Anda di halaman 1dari 47

PEDOMAN MUTU

KLINIK PRATAMA
MURASAKI MEDIKA

Komplek Pejaten Mas Blok C/1 Kecamatan Kramatwatu


Kabupaten Serang Banten 42161
TLP 0254 233317 HP 081298746971
Email murasakiklinik@yahoo.co.id.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi, maka perlu dibuat pedoman mutu klinik dalam rangka
akreditasi klinik pratama.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan
dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu klinik melalui upaya
kesehatan perorangan yang berorientasi pada keamanan dan keselamatan baik untuk
pasien, petugas dan pengunjung. Menjalankan prinsip koordinasi dan komunikasi
internal dan juga dengan unit yang terkait atau pihak ketiga. Melakukan pencatatan
baik rekam medis dan kegiatan, melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan
indikasi medis dan sistem rujukan dan senantiasa meningkatkan kompetensi petugas.
Klinik juga berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga lain
baik administrasi maupun fungsional terkait.
Sehingga penerapan sistem Manajemen Mutu Klinik yang tertuang dalam
pedoman mutu klinik menjadi tempat rujukan untuk mewujudkan pelayanan klinik
yang bermutu sesuai dengan harapan. Pedoman mutu ini menjelaskan garis besar
sistem manajemen mutu Klinik Pratama Murasaki Medika. Semua
ketentuan/persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam pedoman ini merupakan
acuan untuk Januari 2019. Penyusunan Pedoman Mutu ini digunakan sebagai
panduan dalam proses pelaksanaan akreditasi di Klinik Pratama Murasaki Medika.
Pedoman Mutu ini juga sebagai basis mutu semua kegiatan dan pelaksanaan program
di Klinik Paratama Murasaki Medika.

1. PROFIL KLINIK
a. Gambaran Umum
Nama Klinik : KLINIK PRATAMA MURASAKI MEDIKA
Alamat : Komplek Pejaten Mas Blok C/1, Kecamatan Kramatwatu,
Kabupaten Serang. Tlp. (0254) 233317, HP. 081298746971.
Email murasakiklinik@yahoo.co.id.
Produk : Pelayanan dibidang kesehatan (gigi, umum, KIA, KB,
Farmasi, Prolanis, dll).

1). Kondisi Wilayah


a) Geografis
Klinik Pratama Murasaki Medika berada di Desa Pejaten wilayah
Kecamatan Kramatwatu dengan luas wilayah kecamatan sebesar 48,49 Km2.
Wilayah Kecamatan Kramatwatu berbatasan dengan :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kasemen dan Laut jawa
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Taktakan Kota Serang
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Waringin Kurung
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cibeber Kota Cilegon
Secara Administratif Kecamatan Kramatwatu terdiri atas 15 desa, yaitu :
1. Desa Pejaten
2. Desa Margasana
3. Desa Lebakwana
4. Desa Kramatwatu
5. Desa Serdang
6. Desa Pamengkang
7. Desa Pegadingan
8. Desa Kejayan
9. Desa Pengarengan
10. Desa Pelamunan
11. Desa Terate
12. Desa Tonjong
13. Desa Toyomerto
14. Desa Wanayasa
15. Desa Teluk Terate
Peta 1. Wilayah Kecamatan Kramatwatu

Peta 2. Peta Lokasi Klinik Pratama Murasaki Medika

b). Data Demografi


Jumlah Penduduk Kecamatan Kramatwatu adalah berjumlah : 92,407
jiwa (2017). Jumlah penduduk laki-laki : 47.361 jiwa, jumlah penduduk
perempuan : 45.046 jiwa
c). Gambaran Khusus
Klinik Pratama Murasaki Medika yang merupakan Unit Pelayanan Kesehatan
terletak di Komplek Pejaten Mas Blok C/1 Kecamatan Kramatwatu Kabupaten
Serang, Banten.

2). Keadaan Sarana dan Prasarana


a) Klinik Pratama Murasaki Medika memiliki fasilitas fisik berupa bangunan
permanen.

b) Bagian Pendaftaran & Media Informasi


c) Ruang Tunggu Pasien

d) Ruang Konsultasi Gigi dan Pemeriksaan Gigi


e) Ruang Konsultasi Dokter Umum dan Pemeriksaan Dokter Umum

f) Ruang Tindakan

g) Apotek
g) Ruang Konselling Apoteker

j) Pojok ASI & Pojok Anak


k) Toilet

l) Ruang Rapat

m) Ruang Pencegahan Infeksi


n) Gudang Obat

o) Kamar Istirahat Dokter


p) Ruang Genset dan Kompresor

q) Tempat Penyimpanan Limbah Medis

r) Tempat Sampah Organik & Anorganik


s) Sarana Peralatan Medis dan Non Medis

Tabel 2. Sarana Peralatan Medis dan Non Medis

DAFTAR INVENTARIS PERALATAN MEDIS


KLINIK PRATAMA MURASAKI MEDIKA

No. Nama Alat Jumlah Kategori


1. Tabung Oksigen 1 Alkes
2. Regulator Oksigen 1 Alkes
3. Tromol Kasa 1 Alkes
4. Bed Periksa 3 Alkes
5. Lampu sorot 1 Alkes
6. Keranjang O2 1 Alkes
7. Korentang 1 Alkes
8. Sterilisator 1 Alkes
9. Autoclave 1 Alkes
10. Semprotan H2o2 2 Alkes
11. Otoscope 1 Alkes
12. Kom Kapas 2 Alkes
Alkohol
13. Alat GDS 1 Alkes
14. Keranjang KB Kit 1 Alkes
15. Linex 1 Alkes
16. Dopler 1 Alkes
17. Metlin 1 Alkes
18. Reflek Hummer 1 Alkes
19. Alat Nebu 1 Alkes
20. Kanul Nassall 1 Alkes
21. Sungkup Nebu 4 Alkes
22. Cocor Bebek 3 Alkes
23. Gunting mayo 1 Alkes
24. Plester Klem 1 Alkes
25. Klem 2 Alkes
26. Sonde 1 Alkes
27. Terakulum 1 Alkes
28. Tounge Spatel 1 Alkes
29. Tht set 1 Alkes
30. Scapel 1 Alkes
31. Bak Instrumen 2 Alkes
32. Bengkok 3 Alkes
33. Kom Kecil 2 Alkes
34. Pinset 3 Alkes
35. Timbangan Bayi 1 Alkes
36. Timbangan Dewasa 2 Alkes
37. Rostur 1 Alkes
38. Tensi digital 1 Alkes
39. Tensi Manual 1 Alkes
40. Press Puyer 1 Alkes
41. Alat bikin 3 Alkes
Puyer/Alu
42. Stetoskop 4 Alkes
43. Termometer 3 Alkes
44. Box Anafilaktik 3 Alkes
45. Bur bulat kecil 15 Alkes
46. Bur fissure pendek 15 Alkes
47. Bur pear shape 5 Alkes
48. Bur inverted 3 Alkes
49. Dental Chair 2 Alkes
50. Light curing 2 Alkes
51. Kaca Mulut 51 Alkes
52. Plastis Instrumen 5 Alkes
53. Spatulla steinless 10 Alkes
stell
54. Spatula plastik 3 Alkes
55. Cement stopper 3 Alkes
56. Handle Kaca Mulut 2 Alkes
57. Pinset 58 Alkes
58. Sonde 11 Alkes
59. Tang Cabut dewasa 9 Alke
60. Tang Cabut Anak 7 Alkes
61. Bein 3 Alkes
62. Crier 2 Alkes
63. Spatula 2 Alkes
64. Rubber bowl 2 Alkes
65. Sendok cetak 6 psg Alkes
aluminium
66. Sendok cetak biru 5 psg Alkes
67. Scaller manual 9 Alkes
68. Exavator 5 Alkes
69. Scaller ultrasonik 2 Alkes
70. Kunci tip scaller 1 Alkes
71. Handpiece high 3 Alkes
speed
72. Handpiece low 2 Alkes
speed
73. Three way syringe 2 Alkes
74. Agate spatulla biru 2 Alkes
75. Pincet endolocking 1 Alkes
76. Dental Unit 2 Alkes
77. Kom 2 Alkes
78. Kotak Tampon 8 Alkes
79. Timbangan Digital 1 Alkes
DAFTAR INVENTARIS PERALATAN NON MEDIS
KLINIK PRATAMA MURASAKI MEDIKA

No. Nama Alat Jumlah Kategori


1. Meja Pendaftaran 1 Furniture
2. Komputer 2 Furniture
3. Printer 2 Furniture
4. Timbangan bayi 1 Furniture
5. Timbangan dewasa 2 Furniture
6. Rostur 1 Furniture
7. Jam Dinding 7 Furniture
8. Telepon 1 Furniture
9. Box file 10 Furniture
10. Lemari kaca 1 Furniture
11. White board 1 Furniture
12. Kabel terminal 1 Furniture
6
13. Kabel colokan 6 Furniture
14. Kursi tunggu 20 Furniture
15. Tempat Pulpen 5 Furniture
16. Meja obat 1 Furniture
17. Rak obat 3 Furniture
18. AC 8 Furniture
19. Kipas Angin 3 Furniture
20. Lampu Emergency 4 Furniture
21. Kursi besi 10 Furniture
22. Kursi di semua unit 32 Furniture
23. Kursi di ruang rapat 12 Furniture
24. Lemari Kayu 2 Furniture
25. Tangga 1 Furniture
26. Lemari gantung 2 Furniture
27. Lemari besi 4 Furniture
28. Meja kajian awal 1 Furniture
29. Meja konsul 2 Furniture
30. Meja konseling apoteker 2 Furniture
31. Rak kecil 1 Furniture
32. Lemari kecil 1 Furniture
33. Keranjang obat Furniture
34. Wadah stempel 1 Furniture
35. Jumlah stempel klinik 2 Furniture
36. Stempel apotek 1 Furniture
37. Stempel dr drg 7 Furniture
38. Tempat sampah dalam klinik 10 Furniture
39. Tempat sampah luar klinik 4 Furniture
40. Ember 6 Furniture
41. Kursi pasien 4 Furniture
42. Kursi dr drg 2 Furniture
43. Senter 3 Furniture
44. Box anafilaktik 3 Furniture
45. Tempat tisue 8 Furniture

JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIS


DI RUANG KONSULTASI & PEMERIKSAAN DOKTER UMUM

No. KATEGORI/ALKES JAN FEB MAR APR MEI JUN


1. Stetoskop
2. Bed Periksa
3. Termometer
4. Penlight

JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIS


DI RUANG KONSULTASI & PEMERIKSAAN DOKTER UMUM

No. KATEGORI/ALKES JUL AGS SEP OKT NOP DES


1. Stetoskop
2. Bed Pasien
3. Termometer
4. Penlight

JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN NON MEDIS


DI RUANG KONSULTASI & PEMERIKSAAN DOKTER UMUM

No. KATEGORI/ALKES JAN FEB MAR APR MEI JUN


1. Meja Dokter
2. Kursi Dokter
3. Kursi Pasien
4. Kursi Tunggu
5. AC
6. Tempat Sampah
7. Tempat Tisue
8. Tempat Pulpen
JADWAL PEMELIHARAAN PERALATAN NON MEDIS
DI RUANG KONSULTASI & PEMERIKSAAN DOKTER UMUM

