Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM KERJA

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


KLINIK PRATAMA SYAFA MEDIKA
TAHUN 2023

1. Pendahuluan

Upaya keselamatan dan kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan. Untuk itu, pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya
keselamatan melalui upaya pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, penanganan
penyakit, dan pemulihan kesehatan pada pekerja.
Kinik sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan salah satu tempat kerja yang
memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja baik pada SDM Fasyankes,
pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan
klinik. Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja di klinik meliputi bahaya fisik,
kimia, biologi, ergonomi, psikososial, dan bahaya kecelakaan kerja. Potensi bahaya
biologi penularan penyakit seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, parasit merupakan
risiko kesehatan kerja yang paling tinggi pada klinik yang dapat menimbulkan penyakit
akibat kerja. Selain itu adanya penggunaan berbagai alat kesehatan dan teknologi di
klinik serta kondisi sarana dan prasarana yang tidak memenuhi standar keselamatan
akan menimbulkan risiko kecelakaan kerja dari yang ringan hingga fatal.

2. Latar Belakang
WHO pada tahun 2000 mencatat kasus infeksi akibat tertusuk jarum suntik yang
terkontaminasi virus diperkirakan mengakibatkan Hepatitis B sebesar 32%, Hepatitis C
sebesar 40%, dan HIV sebesar 5% dari seluruh infeksi baru. Panamerican Health
Organization tahun 2017 memperkirakan 8-12% SDM Fasyankes sensitif terhadap sarung
tangan latex.
Di Indonesia berdasarkan data Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular Langsung Kementerian Kesehatan tahun 1987-2016 terdapat 178 petugas
medis yang terkena HIV AIDS. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan pada tahun 1998 menunjukkan
bahwa 85% suntikan imunisasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan ternyata tidak
aman (satu jarum dipakai berulang) dan 95% petugas kesehatan mencoba ketajaman
jarum dengan ujung jari. Selain itu dari hasil penelitian Start dengan Quick Investigation
of Quality yang melibatkan 136 Fasyankes dan
108 diantaranya adalah fasilitas pelayanan kesehatan primer, menunjukkan bahwa
hampir semua petugas fasyankes belum memahami dan mengetahui tentang
kewaspadaan standar.
Hasil penelitian lain di wilayah Jakarta Timur yang dilakukan oleh Sri Hudoyo (2004)
menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan petugas menerapkan setiap prosedur tahapan
kewasdapaan standar dengan benar hanya 18.3%, dengan status vaksinasi Hepatitis B
pada petugas fasyankes masih rendah yaitu 12,5%, dan riwayat pernah tertusuk jarum
bekas yaitu 84,2%.
Kasus terjadinya kecelakaan kerja yang fatal pada Fasyankes pernah beberapa kali
terjadi seperti kasus tersengat listrik, kebakaran, terjadinya banjir, bangunan runtuh
akibat gempa bumi dan kematian petugas kesehatan karena keracunan gas CO di
Fasyankes.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, perlu dilakukan peningkatan upaya keselamatan
dan kesehatan kerja di klinik. Selain itu berdasarkan peraturan perundang-undangan
terdapat hak bagi setiap orang untuk mendapatkan perlindungan atas risiko terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, demikian juga bagi SDM klinik, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan klinik.

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan klinik secara berkelanjutan dan
berkesinambungan guna mendukung pelaksanaan program klinik dalam hal
manajemen fasilitas dan keselamatan .

b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan mutu pelayanan fasilitas dan keselamatan melalui penyusunan
program dan kegiatan kerja.
2) Menyusun dan merencanakan anggaran program manajemen fasilitas dan
keselamatan melalui penyusunan program kerja dan kegiatan.
3) Memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada tim/penanggung jawab
melalui pelaksanaan dan penggunaan anggaran.
4) Menciptakan klinik yang sehat, aman, dan nyaman bagi SDM klinik, pasien,
pengunjung, maupun lingkungan klinik melalui penyelenggaraan manajemen
fasilitas dan keselamatan secara optimal, efektif, efisien dan berkesinambungan,
sehingga proses pelayanan berjalan baik dan lancar.

