Anda di halaman 1dari 18

1

RENCANA STRATEGIS
KLINIK PRATAMA SATBRIMOB POLDA JATIM
TA. 2020 - 2024

BAB I
PENDAHULUAN

1. KONDISI UMUM
Rencana jangka panjang adalah suatu rencana jangka panjang yang
bersifat menyeluruh, memberikan rumusan kemana suatu organisasi akan
diarahkan dan bagaimana sumber daya dialokasikan untuk mencapai tujuan
selama jangka waktu waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan
lingkunga. Perencanaan strategis juga merupakan suatu proses yang dilakukan
suatu organisasi untuk menentukan strategi, arah dan acuan dalam rangka
mengambil keputusan dan tindakan yang tepat, melalui urutan pilihan yang
tepat dengan memperhitungkan sumber dayanya. Hasil tersebut berupa
Rencana Strategis (Renstra) yang akan digunakan untuk rencana dan alokasi
sumber daya tahunan.

Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim sebagai subsistem dari Sikesjas


Satbrimob Polda Jatim haruslah memperhatikan arahan strategis yang terdapat
pada Biddokkes Polda Jatim sebagai pembina fungsi bidang kedokteran dan
kesehatan tingkat Polda Jatim dan juga Satbrimob Polda Jatim sebagai atasan.
Selanjutnya renstra Biddokkes Polda Jatim dan renstra Satbrimob Polda Jatim
menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan lima tahunan dan rencana
kerja.

Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim merupakan tempat pelayanan


medik dasar yang dapat diakses oleh anggota polri beserta keluarga dan juga
masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar klinik. Pelayanan yang kami
berikan berupa pengobatan umum, kesehatan gigi dan mulut, KIA dan KB.
2

2. POTENSI DAN PERMASALAHAN

Perubahan- perubahan yang terjadi dalam skala global, regional maupun


nasional seperti kemajuan teknologi komunikasi dan informasi serta teknologi
transportasi, timbulnya konflik dalam berbagai kepentingan, globalisasi,
perubahan iklim, epidemiologi penyakit dengan segala permasalahannya
mengakibatkan tugas yang dihadapi semakin berat dan kompleks.

a. POTENSI ANCAMAN
Perubahan- perubahan yang terjadi dalam skala global, nasional
maupun regional seperti kamajuan teknologi komunikasi dan informasi serta
teknologi transportasi, timbulnya konflik dengan berbagai latar belakang
kepentingan, globalisasi, perubahan iklim/ global warming, epidemiologi
penyakit dengan segala permasalahannya mengakibatkantugas yang
dihadapi akan semakin berat dan kompleks.
Munculnya berbagai masalah kesehatan dalam bentuk kejadian luar
biasa maupun masalah kesehatan yang bersifat epdemi, seperti novel
corona virus, avian influenzae, flu babi, HIV AIDS dan sebagainya, serta
penggunaan obat terlarang, disamping menimbulkan masalah kesehatan
bagi masyarakat juga berdampak terhadap kamtibmas. Jika timbul epidemi
yang berkembang menjadi pandemi, maka akan terjadi situasi kedaruratan
regional nasional. Menurut analisis ahli epidemiologi dunia, kondisi pandemi
suatu penyakit karena virus yang bermutasi tinggal menunggu waktu. Untuk
menghadapi ancaman semacam ini, Polri pada umumnya dan Dokkes Polri
pada khususnya beserta unsur- unsur terkait lainnya (TNI, Depkes,dll) harus
siap dalam menanggulangi pada masyarakat Polri ataupun masyarakat
umum. Disamping itu, anggota Polri beserta keluarganya termasuk kelompok
rentan terjangkit suatu penyakitmenular tertentu, baik yang berhubungan
karena penugasannya maupun perilaku yang beresiko tinggi.

Kebutuhan masyarakat Polri terhadap pelayanan kesehatan adalah


pelayanan yang merata dan berkualitas, yaitu tersediaan terjangkau, tepat
kebutuhan, tepat sumber daya, tepat standar profesi/ etika profesi, wajar dan
aman. Sedangkan harapan dan keluarga Polri terhadap pelayanan
3

kesehatan di FKTP adalah memiliki performance, daya tanggap


(responsiveness), kehandalan (reabillity), jaminan (assurance) dan empati
(empathy). Berlakunya Permenkes nomor 4 tahun 2019 tentang standar
teknis pemenuhan mutu pelayanan dasar pada standar pelayanan minimal
bidang kesehatan mengakibatkan FKTP di lingkungan Polri harus memenuhi
persyaratan yang dimaksud, sedangkan FKTP polri masih kesulitan guna
melakkukan pemenuhan tersebut karena kendala sumber daya kesehatan
dan juga kendala modal. Sehingga hal tersebut menjadi kendala dalam
memenuhituntutan dan harapan masyarakat Polri untuk mendapatkan
pelayan yang berkualitas sesuai standar.
b. ANALISIS SWOT
a. KEKUATAN (STRENGTHS)
a) SDM kesehatan
 Adanya komitmen pimpinan agar dapat berperan lebih besar
pada tugas pembinaan dan operasional, serta pengembangan
faskes untuk meningkatkan pelayanan.
 SDM kesehatan yang jumlahnya mencukupi dengan berbagai
jenis kualifikasi tenaga dengan rincian sebagai berikut :
- Dokter umum : 2 orang
- Dokter gigi : 2 orang
- Perawat : 4 orang
- Bidan : 4 orang
- Perawat gigi : 1 orang
- ATLM : 1 orang
- Administrasi : 1 orang
- Pekarya : 1 orang
b) Piranti lunak
Piranti lunak sebagai pedoman manajemen dan operasional yang
cukup lengkap untuk mengarahkan pengelolaan sumber daya
agar efektif, efisien, transparan dan akuntabel serta kegiatan
operasional yang terukur dengan indikator - indikator yang jelas,
diserati sistem pengawasan, penilaian, dan pembinaan berlanjut.
4

c) Komitmen bersama untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang


prima yang dapat memenuhi harapan dan tuntutan pengguna
layanan dengan melakukan pengelolaan sumber daya kesehatan
dan manajemen pelayanan kesehatan yang profesional, efektif
dan efisien.
b. KELEMAHAN (WEAKNESS)
Sumber daya yang masih belum memadai dihadapkan dengan
tuntutan dan harapan :
a) Fasilitas yang belum sepenuhnya memenuhi standarisasi sarana
dan prasarana, peralatan dan tenaga, sedangkan tantangan dan
tuntutan tugas yang dihadapi mengharuskan menyiapkan
kemampuan yang memadai termasuk peralatan dengan teknologi
modern.
b) Adanya keterbatasan dalam kuantitas dan kualitas personel
dibandingkan dengan kebutuhan, alokasi anggaran yang tersedia
masih terbatas, sehingga belum semua mendapatkan dukungan
secara optimal.
c) Masih terdapat ketidakpuasan terhadap pelayanan akibat dari
keterbatasan SDM kesehatan secara kualitas, kuantitas maupun
kualifikasi dibandingkan dengan kebutuhan tingkat kemampuan
dan standar pelayanan kesehatan.
c. PELUANG (OPPORTUNITY)
a) Kerjasama dan kemitraan yang terjalin baik sebagai realisai MOU
dan bentuk kerjasamalain dengan berbagai insitusi baik
pemerintah maupun swasta membuka peluang untuk
meningkatkan sumber daya dan kinerja.
b) Kebijakan dari atasan maupun dari pembina fungsi mendorong
peningkatan upaya pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar pelayanan.
c) Adanya regulasi yang mengatur agar tiap - tiap FKTP polri
melaksanakan akreditasi guna peningkatan mutu dan kualitas
pelayanan.
5

d. ANCAMAN (THREAT)
a) Munculnya berbagai macam penyakit menular tertentu, seperti
HIV AIDS, avian influenzae, novel corona virus dan sebagainya
akan menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat. Jika
timbul epidemi yang berkembag menjadi pandemi , maka akan
terjadi kegawatdaruratan nasional/ regional maupun global.
b) Kebutuhan masyarakat Polri terhadap pelayanan kesehatan
adalah pelayanan yang merata dan berkualitas, yaitu tersediaan
terjangkau, tepat kebutuhan, tepat sumber daya, tepat standar
profesi/ etika profesi, wajar dan aman. Sedangkan harapan dan
keluarga Polri terhadap pelayanan kesehatan di FKTP adalah
memiliki performance, daya tanggap (responsiveness),
kehandalan (reabillity), jaminan (assurance) dan empati
(empathy).
c) Berbagai tantangan tugas yang semakin berat memerlukan postur
personel polri yang sehat yaitu sehat secara holistik, tidak hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan tetapi terdapat kondisi fisik,
mental emosional, sosial dan lingkungan yang berfungsi harmonis
serta mampu melaksanakan tugas bahkan pada saat tertentu
melampaui beban normal dengan tidak mengalami kelelahan yang
berarti.
d) Adanya transisi epidemiologi yang menyebabkan pergeseran pola
penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif, sejalan dengan
gaya hidup modern yang cenderung merubah pola makan dan
kebiasaan hidup juga sangat mempengaruhi kondisi sehat
samapta personel polri.
6

3. IDENTIFIKASI MASALAHAN
Dengan mencermati berbagai permasalahan yang digambarkan dalam Klinik
Pratama Satbrimob Polda Jatim untuk bisa memberikan dukungan dalam
pelaksanaan kondisi umum dan hasil analisa dengan pendekatan teori analisa
SWOT, maka teridentifikasi beberapa permasalahan yang akan dijadikan bahan
dalam menyusun perencanaan pada Tahun 2020 yang berpengaruh yaitu :
a. Permasalahan SDM di Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim bahwa sesuai
dengan standar mutu persyaratan minimal bidang kesehatan, belum tercapainya
DSPP yang sesuai dengan tingkatan FKTP karena banyak anggota yang
merupakan anggota BKO dari satuan atas;

b. Belum terpenuhinya kwalifikasi profesi SDM yang memberikan pelayanan


kesehatan sesuai standar

c. Kurangnya penambahan personil organik yang berkwalifikasi medis/paramedis,


disatu sisi banyak anggota yang sering mendapatkan penugasan pada operasi
militer;

d. Masih banyak tenaga Kontrak yang mengawaki Operasional FKTP, yang


berdampak pada relatif besarnya biaya operasional Rumah Sakit;

e. Semakin meningkatnya ancaman penyakit menular tertentu yang sangat


berdampak luas seperti HIV/AIDS, termasuk di masyarakat Polri;
7

BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Guna menjawab berbagai tantangan dengan memeperhatikan lingkungan strategis


dan analisis SWOT, sebagaimana disebutkan di atas, maka Klinik Pratama Satbrimob
Polda Jatim menetapkan serta menjalankan visi, misi dan tujuan sebagai suatu klinik yang
melakukan pelayanan medik dasar terhadap anggota polri beserta keluarga. Dengan visi,
misi dan tujuan yang ditetapkan akan menjadi arahan dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab dalam melakukan pelayanan kesehatan.

1. VISI
“ MEWUJUDKAN KLINIK BRIMOB YANG CEPAT, TEPAT DAN PROFESIONAL
DALAM PELAYANAN KESEHATAN DAN KEDOKTERAN KEPOLISIAN ”

2. MISI
a. Memberikan pelayanan kesehatan secara cepat, tepat sesuai standarisasi
dengan tenaga berkompetensi.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kedokteran Kepolisian dalam mendukung
tugas pokok Kepolisian, khususnya Sat Brimob Polda Jatim.
c. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi sumner daya manusia kesehatan.
d. Meningkatkan sarana, prasarana untuk mendukung pelayanan kesehatan yang
bermutu.

3. TUJUAN
a. Menyelenggarakan pelayan kesehatan yang professional sesuai tupoksi secara
adil dan merata kepada semua pengguna layanan.
b. Modernisasi pelayanan Kesehatan.
c. Penerapan manajemen yang terpercaya.
8

4. TATA NILAI :
a. PROFESIONALISME
: menjalankan tugas sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.
b. CEPAT
: melaksanakan tugas sesuai aturan yang berlaku dengan segera mungkin
dengan waktu singkat.
c. TEPAT
: melaksanakan tugas dengan betul aturan yang berlaku.
d. BERMUTU
: melaksanakan tugas sesuai aturan dan hasil yang maksimal.

5. SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis merupakan kondisi yang diinginkan oleh FKTP yang
memberikan outcome dari program yang dilaksanakan oleh seluruh anggota Klinik.
Guna mewujudkan hal tersebut, maka Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim
menetapkan sasaran strategis yang diturunkan dari Biddokkes Polda Jatim sebagai
pembina fungsi bidang keseatan serta memperhatikan sasaran strategis dari
Satbrimob Polda Jatim sebagai pemilik sekaligus atasan langsung. Ada beberapa
kriteria yang ditetapkan, yaitu mengukur capaian tujuan sebagai cerminan outcomes
dari program yang telah ditetapkan yang selaras dengan sasaran strategis yang
ditetapkan Biddokkes Polda jatim dan Satbrimob Polda Jatim sesuai dengan tupoksi
serta tetap sesuai dengan visi, misi, tata nilai dan tujuan, memiliki sebab akibat dan
dilengkapi dengan indicator dan target.
Berikut adalah penjabaran sasaran rencana strategis dari Biddokkes Polda
Jatim dan Satbrimob Polda Jatim :
1. SASARAN STRATEGIS BIDDOKKES POLDA JAWA TIMUR
Mengacu pada sasaran impact (SI), yaitu layanan kedokteran dan kesehatan
polri yang prima, maka sasaran strategis Biddokes Polda Jatim sebagai berikut :
a. Terselenggaranya pelayanan kedokteran kepolisian.
b. Terselenggaranya pelayanan kedokteran kesehatan kepolisian promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatifdi tingkat polda, kewilayahan dan lemdiklat
polri serta jajaran.
9

c. Sistem pengawasan biddokkes polda jatim yang akuntabel guna mendukung


tata kelola pemerintah yang bersih dan melayani.

2. SASARAN STRATEGIS SATBRIMOB POLDA JAWA TIMUR :


a. Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat Jawa Timur
b. Modernisasi teknologi Satbrimob Polda Jawa Timur

3. SASARAN STRATEGIS KLINIK PRATAMA SATBRIMOB POLDA JATIM :


a. Peningkatan derajat kesehatan anggota Brimob beserta keluarga.
b. Peningkatan mutu sarana dan prasarana serta modernisasi peralatan
kesehatan.
c. Peningkatan mutu pemberi layanan baik secara kuantitas maupun kualitas.

4. HUBUNGAN KETERKAITAN ANTARA TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS :


TUJUAN SASARAN STRATEGIS
1 2

1. menyelenggarakan pelayanan Terselengaranya pelayanan


kesehatan yang professional kesehatan promotif, preventif,
sesuai tupoksi secara adil kuratif yang sesuai dengan standar
kepada semua pengguna
layanan.

2. modernisasi pelayanan Peningkatan sarana dan prasarana


kesehatan guna mendukung pelayanan

3. penerapan manajemen yang Terbentuknya suatu sistem


terpercaya managerial pengelolaan klinik dan
SDM kesehatan yang terstandar
10

5. PENAHAPAN KEBIJAKAN
a. Pada 2020
Melanjutkan pelayanan melalui peningkatan sumber daya manusia guna
mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata.
b. Pada 2021
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan didukung oleh suatu
sistem dan metode yang dikelola dengan baik serat efisien.
c. Pada 2022
Memantapkan kualitas pelayanan kesehatan dengan peningkatan
akuntabilitas kinerja yang didukung dengan budaya kerja yang professional
dan sumber daya manusia yang kompeten dan berintegritas.
d. Pada 2023
Memantapkan kualitas pelayanan yang berorientasi pada kepercayaan
pengguna layanan serta peningkatan kerjasama dengan instansi terkait.
e. Pada 2024
Terwujudnya peningkatan pelayanan kepada seluruh pengguna layanan.
11

BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI,
KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI


Arah kebijakan, strategi, kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan
dikembangkan dengan memperhatikan arah kebijakan dari institusi yang menaungi
dan juga sebagai pembina fungsi bidang kesehatan tingkat Polda Jatim yaitu
Biddokkes Polda Jatim dan Satbrimob Polda Jatim selaku pemilik dan juga atasan
langsung. Sementara itu, seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya,
kerangka kinerja Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim merupakan turunan dari
Bddokkes Polda Jatim dan Satbrimob Polda Jatim yang merupakan organisasi
pemayung.

Arah Kebijakan Dan Strategi Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim :

Sasaran Strategi Arah Kebijakan Strategi


1 2 3

Terselengaranya Pelayanan FKTP yang Peningkatan mutu


pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan pada pelayanan
promotif, preventif, kuratif umum, pelayanan
yang sesuai dengan kesehatan gigi dan mulut,
standard pelayanan KIA, layanan
kegawatdaruratan
Inovasi pelayanan kepada Home visite, telemedicine
pengguna layanan
Peningkatan giat preventif Peningkatan kegiatan
pencegahan penyakit dan
wabah secara langsung
maupun dengan
penggunaan media sosial
Program promotif Promosi pelayanan
terhadap pengguna
layanan secara online
maupun offline
12

Peningkatan kepuasan Penurunan angka keluhan


pengguna layanan serta jumlah kejadian
kesehatan insiden terhadap pasien
Peningkatan sarana dan Peningkatan dan Peningkatan mutu sarana
prasarana guna pemeliharaan sarana dan prasarana
mendukung pelayanan kesehatan
Pemeliharaan sarana dan
prasarana
Modernisasi alat-alat Peningkatan kualitas dan
kesehatan kuantitas alat- alat
Kesehatan
Terbentuknya suatu Peningkatan mutu Menyiapkan FKTP yang
sistem managerial layanan yang terstandar terakreditasi
pengelolaan klinik dan
Melaksanakan bimtek
SDM kesehatan yang
kareditasi FKTP
terstandar
Peningkatan kualitas Peningkatan jumlah SDM
SDM kesehatan kesehatan yang mengikuti
pendidikan maupun
pelatihan
Terbentuknya sistem
pengelolaan SDM
kesehatan yang
terorganisir dengan baik

2. KERANGKA REGULASI
Kerangka regulasi diartikan sebagai gambaran yang digunakan dalam pelaksanaan
tugas, fungsi serta kewenangan dalam mendukung pencapaian sasaran strategis
Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim. Jabaran kerangka regulasi berisikan tentang
arahan proses perencanaan pembentukan perundang – undangan dalam rangka
mendukung pencapaian sasaran strategis. Oleh karena itu, guna mencapai sasaran
strategis yang telah direncanakan pada lima tahun ke depan, maka disusunlah
kerangka regulasi sebagai berikut :
13

KERANGKA REGULASI

Arah kerangka Pembentukan Unit Unit terkait Target


regulasi dan atau berdasarkan penanggung penyele
regulasi yang evaluasi, kajian jawab saian
dibutuhkan dan penelitian
1 2 3 4 5 6

1 Hubungan tata Sebagai pedoman koordinator Seluruh unit 2020


kerja dalam admen yang berada
melaksanakan dalam satuan
hubungan tata Klinik pratama
cara kerja dengan satbrimob
unit lainnya polda jatim
2 Peraturan Oleh karena itu Koordinator Tim admen 2020
Kapolri tentang peraturan admen dan instansi
pelayanan prima perundangan yang atasan
dan pelayanan mendukung
Kesehatan pada pelaksanaan
anggota polri tupoksi harus
dan keluarganya dilakukan
penyempurnaan
3 Implementasi Sebagai pedoman Koordinator Seluruh unit 2020
dan pelaksanaan dalam pelayanan yang terkait
dari Peraturan melaksanakan dan tim dengan
Kapolri dan pelayanan mutu klinik pelayanan
Permenkes, Kesehatan kepada umum (rekam
pelaksanaan pengguna layanan medik,
SOP yang sudah pelayanan
dibuat umum,
pelayanan
Kesehatan gigi
dan mulut,
pelayanan
KIA,
pelayanan
obat
4 Panduan mutu Sebagai pedoman Koordinator Seluruh unit 2020
klinik dalam Tim mutu terkait
pelaksanaan
penyusunan
kepuasan
pengguna layanan
14

3. KERANGKA KELEMBAGAAN
Dalam memenuhi pelaksanaan pembangunan dan pengembanganorganisasi
yang efektif dan akuntabel, diperlukan suatu kerangka kelembagaan yang sesuai
dengan program pembangunanyang telah ditetapkan. Kelembagaan merujuk pada
organisasi, pengaturan hubungan antar unit kerja serta sumber daya manusia.
Organisasi mencakup tugas, fungsi, kewenangan, peran dan struktur. Sedangkan
sumber daya manusia mencakup penangungjawab, kordinator unit dan seluruh
karyawa baik medis maupun non medis. Aspek sumber daya manusia di dalam
kerangka kelembagaan mencakup jumlah dan kualitas (yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap).

Penataan kelembagaan yang dilakukan melalui revisi/ penyempurnaan dilakukan


bersifat efektif dan dilakukan untuk hal hal yang sangat penting, mendesak, serta
diyakini akan memberi manfaat yang lebih besar untuk mencapai arah bijak dan
strategi Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim dalam ramgka mencapai tujuan yang
diinginkan. Penguatan kelembagaan Klinik Pratama Satbrimob Polda Jatim dilakukan
dengan memperhatikan hal- hal sebagai berikut ini :

a. Kebijakan pembangunan yang meliputi sasaran, arah kebijakan, strategi,


program dan kegiatan pembangunan, untuk memastikan bahwa postur
kelembagaan yang terbentuk sejalan dan mendukung pelaksanaan
pembangunan yang efektif, efisien dan akuntabel.

b. Peraturan perundangan yang berlaku, guna memastikan keserasian antartugas,


fungsi dan kewenanganyang berlaku.

c. Prinsip- prinsip pengorganisasian yang modern.

d. Penerapan prinsip- prinsip tata Kelola pemerintah yang baik (good governance
and clean governance).
15

Prioritas penguatan kelembagaan klinik pratama satbrimob polda jatim sesuai dengan
tuntutan kebutuhan tugas terhadap terselenggaranya pelayanan Kesehatan promotive,
preventif, kuratif dan rehabilitative, maka difokuskan pada hal- hal sebagai berikut :

a. Peningkatan mutu layanan

b. Peningkatan mutu SDM Kesehatan

c. Peningkatan sarana dan prasarana

Dari arah bijak dan strategi pembangunan bidang pelayanan Kesehatan


tersebut, untuk mewujudkan pencapaian sasaran dalam penguatan kelembagaan
Klinik Pratama Satbrimob Polda JAtim, dibutuhkan kerangka kelembagaan sebagai
berikut :

no Sasaran strategi Program dan Sasaran targ


kegiatan et
2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Terselengaranya
pelayanan
kesehatan
promotif,
preventif, kuratif
yang sesuai
dengan standar
2 Peningkatan
sarana dan
prasarana guna
mendukung
pelayanan

Terbentuknya
suatu sistem
managerial
pengelolaan
16

klinik dan SDM


kesehatan yang
terstandar

PENUTUP.

3. Penutup.
17

Demikian Rencana kerja Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Renja) TA. 2019
ini disusun sebagai pedoman Kasatker dalam penyusunan Rencana Kerja dan
pelaksanaan kegiatan Biddokkes Polda Jatim.

LAMPIRAN :

- Rencana Kerja Tahunan (RKT)


- Renja K/L.

Ditetapkan di : Surabaya
pada Tanggal : Juni 2018

KABIDDOKKES POLDA JATIM

Dr. BUDI HERYADI, M.M


KOMISARIS BESAR POLISI NRP 65120808
18

Anda mungkin juga menyukai