Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PAMENANG
Jalan kesehatan kelurahan pamenang kecamatan pamenang kode pos 3572

PROGRAM KERJA
TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PUSKESMAS PAMENANG
TAHUN 2023

1. Pendahuluan
Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan. Untuk itu, pengelola tempat kerja wajib
melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, penanganan penyakit, dan pemulihan
kesehatan pada pekerja.
Fasyankes sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan salah
satu tempat kerja yang memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja baik pada SDM Fasyankes, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun masyarakat di sekitar lingkungan Fasyankes. Potensi bahaya
keselamatan dan kesehatan kerja di Fasyankes meliputi bahaya fisik, kimia,
biologi, ergonomi, psikososial, dan bahaya kecelakaan kerja. Potensi
bahaya biologi penularan penyakit seperti virus, bakteri, jamur, protozoa,
parasit merupakan risiko kesehatan kerja yang paling tinggi pada Fasyankes
yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Selain itu adanya
penggunaan berbagai alat kesehatan dan teknologi di Fasyankes serta
kondisi sarana dan prasarana yang tidak memenuhi standar keselamatan
akan menimbulkan risiko kecelakaan kerja dari yang ringan hingga fatal.

2. Latar Belakang
WHO pada tahun 2000 mencatat kasus infeksi akibat tertusuk jarum
suntik yang terkontaminasi virus diperkirakan mengakibatkan Hepatitis B
sebesar 32%, Hepatitis C sebesar 40%, dan HIV sebesar 5% dari seluruh
infeksi baru. Panamerican Health Organization tahun 2017 memperkirakan
8-12% SDM Fasyankes sensitif terhadap sarung tangan latex.
Di Indonesia berdasarkan data Direktorat Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan tahun
1987-2016 terdapat 178 petugas medis yang terkena HIV AIDS. Penelitian
yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan pada tahun 1998 menunjukkan bahwa 85% suntikan
imunisasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan ternyata tidak aman (satu
jarum dipakai berulang) dan 95% petugas kesehatan mencoba ketajaman
jarum dengan ujung jari. Selain itu dari hasil penelitian Start dengan Quick
Investigation of Quality yang melibatkan 136 Fasyankes dan 108 diantaranya
adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), menunjukkan bahwa
hampir semua petugas Puskesmas belum memahami dan mengetahui
tentang kewaspadaan standar.
Hasil penelitian lain di wilayah Jakarta Timur yang dilakukan oleh Sri
Hudoyo (2004) menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan petugas menerapkan
setiap prosedur tahapan kewasdapaan standar dengan benar hanya 18.3%,
dengan status vaksinasi Hepatitis B pada petugas Puskesmas masih rendah
yaitu 12,5%, dan riwayat pernah tertusuk jarum bekas yaitu 84,2%. Kasus
terjadinya kecelakaan kerja yang fatal pada Fasyankes pernah beberapa kali
terjadi seperti kasus tersengat listrik, kebakaran, terjadinya banjir, bangunan
runtuh akibat gempa bumi dan kematian petugas kesehatan karena
keracunan gas CO di Fasyankes.Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, perlu
dilakukan peningkatan upaya keselamatan dan kesehatan kerja di
Fasyankes. Selain itu berdasarkan peraturan perundang-undangan terdapat
hak bagi setiap orang untuk mendapatkan perlindungan atas risiko
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, demikian juga bagi
SDM Fasyankes, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
masyarakat di sekitar lingkungan Fasyankes.

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan Puskesmas secara
berkelanjutan dan berkesinambungan guna mendukung pelaksanaan
program puskesmas dalam hal keselamatan dan Kesehatan kerja (K3).
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan mutu pelayanan K3 melalui penyusunan program dan kegiatan kerja.
2) Menyusun dan merencanakan anggaran K3 melalui penyusunan program kerja dan
kegiatan.
3) Memberikan kewenangan dan tanggung jawab Tim K3 melalui pelaksanaan dan
pengunaan anggaran.
4) Menciptakan Fasyankes yang sehat, aman, dan nyaman bagi SDM
Fasyankes, pasien, pengunjung, maupun lingkungan Fasyankes melalui
penyelenggaraan K3 secara optimal, efektif, efisien dan berkesinambungan,
sehingga proses pelayanan berjalan baik dan lancar.

4. Program Kerja
a. Kegiatan Pokok
1) Pengelolaan Kesehatan kerja pegawai
2) Manajemen keselamatan dan keamanan
3) Manajemen iventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan limbah B3
4) Manajemen tanggap darurat bencana
5) Pengelolaan sistem utilitas
6) Pengelolan ketersediaan alat Kesehatan
7) Pencegahan dan penangulangan kebakaran
8) Pendidikan dan pelatihan

b. Rincian Kegiatan
1)
Pengelolaan Kesehatan kerja pegawai
a) Identifikasi risiko paparan infeksi
b) Pemeriksaan Kesehatan berkala
c) Pelaporan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
2)
Manajemen keselamatan dan keamanan
a) Melakukan assessment risiko secara untuk mengindentifikasi bangunan,
ruangan/area,peralatan, perabotan & fasilitas lainnya yang berpotensi
menimbulkan cedera
b) Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala & terdokumentasi
c) Menyediakan anggaran untuk melakukan perbaikan
d) Merencanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang aman, untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera, mengurangi bahaya dan risiko
serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga,staff dan
pengunjung.
e) Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan, atau
pengrusakan barang milik pribadi.
f) Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko keselamatan dan keamanan

3)
Manajemen iventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan limbah B3
a) Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan limbah B3 sesuai ketentuan
perundang- undangan
b) Pengelolaan penyimpanan dan penggunaan limbah B3 sesuai ketentuan
peraturan Perundang-undangan
c) Sistem pendokumentasian dan perijinan limbah B3 sesuai peraturan dan perundang-
undangan
d) Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan perundang-undangan
e) Penggunaan APD sesuai peraturan perundang-undangan

4)
Manajemen tanggap darurat bencana
5)
Pengelolaan sistem utilitas
a) Identifikasi sistem utilitas utama dan penting lainnya beserta komponen penting
b) Identifikasi area berisiko kegagalan listrik & air
c) Pemeriksaan kualitas air masyarakat
d) Pemeliharaan sistem utilitas
6)
Pengelolan ketersediaan alat Kesehatan
a) Iventarisasi alat Kesehatan melalui ASPAK
b) Pemeliharaan dan kalibrasi alat Kesehatan secara periodik
7)
Pencegahan dan penangulangan kebakaran
a) Identifikasi risiko kebakaran
b) Inspeksi, pegujian, pemeliharaan sistem proteksi & penanggulangan kebakaran
c) Penyediaan sarana & prasarana jalur evakuasi
d) Ajakan larangan merokok

8)
Pendidikan dan pelatihan
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
Dalam menjalankan kegiatan kita lakukan dengan cara pengajuan program kegiatan
melalui:
1.
TUMAN (TOR, Undangan, Materi, Absensi, Notulen,Sertifikat)
Kegiatan yang sifatnya pelatihan dan simulasi dilaksankaan dengan pembuatan
surat permohonan yang dilengkapi dengan TOR (Term Of Referens)/Kerangka
acuan kepada pihak manajemen dengan menyertakan anggaran kerja yang ada,
dimana dapat kita lakukan secara mandiri atau bersama unit kerja yang bertanggung
jawab dalam tugas pokok dan fungsinya dalam kelembagaan maupun melalui pihak
eksternal yang lebih kompeten dalam menjalankan kegiatan yang diajukan.
2.
UMAN (Undangan,Materi,Absensi, dan Notulensi)
Kegiatan yang sifatnya pelaporan atau evaluasi dengan cara pertemuan bersama
dalam pembahasan sesuatu yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan untuk
direkomendasikan kepada pihak manejemen sebagai rencana tindaklanjut.
3.
INSPEKSI/TINJAUAN LAPANGAN
Kegiatan yang sifatnya untuk membandingkan atau melihat kondisi dilapangan
dengan cara melaksanakan kegiatan melalui survey atau pengamatan dilapangan
serta wawancara dengan staf menggunakan instrumen yang ada, kemudian kita
dokumentasikan untuk dilaporkan kepada pihak manajemen sebagai bahan
rekomendasi untuk perbaikan.
4.
WAWANCARA
Suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang
atau lebih, baik secara langsung maupun secara tidak langsung atau wawancara
jarak jauh, guna menilai kemapuan dan pemahaman staff dalam pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja.
5.
SIMULASI
Proses perancangan model dari sistem nyata yang dilanjutkan dengan pelaksanaan
eksperimen terhadap model untuk mempelajari perilaku system atau evaluasi strategi
pada seluruh staff untuk melihat kemampuan dan pemahaman peran mereka dalam
suatu keadaan / kondisi tertentu terkait keselamatan dan kesehatan kerja.
6.
PELATIHAN