4. Program Kerja
a. Kegiatan Pokok
1) Pengelolaan keselamatan dan keamanan
2) Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah B3
3) Penanggulangan bencana
4) Sistem Proteksi Kebakaran
5) Pengelolaan Peralatan Medis
6) Sistem Utilitas
7) Pengelolaan sampah domestic dan air limbah

b. Rincian Kegiatan
1) Pengelolaan keselamatan dan keamanan
a) Melakukan assessment risiko secara komprehensif & proaktif untuk
mengindentifikasi bangunan, ruangan/area,peralatan, perabotan & fasilitas
lainnya yang berpotensi menimbulkan cedera
b) Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala & terdokumentasi
c) Menyediakan anggaran untuk melakukan perbaikan
d) Melakukan assessment risiko pra konstruksi (Pra Construction Risk
Asessment/PCRA) setiap ada konstruksi, renovasi atau penghancuran
bangunan/demolisasi.
e) Merencanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang aman, untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera, mengurangi bahaya dan risiko
serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga,staff dan
pengunjung.
f) Penggunaan kartu identitas seluruh staff klinik dan semua individu yang
bekerja di klinik pada pasien rawat inap, penunggu pasien, pengunjung
(termasuk tamu) yang memasuki area terbatas (restricted area) sehingga
menciptakan lingkungan yang aman.
g) Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan, atau
pengrusakan barang milik pribadi.
h) Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan perundang-undangan
i) Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko keselamatan dan keamanan
2) Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah B3
a) Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan perundang-
undangan
b) Pengelolaan penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan peraturan
Perundang-undangan
c) Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan perundang-undangan
d) Ssitem pendokumentasian dan perijinan B3 sesuai peraturan dan perundang-
undangan
e) Penangganan tumpahan dan paparan B3 sesuai dengan ketentuan peraturan
dan perundangan-undangan
f) Ssitem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau paparan sesuai
ketentuan atau peraturan perundang-undangan
g) Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan perundang-undangan
h) Penggunaan APD sesuai peraturan perundang-undangan
3) Penanggulangan Bencana
a) Identifikasi risiko bencana internal & eksternal
b) Penyusunan Hazard Vulnelerality Asessment (HVA)
c) Pembentukan Tim tanggap/penanggulangan bencana
d) Penyusunan dokumen disasterplan
e) Edukasi & simulasi penanggulangan bencana
4) Sistem Proteksi Kebakaran
a) Identifikasi risiko kebakaran
b) Penyediaan APAR
c) Inspeksi, pegujian, pemeliharaan sistem proteksi & penanggulangan
kebakaran
d) Penyediaan sarana & prasarana jalur evakuasi
e) Edukasi & simulasi proteksi & evakuasi
f) Kebijakan larangan merokok
5) Pengelolan Peralatan Medis
a) Iventarisasi alat Kesehatan
b) Inspeksi dan pengujian terhadap alat kesehatan secara periodik
c) Pemeliharaan dan kalibrasi alat Kesehatan secara periodik
6) Sistem utilitas
a) Identifikasi sistem utilitas utama dan penting lainnya beserta komponen
penting
b) Identifikasi area berisiko kegagalan listrik & air
c) Pemeriksaan kualitas air
d) Pemeliharaan sistem utilitas
7) Pengelolan sampah domestic dan air limbah
d) Pengadaan tempat sampah domestik
e) Pemisahan sampah domestik dengan sampah lainnya
f) Pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan perijinannya

