I. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita – cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksudkan dalam pembukaan Undang – undang Dasar 1945 melalui
pembangunan nasional yang berkesinambungan. Untuk merealisasikan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu
diperlukan sarana kesehatan yang menurut Undang – undang Republik
Indonesia No. 23 Tahun 1992 Bab I, Pasal I, butir 4 yang berbunyi :”Sarana
Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan”.
Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu sarana kesehatan,
dimana berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Bab I, Pasal I dinyatakan bahwa
“ Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya”.
Mengingat hal tersebut di atas, maka suatu pelayanan yang diselenggarakan
Puskesmas harus memiliki suatu standar acuan ditinjau dari segi fasilitas
yang ada dengan memperhatikan keselamatan pengguna fasilitas
puskesmas.
Untuk memenuhi suatu standar acuan tersebut, diperlukan suatu program
penyelenggaraan puskesmas yang memadai, salah satunya adalah “Program
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan”.
II. LATAR BELAKANG
Dalam rangka menyediakan fasilitas yang aman, fungsional dan supportif bagi
pasien, keluarga, staff, dan pengunjung puskesmas, maka dibuatlah suatu
kebijakan yang mengatur semua itu yang disebut dengan Program
Manajemen Fasilitas dan Keamanan.
Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) adalah suatu kegiatan
perencanaan, pendidikan, dan pemantauan terhadap keselamatan dan
keamanan lingkungan fisik puskesmas, pengelolaan bahan berbahaya,
manajemen kedaruratan dan kesiapan menghadapi bencana, sistem
pengamanan kebakaran, pemeliharaan peralatan medis, monitoring sistem
utiliti/sistem pendukung ( listrik, limbah, ventilasi, kunci), serta pendidikan
dan pelatihan bagi seluruh staf tentang fasilitas yang aman, berfungsi dan
supportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk
pekerja, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung, masyarakat dan
lingkungan puskesmas sehingga proses pelayanan puskesmas berjalan
baik dan lancar.
b. Tujuan Khusus
Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di puskesmas, serta kewaspadaan
akan bahaya kebakaran dan bencana.
Meningkatnya profesionalisme dalam hal Keselamatan
Kerja,Kebakaran, dan Kewaspadaan Bencana bagi manajemen,
pelaksana dan pendukung program.
Terpenuhinya syarat-syarat Keselamatan Kerja di setiap unit kerja.
Terselenggaranya program keselamatan dan keamanan lingkungan
fisik puskesmas, pengelolaan bahan berbahaya, manajemen
kedaruratan dan kesiapan menghadapi bencana, sistem pengamanan
kebakaran, pemeliharaan peralatan medis, monitoring sistem
utiliti/sistem pendukung ( listrik, limbah, ventilasi, kunci), serta
pendidikan dan pelatihan bagi seluruh staf secara optimal dan
menyeluruh.
Peningkatan mutu, citra dan produktivitas puskesmas.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Langkah – langkah kegiatan yang dilakukan sehingga tercapai tujuan dari
Progam Manajemen Fasilitas dan Keamanan adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Pokok
Keselamatan dan keamanan
Mengamankan area yang diidentifikasi sebagai risiko
keamanan.serta memastikan bahwa semua staf, pengunjung dan
pedagang/vendor dapat diidentifikasi.
Bahan Beracun dan Berbahaya
Inventarisasi, penanganan, penyimpanan, dan penggunaan
bahan dan limbah berbahaya, serta pelaporan dan investigasi dari
tumpahan, paparan (exposure) dan insiden lainnya.
Disaster Plan
Mengidentifikasi bencana, mengikuti pelatihan dan ujicoba
kesiapan menghadapi bencana dan pelaksanaan evaluasi hasil
kegiatan.
Kebakaran
Pencegahan kebakaran melalui pengurangan resiko kebakaran,
pelatihan dan uji coba pelaksanaan kegiatan pengamanan
kebakaran dan pelaksanaan evaluasi hasil kegiatan.
Sistem Utilisasi, listrik, air dan sistem pendukung lainnya
Memastikan ketersediaan air bersih / air minum dan listrik 24 jam
sehari, 7 hari seminggu dan meminimalisasi resiko dari kegagalan
sistem pendukung lainnya di area yang ditetapkan.