Kegiatan belajar dan praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-
ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan (continuously and never
end) manusia, dan fitrahnya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada
seluruh staff rumah sakit dalam keselamatan dan kesehatan kerja.
7.
UJI COBA
Percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu (ketulenan, kecakapan, ketahanan, dan
sebagainya) suatu mesin atau isntalasi guna dalam jangka waktu tertentu secara
periodik.

6. Sasaran Kegiatan
1)
Pengelolaan Kesehatan kerja pegawai
No Indikator Target
Kinerja
1 Pemeriksaan Kesehatan berkala 100 %

2)
Manajemen keselamatan dan keamanan
No Indikator Target
Kinerja
1 Tersusunya daftar risiko keamanan dan keselamatan 100 %
2 Tersusunnya ceklist pemeriksaan fasilitas 100 %
3 Terlaksananya inspeksi fasilitas melalui ceklist secara 100 %
berkala perbulan
4 Terwujudnya laporan hasil pemeriksaan fasilitas 100 %
3)
Manajemen, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan limbah B3

No Indikator Target
Kinerja
1 Tersusunnya data ,jumlah dan lokasi bahan dan limbah di 100 %
puskesmas sesuai peraturan
2 Tersusunnya logbook daftar bahan, MSDS, dan tatacara 80 %
penyimpanannya pada setiap unit yang mengelola bahan B3.
3 Terlaksananya inspeksi pengelolaan bahan dan limbah dengan 100 %
ceklist secara berkala
4 Pelabelan limbah B3 70 %
5 Simulasi prosedur dan peralatan penangganan tumpahan/paparan 100 %
B3
6 Penyediaan APD 100 %
7 Tersusunnya laporan hasil simulasi dan inspeksi B3 serta 100 %
kejadian paparan/Tumpahan.

4). Manajemen tanggap darurat bencana

No Indikator Target
Kinerja
1 Pembentukan Ketua tanggap darurat bencana 100 %

2 Penyusunan dokumen tanggap darurat bencana 100 %

3 Sosialisasi pedoman manajemen bencana 100 %

4 Pemasangan Sign/rambu dan peta area berisiko bencana 100 %

5). Pengelolaan sistem utilitas

NO INDIKATOR KERJA Target

1 Tersusunnya daftar iventaris sistem utilitas dan lokasinya 100 %

2 Pemeriksaan laborat air dan limbah secara berkala 100 %

6). Pengelolan ketersediaan alat Kesehatan

No Indikator Target
Kinerja
1 Tersusunnya up date daftar iventaris peralatan medik dalam 100 %
ASPAK
2 Tersusunnya daftar resiko peralatan medik, lokasi dan upaya 100 %
Pengendaliannya
3 Pelaksanaan inspeksi dan pengujian peralatan medik 100 %
4 Pelaksanaan kalibrasi minimal 1 tahun sekali 100
%

7). Pencegahan dan penangulangan kebakaran

No Indikator Target
Kinerja
1 Pelaksanaan asesmen risiko kebakaran 100 %

2 Inspeksi peralatan proteksi kebakaran 100 %


3 Telusur lapangan fasilitas jalur evakuasi dgn ceklist 100 %
4 Pelaksanaan uji coba sistem proteksi kebakaran 100 %
5 Pemantauan dan evaluasi kemampuan staff dalam 100 %
penanggulangan
kebakaran menggunkan daftar tilik
6 Tersusunnya daftar peralatan proteksi kebakaran 100 %
7 Inspeksi kebijakan larangan merokok 100 %
8 Tersusunnya laporan evaluasi kebijakan larangan merokok 100
%

8). Pendidikan dan pelatihan

No Indikator Target
Kinerja
2 Pelatihan prosedur pelaporan tentang risiko potensial, 100 %
pelaporan
insiden dan kecelakaan setahun sekali.
3 Pelatihan menjalankan atau memelihara peralatan medis 100 %

4 Pelatihan prosedur penanganan B3, paparan & tumpahan B3 100 %


setahun sekali
5 Simulasi kebakaran 100 %

6 Simulasi tanggap darurat bencana 100 %

7 Pelaksanaan pertemuan dan pelaporan hasil pelatihan 100


%
8.
Skedjul ( Jadwal ) Pelaksanaan Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan terlampir dalam program ini.
Biaya yang timbul dari program manajemen Komite K3RS sepenuhnya
ditanggung oleh anggaran biaya dan belanja yang tertuang dalam RKA
tahunan bersama unit kerja terkait atau mandiri.
No Kegiatan Jadwal Anggaran
Ja Feb Mar Apr Mei Ju Ju Agt Se Okt Nov Des
n n l p
1 Pemeriksaan Kesehatan berkala V
2 Tersusunnya ceklist pemeriksaan fasilitas V V V V V V V V V V V V

3 Tersusunnya data iventaris,jumlah dan lokasi


bahan dan limbah sesuai peraturan
4 Terlaksananya inspeksi pengelolaan bahan dan
limbah dengan ceklist secara berkala
5 Simulasi prosedur dan peralatan penangganan V
tumpahan/paparan B3
6 Penyediaan APD

7 Pembentukan Ketua tanggap darurat bencana V

8 Penyusunan dokumen tanggap darurat bencana V

9 Sosialisasi pedoman manajemen bencana V

10 Melaksanakan Simulasi bencana V

11 Tersusunnya daftar iventaris sistem utilitas dan


lokasinya
12 Pemasangan label pada tuas-tuas sistem utility V V
13 Pemeriksaan laborat air dan limbah secara V V V
berkala
14 Tersusunnya up date daftar iventaris peralatan
medik dalam ASPAK

15 Tersusunnya daftar resiko peralatan medik,


lokasi dan upaya pengendaliannya

16 Pelaksanaan kalibrasi minimal 1 tahun sekali V


17 Inspeksi kebijakan larangan merokok V V V V V V V V V V V V
18 Tersusunnya laporan evaluasi kebijakan larangan V
merokok
19 Pelatihan menjalankan atau memelihara peralatan
medis
20 Pelatihan prosedur penanganan B3, paparan &
tumpahan B3 setahun sekali
21 Pelatihan pananggulangan kebakaran V
22 Pelatihan pemeliharaan sistem utilitas
23 Simulasi kebakaran V
9.
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya kita lakukan setiap kali kita ajukan
suatu program kegiatan melalui permohonan atau TOR (Term Of Refrens) kepada pihak
manajemen sebagai wujud pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan yang telah
dilakukan yang meliputi jumlah peserta, target atau harapan yang ingin dicapai, keuangan,
dan waktu pelaksanaan serta kendala dihadapi.

10.
Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
a. Pencatatan dilakukan setiap habis pelaksanaan kegiatan dan direkap setiap bulannya.
b. Pembuatan laporan kerja dan capaian program kerja ke manajemen setiap tiga bulan
dan tahunan.
c. Pembuatan rekomendasi atau rencana perbaikan program kerja K3.
d. Pelaporan kerja pada pertemuan rapat kerja manajemen serta penyusunan anggaran
kerja tahunan.
11.
Penutup
Demikian Program kerja Tim K3 Puskesmas yang dapat kami sampaikan, semoga dapat
meningkatkan program keselamatan bagi pekerja, pasien dan pengunjung, guna
meningkatkan kualitas layanan yang aman dan prima.

pamenang 23 juni 2023


kepala puskesmas pamenang

Penanggung jawab

Wahidin,Am. Kep
Rusdianto, SKM

Anda mungkin juga menyukai