No. KATEGORI/ALKES JUL AGS SEP OKT NOP DES


1. Meja Dokter
2. Kursi Dokter
3. Kursi Pasien
4. Kursi Tunggu
5. AC
6. Tempat Sampah
7. Tempat Tisue
8. Tempat Pulpen

TINDAK LANJUT HASIL MONITORING


PERALATAN MEDIS DAN NON MEDIS
DI KLINIK PRATAMA MURASAKI MEDIKA
PERIODE JULI-AGUSTUS 2019

No. KATEGORI/ALKES HASIL RENCANA TINDAK


MONITORING TINDAK LANJUT
LANJUT
1. Oksigen Baik, tidak ada Tidak ada Tidak ada
kerusakan
2. Regulator Oksigen Baik, tidak ada Mengajukan Dilakukan
kerusakan kepada kalibrasi
pimpinan
untuk di
kalibrasai
3. Tromol Kassa Berfungsi Tidak ada Tidak ada
dengan baik
4. Bed Periksa Baik Tidak ada Tidak ada
5. Lampu Sorot Lampu menyala Tidak ada Tidak ada
dengan baik
6. Keranjang O2 Baik Tidak ada Tidak ada
7. Stetoskop Berfungsi Tidak ada Tidak ada
dengan baik
8. Anafilaktik Syok Baik Tidak ada Tidak ada
9. Korentang Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
10. Sterilisator Berfungsi Mengajukan Dilakukan
dengan baik pada kalibrasi
pimpinan
untuk di
kalibrasi
11. Semprotan H2O2 Baik Tifak ada Tidak ada
12. Autoclave Baik Tidak ada Tidak ada
13. Otoskop Beerfungsi Tidak ada Tidak ada
dengan baik,
lampu otoskop
terang
14. Kom Kapas Alkohol Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
15. Penlight Berfungsi Tidak ada Tidak ada
dengan baik,
lampu penlight
terang
16. Alat GDS Baik Sudah di Kalibrasi
kalibrasi ulang
3-1-2019 3-1-2020
17. Keranjang KB Kit Lengkap Tidak ada Tidak ada
18. Linex Baik Tidak ada Tidak ada
19. Fetal Doppler Baik Sudah di Kalibrasi
kalibrasi ulang 2020
3-1-2019 3-1-2020
20. Metlin Baik Tidak ada Tidak ada
21. Reflek Hummer Baik Tidak ada Tidak ada
22. Alat Nebu Baik Tidak ada Tidak ada
23. Kanul Nassal Baik Tidak ada Tidak ada
24. Sungkup Nebu Baik Tidak ada Tidak ada
25. IUD set Baik dan Tidak ada Tidak ada`
lengkap
26. Cocor bebek Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
27. Gunting Mayo Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
28. Plester Klem Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
29. Klem Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
30. Sonde Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
31. Tounge Spatel Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
32. THT set Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
33. Scapel Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
34. Gunting Tidak berkarat Tidak ada Tidaka ada
35. Bak Instrumen Tidk berkarat Tidak ada Tidak ada
36. Bengkok Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
37. Kom Kecil Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
38. Pinset Tidak berkarat Tidak ada Tidak ada
39. Timbangan Bayi Baik Sudah Kalibrasi
dikalibrasi ulang
3-1-2019 3-1-2020
40. Timbangan Dewasa Baik Tidak ada Tidak ada
41. Termometer Baik Tidak ada Tidak ada
42. Tensimeter Digital Baik Sudah Kalibrasi
dikalibrasi ulang
3-1-2019 3-1- 2020
43. Light Curing Baik Sudah Kalibrasi
dikalibrasi ulang 2020
No. KATEGORI/ALKES HASIL RENCANA TINDAK
MONITORING TINDAK LANJUT
LANJUT
1. Meja Dokter Berfungsi Tidak ada Tidak ada
dengan baik
2. Kursi Dokter Berfungsi Tidak ada Tidak ada
ndengan baik
3. Kursi Pasien Berfungsi Tidak ada Tidak ada
dengan baik
4. Kursi Tunggu Berfungsi Tidak ada Tidak ada
dengan baik
5. AC Tidak dingin Mengajukan Service AC
kepada
pimpinan
untuk servics
AC
6. Tempat Sampah Baik Tidak ada Tidak ada
7. Tempat Tisue Baik Tidak ada Tidak ada
8. Tempat Pulpen Baik Tidak ada Tidak ada

DAFTAR PERALATAN YANG SUDAH DIKALIBRASI


DI KLINIK PRATAMA MURASAKI MEDIKA
3 JANUARI 2019

No. NAMA ALAT TANGGAL BUKTI PELAKSANAAN


KALIBRASI KALIBRASI
1. Timbangan Bayi 3-1-2019 Sertifikat Kalibrasi
2. Fetal Doppler 3-1-2019 Sertifikat Kalibrasi
3. Alat Cek GDS 3-1-2019 Sertifikat Kalibrasi
4. Light Curing 3-1-2019 Sertifikat Kalibrasi
5. Tensi Digital 3-1-2019 Sertifikat Kalibrasi

DAFTAR PERALATAN YANG DIAJUKAN UNTUK DIKALIBRASI


DI KLINIK PRATAMA MURASAKI MEDIKA

No. NAMA ALAT


1. Timbangan Dewasa
2. Regulator Oksigen
3. Streilisator Kering
4. Nebulizer
5 Stetoskop
6. Termometer
DAFTAR JADWAL KALIBRASI ALAT

No. NAMA ALAT TANGGAL BUKTI PELAKSANAAN


KALIBRASI KALIBRASI
1. Timbangan Dewasa Sertifikat Kalibrasi
2. Regulator Oksigen Sertifikat Kalibrasi
3. Sterilisator Kering Sertifikat Kalibrasi
4. Nebulizer Sertifikat Kalibrasi
5. Stetoskop Sertifikat Kalibrasi
6. Termometer Sertifikat Kalibrasi

Mengetahui,
PIMPINAN
KLINIK PRATAMA MURASAKI MEDIKA Pengelola Barang

drg. Warih Anjari Trias Karina S. Amd. Kep.

p) Sarana Transportasi
Untuk sarana transportasi Klinik Pratama Murasaki Medika mempunyai satu unit
kendaraan roda empat.

3) Keadaan Sumber Daya


Sumber daya manusia di Klinik Pratama Murasaki Medika terdiri atas :

Tabel 3. Ketenagaan
Kualifikasi Jumlah Tenaga
Pimpinan Klinik 1
Dokter Umum 5
Dokter Gigi 3
Apoteker 1
Asisten Apoteker 2
Perawat 3
Bidan 1
Administrasi 2
Cleanning Service 1
Driver 1
Security 1
Perawat Gigi 0
Rekam Medis 0
Jumlah 20
4) Data Pegawai dan Jabatan

Tabel 4. Data Pegawai, Pendidikan dan Jabatan

No. Nama Pendidikan Jabatan


1. drg. Warih Anjari S1 FKG UGM Pimpinan
Klinik/Dokter Gigi
2. dr. Tia Astriana S1 FK UNPAD Dokter umum
3. dr. Intan widyana S1 FK Universitas Dokter umum
Afrianti Trisakti
4. dr. M.Hasianta U.S S1 FK Dokter umum
Univ.Abulyatama
5. dr.M. Ilham S1 FK Dokter umum
Rafiudin Univ.Muhammadiyah
Jakarta
6. dr. Aditya Usri S1 FK Univ. Dokter umum
Usman Muhammadiyah
Jakarta
7. dr. Intan Widyana S1 FK Trisakti Dokter Umum
Afrianti
8. drg. Tantry Nindy S1 FKG Moestopo Dokter gigi
Karina
9. drg. Siti Babay S1 FKG Moestopo Dokter gigi
Rohmah
10. Hepi Dhian S1 Farmasi, Profesi Apoteker
Nurhuda Apoteker
S.Farm.,Apt
11. Eman, Amd.Farm. D3 Farmasi Asisten Apoteker
12. Tb. Famih S. Amd. D3 Farmasi Asisten Apoteker
Farm
13. Trias Karina S. D3 Perawat Perawat
Amd. Kep.
14. Eka Sri Mulyati D3 Perawat Perawat
Amd. Kep.
16. Kartika Dewi D3 Perawat Perawat
Amd.Kep
17. Yuni Nurul Hayati D3 Kebidanan Bidan
Amd.Keb.
18. Ina Suharniati SMK Administrasi
19. Anissa SMK Administrasi
20. Bahtiar SMP Security
21. Saeful Harizi SD Cleanning Service
22. Ahmad Daelani SD Driver
b. Visi
Menjadi Klinik pratama yang berstandar nasional yang memberikan manfaat
dan kebaikan untuk masyarakat.

c. Misi
 Memberikan pelayanan yang bermutu, aman dan terjangkau
 Membantu tugas pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat

d. Motto
Kesembuhan pasien adalah harapan kami

e. Tata Nilai
 Profesional
 Amanah
 Sinergi
 Inovatif

f. Struktur Organisasi
Tugas Pokok Klinik Murasaki Medika adalah sebagai unit pelayanan
kesehatan yang berfungsi untuk membantu tugas pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat untuk mencapai tujuan
pembangunan di bidang kesehatan.
Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKP, klinik
berwenang untuk :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif.
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
kesehatan perorangan.
4) Menyelenggarakan pelayanan yang kesehatan yang mengutamakan
kenyamanan, keamanan dan keselamatan pasien, petugas, dan
pengunjung.
5) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi.
6) Melaksanakan rekam medis.
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu
dan akses pelayanan kesehatan.
8) Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
9) Mengkoordinasikan dan melaksanakan hubungan kerja sama yang
baik dibidang kesehatan dengan pihak terkait diluar klinik di
wilayah Kecamatan Kramatwatu.
10) Melakukan penapisan rujukan sesuai indikasi medis dan sistem
rujukan.

1) Struktur Organisasi Klinik

Bagan 1. Struktur Organisasi Klinik Murasaki Medika


2). Struktur Organisasi Unit Kerja

Bagan 2. Struktur Organisasi Unit Poli Umum

Bagan 2. Struktur Organisasi Unit Poli Gigi


Bagan 3. Struktur Organisasi Unit Ruang Tindakan

Bagan 4. Struktur Organisasi Unit Apotek


Bagan 5. Struktur Organisasi Unit Ruang Pencegahan Infeksi

2. KEBIJAKAN MUTU
Seluruh karyawan Klinik Pratama Murasaki Medika bertekad menjalankan sistem
manajemen mutu secara konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan baik program maupun pelayanan Klinik Pratama Murasaki Medika. Hal
tersebut dimaksudkan untuk mencapai tujuan yaitu Peningkatan Mutu Layanan dan
Keselamatan Pasien.

3. PROSES PELAYANAN (PROSES BISNIS)


Klinik Pratama Murasaki Medika memiliki kegiatan bisnis utama yaitu :
Pelayanan klinis atau UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) :
a) Pelayanan Dalam Gedung
 Pendaftaran
 Poli Umum
 Poli Gigi
 Pelayanan di Ruang Tindakan
 Apotek
 KIA/KB
 Ruang Tindakan
b) Pelayanan Luar Gedung
 Bakti sosial pengobatan masal di kampung/desa di wilayah Kecamatan
Kramatwatu
 Bakti sosial penyuluhan dan pemeriksaan gigi di sekolah-sekolah (PAUD, TK, SD)
dan pesantren-pesantren.
 Program Sunatan masal
 Program donor darah setiap 3 bulan sekali bekerja sama dengan PMI Serang
 Program Senam Prolanis
 Program sikat gigi masal di PAUD, TK, SD dan pesantren-pesantren.

B. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu di Klinik Murasaki Medika,


lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan standar persyaratan akreditasi klinik yang
meliputi persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen,
manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri atas :

1. Pelayanan Dalam Gedung


 Pendaftaran
 Poli Umum
 Poli Gigi
 Apotek
 KIA/KB
 Pelayanan di Ruang Tindakan

2. Pelayanan Luar Gedung


 Bakti sosial pengobatan masal di kampung/desa di wilayah Kecamatan
Kramatwatu.
 Bakti sosial penyuluhan dan pemeriksaan gigi di sekolah-sekolah (PAUD, TK, SD)
dan pesantren-pesantren.
 Program Sunatan masal bekerjasama dengan BSMI Serang.
 Program donor darah setiap 3 bulan sekali bekerja sama dengan PMI Serang
 Program Senam Prolanis
 Program sikat gigi masal di PAUD, TK, SD dan pesantren-pesantren.

C. TUJUAN

Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Klinik Murasaki Medika dalam
membangun sistem manajemen mutu untuk penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan
Perseorangan).

D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN

Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :
1) Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek Mandiri Dokter
Gigi.
3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik.

Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :


1) Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI tahun 2015.
E. ISTILAH DAN DEFINISI

Tabel 5. Istilah dan Definisi Operasional

No. ISTILAH DEFINISI OPERASINAL


1. Dokumen Catatan yang dibuktikan atau dijadikan
bukti dalam suatu kegiatan
2. Efektifitas Pengukuran keberhasilan dalam pencapaian
tujuan yang telah ditentukan/pencapaian
tujuan secara tepat.
3. Efisiensi Pemanfaatan sumber daya secara minimum
guna mencapai hasil yang optimal.
4. Kebijakan Mutu Maksud dan arahan secara menyeluruh
sebuah organisaasi/institusi seperti yang
dinyatakan secara resmi oleh puncak
manajemen.
5. Kepuasan Pelanggan Tingkat perasaan emosional yang menjadi
perbandingan kinerja atau hasil yang
dirasakan selama memakai produk atau jasa
dibandingkan dengan segi harapannya.
6. Koreksi Pembetulan dan perbaikan
7. Pasien Orang atau individu yang mencari atau
menerima perawatan medis.
8. Pedoman Mutu Dokumen yang merincikan sistem
manajemen mutu sesuai standar
9. Pelanggan Orang yang menggunakan atau
memanfaatkan layanan klinik.
10. Perencanaan Mutu Perencanaan Program Manajemen untuk
penerapan sistem manajemen mutu.
11. Prasarana Barang/benda tidak bergerak yang dapat
menunjang atau mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi unit kerja.
12. Proses Serangkaian langkah sistematis atau
tahapan yang jelas yang dapat ditempuh
berulang kali untuk mencapai hasil yang
diharapkan.
13. Rekaman Bagian dari dokumen yang merupakan
bukti bahwa suatu kegiatan sudah
dilakukan.

14. Sarana Barang/benda bergerak yang dapat dipakai


sebagai alat dalam pelaksanaan tugas atau
fungsi unit kerja.
15. Sasaran Mutu Tujuan yang akan dicapai dalam melakukan
proses.
16. Tindakan Korektif Tindakan yang dilakukan setelah terjadi
suatu kegiatan.
17. Tindakan Preventif Tindakan yang dilakukan sebelum
munculnya suatu kegiatan.
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN

A. PERSYARATAN UMUM

Klinik Pratama Murasaki Medika menetapkan, mendokumentasikan,


mengimplementasikan dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus menerus
memperbaiki keefektifannya sebagai alat untuk menjamin bahwa proses yang
berkaitan dengan kesehatan dapat memenuhi persyaratan akreditasi sesuai harapan
masyarakat.
Seluruh penyelenggaraan kegiatan Klinik Pratama Murasaki Medika
dilakukan secara sistematis dan efektif melalui prosedur yang menetapkan proses dan
urutan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu, dikendalikan,
dimonitoring, dianalisa, dan dilakukan tindakan yang diperlukan sesuai prinsip
PDCA/PDSA (Plan, Do, Cek/Study, Action).
Klinik Pratama Murasaki Medika memastikan tersedianya sumber daya dan
informasi yang diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen mutu, termasuk
sumber daya untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran mutu yang ingin dicapai
dan juga senantiasa memantau, mengukur, menganalisa kinerja proses, dan
mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk dikembangkan dalam
mencapai peningkatan mutu pelayanan yang berkesinambungan.
Klinik menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan
memperbaiki secara berkesinambungan Sistem Manajemen Mutu Klinik.
1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu
Klinik dan aplikasinya.
2) Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut di dalam proses
pelayanan.
3) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan
bahwa baik operasi maupun pengendalian proses-proses berjalan efektif.
4) Memastikan tersedianya Sumber Daya dan informasi yang diperlukan
untuk mendukung operasi dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya.
5) Memantau, mengukur dan menganalisa proses-proses dan hasilnya.
6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai dengan
yang direncanakan serta perbaikan berkesinambungan.
7) Menerapkan seluruh persyaratan Sistem Manajemen Mutu Klinik.

Dokumen terkait :
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi
akreditasi Klinik Pratama.

B. PENGENDALIAN DOKUMEN

1. Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun


meliputi :
 Dokumen level 1 : Kebijakan
 Dokumen level 2 : Pedoman
 Dokumen level 3 : Standar Operasional Prosedur
 Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan akibat pelaksanaan
kebijakan, pedoman dan prosedur.

2. Dokumen meliputi :
 Dokumen eksternal yang merupakan regulasi-regulasi atau kebijakan-
kebijakan yang terkait, maupuninput atau masukan dari masyarakat berupa
harapan-harapan terhadap produk ataupun output penyelenggaraan klinik.
 Dokumen internal yang berupa dokumen perencanaan serta keputusan
pimpinan, pedoman kerja, kerangka acuan, SOP, instruksi kerja, rekaman,
dokumentasi hasil audit dan upaya perbaikan.
 Semua dokumen itu harus terkendali.

3. Cara Pengendalian :
a) Kode klasifikasi Surat Keputusan (SK)
 SK Pemilik : Nomor : 001-I/SK-SOK/IV/2019
Nomor 001, Bab-I, SK Struktur Organisasi Klinik yang ditetapkan
pemilik klinik, IV bulan April, Tahun 2019
 SK Pimpinan : Nomor :033-I/SK-PPK/IV/2019
 Nomor 001, Bab-I, SK Penanggung Jawab Pemeliharaan Kendaraan
yang ditetapkan oleh pimpinan klinik, IV bulan April, Tahun 2019
b) Pengkodean dokumen
1) Administrasi Manajemen dengan kode : I dan IV sesuai Babnya
 Bab I (-I)
 Bab IV (-IV)
Contoh :
SOP : 01/D/I/30/SOP/2018
Keterangan : 01 Nomor urut dalam 1 unit kerja, D : Kode Unit Poli Gigi, I :
bulan Januari, 30 : Nomor urut total SOP dari semua Unit Kerja, SOP : kode
SOP, 2018 : tahun
diterbitkan SOP
SK : 001-I/SK-KPBK/IV/2019
Keterangan : 001 Nomor urut 1, I : Bab I, SK-KPBK (SK-Kepedulian Pasien
Berkebutuhan Khusus), IV : bulan April, 2019 tahun diterbitkan SK.
2) Pelayanan Klinis kode : II dan III sesuai Babnya
 Bab II (-II)
 Bab III (-III)
Contoh :
SOP : 01/C/I/15/SOP/2019
3) Standar Operasional Klinik disingkat SOP
4) Daftar Tilik disingkat DT
5) Surat Keputusan disingkat SK
c) Penyimpanan Dokumen/arsip
1. Dokumen rekam klinik/medik inaktif wajib disimpan sekurang-kurangnya
dalam lima tahun. Terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat, setelah
batas waktu sebagaimana dimaksud di atas dilampaui, rekam medis klinis
dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain
harus disimpan dalam jangka waktu sepuluh tahun, terhitung dari tanggal
dibuatnya.
2. Rekam medis pasien dimasukkan ke dalam individual folder dan disimpan
dalam rak penyimpanan di bagian pendaftaran. Sistem penyimpanan resep
yang telah dilayani di klinik harus dipelihara dan disimpan minimal tiga
tahun.
3. Dokumen akreditasi dibuat rangkap 2, yang asli disimpan di sekretariat
akreditasi dibawah kendali administrasi manjemen, yang foto copy dengan
cap terkendali didistribusikan di unit-unit kerja yang memerlukan.
4. Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan di ruang masing-masing
kelompok pelayanan, sedangkan di administrasi dan manjemen (admen)
menyimpan master dokumen semua kelompok pelayanan.

d. Sistem Penomoran Surat Masuk/Surat Keluar


Surat masuk dan keluar sesuai dengan daftar relatif indeks klasifikasi
kerasipan.

e. Pengendalian Rekam Implementasi


Semua rekam implementasi (dokumen hasil audit, upaya perbaikan dll)
yang merupakan rekaman ada masing-masing unit pelayanan.

f. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi klinik
dikelompokkan masing-masing bab/ kelompok pelayanan dengan diurutkan
setiap urutan kriteria dengan dipilih-pilih dalam bentuk tata dokumen.
Apabila dokumen tersebut direkam dalam buku, maka urutan dokumen
tersebut diberi lembar penjelasan bahwa dokumen tersebut di dalam buku.
Dokumen Sistem Manajemen Mutu Klinik berlaku bagi semua personil yang
mempengaruhi mutu kinerja proses yang berkaitan dengan kesehatan. Semua
personil bertanggung jawab untuk melaksanakan dan meninjau dokumen
yang terkait dengan tugasnya masing-masing.

Dokumen Terkait : SOP Pengendalian Dokumen


C. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

1. Komitmen Manajemen
Manajemen bertekad untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu secara
konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang
diinginkan. Untuk itu maka diwajibkan kepada semua karyawan dan dokter di
Klinik Pratama Murasaki Medika untuk :

a. Memahami konsep sistem manajemen mutu sebagai landasan dalam merubah


pola pikir dan pola kerja yang terfokus pada mutu.
b. Menetapkan kebijakan mutu dan memastikan bahwa sasaran mutu Klinik
Murasaki Medika, sasaran mutu pelayanan klinis akan dicapai.
c. Menjalankan kegiatan tugas pokok dan fungsi masing-masing sesuai dengan
komitmen manajemen mutu secara konsisten dengan mentaati pedoman
manajemen mutu, prosedur kerja dan instruksi kerja yang ada, serta sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan telah diupayakan dipenuhi.
e. Melakukan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian sasaran manajemen mutu
secara konsisten.
f. Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek kegiatan.

2. Komitmen Manajemen Klinik Pratama Murasaki Medika :

a. Pimpinan Klinik
 Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja
 Mengadakan Rapat Tinjauan Manajemen secara berkala
 Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu.
 Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang terkait
dengan pelayanan telah dipahami oleh pihak terkait.
 Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan
di dalam Sistem Manajemen Mutu Klinik.
b. Ketua Tim Mutu
Memastikan semua kebijakan dan Sasaran Mutu Mutu kinerja Klinik
dipahami oleh karyawan.

c. Koordinator Administrasi, Koordinator Pelayanan Klinis.


Mensosialisasikan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja kepada
karyawan.

d. Kebijakan
1) Pimpinan Klinik memiliki komitmen terhadap pengembangan penerapan
dan peningkatan terus menerus terhadap Sistem Manajemen Mutu
Klinikmdan terus menerus memperbaiki keefektifannya.
2) Mengkomunikasikan kepada seluruh penanggung jawab tiap tiap unit kerja
dan seluruh karyawan tentang pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan dan persyaratan lain.
3) Menetapkan kebijakan mutu klinik dan memastikan sasaran mutu kinerja
dipenuhi.
4) Memimpin Tinjauan Manajemen yang dilaksanakan dengan Rapat
Tinjauan Manajemen dan minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 6
(enam ) bulan.
5) Memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan meliputi sumber
daya manusia, peralatan kesehatan, dan pengobatan, obat-obatan dan
infrastruktur.

Dokumen Terkait :
Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja Klinik
SOP Rapat Tinjauan Manajemen

3. Fokus Kepada sasaran/Pasien


a. Pimpinan dan karyawan khususnya koordinator dan penanggung jawab unit
pelayanan berkewajiban memiliki pengetahuan yang baik tentang pelanggan
Klinik Murasaki Medika.
b. Sekretariat Klinik Murasaki Medika untuk memungkinkan karyawan
memahami profil setiap pelanggan/pasien.
c. Pimpinan dan karyawan khususnya koordinator/penanggung jawab tiap unit,
senantiasa menjaga hubungan baik dengan pelanggan/pasien dan memastikan
seluruh kebutuhan pelanggan/pasien terpenuhi.

Dokumen Terkait :
SOP Kepuasan Pelanggan
SOP Penanganan Pengaduan

4. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu Klinik Pratama Murasaki Medika adalah Melaksanakan
Peningkatan dan Perbaikan Kualitas Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana
untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu secara konsisten sehingga
memenuhi kepuasan pelanggan.
Kebijakan mutu digunakan sebagai kerangka kerja dalam menetapkan dan
meninjau sasaran mutu Klinik Pratama Murasaki Medika yang dikomunikasikan
dan diterapkan oleh semua unit kerja dan ditinjau kesesuaian pencapaiannya
secara berkala. Kebijakan Mutu Klinik Pratama Murasaki Medika dilaksanakan
dengan :
a) Menjalankan tugas berfokus pada pelanggan serta menjaga hubungan kerja
yang baik dengan mitra lintas unit kerja dan pihak luar yang terkait.
b) Menerapkan kepemimpinan yang efektif dalam pengambilan keputusan
berdasarkan fakta
c) Menjalankan tugas dengan mengedepankan pendekatan proses dan
melibatkan personil.
d) Menerapkan sistem manajemen mutu dalam menjalankan tugas menuju
peningkatan secara berkesinambungan.

Dokumen Terkait :
Kebijakan Mutu Klinik
5. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja

Manajemen klinik menjamin bahwa Sasaran Mutu ditetapkan berdasarkan


standar kinerja/standar pelayanan minimal yang meliputi indikator pelayanan
klinis. Perencanaan disusun dengan memperhatikan harapan pelanggan, hak
dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang
ditetapkan. Dalam mencapai Sasaran Mutu tersebut seluruh kegiatan Klinik
Pratama Murasaki Medika dibuat dalam bentuk rencana kerja yang berupa
rencana kerja, waktu pelaksanaan dan anggarannya, yang ditetapka n secara
tahunan bersifat dinamis senantiasa dikembangkan untuk mempercepat
pencapaian sasaran mutu. Rencana kerja tersebut dilaksanakan dengan
Kerangka Acuan yang jelas, dimonitor, dianalisa dan dilaksanakan tindakan
penyesuaian yang adiperlukan untuk menjamin bahwa kinerja proses sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Perencanaan mutu klinik dan
keselamatan pasien berisi program-program kegiatan peningkatan mutu yang
meliputi :
a) Penilaian dan peningkatan kinerja UKP
b) Upaya Pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
c) Penerapan manajemen resiko pada area prioritas
d) Penilaian kontrak kerja sama pihak ketiga
e) Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien.
f) Peningkatan mutu pelayanan obat.
g) Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan tentang mutu dan keselamatan
pasien.

Ruang lingkup :
Pedoman ini menjelaskan perencanaan program manajemen untuk penerapan
Sistem Manajemen Mutu Klinik.
6. Tanggung Jawab Wewenang
a. Pimpinan Klinik
 Mengesahkan sasaran mutu disetiap program unit kerja
 Memeriksa dan meninjau rencana manajemen mutu di setiap bagian
untuk mencapai sasaran mutu kinerja yang telah ditetapkan.

b. Ketua Tim Mutu


Memastikan rencana manajemen mutu dilaksanakan oleh masing-masing
fungsi atau unit kerja sesuai dengan tujuan dan sasaran klinik.

c. Koordinator Administrasi, Koordinator Pelayanan Klinik


Memastikan pelaksanaan aktivitas yang bearada di bawah tanggung jawabnya
sesuai kebijakan mutu klinik.
 Menyusun rencana manajemen mutu sesuai dengan sasaran mutu
kinerja.
 Melaksanakan rencana manajemen mutu sesuai dengan batas waktu
yang direncanakan.
 Memantau pelaksanaan rencana manajemen mutu di unit kerjanya.

7. Kebijakan
a. Pimpinan klinik menetapkan, melaksanakan dan memelihara Rencana Mutu
Manajemen Mutu untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan kebijakan
klinik.
b. Rencana Manajemen Mutu yang ada di setap unit kerja meliputi
 Perencanaan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada
setiap fungsiyang berhubungan dalam klinik.
 Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.
c. Pimpinan klinik mengadakan tinjauan rencana manajemen jika ada perubahan
pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian pelayanan baru atau adanya
aktivitas pengembangan pelayanan klinik.
Dokumen Terkait :
 Rencana Strategi
 Rencana Usulan Kegiatan
 Rencana Pelaksanaan Kegiatan

8. Komunikasi Internal
Komunikasi internal antara pimpinan dengan karyawan merupakan kegiatan yang
sangat penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi
dipastikan diatur dengan baik dan menekankan hal-hal sebagai berikut :
 Pimpinan Klinik Pratama Murasaki Medika mengupayakan agar
komunikasi dengan bawahannya dipastikan berjalan dengan lancar.
 Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya
mengenai sistem manajemen mutu.
 Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan
yang ingin dicapai.
 Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah
ditetapkan dipenuhi.
 Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.
 Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan
pelanggan.
 Komunikasi internal dilakukan dengan cara : rapat setiap bulan,
pertemuan, diskusi, email, sms, WA Group, memo, telepon, laporan,
pengumuman dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.

Dokumen Terkait :
Prosedur Komunikasi Internal

9. Tinjauan Manajemen
a. Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka
pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi
Sistem Manajemen Mutu.
b. Input Tinjauan Manajemen
 Dilaksanakan rapat tinjauan manajemen minimal 6 bulan sekali.
 Tinjauan manajemen dipastikan terdokumentasi atau dinotulenkan.
 Agenda tinjauan manajemen ditentukan jauh hari sebelum evaluasi
dilaksanakan.
 Agenda tinjauan manajemen mencakup antara lain hal-hal sebagai
berikut :
- Hasil Audit Internal
- Umpan balik /keluhan pelanggan
- Kinerja proses /hasil pelayanan
- Hasil tindakan perbaikan dan pencegahan
- Tindak lanjut dari hasil hasil tinjauan sebelumnya
- Rencana perubahan/perbaikan Sistem Manajemen Mutu

c. Review Out Put


 Hasil tinjauan manajemen dibagikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
 Hasil tinjauan manajemen memuat keputusan-keputusan/kesimpulan
mengenai tindakan-tindakan yang perlu diambil.
 Tata cara melaksanakan tinjauan manajemen diuraikan dalam prosedur
tinjauan manajemen.

Dokumen Terkait :
Prosedur Tinjauan Manajemen

D. MANAJEMEN SUMBER DAYA

1. Penyediaan Sumber Daya


Pimpinan klinik berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di Klinik Pratama Murasaki Medika.
Penyediaan sumber daya meliputi :
a. Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan
 Pendaftaran
 Ruang Tindakan
 Poli Umum
 Poli Gigi
 KIA/KB
b. Kegiatan UKP Penunjang
 Apotek (1atap)
 MOU Laboratorium
 MOU Limbah medis
 MOU Rujukan Rumah Sakit
( RS.Kurnia Kramatwatu, RSDP, RS. Sari Asih Serang)

2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia


a. Ruang Lingkup
Pedoman ini menerangkan penyediaan sumber daya manusia, proses
rekruitmen, proses kredensial (kompetensi pekerjaan ), pelatihan peningkatan
kompetensi dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu di klinik.
b. Penyediaan Sumber Daya Manusia
 Pengajuan usulan kebutuhan pegawai ke pihak manajemen klinik
berdasarkan pola ketenagaan.
 Proses rekruitmen dilakukan oleh tim dari manajemen klinik.
 Proses kredensial untuk jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh klinik
dilakukan oleh BPJS dan manajemen klinik.
 Proses pelatihan dan peningkatan kompetensi melalui kegiatan
ASKLIN (Asosiasi Klinik Indonesia) dan PERKLIN (Perhimpunan
Pengusaha Klinik Indonesia)

3. Infrastruktur
a. Belanja modal
 Merencanakan kebutuhan klinik baik fisik maupun alat kesehatan
 Mengusulkan kepada pihak manajemen klinik
 Menyusun rencana anggaran kebutuhan
 Proses pengadaan
 Evaluasi pengadaan
b. Pemeliharaan
 Pembuatan daftar jenis pemeliharaan selama 1 tahun
 Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai jadwal
 Monitoring fungsi alat medis dan non media
 Kalibrasi alat
 Tidak lanjut hasil monitoring
c. Lingkungan Kerja
 Ventilasi
Ventilasi alami di semua ruangan tidak kurang dari 15% luas lantai
ruangan.
 Pencahayaan
Terdistribusi rata dalam ruangan sesuai lampiran standar Permenkes
75/2014.
 Sistem Sanitasi
Sistem sanitasi terdiri dari sistem air bersih, sistem pembuangan air
kotor/air limbah, kotoran dan sampah serta penyaluran air hujan
sesuai lampiran Permenkes 75/2014
 Sistem Kelistrikan
Sistem Kelistrikan dirancang tidak membahayakan, mudah
dioperasikandan tidak mengganggu lingkungan
 Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk hubungan dilingkup klinik dan
keluar klinik untuk mendukung pelayana.
 Sistem Gas
Gas medis yang digunakan adalah O2 direncanakan dan diletakkan
dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna.

d) Pemantauan dan Pengukuran Proses


 Pemantauan dan pengukuran terhadap rencana yang telah dibuat
 Data kegiatan pengukuran /pemantauan dikumpulkan untuk dianalisa
 Hasil dari analisa dipakai untuk :
1. Membuktikan kesesuaian pelayanan
2. Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu
3. Melakukan perbaikan secara terus-menerus
4. Memastikan tercapainya sasaran mutu
 Metode pemantauan, pengukuran, analisa perbaikandipastikan sesuai
dengan tujuan.
e) Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan
1. Pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan dilakukan sesuai
prosedur.
2. Tujuan pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan untuk
memastikan semua persyaratan hasil pelayanan terpenuhi.
3. Pengukuran dan pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah
ditentukan.
4. Pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan dilaksanakan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yang tertuang dalam
prosedur kerja pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan.

Dokumen Terkait
o Prosedur audit internal
o Prosedur penanganan ketidaksesuaian dan tindakan koreksi
o Prosedur penanganan kinerja dan tindakan pencegahan
o Prosedur kepuasan Pelanggan
o Prosedur komunikasi internal
o Prosedur penanganan pengaduan pelanggan
o Prosedur pengelolaan kegiatan dan anggaran

E. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KLINIS

1. Pengendalian Ketidaksesuaian
Klinik Pratama Murasaki Medika menjamin bahwa semua ketidaksesuaian
diidentifikasi serta dikendalikan untuk mencegah terjadinya penyimpangan.
Semua
temuan ketidaksesuaian segera ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi untuk
menghilangkan ketidaksesuaian dan dipisahkan untuk mencegah berlarut-larutnya
ketidaksesuaian tersebut. Pengendalian hasil pelayanan yang tidak sesuai adalah
sebagai berikut :
a. Hasil yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak terjadi lagi.
b. Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani hasil
pelayanan tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur.
c. Hasil yang tidak sesuai harus dilakukan tindakan koreksi.
d. Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi yang diambil harus dicatat.
e. Bilamana pelayanan tidak sesuai dan telah terlanjur diterima oleh
pelanggan, maka Klinik Pratama Murasaki Medika harus mengambil
langkah-langkah yang sesuai untuk menanggulangi akibat/potensi
akibatnya.

Dokumen Terkait
 Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai dan Tindakan
Koreksi
 Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan

2. Analisa Data
Klinik Pratama Murasaki Medika menjamin bahwa semua data dikumpulkan,
dievaluasi, dan dianalisa untuk mengkur keefektifan dan keefisienan penerapan
sistem manajemenmutu dan kemungkinan pelaksanaan peningkatan
berkesinambungan. Analisa data mencakup aspek kesuaian terhadap persyaratan
produk dan proses, kecenderungan, operasiional kegiatan termasuk tindakan
pencegahan dan kinerja pemasok serta perundang-undangan yang relevan dengan
sasaran mutu. Analisa data meliputi :
a. Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus dikelola
dengan baik.
b. Data dianalisis dengan menggunakan metode atau cara yang sesuai
misaklkan menggunakan metode statistik.
c. Analisis data dilakukan oleh semua unit kerja kegunaannya untuk
mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses dan melihat
kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan.
d. Prosedur analisis data ditentukan oleh MR dan menjadi acuan bagi semua
fungsi lainnya.
e. Hasil analisis data harus mengarah pada pengidentifikasian,
ketidaksesuaian, ketidak-efektifan dan ketidak-efisienan serta tindakan-
tindakan perbaikan yang diperlukan.
f. Data dianalisis antara lain untuk memantau :
1) Kepuasan pelanggan
2) Kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan
3) Karakteristik dan kecenderungan proses serta pelayanan
4) Kinerja pemasok
5) Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan

Dokuman Terkait :
 Prosedur Audit Internal
 Prosedur Tinjauan Manajemen
 Prosedur Penanganan Produk Tidak sesuai
 Dan Tindakan Koreksi
 Prosedur Pemantauan Kinerja dan Tindakan Pencegahan

3. Peningkatan Berkelanjutan
Klinik Pratama Murasaki Medika senantiasa meningkatkan efektivitas dan
efisiensi sistem manajemen mutu melalui pengembangan kebijakan dan
sasaran mutu, pemanfaatan hasil audit dan analisa data serta hasil tindakan
koreksi, pencegahan dan tinjauan manajemen. Klinik Pratama Murasaki
Medika menjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan
dihilangkan untuk mencegah terjadinya kembali ketidaksesuaian yang
mungkin timbul dihilangkan sehingga tidak terjadi kembali kecenderungan
ketidaksesuaian. Tindakan pencegahan yang diambil bergantung dari dampak
yang ditimbulkan oleh kecenderungan ketidaksesuaian.

4. Tindakan Koreksi dan Preventif


Program perbaikan terus-menerus :
a. Seluruh karyawan dan pimpinan wajib melakukan perbaikan secara terus-
menerus terhadap efektivitas dan efisiensi sistem manajemen mutu sesuai
dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
b. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan
mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan koreksi dan
pencegahan serta tinjauan manajemen.
c. Penyebab-penyebab terjadinya ketidaksesuaian dipastikan
dieliminasi/dihilangkan dan dicegah agar tidak terjadi lagi.
d. Tujuan dari tindakan koreksi dan pencegahan adalah mencegah
terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja Klinik
Pratama Murasaki Medika secara keseluruhan.
e. Upaya tindakan koreksi dan pencegahan dipastikan sesuai dengan skala
dampak yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
f. Agar proses tindakan koreksi dan pencegahan berjalan lancar dan hasilnya
efektif dipastikan prosedur tindakan koreksi dan pencegahan telah
disediakan yang mencakup hal-hal sebagai berikut :
1). Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
2). Menentukan penyebab-penyebab masalah.
g. Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah.
h. Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat.

Dokumen terkait :
 Prosedur Audit Internal
 Prosedur Tinjauan Manajemen
5. Pelayanan Klinis
a. Pelayanan Klinis yang berorientasi pasien
b. Penunjang Pelayanan Klinis
c. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien :
1) Penilaian indikator kinerja klinis
2) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien
4) Analisis dan tindak lanjut
5) Penerapan manajemen risiko
BAB III
PENUTUP

Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan pelanggan atau pasien.


Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan maupun
penyelenggara pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator
kualitas pelayanan dan banyaknya kunjungan pasien ke Klinik Pratama Murasaki Medika
tidak lepas dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan.
Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan.
Namun ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran,
mutu dan kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana
pelayanan. Permasalahan yang muncul menimbulkan persepsi rendahnya kualitas pelayanan,
yang berawal dari kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan pelaksanaan
pelayanan yang tidak bisa menyesuaikan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, manajemen
risiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan klinik dalam memberikan
pelayanan kesehatan. Pedoman ini menyampaikan hasil kajian tentang ketenagaan, sarana
dan pengendalian mutu pelayanan Klinik. Agar Klinik dapat menjalankan fungsinya secara
optimal perlu dikelola dengan baik , baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun
sumber daya yang digunakan.
Demikian Pedoman Manajemen Mutu ini dibuat dan disahkan oleh Pimpinan Klinik
Pratama Murasaki Medika Kabupaten Serang untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan
mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem manajemen mutu serta tugas dan
tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.
Pimpinan Klinik Pratama Murasaki Medika Kabupaten Serang dan seluruh karyawan
mendukung sepenuhnya pelaksanaan sistem manajemen mutu ini sebagai komitmen yang
tidak bisa ditawar-tawar.

Serang, 9 April 2019


PIMPINAN KLINIK PRATAMA MURASAKI MEDIKA,

drg. Warih Anjari

Anda mungkin juga menyukai