K3 KONSTRUKSI
Oleh :
Dr. Hanie Teki Tjendani, S.T., M.T.
3 Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum KEP.174_MEN_1986
No. 104_KPTS_1986 Tentang K3 di Tempat Kegiatan Konstruksi
6
Permen PU No 5 Tahun 2014 tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum
7 UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Pasal 2 (2) c :
1. Ketentuan Umum
2. Tempat Kerja dan Alat Kerja 9. Tentang Konstruksi di Bawah
3. Tentang Perancah Tanah
4. Tentang Tangga dan Tangga 10.Tentang Penggalian
Rumah 11.Tentang Pekerjaan
5. Tentang Alat-alat Angkat Memancang
6. Tentang Kabel Baja, Tambang, 12.Tentang Pekerjaan Beton
Rantai dan Peralatan Bantu. 13.Tentang Pekerjaan Lainnya
7. Tentang Mesin-mesin 14.Tentang Pekerjaan
8. Tentang Peralatan Konstruksi Pembongkaran.
Bangunan.
PERMENAKERTRANS NO 1 TAHUN 1980
2 TENTANG K3 PADA KONSTRUKSI BANGUNAN
BAB XV
TENTANG PENGGUNAAN PERLENGKAPAN
PENYELAMATAN DAN PERLINDUNGAN DIRI
15. Tentang Penggunaan Pasal 99
Perlengkapan 1) Alat-alat penyelamat dan pelindung diri yang
jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan
Penyelamatan Dan yang dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja
Perlindungan Diri. harus disediakan dalam jumlah yang cukup.
16.Ketentuan Peralihan 2) Alat-alat termaksud pada ayat (1) pasal ini harus
selalu memenuhi syarat-syarat keselamatan dan
17.Ketentuan Lain kesehatan kerja yang telah ditentukan.
18.Ketentuan Hukum 3) Alat-alat tersebut ayat (1) pasal ini harus
digunakan sesuai dengan kegunaannya oleh
19.Ketentuan Penutup setiap tenaga kerja dan orang lain yang
memasuki tempat kerja.
4) Tenaga kerja dan orang lain yang memasuki
tempat kerja diwajibkan mengguna-kan alat-alat
termaksud pada ayat (1) pasal ini.
PERMENAKERTRANS NO 1 TAHUN 1980
2 TENTANG K3 PADA KONSTRUKSI BANGUNAN
BAB XVIII
KETENTUAN HUKUMAN
Pasal 103
15. Tentang Penggunaan
1) Dipidana selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau
Perlengkapan denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,- (seratus
Penyelamatan Dan ribu rupiah), pengurus yang melakukan
Perlindungan Diri. pelanggaran atas ketentuan pasal102.
2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
16.Ketentuan Peralihan Peraturan Menteri ini adalah pelanggaran.
17.Ketentuan Lain 3) Menteri dapat meminta Menteri yang
18.Ketentuan Hukum membawahi bidang usaha konstruksi bangunan
19.Ketentuan Penutup guna mengambil sanksi administrative terhadap
tidak dipenuhinya ketentuan atau ketentuan-
ketentuan Peraturan Menteri ini.
Keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja
3 dan Menteri Pekerjaan Umum
Kep.174_men_1986 No. 104_KPTS_1986
tentang K3 di Tempat Kegiatan Konstruksi
Latar Belakang :
a) bahwa pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas kerja yang
melibatkan bahan bangunan, peralatan, penerapan teknologi.
Dan tenaga kerja, dapat merupakan sumber terjadinya
kecelakaan kerja;
b) bahwa tenaga kerja dibidang kegiatan konstruksi selaku sumber
daya yang dibutuhkan bagi kelanjutan pembangunan, perlu
memperoleh perlindungan keselamatan kerja, khususnya
terhadap ancaman kecelakaan kerja;
c) bahwa untuk itu perlu penerapan norma-norma keselamatan dan
kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi secara sungguh-
sungguh;
Keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja
3 dan Menteri Pekerjaan Umum
Kep.174_men_1986 No. 104_KPTS_1986
tentang K3 di Tempat Kegiatan Konstruksi
Pasal 2 Buku Pedoman yang dimaksud
adalah : Buku Pedoman
Setiap Pengurus Kontraktor,
Pelaksanaan tentang
Pemimpin Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan
Pekerjaan atau Bagian Kerja pada Tempat Kegiatan
Pekerjaan dalam Konstruksi, yang selanjutnya
pelaksanaan kegiatan disebut Buku Pedoman.
konstruksi, wajib memenuhi Sebagai persyaratan teknis
syarat-syarat Keselamatan pelaksanaan Peraturan
dan Kesehatan Kerja seperti Menteri Tenaga Kerja dan
ditetapkan dalam Buku Transmigrasi Nomor PER.
Pedoman. 01/Men/1980
Keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja
3 dan Menteri Pekerjaan Umum
Kep.174_men_1986 No. 104_KPTS_1986
tentang K3 di Tempat Kegiatan Konstruksi
1. jalan,
2. jembatan,
3. bangunan gedung fasilitas
umum,
Sektor jasa konstruksi 4. sistem penyediaan air minum
yang berhubungan dan perpipaannya,
SMK3
dengan kepentingan 5. sistem pengolahan air limbah
KONSTRUKSI umum (masyarakat dan perpipaannya,
umum) 6. drainase,
7. pengolahan sampah,
8. pengaman pantai,
9. irigasi,
10.bendungan, bendung, waduk,
11.dan lainnya.
Permen PU No. 9 Tahun 2008 Tentang Pedoman SMK3K
4 BIDANG PEKERJAAN UMUM
Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang selanjutnya
Kerja yang selanjutnya
disingkat SMK3 adalah bagian
disingkat K3 adalah segala
dari sistem manajemen
kegiatan untuk menjamin dan
perusahaan secara
melindungi keselamatan dan
keseluruhan dalam rangka
kesehatan tenaga kerja
pengendalian risiko yang
melalui upaya pencegahan
berkaitan dengan kegiatan
kecelakaan kerja dan penyakit
kerja guna terciptanya tempat
akibat kerja.
kerja yang aman, efisien dan
produktif.
PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
5
Pasal 2
Pasal 2 Penyelenggaraan Jasa
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Konstruksi berlandaskan berlandaskan pada asas
pada asas: (lanjutan):
a. kejujuran dan h. keterbukaan;
keadilan; i. kemitraan;
b. manfaat; j. keamanan dan
c. kesetaraan; keselamatan;
d. keserasian; k. kebebasan;
e. keseimbangan; l. pembangunan
f. profesionalitas; berkelanjutan; dan
g. kemandirian; m. wawasan
lingkungan.
7 UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Pasal 4
(1) Pemerintah Pusat bertanggung jawab atas:
a. terselenggaranya Jasa Konstruksi yang sesuai
dengan Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan;
b. meningkatnya kompetensi, profesionalitas,
dan produktivitas tenaga kerja konstruksi
nasional;
7 UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Pasal 5
Pemerintah Pusat memiliki kewenangan:
a. mengembangkan Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam
penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
b. menyelenggarakan pengawasan penerapan Standar
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan dalam penyelenggaraan dan
pemanfaatan Jasa Konstruksi oleh badan usaha Jasa
Konstruksi;
c. menyelenggarakan registrasi penilai ahli; dan
d. menetapkan penilai ahli yang teregistrasi dalam hal
terjadi Kegagalan Bangunan.
7 UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
BAB VI
KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN
KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
Bagian Kesatu Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan
Pasal 59
1) Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi,
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan
Keberlanjutan.
2) Dalam memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa
harus memberikan pengesahan atau persetujuan
atas:
7 UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
BAB VI
KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN
KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
Bagian Kesatu Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan
Pasal 59 (lanjutan)
a. hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau
perancangan;
b. rencana teknis proses pembangunan, pemeliharaan,
pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali;
c. pelaksanaan suatu proses pembangunan,
pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau
pembangunan kembali;
d. penggunaan material, peralatan dan/atau teknologi;
dan/atau
e. hasil layanan Jasa Konstruksi.
7 UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Pasal 60
1) Dalam hal penyelenggaraan Jasa Konstruksi tidak
memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 59, Pengguna Jasa
dan/atau Penyedia Jasa dapat menjadi pihak yang
bertanggung jawab terhadap Kegagalan
Bangunan.
7 UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Pasal 19a
(1) Untuk menerapkan SMK3 pada Pasal 19b
setiap penyelenggaraan Pekerjaan konstruksi yang menjadi
pekerjaan konstruksi kewenangan Komite Keselamatan
sebagaimana dimaksud dalam Konstruksi sebagaimana dimaksud
Pasal 4 ayat (1), dibentuk dalam Pasal 19a meliputi:
KomiteKeselamatan Konstruksi. a) potensi bahaya tinggi; dan/atau
(2) Komite Keselamatan Konstruksi b) mengalami kecelakaan
sebagaimana dimaksud pada konstruksi yang dapat
ayat (1) ditetapkan dengan menimbulkan hilangnya nyawa
Keputusan Menteri. orang;
9 REGULASI BIAYA K3
TERIMA KASIH