Anda di halaman 1dari 109

DISUSUN OLEH

NAMA : IRA SISWANI ,S.Pd


NIP .: 19770825 201001 2 004
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
FISIKA

NAMA PENYUSUN : IRA SISWANI,S.Pd


NAMA SEKOLAH : SMA Negeri 1 Kotanopan
FASE : E

CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu
global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut
antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan
penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi,
mengkomunikasikan hasil dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan
aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global,
pencemaran lingkungan, teknologi, nano bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari,
pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut
diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development
Goals/SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak
mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong
royong berkebhinekaan global.
ELEMEN CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
PEMAHAMAN FISIKA - Memahami konsep 1. Memahami konsep
Peserta didik mampu pengukuran dan pengukuran dan
mendeskripsikan gejala alam penerapannya dalam penerapannya dalam
dalam cakupan keterampilan kehidupan sehari-hari. kehidupan sehari-hari.*
proses dalam pengukuran, - Mendeskripsikan gejala 2. Menganalisis gejala
perubahan iklim dan pemanasan global dan pemanasan global dan
pemanasan global, menunjukkan kepedulian menunjukkan kepedulian
pencemaran lingkungan, terhadap isu global. terhadap isu global.
energi alternatif, dan - Mengidentifikasi 3. Menganalisis perubahan
pemanfaatannya. perubahan iklim dan iklim dan dampaknya bagi
dampaknya bagi kehidupan.
KETERAMPILAN PROSES kehidupan. 4. Menganalisis gejala
1. Mengamati, - Mendeskripsikan gejala pencemaran lingkungan.
2. Mempertanyakan dan pencemaran lingkungan. 5. Menganalisis penggunaan
ELEMEN CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
memprediksi - Menganalisis penggunaan berbagai sumber energi
3. Merencanakan dan berbagai sumber energi alternative.
melakukan alternative 6. Menganalisis berbagai
penyelidikan - Menganalisis berbagai jenis limbah dan bahan-
4. Memproses, jenis limbah dan bahan- bahan alam yang
menganalisis data dan bahan alam yang bermanfaat beserta cara
informasi bermanfaat beserta cara pengelolaannya.*
5. Mencipta pengelolaannya*.
6. Mengevaluasi dan
refleksi
7. Mengomunikasikan
hasil

Mengetahui Kotanopan ,
Kepala SMAN 1 Kotanopan Guru Mata Pelajaran

SYAFNIL NASUTION,S.Pd IRA SISWANI, S.Pd


NIP. 19720109 200012 1 002 NIP. 19770825 201001 2 004
MODUL AJAR FISIKA
PENGUKURAN

Nama : Ira Siswani , S.Pd


Sekolah : SMAN 1 Kotanopan
Fase :E
Tema ( SD ) /Materi : Pengukuran

CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global
dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain
mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penyelidikan,
memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi,
mengkomunikasikan hasil dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan
aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global,
pencemaran lingkungan, teknologi, nano bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari,
pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut
diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development
Goals/SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak
mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong
royong berkebhinekaan global.

Elemen Pemahaman Elemen Keterampilan


Peserta didik mampu mendeskripsikan 1. Mengamati,
gejala alam dalam cakupan keterampilan 2. Mempertanyakan dan memprediksi
proses dalam pengukuran, perubahan 3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
iklim dan pemanasan global, pencemaran 4. Memproses, menganalisis data dan informasi
lingkungan, energi alternatif, dan 5. Mencipta
pemanfaatannya.
6. Mengevaluasi dan refleksi
7. Mengomunikasikan hasil

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 1


TUJUAN PEMBELAJARAN
TP KRITERIA ASESMEN
KETERCAPAIAN TP

Memahami Pada akhir pembelajaran dari Awal:


konsep modul ini, peserta didik Dapat dilakukan melalui diskusi, tanya jawab,
pengukuran menunjukkan kemampuan: kuesioner, dan lain sebagainya untuk mengecek
dan
1. Menjelaskan makna pengetahuan dan keterampilan prasyarat sebagai
penerapannya
dalam besaran (pokok dan gambaran pemahaman/ pengalaman peserta didik dalam
kehidupan turunan), satuan, dan hal pengukuran.
sehari-hari. dimensi.
2. Mengidentifikasi alat Proses:
ukur yang sesuai dengan Cek pemahaman dan praktik peserta didik dalam
besaran dan objek yang melaksanakan pembelajaran yang berkenaan dengan
diukur. pengukuran melalui berbagai aktivitas seperti tanya
3. Menggunakan alat ukur jawab, observasi, diskusi dll.
dengan benar, aman, dan Catatan:
menentukan hasilnya Saat proses pembelajaran, bila guru mengajar sendiri
dengan tepat pada (tidak dalam bentuk team-teaching) hendaknya asesmen
pengukuran panjang, fokus pada bagaimana pemahaman, praktik, dan sikap
waktu, suhu, massa, peserta didik dapat di-cek/dipetakan dan ditingkatkan
sudut, dan atau arus saat itu juga.
listrik lengkap dengan
nilai ketidakpastiannya Akhir
pada pengukuran tunggal. Pemastian ketercapaian Pemahaman Peserta didik
4. Menerapkan pengukuran (dapat dilakukan dengan penugasan menyusun
(panjang, waktu, suhu, penjelasan, membuat infografis, rekaman, video, dsb)
massa, sudut, dan atau berkenan dengan pengukuran (besaran, nilai, satuan,
arus listrik) dalam kesesuan alat dan objek yg diukur).
percobaan dan Pemastian ketercapaian peserta didik dalam praktik
mengomunikasikan hasil pengukuran (panjang, waktu, temperatur, massa, sudut,
percobaan atau hasil studi dan atau arus listrik) dilakukan berdasarkan
kasus berikut analisis pendokumentasian selama proses pembelajaran.
kesalahan pengukurannya Pendokumentasian hasil pengamatan guru terhadap
perkembangan sikap peserta didik.

Asesmen Awal
Asesmen awal dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan asesmen awal bertujuan
untuk memetakan kemampuan awal peserta didik baik dalam pengetahuan prasyarat maupun
konsepsi awal mengenai pengukuran. Beberapa pokok pertanyaan yang dapat digunakan dalam
asesmen awal di antaranya adalah:
 Menjelaskan makna besaran dan satuan,
 Membedakan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
 Mengidentifikasi alat ukur dan fungsinya
 Mengidentifikasi cara menggunakan alat ukur dan tingkat ketelitiannya

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 2


 Menyebutkan jenis-jenis kesalahan dalam pengukuran.
Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat diimpelementasikan menjadi lebih menarik sesuai dengan
kondisi kelas, sarana prasarana dan pemahaman peserta didik.

Contoh inspirasi pertanyaan asesmen awal poin pertama sebagai berikut.


Peserta didik mengamati dua buah obyek/gambar misalnya gambar dua meja, lalu ditanya,
“Apa saja yang dapat dibandingkan dari kedua obyek tersebut?”

Jawaban yang muncul bisa panjangnya, luasnya, warnanya, dan lain sebagainya. Peserta
didik mengamati contoh hasil ukuran meja, seperti panjang meja 120 cm dan tinggi meja 65
cm. Peserta didik ditanya,
“Manakah dari hasil ukur tersebut yang disebut besaran dan satuan?”
“Apa perbedaan dan persamaan dari panjang dan tinggi?”

Contoh inspirasi pertanyaan asesmen awal poin kedua sebagai berikut.


Sebuah sepeda motor digunakan untuk melakukan perjalanan sejauh 60 km dalam waktu 1,5
jam. Perjalanan tersebut mengkonsumsi sekitar 3 liter bahan bakar. Selama perjalanan,
pengemudi sempat melihat tampilan speedometer seperti tampak pada gambar berikut.

Besaran apa sajakah yang dapat diketahui dari tulisan di atas? Manakah yang termasuk
besaran turunan?

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 3


Contoh inspirasi pertanyaan asesmen awal poin ketiga sebagai berikut.
Apa yang bisa kita gunakan untuk mengukur ketebalan buku?
Samakah alat ukur yang kita gunakan bila hendak mengukur ketebalan rambut?
Alat ukur apa lagi yang kamu ketahui?
Apakah kamu mengetahui alat ukur berikut:
a. Penggaris/mistar
b. Jangka sorong
c. Mikrometer skrup
d. Neraca tiga lengan
e. Gelas ukur
f. Termometer
g. Amperemeter

Manakah di antara alat di atas yang kamu ketahui cara menggunakannya?


Apakah kamu mengetahui bagaimanakah ketidakpastian dari alat ukur tersebut?

Contoh inspirasi pertanyaan asesmen awal poin keempat sebagai berikut.


Kesalahan apa saja yang mungkin terjadi saat melakukan pengukuran?
Apa yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan tersebut?

Tindak Lanjut Asesmen Awal


Bila jawaban peserta didik belum benar, langkah pembelajaran dimulai dari penguatan
prasyarat. Bila sudah benar, langkah pembelajaran bisa dimulai dari sub topik ke-1. Bila
terdapat keragaman kemampuan, pembelajaran dapat dilakukan melalui:
o Alternatif 1, kelas dibagi dua kelompok atau lebih, masing-masing mengikuti kegiatan
pembelajaran sesuai kemampuan sub-topiknya.
o Alternatif 2, kelas dibagi dua kelompok atau lebih, kelompok yang belum siap diberikan
kegiatan tambahan di luar pembelajaran.
o Alternatif 3, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota kelompok
merupakan kombinasi dari peserta didik yang telah menunjukkan ketercapaian tujuan
pembelajaran sebagai tutor sebagai bagi anggota kelompok yang belum menunjukkan
ketercapaian tujuan pembelajaran.

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 4


LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah-langkah pembelajaran pada topik pengukuran berikut ini dirancang per tema atau sub
topik, tidak kaku harus dilaksanakan secara lengkap dalam satu pertemuan. Setelah guru
melakukan asesmen awal kepada peserta didik, atau peserta didik telah menguasai sub-topik,
guru dapat menyesuaikan kegiatan pembelajaran dari kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
Upayakan mengawali tiap pertemuan dengan doa dan kegiatan pembiasaan melakukan
pengukuran, misalnya pengukuran waktu pembelajaran dimulai, suhu ruang kelas, dan lainnya.
Di akhir pertemuan dilakukan penguatan dan refleksi kegiatan pembelajaran. Contoh
pertanyaan refleksi:
a. Apakah saya hadir tepat waktu?
b. Apakah saya memahami materi pembelajaran hari ini?
c. Hal apa yang telah saya pelajari dari pembelajaran hari ini?
d. Bagian mana dari pembelajaran ini yang paling saya sukai?
e. Apakah saya merasa telah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik?
f. Apakah saya mengalami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran?
g. Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki cara belajar saya?
h. Apakah saat belajar saya mendapat bantuan dari orang lain?
i. Apakah saya membantu orang lain?
j. Apa yang telah atau dapat saya berikan pada lingkungan setelah pembelajaran hari ini?

Penguatan Pengetahuan Prasyarat – Besaran dan Satuan


1. Kegiatan pembiasaan
2. Peserta didik menyebutkan waktu pembelajaran dimulai.
3. Secara berkelompok, peserta didik bermain peran seolah-olah menjadi seorang chef
(juru masak) yang akan membuat berbagai jenis masakan dan kue. Peserta didik
berdiskusi membuat catatan pesanan belanja, bahan-bahan apa saja yang akan dibeli,
untuk kemudian catatan itu akan dititipkan kepada orang lain.
Beberapa kelompok lain, bermain peran sebagai desainer interior dan harus membuat
produk furniture untuk melengkapi sebuah rumah. Peserta didik berdiskusi membuat
berbagai desain furniture lengkap dengan rinciannya seolah-olah akan diproduksi suatu
pabrik.

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 5


4. Masing-masing kelompok bertukar hasil kerja kelompoknya, kemudian peserta didik
diajak bernalar kritis dengan saling mengamati dan menganalisis jawabannya sesuai
pertanyaan berikut:
a. Apakah pesanan chef dapat dibeli dengan baik oleh orang yang dititipi?
b. Hal apa yang akan membuatnya berhasil dibeli atau tidaknya?
c. Apakah desain sang desainer akan dapat diproduksi dengan baik oleh pabrik?
d. Hal apa yang akan membuatnya berhasil dibuat atau tidaknya?
Dari kegiatan 3 dan 4, peserta didik diharapkan dapat menyampaikan gagasan bahwa
baik catatan pesanan belanja maupun desain yang dibuat harus dilengkapi dengan
rincian bahan, jumlah, atau ukuran beserta satuannya.
5. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, mendiskusikan bagaimana caranya
lalu diajak berpikir kreatif dan bergotong royong mencari solusi atas tugas, yaitu
mengamati gambar yang telah disediakan, kemudian menduplikat gambar tersebut pada
karton dengan ukuran yang sama persis. Contoh gambar terlihat di bawah ini.

Peserta didik mengkomunikasikan apa yang mereka lakukan untuk menduplikat


gambar tersebut pada karton dengan ukuran yang sama persis.
Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan bahwa untuk menduplikatnya sama persis
mereka perlu mengetahui ukuran gambarnya, sehingga mereka perlu melakukan
pengukuran.
6. Peserta didik mendiskusikan apa yang dimaksud dengan mengukur atau pengukuran,
pentingnya satuan dan apa saja kriteria satuan.
7. Peserta didik diberi pertanyaan apa yang bisa diukur dari benda yang sebelumnya
dibahas, misalnya meja (furniture lain yang mereka rancang), digiring untuk dapat
menyebutkan panjang, tinggi, lebar, dan tebalnya sehingga dapat memunculkan
pemahaman adanya kesamaan jenis dari yang diukur. Besaran sejenis tersebut diwakili
oleh satu besaran pokok dengan dimensinya.
8. Peserta didik menampilkan kembali hasil diskusi saat bermain peran sebagai chef,
kemudian mengidentifikasi mana yang termasuk besaran dan satuan.

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 6


9. Peserta didik menyebutkan kembali besaran-besaran lain dan satuannya yang telah
mereka ketahui.
10. Peserta didik mendapat penguatan data besaran pokok dan satuan SI.
No. Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
satuan
1 Panjang meter M [L]
2 Massa kilogram Kg [M]
3 Waktu sekon S [T]
4 Suhu kelvin K []
5 Kuat arus listrik ampere A [I]
6 Intensitas cahaya candela Cd [J]
7 Jumlah zat mole mol [N]
8 Sudut datar (bidang) radian rad Tanpa
9 Sudut ruang steradian sterad dimensi
11. Peserta didik mengaplikasikan konsep besaran dan satuan pada kasus dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh peserta membaca artikel berita yang di dalamnya terdapat
hasil pengukuran. Contoh sumber berita:

MEDAN, iNews.id - Jembatan penghubung antar desa ambruk usai dilintasi ekskavator amfibi,
Minggu (7/8/2022). Warga yang emosi nyaris membakar alat berat tersebut. Dari rekaman CCTV yang
diterima iNews, alat berat itu nekat melintasi jembatan. Ekskavator yang coba melintas bermuatan 10
ton jatuh ke dalam sungai.
Warga mengaku emosi lantaran, jembatan yang sebelumnya dibangun oleh partisipasi warga desa.
Jembatan sepanjang 170 meter itu hanya kuat dilewati bobot 3 ton. Kepada Desa Tanjung Rejo
Selamat meminta Dinas Pekerjaan Umum Deliserdang tidak melewati jembatan tersebut. Saat ini akan
diupayakan untuk memperbaiki.

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 7


Jembatan darurat untuk warga melintas juga sudah dibangun. "Itu ekskavator enggak tahu kayaknya
mau coba-coba lewat akhirnya ya terjerembak," kata Selamat, Senin (8/8/2022).
"Dia (ekskavtor) belum sampai tengah aja itu jembatan langsung ambrol," katanya.
Salah satu warga Desa Tanjung Rejo, Rudi Hartono mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak
terkait untuk perbaikan jembatan tersebut. "Kami minta segera. Ini soalnya akses satu-satunya. Anak-
anak sekolah yang paling terganggu," kata Rudi.

Sumber: https://sumut.inews.id/berita/jembatan-antardesa-ambruk-usai-dilewati-ekskavator-warga-
ngamuk-nyaris-bakar/2
Peserta didik mengidentifikasi besaran, nilai dan satuan yang terdapat dalam artikel
tersebut. Berkaitan dengan masalah tersebut, peserta diminta untuk mengemukakan
pendapat apa pentingnya nilai besaran dan satuan dalam memecahkan masalah tersebut.

Sub Topik ke-1 Dimensi pada Pengukuran


1. Peserta didik mengamati langsung contoh pengukuran atau gambar-gambar yang
ditampilkan oleh guru, kemudian peserta mengidentifikasi nama alat ukur, fungsi, cara
penggunaan dan satuannya, misalnya:
- Ukuran volume pompa bensin - Timbangan di pasar

Sumber: liputan6.com Sumber: epaper.mediaindonesia.com


- Neraca tiga lengan - Stopwatch

Sumber: bukalapak.com Sumber: indonesian.alibaba.com


- Termometer digital - Gelas ukur

Sumber: bukalapak.com Sumber: lazada.com

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 8


- Speedometer - Pressure gauge

Sumber: inews.com Sumber: lazada.com


- Ampere meter - Volt meter

Sumber: indonesian.alibaba.com Sumber: indonesian.alibaba.com

Jika semua peserta menjawab betul, maka guru dapat melanjutkan ke Langkah
pembelajaran 2, jika belum seluruhnya menjawab betul maka peserta didik dapat
diberikan pembelajaran pengenalan alat-alat ukur tersebut terlebih dulu.
2. Peserta didik mengerjakan tugas secara berkelompok:
- menuliskan nama-nama alat ukur berikut rincian penggunaannya pada tabel dengan
format:
No Nama Alat Besaran yang Satuan Satuan Dimensi
Ukur diukur pada alat dalam SI

- mengelompokkan alat ukur berdasarkan kesamaan besaran yang diukur


- mengidentifikasi mana yang termasuk besaran turunan dari tabel yang telah diisi.
Kemudian menjelaskan kenapa besaran tersebut termasuk besaran turunan, dan
bagaimana cara menentukan dimensinya.

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 9


3. Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya, dan yang tidak
presentasi memberi tanggapan atau bertanya setelah presentasi dilaksanakan.
4. Peserta didik mendapatkan penguatan contoh analisis dimensi suatu besaran turunan
5. Peserta didik mengaplikasi konsep besaran turunan dengan mengerjakan latihan
mengidentifikasi besaran berdasarkan analisis dimensi.

Sub Topik ke-2 Resolusi, Ketidakpastian, dan Kesalahan pada Pengukuran


1. Peserta didik mengamati tabel hasil pembelajaran pada pertemuan sebelumnya
kemudian diajak bernalar kritis mendiskusikan:
a. Adakah alat ukur yang besarannya sama?
b. Mengapa ada beberapa alat ukur berbeda untuk besaran yang sama?
2. Peserta didik mendiskusikan aktivitas pengukuran lainnya dalam kehidupan sehari-
hari, misal: mistar dan rol meter yang sama-sama merupakan alat ukur panjang,
kemudian tire pressuremeter, tensimeter, pressure gauge merupakan tiga alat ukur
yang mengukur tekanan.
3. Peserta didik mengerjakan tugas secara berkelompok:
a. Melakukan pengukuran menggunakan berbagai jenis alat ukur panjang
1) Mengukur objek yang sama dengan mistar berbeda

2) Mengukur objek berbeda dengan mistar yang sama

b. Mendiskusikan perbedaan resolusi, ketidakpastian, dan galat dari penggunaan alat


ukur (kesalahan umum, sistematis, dan acak)
c. Membaca referensi cara menggunakan alat ukur panjang lainnya

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 10


4. Peserta didik menyimak demonstrasi pengukuran yang ditunjukkan oleh guru.
1) Jangka Sorong

Sumber gambar: belajarsesuatu.id

- bagian-bagian dari jangka sorong


- satuan jangka sorong
- nilai skala terkecil jangka sorong
- langkah-langkah mengukur menggunakan jangka sorong
2) Mikrometer Sekrup

Sumber gambar: detik.com

- bagian-bagian dari mikrometer sekrup


- satuan mikrometer sekrup
- nilai skala terkecil mikrometer sekrup
- langkah-langkah mengukur menggunakan mikrometer sekrup
Pada Langkah ini, guru perlu memperhatikan hasil pemetaan asesmen awal mengenai
cara menggunakan alat ukur khususnya jangka sorong dan mikrometer sekrup. Bagi
peserta didik yang telah menunjukkan ketercapaian tujuan pembelajaran dalam
menggunakan alat ukur sebagai bagian dari pengukuran dapat dijadikan sebagai tutor
bagi peserta didik lainnya yang belum mampu menggunakannya.

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 11


Guru dapat mendemonstrasikan langsung cara menggunakan jangka sorong dan
mikrometer sekrup dan peserta didik menyimak kemudian berlatih menggunakannya
dan mendemonstrasikan juga kepada temannya. Untuk memfasilitasi peserta didik
dengan gaya belajar yang berbeda, jika koneksi internet tersedia, dapat pula diberikan
simulasi virtual jangka sorong yang tersedia di internet, contoh pada link :
https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-vernier-caliper-simulator-05-millimeter/
Hal ini juga dapat menjadi alternatif jika jumlah jangka sorong yang tersedia terbatas.
5. Peserta didik melakukan pengukuran pada beberapa contoh objek lalu menuliskannya
pada tabel seperti berikut.
No. Benda Besaran Alat Resolusi Hasil ukur beserta Galat
yang yang ukur (Nilai skala satuan dan
diukur diukur terkecil) ketidakpastiannya

6. Peserta didik mendiskusikan alternatif alat ukur panjang seperti laser distance meter
(meteran laser).

Gambar meteran laser


Sumber: alatproyek.com
7. Peserta didik mengkomunikasikan dan mendiskusikan hasil pengamatannya.
8. Peserta didik menyimak penguatan resolusi, ketidakpastian, dan jenis galat dari
penggunaan alat ukur dari guru.
10. Peserta didik bekerja sama untuk menggunakan alat ukur yang tersedia, melakukan
kegiatan pengukuran besaran:
a. Massa
b. Waktu
c. Temperatur
d. Sudut
e. Arus listrik

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 12


11. Peserta didik mendiskusikan galat yang mungkin muncul dalam pengukuran massa,
waktu, temperatur, sudut, dan atau arus listrik
12. Peserta didik berpikir kreatif untuk mendiskusikan alternatif alat ukur dalam
pengukuran besaran massa, waktu, temperatur, sudut, dan atau arus listrik.
No Besaran Alat Benda Hasil ukur beserta Galat Alternatif
. yang ukur yang satuan dan alat ukur
diukur diukur ketidakpastiannya

13. Peserta didik mengkomunikasikan langkah-langkah penggunaan alat ukur beserta hasil
diskusinya.
14. Peserta didik diajak bernalar kritis bagaimana penggunaan alat ukur lain seperti
timbangan duduk, thermogun dan pengukuran pada smartphone termasuk pengukuran
besaran lainnya seperti intensitas bunyi.
15. Peserta didik menyimak penguatan materi dari guru tentang cara melakukan
pengukuran massa, waktu, temperatur, sudut, dan atau arus listrik.

Sub Topik ke-3 Angka Penting dan Notasi Ilmiah


1. Peserta didik mengamati berbagai contoh data ukuran, seperti jarak Bumi ke Matahari,
usia yang harus dicantumkan dalam suatu formulir.

2. Peserta didik diajak bernalar kritis mendiskusikan seberapa banyak angka yang perlu
diperhitungkan dalam penggunaan data, perlukah kita menuliskan umur misalnya 16
tahun 2 bulan 3 minggu 4 hari 5 jam 34 detik?
3. Peserta didik menyimak penguatan konsep angka penting.
4. Peserta didik diajak bernalar kritis mendiskusikan bagaimana penulisan angka
penting untuk besaran yang diperoleh dari hasil operasi.

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 13


5. Peserta didik menyimak penguatan operasi angka penting, aturan pembulatan, dan
notasi ilmiah.
6. Peserta didik bekerja sama mengerjakan latihan penerapan konsep angka penting,
pembulatan, dan notasi ilmiah.
7. Peserta didik mengkomunikasikan hasil pengerjaannya dan mendiskusikan
kemungkinan jawaban lain.
8. Peserta didik menjelaskan ringkasan bahasan yang telah dipelajari sebelumnya, tentang
angka penting, pembulatan, dan notasi ilmiah.
9. Peserta didik mengamati contoh-contoh hasil ukur beserta satuannya serta diajak
bernalar kritis tentang fungsi awalan satuan yang digunakannya. Misalnya, kilo pada
5 kg, nano pada 420 nm.
10. Peserta didik mendiskusikan penggunaan awalan satuan
Skala Kecil Skala Besar
Pangkat Pangkat
Awalan Simbol sepuluh Awalan Simbol sepuluh
desi d 10-1 deka da 101
centi c 10-2 hekto h 102
milli m 10-3 kilo k 103

micro  10-6 mega M 106


nano n 10-9 giga G 109
pico p 10-12 tera T 1012
femto f 10-15 peta P 1015
atto a 10-18 exa E 1018
zepto z 10-21 zetta Z 1021
yocto y 10-24 yotta Y 1024

11. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok mencari contoh-contoh lain penggunaan
awalan satuan lalu mengerjakan latihan konversi satuan besaran berdimensi sama,
seperti:
a. panjang, dari nm ke km
b. panjang, dari kaki ke mil
c. massa, dari gram ke pound
d. massa, dari ons ke gram
e. kecepatan, dari m/s ke km/jam

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 14


f. luas, dari cm2 ke m2
g. volum, dari mL ke m3
h. massa jenis, dari g/cm3 ke kg/m3
i. tahun cahaya ke m,
j. dan lainnya
12. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya kemudian melakukan
diskusi kelas untuk memverifikasinya.

Sub Topik ke-4 Pengukuran Berulang


1. Peserta didik diajak mereviu pembelajaran tentang pengukuran selama ini, guru
menggiring hingga peserta didik mengingat makna istilah ketidakpastian dan galat pada
pengukuran.
2. Peserta didik diajak bernalar kritis mendiskusikan:
a. Apakah pengukuran yang dilakukan pasti benar?
b. Apa yang perlu dilakukan agar dapat memastikan pengukuran yang dilakukan
memiliki galat yang tidak terlalu besar?
c. Apa yang dapat terjadi bila pengukuran dilakukan berulang?
d. Bagaimana bila yang hendak diukur tidak ada alat ukurnya?
3. Peserta didik menyimak demonstrasi guru dalam menentukan hasil ukur rata-rata dan
ketidakpastian dari suatu pengukuran berulang dan pengukuran tak langsung.
4. Peserta didik secara berkelompok bekerja sama:
a. Meringkas bacaan tentang cara penentuan hasil ukur rata-rata dan
ketidakpastian pengukuran berulang,
b. Meringkas bacaan tentang cara penentuan hasil ukur dan ketidakpastian dari
pengukuran tak langsung,
c. Mengamati beberapa data, kemudian menganalisis dan membandingkan akurasi
dan presisi data-data tersebut
d. Menentukan hasil ukur rata-rata beserta nilai ketidakpastian berulangnya
5. Peserta didik mengkomunikasikan hasil pengerjaannya dan mendiskusikan
kemungkinan jawaban lain.
6. Peserta didik menyimak penguatan dari guru tentang makna akurasi dan presisi serta
hasil ukur berikut ketidakpastian dari pengukuran berulang dan pengukuran tak
langsung.

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 15


Penugasan Mandiri
1. Peserta didik membaca artikel berita tentang konsep massa jenis. Misalnya:

Penulis Lulu Lukyani | Editor Lulu Lukyani


KOMPAS.com - Kapal laut, kapal pesiar, atau kapal kargo tentu memiliki massa yang sangat
besar. Meski demikian, kapal-kapal besar tersebut dapat terapung di permukaan air dan berlayar
hingga ke tujuan. Sementara itu, banyak benda lain, yang memiliki massa yang juga berat,
dengan mudahnya tenggelam ke dasar perairan. Lantas, kenapa kapal laut dapat terapung di
permukaan air?
Prinsip Archimedes
Teka-teki mengenai kapal-kapal yang bisa terapung ini dipecahkan oleh Archimedes, ilmuwan
Yunani yang lahir pada tahun 287 SM. Dilansir dari Let's Talk Science, prinsip Archimedes
menyatakan bahwa gaya yang diberikan pada suatu benda dalam fluida sama dengan berat fluida
yang dipindahkan oleh benda tersebut. Gaya ini disebut gaya apung. Gaya apung mendorong ke
atas terhadap suatu benda. Di samping itu, ada gaya gravitasi yang memberikan gaya ke bawah
terhadap suatu benda yang ditentukan oleh massa objek. Jadi, jika gaya yang diberikan ke bawah
pada benda oleh gravitasi lebih kecil dari gaya apung, benda tersebut bisa mengapung. Teori
inilah yang menjelaskan kenapa kapal laut dapat terapung di permukaan air.
Hubungan daya apung dan kepadatan benda
Jika sebuah balok kayu berukuran satu sentimeter kubik (1 cm x 1 cm x 1 cm) dimasukkan ke
dalam sebuah wadah berisi air, jumlah air yang dipindahkan akan sama dengan berat balok kayu
tersebut. Namun, bagaimana jika balok dengan ukuran yang sama terbuat dari timah? Timah
memiliki kerapatan yang jauh lebih tinggi daripada kayu. Jika satu sentimeter kubik balok timah
ditempatkan dalam wadah berisi air, jumlah air yang dipindahkan akan sama dengan berat balok
timah. Dalam kasus kayu, berat air yang dipindahkan kecil. Gaya apung lebih besar dari gaya
gravitasi sehingga kayu bisa terapung. Sementara itu, timah lebih padat daripada kayu. Berarti,

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 16


timah mengandung lebih banyak massa dalam volume yang sama. Jadi, lebih banyak air yang
dipindahkan oleh timah daripada kayu. Gaya gravitasi pada timah melebihi gaya apung sehingga
timah tenggelam.
Bagaimana gaya apung dan kepadatan berlaku untuk kapal?
Kapal terbuat dari baja yang sangat besar. Sebuah kapal dapat memiliki massa ratusan ribu
ton. Baja jauh lebih padat daripada air, tetapi kenapa kapal laut tidak tenggelam? Faktor yang
membantu kapal laut tetap terapung di permukaan air adalah bentuknya dan apa yang ada di
dalamnya. Kapal bukanlah kepingan baja yang kokoh. Sebaliknya, sebagian besar kapal adalah
cangkang baja yang dilubangi. Ada berbagai macam komponen di dalam kapal, seperti mesin
kapal, bahan bakar, dan lain-lain. Tetapi, yang terpenting, ada udara di dalam kapal. Massa jenis
rata-rata dari total volume kapal dan segala isinya (termasuk udara) harus lebih kecil dari volume
air yang sama.
Saat sebuah kapal berada di dalam air, ia mendorong ke bawah dan memindahkan sejumlah air
yang sama dengan beratnya. Jika massa jenis rata-rata kapal lebih besar dari massa jenis air,
maka kapal akan tenggelam di bawah permukaan air. Ketika sebuah kapal tenggelam, itu
disebabkan oleh air yang masuk ke dalam kapal sehingga memaksa udara keluar dan membuat
kerapatan rata-rata kapal lebih besar daripada kerapatan air.
Sumber: https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/03/140000823/kenapa-kapal-laut-dapat-
terapung-di-permukaan-air-?page=all

2. Peserta didik mengidentifikasi besaran apa saja yang dibahas dalam artikel berita yang
dibaca.
3. Guru menunjukkan sebuah benda berjenis logam / lainnya dengan bentuk tak beraturan.
Kemudian meminta peserta didik memprediksi jenis benda tersebut.
4. Peserta didik diminta untuk mengemukakan pendapatnya bagaimana cara menentukan
jenis benda tersebut melalui percobaan. Kemudian diminta untuk mengemukakan
pendapat bagaimana langkah-langkah percobaan yang sesuai dengan metode ilmiah.
Jika peserta didik sudah memahami bagaimana langkah-langkah percobaan melalui
metode ilmiah, pembelajaran langsung dilanjutkan dengan kerja mandiri namun jika
peserta didik belum memahaminya, guru perlu memberikan penguatan bagaimana
langkah-langkah metode ilmiah dalam sebuah percobaan.
5. Peserta didik secara berkelompok bekerja sama merancang percobaan pengukuran
massa jenis benda dengan bentuk yang tak beraturan.

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 17


Contoh Format Rancangan Percobaan

Tujuan …

Teori Dasar tentang Massa Jenis …

Alat dan Bahan …

Prosedur …

Pelaporan Deskripsi disertai foto atau infografis, atau bentuk lain

Nama Siswa (Nama Siswa) : (Tanda tangan)

Disetujui oleh Guru (Nama Guru) : (Tanda tangan); Tgl/bln/thn

6. Peserta didik menjawab pertanyaan tambahan terkait laporan:


a. Besaran apa saja yang dilibatkan dalam percobaan?
b. Bagaimana satuan dan dimensi dari tiap besaran yang dilibatkan dalam
percobaan?
c. Alat ukur apa saja yang digunakan dalam percobaan?
d. Bagaimana nilai ketidakpastian yang diperoleh dari pengukuran pada percobaan
yang dilakukan?
e. Apa yang dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan atau ketidaktepatan dalam
pengukuran?

7. Peserta didik mengkomunikasikan hasil percobaannya kemudian mendiskusikan hal-


hal yang perlu diperhatikan.

ASESMEN PEMBELAJARAN
1. Pengolahan Asesmen Awal
No. Pertanyaan pokok Ya Tidak
1 Menjelaskan makna besaran dan satuan,
2 Membedakan besaran pokok dan besaran
turunan beserta satuannya
3 Mengidentifikasi alat ukur dan fungsinya
a. Penggaris/mistar
b. Jangka sorong
c. Mikrometer skrup
d. Neraca tiga lengan

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 18


No. Pertanyaan pokok Ya Tidak
e. Gelas ukur
f. Termometer
g. Amperemeter
4 Mengidentifikasi cara menggunakan alat ukur
dan tingkat ketelitiannya
h. Penggaris/mistar
i. Jangka sorong
j. Mikrometer skrup
k. Neraca tiga lengan
l. Gelas ukur
m. Termometer
n. Amperemeter
5 Menyebutkan jenis-jenis kesalahan dalam
pengukuran.

2. Pengolahan Asesmen Proses: Unjuk Kerja dan Portofolio


a. Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
Skor
Aspek
1 poin 2 poin 3 poin
Presentasi Mampu Mampu Mampu
mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan
hasil praktik dengan hasil praktik dengan hasil praktik dengan
benar secara benar secara benar secara
substantif, bahasa substantif, bahasa substantif, bahasa
sulit dimengerti, mudah dimengerti, mudah dimengerti,
dan disampaikan dan disampaikan dan disampaikan
tidak percaya diri. kurang percaya diri. secara percaya diri.
Aktivitas Hadir, namun Hadir dan terlibat Hadir dan terlibat
kurang terlibat aktif cukup aktif dalam aktif dalam
dalam kegiatan kegiatan kegiatan
Penggunaan alat Melakukan Melakukan dengan Menyiapkan,
dan bahan setidaknya satu hal baik setidaknya dua menggunakan, dan
dari: Menyiapkan, hal: Menyiapkan membereskan alat
atau menggunakan, atau menggunakan dan bahan dengan
atau membereskan atau membereskan baik
alat dan bahan alat dan bahan

b. Rubrik Penilaian Portofolio


Skor
Aspek
1 poin 2 poin 3 poin
Melakukan
Melakukan
setidaknya satu hal
setidaknya dua hal Pengerjaan lengkap,
dari:
Kualitas dari: Pengerjaan pengisian benar,
Pengerjaan lengkap,
pengerjaan lengkap, pengisian dikumpulkan tepat
pengisian benar,
benar, dikumpulkan waktu
dikumpulkan tepat
tepat waktu
waktu

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 19


Skor
Aspek
1 poin 2 poin 3 poin
Tulisan refleksi Refleksi mencakup Refleksi mencakup Refleksi mencakup
satu dari: dua dari: minimal tiga dari:
konsep yang konsep yang konsep yang
dipelajari, dipelajari, dipelajari,
kemampuan yang kemampuan yang kemampuan yang
dikuasai, proses dikuasai, proses dikuasai, proses
yang dilalui, dan yang dilalui, dan yang dilalui, dan
pandangan pribadi pandangan pribadi pandangan pribadi

3. Pengolahan Asesmen Akhir (berdasar Laporan Tugas Mandiri)


Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Ketercapaian
Ya Tidak
1. Menjelaskan makna besaran (pokok dan
turunan), satuan, dan dimensi.
2. Mengidentifikasi alat ukur yang sesuai dengan
besaran dan objek yang diukur.
3. Menggunakan alat ukur dengan benar, aman,
dan menentukan hasilnya dengan tepat pada
pengukuran panjang, waktu, suhu, massa,
sudut, dan atau arus listrik lengkap dengan nilai
ketidakpastiannya pada pengukuran tunggal.
4. Menerapkan pengukuran (panjang, waktu,
suhu, massa, sudut, dan atau arus listrik) dalam
percobaan dan mengomunikasikan hasil
percobaan atau hasil studi kasus berikut
analisis kesalahan pengukurannya

Alternatif Rubrik Asesmen


Kriteria Ketercapaian Keterangan
Tujuan Pembelajaran Berkembang Layak Cakap Mahir
1. Menjelaskan makna Mampu Mampu Mampu Mampu
besaran (pokok dan menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaskan
turunan), satuan, dan salah satu dua makna tiga makna makna
dimensi. makna dari dari besaran besaran besaran
besaran pokok, pokok, pokok, pokok,
besaran besaran besaran besaran
turunan, satuan, turunan, turunan, turunan,
dan dimensi satuan, dan satuan, dan satuan, dan
dimensi dimensi dimensi
2. Mengidentifikasi alat Mampu Mampu Mampu Mampu
ukur yang sesuai mengidentifi- mengidentifi- mengidentifi- mengidentifi-
dengan besaran dan kasi satu alat kasi dua alat kasi tiga kasi lebih dari

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 20


Kriteria Ketercapaian Keterangan
Tujuan Pembelajaran Berkembang Layak Cakap Mahir
objek yang diukur. ukur dengan ukur dengan sampai empat empat alat
benar benar alat ukur ukur dengan
dengan benar benar
3. Menggunakan alat Mampu Mampu Mampu Mampu
ukur dengan benar, menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
aman, dan satu alat ukur satu alat ukur dua hingga lebih dari tiga
menentukan hasilnya dengan benar dengan benar tiga alat ukur alat ukur
serta dengan benar dengan benar
dengan tepat pada
menyebutkan serta serta
pengukuran panjang,
ketidakpastian menyebutkan menyebutkan
waktu, suhu, massa, -nya ketidakpastian ketidakpastian
sudut, dan atau arus -nya -nya
listrik lengkap
dengan nilai
ketidakpastiannya
pada pengukuran
tunggal.
4. Menerapkan Melaporkan Melaporkan Melaporkan Melaporkan
pengukuran hasil percobaan hasil hasil hasil
(panjang, waktu, atau studi kasus percobaan percobaan percobaan
suhu, massa, sudut, yang di atau studi atau studi atau studi
dalamnya kasus yang di kasus yang di kasus yang di
dan atau arus listrik)
terdapat hasil dalamnya dalamnya dalamnya
dalam percobaan dan
pengukuran terdapat hasil terdapat hasil terdapat hasil
mengomunikasikan satu besaran pengukuran pengukuran pengukuran
hasil percobaan atau dua besaran dua besaran lebih dari dua
hasil studi kasus beserta besaran
berikut analisis analisis beserta
kesalahan kesalahan analisis
pengukurannya pengukuran- kesalahan
nya pengukuran-
nya

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 21


LAMPIRAN
MATERI
1. Pengukuran
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang hendak diukur (besaran)
dengan suatu patokan yang bernilai tetap (satuan). Dari informasi peristiwa sebuah pensil
yang dibandingkan dengan skala pada penggaris hingga diketahui panjangnya 12 cm, dapat
diketahui:
𝑝e𝑘𝑠i𝑙 = 𝑏e𝑘𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑘𝑔 𝑑i𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑝e𝑘𝑔𝑔𝑎𝑟i𝑠 = 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑝𝑎𝑘j𝑎𝑘𝑔 = 𝑏e𝑠𝑎𝑟𝑎𝑘
12 = 𝑘i𝑙𝑎i 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑘𝑔𝑘𝑎
𝑐𝑚 = 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑘
a. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai atau dapat dinyatakan
dengan angka.
b. Besaran Pokok
No. Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi Contoh alat ukur
satuan
1 Panjang meter m [L] Penggaris, jangka
sorong
2 Massa kilogram kg [M] Neraca tiga lengan,
timbangan
3 Waktu sekon s [T] Stopwatch, jam tangan
4 Suhu kelvin K [] Termometer raksa,
thermogun
5 Kuat arus listrik ampere A [I] Amperemeter
6 Intensitas cahaya candela Cd [J] Lux meter
7 Jumlah zat mole mol [N] Menggunakan
pengukuran tak
langsung melalui
perbandingan massa zat
dan massa molar zat
8 Sudut datar radian rad Tanpa Busur derajat
(bidang) dimensi (protaktor)
9 Sudut ruang steradian sterad Menggunakan
pengukuran tak
langsung melalui
perbandingan luas
permukaan bola dan
kuadrat jari-jari
c. Satuan adalah sesuatu yang bernilai tetap yang dijadikan pembanding/patokan/acuan
dalam pengukuran
d. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
e. Dimensi adalah simbol yang digunakan untuk menguji kesetaraan besaran fisis,
kebenaran suatu persamaan, dan penurunan persamaan.
f. Contoh penentuan dimensi untuk besaran turunan
- dimensi kecepatan

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 22


𝑣 = 𝑝e𝑟𝑝i𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 =(m/s)  L/T = LT-1
w𝑎k𝑡𝑢

- dimensi percepatan
𝑎= 𝑝e𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ke𝑐e𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛= (m/s)/s = m/s2 L/T2 = LT-2
𝑠e𝑙𝑎𝑛g w𝑎k𝑡𝑢

- dimensi gaya
𝐹 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 . 𝑝e𝑟𝑐e𝑝𝑎𝑡𝑎𝑘 = kg . (m/s2)  M . (L/T2) = MLT-2
- dimensi momentum
𝑝 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 . 𝑘e𝑐e𝑝𝑎𝑡𝑎𝑘 = kg . (m/s)  M . (L/T) = MLT-1
- dimensi usaha
W = 𝑔𝑎𝑦𝑎 . 𝑝e𝑟𝑝i𝑘𝑑𝑎ℎ𝑎𝑘 = kg . (m/s2).m = kg . m2/s2  ML2T-2
- dimensi daya
𝑃 = 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 = kg . (m2/s2)/s = kg . m2/s3  (ML2T--2)/T = ML2T-3
w𝑎k𝑡𝑢

2. Langkah Pengukuran kegiatan ilmiah


a. Menentukan objek atau benda yang akan diukur
b. Menentukan besaran yang akan diukur
c. Menentukan alat ukur sesuai dengan objek, besaran, dan resolusinya. Resolusi adalah nilai
skala terkecil yang dapat ditunjukkan alat ukur. Keterbatasan alat ukur ini memungkinkan
terjadinya ketidak-akuratan hasil ukur, yang kita istilahkan dengan ketidakpastian.
d. Merencanakan teknik pengukuran, termasuk memperhatikan aspek-aspek yang dapat
mengganggu pengukuran, seperti keamanan, pengaruh medan magnet luar, temperatur
lingkungan, gesekan, pemanasan alat ukur, dan lain sebagainya.
e. Melakukan pengukuran, dengan mengupayakan menghindari kesalahan (galat = error) yang
mungkin terjadi dalam pengukuran, yaitu:
- kesalahan umum, seperti kesalahan pembacaan skala, penggunaan alat yang kurang tepat;
- kesalahan sistematis, seperti kesalahan skala (kalibrasi), kesalahan titik nol, kesalahan
komponen, gesekan, dan kesalahan paralaks;
- kesalahan acak, yang mungkin terjadi akibat kondisi lingkungan yang tak menentu dan
mengganggu pengukuran.

Contoh kesalahan paralaks pada pengukuran volum zat cair.


Sumber: glossary.periodni.com

Upaya untuk mengantisipasinya di antaranya adalah:


- memilih alat ukur yang tepat pada kondisi yang sesuai;

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 23


- melakukan kalibrasi alat ukur;
- menambahkan faktor koreksi
- melakukan pengukuran berulang, sehingga dapat teramati apakah pengukuran yang
dilakukan akurat dan presisi atau tidak;

Gambar ilustrasi perbedaan akurasi dan presisi


Sumber: profesorku.com
f. Menuliskan hasil pengukuran
g. Mengolah data hasil pengukuran
h. Melaporkan hasil sesuai kaidah angka penting, notasi ilmiah, dan ketidakpastiannya.

3. Angka Penting
Angka penting adalah semua angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan satu
angka taksiran yang disesuaikan dengan ketelitian alat ukur.
Aturan angka penting:
a. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 245 memiliki 3 angka penting
b. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan angka penting. Contoh:
202 memiliki 3 angka penting
c. Semua angka nol di belakang angka bukan nol bukan angka penting kecuali diberi
tanda. Angka nol yang bukan angka penting tapi tetap ditulis berperan sebagai penjaga
nilai bilangan. Contoh: 5000 memiliki 1 angka penting, yaitu angka 5; angka nol di
belakangnya tetap ditulis sebagai keterangan nilai ribuan.
d. Angka nol di depan angka bukan nol bukan angka penting. Contoh: 0,03 memiliki 1
angka penting.
e. Angka di belakang tanda khusus (garis bawah) bukanlah angka penting, sehingga harus
dibulatkan.

Aturan pembulatan
a. angka di atas 5 dibulatkan ke atas (angka di depannya ditambah 1)
b. angka di bawah 5 dibulatkan ke bawah (angka yang dibulatkan menjadi hilang atau
berubah menjadi nol)
c. angka 5 dibulatkan ke atas jika angka di depannya bilangan ganjil dan dibulatkan ke
baah jika angka di depannya bilangan genap

Operasi Angka Penting


a. Penjumlahan atau pengurangan
Angka penting hasil operasi hanya memiliki satu angka taksir, yaitu yang lebih depan
Contoh:
5,31 s (3 angka penting)
4,2 s + (2 angka penting)
9,5 s (2 angka penting)
b. Perkalian atau pembagian

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 24


- Angka penting hasil operasi sama dengan angka penting yang paling sedikit dari
yang dioperasikan
Contoh:
5,31 m (3 angka penting)
4,2 m ×(2 angka penting)
22,302 m2 ≈ 22 m2(2 angka penting)

- Angka penting hasil operasi dengan bilangan eksak sama dengan angka penting yang
dioperasikan
Contoh: Sebuah buku tebalnya 2,51 cm, berapakah tebalnya tiga buku?
2,51 cm (3 angka penting)
3 × (angka eksak)
7,53 cm (3 angka penting)

c. Akar dan pangkat


Angka penting hasil operasi sama dengan angka penting yang dioperasikan.
Contoh:
√55 (2 angka penting) = 7,41619 ≈ 7,4 (2 angka penting)

4. Notasi Ilmiah
Notasi Ilmiah adalah cara penulisan untuk mengatasi kesulitan penulisan bilangan yang
sangat besar atau sangat kecil dan pengoperasiannya.
4.1 Penulisan Notasi Ilmiah
a x 10 m dengan 1 ≤ a < 10,
a. Pindahkan koma sehingga a adalah bilangan dengan hanya 1 angka di depan koma.
b. Nilai m sama dengan banyaknya angka yang dilewati saat memindahkan koma
c. Jika koma pindah ke kiri m adalah positif, jika pindah ke kanan maka m negatif
d. 10 m dapat diganti awalan yang sesuai
Skala Kecil Skala Besar
Pangkat Pangkat
Awalan Simbol sepuluh Awalan Simbol sepuluh
desi d 10-1 deka da 101
centi c 10-2 hekto h 102
milli m 10-3 kilo k 103
micro  10-6 mega M 106
nano n 10-9 giga G 109
pico p 10-12 tera T 1012
femto f 10-15 peta P 1015
atto a 10-18 exa E 1018
10 -21 1021
zepto z zetta Z
yocto y 10-24 yotta Y 1024

Contoh:
3,1
0,00031 m = 𝑚 = 3,1 × 10−4𝑚 = 3,1 × 10−1 × 10−3𝑚 = 3,1 × 10−1 𝑚𝑚
10000

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 25


4.2. Operasi Notasi Ilmiah
a. Penjumlahan dan pengurangan hanya boleh dilakukan bila nilai pangkat sama
a x 10 m + b x 10 m = (a + b) x 10 m
b. Perkalian
a x 10 m x b x 10 n = a x b x 10 m + n
c. Pembagian
𝑎×10𝑚 𝑎 𝑚−𝑛
𝑛 = × 10
𝑏×10 𝑏
𝑚
d. Akar √𝑎 × 10𝑚 = √𝑎 × 102
e. Pangkat (𝑎 × 10𝑚)𝑛 = 𝑎𝑛 × 10𝑚×𝑛

5. Pelaporan Hasil Ukur untuk Kegiatan Ilmiah


Secara umum melaporkan hasil pengukuran dinyatakan sebagai berikut.

Ketentuan :
a. Δx untuk pengukuran tunggal (pengukuran yang dilakukan sekali saja) adalah:
Δx = ½ nilai skala terkecil.
Contoh sebuah benda diukur dengan menggunakan mistar (skala terkecilnya 0,1 cm) adalah
2,45 cm. Maka pelaporan untuk pengukuran ini adalah:
X = 2,45 ± (½×0,1) cm
X = 2,45 ± (0,05) cm
Catatan: untuk alat ukur digital, Δx = nilai skala terkecil
b. Pada saat pengukuran tidak langsung yang melibatkan kegiatan operasi hitung hasil – hasil
pengukuran yang memuat ketidakpastian, berlaku:
Z = X + Y, maka ΔZ = ΔX + ΔY
Z = X - Y, maka ΔZ = ΔX + ΔY
𝑍
Δ
Z = XnYm, maka = |𝑘| │ΔS │ + |𝑚| │Δ𝑦 │
𝑍 S 𝑦

Contoh:
X = 200,00 0,02
Y = 50,00 0,01
Hitunglah
1) X + Y,
2) X – Y, dan

3)

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 26


Pembahasan
1) Z = X + Y
= 200,00 + 50,00
= 250,00
ΔZ = ΔX + ΔY
ΔZ = 0,02 + 0,01
ΔZ = 0,03
Maka Z = 250,00 0,03
2) Z = X - Y
= 200,00 - 50,00
= 150,00
ΔZ = ΔX + ΔY
ΔZ = 0,02 + 0,01
ΔZ = 0,03
Maka Z = 150,00 0,03

3) Z = = X3 Y-2 maka n = 3 dan m = -2

3
Z= = 200,00 = 255,56
150,002
Δ𝑧 Δ𝑥 Δ𝑦
= |𝑘| |
| + |𝑚| | |
𝑧 𝑥 𝑦
Δ𝑧 0,02 50
| |
= |3| | |+ 2 | |
255,56 200 0,01
Δ𝑧 0,02 0,01
| |
= |3| | | + 2 | 50 |
255,56 200
Δ𝑧 = 0,0007
255,56
Δz = 0,0007 x 255,56
Δz = 0,178892≈ 0,18
Z = 255,56 0,18

c. Untuk pengukuran berulang (pengukuran yang dilakukan lebih dari sekali) penulisan hasil
ukurnya dinyatakan sebagai berikut
X = (𝑥 ± Δ𝑥)[X]
dengan
Z𝑥i 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + ⋯ + 𝑥𝑘
𝑥= =
𝑁 𝑁

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 27


Untuk pengukuran berulang kurang dari 5 kali
Z(𝑥i − 𝑥)
Δ𝑥 =
𝑁
Untuk pengukuran berulang 5 kali atau lebih
2
Z(𝑥i − 𝑥)
Δ𝑥 = √
𝑁(𝑁 − 1)

𝑥 = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘i𝑙𝑎i 𝑝e𝑘𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑘


i = nomor data (1, 2, 3, …, n)
𝑥i = nilai data ke-i
𝑁 = banyak data

Contoh:
2
i xi (cm) 𝑥i − 𝑥 (𝑥i − 𝑥)

1 2,35 0,01 0,0001

2 2,32 -0,02 0,0004


3 2,34 0 0

4 2,36 0,02 0,0004

5 2,32 -0,02 0,0004


2
N=5 Z𝑥i = 11,69 Z(𝑥i − 𝑥) = 0,0013
Nilai rata-rata
𝑥 = ZSi = 11,69 = 2,338 ≈ 2,34 (menyesuaikan dengan digit angka terkecil pada
𝑁 5
data)

Ketidakpastiannya
2
Z(𝑥i − 𝑥)
Δ𝑥 = √
𝑁(𝑁 − 1)

0,0013
Δ𝑥 = √
5 ( 5 − 1)

Δ𝑥 = 0,008062 ≈ 0,01 (menyesuaikan dengan digit angka terkecil pada rata-rata hasil ukur)

d. Ketidakpastian Relatif
ΔS
Ketidakpastian Relatif berhubungan dengan ketelitian pengukuran. Jika ketidakpastian
𝑥

relatif semakin kecil, maka makin tinggi ketelitian pengukuran tersebut.


ΔS
Ketidakpastian relatif =
𝑥
× 100%

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 28


Banyaknya angka penting pada hasil pengukuran ditentukan oleh ketidakpastian relatifnya.
- Sekitar 10% maka berhak 2 angka penting
- Sekitar 1% maka berhak 3 angka penting
- Sekitar 0,1% maka berhak 4 angka penting

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 29


MEDIA TAMBAHAN
Alternatif virtual lab yang digunakan dalam aktivitas eksperimen dan demonstrasi
a) Jangka Sorong
● http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=16&cnt=4

● https://edugameapp.com/Caliper_Simulator/
● https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-vernier-caliper-simulator-05-millimeter/
b) Mikrometer Sekrup
● http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=156&cnt=4

● https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-micrometer-thousandth-millimeter-
simulator/
c) Neraca tiga lengan
● https://gizmos.explorelearning.com/index.cfm?method=cResource.dspView&Res
ourceID=385
● https://www.thephysicsaviary.com/Physics/Programs/Games/ReadtheTripleBeam/
index.html
d) Termometer
● https://junior.edumedia-sciences.com/en/media/101-thermometer
● https://www.mathsisfun.com/measure/thermometer.html
e) Stopwatch
● https://www.online-stopwatch.com/analog-stopwatch/full-screen/
f) Multimeter (alat ukur listrik)
● https://www.edumedia-sciences.com/en/media/552-multimeter

Mengetahui Kotanopan ,
Kepala SMAN 1 Kotanopan Guru Mata Pelajaran

SYAFNIL NASUTION,S.Pd IRA SISWANI, S.Pd


NIP. 19720109 200012 1 002 NIP. 19770825 201001 2 004

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 30


DAFTAR PUSTAKA
Giancolli, D. C. (2008). Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, 4th
Edition. US : Pearson Education, Inc.
Halliday, D., Resnick, R., Walker, J. (2004). Fundamentals of Physics 7th Edition. New
York : John Wiley & Sons Inc.
Hewitt, Paul G. (2015). Conceptual Physics. Twelfth Edition. US : Pearson Education,
Inc.
Laboratorium Fisika Dasar ITB. (n.d.). Modul 1 Dasar Pengukuran dan Ketidakpastian.
Diakses 12 Juli 2022, dari https://lfd.itb.ac.id/?page_id=366
Lang, H. (2009). Head First Physics. CA: O’Reilly Media, Inc.
Ni Ketut Lasmi. (2022). Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Paken Pandiangan. (2014). Modul UT PEFI4101 – Fisika Dasar 1. Diakses 19 Juni 2022
dari: https://pustaka.ut.ac.id/lib/pefi4101-fisika-dasar-1/#tab-id-3
Riska. (2019). E-Modul Fisika – Pengukuran. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA –
Kemendikbud.
Sang, D., Jones, G., Chadha, G., & Woodside, R. (2010). Cambridge International AS and
A Level Coursebook. Second Edition Physics. UK: Cambridge University Press.
Saroji. (2020). Modul Pembelajaran SMA – Besaran dan Pengukuran. Jakarta: Direktorat
SMA – Kemendikbud.
Tipler, P. A. (2001). Fisika Jilid 2. Alih Bahasa: Bambang Soegijono. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Modul Ajar Fisika – Fase E – Kelas X – Pengukuran 31


MODUL AJAR FISIKA
PENCEMARAN LINGKUNGAN

IDENTITAS UMUM
Nama : Ira Siswani S.Pd

Sekolah : SMA Negeri 1 Kotanopan

Fase :E

Tema ( SD)/Materi : Pencemaran Lingkungan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Rencana Asesmen Awal dan Akhir

Menganalisis data dan Peserta didik mampu menganalisis data dan informasi
informasi pencemaran pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitarnya.
lingkungan yang terjadi di Kemampuan ini akan diases melalui rangkaian asesmen
Lingkungan Sekolah terkait kompetensi berikut :
1. Mampu menjelaskan konsep pencemaran lingkungan
2. Mampu mengidentifikasi jenis-jenis, penyebab, dan
dampak pencemaran lingkungan di sekolah .
3. Mampu merumuskan solusi dari dampak pencemaran
tersebut

LANGKAH PEMBELAJARAN
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL ( Problem Based Learning ) , untuk
menciptakan pengalaman belajar yang konstektual ,relevan,bermakna dan menyenangkan.
Langkah pembelajaran dimulai dari membangun kemampuan siswa untuk dapat memecahkan
permasalahan yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan di sekolah melalui ; orientasi
siswa pada masalah , mengorganisasi siswa , membimbing penyelidikan , mengembangkan dan
menyajikan hasil serta menganalisis dan mengevaluasi proses memecahkan masalah dalam
pencemaran lingkungan .

Media Yang Digunakan :


- Youtube
- Quiziz
- Handphone Peserta Didik
Topik 1 : pengertian dan jenis-jenis pencemaran lingkungan
Langkah Pembelajaran 1: Asesmen Awal
Pertemuan 1 :
pengertian pencemaran lingkungan

Pembelajaran selalu dimulai dengan asesmen awal. Kegiatan asesmen awal bertujuan untuk
memetakan kemampuan awal peserta didik baik dalam pengetahuan prasyarat maupun konsepsi
pemantik, kasus terkini, atau data terkini seputar topik terkait. Pertanyaan pemantik harus
bersifat terbuka dan mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi. Misalnya, “Bagaimana
kualitas air atau udara di tempatmu memengaruhi kehidupanmu?”

Inspirasi pemantik lain yang dapat digunakan adalah menggunakan data grafik atau kartu
bergambar seperti yang terdapat pada contoh berikut:

https://prosesweb.bmkg.go.id/wp-content/uploads/Normal-Suhu-Rata-Rata-Bulanan-Mei-
2023.png
“Bagaimana grafik tersebut menunjukkan telah terjadi pemanasan global di Indonesia?”

Peserta didik juga dapat diajak untuk mengisi Lembar Kerja seperti contoh berikut:
Apakah Termasuk
Penyebab Pemanasan Efek yang Dihasilkan
Kartu Bergambar
Global? Terhadap lingkungan
(iya/tidak)

Asap Industri
Sumber : https://asset-
a.grid.id/crop/0x0:0x0/360x240/photo
/2019/07/03/1793250141.jpg
Kartu Bergambar 1

Pembakaran Lahan Sumber :


https://assets.ayobandung.com/crop/0
x0:0x0/750x500/webp/photo/2022/1
1/02/1723530818.jpeg
Kartu Bergambar 2
Limbah Plastik Sumber :
by https://ichef.bbci.co.uk/news/640/cps
prodpb/346D/production/_101212431_g
ettyimages-161614356.jpg
Kartu Bergambar 3

Penggundulan Hutan

Sumber : https://geotimes.id/wp-
content/uploads/2017/08/hutan-
kinipan-sawit-1068x601.jpg Kartu
Bergambar 4
Contoh inspirasi kegiatan atau pertanyaan asesmen awal sebagai berikut :
Guru dapat menanyangkan video atau membagikan pemberitaan yang terkait dengan isu
pencemaran lingkungan akibat pencemaran. Dari video atau tersebut peserta didik diminta
menjawab pertanyaan pemantik, “Bagimana pencemaran dalam tayangan tadi? Apa yang
menyebabkannya dan apa dampaknya?”
Daftar pertanyaan dapat ditampilkan dalam tulis digital menggunakan padlet, google form atau
sejenisnya. Bagi yang memiliki kendala jaringan internet dan fasilitas dapat menggunakan
kertas cetak.
Langkah Pembelajaran 2: Oriantasi siswa pada masalah

Langkah Pembelajaran 3: Mengorganisasi Siswa

Pertemuan 2
Tindak Lanjut Asesmen Awal
a) Bila peserta didik belum benar, maka mereka dapat diajak berdiskusi mengenai hubungan
sebab akibat yang lebih konkret. Berikan contoh dialog yang dapat diberikan, “Jika di sebuah
sungai banyak ikan mati, menurutmu apa yang terjadi? Apakah ini berarti ada racun? Apakah
kira-kira airnya aman untuk diminum meskipun sudah dimasak?”
b) Jika peserta didik sudah menjawab denga benar, maka mereka dapat diajak untuk melakukan
studi literatur mengenai pencemaran dan melakukan observasi lingkungan sekitarnya, apakah
aman dari pencemaran.
1. Dalam kelompoknya, peserta didik diminta menyampaikan berita/artikel/video dll
permasalahan pencemaran lingkungan yang di bawa secara bergantian
2. Peserta didik mencermati berita/artkel/video dll dan dikaitkan dengan materi pengertian
dan jenis jenis pencemaran lingukungan.
3. Peserta didik berdiskusi mengenai pencemaran lingkungan yang dipirsa atau dibacanya.

Langkah Pembelajaran 4: Membimbing Penyelidikan

Pertemuan 3

1. Peserta didik dalam kelompoknya diminta berdiskusi dan menuliskan penyebab dan dampak
pencemaran muncul setelah membaca dan mencermati berita/artikel/video
2. Peserta didik dalam kelompoknya dapat menuliskannya dalam sticky note dengan warna
berbeda dan menempelkannya pada kertas plano atau papan tulis.
3. Perwakilan peserta didik membacakan tulisan dan saling memberikan tanggapan
4. Peserta didik melakukan eksplorasi konsep dengan membaca bahan ajar yang telah
dibagikan guru. Guru dapat menyediakan sumber belajar yang bervariasi (teks-video-ppt-
dll) untuk memfasilitasi profil belajar peserta didik.
Contoh :
https://lindungihutan.com/blog/pencemaran-lingkungan
https://youtu.be/abfIbM4hWIk
https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/detail-audio/3320/pencemaran-lingkungan.html
5. Peserta didik dapat memilih topik mengenai pencemaran yang paling menggugah
kepeduliannya
6. Peserta didik mengkonfirmasi pendapatnya pada kegiatannya pada LKPD 1.
7. Peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang didapatnya

Membuat hipotesis dan altenatif solusi pencemaran lingkungan (pertemuan 4 &5)


Langkah Pembelajaran 5: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
Pertemuan 4
Peserta didik melakukan mini game mengenai penyebab dan dampak pencemaran lingkungan
secara berkelompok. Contohnya permainan kartu, terdapat pada lampiran.
Tata cara permainan
1) guru menyediakan loker/tempat sebab dan dampak dari 4 jenis pencemaran air, tanah, udara
dan suara
2) Permaian dapat dilakukan diluar kelas.
3) Setiap kelompok diberikan sejumlah kartu yang telah diacak sebab dampak dari jenis
pencemaran lingkungan yang sama.
4) Anggota kelompok secara estafet meletakkan kartu yang diambil untuk di taruh pada
loker/tempat yang telah disediakan guru.
5) Guru dapat memberikan batasan waktu untuk setiap kelompok untuk menyelesaikan
permaianan.
6) Guru melakakukan asesmen dengan apakah peserta didik meletakkan kartu kartu tersebut
pada tempat/loket yang tepat atau tidak. Catatlah jumlah dan jenis kartu kartu yang belum
benar pada posisinya untuk digunakan dalam refleksi pembelajaran.
7) Lakuakan alur permainan yang sama pada setiap kelompok sampai selesai.
1. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi dan konfermasi hasil permaianan peserta
didik dan memberikan apresiasi bagi kelompok dan peserta didik paling aktif.
2. Meminta perwakilan peserta didik menyampaikan refleksi pembelajaran.
Langkah Pembelajaran 6: Menganalisis dan Mengevaluasi Proses
Memecahkan Masalah Dalam Pencemaran Lingkungan
Pertemuan 5
Sub Topik : alternatife solusi pencemaran lingkungan
1. Peserta didik mengajukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan konsep yang telah
dimiliki.
2. Presentasi hasil diskusi dalam bentuk sajian yang digemari (ppt, video, gambar skema, narasi,
dsb).
3. Peserta didik melakukan refleksi dengan kalkulator jejak karbon untuk membangun
kesadaran dalam menjaga kualita lingkungan dengan calculator jejak karbon
Kalkulator Jejak Karbon
https://m.lindungihutan.com/imbangi/jejak-karbon/industrial-fuel
https://m.lindungihutan.com/imbangi/jejak-karbon/vehicle
https://m.lindungihutan.com/imbangi/jejak-karbon/industrial-fuel
https://m.lindungihutan.com/imbangi/jejak-karbon/electric-equipment

Penugasan Mandiri
Peserta didik membaca artikel berita tentang pencemaran lingkungan yang telah disiapkan oleh
guru. Peserta didik mengidentifikasi jenis pencemaran, menganalisis sebab dan dampak serta
menemukan solusi pencemaran yang ditawarkan. Peserta didik dapat membuat lapoan hasil
penugasannya dalam bentuk artikel, poster atau video dll
Guru dapat menggunakan berbagai sumber, baik digital atau media cetak.
ASESMEN PEMBELAJARAN
1. Instrumen Asesmen Awal
Ceklis
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Peserta didik dapat menjelaskan makna
pemanasan global.
2 Peserta didik mengetahui sebab dan dampak
pemanasan global
3 Peserta didik memahami apa itu pencemaran
lingkungan?
4 Peserta didik mampu menemukan jenis
pencemaran lingkungan?

2. Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Presentasi


Skor
Aspek
1 poin 2 poin 3 poin 4 Poin
Penggunaan Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
Bahasa bahasa yang bahasa yang bahasa yang bahasa yang
baik, kurang baik,, kurang baik,, baku baik,, baku dan
baku dan tidak baku dan tetapi kurang terstruktur
terstruktur terstruktur terstruktur

Komunikatif artikulasi artikulasi jelas, artikulasi jelas, artikulasi jelas,


kurang jelas, suara kurang suara suara
suara tidak terdengar dan terdengar dan terdengar dan
terdengar dan kurang fokus kurang fokus fokus pada
kurang fokus pada pada permasalahan
pada permasalahan permasalahan
permasalahan
Teknik membaca Lebih banyak Lebih banyak Lebih banyak
presentasi catatan melihat melihat audien melihat audien
sepanjang catatan dari dari pada dari pada
presentasi, pada focus catatan, tanpa catatan, dan
tidak focus pada audiens, gestur tubuh menggunakan
pada audiens tanpa gestur gestur tubuh
tubuh yang membuat
audiens
memperhatika
n
Kebenaran Materi Materi Materi Materi
dan presentasi presentasi presentasi presentasi
kedalaman telah telah telah telah
materi mencakup, mencakup, mencakup, mencakup,
presentasi pengertian, pengertian, pengertian, pengertian,
jenis, sebab jenis, sebab jenis, sebab jenis, sebab
dan dampak dan dampak dan dampak dan dampak
pencemaran pencemaran pencemaran pencemaran
dengan kurang dengan kurang dengan benar lingkungan
benar dan benar dan tetapi kurang dengan benar
kurang analitis analitis analitis dan analitis

3. Rubrik Penilaian Portofolio

Aspek Skor
1 poin 2 poin 3 poin
Melakukan Melakukan Pengerjaan lengkap,
setidaknya satu hal setidaknya dua hal pengisian benar,
Kualitas dari: Pengerjaan dari: Pengerjaan dikumpulkan tepat
pengerjaan lengkap, pengisian lengkap, pengisian waktu
benar,dikumpulkan benar,
tepat waktu dikumpulkan tepat
waktu
Tulisan refleksi Refleksi mencakup Refleksi mencakup Refleksi mencakup
satu dari: konsep dua dari: konsep minimal tiga dari:
yang dipelajari, yang dipelajari, konsep yang
kemampuan yang kemampuan yang dipelajari,
dikuasai, proses dikuasai, proses kemampuan yang
yang dilalui, dan yang dilalui, dan dikuasai, proses
pandangan pribadi pandangan pribadi yang dilalui, dan
pandangan pribadi
4. Rubrik Penilaian Analisis informasi

Skor

No
4 3 2 1
Indikator

1 Kesesuaian Informasi Informasi Informasi Informasi


informasi sesuai dengan sesuai namun kurang tidak sesuai
dengan tema tema bahasa sesuai
permasalahan permasalaha kurang baik
dan pustaka n dan pustaka
2 Kebenaran dan Terdapat Terdapat Terdapat Tidak ada
kelengkapan lebih dari kurang dari kurang dari sumber
informasi tiga sumber tiga sumber tiga sumber referensi
referensi referensi dan kurang yang
tepat mendukung
3 Kejelasan uraian Uraian Uraian Uraian Uraian tidak
dijelaskan dijelaskan kurang jelas sama
secara rinci secara rinci dijelaskan sekali
namun secara rinci
bahasa
kurang baik
4 Penyajian Penyajian Penyajian Penyajian Penyajian
sangat cukup kurang tidak
sistematik menarik menarik menarik
dan menarik
5 Menganalisis Mampu Cukup Kurang belum
informasi Mengiterpres Mengiterpres mampu mampu
dalam tasikan tasikan Mengiter Mengiterpres
berbagai dengan benar dengan prestasik tasikan
bentuk dari berbagai benar dari an dengan
(grafik, tabel, bentuk beberapa dengan benar dari
bagan, informasi bentuk benar berbagai
diagram dan informasi dari bentuk
lain beberapa informasi
ebagainya) bentuk
informasi
6 Menafsirkan hasil Mampu Cukup Kurang Tidak
analisis menafsirkan mampu mampu mampu
tersebut untuk hasil analisis menafsirkan menafsirka menafsirkan
memprediksi tersebut hasil analisis n hasil hasil analisis
dan mengambil untuk tersebut analisis tersebut
keputusan. memprediksi untuk tersebut untuk
dan memprediksi untuk memprediksi
mengambil dan mempredik dan
keputusan mengambil si dan mengambil
keputusan mengambil keputusan
keputusan
5. Pengolahan Asesmen Akhir (berdasar Laporan Tugas Mandiri)
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Ketercapaian
Ya Tidak
1. Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan.

2. Mengidentifikasi jenis jenis pencemaran lingkungan

3. Menganalisis/menemukan penyebab pencemaran


lingkungan dari informasi yang terdapat dalam bentuk
tulisan, audio, visual atau audio visual
4. Menganalisis dampak pencemaran lingkungan yang
timbulkan dari informasi yang berbentuk tulisan, audio,
visual atau audio visual.
5. Menemukan alternatif pemecahan masalah pencemaran
lingkungan

Kesimpulan : Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika tiga
kriteria tercapai
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LKPD 1

Identitas
Nama Kelompok :
Kelas :
Anggota :

No Jenis Pencemaran Sebab Dampak Dampak Lanjutan


LKPD 2

KESIMPULAN
LAMPIRAN
MATERI
https://lindungihutan.com/blog/pencemaran-lingkungan
https://youtu.be/abfIbM4hWIk
https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/detail-audio/3320/pencemaran-lingkungan.html

MEDIA TAMBAHAN
Kalkulator Jejak Karbon
https://m.lindungihutan.com/imbangi/jejak-karbon/industrial-fuel
https://m.lindungihutan.com/imbangi/jejak-karbon/vehicle
https://m.lindungihutan.com/imbangi/jejak-karbon/industrial-fuel
https://m.lindungihutan.com/imbangi/jejak-karbon/electric-equipment
Cara pembuatan kartu
1. Sebelum melakukan permainan guru membuat kartu permainan mengunakan sarana yang
ada disekolah.
2. Kartu ada 2 jenis, pertama berisi satu sebab dari satu jenis pencemaran dan kedua kartu yang
berisi dampak pencemaran dari jenis satu jenis pencemaran lingkungan. Sebaiknya jenis
kartu pertama dan kedua disamakan warna, desian sehingga tidak memungkinkan anak
menandai jenis kartu tententu dalam permaainan tadi.
3. Jumlah kartu menyesuai referensi sebab dak dampak dari berbagai jenis pencemaran yang
sudah peserta didik identifikasi pada pembelajaran sebelumnya.
Contoh

1) kartu dampak jenis pencemaran air 2) kartu sebab jenis pencemaran udara
3) kartu sebab jenis pencemaran air 4) kartu dampak jenis pencemaran udara

DAFTAR PUSTAKA
Giancolli, D. C. (2008). Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, 4th Edition. US :
Pearson Education, Inc.
Hewitt, Paul G. (2015). Conceptual Physics. Twelfth Edition. US : Pearson Education, Inc.
https://lindungihutan.com/blog/pencemaran-lingkungan/
https://www.gramedia.com/literasi/pencemaran-lingkungan/
https://pustaka.ut.ac.id/lib/pefi4101-fisika-dasar-1/#tab-id-3
Riyadi Rahmad, Meyla Widya U (2022). Esensi Ilmi Pengetahuan Alam Fisika untuk SMA Kelas X
fase E Surakarta: Mediatama
Sang, D., Jones, G., Chadha, G., & Woodside, R. (2010). Cambridge International AS and A Level
Coursebook. Second Edition Physics. UK: Cambridge University Press.
Wisnu Arya Wardhana (2021). Dampak Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Andi Offset
PENILAIAN PRESENTASI

No Kejelasan
Nama Siswa Sistematika Penggunaan menyampaika Komunikatif Kebenaran
Presentasi bahasa n Konsep

1.
2.
....

Rubrik Asesmen Presentasi

Indikator Kriteria Penilaian


No. Penilaian Kurang (1) Cukup (2) Baik (3) Sangat Baik (4)
1 Sistematika Materi Materi Materi Materi presentasi
Presentasi presentasi presentasi presentasi diajukan
diajukan diajukan diajukan secara secara runtut dan
secara tidak secara kurang runtut tetapi sistematis
runtut dan runtut dan kurang
tidak tidak sistematis
sistematis sistematis
2 Penggunaan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
bahasa bahasa yang bahasa yang bahasa yang Menggunakan bahasa
baik, kurang baik, kurang baik, baku, yang baik, baku dan
baku, dan baku, dan tetapi kurang terstrukutur
tidak terstrukutur terstrukutur
terstrukutur
3 Kejelasan Artikulasi Artikulasi jelas, suara
menyampaika kurang jelas, Artikulasi Artikulasi terdengar, tidak
n suara tidak jelas, suara kurang jelas, bertele-tele
terdengar, terdengar, suara terdengar,
bertele- tele tetapi bertele- tidak bertele-
tele tele
4 Komunikatif Membaca lebih banyak lebih banyak lebih banyak
catatan menatap menatap menatap audiens
sepanjang catatan saat audiens saat saat menjelaskan
menjelaskan menjelaskan menjelaskan dari pada catatan,
dari pada dari pada dan menggunakan
audiens catatan, tanpa gestur yang membuat
ada gestur audiens
tubuh memperhatikan
5 Kebenaran Menjelaskan 1 Menjelaskan 2 Menjelaskan 3 Menjelaskan seluruh
Konsep dari 4 konsep dari 4 konsep dari 4 konsep konsep esensial
esensial esensial esensial dengan dengan benar
dengan benar dengan benar benar

Mengetahui Kotanopan ,
Kepala SMAN 1 Kotanopan Guru Mata Pelajaran

SYAFNIL NASUTION,S.Pd IRA SISWANI, S.Pd


NIP. 19720109 200012 1 002 NIP. 19770825 201001 2 004
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif

NAMA PENYUSUN : IRA SISWANI,S.Pd


SEKOLAH : SMA N 1 Kotanopan
DIMENSI : kreatif, bernalar kritis, gotong royong
FASE :E

CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu
global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut
antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan
penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi,
mengkomunikasikan hasil dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual
menggunakan apilkasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan
global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-
hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya
tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut
dibangun pula berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif,
mandiri, inovatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global

Elemen Pengetahuan Elemen Keterampilan


Peserta didik mampu 1. Mengamati,
mendeskripsikan gejala alam dalam 2. Mempertanyakan dan memprediksi
cakupan keterampilan proses dalam 3. Merencanakan dan melakukan
pengukuran, perubahan iklim dan penyelidikan
pemanasan global, pencemaran 4. Memproses, menganalisis data dan
lingkungan, energi alternatif, dan informasi
pemanfaatannya. 5. Mencipta
6. Mengevaluasi dan refleksi
7. Mengomunikasikan hasil

TUJUAN PEMBELAJARAN

Menganalisis penggunaan berbagai sumber energi alternatif


Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
TP KRITERIA ASESMEN
KETERCAPAIAN TP
Menganalisis Pada akhir pembelajaran Awal:
penggunaan dari modul ini, peserta Dilakukan melalui tanya jawab, kuis dan lain sebagainya
berbagai didik menunjukkan untuk mengecek pengetahuan dan keterampilan
sumber energi kemampuan: prasyarat tentang usaha, energi dan daya serta konsepsi
alternatif 1. Mengidentifikasi awal tentang energi alternatif.
bentuk-bentuk energi,
perubahannya dalam Proses:
kehidupan sehari-hari Untuk pemahaman dilakukan melalui tes lisan, kuis atau
2. Mendeskripsikan melalui penilaian portofolio terkait energi alternatif, dan
urgensi sumber energi untuk keterampilan dilaksanakan melalui observasi dan
bagi masyarakat dan penilaian produk.
tingkat konsumsinya.
3. Menjelaskan sumber-
Catatan:
sumber energi alternatif
Saat proses pembelajaran, hasil asesmen proses peserta
dan pemanfaatannya
4. Mendeskripsikan didik dapat di-cek/dipetakan dan ditingkatkan saat itu
dampak penggunaan juga.
energi alternatif
5. Menerapkan sumber Akhir
energi alternatif Untuk menilai ketercapaian Pemahaman Peserta didik
untuk menyelesaikan dilakukan melalui asesmen formatif (dapat dengan
masalah dalam penugasan menyusun penjelasan, membuat infografis,
kehidupan sehari-hari rekaman, video, dsb) berkenan dengan energi alternatif
dan asesmen sumatif.

Untuk sikap dan keterampilan didasarkan pada


pendokumentasian hasil pengamatan guru terhadap
perkembangan sikap peserta didik.

LANGKAH PEMBELAJARAN
Setiap pertemuan diawali dengan doa dan memeriksa kehadiran serta diakhiri dengan refleksi
pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran pada topik Energi Alternatif berikut ini
tidak kaku harus dilaksanakan secara lengkap namun disesuaikan dengan pemetaan
asesmen awal. Asesmen awal dilakukan di pertemuan pertama untuk melihat
ketercapaian awal peserta didik terhadap tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil
asesmen awal, dapat menyesuaikan kegiatan pembelajaran dari kegiatan yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik..
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Asesmen Awal
Peserta didik diberi pertanyaan tentang apa yang mereka ketahui tentang bentuk
energi, pengukuran energi, transformasi energi, sumber energi alternatif dan
potensinya. Contoh instrumen asesmen awal melalui pertanyaan:
1. Sebutkan bentuk bentuk energi berdasarkan gambar yang disajikan?.
(Perhatikan contoh implementasinya pada pertemuan pertama).
2. Bagaimana tingkat kebutuhan masyarakat terhadap sumber energi dan bagaimana
ketersediaan sumber tersebut untuk pemenuhannya?
(Perhatikan contoh implementasinya pada pertemuan Materi Konsumsi
energi dan Energi alternatif).
3. Jelaskan contoh energi alternatif , pemanfaatan dan dampak penggunaannya?.
(Perhatikan contoh implementasinya pada pertemuan Materi Konsumsi
energi dan Energi alternatif).
Kegiatan asesmen awal dapat dilakukan sekali di awal pembelajaran atau pada setiap
awal sub topik.

Tindak lanjut asesmen


Bila jawaban peserta didik belum tepat, langkah pembelajaran dimulai dari
pembelajaran penguatan prasyarat. Bila sudah tepat, langkah pembelajaran bisa
dimulai dari Materi-2. Bila terdapat keragaman kemampuan, pembelajaran dapat
dilakukan melalui:
o Alternatif 1, kelas dibagi dua kelompok atau lebih, masing-masing mengikuti
kegiatan pembelajaran sesuai kemampuan sub-topiknya.
o Alternatif 2, kelas dibagi dua kelompok atau lebih, kelompok yang belum siap
diberikan kegiatan tambahan di luar pembelajaran.
o Alternatif 3, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari peserta didik yang sudah menunjukkan ketercapaian tujuan
pembelajaran sebagai tutor sebaya bagi peserta didik yang belum menunjukkan
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan tersurat di dalam Langkah pembelajaran. Media
yang memerlukan akses internet dapat diganti dengan gambar atau media lain yang
sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah jika tidak ada jaringan.

Langkah Pembelajaran Penguatan Prasyarat:


Bentuk Bentuk Energi dan Transformasinya
Pada awal pembelajaran lakukan asesmen awal seperti berikut:
1. Peserta didik mengamati beberapa gambar yang disajikan :

Peserta didik
mengidentifikasi energi apa saja yang terdapat pada gambar-gambar di atas
Sumber gambar :
1) https://pxhere.com/pt/photo/1437963
2) https://pxhere.com/id/photo/1584259

3) https://pxhere.com/id/photo/971394
Cek jawaban peserta misalkan dengan bantuan quiz atau dengan pertanyaan lisan.
Jika semua jawaban betul, lewati Langkah no 2 di bawah ini, jika jawaban ada
yang masih salah, lanjutkan dengan langkah 2 dan 3.
2. Peserta didik berdiskusi dan membuat bahan presentasi mengenai :
● Sebutkan contoh energi yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari?
● Apakah manfaat energi dalam kehidupan sehari-hari?
● Klasifikasi bentuk energi

3. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi mengenai klasifikasi energi


berdasarkan pemakaian serta berdasarkan sumber energinya.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
4. Peserta didik mengamati produk teknologi yang menggunakan energi listrik
menjadi energi gerak seperti alat pengering rambut.
Peserta didik diminta untuk menjelaskan bagaimana
proses perubahan energi yang terjadi pada alat
pengering rambut (energi listrik - energi gerak + energi
panas)

Cek jawaban peserta didik, jika jawaban betul, lewati Langkah 5 sampai 7 gunakan
sebagai apersepsi dengan aktivitas demonstrasi sesuai LKPD-1 (Namun LKPD -1 tidak
perlu dilakukan dalam aktivitas kelompok). Jika jawaban masih ada yang kurang,
lakukan langkah 5 sampai 7 dengan pembelajaran kelompok sesuai alternatif 3 pada
tindak lanjut asesmen.
5. Peserta didik berkelompok (satu kelompok 3 – 5 orang) transformasi energi.
Eksplorasi dilakukan dengan bantuan aplikasi phet :
https://phet.colorado.edu/sims/html/energy-forms-and-changes/latest/energy-
forms-and-changes_in.html
Bahan Ajar Lampiran 2. LKPD-1
6. Peserta didik mempresentasikan hasil eksplorasi transformasi energi.
7. Peserta didik menyimak penguatan dan koreksi mengenai bentuk-bentuk energi
dan transformasi energi.
Bahan Ajar Lampiran 1. Materi 1.
PEMBELAJARAN MATERI -2
8. Peserta didik menyimak gambar / video mobil yang sedang melaju pada ajang
formula E di Jakarta
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif

https://www.youtube.com/watch?v=OU87JIsMTXU
9. Peserta didik mengemukakan pendapat mengenai : bagaimana proses perubahan
energi pada mobil balap yang melaju?,
Ditampilkan gambar mobil balap saat melaju di bidang lengkung, atau dijeda dari
video youtube.

10. Peserta didik bernalar kritis, mengenai :


- Mengapa saat di lintasan lengkung / berbelok, arah mobil lebih mendekat
pusat lintasan? Bagaimana kaitan hal ini dengan konsumsi energinya?.
11. Peserta didik berdiskusi dan membuat bahan presentasi mengenai:
 Pada baterai mobil listrik, saat mobil melaju, baterai menjadi panas.
Apakah dalam hal ini berlaku hukum kekekalan energi?
 Bagaimana upaya untuk mengurangi panas pada baterai mobil balap dan
meningkatkan efisiensinya?.
 Saat mobil balap bergerak pada lintasan, apakah berlaku hukum
kekekalan energi mekanik?,
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
 Bagaimana syarat berlakunya hukum kekekalan energi mekanik?.
 Bagaimana kaitan konsumsi energi dan jari-jari lintasan gerak mobil balap
pada tikungan?.
 Apa ukuran energi yang digunakan pada mobil listrik dan satuannya?
 Besaran dan satuan apa saja yang dapat digunakan untuk
menggambarkan konsumsi energi?,
 1 kwh setara dengan berapa joule
 Apa saja bagian-bagian dari mobil listrik dan fungsinya.
12. Peserta didik memverifikasi dan mendapatkan penguatan mengenai hukum
kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan namun dapat
berubah bentuk.
Pada saat ada gesekan tidak berlaku hukum kekekalan energi mekanik, sebagian
energi berubah menjadi energi panas karena adanya gaya gesek.
Alternatif media yang digunakan saat memberi penguatan mengenai hubungan
gaya gesek dengan konsumsi energi pada benda bergerak pada bidang lengkung:
https://phet.colorado.edu/sims/html/energy-skate-park/latest/energy-skate-
park_en.html (Atur friction (gaya gesek)).
Contoh materi sederhana mengenai bagian penyusun mobil listrik dan fungsinya
dapat dilihat pada Bahan Ajar Lampiran 1. Materi 2. Namun materi yang lebih
luas dapat dieksplorasi lagi dari berbagai sumber.
13. Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran dengan pertanyaan :
- Apakah bagian menarik dalam pembelajaran transformasi energi ini?
- Apa yang kurang menarik selama proses pembelajaran transformasi energi
ini?

Konsumsi Energi dan Energi Alternatif


Langkah Kegiatan
Sebelum pembelajaran, lakukan asesmen awal sebagai berikut:
Ditampilkan grafik prediksi kebutuhan energi listrik di satu provinsi di Indonesia,
kemudian peserta didik diminta menjelaskan bagaimana kebutuhan masyarakat
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
terhadap energi dari tahun ke tahun serta menjelaskan kebutuhan masyarakat
berdasarkan jenis konsumsi energinya dan bagaimana ketersediaan untuk
memenuhinya.

Sumber :
https://www.researchgate.net/publication/275648788_Pengembangan_Energi_Alternatif_di_Daerah_Istimewa_Yogyakarta_Prospek_Jan
gka_Panjang

Selanjutnya diberikan beberapa gambar energi alternatif dan diminta menyebutkan


jenisnya, (Contoh gambar pada Materi 3). Kemudian menjelaskan bagaimana potensi
energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
1. Peserta didik mengamati beberapa gambar terkait konsumsi energi dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya pada masyarakat modern.

Sumber Gambar :
1) https://www.planete-energies.com/en/medias/close/coal-power-generation-iron-and-steel-and-coal-chemistry
2) https://yourteenmag.com/teenager-school/teens-high-school/parents-teen-driving/how-to-pump-gas
3) http://www.businessinsider.sg/?r=US&IR=T

2. Peserta didik ditantang bernalar kritis:


Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
- mengemukakan permasalahan yang muncul berdasarkan gambar yang
ditampilkan (diharapkan muncul masalah konsumsi energi bahan bakar
minyak dan energi listrik)
- mengapa pengembangan kendaraan listrik semakin popular dewasa ini?
3. Peserta didik berkelompok terdiri dari 3 -5 orang melakukan penyelidikan dan
mendiskusikan hal hal sebagai berikut :
● Bagaimana konsumsi masyarakat dewasa ini terhadap bahan bakar minyak
dan energi listrik, khususnya di Indonesia?
● Permasalahan apa saja yang terjadi di masa yang akan datang jika konsumsi
energi tersebut terus meningkat?
● Potensi energi alternatif apa saja yang dapat dikembangkan di wilayah
Indonesia? (Pada materi ini dapat disesuaikan dengan wilayah terdekat yang
dapat diobservasi peserta didik).
● Bagaimana dampak penggunaan energi alternatif dalam kehidupan sehari-
hari?
4. Peserta didik membuat karya presentasi mengenai konsumsi energi di Indonesia,
jenis-jenis energi alternatif dan memilih satu contoh prinsip kerjanya, serta
dampak dari eksploitasi penggunaannya. Format presentasi tergantung pada
kreativitas peserta didik (misalkan berupa power point / slide / fishbone / sway /
google site, mind map, prezi dll.).
Dalam membuat presentasi disesuaikan dengan kondisi sarana prasarana yang
tersedia di sekolah serta kemampuan peserta didik dalam menyajikannya.
Berikan keleluasaan peserta didik untuk memilih media yang mereka minati.
5. Peserta didik mempresentasikan hasil karyanya.
6. Peserta didik mendapatkan penguatan mengenai urgensi sumber energi bagi
masyarakat dan konsumsi energi di Indonesia, jenis-jenis energi alternatif
termasuk energi surya dan biofuel serta memilih satu contoh prinsip kerjanya
Bahan Ajar Lampiran 1. Materi 3
7. Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran, misalkan dengan pertanyaan:
- Bagaimana kesan yang didapat selama pembelajaran materi energi alternatif
ini?
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
- Apakah saya saat ini sudah mampu membuat sumber listrik alternatif sendiri.

Bioenergi
Langkah Kegiatan
1. Peserta didik mengemukakan materi pembelajaran sebelumnya terkait masalah
konsumsi energi dan potensi energi alternatif di Indonesia
2. Peserta didik mengamati berbagai tanaman sebagai sumber bioenergi di
Indonesia.

Sumber gambar :
https://gimni.org/industri-sawit-potensial-dorong-pengembangan-bioenergi/
Peserta didik bernalar kritis :
Indonesia masih dihadapkan pada masalah bahan bakar minyak, harga yang
mahal atau kelangkaan BBM selalu menjadi isu hangat di Indonesia. Namun di
sisi lain, sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar ke dua di dunia, minyak
sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari Indonesia sebagian besar diekspor ke
berbagai negara lain padahal CPO merupakan salah satu bahan baku bioenergi
yang dapat menjadi solusi dari pemenuhan kebutuhan Bahan Bakar Minyak
dalam negeri. Menurut pendapat Kalian, apa masalah utama dari fenomena ini?
3. Peserta didik mengingat kembali cara pembuatan biofuel yaitu :
- Pembakaran limbah organik kering
- Fermentasi limbah basah seperti kotoran hewan dan limbah minyak goreng
- Pengolahan tanaman yang mengandung kandungan minyak nabati tinggi
seperti jarak, ganggang dan kelapa sawit.
Kemudian peserta didik menentukan cara mana yang paling mungkin dilakukan
di sekolah dari ketiga cara di atas.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
4. Peserta didik mengamati masalah yang disajikan guru :
- Ditampilkan gambar, masyarakat yang sedang mengantri bensin / solar dan
harga kenaikan solar yang selalu meningkat.
- Ditampilkan gambar berlimpahnya limbah minyak goreng yang dikumpulkan
home industry di lingkungan sekitar.
- Ditampilkan bacaan bahaya limbah minyak goreng yang berbahaya jika
dikonsumsi
Peserta didik diminta mengemukakan permasalahan dari gambar yang
ditampilkan. Kemudian guru melakukan arahan bahwa masalah yang akan
dibahas dalam pembelajaran ini adalah :”Bagaimana mengolah limbah minyak
goreng menjadi biosolar”.
5. Peserta didik secara berkelompok melakukan percobaan bagaimana cara
mengolah limbah minyak goreng menjadi sumber energi alternatif Bahan Bakar
pada skala rumah tangga.
Pada saat membuat kelompok, perhatikan keberagaman kemampuan peserta
didik. Peserta didik dengan keterampilan psikomotor tinggi dapat dijadikan
ketua kelompok untuk memberi arahan kepada peserta didik dalam penggunaan
alat-alat laboratorium dan melaksanakan percobaan.
Bahan Ajar Lampiran 2. LKPD -2
6. Peserta didik membereskan bahan-bahan kembali ke tempat semula dan membuat
laporan hasil penyelidikan di rumah.
7. Peserta didik mengkomunikasikan hasil percobaan dan melakukan diskusi kelas
bagaimana hasil pengolahan limbah minyak goreng menjadi bahan bakar sebagai
sumber energi alternatif.
8. Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk menilai hasil kerja kelompoknya dan
hasil kerja kelompok lain serta memberi masukan-masukan perbaikan.
9. Agar pembelajaran lebih menarik, beri kesempatan peserta didik untuk memasak
menggunakan bahan bakar yang telah dihasilkan.
10. Peserta didik melakukan refleksi dan penguatan mengenai faktor apa saja yang
menentukan keberhasilan pengolahan limbah minyak goreng menjadi bahan bakar.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Solar Energi
1. Peserta didik mengemukakan materi pembelajaran sebelumnya terkait energi
alternatif
2. Peserta menyimak motivasi mengenai telepon seluler masa depan yang tidak
memerlukan pengisi daya karena akan selalu terisi otomatis saat mendapatkan
sinar matahari.
3. Peserta didik mengemukakan pengetahuan awalnya mengenai solar cell dan
bagaimana mengukur energi matahari
4. Peserta didik menjawab prediksi apa yang mempengaruhi besar energi matahari
yang diserap solar cell serta cara mengukurnya
5. Peserta didik bekerja kelompok untuk mengukur daya listrik dari solar cell saat di
bawah sinar matahari. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu sebuah solar cell,
sebuah silinder kertas dengan panjang 10 kali dari jari-jarinya, multimeter, 3
buah resistor dengan hambatan berbeda.

Bahan Ajar Lampiran 2. LKPD -3


Sebelum memulai kegiatan percobaan, pastikan terlebih dulu peserta didik dapat
menggunakan multimeter sebagai ampere meter dan voltmeter. Bagi peserta
didik yang sudah menunjukkan mampu membaca dan menggunakan alat ukur
dapat dijadikan tutor sebaya untuk mengajarkan kepada peserta didik lain. Jika
ada yang masih kesulitan, dapat diberikan bimbingan langsung oleh guru.
6. Peserta didik mendiskusikan beberapa pertanyaan :
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
● Bagaimana pengaruh tabung terhadap hasil pengukuran.
● Bagaimana plastik transparan dan kertas warna terhadap hasil pengukuran.
● apakah polusi udara mempengaruhi pengukuran.
● apakah awan mempengaruhi pengukuran.
7. Peserta didik mempresentasikan hasil penyelidikannya, kemudian berdiskusi
untuk menentukan faktor apa saja yang mempengaruhi daya listrik pada solar
cell.

Pengayaan, membuat Solar Charger


1. Peserta didik mengemukakan apersepsi terkait rangkaian listrik tertutup.
2. Peserta didik mengemukakan pengetahuan awalnya mengenai pemanfaatan
energi matahari sebagai sumber energi listrik misalkan dengan menggunakan
solar cell.
3. Peserta didik mengamati masalah sederhana terkait kebutuhan akan penggunaan
energi alternatif misalkan kebutuhan akan power bank pengisi daya baterai
handphone saat di tempat tidak ada colokan listrik berupa gambar/tayangan
video
4. Peserta didik untuk mengemukakan permasalahan serta memberi pendapat
solusi untuk permasalahan tersebut
5. Peserta didik merancang produk teknologi sumber energi alternatif terbarukan
berupa solar charger.
Bahan Ajar Lampiran 2. LKPD-4
6. Peserta didik menerima peralatan untuk membuat solar charger, menjelaskan
bagian-bagian komponen dan cara menghubungkannya.
7. Peserta didik mengembangkan produk, menguji coba solar chargernya dan
memperbaiki rancangannya disesuaikan dengan hasil uji coba.
8. Peserta didik mempresentasikan hasil produknya, memberikan penilaian dan
masukan untuk kelompok lainnya
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
ASESMEN PEMBELAJARAN
Penilaian pemahaman sains dilakukan selama proses pembelajaran melalui tes lisan atau kuis
serta melalui tes formatif.
Penilaian keterampilan proses dilakukan selama proses pembelajaran melalui penilaian
presentasi dan penilaian produk.

LAMPIRAN 1. BAHAN AJAR


Materi 1. Bentuk Bentuk Energi
Klasifikasi energi berdasarkan pemakaiannya, yaitu :
1. energi primer, yaitu energi yang langsung berasal dari alam seperti energi
matahari, angin, air, nuklir, batubara dan minyak bumi.
2. Energi sekunder, yaitu energi yang dihasilkan dari proses tertentu, misalkan
energi listrik dihasilkan dari generator.
Klasifikasi energi berdasarkan ketersediaannya, yaitu :
1. Energi tidak terbarukan yaitu energi yang sumber ketersediaannya terbatas di alam
dan tidak dapat perbaharui jika sudah habis atau memerlukan waktu jutaan tahun
untuk memperbarui misalkan batu bara, gas alam dan minyak bumi.
2. Energi terbarukan yaitu energi yang sumber ketersediaannya tidak terbatas di
alam, seperti energi matahari, energi air, angin, panas bumi dan bioenergi.

Contoh bentuk-bentuk energi seperti energi kimia, energi potensial, energi kinetik,
energi listrik dan energi panas.

A. Energi Kimia
Contoh sumber energi kimia diantaranya berasal dari makanan dan bahan bakar, seperti
minyak, gas, batu bara, dan kayu. Energi kimia yang berasal dari makanan dilepaskan oleh
reaksi kimia dalam tubuh kita, hal ini membuat kita dapat melakukan berbagai jenis aktivitas.
Demikian juga bahan bakar minyak dan gas menyebabkan transfer energi ketika dibakar
mesin sehingga mesin mampu bergerak dan melakukan usaha. Contoh lain energi kimia yaitu
baterai, energi kimia dari baterai dapat diubah menjadi energi listrik.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
B. Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda karena posisinya terhadap pemukaan bumi.
Benda pada ketinggian tertentu di atas permukaan bumi memiliki energi yang disimpan
dalam bentuk energi potensial gravitasi. Energi ini siap diubah atau ditransfer menjadi energi
lain. Besar energi potensial ditentukan oleh posisi ketinggian benda terhadap permukaan
bumi, massa benda dan percepatan gravitasi bumi.
Selain energi potensial gravitasi, ada pula energi potensial elastis. Usaha harus dilakukan
untuk menekan atau meregangkan pegas atau bahan elastis dan energi ditransfer menjadi
energi potensial; hal. disimpan dalam bentuk energi regangan (atau energi potensial elastis).
Jika ketapel dilepaskan, energi regangannya energi akan ditransfer ke proyektil.
C. Energi Kinetik
Setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik dan semakin cepat bergerak, semakin
besar energi kinetiknya. Contoh gerakan palu yang menancapkan paku ke sebatang kayu,
terjadi perpindahan energi kinetik dari palu yang bergerak menjadi bentuk-bentuk energi lain.
D. Energi Listrik
Energi listrik dihasilkan oleh transfer energi pada pembangkit listrik dan dari dalam baterai.
Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling umum digunakan di rumah dan industri
karena kemudahan transmisi dan transfer ke bentuk lain.
E. Energi Panas
Energi panas merupakan salah satu energi yang paling umum sebagai bentuk akhir dari
perubahan bentuk energi. Energi panas akan mengalir jika terdapat perbedaan suhu antara
dua benda.

Materi 2. Transformasi dan Hukum Kekekalan Energi


Energi bersifat kekal, artinya energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan
namun energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya (transformasi). Pada
kasus mobil balap yang sedang melaju, terjadi perubahan energi kimia dari baterai menjadi
energi listrik kemudian menjadi energi kinetik. Semakin besar kecepatan mobil, energi
kinetiknya semakin besar. Energi yang dikeluarkan ini tidak konstan sepanjang lintasan
balap.
Akibat gesekan, tidak seluruh energi listrik diubah menjadi energi kinetik, namun ada
sebagian energi berubah menjadi energi panas baik gesekan antara ban dan jalan maupun
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
pada baterai. Untuk meningkatkan efisiensi kinerja baterai, berbagai upaya dilakukan untuk
mengurangi suhu baterai akibat energi panas yang dihasilkan untuk mengurangi konsumsi
saat mengalir
Karena sebagian energi berubah menjadi panas, maka tidak semua energi yang diberikan
menghasilkan usaha (perubahan energi kinetik). Oleh karena itu, semua mesin yang
melakukan usaha memiliki efisiensi.

Sumber gambar : https://www.freepik.com/vectors/car


Segala sesuatu yang dapat melakukan usaha dikatakan memiliki energi. Dengan kata lain
energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Sebuah mobil yang bergerak
dikatakan melakukan usaha akibat gaya penggerak mesin yang menyebabkan perpindahan.
Sumber energi pada mobil yang bergerak berasal dari bahan bakarnya.
Usaha dalam hal ini berbeda dengan istilah usaha yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Besar usaha adalah perkalian skalar antara gaya dan perpindahan.
Satuan energi sama dengan usaha yaitu Joule. Namun dalam kehidupan sehari-hari, satuan
energi sering dinyatakan dalam kalori untuk sumber energi dari makanan dan kWh untuk
sumber energi energi listrik.
1 kalori setara dengan 4,2 Joule.
kWh yaitu singkatan kilo Watt hour dengan watt merupakan satuan untuk Daya.
Ketika usaha dilakukan pada sebuah benda, benda dapat mengalami perubahan gerak yang
berarti ada perubahan energi kinetik.

Daya
Daya yaitu laju setiap satu joule usaha setiap satuan waktu. Jika sebuah mesin mobil
melakukan usaha 500 J selama 10 s, daya yang dihasilkannya adalah 50 W. Sebuah mobil
kecil menghasilkan daya maksimum sebesar 25 MW.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif

1 kilo Watt = 10 Watt


3

1 Mega Watt = 10 Watt


6

1 Giga Watt = 10 Watt


9

1 kWh = 1 kilo Watt hour = 10 x 1 jam


3

= 1000 Watt x 60 menit


= 1000 Watt x 60 x 60 second
= 3600 000 Watt.second
= 3600 000 Joule
= 3,6 x 10 Joule
5

Daya juga biasa dinyatakan dalam horsepower (hp), 1 hp


yaitu 745,7 watt.

Pada saat mobil bergerak pada lintasan tikungan, meskipun


lajunya konstan karena adanyan torsi untuk membelokan
roda, konsumsi energinya mengalami peningkatan. Daya
yang digunakan sebanding dengan torsi dan lajunya.
Mobil Listrik

Sumber : https://afdc.energy.gov/vehicles/how-do-all-electric-cars-work

Baterai tambahan berfungsi menyediakan energi untuk kelengkapan mobil seperti lampu,
AC dan alat yang membutuhkan kelistrikan lainnya.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Colokan pengisi daya menghubungkan pengisi daya dari luar untuk mengisi muatan paket
baterai.
Konverter DC/DC, alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan tinggi yang dihasilkan
paket baterai menjadi tegangan yang lebih kecil yang dibutuhkan untuk menjalankan
kelengkapan mobil dan mengisi muatan baterai tambahan.
Motor listrik, menggunakan energi listrik yang dihasilkan paket baterai untuk memutarkan
roda kendaraan. Beberapa jenis kendaraan listrik menggunakan motor listrik baik untuk
menggerakan roda maupun berfungsi sebagai generator (menghasilkan energi listrik).
Pengisi daya Onboard, mendapatkan listrik AC dari port pengisi daya, mengubahnya
menjadi listrik DC untuk mengisi baterai. Alat ini juga menghubungkan alat epngisi daya
dengan monitor baterai seperti tegangan, arus, suhu dan status pengisian daya.
Pengatur daya listrik, berfungsi untuk mengatur aliran energi yang dihasilkan paket baterai
untuk mengatur laju motor listrik dan momen gaya yang dihasilkannya.
Sistem pendingin, sistem ini mengatur suhu yang seharusnya pada mesin, motor listrik, dan
komponen listrik pada kendaraan
Paket baterai, menyediakan energi listrik untuk menggerakan motor listrik. Sebuah baterai
mobil listrik terdiri dari beberapa sel baterai yang digabungkan dalam sebuah modul yang
digabung menjadi satu paket baterai (baterry pack). Jumlah sel baterai dalam satu modul
berbeda-beda untuk setiap mobil, dalam satu paket baterai terdapat lebih dari 100 sel baterai.
Transmisi listrik, berfungsi mentransmisi energi mekanik dari motor listrik ke roda
penggerak mobil.
Potensi Pengembangan Mobil listrik dan baterai di Indonesia dapat diakses pada laman :
https://www.bkpm.go.id/id/publikasi/detail/berita/investasi-menjanjikan-di-sektor-industri-
sel-baterai-mobil-listrik-indonesia

Materi 3. Sumber Sumber Energi Alternatif


Sumber energi utama dapat dibedakan menjdi dua jenis yaitu :
● Energi terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam bumi yang tak
terbatas dan tidak pernah habis. Contohnya energi matahari, angin, air dan panas bumi
● Energi tidak terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang
melalui proses pembentukan selama ratusan tahun. Dan apabila energi ini habis, maka
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
memerlukan waktu yang lama untuk dapat menggantikan energi tersebut. Contoh minyak
bumi, batu bara dan gas.
Dewasa ini dengan berkembangnya kebutuhan manusia dan meningkatnya jumlah populasi,
kebutuhan akan sumber energi semakin meningkat sedangkan sumber energi yang banyak
digunakan yaitu sumber energi dari bahan tidak terbarukan (bahan bakar fosil) seperti minyak
bumi dan gas. Jika tidak ada upaya untuk mengubah sumber energi utama yang digunakan
dalam kehidupan masyarakat modern sekarang, para ahli memperkirakan akan terjadi krisis
energi bagi kehidupan manusia masa depan. Selain itu, penggunaan bahan bakar fosil juga
tidak ramah lingkungan karena efek polusi karbondioksida yang dikeluarkannya. Oleh karena
itu diperlukan upaya pengembangan teknologi yang dapat memanfaatkan sumber sumber
energi terbarukan, mengingat Indonesia memiliki berbagai potensi pengembangan tersebut.

1. Solar Energi (Energi Surya)


Solar energi atau energi surya atau energi matahari merupakan sumber energi utama di muka
bumi. Segala kehidupan yang berlangsung sebagian besar sumber energinya berasal dari
matahari. Mulai dari proses produksi makanan oleh tumbuhan melalui fotosintesis dengan
menggunakan ultraviolet dari sinar matahari, sampai penggunaan sinar matahari sebagai
sumber energi listrik. Teknologi yang dapat mengubah energi surya menjadi energy listrik
yaitu Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik. Sel surya dapat dianalogikan sebagai
komponen dengan dua terminal atau sambungan. Sel surya berfungsi seperti dioda, saat
diberi cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan searah. Pada umumnya satu sel surya
komersial menghasilkan tegangan searah sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit
dalam skala milliampere per cm . Tegangan ini sangat kecil sehingga sejumlah sel surya
2

disusun secara seri membentuk panel surya. Satu panel surya komersial menghasilkan
tegangan searah bervariasi bergantung pada dimensinya. Pada umumnya tegangan yang
dihasilkan antara 3 - 12 V dalam kondisi penyinaran standar.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif

Sumber gambar : https://ekonomi.bisnis.com/read/20200313/44/1212897/ini-lokasi-ladang-


panel-surya-terbesar-di-indonesia
Salah satu Pembangkit listrik tenaga surya yang dikembangkan di Indonesia yaitu PLTS
Likupang yang berlokasi di Desa Wineru, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa
Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Terdapat 64.620 hamparan panel surya membentang di atas
ladang seluas 29 hektare dan menghasilkan energi mencapai 15 Megawatt per harinya.

2. Energi Angin
Energi terbarukan yang berasal dari energi angin di Indonesia mulai dikembangkan.
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ( PLTB) atau angin yang menggunakan kincir angin raksasa
dikembangkan di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi
Selatan (Sulsel). PLTB ini memiliki 30 Wind Turbin Generator (WTG) atau kincir angin dan
menghasilkan listrik sebesar 75 Mega Watt (MW). PLTB Sidrap merupakan pembangkit
tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan lahan kurang lebih 100
hektar.

Gambar 1. Kincir raksasa di PLTB Sidrap


Sumber: https://ekonomi.kompas.com
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
3. Energi Air
Energi air yang dimaksud dalam hal ini merupakan energi yang diperoleh dari air yang
mengalir. Air pada ketinggian tertentu seperti air terjun menyimpan energi potensial dan
energi kinetik. Energi ini dapat dimanfaatkan untuk diubah menjadi energi listrik maupun. Di
Indonesia Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sudah banyak dikembangkan di berbagai
daerah diantaranya Waduk Cirata Jawa Barat, Waduk Saguling Jawa Barat, PLTA Sulewana,
Poso, Sulawesi Tengah, PLTA Sigura-Sigura Samosir, Sumatera Utara, dan masih banyak
lagi.

Sumber Gambar : https://artikel.rumah123.com/8-plta-di-indonesia-terbesar-saat-ini-untuk-


kebutuhan-listrik-rumah-tangga-71793

PLTA merupakan salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi
energi listrik. Pembangkit listrik ini bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir
(dari bendungan atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari
energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).

4. Energi Geotermal
Energi geothermal merupakan energi yang berasal dari sumber panas bumi. Jika diibaratkan
air dingin dimasukan ke dalam poros atau lubang batuan di bawah permukaan bumi, maka
akan keluar uap air pada poros atau lubang lainnya. Uap air ini yang kemudian dapat
digunakan untuk menggerakan turbin dan menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik
tenaga geothermal (panas bumi) di Indonesia salah satunya yaitu PLTP Kamojang Jawa
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Barat. PLTP Kamojang mulai beroperasi pada tahun 1982 dengan 1 unit pembangkit dan
terus berkembang sampai hari ini mengoperasikan 7 pembangkit dengan daya listrik yang
dihasilkan sebesar 375 MW.

Sumber gambar : https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/30180/pltp-kamojang-unit-1-cikal-


bakal-pembangkit-geothermal-di-tanah-air

5. Bioenergi
Bioenergi merupakan energi terbarukan yang berasal dari bahan oragnik. Bioenergi
dibagi menjadi tiga jenis yaitu biomassa, biofuel dan biogas. Biofuel dapat dihasilkan
dari tanaman, limbah industri dan limba pertanian. Cara menghasilkan biofuel dapat
dilakukan melalui :
1. Pembakaran limbah organik kering
2. Fermentasi limbah basah
3. Pengolahan tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
LAMPIRAN 2. LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD – 1)


BENTUK BENTUK ENERGI

Sulit untuk menentukan dengan tepat apa


definisi energi. Sebelum kita belajar lebih
lanjut, temukan contoh contoh energi yang
ada di lingkungan sekitar mu, kemudian
identifikasi bentuk energinya tuliskan pada
tabel di bawah ini.

Gambar SEQ Gambar \* ARABIC 1. Kita


memerlukan energi untuk membuat
HP tetap hidup (HYPERLINK "D:\\++ WORKSHOP
PUSMENJAR\\MODUL AJAR\\REVISI
BENTUK BENTUK ENERGI

Contoh Bentuk Energi BesarEnergi

Energi Kimia Bergantung pada


jumlah dan jenisnya

Benda Pada Ketinggian Energi Potensial Bergantung


Gravitasi ketinggian benda di
atas permukaan
tanah,

(Sumber gambar : polarpedia.edu )


… … …
… … …
… … …
… … …
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Berdasarkan hasil pengamatanmu, sebutkan bentuk bentuk energi dan jelaskan berkaitan
dengan apa bentuk energi tersebut
Bentuk Energi Catatan
Energi Kimia Energi yang dihasilkan melalui proses kimia
Energi potensial Gravitasi Energi yang dihasilkan akibat posisi benda bermassa
dalam medan gravitasi

… …
… …
… …
… …

Berdasarkan hasil penemuan mu, apa satuan yang digunakan untuk menyatakan besar energi
dalam kehidupan sehari-hari?

Perhatikan gambar di bawah ini !

(Sumber gambar : http://stlr.atse.org)


Semua aktivitas di atas dilakukan dengan menggunakan energi. Identifikasi semua bentuk
energi pada gambar tersebut.
Nama Benda / Aktivitas Bentuk Energi

… …
… …
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Setelah Anda berdiskusi mengenai contoh dan bentuk bentuk energi, silahkan diskusikan
kembali, apakah energi ? Klasifikasikan energi berdasarkan pemakaiannya dan klasifikasikan
energi berdasarkan ketersediaannya.

Satuan energi dalam kehidupan sehari-hari dapat dinyakan dalam Joule, Kalori dan kWh ?
Nyatakan Konversi ketiganya :
1 Joule = kalori
1 kWh = Joule

Transformasi Energi
Energi tidak dapat dihilangkan atau dimusnahkan namun dapat berubah dari satu bentuk ke
bentuk yang laiinya. Coba eksplorasi animasi phet mengenai bentuk energi dan perubahan
energi. Jalankan link berikut :
https://phet.colorado.edu/sims/html/energy-forms-and-changes/latest/energy-forms-and-
changes_in.html
(Jika tidak ada akses internet, amati gambar yang disajikan)
Identifikasi, perubahan energi yang terjadi pada setiap prosesnya. Jelaskan hasil
pengamatanmu terhadap besaran-besaran yang kamu amati, variable apa yang kamu ubah-
ubah dalam pengamatan dan variabel apa yang dipengaruhinya. Jelaskan kaitan antar variable
tersebut.
Hasil Pengamatan
Pengamatan 1 : Sepeda, generator, air

Perubahan Energi :

Variabel yang dapat diubah (Variabel Bebas) :


Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Variabel yang dipengaruhi (Variabel Terikat) :
Hasil Pengamatan Hubungan antar Variabel :

Pengamatan 2 :

Perubahan Energi :

Variabel yang dapat diubah (Variabel Bebas) :


Variabel yang dipengaruhi (Variabel Terikat) :
Hasil Pengamatan Hubungan antar Variabel :

Pengamatan 3 :

Perubahan Energi :

Variabel yang dapat diubah (Variabel Bebas) :


Variabel yang dipengaruhi (Variabel Terikat) :
Hasil Pengamatan Hubungan antar Variabel :

Pengamatan 4 :
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif

Perubahan Energi :

Variabel yang dapat diubah (Variabel Bebas) :


Variabel yang dipengaruhi (Variabel Terikat) :
Hasil Pengamatan Hubungan antar Variabel :

Pengamatan 5 :

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD – 2)


PENGOLAHAN LIMBAH MINYAK GORENG MENJADI BAHAN BAKAR

Tujuan:
Mengolah limbah minyak goreng menjadi biosolar pada skala rumah tangga

Alat dan Bahan


▪ Minyak Jelantah 500 ml = 0,5 L
▪ Soda api (NaOH) 1 - 3 gram
▪ Methanol/Spirtus (CH3OH) 500 ml
▪ Botol plastik/gelas kaca 600 ml
▪ Botol plastik 1,5 liter + paku pada tutup botol
▪ Botol plastik 1,5 liter + lubang pada bagian bawah botol
▪ Panci
▪ Gelas ukur
▪ Termometer
▪ Saringan
▪ Masker sekali pakai yang masih bersih
▪ Sarung tangan
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif

Prosedur Kegiatan

1. Ukur terlebih dulu massa jenis minyak jelantah yang akan diolah.
2. Siapkan beberapa masker kemudian potong untuk diambil bagian lapisan filter udara untuk
dijadikan saringan minyak jelantah.
3. Letakan beberapa lapisan filter dari masker tadi di atas gelas ukur lalu tuangkan minyak jelantah
kotor di lapisan filter untuk memisahkan kotoran-kotoran yang tidak diinginkan.
4. Pindahkan kembali minyak jelantah tersebut ke dalam panci untuk dipanaskan.
5. Sebelum proses pemanasan minyak jelantah, terlebih dahulu siapkan katalis yang pertama
yakni soda api dengan perbandingan 3 : 1 atau sebanyak 1,5 gram soda api untuk 500 mL
minyak jelantah. Setelah itu masukan soda api ke dalam gelas kaca yang tahan panas.
6. Siapkan katalis yang kedua yakni cairan metanol dengan perbandingan 1 : 5 atau sebanyak 100
ml methanol untuk 500 mL minyak jelantah.
7. Campurkan kedua katalis yang sudah disiapkan lalu aduk hingga katalis-katalisnya larut satu
sama lain.
8. Setelah larutan katalis tercampur merata, hangatkan minyak jelantahnya sampai 50°C (gunakan
thermometer untuk mengukur suhunya).
9. Campurkan minyak jelantah yang sudah hangat dengan larutan katalis dan aduk selama
10-15 menit.
10. Pindahkan minyak jelantah yang sudah tercampur dengan katalisnya ke dalam wadah
transparan, diamkan selama 24 jam agar lapisan asam lemak gliserol-nya beku dan
mudah untuk diambil. Setelah didiamkan, lihat kembali hasil proses pemisahan antara
minyak biodiesel pada bagian atas lapisan dan asam lemak gliserol pada bagian bawah
lapisan.
11. Siapkan botol dengan lubang paku dan pindahkan minyak biodiesel ke dalam botol
lubang paku tadi.
12. Minyak biodiesel lapisan bagian atas akan kita cuci dengan air hangat dengan
perbandingan 1 : 2, atau 250 ml minyak jelantah, 500 ml air hangat.
13. Langkah selanjutnya, larutkan air hangat ke dalam minyak biodiesel agar katalis yang
masih tercampur ikut larut bersama dengan air hangat. Setelah tercampur, lakukan proses
pemisahan kembali dan tunggu selama 15 menit hingga lapisan air dan minyak
terbentuk.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
14. Jika kedua lapisan sudah terbentuk, maka kita tinggal mencabut paku pada tutup botol
untuk membuang hasil pada lapisan paling bawah. Lalu, lakukan proses pencucian
minyak biodiesel ini beberapa kali secara perlahan-lahan hingga lapisan air yang sudah
tercampur tidak terlalu putih pekat. Siapkan botol lainnya untuk menampung hasil proses
pencucian minyak biodieselnya.
15. Tahapan terakhir adalah memisahkan minyak biodiesel dengan air maupun larutan
katalis yang masih ada dengan cara memanaskan minyak biodiesel hingga air dan
katalis- katalis yang masih terikat di dalam minyak biodiesel mengalami proses
penguapan.
16. Pada proses pengemasan, pastikan minyak tidak lagi panas sebelum dikemas ke botol.
17. Ukur massa jenis minyak biodiesel yang dihasilkan serta volumenya.
18. Lakukan pengujian apakah minyak biodiesel tersebut dapat digunakan sebagai bahan
bakar (bioenergi).

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD – 3)


Pengukuran Radiasi Matahari

Tujuan:
- Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan keluaran dari solar cell

Alat dan Bahan:


- 1 buah multitester
- Lux meter
- 1 buah solar cell,
- 1 buah silinder kertas dengan panjang 10 kali dari jari-jarinya,
- 3 buah resistor dengan hambatan berbeda.
Prosedur Kegiatan:
1. Rangkai alat seperti gambar.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif

2. Ukur intensitas cahaya dan tegangan keluaran untuk setiap solar cell yang telah dibuat
No Dimensi Solar Cell ( cm x cm ) Intensitas Cahaya Arus Tegangan
(Lux Meter) (mA) (Volt)
1
2
3
Buatlah kesimpulan dari penyelidikan yang telah dilakukan
1. Lakukan analisis Jenis dimensi solar cell yang akan Saudara pilih dari tabel 2 di atas
untuk dijadikan sebagai solar charger yang dapat dihubungkan langsung ke telepon
seluler? Jelaskan.
2. Pilih salah satu solar cell, kemudian ganti tabung dengan kertas warna yang
berbeda, amati kembali intensitas cahaya dari sinas matahari , arus dan tegangan
yang dihasilkan solar cell. Gunakan minimal 2 kertas warna yang berbeda.
3. Diskusikan beberapa pertanyaan :
● Bagaimana pengaruh tabung terhadap hasil pengukuran.
● Bagaimana plastik transparan dan kertas warna terhadap hasil pengukuran.
● apakah polusi udara mempengaruhi pengukuran.
● apakah awan mempengaruhi pengukuran.
4. Tuliskan hasil analisisnya dan sajikan di depan kelas.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD – 4)


RANCANG BANGUN SOLAR CHARGER

Tujuan:
Merancang, membuat dan mengujicoba produk teknologi yang memanfaatkan energi
alternatif terbarukan
Alat dan Bahan :

Tuliskan Rancangan Solar Charger yang akan dibuat, jelaskan fiturnya dan mengapa
rancangan nya demikian. Tambahkan gambar serta dimensinya

Fitur Solar charger :

Gambar rancangan dan dimensi


Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif

Mengapa Rancangan Demikian :

Berdasarkan alat yang dibagikan oleh guru, apakah rancangan mu mengalami perubahan?
Mengapa demikian?

Buatlah solar charger sesuai rancangan. Ambil beberapa foto dan letakan di sini

Lakukan ujicoba pengukuran tegangan dengan menggunakan voltmeter


Tanggal pengukuran :
Lokasi pengukuran :
Waktu pengukuran pukul :
Intensitas cahaya :
No Voltmeter (Volt)
1.
2.
3.
4.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Apakah nilai voltmeter yang ditunjukkan sesuai dengan nilai tegangan yang dibutuhkan
handphone untuk proses charging? Jika ya, uji coba solar charger tersebut untuk mengisi daya
baterai hand phone, kemudian ambil beberapa data dan simpulkan
Jika tidak, hal apa yang perlu diperbaiki?
Ujicoba solar panel tersebut untuk menyalakan LED, apakah lampu LED dapat menyala?
Jelaskan proses transformasi energi yang terjadi pada produk tersebut serta jelaskan
manfaatnya dalam kehidupan kita

LAMPIRAN 3. CONTOH INSTRUMEN ASESMEN


Tes Sumatif
KKTP -1

1. a. Jelaskan dan berikan contoh energi terbarukan dan energi tidak terbarukan
Jawaban
- Energi terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam bumi yang tak
terbatas dan tidak pernah habis. Contohnya energi matahari, angin, air dan panas
bumi
- Energi tidak terbarukan ialah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang
melalui proses pembentukan selama ratusan tahun. Dan apabila energi ini habis,
maka memerlukan waktu yang lama untuk dapat menggantikan energi tersebut.
Contoh minyak bumi, batu bara dan gas.
Diberikan Poin 10 jika jawaban lengkap.
Diberikan Poin 5 jika jawaban tidak lengkap

b. Deskripsikan perubahan (transformasi) energi pada alat di bawah ini :


Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Jawaban:
- Gerak kaki mengubah energi kimia dalam tubuh menjadi energi kinetik berupa
putaran roda
- energi kinetik menggerakan generator, sehingga energi kinetic berubah menjadi
listrik.
- Energi listrik digunakan untuk memanaskan filament kawat sehingga terjadi
perubahan energi listrik menjadi energi kalor (panas)
- Energi kalor memanaskan air pada tabung dan menggerakan molekul-molekul air
sehingga lebih cepat bergerak, dalam hal ini berbarti energi kalor berubah menjadi
energi kinetik.
Diberikan Poin 10 jika jawaban lengkap.
Diberikan Poin 2,5 jika jawaban hanya mencantumkan 1 dari beberapa perubahan energi

KKTP -2
2. Dewasa ini Sebagian besar energi masih berasal dari bahan bakar fosil yang merupakan
energi tidak terbarukan sehingga semakin lama ketersediaannya akan menurun.
Sementara itu kebutuhan energi dunia terus bertambah dengan rata-rata 3,6 % per
tahun. Jika pada tahun 2025 kebutuhan energinya adalah 1,1 milyar setara barel
minyak(SBM), berapa rata-rata kebutuhan energi pada tahun 2030?.
Jawaban
Tahun Rata-rata kebutuhan energi milyar (SBM)
2025 1,10
2026 1,10 + (3,6 % x 1,10) = 1,14
2027 1,14 + (3,6% x 1,14) = 1,18
2028 1,18 + (3,6% x 1,18) = 1,22
2029 1,22 + (3,6% x 1,22) = 1,26
2030 1,26 + (3,6% x 1,21) = 1,31
Total poin = 10
KKTP -3
3. Jelaskan dua contoh pemanfaatan sumber energi alternatif yang sudah dikembangkan di
Indonesia!.
Jawaban:
1. Sumber energi listrik tenaga air (PLTA). Contoh PLTA Saguling, Cirata, Jatiluhur
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
2. Sumber energi listrik tenaga panas bumi (Geotermal). Contoh PLTP Patuha,
Kamojang
3. Sumber energi listrik tenaga angin. Contoh PLTB Sidrap
Jawaban untuk pertanyaan ini dapat bervariasi, termasuk juga contoh yang disebutkan. Guru
perlu memeriksa apakah jawaban yang diberikan peserta didik sesuai dengan sumber energi
alternatif atau tidak. Berikan 10 poin jika dua jawaban tersebut benar.
Total poin = 10
KKTP -4
4. Sebagai daerah tropis yang mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun, Indonesia
memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan sumber energi listrik tenaga
surya sebagai alternatif pengganti minyak dan batu bara. Berikan analisis mengenai
keuntungan dan kerugian mengembangkan energi listrik tenaga surya.
Jawaban :
Keuntungan :
1. Tidak membuang karbon dioksida (CO2).
2. Tidak mengkonsumsi bahan bakar fosil.
3. Sumber tenaga surya tidak akan habis.
4. Setelah pembangkit listrik tenaga surya terpasang, biaya pembayaran tagihan listrik
menjadi murah (tidak ada).
5. Menggunakan kekuatan alam atau energi bersih.

Kerugian:
1. Biaya awal pemasangan cukup tinggi
2. Tergantung pada cuaca, khususnya intensitas cahaya matahari
3. Penyimpanan energi matahari cukup mahal
4. Diperlukan banyak ruang untuk pemasangannya
5. Polusi dihasilkan setelah sel fotovoltaik mati (habis masa lifetime nya)

Diberikan :
Poin 1: Baik keuntungan yang benar atau kerugian yang benar dijelaskan (seperti yang
ditunjukkan dalam jawaban di atas), setiap 1 jawaban diberikan 1 poin
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Kode 0: Tidak dijelaskan keuntungan yang benar atau kerugian yang benar. Contoh
keuntungan atau kerugian yang tidak dapat diterima diberikan di bawah ini.
• Baik untuk lingkungan atau alam. [Jawaban ini adalah pernyataan umum.]
• Biaya untuk membangun pembangkit tenaga angin lebih murah daripada
membangun pembangkit listrik berbahan bakar fosil. [Ini mengabaikan fakta
bahwa sejumlah besar tenaga surya juga memerlukan biaya tinggi saat
pemasangan)

KKTP -5
5. Perhatikan Artikel berikut :
Matahari Untuk PLTS di Indonesia

Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi krisis
energi, khususnya minyak bumi, yang terjadi sejak tahun 1970-an mendapat perhatian
yang cukup besar dari banyak negara di dunia. Di samping jumlahnya yang tidak
terbatas, pemanfaatannya juga tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak
lingkungan. Cahaya atau sinar matahari dapat dikonversi menjadi listrik dengan
menggunakan teknologi sel surya atau fotovoltaik.

Potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara
dengan 112.000 GWp, namun yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 10 MWp. Saat ini
pemerintah telah mengeluarkan roadmap pemanfaatan energi surya yang menargetkan
kapasitas PLTS terpasang hingga tahun 2025 adalah sekitar 50 MWp/tahun. Jumlah ini
merupakan gambaran potensi pasar yang cukup besar dalam pengembangan energi
surya di masa datang.
Sumber artikel : https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/matahari-untuk-plts-di-indonesia

Berdasarkan artikel tersebut, apakah pernyataan-pernyataan berikut benar atau salah? Beri
tanda centang (√) pada kolom Benar atau Salah untuk setiap pertanyaan.
Pernyataan Benar Salah
Energi matahari tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
lingkungan
Teknologi fotovoltaik mengubah energi matahari menjadi energi listrik
Energi yang dihasilkan solar cell 1kWh/m2 setara dengan 23.333,33
GWp
Salah satu kekurangan sel surya konvensional yaitu kekurangan bahan
bakunya

Jawab pertanyaan berikut :


Energi surya 1 kWp tidak berarti menghasilkan energi 1kWh setiap jam. Hasil energi listrik
yang dihasilkan dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk durasi “equivalent sun hour”
(lama terkena sinar matahari), suhu dan kecepatan angin. Jika kondisi nyata rata-rata energi
yang dihasilkan yaitu sekitar 80%, dengan durasi “equivalent sun hour” 4 jam, Tentukan
daya kapasitas PLTS dalam satu bulan untuk 1 kWp
Jawaban :
Dengan durasi equivalent sun hour 4 jam per hari, maka perkiraan produksi nyata panel surya
1 kWp :
Daya listrik yang dihasilkan per jam = 80% x 1 kWh = 0,8 kWh
Daya listrik yang dihasilkan per hari = 0,8 kWh x 4 = 3,2 kWh
Daya listrik yang dihasilkan per bulan = 3,2 kWh x 30 hari = 96 kWh

Rubrik Pemetaan Asesmen Awal


Beri tanda Ceklis jika menunjukkan KKTP berdasarkan
N Nama pertanyaan pada asesmen awal
o Siswa
1 2 3 4

1.

2.

....

Instrumen Presentasi
Penilaian Presentasi
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Sistemati Kejelasan
N Nama Penggunaan Komunikati Kebenaran
ka menyampaik
o Siswa bahasa f Konsep
Presentasi an

1.

2.

....

Rubrik Asesmen Presentasi


Indikator Kriteria Penilaian
No.
Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik

1 Sistematika Materi presentasi Materi presentasi Materi presentasi Materi presentasi diajukan
Presentasi diajukan secara diajukan secara diajukan secara runtut secara runtut dan sistematis
tidak runtut dan kurang runtut dan tetapi kurang
tidak sistematis tidak sistematis sistematis
2 Penggunaan bahasa Menggunakan Menggunakan
Menggunakan bahasa
bahasa yang baik, bahasa yang baik, Menggunakan bahasa yang
yang baik, baku, tetapi
kurang baku, dan kurang baku, dan baik, baku dan terstrukutur
kurang terstrukutur
tidak terstrukutur terstrukutur
3 Kejelasan Artikulasi kurang Artikulasi jelas, suara
Artikulasi jelas, Artikulasi kurang
menyampaikan jelas, suara tidak terdengar, tidak bertele-tele
suara terdengar, jelas, suara terdengar,
terdengar, bertele-
tetapi bertele-tele tidak bertele-tele
tele
4 Komunikatif lebih banyak menatap audiens
lebih banyak menatap saat menjelaskan dari pada
lebih banyak
Membaca catatan audiens saat catatan, dan menggunakan
menatap catatan saat
sepanjang menjelaskan dari pada gestur yang membuat audiens
menjelaskan dari
menjelaskan catatan, tanpa ada memperhatikan
pada audiens
gestur tubuh

5 Kebenaran Konsep Menjelaskan 1 dari Menjelaskan 2 dari Menjelaskan 3 dari 4


Menjelaskan seluruh konsep
4 konsep esensial 4 konsep esensial konsep esensial
esensial dengan benar
dengan benar dengan benar dengan benar

Instrumen Penilaian Produk


Panduan/Rubrik Penilaian
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Lembar Penilaian Proyek dan Produk
Kelompok :
Anggota :
Penilaian
No. Indikator Penilaian Sangat
Kurang Cukup Baik
Baik
A Perencanaan
1 Persiapan alat dan bahan
2 Rancangan:
a. Gambar rancangan
b. Alur kerja dan deskripsi
c. penggunaan alat
B Hasil Akhir (produk)
3 Bentuk fisik
4 Inovasi alat
C Laporan
5 Laporan dibuat dengan kriteria:
a. Kebermanfaatan laporan
b. Sistematika laporan
c. Penulisan kesimpulan
Keterangan: * berilah tkalian check (√) pada kolom yang sesuai.

Rubrik Penilaian Proyek dan Produk


Indikator Kriteria Penialaian
No.
Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik
A Perencanaan
1 Persiapan alat dan Hanya Alat dan bahan Alat dan bahan Alat dan
bahan menuliskan kurang lengkap lengkap tetapi bahan lengkap
rancangan alat tidak sesuai sesuai dengan
dan bahan, dengan gambar gambar
tetapi tidak rancangan rancangan
menyiapkan
alatnya
2 Rancangan: Hanya terapat Hanya terapat Terdapat Terdapat
a. Gambar satu dari tiga hal dua dari tiga hal gambar gambar
rancangan yang dinilai. yang dinilai. rancangan, alur rancangan,
b. Alur kerja kerja dan cara alur kerja dan
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
dan deskripsi penggunaan alat cara
c. penggunaan tetapi kurang penggunaan.
alat sesuai
B Hasil Akhir
(produk)
3 Bentuk fisik Alat tidak Alat sesuai Alat kurang Alat sesuai
sesuai rancangan dan sesuai rancangan dan
rancangan dan tidak dapat rancangan dapat
tidak dapat digunakan tetapi dapat digunakan
digunakan digunakan
4 Inovasi alat Alat dibuat dari Alat dibuat dari Alat dibuat Alat dibuat
bahan yang ada bahan yang ada dari bahan dari bahan
di di lingkungan yang ada di yang ada di
lingkungan sekitar tetapi lingkungan lingkungan
sekitar tetapi desain kurang sekitar dan sekitar, desain
desain tidak menarik menarik menarik dan lain
menarik daripada yang
lain (desain baru)
C Laporan
5 Laporan dibuat Menyusun Sistematika Sistematika Sistematika
dengan kriteria: laporan, tetapi laporan sesuai laporan sesuai laporan sesuai
a. Kebermanfaat tidak ada dengan kriteria, dengan kriteria, dengan
an laporan kriteria yang isi laporan isi laporan kriteria, isi
b. Sistematika terpenuhi kurang kurang laporan
laporan bermanfaat dan bermanfaat dan bermanfaat
c. Penulisan kesimpulan kesimpulan dan
kesimpulan tidak sesuai sesuai kesimpulan
sesuai.

DAFTAR PUSTAKA
Ai Sri Nurhayati, Sumber Energi Listrik Alternatif.
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/sumber%20energi%20Tr
agedi%20Nasional/Topik-2.html
Ayuk Ratna Puspaningrum, dkk. 2021 Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Kementrian
Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Ni Ketut Lasmi. 2022. IPA Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Jhon D Cutnell, Kenneth W Jhonson. 2012. Physics 9 Edition. Jhon Willey & Sons, Inc.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Tom Duncan, Heather Kenneth. 2012. Cambridge IGCSE Physics Third Edition. Hodder
Education

Mengetahui Kotanopan ,
Kepala SMAN 1 Kotanopan Guru Mata Pelajaran

SYAFNIL NASUTION,S.Pd IRA SISWANI, S.Pd


NIP. 19720109 200012 1 002 NIP. 19770825 201001 2 004
PEMANASAN GLOBAL
KONSEP DAN SOLUSI
PEMANASAN GLOBAL : KONSEP DAN SOLUSI

I. INFORMASI UMUM
Nama Penyusun : IRA SISWANI, S.Pd.
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 KOTANOPAN
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : FISIKA
Prediksi Alokasi Waktu : 3 JP (3x 45 Menit)

II. KOMPETENSI AWAL


Sebelumnya, peserta didik telah membangun pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai
fisika, kimia, dan biologi pada tujuh bab sebelumnya. Pengetahuan dan keterampilan dasar
tersebut akan diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah lingkungan yang terjadi akibat
pemanasan global.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA

1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi


2.Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mengidentifikasi fakta-fakta perubahan lingkungan sebagai dampak pemanasan global,
 Menganalisis perubahan lingkungan sebagai dampak pemanasan global,
 Mengidentifikasi aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan sebagai
dampak pemanasan global, dan
 Menciptakan solusi untuk mengatasi perubahan lingkungan sebagaidampak pemanasan
global.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


Satu-satunya planet yang dapat dihuni manusia di galaksi Bima Sakti ini adalah planet Bumi.
Salah satu hal yang membuat planet ini nyaman untuk ditempati ialah sistem atmosfer yang
sedemikian rupa sehingga terdapat ketersediaan O2 dan memiliki suhu permukaan yang ramah
terhadap makhluk hidup; tidak terlalu panas atau terlalu dingin bagi makhluk hidup, dan
perbedaan suhu antara malam dan siang hari yang tidak ekstrem. Namun, jika jumlah gas
rumah kaca pada atmosfer berlebihan akan menimbulkan dampak buruk, seperti yang terjadi
pada akhir dekade ini. Fenomena tersebut dikenal sebagai peristiwa pemanasan global.
Fenomena pemanasan global ini menimbulkan dampak pada masalah lingkungan lainnya,
hingga berdampak pada banyak aspek kehidupan di Bumi.

III. PERTANYAAN PEMANTIK


Apakah Kalian menyadari bahwa lingkungan sekitar Kalian telah banyak berubah? Suhu udara
yang tak lagi sejuk, musim kemarau dan musim hujan yang lamanya tidak selalu sama dari
tahun ke tahun, daerah yang tidak biasanya terkena banjir, kini terdampak banjir, dan banyak
perubahan lainnya. Perubahan lingkungan yang Kalian rasakan saat ini adalah gejala yang
menunjukkan bahwa Bumi ini tidak sedang baik-baik saja. Apa yang menyebabkannya?
Bagaimana proses perubahannya hingga Kalian dapat merasakan dampaknya saat ini? Sebagai
pelajar, apa yang bisa Kalian lakukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam menanggulangi
dampak kerusakan Bumi?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-1
Subbab: 8.1. Fakta-Fakta Perubahan Lingkungan
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90Menit)


Konstruksi Pengetahuan
 Mengajak peserta didik untuk menyampaikan hal-hal yang merekaalami yang berkaitan
dengan perubahan lingkungan.
 Mintalah peserta didik membaca subbab fakta-fakta perubahanlingkungan bagian
peningkatan suhu bumi, suhu permukaan laut,mencairnya es pada kutub serta peningkatan
permukaan air laut.Mintalah peserta didik untuk berdiskusi tentang fakta-fakta
tersebutkemudian mengaitkannya dengan keberlangsungan hidup makhlukhidup.
 Tekankan keterkaitan antara perubahan lingkungan dengankeberlangsungan makhluk hidup.
Aplikasi Konsep
 Ajaklah peserta didik untuk memprediksi tentang peningkatan suhubumi dari data-data yang
ditemukan pada subbab fakta-fakta perubahanlingkungan.
 Tekankan bahwa perubahan suhu memengaruhi keberlangsunganmakhluk hidup dan
ekosistem.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


Kontruksi Pengetahuan
 Ajaklah peserta didik untuk membaca bagian el niño dan la niña.
 Mintalah peserta didik berdiskusi dalam kelompok kecil apakahketerkaitan fakta-fakta
perubahan lingkungan yang terjadi sebelumnyadengan el niño dan la niña dan memaparkan
hasil diskusinya dengankelompok lain.
 Mintalah peserta didik berdiskusi secara klasikal apa pengaruhnyael niño dan la niña bagi
ekosistem dan makhluk hidup.
 Tekankan kepada peserta didik bahwa perubahan lingkunganberpengaruh pada
keseimbangan ekosistem, memengaruhi penyebaranorganisme dan dapat memunculkan
kepunahan makhluk hidup.
Aplikasi Konsep
 Ajak peserta didik untuk menganalisis dampak apabila el niño atau la niñatidak seimbang.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-3
Subbab: 8.2. Peningkatan Kadar CO2 Atmosfer di BalikPeningkatan Suhu Bumi

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)


 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


Kontruksi Pengetahuan
 Ajaklah peserta didik untuk membaca dan berdiskusi tentangpemanasan global.
 Tekankan pada peserta didik bahwa berdasarkan kurva Keeling kadarCO2 terus meningkat.
 Ajaklah peserta didik untuk membaca dan berdiskusi tentang prosesefek rumah kaca.
 Tekankan kepada peserta didik bahwa konsentrasi CO2 merupakanpenyebab tertinggi efek
rumah kaca sehingga produksi CO2 harusdikurangi.
Aplikasi Konsep
 Ajak peserta didik untuk berpikir apakah kegiatan industri dan pembakaranlahan dapat
menyebabkan kenaikan kadar CO2.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-4
Subbab: 8.3. Aktivitas Manusia yang Menyebabkan PerubahanLingkungan

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)


 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


Konstruksi Pengetahuan
 Ajaklah peserta didik untuk membaca dan berdiskusi aktivitasmanusia penyebab kerusakan
lingkungan, mulai dari kegiatan alihfungsi lahan, pembalakan liar dan penggunaan plastik
dalam kehidupansehari-hari.
 Ajaklah peserta didik untuk berdiskusi bagaimana kaitan antaraaktivitas tersebut dengan
peningkatan suhu bumi.
 Tekankan pada peserta didik bahwa aktivitas-aktivitas manusiaseperti alih fungsi lahan,
pembalakan liar dan penggunaan CFCserta pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan
terjadi kerusakanlingkungan sehingga aktivitas ini perlu dikurangi atau dihentikan.
Aplikasi Konsep
 Ajak peserta didik untuk berpikir apakah ada aktivitas manusia lainnyayang juga dapat
merusak lingkungan.
 Tekankan bahwa aktivitas manusia lain seperti penggunaan pestisida,penggunaan pupuk
berlebih, penggunaan sumber daya alam berlebihdan pertanian monolkultur juga secara
tidak langsung ikutterlibat dalam kerusakan alam yang berkaitan dengan pemanasanglobal.

Kegiatan Penutup (10 MENIT)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-5
Subbab: 8.4. Solusi Mengatasi Pemanasan Global

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)


 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


Kontruksi pengetahuan
 Ajaklah peserta didik untuk membaca dan berdiskusi beberapaalternatif solusi
menanggulangi perubahan lingkungan sebagai dampakpemanasan global seperti
melaksanakan gaya hidup berkelanjutan,konservasi makhluk hidup dan lingkungan serta
penggunaan energialternatif.
 Ajaklah peserta didik untuk berdiskusi bagaimana kaitan antara solusitersebut terhadap
pencegahan atau pengurangan perubahan lingkunganyang terjadi.
 Tekankan pada peserta didik bahwa solusi-solusi tersebut adalah salahsatu contoh untuk
mengatasi perubahan lingkungan, yang terpentingadalah pencegahan dengan mengurangi
aktivitas-aktivitas manusiayang berdampak pada lingkungan.
Aplikasi Konsep
 Ajak peserta didik untuk berpikir apakah ada solusi lainnya yang dapatmengatasi perubahan
lingkungan.
 Tekankan bahwa ada banyak solusi yang dapat dilakukan untukpencegahan perubahan
lingkungan, akan tetapi yang lebih pentingadalah kesadaran kita untuk mengurangi aktivitas-
aktivitas yangberdampak negatif pada perubahan lingkungan.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-6
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


Kontruksi Pengetahuan
 Ajaklah peserta didik untuk mempresentasikan media kampanye solusipermasalahan
lingkungan.
 Perhatikan bagaimana proses presentasi dan diskusi peserta didiksehingga dimensi kreatif,
mandiri, bergotong royong dan berpikir kritisdapat terbentuk.
Aplikasi Konsep
 Mintalah peserta didik untuk memberikan solusi terhadap penggunaanbahan bakar minyak
dalam kendaraan bermotor yang menyebabkanperubahan lingkungan sebagai dampak
pemanasan global.

Kegiatan Penutup (10 MENIT)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN/PENILAIAN
Contoh rubrik penilaian proyek
Poin diisi
No Aspek Skor terpenuhi dengan angka Total poin
pilihan 1, 2, 3,
atau 4
1 Perencanaan Mengumpulkan sumber informasi:
data dan wawancara tentang suhu
dan curah hujan
Rancangan jadwal proses
pelaksanaan Proyek.
Pemilihan media komunikasi
(kampanye).
2 Proses Menganalisis sumber informasi
pelaksanaan baik berupa data dan wawancara
Proyek tentang suhu dan curah hujan,
serta solusi mengatasi
permasalahan lingkungan.
Kerjasama kelompok.
Daya tarik media (mempunyai
nilai seni).
3 Hasil produk Kebenaran isi media sesuai
media komunikasi konten.
(kampanye)
Kemudahan memahami media.
Penggunaan Bahasa yang baik dan
benar.
4 Presentasi Penyampaian mudah dipahami.
Daya tarik media yang digunakan.
Kekompakan.
Kekompakan.
Nilai total = (total poin seluruh aspek) / 48 × 100

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Kalian menemukan sebuah pernyataan pada sebuah artikel.

1. Apakah sumber bacaan tersebut merupakan sumber bacaan yang valid? Jelaskan alasan
jawaban Kalian.
2. Lakukan diskusi kelompok apakah pernyataan di atas benar atau tidak. Berikan alasan
Kalian dengan menjelaskan “pengaruh kenaikan permukaan air laut terhadap perputaran
Bumi”.
VII. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
Refleksi Guru:
 Setiap akhir pembelajaran, guru perlu melakukan refleksi terhadapproses pembelajaran yang
telah dilakukan. Guru dapat mengidentifikasimiskonsepsi pada peserta didik ataupun
kendala-kendala yang dihadapiselama proses pembelajaran untuk diperbaiki pada
pembelajaranselanjutnya.

Refleksi Peserta Didik:


Sebagai masyarakat global kita perlu memiliki sikap kebhinnekaan global. Bumi tempat kita
tinggal bersama-sama ini harus dijaga dan dilestarikan. Ini adalah tanggung jawab bersama.
Coba Kalian renungkan kalimat yang ditulis oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres.
Tuliskanlah refleksi berikut ini pada buku latihan Kalian:
 Apakah yang sudah Kalian lakukan selama ini sehingga bumi berada dalam kondisi darurat
iklim dan terjadi perubahan lingkungan?
 Apakah Kalian mau mengubah sikap dengan cara turut menjaga kelestarian lingkungan?
 Kontribusi apa yang sudah dan akan Kalian lakukan untuk melestarikan alam?
LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Ayo Mengobservasi dan Mencari Data


1. Lakukanlah observasi di lingkungan sekitar Kalian, untuk yanglokasinya di sekitar pantai,
amatilah dan lakukan wawancaratentang perubahan garis pantai sedangkan untuk lokasinya jauh
daripantai perhatikan pergeseran musim dan perubahan lamanya musimhujan dan musim
kemarau. Kalian juga dapat melakukan observasiperubahan siklus hidup atau reproduksi hewan
dan tumbuhantertentu yang ada di sekitar Kalian.
2. Lakukanlah pencarian data ke badan BMKG tentang rata-ratasuhu tahunan dan rata-rata curah
hujan tahunan di daerah Kaliansetidaknya selama 10 tahun belakangan ini. Jika tidak
memungkinkanuntuk berkunjung, Kalian dapat melakukan wawancara secara daringataupun
melalui telepon dengan salah satu petugas BMKG. Kalianjuga dapat mencari informasi melalui
internet tentang data tersebut.Tampilkan data yang telah Kalian temukan dalam bentuk grafik.

Ayo Analisis
Berdasarkan hasil observasi dan pencarian data yang Kalian lakukanpada Aktivitas 8.1, kaitkanlah
hubungan antara hasil observasi dengandata suhu dan curah hujan yang Kalian dapatkan pada
Aktivitas 8.1 danjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apakah ada pergeseran garis pantai ke arah daratan?
2. Adakah daerah di pantai yang dulunya tidak pernah terkena airpasang atau banjir rob dan dalam
beberapa waktu terakhir terendamair pasang atau banjir rob?
3. Adakah perubahan suhu rata-rata dari tahun ke tahun?
4. Apakah terjadi perubahan curah hujan dari tahun ke tahun?
5. Apakah terjadi pergeseran musim dari tahun ke tahun?
6. Apakah hubungan antara data suhu rata-rata dengan hasil observasikeadaan lingkungan yang
Kalian temukan.

Ayo Tentukan Solusi


Pada Proyek Tahap 2 Kalian telah menganalisis beberapa perubahandi bumi dari waktu ke waktu.
Diskusikan bersama kelompok Kalianmengenai penyebab dan solusi terbaik yang dapat Kalian
terapkan untukmengatasi permasalahan tersebut. Solusi yang Kalian ajukan dapatberupa benda
ataupun tindakan nyata. Kampanyekanlah solusi yangKalian ciptakan dengan media presentasi yang
menarik, seperti poster,infografis, video ataupun podcast. Solusi akan dipresentasikan padawaktu
yang ditentukan dan media kampanye akan dipublikasikan padamedia sosial yang Kalian miliki.
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

FAKTA-FAKTA PERUBAHAN LINGKUNGAN

Grafik perubahan suhu permukaan global relatif terhadap suhu rata-rata 1951-1980

Pemanasan global, tentu Kalian sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut bukan? Pemanasan
global merupakan gejala peningkatan rata-rata suhu permukaan Bumi. Berdasarkan analisis data
yang dihimpun oleh para ilmuwan di Institut Goddard NASA untuk Studi Luar Angkasa (GISS)
yang ditunjukkan pada Gambar 8.2, Bumi telah mengalami peningkatan suhu global rata-rata lebih
dari 1 oC sejak 1880. Badan Meteorologi Dunia (WMO) memprediksi kenaikan suhu udara hingga
1,5 oC pada 2024.
Apa buktinya bahwa telah terjadi pemanasan global? Mari telusuri fakta-fakta berikut ini.
1. Peningkatan Suhu Permukaan Air Laut
Berdasarkan data yang dirilis badan Pengamat kondisi samudera dan
atmosfer Amerika NOAA, suhu samudra secara global mengalami
peningkatan sebesar 0,02 oC pada Agustus 2019. Permukaan laut mencapai
suhu tertingginya sepanjang sejarah pada 2019. Suhu air laut meningkat
dua sampai tiga derajat Celcius dibandingkan dengan tiga sampai lima juta
tahun sebelumnya.
2. Menghilangnya Salju Abadi di Pegunungan Puncak Jaya, Papua
Tahukah Kalian bahwa Indonesia memiliki pegunungan es, seperti Puncak Everest di
Himalaya? Satu-satunya tempat di wilayah Indonesia yang diselimuti lapisan salju berada di
Pegunungan Jaya Wijaya, Papua.
Salah satu puncak Pegunungan Jaya Wijaya yang terkenal adalah Puncak Cartenz. Puncak
Cartenz ini masuk ke dalam tujuh puncak tertinggi di dunia (World Seven Submit) yang
menjadi destinasi favorit para pendaki.
3. Mencairnya Es di Kutub
Bumi ini memiliki hamparan daratan yang berupa es. Sekitar 90% bagian hamparan daratan es
berada di Antartika, sedangkan 10% bagian sisanya berada di lapisan es Greenland. Es
Antartika dan Greenland memiliki peran sebagai penutup pelindung Bumi dan lautan.
Apabila dicitrakan dari luar angkasa, es Antartika dan Greenland nampak seperti hamparan
atau bintik berwarna putih cerah. Putih merupakan warna yang dapat memantulkan gelombang
atau panas dengan baik, sehingga fungsi hamparan putih es tersebut adalah untuk memantulkan
kembali panas berlebih menuju ke luar angkasa agar suhu bumi terjaga. Hal tersebut juga
menyebabkan kutub utara lebih dingin dibandingkan bagian Bumi lainnya, sehingga hilangnya
es di kutub dapat memperburuk kondisi peningkatan suhu permukaan Bumi.
4. Kenaikan Permukaan Air Laut
Salah satu dampak mencairnya es di kutub adalah kenaikan permukaan air laut, sebab air
limpasan pencairan es tentu akan bermuara di laut, dan meningkatkan ketinggian permukaan air
laut. Menurut data yang dirilis oleh NASA, kenaikan permukaan air laut secara global
meningkat sebesar 97 mm dengan rata-rata peningkatannya adalah 3,3 mm per tahun.
Dampak peningkatan ketinggian permukaan air laut ini akan sangat dirasakan bagi masyarakat
Indonesia yang tinggal di pesisir laut. Bencana banjir rob dan kenaikan permukaan air yang
lebih tinggi saat terjadi pasang akan sering terjadi.
5. El Niño dan La Niña: Cuaca Ekstrem
Pada sekitar akhir bulan Oktober 2020, curah hujan di wilayah Indonesia begitu tinggi. Apa
yang sedang terjadi di wilayah Indonesia saat itu? BMKG yang memprediksi peningkatan
akumulasi curah hujan akibat fenomena La Niña terkait potensi curah hujan yang akan naik
sebesar 20% sampai dengan 40%.

PENINGKATAN KADAR CO2 ATMOSFER


DI BALIK PENINGKATAN SUHU BUMI

Setelah membaca fakta-fakta perubahan lingkungan yang terjadi akhirakhir ini, menurut pendapat
Kalian indikator apa yang memberi petunjuk bahwa telah terjadi perubahan lingkungan? Kalian
telah mengetahui fakta-fakta terkait perubahan lingkungan.

Kadar peningkatan CO2

Peningkatan kadar CO2


Peningkatan kadar CO2 di atmosfer telah dicatat sejak tahun 1958 oleh ilmuwan bernama Charles
David Keeling. Selanjutnya para ilmuwan melacak data akumulasi CO2 di atmosfer bumi
menggunakan kurva Keeling yang datanya diukur terus-menerus dari Observatorium Mauna Loa di
Hawai.
Peningkatan kadar CO2 dari waktu ke waktu terus terjadi dimulai sejak zaman Eosen yaitu periode
dalam skala geologi yang terjadi sekitar 60–40 juta tahun yang lalu. Hal ini penting dipelajari dalam
sejarah catatan CO2 yang memberi bukti kuat hubungan antara tingkat CO2 dan keadaan iklim yang
menghangat. Dengan mempelajari perubahan iklim bumi di masa lalu maka pemanasan global di
masa yang akan datang dapat diprediksi dengan lebih baik.

AKTIVITAS MANUSIA YANG MENYEBABKAN


PERUBAHAN LINGKUNGAN

Kalian sudah mengetahui bahwa penyebab peningkatan suhu permukaan Bumi adalah peristiwa
efek rumah kaca yang disebabkan oleh gas rumah kaca yang menumpuk pada atmosfer Bumi, salah
satunya adalah gas CO2 yang banyak dihasilkan oleh aktivitas manusia. Apa saja aktivitas
penghasil gas CO2? Mari telusuri bersama-sama.
(1) Kegiatan terkait alih fungsi lahan.
Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia tidak menyadari bahwa telah melakukan
berbagai aktivitas yang berdampak buruk bagi lingkungan. Salah satu aktivitas manusia yang
berdampak buruk adalah alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan khususnya lahan hutan selain
mengurangi habitat hewan, tumbuhan, bahkan mengganggu keanekaragaman hayati ternyata
juga memiliki andil dalam peningkatan suhu dunia. Alih fungsi lahan dilakukan dengan cara
yang paling umum yaitu membakar lahan hutan. Hal ini menyebabkan pelepasan gas rumah
kaca (CO2) dan gas karbon monoksida (CO) yang berbahaya bagi kesehatan.
(2) Penggunaan Freon dalam Kehidupan Sehari-hari
Apa yang Kalian rasakan saat berada dalam ruangan tertutup yang panas? Apa yang Kalian
lakukan saat udara panas dan Kalian merasa haus?
Tentu sebagian besar dari Kalian akan menyalakan pendingin ruangan dan mengambil
minuman dingin dari dalam kulkas bukan? Bahan apa yang ada di dalam pendingin ruangan
atau dalam kulkas? Ternyata bahan-bahan ini ikut berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Ayo Kalian cermati ulasan berikut.
Pernahkah Kalian mendengar nama Freon? Benda apa saja yang berhubungan dengan
Freon? Freon adalah nama dagang dari senyawa klorofluorokarbon. Senyawa ini
mengandung 3 jenis atom dari unsur klor (Cl), fluor (F), dan karbon (C). Klorofluorokarbon
sering ditulis dan disebut sebagai CFC. Freon umumnya berupa gas tidak berwarna atau
cairan yang tidak berwarna yang mudah menguap pada suhu kamar.
(3) Aktivitas kendaraan bermotor
Transportasi apakah yang Kalian gunakan untuk pergi ke sekolah? Apakah Kalian berjalan
kaki, naik sepeda, atau menggunakan kendaraan bermotor? Tentu sebagian besar dari Kalian
naik kendaraan bermotor bukan? Tahukah Kalian bahwa aktivitas kendaraan bermotor turut
berkontribusi terhadap perubahan iklim.
SOLUSI MENGATASI PEMANASAN GLOBAL
PENGGUNAAN ENERGI TERBARUKAN
SEBAGAI SUMBER ENERGI YANG RAMAH LINGKUNGAN

Upaya yang dapat dilakukan adalah pengembangan teknologi yang ramah lingkungan dan
menggunakan sumber energi terbarukan. Beberapa contoh pengembangan teknologi yang masih
dalam tahap pengembangan atau riset saat ini adalah sebagai berikut:
♦ Teknologi kendaraan hybrid yang menggunakan bahan bakar listrik, dan pembangunan stasiun
pengisian bahan bakar listrik.
♦ Riset nanomaterial untuk produksi skala besar sel surya dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat dan sektor industri sebagai sumber energi listrik.
♦ Pengembangan mesin untuk bahan bakar biogas, biodiesel, dan bahan bakar sejenisnya. Dulu,
bahan bakar biogas, biodiesel, dan sejenisnya masih memerlukan campuran bahan bakar solar
agar mesin dapat bekerja. Kini, sudah banyak riset yang mengembangkan dan memodifikasi
suku cadang mesin, sehingga mesin dapat bekerja tanpa perlu lagi menggunakan bahan bakan
solar sebagai bahan bakar pencampur. Kemudian, mesin seperti ini dapat digunakan oleh
masyarakat untuk keperluan genset untuk pembangkit listrik, bahan bakar kendaraan, dan lain-
lain.

Gaya hidup yang berkelanjutan


Masih ingatkah hasil refleksi yang telah Kalian buat pada Bab 6 Energi Terbarukan? Apakah Kalian
sudah menjalankan kebiasaan-kebiasaan baik dalam hal penggunaan energi setelah mempelajari
Bab 6 tentang Energi Terbarukan? Kalau belum, yuk, tetap semangat berusaha untuk melakukan
gaya hidup yang lebih hemat energi.
Mengapa Kalian harus menumbuhkan gaya hidup yang lebih hemat energi? Pemerintah Indonesia
sedang berupaya untuk membangun pembangkit listrik sumber energi alternatif, dan membangun
fasilitas transportasi umum yang lebih memadai dan ramah lingkungan. Namun, dalam proses
persiapannya, bahan bakar fosil masih menjadi sumber energi utama yang digunakan saat ini. Di
tengah penggunaan bahan bakar fosil (penghasil CO2 terbesar) sebagai sumber energi utama,
hampir seluruh aktivitas manusia sangat membutuhkan energi listrik saat ini.
Oleh karena itu, melakukan penghematan energi menjadi sangat penting untuk dilakukan. Kalian
dapat mulai dengan melakukan banyak hal kecil yang sederhana, seperti meminimalisir penggunaan
lampu pada siang hari, mematikan peralatan elektronik jika sudah tidak digunakan, mematikan
lampu dan AC jika meninggalkan ruangan, mematikan lampu kamar atau menggunakan lampu tidur
dengan daya rendah pada malam hari, dan lain-lain.

Kalian juga perlu membiasakan diri dengan beberapa kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan,
seperti :
♦ bersepeda atau jalan kaki jika bepergian dalam jarak dekat, serta menggunakan transportasi
umum jika bepergian dalam jarak jauh untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil,
♦ memilih untuk membeli alat-alat elektronik yang hemat daya,
♦ meluangkan waktu senggang untuk berkebun di rumah; dengan banyaknya tanaman di rumah
Kalian, akan mengurangi kadar CO2 di lingkungan rumah Kalian, sehingga lingkungan rumah
Kalian akan lebih asri dan segar,
Lampiran 3
GLOSARIUM
atmosfer lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi
pemanasan global peningkatan suhu rata-rata bumi akibat bertambahnya gas rumah kaca
gas rumah kaca gas-gas yg ada di atmosfer misalnya CO2. CH4.
nitrogenoksida yang menyebabkan pemanasan global
ozon gas yang terdiri dari 3 atom oksigen serta berperan melapisi bumi dari radiasi sinar ultra violet

Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA

Anna Permanasari, dkk., 2021, Buku Guru dan Buku Siswa: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA
Kelas X, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Jakarta.
Kemdikbud. 2020. Profil Pelajar Pancasila. Jakarta:Kemdikbud.
Kemdikbud. 2021. Capaian Pembelajaran Fase E Mata Pelajaran Fisika, Kimia, Biologi. Jakarta
Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-hayatimelalui-
pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas
Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1.
Materi Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati.
https://www.bbc.com/indonesia/media-52030307
https://www.iberdrola.com/environment/melting-glaciers-causeseffects-solutions
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160106124309-199-102560/perputaran-bumi-
melambat-apa-dampaknya

Mengetahui Kotanopan ,
Kepala SMAN 1 Kotanopan Guru Mata Pelajaran

SYAFNIL NASUTION,S.Pd IRA SISWANI, S.Pd


NIP. 19720109 200012 1 002 NIP. 19770825 201001 2 004

Anda mungkin juga menyukai