Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

PUSKESMAS IMOGIRI 1 TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat mempunyai kewajiban untuk mematuhi peraturan perundangan yang terkait dengan
bangunan, prasarana, peralatan Puskesmas dan menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien,
pengunjung, petugas, dan masyarakat. Peraturan perundangan dari pemerintah dan pemerintah daerah
perlu disediakan, dipatuhi, dan digunakan sebagai acuan dalam menyediakan pelayanan yang aman.

II. LATAR BELAKANG

Dari hasil evaluasi terkait manajemen fasilitas dan keselamatan diperoleh data sebagai berikut: area
berisiko keamanan belum diidentifikasi, terdapat laporan kehilangan dari pasien dan pengunjung 1 kali
dalam tahun 2021, terjadi 3 kejadian pasien terkunci di kamar mandi 0, pasien jatuh terdapat pelaporan
kerusakan alat terutama peralatan laboratorium hamper setiap bulan,
……..dst, dari hasil monitoring kepatuhan larangan merokok terdapat laporan 5 karyawan dan 25
pengunjung merokok di lingkungan puskesmas, dan masing-masing telah mendapat teguran langsung
oleh petugas sekuriti.

Dengan memperhatikan data tersebut di atas, Puskesmas perlu menyusun program manajemen fasilitas
dan keselamatan (MFK) untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan masyarakat.
.Dalam pelaksanaan program MFK perlu ditetapkan petugas yang bertanggungjawab terhadap program
MFK. Untuk melaksanakan MFK maka perlu dilakukan identifikasi dan pembuatan peta terhadap area -
area berisiko yang meliputi : a) Keselamatan dan keamanan b) Pengelolaan bahan dan limbah c)
Manajemen emergency (kedaruratan) d) Pengamanan kebakaran e) Alat kesehatan f) Sistem utilisasi g)
Pendidikan dan pelatihan petugas Sarana/ bangunan, prasarana, peralatan Puskesmas, dan lingkungan
fisik perlu dikelola untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, pengunjung dan
masyarakat.

Rencana program MFK perlu disusun setiap tahun dan diterapkan, yang meliputi: a) Keselamatan dan
keamanan. Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana saat gedung, halaman/ground dan alat
kesehatan tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, petugas dan pengunjung, dan masyarakat
Keamanan adalah proteksi/ perlindungan dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, kekerasan fisik,
penerapan kodekode darurat atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang. b)
Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3), yang meliputi: penanganan, penyimpanan
dan penggunaan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan, dan limbah bahan berbahaya dibuang
secara aman. c) Manajemen emergency/ kedaruratan, yaitu tanggapan terhadap wabah, bencana dan
keadaan emergency direncanakan dan efektif. d) Pengamanan kebakaran: Puskesmas wajib melindungi
properti dan penghuni dari kebakaran dan asap. e) Peralatan Puskesmas: Peralatan Puskesmas dalam
program MFK terdiri dari alat kesehatan, perbekalan kesehatan lainnya, dan perlengkapan. Untuk
mengurangi risiko, peralatan Puskesmas dipilih, dipelihara dan digunakan sesuai dengan ketentuan. f)
Sistem utilitas meliputi sistem listrik bersumber PLN, sistem air, sistem gas medis dan sistem pendukung
lainnya seperti generator (Genset), perpipaan air dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan
pengoperasian, dan harus dipastikan tersedia 7 (tujuh) hari 24 ( dua puluh empat ) jam g) Pendidikan
petugas. •
Rencana tersebut dikaji, diperbaharui dan didokumentasikan yang merefleksikan keadaan- keadaan
terkini dalam lingkungan Puskesmas.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a.Tujuan umum
Menjamin berfungsinya kenyamanan, keamanan, keselamatan dan efisiensi fasilitas dan lingkungan
puskesmas bagi pasien, pengunjung, karyawan dan fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.

b. Tujuan Khusus
1. Menjaga keamanan dan keselamatan fasilitas puskesmas
2. Menjamin terpelihara dan berfungsinya system utilitas di puskesmas
3. Menjamin terpelihara dna berfungsinya peralatan di puskesmas
4. Meningkatnya kesiagaan puskesmas dalam menghadapi bencana
5. Meningkatnya kesiagaan puskesmas dalam mencegah terjadinya kebakaran dan kesiagaan jika
terjadinya kebakaran
6. Terkelolanya B3 dan limbah B3 di puskesmas sesuai dengan peraturan perundangan
7. Meningkatnya pemahaman seluruh karyawan terhadap pengelolaan fasilitas dan keselamatan

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Workshop Pengelolaan fasilitas dan keselamatan puskesmas, dan MFK dengan rincian
kegiatan sebagai berikut:

- Pertemuan sosialisasi oleh narasumber terlatih

- Penyusunan tim

- Penyusunan pedoman K3
b. Penyusunan regulasi internal untuk MFK: kebijakan, panduan, dan sop-sop terkait dengan
MFK, dengan rincian kegiatan:
- Pertemuan penyusunan kebijakan, panduan, dan sop-sop
- Penandatanganan regulasi MFK
c. Program Keamanan dan Keselamatan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
- Pengecekan berkala gedung dan sarana
- Identifikasi pengunjung Puskesmas
- Pemeriksaan berkala kesehatan dan
d. Program Penanggulangan Bencana, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
-

e. Program Penanggulangan Kebakaran, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:……

f. Program pengelolaan B3 dan Limbah B3, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:……

g. Program Pemeliharaan system utilitas, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:……

h. Program pemeliharaan peralatan, , dengan rincian kegiatan sebagai berikut:……

i. Edukasi pasien dan pengunjung tentang keselamatan, keamanan, dan larangan merokok,
dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

j. Monitoring dan evaluasi, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

(kalau diintegrasikan dengan program K3: tambahkan:


- Pemeriksaan kesehatan berkala pada karyawan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
…….
- Imunisasi karyawan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:….)

V. CARA MELAKSANAKAN
KEGIATAN terlampir
.
VI. SASARAN
a. Workshop MFK: seluruh karyawan mengikuti workshop MFK
b. Tersusunya kebijakan, panduan MFK, dan semua SOP-SOP terkait dengan MFK
c. Program keselamatan dan keamanana:
- Seluruh pengunjung yang datang sebagai tamu diidentifikasi
- Semua area berisiko diidentifikasi dan ditindaklanjuti
- …..
d. Program penanggulangan bencana:
- Tersusunnya rencana siaga bencana
- Seluruh karyawan mengikuti pelatihan dan simulasi bencana
- ……
-
e. …..
f. …..
g. …..
h. …..
i. Edukasi pada pasienpengunjung:
- Tersusunnya brosur MFK dan larangan merokok
- Terpasangnya banner tentang larangan merokok
-dsb

VII. JADWAL PELAKSANAAN


KEGIATAN terlampir

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Setiap bulan masing-masing tim melakukan rapat dan membuat laporan
pelaksanaan kegiatan bulanan pencapaian program
2. Setiap bulan masing-masing tim menyampaikan laporan monitoring pelaksanaan kegiatan
dalam lokakarya mini puskesmas

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI :


1. Masing-masing penanggung jawab program mencatat seluruh pelaksanaan kegiatan yang
direncanakan
2. Laporan masing-masing program disampaikan kepada Kepala Puskesmas tiap 6 bulan sekali
3. Dilakukan evaluasi semester dan tahunan terhadap pelaksanaan program MFK pada saat rapat
tinjauan manajemen

Anda mungkin juga menyukai