Anda di halaman 1dari 48

REGULASI INTERNAL

MANAJEMEN FASILITAS
DAN KESEHATAN
Workshop MFK
28 Mei 2021

Drg TRITARAYATI, S.H,.MHKes


MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

• Pengelolaan fasilitas dan keselamatan untuk menjamin berfungsinya,


kenyaman, keamanan, keselamatan, dan efisiensi dari fasilitas dan
lingkungannya bagi pasien, pengunjung, karyawan dan fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut.
• Suatu proses multidisiplin untuk memastikan berfungsinya fasilitas
dan lingkungannya dengan aman, nyaman, efisien dengan
mengintegrasikan karyawan, tempat pelayanan, proses dan tehnologi
MANAJEMEN FASILITAS & KESELAMATAN

1 • Keselamatan dan keamanan


2 • Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya
3 • Manajemen emergency (kedaruratan)
4 • Pengamanan kebakaran
5 • Peralatan kesehatan
6 • Sistem utilitas
• Pendidikan dan pelatihan petugas
REGULASI MFK
 UU No 24 Tahun 2007 ttg Penanggulangan Bencana.
 UU 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan.
 PP Mo 74 Tahun 2001 ttg Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3)
 PP No 47 Tahun 2016 ttg Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
 PP No 88 Tahun 2019 ttg Kesehatan Kerja.
 Permenaker Keselamatan dan Kesehatan Kerja No 2 Tahun 1983 ttg
Proteksi Kebakaran
 Permenkes No 11 tahun 2017 ttg Keselamatan Pasien.
 Permenkes No 27 Tahun 2017 ttg Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
REGULASI MFK

 Permenkes No 52 Tahun 2018 ttg Keselamatan dan


Kesehatan Kerja.
 Permenkes No 43 Tahun 2019 ttg Pusat Kesehatan
Masyarakat.
 Permenkes No 25 Tahun 2019 ttg Penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi dilingkungan
Kemkes
DOKUMEN MFK DI FKTP
MENGATUR

DOKUMEN 1. Kebijakan
INTERNAL 2. Rencana Lima Tahunan
Puskesmas
3. Pedoman/manual MFK
4. Pedoman/panduan teknis
Peraturan perundang- yang terkait dengan MFK
undangan yang dibuat 5. SOP
oleh kemenkes, dinkes,
DOKUMEN 6. PTP (RUK dan RPK)
dan organisasi profesi EKSTERNAL 7. Kerangka Acuan Kegiatan

BUKTI KEGIATAN

Rekam implementasi, dokumen


pendukung lain seperti: sertifikat
pelatihan, kalibrasi, Monitoring dll
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
MANAJEMEN FASILITAS KESEHATAN
UU No. 36 TENTANG KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH No. 47 TAHUN 2016 TENTANG FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH NO 88 TAHUN 2019 TENTANG KESEHATAN KERJA

Permenkes No 52 Tahun Permenkes No 11 tahun 2017


2018 Tentang Keselamatan tentang Keselamatan Pasien
dan Kesehatan Kerja Permenkes No 43 Tahun
2019 tentang Pusat
 Permenkes No 25 Tahun 2019 Kesehatan Masyarakat Permenkes No 27 Tahun 2017
tentang Penerapan tentang Pedoman
Manajemen Risiko Pencegahan dan
Terintegrasi dilingkungan Pengendalian Infeksi
Kemkes
STANDAR TERKAIT DENGAN MFK
(STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS 2015)

