KLINIK PRATAMA
MURASAKI MEDIKA
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi, maka perlu dibuat pedoman mutu klinik dalam rangka
akreditasi klinik pratama.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan
dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu klinik melalui upaya
kesehatan perorangan yang berorientasi pada keamanan dan keselamatan baik untuk
pasien, petugas dan pengunjung. Menjalankan prinsip koordinasi dan komunikasi
internal dan juga dengan unit yang terkait atau pihak ketiga. Melakukan pencatatan
baik rekam medis dan kegiatan, melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan
indikasi medis dan sistem rujukan dan senantiasa meningkatkan kompetensi petugas.
Klinik juga berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga lain
baik administrasi maupun fungsional terkait.
Sehingga penerapan sistem Manajemen Mutu Klinik yang tertuang dalam
pedoman mutu klinik menjadi tempat rujukan untuk mewujudkan pelayanan klinik
yang bermutu sesuai dengan harapan. Pedoman mutu ini menjelaskan garis besar
sistem manajemen mutu Klinik Pratama Murasaki Medika. Semua
ketentuan/persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam pedoman ini merupakan
acuan untuk Januari 2019. Penyusunan Pedoman Mutu ini digunakan sebagai
panduan dalam proses pelaksanaan akreditasi di Klinik Pratama Murasaki Medika.
Pedoman Mutu ini juga sebagai basis mutu semua kegiatan dan pelaksanaan program
di Klinik Paratama Murasaki Medika.
1. PROFIL KLINIK
a. Gambaran Umum
Nama Klinik : KLINIK PRATAMA MURASAKI MEDIKA
Alamat : Komplek Pejaten Mas Blok C/1, Kecamatan Kramatwatu,
Kabupaten Serang. Tlp. (0254) 233317, HP. 081298746971.
Email murasakiklinik@yahoo.co.id.
Produk : Pelayanan dibidang kesehatan (gigi, umum, KIA, KB,
Farmasi, Prolanis, dll).
f) Ruang Tindakan
g) Apotek
g) Ruang Konselling Apoteker
l) Ruang Rapat
Mengetahui,
PIMPINAN
KLINIK PRATAMA MURASAKI MEDIKA Pengelola Barang
p) Sarana Transportasi
Untuk sarana transportasi Klinik Pratama Murasaki Medika mempunyai satu unit
kendaraan roda empat.
Tabel 3. Ketenagaan
Kualifikasi Jumlah Tenaga
Pimpinan Klinik 1
Dokter Umum 5
Dokter Gigi 3
Apoteker 1
Asisten Apoteker 2
Perawat 3
Bidan 1
Administrasi 2
Cleanning Service 1
Driver 1
Security 1
Perawat Gigi 0
Rekam Medis 0
Jumlah 20
4) Data Pegawai dan Jabatan
c. Misi
Memberikan pelayanan yang bermutu, aman dan terjangkau
Membantu tugas pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
d. Motto
Kesembuhan pasien adalah harapan kami
e. Tata Nilai
Profesional
Amanah
Sinergi
Inovatif
f. Struktur Organisasi
Tugas Pokok Klinik Murasaki Medika adalah sebagai unit pelayanan
kesehatan yang berfungsi untuk membantu tugas pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat untuk mencapai tujuan
pembangunan di bidang kesehatan.
Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKP, klinik
berwenang untuk :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif.
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
kesehatan perorangan.
4) Menyelenggarakan pelayanan yang kesehatan yang mengutamakan
kenyamanan, keamanan dan keselamatan pasien, petugas, dan
pengunjung.
5) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi.
6) Melaksanakan rekam medis.
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu
dan akses pelayanan kesehatan.
8) Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
9) Mengkoordinasikan dan melaksanakan hubungan kerja sama yang
baik dibidang kesehatan dengan pihak terkait diluar klinik di
wilayah Kecamatan Kramatwatu.
10) Melakukan penapisan rujukan sesuai indikasi medis dan sistem
rujukan.
2. KEBIJAKAN MUTU
Seluruh karyawan Klinik Pratama Murasaki Medika bertekad menjalankan sistem
manajemen mutu secara konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan baik program maupun pelayanan Klinik Pratama Murasaki Medika. Hal
tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan yaitu Peningkatan Mutu Layanan dan
Keselamatan Pasien.
B. RUANG LINGKUP
C. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Klinik Murasaki Medika dalam
membangun sistem manajemen mutu untuk penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan
Perseorangan).
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :
1) Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek Mandiri Dokter
Gigi.
3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik.
A. PERSYARATAN UMUM
Dokumen terkait :
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi
akreditasi Klinik Pratama.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
2. Dokumen meliputi :
Dokumen eksternal yang merupakan regulasi-regulasi atau kebijakan-
kebijakan yang terkait, maupuninput atau masukan dari masyarakat berupa
harapan-harapan terhadap produk ataupun output penyelenggaraan klinik.
Dokumen internal yang berupa dokumen perencanaan serta keputusan
pimpinan, pedoman kerja, kerangka acuan, SOP, instruksi kerja, rekaman,
dokumentasi hasil audit dan upaya perbaikan.
Semua dokumen itu harus terkendali.
3. Cara Pengendalian :
a) Kode klasifikasi Surat Keputusan (SK)
SK Pemilik : Nomor : 001-I/SK-SOK/IV/2019
Nomor 001, Bab-I, SK Struktur Organisasi Klinik yang ditetapkan
pemilik klinik, IV bulan April, Tahun 2019
SK Pimpinan : Nomor :033-I/SK-PPK/IV/2019
Nomor 001, Bab-I, SK Penanggung Jawab Pemeliharaan Kendaraan
yang ditetapkan oleh pimpinan klinik, IV bulan April, Tahun 2019
b) Pengkodean dokumen
1) Administrasi Manajemen dengan kode : I dan IV sesuai Babnya
Bab I (-I)
Bab IV (-IV)
Contoh :
SOP : 01/D/I/30/SOP/2018
Keterangan : 01 Nomor urut dalam 1 unit kerja, D : Kode Unit Poli Gigi, I :
bulan Januari, 30 : Nomor urut total SOP dari semua Unit Kerja, SOP : kode
SOP, 2018 : tahun
diterbitkan SOP
SK : 001-I/SK-KPBK/IV/2019
Keterangan : 001 Nomor urut 1, I : Bab I, SK-KPBK (SK-Kepedulian Pasien
Berkebutuhan Khusus), IV : bulan April, 2019 tahun diterbitkan SK.
2) Pelayanan Klinis kode : II dan III sesuai Babnya
Bab II (-II)
Bab III (-III)
Contoh :
SOP : 01/C/I/15/SOP/2019
3) Standar Operasional Klinik disingkat SOP
4) Daftar Tilik disingkat DT
5) Surat Keputusan disingkat SK
c) Penyimpanan Dokumen/arsip
1. Dokumen rekam klinik/medik inaktif wajib disimpan sekurang-kurangnya
dalam lima tahun. Terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat, setelah
batas waktu sebagaimana dimaksud di atas dilampaui, rekam medis klinis
dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain
harus disimpan dalam jangka waktu sepuluh tahun, terhitung dari tanggal
dibuatnya.
2. Rekam medis pasien dimasukkan ke dalam individual folder dan disimpan
dalam rak penyimpanan di bagian pendaftaran. Sistem penyimpanan resep
yang telah dilayani di klinik harus dipelihara dan disimpan minimal tiga
tahun.
3. Dokumen akreditasi dibuat rangkap 2, yang asli disimpan di sekretariat
akreditasi dibawah kendali administrasi manjemen, yang foto copy dengan
cap terkendali didistribusikan di unit-unit kerja yang memerlukan.
4. Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan di ruang masing-masing
kelompok pelayanan, sedangkan di administrasi dan manjemen (admen)
menyimpan master dokumen semua kelompok pelayanan.
f. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi klinik
dikelompokkan masing-masing bab/ kelompok pelayanan dengan diurutkan
setiap urutan kriteria dengan dipilih-pilih dalam bentuk tata dokumen.
Apabila dokumen tersebut direkam dalam buku, maka urutan dokumen
tersebut diberi lembar penjelasan bahwa dokumen tersebut di dalam buku.
Dokumen Sistem Manajemen Mutu Klinik berlaku bagi semua personil yang
mempengaruhi mutu kinerja proses yang berkaitan dengan kesehatan. Semua
personil bertanggung jawab untuk melaksanakan dan meninjau dokumen
yang terkait dengan tugasnya masing-masing.
1. Komitmen Manajemen
Manajemen bertekad untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu secara
konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang
diinginkan. Untuk itu maka diwajibkan kepada semua karyawan dan dokter di
Klinik Pratama Murasaki Medika untuk :
a. Pimpinan Klinik
Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja
Mengadakan Rapat Tinjauan Manajemen secara berkala
Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu.
Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang terkait
dengan pelayanan telah dipahami oleh pihak terkait.
Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan
di dalam Sistem Manajemen Mutu Klinik.
b. Ketua Tim Mutu
Memastikan semua kebijakan dan Sasaran Mutu Mutu kinerja Klinik
dipahami oleh karyawan.
d. Kebijakan
1) Pimpinan Klinik memiliki komitmen terhadap pengembangan penerapan
dan peningkatan terus menerus terhadap Sistem Manajemen Mutu
Klinikmdan terus menerus memperbaiki keefektifannya.
2) Mengkomunikasikan kepada seluruh penanggung jawab tiap tiap unit kerja
dan seluruh karyawan tentang pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan dan persyaratan lain.
3) Menetapkan kebijakan mutu klinik dan memastikan sasaran mutu kinerja
dipenuhi.
4) Memimpin Tinjauan Manajemen yang dilaksanakan dengan Rapat
Tinjauan Manajemen dan minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 6
(enam ) bulan.
5) Memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan meliputi sumber
daya manusia, peralatan kesehatan, dan pengobatan, obat-obatan dan
infrastruktur.
Dokumen Terkait :
Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja Klinik
SOP Rapat Tinjauan Manajemen
Dokumen Terkait :
SOP Kepuasan Pelanggan
SOP Penanganan Pengaduan
4. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu Klinik Pratama Murasaki Medika adalah Melaksanakan
Peningkatan dan Perbaikan Kualitas Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana
untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu secara konsisten sehingga
memenuhi kepuasan pelanggan.
Kebijakan mutu digunakan sebagai kerangka kerja dalam menetapkan dan
meninjau sasaran mutu Klinik Pratama Murasaki Medika yang dikomunikasikan
dan diterapkan oleh semua unit kerja dan ditinjau kesesuaian pencapaiannya
secara berkala. Kebijakan Mutu Klinik Pratama Murasaki Medika dilaksanakan
dengan :
a) Menjalankan tugas berfokus pada pelanggan serta menjaga hubungan kerja
yang baik dengan mitra lintas unit kerja dan pihak luar yang terkait.
b) Menerapkan kepemimpinan yang efektif dalam pengambilan keputusan
berdasarkan fakta
c) Menjalankan tugas dengan mengedepankan pendekatan proses dan
melibatkan personil.
d) Menerapkan sistem manajemen mutu dalam menjalankan tugas menuju
peningkatan secara berkesinambungan.
Dokumen Terkait :
Kebijakan Mutu Klinik
5. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja
Ruang lingkup :
Pedoman ini menjelaskan perencanaan program manajemen untuk penerapan
Sistem Manajemen Mutu Klinik.
6. Tanggung Jawab Wewenang
a. Pimpinan Klinik
Mengesahkan sasaran mutu disetiap program unit kerja
Memeriksa dan meninjau rencana manajemen mutu di setiap bagian
untuk mencapai sasaran mutu kinerja yang telah ditetapkan.