5. Cara Melaksanakan Kegiatan


Dalam menjalankan kegiatan kita lakukan dengan cara pengajuan program kegiatan
melalui :
1. TUMAN (TOR, Undangan, Materi, Absensi, Notulen,Sertifikat)
Kegiatan yang sifatnya pelatihan dan simulasi dilaksankaan dengan pembuatan surat
permohonan yang dilengkapi dengan TOR (Term Of Referens) kepada pihak
manajemen dengan menyertakan anggaran kerja yang ada, dimana dapat kita lakukan
secara mandiri atau bersama unit kerja yang bertanggung jawab dalam tugas pokok
dan fungsinya dalam kelembagaan maupun melalui pihak eksternal yang lebih
kompeten dalam menjalankan kegiatan yang diajukan.
2. UMAN (Undangan,Materi,Absensi, dan Notulensi)
Kegiatan yang sifatnya pelaporan atau evaluasi dengan cara pertemuan bersama
dalam pembahasan sesuatu yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan untuk
direkomendasikan kepada pihak manejemen sebagai rencana tindaklanjut.
3. INSPEKSI/TINJAUAN LAPANGAN
Kegiatan yang sifatnya untuk membandingkan atau melihat kondisi dilapangan
dengan cara melaksanakan kegiatan melalui survey atau pengamatan dilapangan serta
wawancara dengan staf menggunakan instrumen yang ada, kemudian kita
dokumentasikan untuk dilaporkan kepada pihak manajemen sebagai bahan
rekomendasi untuk perbaikan.
4. WAWANCARA
Suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau
lebih, baik secara langsung maupun secara tidak langsung atau wawancara jarak jauh,
guna menilai kemapuan dan pemahaman staff dalam pelaksanaan pengelolaan
fasilitas keselamatan
5. SIMULASI
Proses perancangan model dari sistem nyata yang dilanjutkan dengan pelaksanaan
eksperimen terhadap model untuk mempelajari perilaku system atau evaluasi strategi
pada seluruh staff untuk melihat kemampuan dan pemahaman peran mereka dalam
suatu keadaan / kondisi tertentu terkait manajemen fasilitas dan keselamatan
6. PELATIHAN
Kegiatan belajar dan praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-
ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan (continuously and never
end) manusia, dan fitrahnya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada
seluruh staff klinik dalam pengelolaan fasilitas dan keselamatan
7. UJI COBA
Percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu (ketulenan, kecakapan, ketahanan, dan
sebagainya) suatu mesin atau isntalasi guna dalam jangka waktu tertentu secara
periodik.

6. Sasaran Kegiatan
1) Manajemen keselamatan dan keamanan

No Indikator Kinerja Target


1 Tersusunya daftar risiko keamanan dan keselamatan 100 %
2 Tersusunnya ceklist pemeriksaan fasilitas 100 %
3 Terlaksananya inspeksi fasilitas klinik melalui ceklist secara berkala 3 100 %
bulanan.
4 Terwujudnya laporan hasil pemeriksaan fasilitas 100 %
5 Terwujudnya denah lokasi CCTV 100 %
6 Tersusunnya anggaran perbaikan & assesment risiko pra konstruksi 100 %
dalam rencana kerja
7 Tersusunnya PCRA pada setiap pembangunan/renovasi bersama Tim 100 %
8 Pelaksanaan inspeksi kepatuhan kontraktor 100 %
9 Tersusunnya laporan hasil penyusunan PCRA dan inspeksi kepatuhan 100 %
kontraktor selama pembangunan/renovasi/demolition
10 Inspeksi kepatuhan penggunaan kartu identitas pada staff, pengunjung, 100 %
penunggu dan pihak ketiga.
11 Tersusunnya laporan kepatuhan penggunaan kartu identitas bagi seluruh 100 %
penghuni klinik.

2) Pengelolaan Bahan berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah B3

No Indikator Kinerja Target


1 Tersusunnya data inventaris,jumlah dan lokasi bahan dan limbah di 100 %
klinik sesuai peraturan
2 Tersusunnya logbook daftar bahan, MSDS, dan tatacara 100 %
penyimpanannya pada setiap unit yang mengelola bahan B3.
3 Terlaksananya inspeksi pengelolaan bahan dan limbah dengan ceklist 3 100 %
bulanan
4 Pelabelan B3 100 %
5 Simulasi prosedur dan peralatan penangganan tumpahan/paparan B3 100 %
6 Penyediaan APD 100 %
7 Tersusunnya laporan hasil simulasi dan inspeksi B3 serta kejadian 100 %
paparan/Tumpahan.
8 Pendokumentasian perijinan pengelolaan limbah 100 %

3) Penanggulangan Bencana

No Indikator Kinerja Target


1 Melakukan penyusunan jenis, kemungkinan terjadi & konsekuensi 100 %
bahaya, ancaman dan kejadian menggunakan metode HVA

2 Pembentukan Tim tanggap darurat bencana 100 %


3 Penyusunan dokumen tanggap darurat bencana 100 %

4 Sosialisasi pedoman manajemen bencana 100 %

5 Penyediaan peralatan disaster 75 %

6 Melaksanakan Simulasi bencana 100 %

7 Pemasangan Sign/rambu dan peta area berisiko bencana 100 %

4) Sistem Proteksi Kebakaran

No Indikator Kinerja Target


1 Pelaksanaan asesmen risiko kebakaran 100 %
2 Inspeksi peralatan proteksi kebakaran/penyediaan APAR 100 %
3 Telusur lapangan fasilitas jalur evakuasi dgn ceklist 100 %
4 Pelaksanaan uji coba sistem proteksi kebakaran 100 %
5 Pemantauan dan evaluasi kemampuan staff dalam penanggulangan 100 %
kebakaran menggunkan daftar tilik
6 Tersusunnya daftar peralatan proteksi kebakaran 100 %
7 Inspeksi kebijakan larangan merokok 100 %
8 Tersusunnya laporan evaluasi kebijakan larangan merokok 100 %

5) Pengelolaan Peralatan Medis

No Indikator Kinerja Target


1 Tersusunnya up date daftar inventaris peralatan medik 100 %
2 Tersusunnya daftar resiko peralatan medik, lokasi dan upaya 100 %
pengendaliannya
3 Pelaksanaan inspeksi dan pengujian peralatan medik 100 %
4 Terlaksanya inspeksi peralatan medik menggunakan ceklist 100 %
5 Pelaksanaan kalibrasi minimal 1 tahun sekali 100 %
6 Tersusunnya pelaporan insiden peralatan medik 100 %
6) Pengelolaan Sistem Utilitas

No Indikator Kinerja Target


1 Tersusunnya daftar inventaris sistem utilitas dan lokasinya 100 %

2 Terwujudnya peta lokasi sistem utilitas 100 %

3 Tersusunnya laporan hasil pemeriksaan, uji dan pemeliharaan sistem 100 %


utilitas

4 Pemasangan label pada tuas-tuas sistem utilitas 100 %

5 Tersusunnya program sistem utilitas 100 %

6 Pemeriksaan laborat air dan limbah secara berkala 100 %

7 Pengujian beban listrik dan air secara berkala 5-6 bulan sekali 100 %

8 Simulasi sistem utiliti setahun sekali 100 %

7) Pengelolaan sampah domestic dan air limbah

No Indikator Kinerja Target


1 Tersedianya tempat sampah domestik 100 %
2 Terlaksananya pemisahan sampah domestik dan sampah lainnya 100 %
3 Tersedianya Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) 100 %
4 Tersedianya perijinan pengelolaan IPAL 100 %

7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksanaan kegiatan terlampir dalam program ini.
Biaya yang timbul dari program manajemen fasilitas dan keselamatan sepenuhnya
ditanggung oleh anggaran biaya dan belanja yang tertuang dalam rencana kerja anggaran
tahunan bersama unit kerja terkait atau mandiri.
No Kegiatan Jadwal Anggaran
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Identifikasi risiko paparan infeksi
2 Pemeriksaan Kesehatan berkala
3 Perlindungan kekerasan

4 Pelaporan kecelakaan dan penyakit akibat


kerja

5 Tersusunya daftar risiko keamanan dan


keselamatan

6 Tersusunnya ceklist pemeriksaan fasilitas

7 Terlaksananya inspeksi fasilitas rumah sakit


melalui ceklist secara berkala 3 bulanan.

8 Terwujudnya laporan hasil pemeriksaan


fasilitas

9 Terwujudnya denah lokasi CCTV

10 Tersusunnya anggaran perbaikan & assesment


risiko pra konstruksi dalam rencana kerja
11 Tersusunnya PCRA pada setiap
pembangunan/renovasi bersama Tim

12 Pelaksanaan inspeksi kepatuhan kontraktor


13 Tersusunnya laporan hasil penyusunan PCRA
dan inspeksi kepatuhan kontraktor selama
pembangunan/renovasi/demolition
14 Inspeksi kepatuhan penggunaan kartu identitas
pada staff, pengunjung, penunggu dan pihak
ketiga.
15 Tersusunnya laporan kepatuhan penggunaan
kartu identitas bagi seluruh penghuni rumah
sakit.
16 Tersusunnya data iventaris,jumlah dan lokasi
bahan dan limbah di rumah sakit sesuai
peraturan
17 Tersusunnya logbook daftar bahan, MSDS,
dan tatacara penyimpanannya pada setiap unit
yang mengelola bahan B3.
18 Terlaksananya inspeksi pengelolaan bahan
dan limbah dengan ceklist 3 bulanan
19 Pelabelan B3
20 Simulasi prosedur dan peralatan penangganan
tumpahan/paparan B3
21 Penyediaan APD
22 Tersusunnya laporan hasil simulasi dan
inspeksi B3 serta kejadian paparan/Tumpahan.
23 Pendokumentasian perijinan pengelolaan
limbah
24 Melakukan penyusunan jenis, kemungkinan
terjadi & konsekuensi bahaya, ancaman dan
kejadian menggunakan metode HVA
25 Pembentukan Tim tanggap darurat bencana
26 Penyusunan dokumen tanggap darurat
bencana
27 Sosialisasi pedoman manajemen bencana
28 Penyediaan peralatan disaster
29 Melaksanakan Simulasi bencana
30 Pemasangan Sign/rambu dan peta area
berisiko bencana
31 Tersusunnya daftar iventaris sistem utilitas
dan lokasinya

32 Terwujudnya peta lokasi sistem utilitas


33 Tersusunnya laporan hasil pemeriksaan, uji
dan pemeliharaan sistem utility
34 Pemasangan label pada tuas-tuas sistem utility
35 Tersusunnya program sistem utility

36 Pemeriksaan laborat air dan limbah secara


berkala

37 Pengujian beban listrik dan air secara berkala


5-6 bulan sekali

38 Simulasi sistem utiliti setahun sekali

39 Tersusunnya up date daftar iventaris peralatan


medik dalam ASPAK

40 Tersusunnya daftar resiko peralatan medik,


lokasi dan upaya pengendaliannya

41 Pelaksanaan inspeksi dan pengujian peralatan


medik

42 Terlaksanya inspeksi peralatan medik


menggunakan ceklist
44 Pelaksanaan kalibrasi minimal 1 tahun sekali
45 Tersusunnya pelaporan insiden peralatan
medik
46 Pelaksanaan asesmen risiko kebakaran/fire
safety risk assessment (FSRA)
47 Inspeksi peralatan proteksi kebakaran
48 Telusur lapangan fasilitas jalur evakuasi dgn
ceklist
49 Pelaksanaan uji coba sistem proteksi
kebakaran
50 Pemantauan dan evaluasi kemampuan staff
dalam penanggulangan kebakaran
menggunkan daftar tilik
51 Tersusunnya daftar peralatan proteksi
kebakaran

52 Inspeksi kebijakan larangan merokok

53 Tersusunnya laporan evaluasi kebijakan


larangan merokok

54 Edukasi dan pelatihan kepada staff,


pengunjung, suplier, pekerja kontrak dan lain-
lain dalam mengidentifikasi dan mengurangi
risiko serta melindungi orang lain dan diri
mereka sendiri untuk menjamin fasilitas yang
aman dan terlindung setahun sekali

55 Pelatihan prosedur pelaporan tentang risiko


potensial, pelaporan insiden dan kecelakaan
setahun sekali.

56 Pelatihan menjalankan atau memelihara


peralatan medis

57 Pelatihan prosedur penanganan B3, paparan &


tumpahan B3 setahun sekali

58 Pelatihan pananggulangan kebakaran

59 Pelatihan pemeliharaan sistem utilitas

60 Simulasi kebakaran

61 Simulasi tanggap darurat bencana

62 Pelaksanaan pertemuan dan pelaporan hasil


pelatihan
8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya kita lakukan setiap kali kita ajukan suatu
program kegiatan melalui permohonan atau TOR (Term Of Refrens) kepada pihak
manajemen sebagai wujud pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan
yang meliputi jumlah peserta, target atau harapan yang ingin dicapai, keuangan, dan waktu
pelaksanaan serta kendala dihadapi.

9. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


a. Pencatatan dilakukan setiap habis pelaksanaan kegiatan dan direkap setiap bulannya.
b. Pembuatan laporan kerja dan capaian program kerja ke manajemen setiap tiga bulan dan
tahunan.
c. Pembuatan rekomendasi atau rencana perbaikan program manajemen fasilitas dan
keselamatan.
d. Pelaporan kerja pada pertemuan rapat kerja manajemen serta penyusunan anggaran kerja
tahunan.

10. Penutup
Demikian Program kerja Tim/penanggung jawab manajemen fasilitas dan keselamatan klinik
SYAFA MEDIKA yang dapat kami sampaikan, semoga dapat meningkatkan program
keselamatan bagi pekerja, pasien dan pengunjung, guna meningkatkan kualitas layanan yang
aman dan prima.

Tulungagung, 08 April 2023

Mengetahui Penanggung Jawab


Pimpinan Klinik Syafa Medika

Dr. Nanik Azizah Bagus Prasetio

Anda mungkin juga menyukai