TERDAPAT PADA :
BAB 2 (2.1.4, 2.1.5, 2.6.1) DAN BAB 8 (8.5.1, 8.5.2, 8.5.3, 8.6.1 DAN
8.6.2)
8 KRITERIA 45 EP
KRITERIA 8.5.3 PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM YANG EFEKTIF UNTUK
MENJAMIN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK DIKELOLA OLEH PETUGAS YANG
KOMPETEN
• Pokok Pikiran:
• Untuk mengelola risiko di lingkungan dimana pasien dirawat dan staf bekerja memerlukan perencanaan. Rencana
tahunan dalam mengelola lingkungan perlu disusun meliputi:
 Keselamatan dan Keamanan. Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, halaman, tempat parkir,
dan peralatan klinik tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf dan pengunjung. Keamanan adalah
proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak
berwenang
 Bahan berbahaya, yang meliputi: penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya lainnya harus
dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman.
 Manajemen emergensi, yaitu tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan emergensi direncanakan dan efektif
 Pengamanan kebakaran: klinik wajib melindung properti dan penghuninya dari kebakaran dan asap.
 Peralatan medis: untuk mengurangi risiko, peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sesuai dengan ketentuan.
 Sistem utilitas, meliputi listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan
pengoperasian
8.5.3. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM YANG EFEKTIF UNTUK MENJAMIN
KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK DIKELOLA OLEH PETUGAS YANG KOMPETEN

Elemen Penilaian:
• 1. Ada rencana program untuk menjamin lingkungan fisik yang aman
• 2. Ditetapkan petugas yang bertanggungjawab dalam perencanaan dan
pelaksanaan program untuk menjamin lingkungan fisik yang aman
• 3. Program tersebut mencakup perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan
pelatihan petugas, pemantauan, dan evaluasi
• 4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
program tersebut.
DRAFT REVISI STANDAR AKREDITASI
PUSKESMAS TERKAIT MFK

TERDAPAT PADA:
BAB 1 KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
STANDAR 1.4
8 KRITERIA, 27 EP
KRITERIA
1.4.1
Disusun dan diterapkan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) yang meliputi manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas,
manajemen Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Limbah B3, manajemen
keadaan darurat dan bencana, manajemen pengamanan kebakaran,
manajemen alat kesehatan dan manajemen sistem utilitas.
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang memberikan pelayanan kepada masyarakat
mempunyai kewajiban untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
bangunan, prasarana, peralatan dan menyediakan lingkungan yang aman bagi pengunjung, petugas, dan
masyarakat.
• Puskesmas perlu menyusun dan menerapkan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) untuk
menyediakan lingkungan yang aman bagi pengguna layanan, pengunjung, petugas dan masyarakat.
• Program MFK meliputi:
1. Manajemen Keselamatan dan keamanan.
2. Manajemen Bahan dan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3)
3. Manajemen Bencana/disaster
4. Manajemen Pengamanan Kebakaran
5. Manajemen Alat kesehatan
6. Manajemen Sistem utilitas
7. Edukasi /pendidikan petugas tentang Manajemen MFK.
• Untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pengguna layanan, pengunjung, petugas dan
masyarakat dilakukan identifikasi dan pembuatan peta terhadap area berisiko
yang meliputi poin a sampai dengan f.
• Rencana tersebut dikaji, diperbaharui dan didokumentasikan yang merefleksikan
keadaan-keadaan terkini dalam lingkungan Puskesmas.
• Untuk menjalankan program MFK maka diperlukan tim dan atau penanggung jawab
yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas.
• Program MFK perlu dievaluasi minimal per tri wulan untuk memastikan bahwa
Puskesmas telah melakukan upaya penyediaan lingkungan yang aman bagi pengguna
layanan, pengunjung, petugas, dan masyarakat sesuai dengan rencana.
ELEMEN PENILAIAN
1. Terdapat petugas yang bertanggung jawab dalam MFK serta
tersedia program MFK yang ditetapkan setiap tahun berdasarkan
identifikasi risiko. (R)
2. Dilakukan identifikasi terhadap area-area berisiko yang meliputi
huruf a sampai huruf f pada pokok pikiran. (D,W)
3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut per tri wulan terhadap
pelaksanaan program MFK meliputi huruf a sampai huruf f pada pokok
pikiran. (D)
REGULASI DAN DOKUMEN
MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN (MFK)
1. SK Penetapan petugas yang bertanggung jawab/tim dalam MFK
2. Peraturan /SK tentang Pedoman MFK
3. Dokumen Program MFK (6 program)  (detail akan dibahas hari Sabtu)
4. Dokumen Rencana anggaran untuk MFK (masuk dalam RUK dan RPK)
5. Dokumen Pelaksanaan program MFK,
6. Dokumen Monitoring dan Evaluasi
7. Petunjuk Teknis
8. SOP-SOP
9. Kerangka Acuan Kegiatan.
10. dll
REGULASI DAN DOKUMEN
6 PROGRAM MFK
1. KESELAMATAN DAN KEAMANAN :

• Pedoman Keamanan dan Keselamatan


• Penetapan petugas yang bertanggung jawab.
• Penetapan kode-kode emergensi
• Standar Operasional Prosedur SOP)
Contoh : SOP Penggunaan tanda pengenal pada tamu
SOP Safety Briefing
SOP Pelaporan
2. PENGELOLAAN BAHAN & LIMBAH BERBAHAYA :

• Pedoman pengendalian B3 dan limbah B3


• Penetapan petugas yang bertanggung jawab.
• Penetapan Simbol dan Pelabelan B3
• Standar Operasional Prosedur SOP)
Contoh : SOP pengelolaan bahan dan limbah B3 (pemilahan, penyimpanan,
pengangkutan, penguburan dan/atau penimbunan bahan).
dll
3. MANAJEMEN EMERGENCY (KEDARURATAN) :
• Pedoman Emergency/Kedaruratan
• Penetapan petugas yang bertanggung jawab.
• Disaster Plan
• Contigensy Plan
• Simulasi bencana/kebakaran
• Standar Operasional Prosedur (SOP terkait)
Contoh : SOP Rujukan
dll
4. PENGAMANAN KEBAKARAN :
• Pedoman Pengamanan Kebakaran
• Penetapan petugas yang bertanggung jawab.
• Peraturan tentang larangan merokok
• Identifikasi area berisiko terjadinya kebaran.
• Simulasi bencana/kebakaran
• Standar Operasional Prosedur (SOP)
Contoh : SOP Pemantauan Kepatuhan Larangan Merokok
SOP Pengujian dan Pemeliharaan Sistem Proteksi dan Sarana
Evakuasi.
5. PERALATAN KESEHATAN:
• Pedoman Pengelolaan Alat Kesehatan.
• Penetapan petugas yang bertanggung jawab.
• Invententarisasi,pemeliharaan, perbaikan serta Identifikasi Risiko.
• Penetapan Pengujian dan Kalibrasi Alkes. (Uji Fungsi)
• Standar Operasional Prosedur (SOP)
Contoh : SOP pemeliharaan alat,
SOP pelaporan kerusakan alat,
SOP perbaikan alat, dsb
SOP Kalibarasi, SOP penarikan alat dll
5. SISTEM UTILITAS/ PRASARANA:
• Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas.
• Penetapan petugas yang bertanggung jawab.
• Invententarisasi,pemeliharaan, perbaikan serta Identifikasi Risiko.
• Penetapan rencana contigensi ( jika terjadi kondisi emergensi)
• Standar Operasional Prosedur (SOP)
Contoh : SOP pemeliharaan Terencana.
SOP pemelir\haraan Tidak Terencana ( Darurat)
6. SISTEM UTILITAS :

• Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas


• Penetapan petugas yang bertanggung jawab.
• Penetapan kode-kode emergensi
• Standar Operasional Prosedur (SOP)
Contoh : SOP Penggunaan tanda pengenal pada tamu
SOP Safety Briefing
SOP Pelaporan
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN:

• Pedoman Diklat SDM


• Penetapan petugas yang bertanggung jawab.
• Kerangka Acuan diklat
• Usulan Diklat
• Standar Operasional Prosedur (SOP)
DOKUMEN-DOKUMEN BUKTI PELAKSANAAN PROGRAM
DAN MONITORINGNYA:
• Bukti pelaksanaan identifikasi pengunjung
• Bukti identifikasi area berisiko keamanan
• Bukti laporan kekerasan fisik dan tindak lanjutnya
• Bukti identifikasi/inventarisasi B3 dan limbah B3 dan
penempatannya
• Bukti laporan tumpahan dan tindak lanjutnya
• Bukti penyusunan disaster plan
• Bukti simulasi disaster/kebakaran
• Bukti penyusunan HVA
• Bukti monitoring penerapan larangan merokok dan tindak
lanjutnya
• Bukti pemeliharaan system utilitas
• Bukti pemeliharaan peralatan
• Bukti laporan dan tindak lanjut kerusakan system utilitas
• Bukti laporan dan tindak lanjut kerusakan alat
• Bukti kalibrasi
• Bukti ketersediaan APAR yang tidak expired
• Bukti recall alat (kalau ada)
• Bukti ketersediaan listrik, air dan gas medis
• Bukti tindak lanjut jika terjadi kegagalan listrik/air
• Bukti pelaksanaan diklat terkait dengan MFK
JENIS DOKUMEN YANG HARUS DISEDIAKAN

RENCANA LIMA
1 Penyelenggaraan manajemen TAHUNAN DAN PROGRAM
Puskesmas TAHUNAN

2 Penyelenggaraan UKM KEBIJAKAN PEDOMAN/PAN


KEPALA FKTP DUAN MUTU KERANGKA
ACUAN

3 Penyelenggaraan UKP
SOP PANDUAN
TEKNIS
DOKUMEN YANG MENGATUR
Kebijakan, Pedoman/panduan, SOP
merupakan kelompok dokumen yang
mengatur, sebagai acuan untuk
melaksanakan kegiatan.

o Kebijakan pimpinan FKTP


KEBIJAKAN merupakan regulasi tertinggi di
PIMPINAN FKTP
PEDOMAN FKTP o Pedoman/panduan harus mengacu
/PANDUAN pada kebijakan yang sudah
dikeluarkan oleh RS
STANDAR o Penyusunan SOP harus mengacu
OPERASIONAL kepada kebijakan dan
PROSEDUR pedoman/panduang
KEBIJAKAN PIMPINAN FKTP

Keputusan Pimpinan FKTP, merupakan


Dalam bentuk Keputusan yang ditetapkan oleh pimpinan
Penetapan/keputusan/Beschiking Puskesmas/ FKTP untuk menjalankan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, yaitu
UU, PP, Perpres, PMK, atau KMK yang bersifat
menetapkan dan mengikat secara individual
atau dalam lingkup terbatas.

Penyusunannya sama seperti


menyusun peraturan perundang-
undangan, berupa diktum-diktum
FORMAT KEBIJAKAN PIMPINAN FKTP

1 enter Di tulis dalam


Huruf bookman old
style, font 12 huruf Kapital
1 enter diletakkan
ditengah margin
1 enter

Uraian singkat
latar belakang
penyusunan
kebijakan

Berisi
perturan
perundang-
undangan
yang berlaku.
Disusun
berdasarkan
hirarki
peraturan
perundang-
undangan
Sesuai dengan
judul kebijakan

Disesuaikan dengan
kebutuhan

Tempat dan tanggal


penetapan

Nama FKTP, dan nama


pimpinan FKTP
Lampiran dapat
disusun jika
Pada sisi kanan
dibutuhkan margin

Judul lampiran

Isi lampiran sesuai


dengan tata cara
penulisan pada
makalah pada
umumnya

Nama FKTP dan nama


pimpinan FKTP
CONTOH : SK TIM MFK
CONTOH

IDENTIFIKASI MFK
PEDOMAN/PANDUAN
o Dasar untuk
menentukan/melaksanakan
kegiatan 1. Disusun berdasarkan
o Mengatur beberapa hal kebijakan pimpinan FKTP
2. Mengacu kepada pedoman
yang disusun oleh
Kemenkes/sesuai
kebutuhan berdasarkan
PEDOMAN pedoman lain yang telah
ada
3. Dievaluasi setiap 2-3 tahun
PANDUAN sekali
4. Substasnsi
pedoman/panduan yang
disusun disesuaikan
o Petunjuk melaksanakan dengan elemen penilaian
kegiatan dalam akreditasi
o Mengatur satu kegiatan
SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROGRAM
1. PENDAHULUAN