Peralatan Medis
Inventarisasi, pemeriksaan, pemeliharaan dan kalibrasi peralatan
medis secara teratur.
b. Rincian Kegiatan
Keselamatan dan keamanan
Identifikasi risiko keselamatan dan keamanan fisik puskesmas
Penyusunan risk register di puskesmas
Pemeriksaan keselamatan dan keamanan lingkungan fisik
puskesmas (audit fasilitas) secara berkala
Pemberian identitas kepada semua staf, pengunjung, penunggu
pasien, vendor dan penyewa lahan di puskesmas
Monitoring penggunaan identitas
Bahan Beracun dan Berbahaya
Inventarisasi bahan berbahaya dan limbah berbahaya
Penyusunan pedoman penanganan, penyimpanan, dan
penggunaan bahan berbahaya
Pelaksanaan penanganan, penyimpanan, dan penggunaan bahan
berbahaya sesuai dengan pedoman
Monitoring, pelaporan, dan investigasi jika terjadi tumpahan,
paparan, dan insiden terkait dengan B3 dan limbah
Pelaksanaan pembuangan limbah berbahaya dengan benar
Monitoring pelaksanaan pembuangan limbah berbahaya
Monitoring penggunaan peralatan dan prosdur perlindungan yang
benar pada saat penggunaan B3, terkena tumpahan atau
paparan
Memeriksa dokumen perijinan terkait dengan B3 dan
pembuangan limbah
Pemasangan label pada bahan dan limbah berbahaya
Monitoring pelabelan
Monitoring penanganan B3 dan limbah berbahaya pada badan
independen yang ada di puskesmas (kantin, dsb)
Disaster Plan
Mengidentifikasi bencana eksternal dan bencana internal yang
mungkin terjadi
Menyusun disaster emergency plan
Pelatihan penanggulangan bencana (diikuti staf dan badan
independen)
Ujicoba/simulasi disaster emergency plan dan debriefing (diikuti
staf dan badan independen
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program penanggulangan
bencana
Kebakaran
Kajian risiko kebakaran, pencegahan dan penanggulangannya
Deteksi dini kebakaran dan asap
Kajian risiko kebakaran pada saat ada pembangunan di
puskesmas atau tempat yang berdekatan dengan puskesmas
Menyusun pedoman penanggulangan bencana kebakaran di
puskesmas (fire emergency plan) termasuk di dalamnya
bagaimana meredakan kebakaran dan pengendalian asap
Menyusun alur evakuasi dan jalan keluar yang aman dengan
melengkapi penandaan (sign) sampai ke titik kumpul
Pelatihan penanggulangan bencana kebakaran
Uji coba / Simulasi penanggulangan bencana kebakaran
Pelarangan merokok di puskesmas
Monitoring pelaksanaan pelarangan merokok di puskesmas
Monitoring badan independen (kantin) yang berada di puskesmas
dalam mematuhi fire emergency plan
Monitoring dan evaluasi seluruh kegiatan program
penanggulangan bencana kebakaran
Sistem Utilisasi, listrik, air dan sistem pendukung lainnya
Kajian kebutuhan air minum
Kajian kebutuhan listrik
Identifikasi sistem kunci di puskesmas
Kajian risiko terkait dengan kegagalan sistem kunci dan
penanggulangannya
Uji coba sumber air minum alternative
Uji coba sumber listrik alternative
Pemeriksaan rutin sistem kunci
Uji coba sistem kunci
Pemeliharaan rutin sistem kunci
Peningkatan sistem kunci
Monitoring pelaksanaan pemeliharaan peralatan dan sistem
utilitas
Peralatan Medis
Inventarisasi peralatan medis
Pemeriksaan peralatan medis
Uji coba/fungsi peralatan medis
Pemeliharaan peralatan medis
Kalibrasi peralatan medis (sesuai ketentuan/habis masa berlaku)
V. METODE PELAKSANAAN
Metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan, metode
tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim, melakukan rapat,
melakukan audit dan lain –lain.
NO KEGIATAN METODE PENANGGUNG
JAWAB
Program keselamatan dan keamanan
1 Identifikasi risiko keselamatan dan Rapat Tim MFK
keamanan fisik puskesmas
2 Penyusunan risk register di puskesmas Rapat Tim MFK
Nama Kepala Instansi (dengan gelar) Nama Pengelola Program (dengan gelar)
NIP. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx NIP. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx