Anda di halaman 1dari 53

Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3)


Pengetahuan K3 & UU No.1 Tahun 1970
DATA NARASUMBER

NAMA : ZUHRI FERDELI, ST


INSTANSI : DIREKTORAT PNK3, DITJEN BINWASNAKER & K3 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
JABATAN : PENGAWAS KETENAGAKERJAAN BIDANG K3 KONSTRUKSI, LISTRIK & P.KEBAKARAN
TELP : 085640605159
EMAIL : zuhri_ferdeli@yahoo.com
PENDIDIKAN : SARJANA (S1) ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO
RIWAYAT PENDIDIKAN : - DIKLAT PRAJABATAN CPNS GOL. III TA. 2012
: - DIKLAT PENGAWAS KETENAGAKERJAAN TA. 2015
: - STUDI K3 KONSTRUKSI (JICA - JAPAN) 2017
Saat ini di Indonesia
angkatan kerja yang bekerja
berjumlah 124.004.950 orang [1]

Dan “Setiap pekerja mempunyai hak


untuk memperoleh perlindungan
atas keselamatan dan kesehatan
kerja” [2]

[1] Data Badan Pusat Statistik – Agustus 2018


[2] UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan – Pasal 86 ayat (1) huruf a
Jumlah kasus kecelakaan kerja
di Indonesia pada tahun 2018
mencapai 173.105 kasus [1]

Dan beberapa kasus kecelakaan


kerja diantaranya adalah
kecelakaan kerja
kebakaran
[1] Data BPJS Ketenagakerjaan - yang dipaparkan Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Krisna Syarif, 15 Januari 2019
Kasus - Kasus
Kebakaran di Tempat Kerja
Tahun 2016 – 2018
Minggu, 7 Agustus 2016
Kebakaran terjadi di Proyek Pembangunan
Apartemen di Kelapa Gading, Jakarta Utara
Minggu, 14 Agustus 2016
Kebakaran terjadi di Apartemen Parama,
Jln. TB Simatupang, Jakarta Selatan

Penyebab : diduga adanya arus pendek


listrik
Kamis, 10 November 2016
Terjadi kebakaran di Apartemen Neo Soho,
Jakarta Barat
Jumat, 19 Mei 2017
Terjadi kebakaran di Stasiun Klender,
Jakarta Timur

Api diduga disebabkan oleh arus pendek


listrik
Kamis, 26 Oktober 2017 Api berasal dari pekerjaan pengelasan atap
Terjadi kebakaran di Pabrik Kembang Api, bangunan pabrik
Tangerang
Selasa, 16 Januari 2018
Terjadi kebakaran di Gedung Museum
Bahari, Jakarta Pusat

Api diduga disebabkan oleh korsleting listrik


Jumat, 16 Februari 2018 Api muncul dari percikan pekerjaan
Terjadi kebakaran di Pabrik Styrofoam, pengelasan yang mengenai bahan baku
Tangerang styrofoam
Selasa, 27 Februari 2018
Terjadi kebakaran di Toko Tekstil, Pasar Baru, Jakarta Pusat
Selasa, 05 Juni 2018 Sore
Terjadi kebakaran di Gedung Niaga JI Expo,
Kemayoran, Jakarta Pusat

Gedung tersebut masih dalam tahap


konstruksi, api diduga bersumber dari
percikan api pada pekerjaan pengelasan
Selasa, 3 Juli 2018 Api muncul dari kabel gulungan listrik yang
Terminal MRT Section Layang di terbakar
Lebak Bulus, Jakarta terjadi kebakaran
Minggu, 8 Juli 2018
Pukul 04.00 WIB
Terjadi kebakaran di Gedung
Kementerian Perhubungan,
Jakarta Pusat

4 korban tewas kehabisan oksigen


dan menghirup serta terjebak
asap di lantai 5 dan lantai 12
Pengertian K3

Filosofi (Mangkunegara)
Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan jasmani
maupun rohani tenaga kerja khususnya dan
manusia pada umumnya serta hasil karya
dan budaya untuk menuju masyarakat adil
dan makmur.

Keilmuan
Semua ilmu dan penerapannya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja,
penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran,
peledakan dan pencemaran lingkungan.
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu.

UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan


Hak pekerja untuk mendapatkan perlindungan atas K3
Dan Kewajiban pengurus yang memberikan
perlindungan

PP No 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen K3


Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga
kerja atau lebih dan atau yang mengandung potensi
bahaya tinggi maka wajib menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
UUD 1945
Pasal 27 ayat 2
Setiap warga negara berhak mendapat pekerjaan
dan penghidupan yang layak
UU No. 14
UU No. 13 Tahun
tahun 1969 2003
Ketenagakerjaan
Pasal 9 dan 10
Pasal 86 & Pasal 87
Setiap pekerja/ buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
Keselamatan dan kesehatan kerja
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
Kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan

UU No. 1 Tahun 1970 PP No. 50 Tahun 2012


Keselamatan Kerja SMK3
PERMEN SE. SE.
KEPPRES PERDA
/KEPMEN MENTERI DIRJEN
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB I
BAB XI BAB II

BAB X BAB III

BAB IX BAB IV

BAB VIII BAB V

BAB VII BAB VI

Bersifat : Preventif/ Pencegahan


Disahkan : 12 Januari 1970
Terdiri dari : 11 Bab, 18 Pasal
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB I. ISTILAH - ISTILAH
Pasal 1

(1) Tempat kerja


1. Ruangan/ lapangan
2. Tertutup/ terbuka
3. Bergerak/ tetap
(2) Pengurus  pucuk pimpinan (bertanggung jawab/ kewajiban)
(3) Pengusaha
orang/ badan hukum yg menjalankan/memiliki usaha atau tempat
kerja
(4) Direktur
Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Ketenagakerjaan sebagai pelaksana
UU No. 1/1970
(5) Pegawai pengawas
Pegawai tehnis berkeahlian khusus dari Kemeterian Ketenagakerjaan
yang ditunjuk Menteri Ketenagakerjaan
(6) Ahli Keselamatan Kerja
Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Kementerian
Ketenagakerjaan yang bertugas mengawasi pelaksanaan UU No. 1/1970
PENGAWASAN

Jumlah Perusahaan (UU No. 7 Tahun 1981)

249,777 1,801,991 18,928,427


Besar Menengah Kecil & mikro

Jumlah Pengawas Ketenagakerjaan

1923 Pengawas
Ketenagakerjaan
Termasuk:
Pengawas Spesialis K3
383 PPNS 28 Penanggulangan Kebakaran

Pengawas Spesialis
67 Pengawas Spesialis K3 Boiler
K3 Listrik 87 dan Bejana Tekanan

Pengawas Spesialis
55 28 Pengawas Spesialis K3
K3 Lingkungan
Kesehatan Kerja
Kerja

51 Pengawas Spesialis 14 Pengawas Spesialis K3


K3 Mekanik Konstruksi
Jumlah Ahli K3 yang melakukan pengawasan
langsung di perusahaan

26.547 Ahli K3 Umum

Ahli K3 Bidang Pesawat


383 Uap dan Bejana Tekanan Termasuk:

Ahli K3 Bidang
4.716 Ahli K3 Bidang 2.193 Penanggulangan Kebakaran
Listrik

469 Ahli K3 Bidang 63 Ahli K3 Bidang Pesawat


Kimia Tenaga dan Produksi

193 Ahli K3 Bidang


3.413 Ahli K3 Bidang
Pesawat Angkat dan Konstruksi
Angkut
1.050 Dokter Pemeriksa
62 Ahli K3 Bidang Elevator Kesehatan Tenaga Kerja
dan Eskalator

Ahli K3 adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus di luar Kementerian


Ketenagakerjaan yang ditunjuk oleh Menteri untuk melakukan pengawasan
terhadap UU No. 1 Tahun 1970 dan peraturan pelaksanaannya
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB II. RUANG LINGKUP
Pasal 2

(1) Segala tempat kerja, dalam wilayah hukum R.I :


a. Darat, dalam tanah
Unsur tempat kerja, ada 3 :
b. Permukaan air, dalam air
(1) Tenaga Kerja
c. Udara (2) Sumber Bahaya
(3) Usaha

(2) Ketentuan – ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam


tempat kerja dimana :
a) dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas,
peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan
atau peledakan;
b) dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, atau
disimpan atau bahan yang dapat meledak, mudah terbakar, menggigit,
beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi;
c) dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau
pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan
perairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau
dimana dilakukan pekerjaan persiapan.
d) dilakukan usaha : pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan
hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan
lapangan kesehatan;
e) dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau
bijih logam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau minieral lainnya, baik di
permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan;
f) dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat,
melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di udara;
g) dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok,
stasiun atau gudang;
h) dilakukan penyelamatan, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;
i) dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau perairan;
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB III. SYARAT SYARAT KESELAMATAN KERJA
Pasal 3

a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;


b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat
kerja baik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan
penularan.
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri
pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang
berbahaya;
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Syarat keselamatan kerja :
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerjanya;
n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau barang;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang;
q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB III. SYARAT SYARAT KESELAMATAN KERJA
Pasal 4
(1) Penerapan syarat-syarat K3  sejak tahap perencanaan s/d
pemeliharaan
(2) Mengatur prinsip-prinsip teknis tentang bahan dan produksi
teknis
(3) Kecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan IPTEK
dapat ditetapkan lebih lanjut

Pemeriksaan/
Pemeriksaan/
perhitungan
pengujian
Test
teknis Berkala

-Pemasangan - Pemakaian
-Pembuatan - Peredaran
Perencanaan
-dll - Pengangkutan

Pengesahan Termasuk produk


Pengesahan
gambar rencana dari Luar Negeri
Pemakaian
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 5

(1) Direktur sebagai pelaksana umum


(2) Wewenang dan kewajiban :
– Direktur (Kepmen No. 77/Men/1979)
– Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No.
03/Men/1984)
– Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No.
2/Men/1992)

Pasal 6 Pengajuan banding atas keputusan Peraturan Keselamatan Kerja

Pasal 7 Biaya penerapan K3 di Perusahaan ditanggung oleh Perusahaan


Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala  (permen No. 02/Men/1980 dan Permen No.
03/Men/1982)
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB V. PEMBINAAN
Pasal 9
(1) Pengurus wajib menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru :
a. Kondisi dan bahaya di tempat kerja
b. Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
c. Menyediakan APD
d. Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
(2) Pengurus hanya dapat mempekerjakan setelah tenaga kerja yakin
memahami K3
(3) Pengurus wajib menyelenggarakan pembinaan terkait :
a. pencegahan kecelakaan
b. pemberantasan kebakaran
c. peningkatan K3
d. pemberian P3K
(4) Pengurus wajib memenuhi dan mentaati semua syarat - syarat K3
Safety Talk Bagi Seluruh Pekerja Sebelum Melakukan
Pekerjaan
Safety Induction
Pembinaan & Sosialisasi
Pelatihan
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB VI. P2K3
Pasal 10 - Panitia Pembina K3 (Permenaker No. 04/Men/1987)

BAB VII. KECELAKAAN


Pasal 11
(1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan (permen No.
03/Men/1998)

BAB VIII. KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA


Pasal 12
a. Memberi keterangan yang benar (Kpd. peg. Pengawas dan ahli K3)
b. Memakai APD yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak dipenuhi
dan APD yang wajib diragukan
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB IX. KEWAJIBAN BILA MEMASUKI TEMPAT KERJA
Pasal 13
Barang siapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan
mentaati K3 dan APD

BAB X. KEWAJIBAN PENGURUS


Pasal 14
a. Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (lembar UU No.
1/1970 dan peraturan pelaksananya) yang mudah dilihat dan
dibaca
b. Memasang gambar – gambar / poster K3 dan bahan pembinaan K3
c. Menyediakan APD secara cuma-cuma
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 15 – Ketentuan Penutup
(1) Pelaksanaan ketentuan pasal-pasal di atur lebih lanjut dengan
peraturan perundangan
(2) Ancaman pidana atas pelanggaran :
• Maksimum 3 bulan kurungan atau
• Denda maksimum Rp. 100.000
(3) Tindak pindana tersebut adalah pelanggaran

Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan undang-undang ini paling
lama setahun (12 Januari 1970)
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja  VR 1910
tetap berlaku selama tidak bertentangan
Pasal 18
Menetapkan UU No. 1/ 1970 sebagai undang-undang keselamatan kerja
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya.
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja

Identifikasi dan Pengendalian


Bahaya Di Tempat Kerja
1. Pemantauan Kondisi Tidak Aman.
2. Pemantauan Tindakan Tidak Aman.

Pembinaan dan Pengawasan


3. Pelatihan dan Pendidikan.
4. Konseling & Konsultasi.
5. Pengembangan Sumber Daya.

Sistem Manajemen
6. Prosedur dan Aturan.
7. Penyediaan Sarana dan Prasarana.
8. Penghargaan dan Sanksi.
Tujuan K3

1. Melindungi dan menjamin


keselamatan setiap tenaga
kerja dan orang lain di
tempat kerja.

2. Menjamin setiap sumber


produksi dapat digunakan
Berdasarkan Undang-Undang No 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja secara aman dan efisien.

3. Meningkatkan kesejahteraan
dan produktivitas.
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai