peralatan medik, lokasi dan upaya 100 %
pengendaliannya
3 Pelaksanaan inspeksi dan pengujian peralatan medik 100 %
4 Terlaksanya inspeksi peralatan medik menggunakan ceklist 100 %
5 Pelaksanaan kalibrasi minimal 1 tahun sekali 100 %
6 Tersusunnya pelaporan insiden peralatan medik 100 %
7. Pencegahan dan penangulangan kebakaran

No Indikator Kinerja Target


1 Pelaksanaan asesmen risiko kebakaran/fire safety risk 100 %
assessment (FSRA)
2 Inspeksi peralatan proteksi kebakaran 100 %
3 Telusur lapangan fasilitas jalur evakuasi dgn ceklist 100 %
4 Pelaksanaan uji coba sistem proteksi kebakaran 100 %
5 Pemantauan dan evaluasi kemampuan staff dalam 100 %
penanggulangan kebakaran menggunkan daftar tilik
6 Tersusunnya daftar peralatan proteksi kebakaran 100 %
7 Inspeksi kebijakan larangan merokok 100 %
8 Tersusunnya laporan evaluasi kebijakan larangan merokok 100 %

8. Pendidikan dan pelatihan

No Indikator Kinerja Target


1 Edukasi dan pelatihan kepada staff, pengunjung, suplier, pekerja 100 %
kontrak dan lain-lain dalam mengidentifikasi dan mengurangi
risiko serta melindungi orang lain dan diri mereka sendiri untuk
menjamin fasilitas yang aman dan terlindung setahun sekali

2 Pelatihan prosedur pelaporan tentang risiko potensial, pelaporan 100 %


insiden dan kecelakaan setahun sekali.
3 Pelatihan menjalankan atau memelihara peralatan medis 100 %

4 Pelatihan prosedur penanganan B3, paparan & tumpahan B3 100 %


setahun sekali

5 Pelatihan pananggulangan kebakaran 100 %

6 Pelatihan pemeliharaan sistem utilitas 100 %


7 Simulasi kebakaran 100 %

8 Simulasi tanggap darurat bencana 100 %

9 Pelaksanaan pertemuan dan pelaporan hasil pelatihan 100 %

G. Skedule ( Jadwal ) Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksanaan kegiatan terlampir dalam program ini.
Biaya yang timbul dari program manajemen Puskesmas sepenuhnya ditanggung
oleh anggaran biaya dan belanja yang tertuang dalam RKA tahunan bersama
unit kerja terkait atau mandiri.
No Kegiatan Jadwal Anggaran
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Identifikasi risiko paparan infeksi √
2 Pemeriksaan Kesehatan berkala √
3 Perlindungan kekerasan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 Pelaporan kecelakaan dan penyakit √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


akibat kerja

5 Tersusunya daftar risiko keamanan √


dan keselamatan

6 Tersusunnya ceklist pemeriksaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


fasilitas

7 Terlaksananya inspeksi fasilitas √ √ √ √


puskesmas melalui ceklist secara
berkala 3 bulanan.

8 Terwujudnya laporan hasil


pemeriksaan fasilitas

9 Terwujudnya denah lokasi CCTV √

13 Tersusunnya laporan hasil


penyusunan PCRA dan inspeksi
kepatuhan kontraktor selama
pembangunan/renovasi/demolition
14 Inspeksi kepatuhan penggunaan kartu √
identitas pada staff, pengunjung,
penunggu dan pihak ketiga.
15 Tersusunnya laporan kepatuhan √
penggunaan kartu identitas bagi
seluruh penghuni Puskesmas.
16 Tersusunnya data iventaris,jumlah √
dan lokasi bahan dan limbah di
Puskesmas sesuai peraturan
17 Tersusunnya logbook daftar bahan,
MSDS, dan tata cara
penyimpanannya pada setiap unit
yang mengelola bahan B3.
18 Terlaksananya inspeksi pengelolaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bahan dan limbah dengan ceklist 3
bulanan
19 Pelabelan B3
20 Simulasi prosedur dan peralatan
penangganan tumpahan/paparan B3
21 Penyediaan APD
22 Tersusunnya laporan hasil simulasi
dan inspeksi B3 serta kejadian
paparan/Tumpahan.
23 Pendokumentasian perijinan
pengelolaan limbah
24 Melakukan penyusunan jenis,
kemungkinan terjadi & konsekuensi
bahaya, ancaman dan kejadian
menggunakan metode HVA
25 Pembentukan Tim tanggap darurat
bencana
26 Penyusunan dokumen tanggap
darurat bencana
27 Sosialisasi pedoman manajemen
bencana
28 Penyediaan peralatan disaster
29 Melaksanakan Simulasi bencana
30 Pemasangan Sign/rambu dan peta
area berisiko bencana
31 Tersusunnya daftar iventaris sistem
utilitas dan lokasinya

32 Terwujudnya peta lokasi sistem


utilitas
33 Tersusunnya laporan hasil
pemeriksaan, uji dan pemeliharaan
sistem utility
34 Pemasangan label pada tuas-tuas √
sistem utility
35 Tersusunnya program sistem utility

36 Pemeriksaan laborat air dan limbah √ √


secara berkala

37 Pengujian beban listrik dan air secara √ √


berkala 5-6 bulan sekali

38 Simulasi sistem utiliti setahun sekali

39 Tersusunnya up date daftar iventaris


peralatan medik dalam ASPAK

40 Tersusunnya daftar resiko peralatan


medik, lokasi dan upaya
pengendaliannya

41 Pelaksanaan inspeksi dan pengujian


peralatan medik

42 Terlaksanya inspeksi peralatan medik


menggunakan ceklist
44 Pelaksanaan kalibrasi minimal 1
tahun sekali.
45 Tersusunnya pelaporan insiden
peralatan medik
46 Pelaksanaan asesmen risiko
kebakaran/fire safety risk assessment
(FSRA)
47 Inspeksi peralatan proteksi kebakaran
48 Telusur lapangan fasilitas jalur
evakuasi dgn ceklist
49 Pelaksanaan uji coba sistem proteksi
kebakaran
50 Pemantauan dan evaluasi
kemampuan staff dalam
penanggulangan kebakaran
menggunkan daftar tilik
51 Tersusunnya daftar peralatan proteksi √
kebakaran

52 Inspeksi kebijakan larangan merokok √ √ √ √ √ √ √ √ √

53 Tersusunnya laporan evaluasi √ √ √ √ √ √ √ √


kebijakan larangan merokok

54 Edukasi dan pelatihan kepada staff,


pengunjung, suplier, pekerja kontrak
dan lain-lain dalam mengidentifikasi
dan mengurangi risiko serta
melindungi orang lain dan diri mereka
sendiri untuk menjamin fasilitas yang
aman dan terlindung setahun sekali

55 Pelatihan prosedur pelaporan tentang


risiko potensial, pelaporan insiden
dan kecelakaan setahun sekali.

56 Pelatihan menjalankan atau


memelihara peralatan medis
57 Pelatihan prosedur penanganan B3,
paparan & tumpahan B3 setahun
sekali

58 Pelatihan pananggulangan kebakaran

59 Pelatihan pemeliharaan sistem utilitas

60 Simulasi kebakaran

61 Simulasi tanggap darurat bencana

62 Pelaksanaan pertemuan dan


pelaporan hasil pelatihan
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya kita lakukan setiap kali kita
ajukan suatu program kegiatan melalui permohonan atau TOR (Term Of Refrens)
kepada pihak manajemen sebagai wujud pertanggung jawaban pelaksanaan
kegiatan yang telah dilakukan yang meliputi jumlah peserta, target atau harapan
yang ingin dicapai, keuangan, dan waktu pelaksanaan serta kendala dihadapi.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan dilakukan setiap habis pelaksanaan kegiatan dan direkap setiap
bulannya.
2. Pembuatan laporan kerja dan capaian program kerja ke manajemen setiap tiga
bulan dan tahunan.
3. Pembuatan rekomendasi atau rencana perbaikan program kerja K3.
4. Pelaporan kerja pada pertemuan rapat kerja manajemen serta penyusunan
anggaran kerja tahunan.

J. Penutup
Demikian Program kerja Tim K3 Puskesmas yang dapat kami sampaikan, semoga
dapat meningkatkan program keselamatan bagi pekerja, pasien dan pengunjung,
guna meningkatkan kualitas layanan yang aman dan prima.

Anda mungkin juga menyukai