7. Kebijakan
a. Pimpinan klinik menetapkan, melaksanakan dan memelihara Rencana Mutu
Manajemen Mutu untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan kebijakan
klinik.
b. Rencana Manajemen Mutu yang ada di setap unit kerja meliputi
Perencanaan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada
setiap fungsiyang berhubungan dalam klinik.
Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.
c. Pimpinan klinik mengadakan tinjauan rencana manajemen jika ada perubahan
pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian pelayanan baru atau adanya
aktivitas pengembangan pelayanan klinik.
Dokumen Terkait :
Rencana Strategi
Rencana Usulan Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
8. Komunikasi Internal
Komunikasi internal antara pimpinan dengan karyawan merupakan kegiatan yang
sangat penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi
dipastikan diatur dengan baik dan menekankan hal-hal sebagai berikut :
Pimpinan Klinik Pratama Murasaki Medika mengupayakan agar
komunikasi dengan bawahannya dipastikan berjalan dengan lancar.
Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya
mengenai sistem manajemen mutu.
Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan
yang ingin dicapai.
Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah
ditetapkan dipenuhi.
Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.
Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan
pelanggan.
Komunikasi internal dilakukan dengan cara : rapat setiap bulan,
pertemuan, diskusi, email, sms, WA Group, memo, telepon, laporan,
pengumuman dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.
Dokumen Terkait :
Prosedur Komunikasi Internal
9. Tinjauan Manajemen
a. Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka
pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi
Sistem Manajemen Mutu.
b. Input Tinjauan Manajemen
Dilaksanakan rapat tinjauan manajemen minimal 6 bulan sekali.
Tinjauan manajemen dipastikan terdokumentasi atau dinotulenkan.
Agenda tinjauan manajemen ditentukan jauh hari sebelum evaluasi
dilaksanakan.
Agenda tinjauan manajemen mencakup antara lain hal-hal sebagai
berikut :
- Hasil Audit Internal
- Umpan balik /keluhan pelanggan
- Kinerja proses /hasil pelayanan
- Hasil tindakan perbaikan dan pencegahan
- Tindak lanjut dari hasil hasil tinjauan sebelumnya
- Rencana perubahan/perbaikan Sistem Manajemen Mutu
Dokumen Terkait :
Prosedur Tinjauan Manajemen
3. Infrastruktur
a. Belanja modal
Merencanakan kebutuhan klinik baik fisik maupun alat kesehatan
Mengusulkan kepada pihak manajemen klinik
Menyusun rencana anggaran kebutuhan
Proses pengadaan
Evaluasi pengadaan
b. Pemeliharaan
Pembuatan daftar jenis pemeliharaan selama 1 tahun
Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai jadwal
Monitoring fungsi alat medis dan non media
Kalibrasi alat
Tidak lanjut hasil monitoring
c. Lingkungan Kerja
Ventilasi
Ventilasi alami di semua ruangan tidak kurang dari 15% luas lantai
ruangan.
Pencahayaan
Terdistribusi rata dalam ruangan sesuai lampiran standar Permenkes
75/2014.
Sistem Sanitasi
Sistem sanitasi terdiri dari sistem air bersih, sistem pembuangan air
kotor/air limbah, kotoran dan sampah serta penyaluran air hujan
sesuai lampiran Permenkes 75/2014
Sistem Kelistrikan
Sistem Kelistrikan dirancang tidak membahayakan, mudah
dioperasikandan tidak mengganggu lingkungan
Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk hubungan dilingkup klinik dan
keluar klinik untuk mendukung pelayana.
Sistem Gas
Gas medis yang digunakan adalah O2 direncanakan dan diletakkan
dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna.
Dokumen Terkait
o Prosedur audit internal
o Prosedur penanganan ketidaksesuaian dan tindakan koreksi
o Prosedur penanganan kinerja dan tindakan pencegahan
o Prosedur kepuasan Pelanggan
o Prosedur komunikasi internal
o Prosedur penanganan pengaduan pelanggan
o Prosedur pengelolaan kegiatan dan anggaran
1. Pengendalian Ketidaksesuaian
Klinik Pratama Murasaki Medika menjamin bahwa semua ketidaksesuaian
diidentifikasi serta dikendalikan untuk mencegah terjadinya penyimpangan.
Semua
temuan ketidaksesuaian segera ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi untuk
menghilangkan ketidaksesuaian dan dipisahkan untuk mencegah berlarut-larutnya
ketidaksesuaian tersebut. Pengendalian hasil pelayanan yang tidak sesuai adalah
sebagai berikut :
a. Hasil yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak terjadi lagi.
b. Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani hasil
pelayanan tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur.
c. Hasil yang tidak sesuai harus dilakukan tindakan koreksi.
d. Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi yang diambil harus dicatat.
e. Bilamana pelayanan tidak sesuai dan telah terlanjur diterima oleh
pelanggan, maka Klinik Pratama Murasaki Medika harus mengambil
langkah-langkah yang sesuai untuk menanggulangi akibat/potensi
akibatnya.
Dokumen Terkait
Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai dan Tindakan
Koreksi
Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan
2. Analisa Data
Klinik Pratama Murasaki Medika menjamin bahwa semua data dikumpulkan,
dievaluasi, dan dianalisa untuk mengkur keefektifan dan keefisienan penerapan
sistem manajemenmutu dan kemungkinan pelaksanaan peningkatan
berkesinambungan. Analisa data mencakup aspek kesuaian terhadap persyaratan
produk dan proses, kecenderungan, operasiional kegiatan termasuk tindakan
pencegahan dan kinerja pemasok serta perundang-undangan yang relevan dengan
sasaran mutu. Analisa data meliputi :
a. Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus dikelola
dengan baik.
b. Data dianalisis dengan menggunakan metode atau cara yang sesuai
misaklkan menggunakan metode statistik.
c. Analisis data dilakukan oleh semua unit kerja kegunaannya untuk
mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses dan melihat
kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan.
d. Prosedur analisis data ditentukan oleh MR dan menjadi acuan bagi semua
fungsi lainnya.
e. Hasil analisis data harus mengarah pada pengidentifikasian,
ketidaksesuaian, ketidak-efektifan dan ketidak-efisienan serta tindakan-
tindakan perbaikan yang diperlukan.
f. Data dianalisis antara lain untuk memantau :
1) Kepuasan pelanggan
2) Kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan
3) Karakteristik dan kecenderungan proses serta pelayanan
4) Kinerja pemasok
5) Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan
Dokuman Terkait :
Prosedur Audit Internal
Prosedur Tinjauan Manajemen
Prosedur Penanganan Produk Tidak sesuai
Dan Tindakan Koreksi
Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan
3. Peningkatan Berkelanjutan
Klinik Pratama Murasaki Medika senantiasa meningkatkan efektivitas dan
efisiensi sistem manajemen mutu melalui pengembangan kebijakan dan
sasaran mutu, pemanfaatan hasil audit dan analisa data serta hasil tindakan
koreksi, pencegahan dan tinjauan manajemen. Klinik Pratama Murasaki
Medika menjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan
dihilangkan untuk mencegah terjadinya kembali ketidaksesuaian yang
mungkin timbul dihilangkan sehingga tidak terjadi kembali kecenderungan
ketidaksesuaian. Tindakan pencegahan yang diambil bergantung dari dampak
yang ditimbulkan oleh kecenderungan ketidaksesuaian.
Dokumen terkait :
Prosedur Audit Internal
Prosedur Tinjauan Manajemen
5. Pelayanan Klinis
a. Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien
b. Penunjang Pelayanan Klinis
c. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien :
1) Penilaian indikator kinerja klinis
2) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien
4) Analisis dan tindak lanjut
5) Penerapan manajemen risiko
BAB III
PENUTUP