Anda di halaman 1dari 10

A.

PENDAHULUAN
Rumah sakit dalam kegiatannya menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan
supportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. Untuk mencapai tujuan tersebut,
fasilitas fisik, medis dan peralatan lainnya harus dikelola dengan efektif. Secara khusus
manajemen harus berusaha keras untuk mengurangi dan mengendalikan bahaya dan
risiko, mencegah kecelakaan dan cidera serta memelihara kondisi aman.
Manajemen yang efektif meliputi perencanaan, pendidikan, dan pemantauan yang
multi disiplin :
- Pimpinan merencanakan ruang, peralatan, sumber daya yang dibutuhkan agar aman
dan efektif untuk menunjang pelayanan klinis yang diberikan.
- Seluruh staf dididik tentang fasilitas, cara mengurangi risiko, dan bagaimana
memonitor dan melaporkan situasi yang menimbulkan risiko.
- Kriteria kinerja digunakan untuk mengevaluasi system yang penting dan untuk
mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan.
- Perencanaan tertulis dibuat dan mencakup enam bidang berikut, sesuai dengan
fasilitas dan kegiatan rumah sakit sebagai berikut :
1. Keselamatan dan Kemananan.
a. Keselamatan adalah suatu tingkatan keadaan tertentu dimana gedung,
halaman/ ground dan perlatan rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau
risiko bagi pasien, staf dan pengunjung.
b. Keamanan adalah proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau
akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang.
2. Bahan Berbahaya meliputi penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
radioaktif dan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan
berbahaya ditangani secara aman.
3. Penanggulangan bencana (Manajemen emergensi) meliputi respon terhadap
wabah, bencana dan keadaan emergensi direncanakan dan efektif.
4. Proteksi kebakaran (fire safety) meliputi properti dan penghuninya dilindungi dari
bahaya kebakaran dan asap
5. Peralatan medis meliputi peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sedemikian
rupa untuk megurangi risiko.

1
Program Kerja K3 RS. Pusat Otak Nasional
Tahun 2019
6. Sistem penunjang (utilitas) meliputi pemeliharaan sistem listrik, air dan sistem
penunjang lainnya untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian

B. LATAR BELAKANG
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 23 dinyatakan
bahwa Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat
kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit
penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Jika memperhatikan isi dari pasal
diatas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit Pusat Otak Nasional termasuk kedalam criteria
tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan,
tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien dan
pengunjung RS.
Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain
yang mempengaruhi situasi dan kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran,
kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cedera lainnya),
radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan psikososial dan
ergonomic. Semua potensi bahaya tersebut diatas, jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi
karyawan di RS, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan RS.
Hasil laporan National Safety Council (NSC) tahun 1988 menunjukkan bahwa terjadinya
kecelakaan di RS 41% lebih besar dari pekerja di industry lain. Kasus yang sering terjadi adalah
tertusuk jarum, terkilir, sakit pinggang, tergores/terpotong, luka bakar, dan penyakit infeksi
dan lain-lain. Sejumlah kasus dilaporkan mendapatkan kompensasi pada pekerja RS, yaitu
sprains, strains : 52%; confussion, crushing, bruising : 11%; cuts, laceration, punctures : 10,8%,
fractures : 5,6%; multiple injuries : 2,1%; thermal burns : 2%; starches, abrasions : 1,9%,
infections : 1,3%; dermatitis : 1,2%; dan lain-lain 12,4% (US Department of laboratorium,
Bureu of KLaboratorium Statistics, 1983).
Laporan lainnya yakni di Israel, angka prevalensi cedera punggung tertinggi pada perawat
(16,8%) dibandingkan pekerja sector industry lain. Di Australia, diantara 813 perawat, 87%
pernah low back pain, prevalensi 42% dan di AS, insiden cedera musculoskeletal 4.62/100
perawat pertahun, cedera punggung menghabiskan biaya kompensasi terbesar, yaitu lebih
dari 1 miliar $ pertahun. Khusus di Indonesia, data penelitian sehubungan dengan bahaya-

2
Program Kerja K3 RS. Pusat Otak Nasional
Tahun 2019
bahaya di RS belum tergambar dengan jelas, namun diyakini bahwa banyak keluhan-keluhan
dari para petugas di RS, sehubungan dengan bahaya-bahaya yang ada di RS.
Selain itu, Gun (1983) memberikan catatan bahwa terdapat beberapa kasus penyakit
kronis yang diderita petugas RS, yakni hipertensi, varises, anemia (kebanyakan wanita),
penyakit ginjaldan saluran kemih (69% wanita), dermatitis dan urtikaria 57% (wanita) serta
nyeri tulang belakang dan pergeseran diskus invertebrae. Ditambahkan juga bahwa terdapat
beberapa kasus penyakit akut yang diderita petugas RS lebih besar 1,5 kali dari petugas atau
pekerja lain, seperti sakit telinga, sakit kepala, gangguan saluran kemih, masalah kelahiran
anak, gangguan pada saat kehamilan, penyakit kulit dan system otot dan tulang rangka.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut maka diperlukan suatu Rencana Program K3 dalam
upaya mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu K3
perlu dikelola secara efektif, efisien dan terpadu dalam penyelenggaraanya.

C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Dapat dijadikan sebagai pedoman oleh Tim K3RS dan juga pihak manajemen untuk
terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan karyawan RS. Pusat Otak Nasional.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di RS. Pusat Otak Nasional
b. Dapat megendalikan dan meminimalisasi potensi bahaya-bahaya yang mempengaruhi
situasi dan kondisi di RS. Pusat Otak Nasional.
c. Dapat meningkatkan pengetahuan bagi Tim K3 Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
tentang Penyelenggaraan K3
d. Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepada karyawan atau paramedic
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional tentang Penyelenggaraan K3.

3
Program Kerja K3 RS. Pusat Otak Nasional
Tahun 2019
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok adalah sebagai berikut :
1. Keselamatan dan Keamanan
a. Sosialisasi keselamatan kerja : Identifikasi bahaya yang berisiko dari gedung/tempat
kerja/halaman/peralatan RS. Target pasien, staf dan pengunjung.
b. Keamanan yaitu proteksi dari kehilangan barang, pengrusakan dan kerusakan.
Sosialisasi akses dan penggunaan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab.
2. Bahan Berbahaya
a. Inventaris B3 dan limbah B3 di lingkungan RS. Pusat Otak Nasional
b. Pengawasan penerimaan, penanganan, penyimpanan, penggunaan dan
pembuangan B3 disetiap unit kerja
c. Pengawasan dan pembinaan pengelolaan limbah B3 medis dan non-medis
d. Pelaporan dan investigasi insiden akibat paparan dan tumpahan B3 dan limbah B3
e. Pemasangan label pada bahan berbahaya dan beracun.
3. Kesiapan menghadapi bencana
a. Identifikasi jenis, kemungkinan dan konsekuensi dari bencana yang mungkin terjadi.
b. Sosialisasi prosedur penanggulangan bencana pada seluruh jajaran RS. Pusat Otak
Nasional
c. Ujicoba rencana penanggulangan bencana
d. Evaluasi uji coba
4. Pengamanan Kebakaran
a. Identifikasi bahan-bahan mudah terbakar di RS. Pusat Otak Nasional
b. Penyimpanan bahan mudah terbakar sesuai dengan prosedur
c. Inspeksi berkala system peringatan dini dan system penghentian/supresi (Minimal
6 bulan sekali)
d. Sosialisasi prosedur penanganan kebakaran
e. Uji coba prosedur penanganan kebakaran
5. Peralatan Medis
a. Inventarisasi seluruh peralatan medis di RS. Pusat Otak Nasional
b. Inspeksi secara berkala perlatan medis
c. Kalibrasi/sertifikasi peralatan medis
d. Evaluasi
4
Program Kerja K3 RS. Pusat Otak Nasional
Tahun 2019
6. Sistem Utiliti
a. Identifikasi area-area kritis listrik dan air
b. Penyediaan back-up air dan listrik
c. Ujicoba sumber air minum/ air bersih alternative
d. Ujicoba sumber listrik alternative.
e. Pemeliharaan berkala system utility
f. Evaluasi

Rincian kegiatan adalah sebagai berikut :


1. Keselamatan dan Keamanan
a. Sosialisai identifikasi bahaya ke seluruh area kerja
b. Sosialisasi prosedur pengamanan di setiap unit kerja yang berisiko.
2. Bahan Berbahaya
a. Identifikasi B3 di RS. Pusat Otak Nasional dengan membuat daftar B3
b. Menyusun pedoman penangnan B3 dan Limbah B3
c. Penanganan Limbah B3
d. Melengkapi dengan APD
e. Melengkapi dengan MSDS
f. Mematuhi badan independen
3. Kesiapan menghadapi bencana
a. Melaksanakan identifikasi bencana internal/eksternal berdasarkan analisa identifikasi
b. Menyusun pedoman disaster
c. Melaksanakan simulasi disaster
4. Pengamanan Kebakaran
a. Pengawasan penyimpanan bahan mudah terbakar sesuai dengan aturan yang berlaku
b. Pemberian label mudah terbakar untuk bahan-bahan yang mudah terbakar
c. Pemberian label untuk area penyimpanan bahan mudah terbakar
d. Pengawasan pemeliharaan system peringatan dini
e. Pengawasan pemeliharaan system supresi
f. Sosialisasi kepada seluruh karyawan RS mengenai prosedur penanganan kebakaran

5
Program Kerja K3 RS. Pusat Otak Nasional
Tahun 2019
5. Peralatan Medis
a. Inventaris perlatan medis
b. Pelatihan penggunaan peralatan medis secara berkala
6. Sistem Utiliti
a. Rumah sakit melakukan identifikasi area-area yang terganggu fungsinya jika pasokan
air dan listrik terputus
b.
E. SASARAN
Sasaran kegiatan K3RS adalah untuk seluruh karyawan RS.

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dilihat di lampiran 1.

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Laporan bulanan, sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil kerja Tim
K3RS yang dialporkan ke Direktur Keuangan dan Administrasi Umum
2. Laporan Semester, sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil kerja
Tim K3 yang dilaporkan kepada Direktur Keuangan dan Administrasi Umum
3. Laporan Tahunan, sebagai laporan internal yang merupakan rekapitulasi hasil kerja
Tim K3 RS yang dilaporkan kepada Direktur Keuangan dan Administrasi Umum

H. PENUTUP
Program kerja unit adalah merupakan suatu instrument yang dibuat untuk mencapai tujuan.
Dengan adanya Program Kerja K3RS Tahun 2018 diharapkan dapat menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan.

6
Program Kerja K3 RS. Pusat Otak Nasional
Tahun 2019
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Tim K3 Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

No KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN BULAN


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Keselamatan dan Keamanan
a. Sosialisasi keselamatan kerja : Sosialisai identifikasi bahaya ke seluruh area kerja X
Identifikasi bahaya yang berisiko
dari gedung/tempat
kerja/halaman/peralatan RS.
Target pasien, staf dan
pengunjung.
a. Keamanan yaitu proteksi dari Sosialisasi prosedur pengamanan di setiap unit kerja X X
kehilangan barang, pengrusakan yang berisiko
dan kerusakan. Sosialisasi akses
dan penggunaan oleh mereka
yang tidak bertanggung jawab.
2. Bahan Berbahaya
a. Inventaris B3 dan limbah B3 di Identifikasi B3 di RS. Pusat Otak Nasional dengan X
lingkungan RS. Pusat Otak membuat daftar B3
Nasional
a. Pengawasan penerimaan, Pemantauan sistem pengolahan limbah B3 x x x x x x x x x x x X
penanganan, penyimpanan,
penggunaan dan pembuangan
B3 disetiap unit kerja
a. Pengawasan dan pembinaan Sosialisasi dan pemantauan penanganan Limbah B3 x x x x x x x x x x x X
pengelolaan limbah B3 medis
dan non-medis
b. Pelaporan dan investigasi insiden Melengkapi dengan APD x x x x x x x x x x x X
akibat paparan dan tumpahan B3
dan limbah B3

7
Program Kerja K3 RS. Pusat Otak Nasional
Tahun 2019
c. Pemasangan label pada bahan Melengkapi dengan MSDS x x x x x x x x x x x x
berbahaya dan beracun.
Mematuhi badan independen x x x x x x x x x x x X
3. Kesiapan Menghadapi Bencana
a. Identifikasi jenis, kemungkinan a. Melaksanakan identifikasi bencana
dan konsekuensi dari bencana internal/eksternal berdasarkan analisa identifikasi
yang mungkin terjadi.
b. Sosialisasi prosedur b. Mengupdate Penyusunan pedoman disaster x
penanggulangan bencana pada
seluruh jajaran RS. Pusat Otak
Nasional
c. Ujicoba rencana penanggulangan c. Melaksanakan simulasi penanggulangan bencana x
bencana
d. Evaluasi uji coba x
4. Pengamanan Kebakaran
a. Identifikasi bahan-bahan mudah a. Pengawasan penyimpanan bahan mudah terbakar x x x X
terbakar di RS. Pusat Otak sesuai dengan aturan yang berlaku
Nasional.
b. Penyimpanan bahan mudah b. Pemberian label mudah terbakar untuk bahan- x x x X x
terbakar sesuai dengan prosedur bahan yang mudah terbakar
c. Inspeksi berkala system c. Pemberian label untuk area penyimpanan bahan x x x X
peringatan dini dan system mudah terbakar
penghentian/supresi (Minimal 6
bulan sekali)
d. Sosialisasi prosedur penanganan d. Pengawasan pemeliharaan system peringatan dini x x x X
kebakaran.
e. Ujicoba prosedur penanganan e. Pengawasan pemeliharaan system supresi x x x X
kebakaran

8
Program Kerja K3 RS. Pusat Otak Nasional
Tahun 2019
f. Sosialisasi kepada seluruh karyawan RS mengenai X
prosedur penanganan kebakaran.
7. Peralatan Medis
a. Inventarisasi seluruh peralatan Inventaris perlatan medis x X
medis di RS. Pusat Otak Nasional
b. Inspeksi secara berkala perlatan Pelatihan penggunaan peralatan medis secara berkala x X
medis
c. Kalibrasi/sertifikasi peralatan Pengawasan terhadap kalibrasi alat medis
medis
d. Evaluasi
8. Sistem Utiliti

a. Identifikasi area-area kritis listrik Rumah sakit melakukan identifikasi area-area yang x
dan air terganggu fungsinya jika pasokan air dan listrik
terputus
b. Penyediaan back-up air dan Pengawasan terhadap persediaan air dan lisrik x
listrik
c. Ujicoba sumber air minum/ air x
bersih alternative
d. Ujicoba sumber listrik x
alternative.
e. Pemeliharaan berkala system x x x x x x x x x x x x
utility
f. Evaluasi x x x x x x x x x x x X

9
Program Kerja K3 RS. Pusat Otak Nasional
Tahun 2019
10
Program Kerja K3 RS. Pusat Otak Nasional
Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai