Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM KERJA

TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UPT PUSKESMAS MANDAH


TAHUN 20ll2023

1. Pendahuluan
Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas
dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Untuk itu,
pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, penanganan penyakit, dan pemulihan
kesehatan pada pekerja.
Fasyankes sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan salah satu tempat kerja yang
memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja baik pada SDM Fasyankes,
pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan
Fasyankes. Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja di Fasyankes meliputi bahaya
fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikososial, dan bahaya kecelakaan kerja. Potensi bahaya
biologi penularan penyakit seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, parasit merupakan risiko
kesehatan kerja yang paling tinggi pada Fasyankes yang dapat menimbulkan penyakit
akibat kerja. Selain itu adanya penggunaan berbagai alat kesehatan dan teknologi di
Fasyankes serta kondisi sarana dan prasarana yang tidak memenuhi standar keselamatan
akan menimbulkan risiko kecelakaan kerja dari yang ringan hingga fatal.

2. Latar Belakang
WHO pada tahun 2000 mencatat kasus infeksi akibat tertusuk jarum suntik yang
terkontaminasi virus diperkirakan mengakibatkan Hepatitis B sebesar 32%, Hepatitis C
sebesar 40%, dan HIV sebesar 5% dari seluruh infeksi baru. Panamerican Health
Organization tahun 2017 memperkirakan 8-12% SDM Fasyankes sensitif terhadap sarung
tangan latex.
Di Indonesia berdasarkan data Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Langsung Kementerian Kesehatan tahun 1987-2016 terdapat 178 petugas medis yang
terkena HIV AIDS. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan pada tahun 1998 menunjukkan bahwa 85% suntikan
imunisasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan ternyata tidak aman (satu jarum dipakai
berulang) dan 95% petugas kesehatan mencoba ketajaman jarum dengan ujung jari. Selain
itu dari hasil penelitian Start dengan Quick Investigation of Quality yang melibatkan 136
Fasyankes dan
108 diantaranya adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), menunjukkan bahwa
hampir semua petugas Puskesmas belum memahami dan mengetahui tentang kewaspadaan
standar.
Hasil penelitian lain di wilayah Jakarta Timur yang dilakukan oleh Sri Hudoyo (2004)
menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan petugas menerapkan setiap prosedur tahapan
kewasdapaan standar dengan benar hanya 18.3%, dengan status vaksinasi Hepatitis B pada
petugas Puskesmas masih rendah yaitu 12,5%, dan riwayat pernah tertusuk jarum bekas
yaitu 84,2%.
Kasus terjadinya kecelakaan kerja yang fatal pada Fasyankes pernah beberapa kali terjadi
seperti kasus tersengat listrik, kebakaran, terjadinya banjir, bangunan runtuh akibat gempa
bumi dan kematian petugas kesehatan karena keracunan gas CO di Fasyankes.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, perlu dilakukan peningkatan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja di Fasyankes. Selain itu berdasarkan peraturan perundang-undangan
terdapat hak bagi setiap orang untuk mendapatkan perlindungan atas risiko terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, demikian juga bagi SDM Fasyankes, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan Fasyankes.

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan Puskesmas secara berkelanjutan dan
berkesinambungan guna mendukung pelaksanaan program puskesmas dalam hal
keselamatan dan Kesehatan kerja (K3).

b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan mutu pelayanan K3 melalui penyusunan program dan kegiatan kerja.
2) Menyusun dan merencanakan anggaran K3 melalui penyusunan program kerja dan
kegiatan.
3) Memberikan kewenangan dan tanggung jawab Tim K3 melalui pelaksanaan dan
pengunaan anggaran.
4) Menciptakan Fasyankes yang sehat, aman, dan nyaman bagi SDM Fasyankes,
pasien, pengunjung, maupun lingkungan Fasyankes melalui penyelenggaraan K3
secara optimal, efektif, efisien dan berkesinambungan, sehingga proses pelayanan
berjalan baik dan lancar.

4. Program Kerja
a. Kegiatan Pokok
1) Pengelolaan Kesehatan kerja pegawai
2) Manajemen keselamatan dan keamanan
3) Manajemen iventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3
4) Manajemen tanggap darurat bencana
5) Pengelolaan sistem utilitas
6) Pengelolan ketersediaan alat Kesehatan
7) Pencegahan dan penangulangan kebakaran
8) Pendidikan dan pelatihan

b. Rincian Kegiatan
1) Pengelolaan Kesehatan kerja pegawai
a) Identifikasi risiko paparan infeksi
b) Pemeriksaan Kesehatan berkala
c) Perlindungan kekerasan
d) Pelaporan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
2) Manajemen keselamatan dan keamanan
a) Melakukan assessment risiko secara komprehensif & proaktif untuk
mengindentifikasi bangunan, ruangan/area,peralatan, perabotan & fasilitas lainnya
yang berpotensi menimbulkan cedera
b) Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala & terdokumentasi
c) Menyediakan anggaran untuk melakukan perbaikan
d) Melakukan assessment risiko pra konstruksi (Pra Construction Risk
Asessment/PCRA) setiap ada konstruksi, renovasi atau penghancuran
bangunan/demolisasi.
e) Merencanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang aman, untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan cedera, mengurangi bahaya dan risiko serta
mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga,staff dan pengunjung.
f) Penggunaan kartu identitas seluruh staff puskesmas dan semua individu yang
bekerja di puskesmas pada pasien rawat inap, penunggu pasien, pengunjung
(termasuk tamu) yang memasuki area terbatas (restricted area) sehingga
menciptakan lingkungan yang aman.
g) Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan, atau pengrusakan
barang milik pribadi.
h) Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan perundang-undangan
i) Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko keselamatan dan keamanan
3) Manajemen iventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3
a) Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan perundang-
undangan
b) Pengelolaan penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan peraturan
Perundang-undangan
c) Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan perundang-undangan
d) Ssitem pendokumentasian dan perijinan B3 sesuai peraturan dan perundang-
undangan
e) Penangganan tumpahan dan paparan B3 sesuai dengan ketentuan peraturan dan
perundangan-undangan
f) Ssitem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau paparan sesuai
ketentuan atau peraturan perundang-undangan
g) Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan perundang-undangan
h) Penggunaan APD sesuai peraturan perundang-undangan
4) Manajemen tanggap darurat bencana
a) Identifikasi risiko bencana internal & eksternal
b) Penyusunan Hazard Vulnelerality Asessment (HVA)
c) Pembentukan Tim tanggap/penanggulangan bencana
d) Penyusunan dokumen disasterplan
e) Edukasi & simulasi penanggulangan bencana
5) Pengelolaan sistem utilitas
a) Identifikasi sistem utilitas utama dan penting lainnya beserta komponen penting
b) Identifikasi area berisiko kegagalan listrik & air
c) Pemeriksaan kualitas air
d) Pemeliharaan sistem utilitas
6) Pengelolan ketersediaan alat Kesehatan
a) Iventarisasi alat Kesehatan melalui ASPAK
b) Inspeksi dan pengujian terhadap alat kesehatan secara periodic
c) Pemeliharaan dan kalibrasi alat Kesehatan secara periodik
7) Pencegahan dan penangulangan kebakaran
a) Identifikasi risiko kebakaran
b) Inspeksi, pegujian, pemeliharaan sistem proteksi & penanggulangan kebakaran
c) Penyediaan sarana & prasarana jalur evakuasi
d) Edukasi & simulasi proteksi & evakuasi
e) Kebijakan larangan merokok
8) Pendidikan dan pelatihan
a) Penyusunan program diklat K3
b) Pelaksanaan program diklat K3
c) Evaluasi dan tindaklanjut perbaikan program diklat bagi petugas

5. Cara Melaksanakan Kegiatan


Dalam menjalankan kegiatan kita lakukan dengan cara pengajuan program kegiatan melalui
:
1. TUMAN (TOR, Undangan, Materi, Absensi, Notulen,Sertifikat)
Kegiatan yang sifatnya pelatihan dan simulasi dilaksankaan dengan pembuatan surat
permohonan yang dilengkapi dengan TOR (Term Of Referens) kepada pihak manajemen
dengan menyertakan anggaran kerja yang ada, dimana dapat kita lakukan secara mandiri
atau bersama unit kerja yang bertanggung jawab dalam tugas pokok dan fungsinya
dalam kelembagaan maupun melalui pihak eksternal yang lebih kompeten dalam
menjalankan kegiatan yang diajukan.
2. UMAN (Undangan,Materi,Absensi, dan Notulensi)
Kegiatan yang sifatnya pelaporan atau evaluasi dengan cara pertemuan bersama dalam
pembahasan sesuatu yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan untuk direkomendasikan
kepada pihak manejemen sebagai rencana tindaklanjut.
3. INSPEKSI/TINJAUAN LAPANGAN
Kegiatan yang sifatnya untuk membandingkan atau melihat kondisi dilapangan dengan
cara melaksanakan kegiatan melalui survey atau pengamatan dilapangan serta wawancara
dengan staf menggunakan instrumen yang ada, kemudian kita dokumentasikan untuk
dilaporkan kepada pihak manajemen sebagai bahan rekomendasi untuk perbaikan.
4. WAWANCARA
Suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau
lebih, baik secara langsung maupun secara tidak langsung atau wawancara jarak jauh,
guna menilai kemapuan dan pemahaman staff dalam pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja.
5. SIMULASI
Proses perancangan model dari sistem nyata yang dilanjutkan dengan pelaksanaan
eksperimen terhadap model untuk mempelajari perilaku system atau evaluasi strategi
pada seluruh staff untuk melihat kemampuan dan pemahaman peran mereka dalam suatu
keadaan / kondisi tertentu terkait keselamatan dan kesehatan kerja.
6. PELATIHAN
Kegiatan belajar dan praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-ulang
dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan (continuously and never end)
manusia, dan fitrahnya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada seluruh staff
rumah sakit dalam keselamatan dan kesehatan kerja.
7. UJI COBA
Percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu (ketulenan, kecakapan, ketahanan, dan
sebagainya) suatu mesin atau isntalasi guna dalam jangka waktu tertentu secara periodik.

6. Sasaran Kegiatan
1) Pengelolaan Kesehatan kerja pegawai
No Indikator Kinerja Target
1 Identifikasi risiko paparan infeksi 100 %
2 Pemeriksaan Kesehatan berkala 80 %
3 Perlindungan kekerasan 100 %
4 Pelaporan kecelakaan dan penyakit akibat kerja 100 %

2) Manajemen keselamatan dan keamanan


No Indikator Kinerja Target
1 Tersusunya daftar risiko keamanan dan keselamatan 100 %
2 Tersusunnya ceklist pemeriksaan fasilitas 100 %
3 Terlaksananya inspeksi fasilitas rumah sakit melalui ceklist secara 100 %
berkala 3 bulanan.
4 Terwujudnya laporan hasil pemeriksaan fasilitas 100 %
5 Terwujudnya denah lokasi CCTV 100 %
6 Tersusunnya anggaran perbaikan & assesment risiko pra konstruksi 100 %
dalam rencana kerja
7 Tersusunnya PCRA pada setiap pembangunan/renovasi bersama Tim 100 %
8 Pelaksanaan inspeksi kepatuhan kontraktor 100 %
9 Tersusunnya laporan hasil penyusunan PCRA dan inspeksi kepatuhan 100 %
kontraktor selama pembangunan/renovasi/demolition
10 Inspeksi kepatuhan penggunaan kartu identitas pada staff, pengunjung, 100 %
penunggu dan pihak ketiga.
11 Tersusunnya laporan kepatuhan penggunaan kartu identitas bagi seluruh 100 %
penghuni rumah sakit.

3) Manajemen iventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3


No Indikator Kinerja Target
1 Tersusunnya data iventaris,jumlah dan lokasi bahan dan limbah di 100 %
rumah sakit sesuai peraturan
2 Tersusunnya logbook daftar bahan, MSDS, dan tatacara 100 %
penyimpanannya pada setiap unit yang mengelola bahan B3.
3 Terlaksananya inspeksi pengelolaan bahan dan limbah dengan ceklist 3 100 %
bulanan
4 Pelabelan B3 100 %
5 Simulasi prosedur dan peralatan penangganan tumpahan/paparan B3 100 %
6 Penyediaan APD 100 %
7 Tersusunnya laporan hasil simulasi dan inspeksi B3 serta kejadian 100 %
paparan/Tumpahan.
8 Pendokumentasian perijinan pengelolaan limbah 100 %

4) Manajemen tanggap darurat bencana


No Indikator Kinerja Target
1 Melakukan penyusunan jenis, kemungkinan terjadi & konsekuensi 100 %
bahaya, ancaman dan kejadian menggunakan metode HVA

2 Pembentukan Tim tanggap darurat bencana 100 %

3 Penyusunan dokumen tanggap darurat bencana 100 %

4 Sosialisasi pedoman manajemen bencana 100 %

5 Penyediaan peralatan disaster 75 %

6 Melaksanakan Simulasi bencana 100 %

7 Pemasangan Sign/rambu dan peta area berisiko bencana 100 %


5) Pengelolaan sistem utilitas
No Indikator Kinerja Target
1 Tersusunnya daftar iventaris sistem utilitas dan lokasinya 100 %

2 Terwujudnya peta lokasi sistem utilitas 100 %

3 Tersusunnya laporan hasil pemeriksaan, uji dan pemeliharaan sistem 100 %


utility

4 Pemasangan label pada tuas-tuas sistem utility 100 %

5 Tersusunnya program sistem utility 100 %

6 Pemeriksaan laborat air dan limbah secara berkala 100 %

7 Pengujian beban listrik dan air secara berkala 5-6 bulan sekali 100 %

8 Simulasi sistem utiliti setahun sekali 100 %

6) Pengelolan ketersediaan alat Kesehatan


No Indikator Kinerja Target
1 Tersusunnya up date daftar iventaris peralatan medik dalam ASPAK 100 %
2 Tersusunnya daftar resiko peralatan medik, lokasi dan upaya 100 %
pengendaliannya
3 Pelaksanaan inspeksi dan pengujian peralatan medik 100 %
4 Terlaksanya inspeksi peralatan medik menggunakan ceklist 100 %
5 Pelaksanaan kalibrasi minimal 1 tahun sekali 100 %
6 Tersusunnya pelaporan insiden peralatan medik 100 %

7) Pencegahan dan penangulangan kebakaran


No Indikator Kinerja Target
1 Pelaksanaan asesmen risiko kebakaran/fire safety risk assessment 100 %
(FSRA)
2 Inspeksi peralatan proteksi kebakaran 100 %
3 Telusur lapangan fasilitas jalur evakuasi dgn ceklist 100 %
4 Pelaksanaan uji coba sistem proteksi kebakaran 100 %
5 Pemantauan dan evaluasi kemampuan staff dalam penanggulangan 100 %
kebakaran menggunkan daftar tilik
6 Tersusunnya daftar peralatan proteksi kebakaran 100 %
7 Inspeksi kebijakan larangan merokok 100 %
8 Tersusunnya laporan evaluasi kebijakan larangan merokok 100 %

8) Pendidikan dan pelatihan

No Indikator Kinerja Target


1 Edukasi dan pelatihan kepada staff, pengunjung, suplier, pekerja kontrak 100 %
dan lain-lain dalam mengidentifikasi dan mengurangi risiko serta
melindungi orang lain dan diri mereka sendiri untuk menjamin fasilitas
yang aman dan terlindung setahun sekali

2 Pelatihan prosedur pelaporan tentang risiko potensial, pelaporan insiden 100 %


dan kecelakaan setahun sekali.
3 Pelatihan menjalankan atau memelihara peralatan medis 100 %

4 Pelatihan prosedur penanganan B3, paparan & tumpahan B3 setahun 100 %


sekali
5 Pelatihan pananggulangan kebakaran 100 %

6 Pelatihan pemeliharaan sistem utilitas 100 %

7 Simulasi kebakaran 100 %

8 Simulasi tanggap darurat bencana 100 %

9 Pelaksanaan pertemuan dan pelaporan hasil pelatihan 100 %

7. Skedjul ( Jadwal ) Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksanaan kegiatan terlampir dalam program ini.
Biaya yang timbul dari program manajemen Komite K3RS sepenuhnya ditanggung oleh
anggaran biaya dan belanja yang tertuang dalam RKA tahunan bersama unit kerja terkait atau
mandiri.
No Kegiatan Jadwal Anggaran
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Identifikasi risiko paparan infeksi
2 Pemeriksaan Kesehatan berkala
3 Perlindungan kekerasan

4 Pelaporan kecelakaan dan penyakit akibat


kerja

5 Tersusunya daftar risiko keamanan dan


keselamatan

6 Tersusunnya ceklist pemeriksaan fasilitas

7 Terlaksananya inspeksi fasilitas rumah sakit


melalui ceklist secara berkala 3 bulanan.

8 Terwujudnya laporan hasil pemeriksaan


fasilitas

9 Terwujudnya denah lokasi CCTV

10 Tersusunnya anggaran perbaikan & assesment


risiko pra konstruksi dalam rencana kerja

11 Tersusunnya PCRA pada setiap


pembangunan/renovasi bersama Tim

12 Pelaksanaan inspeksi kepatuhan kontraktor


13 Tersusunnya laporan hasil penyusunan PCRA
dan inspeksi kepatuhan kontraktor selama
pembangunan/renovasi/demolition
14 Inspeksi kepatuhan penggunaan kartu identitas
pada staff, pengunjung, penunggu dan pihak
ketiga.
15 Tersusunnya laporan kepatuhan penggunaan
kartu identitas bagi seluruh penghuni rumah
sakit.
16 Tersusunnya data iventaris,jumlah dan lokasi
bahan dan limbah di rumah sakit sesuai
peraturan
17 Tersusunnya logbook daftar bahan, MSDS,
dan tatacara penyimpanannya pada setiap unit
yang mengelola bahan B3.
18 Terlaksananya inspeksi pengelolaan bahan
dan limbah dengan ceklist 3 bulanan
19 Pelabelan B3
20 Simulasi prosedur dan peralatan penangganan
tumpahan/paparan B3
21 Penyediaan APD
22 Tersusunnya laporan hasil simulasi dan
inspeksi B3 serta kejadian paparan/Tumpahan.
23 Pendokumentasian perijinan pengelolaan
limbah
24 Melakukan penyusunan jenis, kemungkinan
terjadi & konsekuensi bahaya, ancaman dan
kejadian menggunakan metode HVA
25 Pembentukan Tim tanggap darurat bencana
26 Penyusunan dokumen tanggap darurat
bencana
27 Sosialisasi pedoman manajemen bencana
28 Penyediaan peralatan disaster
29 Melaksanakan Simulasi bencana
30 Pemasangan Sign/rambu dan peta area
berisiko bencana
31 Tersusunnya daftar iventaris sistem utilitas
dan lokasinya

32 Terwujudnya peta lokasi sistem utilitas


33 Tersusunnya laporan hasil pemeriksaan, uji
dan pemeliharaan sistem utility
34 Pemasangan label pada tuas-tuas sistem utility
35 Tersusunnya program sistem utility

36 Pemeriksaan laborat air dan limbah secara


berkala

37 Pengujian beban listrik dan air secara berkala


5-6 bulan sekali

38 Simulasi sistem utiliti setahun sekali

39 Tersusunnya up date daftar iventaris peralatan


medik dalam ASPAK

40 Tersusunnya daftar resiko peralatan medik,


lokasi dan upaya pengendaliannya

41 Pelaksanaan inspeksi dan pengujian peralatan


medik

42 Terlaksanya inspeksi peralatan medik


menggunakan ceklist
44 Pelaksanaan kalibrasi minimal 1 tahun sekali
45 Tersusunnya pelaporan insiden peralatan
medik
46 Pelaksanaan asesmen risiko kebakaran/fire
safety risk assessment (FSRA)
47 Inspeksi peralatan proteksi kebakaran
48 Telusur lapangan fasilitas jalur evakuasi dgn
ceklist
49 Pelaksanaan uji coba sistem proteksi
kebakaran
50 Pemantauan dan evaluasi kemampuan staff
dalam penanggulangan kebakaran
menggunkan daftar tilik
51 Tersusunnya daftar peralatan proteksi
kebakaran

52 Inspeksi kebijakan larangan merokok

53 Tersusunnya laporan evaluasi kebijakan


larangan merokok

54 Edukasi dan pelatihan kepada staff,


pengunjung, suplier, pekerja kontrak dan lain-
lain dalam mengidentifikasi dan mengurangi
risiko serta melindungi orang lain dan diri
mereka sendiri untuk menjamin fasilitas yang
aman dan terlindung setahun sekali

55 Pelatihan prosedur pelaporan tentang risiko


potensial, pelaporan insiden dan kecelakaan
setahun sekali.

56 Pelatihan menjalankan atau memelihara


peralatan medis

57 Pelatihan prosedur penanganan B3, paparan &


tumpahan B3 setahun sekali

58 Pelatihan pananggulangan kebakaran

59 Pelatihan pemeliharaan sistem utilitas

60 Simulasi kebakaran

61 Simulasi tanggap darurat bencana

62 Pelaksanaan pertemuan dan pelaporan hasil


pelatihan
8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya kita lakukan setiap kali kita ajukan suatu
program kegiatan melalui permohonan atau TOR (Term Of Refrens) kepada pihak
manajemen sebagai wujud pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan yang telah
dilakukan yang meliputi jumlah peserta, target atau harapan yang ingin dicapai, keuangan,
dan waktu pelaksanaan serta kendala dihadapi.

9. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


a. Pencatatan dilakukan setiap habis pelaksanaan kegiatan dan direkap setiap bulannya.
b. Pembuatan laporan kerja dan capaian program kerja ke manajemen setiap tiga bulan dan
tahunan.
c. Pembuatan rekomendasi atau rencana perbaikan program kerja K3.
d. Pelaporan kerja pada pertemuan rapat kerja manajemen serta penyusunan anggaran kerja
tahunan.

10. Penutup
Demikian Program kerja Tim K3 Puskesmas yang dapat kami sampaikan, semoga dapat
meningkatkan program keselamatan bagi pekerja, pasien dan pengunjung, guna
meningkatkan kualitas layanan yang aman dan prima.

Khairiah Mandah, Januari 2023


Mengetahui,

………………………….
Penanggung jawab K3

Anda mungkin juga menyukai