Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PERAWATAN DENTAL UNIT

A. DEFINISI
Dental unit adalah suatu alat yang dipakai oleh dokter gigi untuk membantu
pemeriksaan dan kemudian menentukan terapi apa yang dapat diberikan kepada
pasien. Secara umum untuk membantu perawatan gigi dan mulut ( pengeboran,
penambalan, pembersihan, dan pemeriksaan ).
Dental unit pada umumnya mempunyai 3 sumber tenaga yaitu :
1. Sumber tenaga listrik.
2. Sumber tenaga udara/angin
3. Sumber tenaga air.
Sumber tenaga listrik untuk memberikan catu daya pada semua system elektrik
missal : lampu operasi, switch valve electric, system hidrolik, dan mikromotor. Juga
diaplikasikan pada system dental chair untuk semua garakan ( naik, turun, menyandar,
dan duduk ).
Sumber tenaga udara untuk memberikan pada semua system yang bekerja
berdasarkan tekanan udara. Udara bertekanan ini berasal dari compressor ( takanan
yang dibutuhkan sekitar 2,5 atm sampai 4 atm ). Tekanan maksimal dari compressor
dapat mencapai 7 atm. System atau bagian yang bekerja berdasarkan takanan missal :
turbine jet/bor jet, switch valve, spray git, scaller, dan system hidrolik pada kursi atau
chair dental.
Sumber tenaga air untuk digunakan pada system pendinginan turbine jet/bor jet,
spray git, dan pembuagan kotoran. Tekanan yang dibutuhkan minimal 1 atm. Walaupun
tekanan air yang dihasilkan juga berasal dari tekanan yang dihasilkan dari compressor.

B. RUANG LINGKUP
Seiring dengan makin kompleksnya pelayanan kedokteran gigi, profesi di bidang
ini turut ikut berkembang. Bila dahulu cukup hanya dokter gigi saja yang memberikan
pelayanan, kini di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, pelayanan diberikan
oleh sebuah tim yang terdiri dari Dentist, Dental Hygienist, Dental Assistant, dan Dental
Technician. Dentist adalah dokter gigi yang memberikan pelayanan kedokteran gigi.
Dental Hygienist bertugas mengisi Rekam Medis, serta melakukan tindakan Preventive
Dentistry seperti membersihkan karang gigi secara mandiri. Dental Assistant bertugas
sebagai asisten yang membantu dokter gigi mengambil alat, menyiapkan bahan,
mengontrol saliva, membersihkan mulut, serta mengatur cahaya lampu selama suatu
prosedur perawatan sedang dilakukan. Dental Technician berkerja di Laboratorium,
membuat protesa dan alat bantu yang akan dipasang di mulut pasien4. Di Indonesia
kondisinya sedikit berbeda, hanya dikenal 2 profesi kesehatan gigi diluar dokter gigi
yaitu Perawat Gigi dan Tekniker Gigi. Perawat Gigi bertugas seperti Dental

1
Assistant dan Dental Hygienist, sedangkan Tekniker Gigi bertugas sama seperti Dental
Technician. Pada saat suatu pelayanan kedokteran gigi dilakukan hanya akan ada 2
orang yang berada disekitar pasien yaitu Dokter Gigi dan Perawat Gigi. Tugas kedua
orang ini berbeda namun saling mendukung, ini kemudian melahirkan istilah Four
Handed Dentistry. Konsep Four Handed Dentistry telah diadopsi oleh para produser
pembuatan dental unit, sehingga saat ini seluruh dental unit yang dibuat selalu
dilengkapi dengan sisi Dental Asistant disebelah kiri pasien. Oleh karena itulah konsep
Four Handed Dentistry menjadi dasar dalam desain tata letak penempatan alat
kedokteran gigi.

C. TATA LAKSANA
Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja
disekitar Dental Unit yang disebut Clock Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat
dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2
disebut Static Zone, arah jam 2 sampai jam 4 disebut Assisten’s Zone, arah jam 4
sampai jam 8 disebut Transfer Zone, kemudian dari arah jam 8 sampai jam 11 disebut
Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi.
Static Zone adalah daerah tanpa pergerakan Dokter Gigi Maupun Perawat Gigi
serta tidak terlihat oleh pasien, zona ini untuk menempatkan Meja Instrumen Bergerak
(Mobile Cabinet) yang berisi Instrumen Tangan serta peralatan yang dapat membuat
takut pasien. Assistant’s Zone adalah zona tempat pergerakan Perawat Gigi, pada
Dental Unit di sisi ini dilengkapi dengan Semprotan Air/Angin dan Penghisap Ludah,
serta Light Cure Unit pada Dental Unit yang lengkap. Transfer Zone adalah daerah
tempat alat dan bahan dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan Perawat
Gigi. Sedangkan Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi.
Selain pergerakan yang terjadi di seputar Dental Unit, pergerakan lain yang perlu
diperhatikan ketika membuat desain tata letak alat adalah pergerakan Dokter Gigi,
Pasien, dan Perawat Gigi di dalam ruangan maupun antar ruangan. Jarak antar
peralatan serta dengan dinding bangunan perlu diperhitungkan untuk memberi ruang
bagi pergerakan Dokter Gigi, Perawat Gigi, dan Pasien ketika masuk atau keluar Ruang
Perawatan, mengambil sesuatu dari Dental Cabinet, serta pergerakan untuk keperluan
sterilisasi.

TATA LETAK PENEMPATAN ALAT


Prinsip utama dalam desain tata letak penempatan alat kedokteran gigi adalah
prinsip ergonomis, yaitu menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas
yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan
keterbatasan manusia, baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara
keseluruhan menjadi lebih baik. Tata letak hanyalah salah satu faktor dalam ergonomis,

2
banyak faktor lain yang merupakan unsure ergonomis seperti desain warna,
pencahaaan, suhu, kebisingan, dan kualitas udara ruangan, serta desain peralatan
yang digunakan.
Ruang Periksa adalah ruang utama dalam praktek dokter gigi, tata letak
peralatan dalam ruangan ini berorientasi memberi kemudahan dan kenyamanan bagi
Dokter Gigi, Perawat Gigi, berserta Pasiennya ketika proses perawatan dilakukan.
Ukuran minimal Ruang Perawatan untuk satu Dental Unit adalah 2,5 X 3,5 Meter,
dalam ruangan ini dapat dimasukan satu buah Dental Unit, Mobile Cabinet, serta dua
buah Dental Stool8. Unsur penunjang lain dapat turut dimasukan seperti audio-video
atau televisi untuk hiburan pasien yang sedang dirawat.
Perhatian pertama dalam mendesain penempatan peralatan adalah terhadap
Dental Unit. Alat ini bukan kursi statis tetapi dapat direbahkan dan dinaik-turunkan.
Pada saat posisi rebah panjang Dental Unit adalah sekitar 1,8-2 Meter. Di belakang
Dental Unit diperlukan ruang sebesar 1 Meter untuk Operator’s Zone dan Static Zone,
oleh karena itu jarak ideal antara ujung bawah Dental Unit dengan dinding belakang
atau Dental Cabinet yang diletakkan di belakang adalah 3 Meter; sementara jarak
antara ujung bawah Dental Unit dengan dinding depan minimal 0,5 Meter. Dental Unit
umumnya memiliki lebar 0,9 Meter, bila Tray dalam kondisi terbuka keluar maka lebar
keseluruhan umumnya 1,5 Cm. Jarak dari tiap sisi minimal 0,8 Meter untuk pergerakan
di Operator’s Zone dan Asistant’s Zone. Mobile Cabinet sebagai tempat menyimpan
bahan dan alat yang akan digunakan pada saat perawatan diletakan di Static Zone.
Zona ini tidak akan terlihat oleh pasien dan terletak dianatara Operator’s Zone dan
Assistant Zone sehingga baik Dokter Gigi maupun Perawat Gigi akan dengan mudah
mengambil bahan maupun alat yang diperlukan dalam perawatan. Bila Mobile Cabinet
lebih dari satu, maka Mobile Cabinet kedua diletakan di Operator’s Zone.
Alat besar terakhir yang berada di Ruang Perawatan adalah Dental Cabinet
sebagai tempat penyimpanan utama bahan maupun alat kedokteran gigi. Umumnya
berbentuk buffet setengah badan seperti Kitchen Cabinet dengan ketebalan 0,6-0,8
Meter. Bila hanya satu sisi, lemari ini ditempatkan di Static Zone, sedangkan bila
berbentuk L, ditempatkan di Static Zone dan Assistant’s Zone. Keberadaan Dental
Cabinet akan menambah luas ruangan yang diperlukan untuk menempatkannya.
Konsep Four Handed Dentistry dan ergonomis menjadi dasar dalam desain tata
letak penempatan alat kedokteran gigi, semuanya bertujuan agar seluruh luasan
ruangan termanfaatkan dengan baik serta menciptakan rasa nyaman kepada operator
yang bekerja dan pasien yang menerima pelayanan.

D. DOKUMEN
1. Pencatatan pada ceklist pemeliharaan dental unit
2. Pencatatan fungsi dentil unit pada buku unit gigi

Anda mungkin juga menyukai