2. LATAR BELAKANG

3. TUJUAN UMUM & KHUSUS

4. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

6. SASARAN

7. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN & PELAPORANNYA

9. PENCATATAN, PELAPORAN & EVALUASI KEGIATAN


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SOPmerupakan suatu perangkat Dasar Hukum penyusunan SOP


instruksi/langkah-langkah yang Permenpan RB No. 35 Tahun 2012
dibakukan untuk menyelesaikan proses
tentang Pedoman Penyusunan SOP
kerja rutin tertentu
Administrasi Pemerintahan

Tujuan penyusunan SOP : Agar berbagai


proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, SOP disusun oleh tenaga FKTP
efektif, konsisten/ seragam dan aman, dalam yang melakukan pekerjaan tersebut
rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui atau oleh unit kerja tersebut
pemenuhan standar yang berlaku

Manfaat SOP; memenuhi persyaratan SOP harus jelas, ringkas dan


standar FKTP, mendokumentasikan mudah dilaksankan, harus
langkah-langkah kegiatan, dan menggunakan kalimat
memastikan staf FKTPmemahami perintah/instruksi. Menjelaskan
bagaimana melaksanakan kegiatannya siapa melakukan apa dan dimana
Jika SOP disusun lebih dari satu
halaman, pada halaman kedua dan
seterusnya dibuat tanpa menyertakan
kop/heading

Logo pemerintah
daerah kab/kota
dan lambang
Puskesmas
Heading
hanya
dihalama
n pertama
Logo klinik
pratama/pra
ktik mandiri
dokter/dokt
er gigi
Definisi judul SOP, dan definisi istilah yang
membutuhkan penjelasan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara
spesifik
Berisi kebijakan pimpinan FKTP yang
menjadi dasar penyususnan SOP
Berisi acuan penyusunan SOP seperti
dokumen eksternal, bahan kepustakaan lain
Bagian utama Berisi langkah kegiatan untuk
menyelesaikan kegiatan

Prosuder/instruksi kerja berupa


simbol-simbol (diagram alir makro dan Berisi unit/prosedur terkait dengan
diagram alir mikro) proses kerja tersebut
Contoh bagan alir
CONTOH
SISTEMATIKA/FORMAT KERANGKA
ACUAN

1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan umum dan tujuan khusus
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
5. Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Merupakan perencanaan waktu melaksanakan


langkah-langkah pelaksanaan upaya/kegiatan
b. Lama waktu tergantung rencana
upaya/kegiatan tersebut dilaksanakan.
c. Jadwal pelaksanaan kegiatan dibuat time table
( Gan Chart).
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
DAN PELAPORAN

 Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah Evaluasi


terhadap jadwal kegiatan .
 Jadual akan dievaluasi setiap kurun waktu
tertentu, sehingga apabila dari evaluasi diketahui
ada pergeseran jadwal atau penyimpangan,
maka dapat segera dilakukan koreksi.
 Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan
adalah Kapan (setiap kurun waktu berapa lama)
evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan, dan
siapa yang melakukan.
PENGENDALIAN DOKUMEN DI FKTP
1. IDENTIFIKASI PENYUSUNAN/PERUBAHAN DOKUMEN.

2. PENYUSUNAN DOKUMEN

Penanggungjawab

3. PENGESAHAN DOKUMEN

Oleh pimpinan FKTP

4. SOSIALISASI DOKUMEN

Sosialisasi bisa dilanjutkan dengan pelatihan apabila dokumen dianggap rumit

5. PENCATATAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENARIKAN DOKUMEN

Pimpinan FKTP menunjuk penanggungjawab dokumen sebagai petugas pengendali dokumen, yang bertanggungjawab terhadap
penomoran, pencatatan, penyerahan untuk digandakan, pengarsipan, pendistribusian, dan pemusnahan.

6. PENYIMPANAN DOKUMEN

Dokumen asli disimpan di sekretariat atau TU FKTP sesuai dengan SOP FKTP. Dokumen fotokopi dimasing-masing unit

7. PENATAAN DOKUMEN

Untuk memudahkan pencarian dokumen dikelompokkan dan diberi daftar secara berurutan

8. REVISI DOKUMEN (setelah dilakukan pengkajian)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai