CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu
global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut
antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan
penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi,
mengkomunikasikan hasil dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan
aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global,
pencemaran lingkungan, teknologi, nano bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari,
pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut
diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development
Goals/SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak
mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong
royong berkebhinekaan global.
ELEMEN CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
PEMAHAMAN FISIKA - Memahami konsep 1. Memahami konsep
Peserta didik mampu pengukuran dan pengukuran dan
mendeskripsikan gejala alam penerapannya dalam penerapannya dalam
dalam cakupan keterampilan kehidupan sehari-hari. kehidupan sehari-hari.*
proses dalam pengukuran, - Mendeskripsikan gejala 2. Menganalisis gejala
perubahan iklim dan pemanasan global dan pemanasan global dan
pemanasan global, menunjukkan kepedulian menunjukkan kepedulian
pencemaran lingkungan, terhadap isu global. terhadap isu global.
energi alternatif, dan - Mengidentifikasi 3. Menganalisis perubahan
pemanfaatannya. perubahan iklim dan iklim dan dampaknya bagi
dampaknya bagi kehidupan.
KETERAMPILAN PROSES kehidupan. 4. Menganalisis gejala
1. Mengamati, - Mendeskripsikan gejala pencemaran lingkungan.
2. Mempertanyakan dan pencemaran lingkungan. 5. Menganalisis penggunaan
ELEMEN CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
memprediksi - Menganalisis penggunaan berbagai sumber energi
3. Merencanakan dan berbagai sumber energi alternative.
melakukan alternative 6. Menganalisis berbagai
penyelidikan - Menganalisis berbagai jenis limbah dan bahan-
4. Memproses, jenis limbah dan bahan- bahan alam yang
menganalisis data dan bahan alam yang bermanfaat beserta cara
informasi bermanfaat beserta cara pengelolaannya.*
5. Mencipta pengelolaannya*.
6. Mengevaluasi dan
refleksi
7. Mengomunikasikan
hasil
Mengetahui Kotanopan ,
Kepala SMAN 1 Kotanopan Guru Mata Pelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global
dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain
mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penyelidikan,
memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi,
mengkomunikasikan hasil dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan
aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global,
pencemaran lingkungan, teknologi, nano bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari,
pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut
diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development
Goals/SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula berakhlak
mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong
royong berkebhinekaan global.
Asesmen Awal
Asesmen awal dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan asesmen awal bertujuan
untuk memetakan kemampuan awal peserta didik baik dalam pengetahuan prasyarat maupun
konsepsi awal mengenai pengukuran. Beberapa pokok pertanyaan yang dapat digunakan dalam
asesmen awal di antaranya adalah:
Menjelaskan makna besaran dan satuan,
Membedakan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
Mengidentifikasi alat ukur dan fungsinya
Mengidentifikasi cara menggunakan alat ukur dan tingkat ketelitiannya
Jawaban yang muncul bisa panjangnya, luasnya, warnanya, dan lain sebagainya. Peserta
didik mengamati contoh hasil ukuran meja, seperti panjang meja 120 cm dan tinggi meja 65
cm. Peserta didik ditanya,
“Manakah dari hasil ukur tersebut yang disebut besaran dan satuan?”
“Apa perbedaan dan persamaan dari panjang dan tinggi?”
Besaran apa sajakah yang dapat diketahui dari tulisan di atas? Manakah yang termasuk
besaran turunan?
MEDAN, iNews.id - Jembatan penghubung antar desa ambruk usai dilintasi ekskavator amfibi,
Minggu (7/8/2022). Warga yang emosi nyaris membakar alat berat tersebut. Dari rekaman CCTV yang
diterima iNews, alat berat itu nekat melintasi jembatan. Ekskavator yang coba melintas bermuatan 10
ton jatuh ke dalam sungai.
Warga mengaku emosi lantaran, jembatan yang sebelumnya dibangun oleh partisipasi warga desa.
Jembatan sepanjang 170 meter itu hanya kuat dilewati bobot 3 ton. Kepada Desa Tanjung Rejo
Selamat meminta Dinas Pekerjaan Umum Deliserdang tidak melewati jembatan tersebut. Saat ini akan
diupayakan untuk memperbaiki.
Sumber: https://sumut.inews.id/berita/jembatan-antardesa-ambruk-usai-dilewati-ekskavator-warga-
ngamuk-nyaris-bakar/2
Peserta didik mengidentifikasi besaran, nilai dan satuan yang terdapat dalam artikel
tersebut. Berkaitan dengan masalah tersebut, peserta diminta untuk mengemukakan
pendapat apa pentingnya nilai besaran dan satuan dalam memecahkan masalah tersebut.
Jika semua peserta menjawab betul, maka guru dapat melanjutkan ke Langkah
pembelajaran 2, jika belum seluruhnya menjawab betul maka peserta didik dapat
diberikan pembelajaran pengenalan alat-alat ukur tersebut terlebih dulu.
2. Peserta didik mengerjakan tugas secara berkelompok:
- menuliskan nama-nama alat ukur berikut rincian penggunaannya pada tabel dengan
format:
No Nama Alat Besaran yang Satuan Satuan Dimensi
Ukur diukur pada alat dalam SI
6. Peserta didik mendiskusikan alternatif alat ukur panjang seperti laser distance meter
(meteran laser).
13. Peserta didik mengkomunikasikan langkah-langkah penggunaan alat ukur beserta hasil
diskusinya.
14. Peserta didik diajak bernalar kritis bagaimana penggunaan alat ukur lain seperti
timbangan duduk, thermogun dan pengukuran pada smartphone termasuk pengukuran
besaran lainnya seperti intensitas bunyi.
15. Peserta didik menyimak penguatan materi dari guru tentang cara melakukan
pengukuran massa, waktu, temperatur, sudut, dan atau arus listrik.
2. Peserta didik diajak bernalar kritis mendiskusikan seberapa banyak angka yang perlu
diperhitungkan dalam penggunaan data, perlukah kita menuliskan umur misalnya 16
tahun 2 bulan 3 minggu 4 hari 5 jam 34 detik?
3. Peserta didik menyimak penguatan konsep angka penting.
4. Peserta didik diajak bernalar kritis mendiskusikan bagaimana penulisan angka
penting untuk besaran yang diperoleh dari hasil operasi.
11. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok mencari contoh-contoh lain penggunaan
awalan satuan lalu mengerjakan latihan konversi satuan besaran berdimensi sama,
seperti:
a. panjang, dari nm ke km
b. panjang, dari kaki ke mil
c. massa, dari gram ke pound
d. massa, dari ons ke gram
e. kecepatan, dari m/s ke km/jam
2. Peserta didik mengidentifikasi besaran apa saja yang dibahas dalam artikel berita yang
dibaca.
3. Guru menunjukkan sebuah benda berjenis logam / lainnya dengan bentuk tak beraturan.
Kemudian meminta peserta didik memprediksi jenis benda tersebut.
4. Peserta didik diminta untuk mengemukakan pendapatnya bagaimana cara menentukan
jenis benda tersebut melalui percobaan. Kemudian diminta untuk mengemukakan
pendapat bagaimana langkah-langkah percobaan yang sesuai dengan metode ilmiah.
Jika peserta didik sudah memahami bagaimana langkah-langkah percobaan melalui
metode ilmiah, pembelajaran langsung dilanjutkan dengan kerja mandiri namun jika
peserta didik belum memahaminya, guru perlu memberikan penguatan bagaimana
langkah-langkah metode ilmiah dalam sebuah percobaan.
5. Peserta didik secara berkelompok bekerja sama merancang percobaan pengukuran
massa jenis benda dengan bentuk yang tak beraturan.
Tujuan …
Prosedur …
ASESMEN PEMBELAJARAN
1. Pengolahan Asesmen Awal
No. Pertanyaan pokok Ya Tidak
1 Menjelaskan makna besaran dan satuan,
2 Membedakan besaran pokok dan besaran
turunan beserta satuannya
3 Mengidentifikasi alat ukur dan fungsinya
a. Penggaris/mistar
b. Jangka sorong
c. Mikrometer skrup
d. Neraca tiga lengan
- dimensi percepatan
𝑎= 𝑝e𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 ke𝑐e𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛= (m/s)/s = m/s2 L/T2 = LT-2
𝑠e𝑙𝑎𝑛g w𝑎k𝑡𝑢
- dimensi gaya
𝐹 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 . 𝑝e𝑟𝑐e𝑝𝑎𝑡𝑎𝑘 = kg . (m/s2) M . (L/T2) = MLT-2
- dimensi momentum
𝑝 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 . 𝑘e𝑐e𝑝𝑎𝑡𝑎𝑘 = kg . (m/s) M . (L/T) = MLT-1
- dimensi usaha
W = 𝑔𝑎𝑦𝑎 . 𝑝e𝑟𝑝i𝑘𝑑𝑎ℎ𝑎𝑘 = kg . (m/s2).m = kg . m2/s2 ML2T-2
- dimensi daya
𝑃 = 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 = kg . (m2/s2)/s = kg . m2/s3 (ML2T--2)/T = ML2T-3
w𝑎k𝑡𝑢
3. Angka Penting
Angka penting adalah semua angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan satu
angka taksiran yang disesuaikan dengan ketelitian alat ukur.
Aturan angka penting:
a. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 245 memiliki 3 angka penting
b. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan angka penting. Contoh:
202 memiliki 3 angka penting
c. Semua angka nol di belakang angka bukan nol bukan angka penting kecuali diberi
tanda. Angka nol yang bukan angka penting tapi tetap ditulis berperan sebagai penjaga
nilai bilangan. Contoh: 5000 memiliki 1 angka penting, yaitu angka 5; angka nol di
belakangnya tetap ditulis sebagai keterangan nilai ribuan.
d. Angka nol di depan angka bukan nol bukan angka penting. Contoh: 0,03 memiliki 1
angka penting.
e. Angka di belakang tanda khusus (garis bawah) bukanlah angka penting, sehingga harus
dibulatkan.
Aturan pembulatan
a. angka di atas 5 dibulatkan ke atas (angka di depannya ditambah 1)
b. angka di bawah 5 dibulatkan ke bawah (angka yang dibulatkan menjadi hilang atau
berubah menjadi nol)
c. angka 5 dibulatkan ke atas jika angka di depannya bilangan ganjil dan dibulatkan ke
baah jika angka di depannya bilangan genap
- Angka penting hasil operasi dengan bilangan eksak sama dengan angka penting yang
dioperasikan
Contoh: Sebuah buku tebalnya 2,51 cm, berapakah tebalnya tiga buku?
2,51 cm (3 angka penting)
3 × (angka eksak)
7,53 cm (3 angka penting)
4. Notasi Ilmiah
Notasi Ilmiah adalah cara penulisan untuk mengatasi kesulitan penulisan bilangan yang
sangat besar atau sangat kecil dan pengoperasiannya.
4.1 Penulisan Notasi Ilmiah
a x 10 m dengan 1 ≤ a < 10,
a. Pindahkan koma sehingga a adalah bilangan dengan hanya 1 angka di depan koma.
b. Nilai m sama dengan banyaknya angka yang dilewati saat memindahkan koma
c. Jika koma pindah ke kiri m adalah positif, jika pindah ke kanan maka m negatif
d. 10 m dapat diganti awalan yang sesuai
Skala Kecil Skala Besar
Pangkat Pangkat
Awalan Simbol sepuluh Awalan Simbol sepuluh
desi d 10-1 deka da 101
centi c 10-2 hekto h 102
milli m 10-3 kilo k 103
micro 10-6 mega M 106
nano n 10-9 giga G 109
pico p 10-12 tera T 1012
femto f 10-15 peta P 1015
atto a 10-18 exa E 1018
10 -21 1021
zepto z zetta Z
yocto y 10-24 yotta Y 1024
Contoh:
3,1
0,00031 m = 𝑚 = 3,1 × 10−4𝑚 = 3,1 × 10−1 × 10−3𝑚 = 3,1 × 10−1 𝑚𝑚
10000
Ketentuan :
a. Δx untuk pengukuran tunggal (pengukuran yang dilakukan sekali saja) adalah:
Δx = ½ nilai skala terkecil.
Contoh sebuah benda diukur dengan menggunakan mistar (skala terkecilnya 0,1 cm) adalah
2,45 cm. Maka pelaporan untuk pengukuran ini adalah:
X = 2,45 ± (½×0,1) cm
X = 2,45 ± (0,05) cm
Catatan: untuk alat ukur digital, Δx = nilai skala terkecil
b. Pada saat pengukuran tidak langsung yang melibatkan kegiatan operasi hitung hasil – hasil
pengukuran yang memuat ketidakpastian, berlaku:
Z = X + Y, maka ΔZ = ΔX + ΔY
Z = X - Y, maka ΔZ = ΔX + ΔY
𝑍
Δ
Z = XnYm, maka = |𝑘| │ΔS │ + |𝑚| │Δ𝑦 │
𝑍 S 𝑦
Contoh:
X = 200,00 0,02
Y = 50,00 0,01
Hitunglah
1) X + Y,
2) X – Y, dan
3)
3
Z= = 200,00 = 255,56
150,002
Δ𝑧 Δ𝑥 Δ𝑦
= |𝑘| |
| + |𝑚| | |
𝑧 𝑥 𝑦
Δ𝑧 0,02 50
| |
= |3| | |+ 2 | |
255,56 200 0,01
Δ𝑧 0,02 0,01
| |
= |3| | | + 2 | 50 |
255,56 200
Δ𝑧 = 0,0007
255,56
Δz = 0,0007 x 255,56
Δz = 0,178892≈ 0,18
Z = 255,56 0,18
c. Untuk pengukuran berulang (pengukuran yang dilakukan lebih dari sekali) penulisan hasil
ukurnya dinyatakan sebagai berikut
X = (𝑥 ± Δ𝑥)[X]
dengan
Z𝑥i 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + ⋯ + 𝑥𝑘
𝑥= =
𝑁 𝑁
Contoh:
2
i xi (cm) 𝑥i − 𝑥 (𝑥i − 𝑥)
Ketidakpastiannya
2
Z(𝑥i − 𝑥)
Δ𝑥 = √
𝑁(𝑁 − 1)
0,0013
Δ𝑥 = √
5 ( 5 − 1)
Δ𝑥 = 0,008062 ≈ 0,01 (menyesuaikan dengan digit angka terkecil pada rata-rata hasil ukur)
d. Ketidakpastian Relatif
ΔS
Ketidakpastian Relatif berhubungan dengan ketelitian pengukuran. Jika ketidakpastian
𝑥
● https://edugameapp.com/Caliper_Simulator/
● https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-vernier-caliper-simulator-05-millimeter/
b) Mikrometer Sekrup
● http://amrita.olabs.edu.in/?sub=1&brch=5&sim=156&cnt=4
● https://www.stefanelli.eng.br/en/virtual-micrometer-thousandth-millimeter-
simulator/
c) Neraca tiga lengan
● https://gizmos.explorelearning.com/index.cfm?method=cResource.dspView&Res
ourceID=385
● https://www.thephysicsaviary.com/Physics/Programs/Games/ReadtheTripleBeam/
index.html
d) Termometer
● https://junior.edumedia-sciences.com/en/media/101-thermometer
● https://www.mathsisfun.com/measure/thermometer.html
e) Stopwatch
● https://www.online-stopwatch.com/analog-stopwatch/full-screen/
f) Multimeter (alat ukur listrik)
● https://www.edumedia-sciences.com/en/media/552-multimeter
Mengetahui Kotanopan ,
Kepala SMAN 1 Kotanopan Guru Mata Pelajaran
IDENTITAS UMUM
Nama : Ira Siswani S.Pd
Fase :E
TUJUAN PEMBELAJARAN
Menganalisis data dan Peserta didik mampu menganalisis data dan informasi
informasi pencemaran pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitarnya.
lingkungan yang terjadi di Kemampuan ini akan diases melalui rangkaian asesmen
Lingkungan Sekolah terkait kompetensi berikut :
1. Mampu menjelaskan konsep pencemaran lingkungan
2. Mampu mengidentifikasi jenis-jenis, penyebab, dan
dampak pencemaran lingkungan di sekolah .
3. Mampu merumuskan solusi dari dampak pencemaran
tersebut
LANGKAH PEMBELAJARAN
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL ( Problem Based Learning ) , untuk
menciptakan pengalaman belajar yang konstektual ,relevan,bermakna dan menyenangkan.
Langkah pembelajaran dimulai dari membangun kemampuan siswa untuk dapat memecahkan
permasalahan yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan di sekolah melalui ; orientasi
siswa pada masalah , mengorganisasi siswa , membimbing penyelidikan , mengembangkan dan
menyajikan hasil serta menganalisis dan mengevaluasi proses memecahkan masalah dalam
pencemaran lingkungan .
Pembelajaran selalu dimulai dengan asesmen awal. Kegiatan asesmen awal bertujuan untuk
memetakan kemampuan awal peserta didik baik dalam pengetahuan prasyarat maupun konsepsi
pemantik, kasus terkini, atau data terkini seputar topik terkait. Pertanyaan pemantik harus
bersifat terbuka dan mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi. Misalnya, “Bagaimana
kualitas air atau udara di tempatmu memengaruhi kehidupanmu?”
Inspirasi pemantik lain yang dapat digunakan adalah menggunakan data grafik atau kartu
bergambar seperti yang terdapat pada contoh berikut:
https://prosesweb.bmkg.go.id/wp-content/uploads/Normal-Suhu-Rata-Rata-Bulanan-Mei-
2023.png
“Bagaimana grafik tersebut menunjukkan telah terjadi pemanasan global di Indonesia?”
Peserta didik juga dapat diajak untuk mengisi Lembar Kerja seperti contoh berikut:
Apakah Termasuk
Penyebab Pemanasan Efek yang Dihasilkan
Kartu Bergambar
Global? Terhadap lingkungan
(iya/tidak)
Asap Industri
Sumber : https://asset-
a.grid.id/crop/0x0:0x0/360x240/photo
/2019/07/03/1793250141.jpg
Kartu Bergambar 1
Penggundulan Hutan
Sumber : https://geotimes.id/wp-
content/uploads/2017/08/hutan-
kinipan-sawit-1068x601.jpg Kartu
Bergambar 4
Contoh inspirasi kegiatan atau pertanyaan asesmen awal sebagai berikut :
Guru dapat menanyangkan video atau membagikan pemberitaan yang terkait dengan isu
pencemaran lingkungan akibat pencemaran. Dari video atau tersebut peserta didik diminta
menjawab pertanyaan pemantik, “Bagimana pencemaran dalam tayangan tadi? Apa yang
menyebabkannya dan apa dampaknya?”
Daftar pertanyaan dapat ditampilkan dalam tulis digital menggunakan padlet, google form atau
sejenisnya. Bagi yang memiliki kendala jaringan internet dan fasilitas dapat menggunakan
kertas cetak.
Langkah Pembelajaran 2: Oriantasi siswa pada masalah
Pertemuan 2
Tindak Lanjut Asesmen Awal
a) Bila peserta didik belum benar, maka mereka dapat diajak berdiskusi mengenai hubungan
sebab akibat yang lebih konkret. Berikan contoh dialog yang dapat diberikan, “Jika di sebuah
sungai banyak ikan mati, menurutmu apa yang terjadi? Apakah ini berarti ada racun? Apakah
kira-kira airnya aman untuk diminum meskipun sudah dimasak?”
b) Jika peserta didik sudah menjawab denga benar, maka mereka dapat diajak untuk melakukan
studi literatur mengenai pencemaran dan melakukan observasi lingkungan sekitarnya, apakah
aman dari pencemaran.
1. Dalam kelompoknya, peserta didik diminta menyampaikan berita/artikel/video dll
permasalahan pencemaran lingkungan yang di bawa secara bergantian
2. Peserta didik mencermati berita/artkel/video dll dan dikaitkan dengan materi pengertian
dan jenis jenis pencemaran lingukungan.
3. Peserta didik berdiskusi mengenai pencemaran lingkungan yang dipirsa atau dibacanya.
Pertemuan 3
1. Peserta didik dalam kelompoknya diminta berdiskusi dan menuliskan penyebab dan dampak
pencemaran muncul setelah membaca dan mencermati berita/artikel/video
2. Peserta didik dalam kelompoknya dapat menuliskannya dalam sticky note dengan warna
berbeda dan menempelkannya pada kertas plano atau papan tulis.
3. Perwakilan peserta didik membacakan tulisan dan saling memberikan tanggapan
4. Peserta didik melakukan eksplorasi konsep dengan membaca bahan ajar yang telah
dibagikan guru. Guru dapat menyediakan sumber belajar yang bervariasi (teks-video-ppt-
dll) untuk memfasilitasi profil belajar peserta didik.
Contoh :
https://lindungihutan.com/blog/pencemaran-lingkungan
https://youtu.be/abfIbM4hWIk
https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/detail-audio/3320/pencemaran-lingkungan.html
5. Peserta didik dapat memilih topik mengenai pencemaran yang paling menggugah
kepeduliannya
6. Peserta didik mengkonfirmasi pendapatnya pada kegiatannya pada LKPD 1.
7. Peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang didapatnya
Penugasan Mandiri
Peserta didik membaca artikel berita tentang pencemaran lingkungan yang telah disiapkan oleh
guru. Peserta didik mengidentifikasi jenis pencemaran, menganalisis sebab dan dampak serta
menemukan solusi pencemaran yang ditawarkan. Peserta didik dapat membuat lapoan hasil
penugasannya dalam bentuk artikel, poster atau video dll
Guru dapat menggunakan berbagai sumber, baik digital atau media cetak.
ASESMEN PEMBELAJARAN
1. Instrumen Asesmen Awal
Ceklis
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Peserta didik dapat menjelaskan makna
pemanasan global.
2 Peserta didik mengetahui sebab dan dampak
pemanasan global
3 Peserta didik memahami apa itu pencemaran
lingkungan?
4 Peserta didik mampu menemukan jenis
pencemaran lingkungan?
Aspek Skor
1 poin 2 poin 3 poin
Melakukan Melakukan Pengerjaan lengkap,
setidaknya satu hal setidaknya dua hal pengisian benar,
Kualitas dari: Pengerjaan dari: Pengerjaan dikumpulkan tepat
pengerjaan lengkap, pengisian lengkap, pengisian waktu
benar,dikumpulkan benar,
tepat waktu dikumpulkan tepat
waktu
Tulisan refleksi Refleksi mencakup Refleksi mencakup Refleksi mencakup
satu dari: konsep dua dari: konsep minimal tiga dari:
yang dipelajari, yang dipelajari, konsep yang
kemampuan yang kemampuan yang dipelajari,
dikuasai, proses dikuasai, proses kemampuan yang
yang dilalui, dan yang dilalui, dan dikuasai, proses
pandangan pribadi pandangan pribadi yang dilalui, dan
pandangan pribadi
4. Rubrik Penilaian Analisis informasi
Skor
No
4 3 2 1
Indikator
Kesimpulan : Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika tiga
kriteria tercapai
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LKPD 1
Identitas
Nama Kelompok :
Kelas :
Anggota :
KESIMPULAN
LAMPIRAN
MATERI
https://lindungihutan.com/blog/pencemaran-lingkungan
https://youtu.be/abfIbM4hWIk
https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/detail-audio/3320/pencemaran-lingkungan.html
MEDIA TAMBAHAN
Kalkulator Jejak Karbon
https://m.lindungihutan.com/imbangi/jejak-karbon/industrial-fuel
https://m.lindungihutan.com/imbangi/jejak-karbon/vehicle
https://m.lindungihutan.com/imbangi/jejak-karbon/industrial-fuel
https://m.lindungihutan.com/imbangi/jejak-karbon/electric-equipment
Cara pembuatan kartu
1. Sebelum melakukan permainan guru membuat kartu permainan mengunakan sarana yang
ada disekolah.
2. Kartu ada 2 jenis, pertama berisi satu sebab dari satu jenis pencemaran dan kedua kartu yang
berisi dampak pencemaran dari jenis satu jenis pencemaran lingkungan. Sebaiknya jenis
kartu pertama dan kedua disamakan warna, desian sehingga tidak memungkinkan anak
menandai jenis kartu tententu dalam permaainan tadi.
3. Jumlah kartu menyesuai referensi sebab dak dampak dari berbagai jenis pencemaran yang
sudah peserta didik identifikasi pada pembelajaran sebelumnya.
Contoh
1) kartu dampak jenis pencemaran air 2) kartu sebab jenis pencemaran udara
3) kartu sebab jenis pencemaran air 4) kartu dampak jenis pencemaran udara
DAFTAR PUSTAKA
Giancolli, D. C. (2008). Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, 4th Edition. US :
Pearson Education, Inc.
Hewitt, Paul G. (2015). Conceptual Physics. Twelfth Edition. US : Pearson Education, Inc.
https://lindungihutan.com/blog/pencemaran-lingkungan/
https://www.gramedia.com/literasi/pencemaran-lingkungan/
https://pustaka.ut.ac.id/lib/pefi4101-fisika-dasar-1/#tab-id-3
Riyadi Rahmad, Meyla Widya U (2022). Esensi Ilmi Pengetahuan Alam Fisika untuk SMA Kelas X
fase E Surakarta: Mediatama
Sang, D., Jones, G., Chadha, G., & Woodside, R. (2010). Cambridge International AS and A Level
Coursebook. Second Edition Physics. UK: Cambridge University Press.
Wisnu Arya Wardhana (2021). Dampak Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Andi Offset
PENILAIAN PRESENTASI
No Kejelasan
Nama Siswa Sistematika Penggunaan menyampaika Komunikatif Kebenaran
Presentasi bahasa n Konsep
1.
2.
....
Mengetahui Kotanopan ,
Kepala SMAN 1 Kotanopan Guru Mata Pelajaran
CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu
global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut
antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan
penyelidikan, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi,
mengkomunikasikan hasil dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual
menggunakan apilkasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan
global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-
hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya
tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable
Development Goals/SDGs). Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan tersebut
dibangun pula berakhlak mulia dan sikap ilmiah seperti jujur, obyektif, bernalar kritis, kreatif,
mandiri, inovatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global
TUJUAN PEMBELAJARAN
LANGKAH PEMBELAJARAN
Setiap pertemuan diawali dengan doa dan memeriksa kehadiran serta diakhiri dengan refleksi
pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran pada topik Energi Alternatif berikut ini
tidak kaku harus dilaksanakan secara lengkap namun disesuaikan dengan pemetaan
asesmen awal. Asesmen awal dilakukan di pertemuan pertama untuk melihat
ketercapaian awal peserta didik terhadap tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil
asesmen awal, dapat menyesuaikan kegiatan pembelajaran dari kegiatan yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik..
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Asesmen Awal
Peserta didik diberi pertanyaan tentang apa yang mereka ketahui tentang bentuk
energi, pengukuran energi, transformasi energi, sumber energi alternatif dan
potensinya. Contoh instrumen asesmen awal melalui pertanyaan:
1. Sebutkan bentuk bentuk energi berdasarkan gambar yang disajikan?.
(Perhatikan contoh implementasinya pada pertemuan pertama).
2. Bagaimana tingkat kebutuhan masyarakat terhadap sumber energi dan bagaimana
ketersediaan sumber tersebut untuk pemenuhannya?
(Perhatikan contoh implementasinya pada pertemuan Materi Konsumsi
energi dan Energi alternatif).
3. Jelaskan contoh energi alternatif , pemanfaatan dan dampak penggunaannya?.
(Perhatikan contoh implementasinya pada pertemuan Materi Konsumsi
energi dan Energi alternatif).
Kegiatan asesmen awal dapat dilakukan sekali di awal pembelajaran atau pada setiap
awal sub topik.
Peserta didik
mengidentifikasi energi apa saja yang terdapat pada gambar-gambar di atas
Sumber gambar :
1) https://pxhere.com/pt/photo/1437963
2) https://pxhere.com/id/photo/1584259
3) https://pxhere.com/id/photo/971394
Cek jawaban peserta misalkan dengan bantuan quiz atau dengan pertanyaan lisan.
Jika semua jawaban betul, lewati Langkah no 2 di bawah ini, jika jawaban ada
yang masih salah, lanjutkan dengan langkah 2 dan 3.
2. Peserta didik berdiskusi dan membuat bahan presentasi mengenai :
● Sebutkan contoh energi yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari?
● Apakah manfaat energi dalam kehidupan sehari-hari?
● Klasifikasi bentuk energi
Cek jawaban peserta didik, jika jawaban betul, lewati Langkah 5 sampai 7 gunakan
sebagai apersepsi dengan aktivitas demonstrasi sesuai LKPD-1 (Namun LKPD -1 tidak
perlu dilakukan dalam aktivitas kelompok). Jika jawaban masih ada yang kurang,
lakukan langkah 5 sampai 7 dengan pembelajaran kelompok sesuai alternatif 3 pada
tindak lanjut asesmen.
5. Peserta didik berkelompok (satu kelompok 3 – 5 orang) transformasi energi.
Eksplorasi dilakukan dengan bantuan aplikasi phet :
https://phet.colorado.edu/sims/html/energy-forms-and-changes/latest/energy-
forms-and-changes_in.html
Bahan Ajar Lampiran 2. LKPD-1
6. Peserta didik mempresentasikan hasil eksplorasi transformasi energi.
7. Peserta didik menyimak penguatan dan koreksi mengenai bentuk-bentuk energi
dan transformasi energi.
Bahan Ajar Lampiran 1. Materi 1.
PEMBELAJARAN MATERI -2
8. Peserta didik menyimak gambar / video mobil yang sedang melaju pada ajang
formula E di Jakarta
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
https://www.youtube.com/watch?v=OU87JIsMTXU
9. Peserta didik mengemukakan pendapat mengenai : bagaimana proses perubahan
energi pada mobil balap yang melaju?,
Ditampilkan gambar mobil balap saat melaju di bidang lengkung, atau dijeda dari
video youtube.
Sumber :
https://www.researchgate.net/publication/275648788_Pengembangan_Energi_Alternatif_di_Daerah_Istimewa_Yogyakarta_Prospek_Jan
gka_Panjang
Sumber Gambar :
1) https://www.planete-energies.com/en/medias/close/coal-power-generation-iron-and-steel-and-coal-chemistry
2) https://yourteenmag.com/teenager-school/teens-high-school/parents-teen-driving/how-to-pump-gas
3) http://www.businessinsider.sg/?r=US&IR=T
Bioenergi
Langkah Kegiatan
1. Peserta didik mengemukakan materi pembelajaran sebelumnya terkait masalah
konsumsi energi dan potensi energi alternatif di Indonesia
2. Peserta didik mengamati berbagai tanaman sebagai sumber bioenergi di
Indonesia.
Sumber gambar :
https://gimni.org/industri-sawit-potensial-dorong-pengembangan-bioenergi/
Peserta didik bernalar kritis :
Indonesia masih dihadapkan pada masalah bahan bakar minyak, harga yang
mahal atau kelangkaan BBM selalu menjadi isu hangat di Indonesia. Namun di
sisi lain, sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar ke dua di dunia, minyak
sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari Indonesia sebagian besar diekspor ke
berbagai negara lain padahal CPO merupakan salah satu bahan baku bioenergi
yang dapat menjadi solusi dari pemenuhan kebutuhan Bahan Bakar Minyak
dalam negeri. Menurut pendapat Kalian, apa masalah utama dari fenomena ini?
3. Peserta didik mengingat kembali cara pembuatan biofuel yaitu :
- Pembakaran limbah organik kering
- Fermentasi limbah basah seperti kotoran hewan dan limbah minyak goreng
- Pengolahan tanaman yang mengandung kandungan minyak nabati tinggi
seperti jarak, ganggang dan kelapa sawit.
Kemudian peserta didik menentukan cara mana yang paling mungkin dilakukan
di sekolah dari ketiga cara di atas.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
4. Peserta didik mengamati masalah yang disajikan guru :
- Ditampilkan gambar, masyarakat yang sedang mengantri bensin / solar dan
harga kenaikan solar yang selalu meningkat.
- Ditampilkan gambar berlimpahnya limbah minyak goreng yang dikumpulkan
home industry di lingkungan sekitar.
- Ditampilkan bacaan bahaya limbah minyak goreng yang berbahaya jika
dikonsumsi
Peserta didik diminta mengemukakan permasalahan dari gambar yang
ditampilkan. Kemudian guru melakukan arahan bahwa masalah yang akan
dibahas dalam pembelajaran ini adalah :”Bagaimana mengolah limbah minyak
goreng menjadi biosolar”.
5. Peserta didik secara berkelompok melakukan percobaan bagaimana cara
mengolah limbah minyak goreng menjadi sumber energi alternatif Bahan Bakar
pada skala rumah tangga.
Pada saat membuat kelompok, perhatikan keberagaman kemampuan peserta
didik. Peserta didik dengan keterampilan psikomotor tinggi dapat dijadikan
ketua kelompok untuk memberi arahan kepada peserta didik dalam penggunaan
alat-alat laboratorium dan melaksanakan percobaan.
Bahan Ajar Lampiran 2. LKPD -2
6. Peserta didik membereskan bahan-bahan kembali ke tempat semula dan membuat
laporan hasil penyelidikan di rumah.
7. Peserta didik mengkomunikasikan hasil percobaan dan melakukan diskusi kelas
bagaimana hasil pengolahan limbah minyak goreng menjadi bahan bakar sebagai
sumber energi alternatif.
8. Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk menilai hasil kerja kelompoknya dan
hasil kerja kelompok lain serta memberi masukan-masukan perbaikan.
9. Agar pembelajaran lebih menarik, beri kesempatan peserta didik untuk memasak
menggunakan bahan bakar yang telah dihasilkan.
10. Peserta didik melakukan refleksi dan penguatan mengenai faktor apa saja yang
menentukan keberhasilan pengolahan limbah minyak goreng menjadi bahan bakar.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Solar Energi
1. Peserta didik mengemukakan materi pembelajaran sebelumnya terkait energi
alternatif
2. Peserta menyimak motivasi mengenai telepon seluler masa depan yang tidak
memerlukan pengisi daya karena akan selalu terisi otomatis saat mendapatkan
sinar matahari.
3. Peserta didik mengemukakan pengetahuan awalnya mengenai solar cell dan
bagaimana mengukur energi matahari
4. Peserta didik menjawab prediksi apa yang mempengaruhi besar energi matahari
yang diserap solar cell serta cara mengukurnya
5. Peserta didik bekerja kelompok untuk mengukur daya listrik dari solar cell saat di
bawah sinar matahari. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu sebuah solar cell,
sebuah silinder kertas dengan panjang 10 kali dari jari-jarinya, multimeter, 3
buah resistor dengan hambatan berbeda.
Contoh bentuk-bentuk energi seperti energi kimia, energi potensial, energi kinetik,
energi listrik dan energi panas.
A. Energi Kimia
Contoh sumber energi kimia diantaranya berasal dari makanan dan bahan bakar, seperti
minyak, gas, batu bara, dan kayu. Energi kimia yang berasal dari makanan dilepaskan oleh
reaksi kimia dalam tubuh kita, hal ini membuat kita dapat melakukan berbagai jenis aktivitas.
Demikian juga bahan bakar minyak dan gas menyebabkan transfer energi ketika dibakar
mesin sehingga mesin mampu bergerak dan melakukan usaha. Contoh lain energi kimia yaitu
baterai, energi kimia dari baterai dapat diubah menjadi energi listrik.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
B. Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda karena posisinya terhadap pemukaan bumi.
Benda pada ketinggian tertentu di atas permukaan bumi memiliki energi yang disimpan
dalam bentuk energi potensial gravitasi. Energi ini siap diubah atau ditransfer menjadi energi
lain. Besar energi potensial ditentukan oleh posisi ketinggian benda terhadap permukaan
bumi, massa benda dan percepatan gravitasi bumi.
Selain energi potensial gravitasi, ada pula energi potensial elastis. Usaha harus dilakukan
untuk menekan atau meregangkan pegas atau bahan elastis dan energi ditransfer menjadi
energi potensial; hal. disimpan dalam bentuk energi regangan (atau energi potensial elastis).
Jika ketapel dilepaskan, energi regangannya energi akan ditransfer ke proyektil.
C. Energi Kinetik
Setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik dan semakin cepat bergerak, semakin
besar energi kinetiknya. Contoh gerakan palu yang menancapkan paku ke sebatang kayu,
terjadi perpindahan energi kinetik dari palu yang bergerak menjadi bentuk-bentuk energi lain.
D. Energi Listrik
Energi listrik dihasilkan oleh transfer energi pada pembangkit listrik dan dari dalam baterai.
Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling umum digunakan di rumah dan industri
karena kemudahan transmisi dan transfer ke bentuk lain.
E. Energi Panas
Energi panas merupakan salah satu energi yang paling umum sebagai bentuk akhir dari
perubahan bentuk energi. Energi panas akan mengalir jika terdapat perbedaan suhu antara
dua benda.
Daya
Daya yaitu laju setiap satu joule usaha setiap satuan waktu. Jika sebuah mesin mobil
melakukan usaha 500 J selama 10 s, daya yang dihasilkannya adalah 50 W. Sebuah mobil
kecil menghasilkan daya maksimum sebesar 25 MW.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Sumber : https://afdc.energy.gov/vehicles/how-do-all-electric-cars-work
Baterai tambahan berfungsi menyediakan energi untuk kelengkapan mobil seperti lampu,
AC dan alat yang membutuhkan kelistrikan lainnya.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Colokan pengisi daya menghubungkan pengisi daya dari luar untuk mengisi muatan paket
baterai.
Konverter DC/DC, alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan tinggi yang dihasilkan
paket baterai menjadi tegangan yang lebih kecil yang dibutuhkan untuk menjalankan
kelengkapan mobil dan mengisi muatan baterai tambahan.
Motor listrik, menggunakan energi listrik yang dihasilkan paket baterai untuk memutarkan
roda kendaraan. Beberapa jenis kendaraan listrik menggunakan motor listrik baik untuk
menggerakan roda maupun berfungsi sebagai generator (menghasilkan energi listrik).
Pengisi daya Onboard, mendapatkan listrik AC dari port pengisi daya, mengubahnya
menjadi listrik DC untuk mengisi baterai. Alat ini juga menghubungkan alat epngisi daya
dengan monitor baterai seperti tegangan, arus, suhu dan status pengisian daya.
Pengatur daya listrik, berfungsi untuk mengatur aliran energi yang dihasilkan paket baterai
untuk mengatur laju motor listrik dan momen gaya yang dihasilkannya.
Sistem pendingin, sistem ini mengatur suhu yang seharusnya pada mesin, motor listrik, dan
komponen listrik pada kendaraan
Paket baterai, menyediakan energi listrik untuk menggerakan motor listrik. Sebuah baterai
mobil listrik terdiri dari beberapa sel baterai yang digabungkan dalam sebuah modul yang
digabung menjadi satu paket baterai (baterry pack). Jumlah sel baterai dalam satu modul
berbeda-beda untuk setiap mobil, dalam satu paket baterai terdapat lebih dari 100 sel baterai.
Transmisi listrik, berfungsi mentransmisi energi mekanik dari motor listrik ke roda
penggerak mobil.
Potensi Pengembangan Mobil listrik dan baterai di Indonesia dapat diakses pada laman :
https://www.bkpm.go.id/id/publikasi/detail/berita/investasi-menjanjikan-di-sektor-industri-
sel-baterai-mobil-listrik-indonesia
disusun secara seri membentuk panel surya. Satu panel surya komersial menghasilkan
tegangan searah bervariasi bergantung pada dimensinya. Pada umumnya tegangan yang
dihasilkan antara 3 - 12 V dalam kondisi penyinaran standar.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
2. Energi Angin
Energi terbarukan yang berasal dari energi angin di Indonesia mulai dikembangkan.
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ( PLTB) atau angin yang menggunakan kincir angin raksasa
dikembangkan di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi
Selatan (Sulsel). PLTB ini memiliki 30 Wind Turbin Generator (WTG) atau kincir angin dan
menghasilkan listrik sebesar 75 Mega Watt (MW). PLTB Sidrap merupakan pembangkit
tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan lahan kurang lebih 100
hektar.
PLTA merupakan salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi
energi listrik. Pembangkit listrik ini bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir
(dari bendungan atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari
energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
4. Energi Geotermal
Energi geothermal merupakan energi yang berasal dari sumber panas bumi. Jika diibaratkan
air dingin dimasukan ke dalam poros atau lubang batuan di bawah permukaan bumi, maka
akan keluar uap air pada poros atau lubang lainnya. Uap air ini yang kemudian dapat
digunakan untuk menggerakan turbin dan menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik
tenaga geothermal (panas bumi) di Indonesia salah satunya yaitu PLTP Kamojang Jawa
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Barat. PLTP Kamojang mulai beroperasi pada tahun 1982 dengan 1 unit pembangkit dan
terus berkembang sampai hari ini mengoperasikan 7 pembangkit dengan daya listrik yang
dihasilkan sebesar 375 MW.
5. Bioenergi
Bioenergi merupakan energi terbarukan yang berasal dari bahan oragnik. Bioenergi
dibagi menjadi tiga jenis yaitu biomassa, biofuel dan biogas. Biofuel dapat dihasilkan
dari tanaman, limbah industri dan limba pertanian. Cara menghasilkan biofuel dapat
dilakukan melalui :
1. Pembakaran limbah organik kering
2. Fermentasi limbah basah
3. Pengolahan tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
LAMPIRAN 2. LKPD
… …
… …
… …
… …
Berdasarkan hasil penemuan mu, apa satuan yang digunakan untuk menyatakan besar energi
dalam kehidupan sehari-hari?
… …
… …
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Setelah Anda berdiskusi mengenai contoh dan bentuk bentuk energi, silahkan diskusikan
kembali, apakah energi ? Klasifikasikan energi berdasarkan pemakaiannya dan klasifikasikan
energi berdasarkan ketersediaannya.
Satuan energi dalam kehidupan sehari-hari dapat dinyakan dalam Joule, Kalori dan kWh ?
Nyatakan Konversi ketiganya :
1 Joule = kalori
1 kWh = Joule
Transformasi Energi
Energi tidak dapat dihilangkan atau dimusnahkan namun dapat berubah dari satu bentuk ke
bentuk yang laiinya. Coba eksplorasi animasi phet mengenai bentuk energi dan perubahan
energi. Jalankan link berikut :
https://phet.colorado.edu/sims/html/energy-forms-and-changes/latest/energy-forms-and-
changes_in.html
(Jika tidak ada akses internet, amati gambar yang disajikan)
Identifikasi, perubahan energi yang terjadi pada setiap prosesnya. Jelaskan hasil
pengamatanmu terhadap besaran-besaran yang kamu amati, variable apa yang kamu ubah-
ubah dalam pengamatan dan variabel apa yang dipengaruhinya. Jelaskan kaitan antar variable
tersebut.
Hasil Pengamatan
Pengamatan 1 : Sepeda, generator, air
Perubahan Energi :
Pengamatan 2 :
Perubahan Energi :
Pengamatan 3 :
Perubahan Energi :
Pengamatan 4 :
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Perubahan Energi :
Pengamatan 5 :
Tujuan:
Mengolah limbah minyak goreng menjadi biosolar pada skala rumah tangga
Prosedur Kegiatan
1. Ukur terlebih dulu massa jenis minyak jelantah yang akan diolah.
2. Siapkan beberapa masker kemudian potong untuk diambil bagian lapisan filter udara untuk
dijadikan saringan minyak jelantah.
3. Letakan beberapa lapisan filter dari masker tadi di atas gelas ukur lalu tuangkan minyak jelantah
kotor di lapisan filter untuk memisahkan kotoran-kotoran yang tidak diinginkan.
4. Pindahkan kembali minyak jelantah tersebut ke dalam panci untuk dipanaskan.
5. Sebelum proses pemanasan minyak jelantah, terlebih dahulu siapkan katalis yang pertama
yakni soda api dengan perbandingan 3 : 1 atau sebanyak 1,5 gram soda api untuk 500 mL
minyak jelantah. Setelah itu masukan soda api ke dalam gelas kaca yang tahan panas.
6. Siapkan katalis yang kedua yakni cairan metanol dengan perbandingan 1 : 5 atau sebanyak 100
ml methanol untuk 500 mL minyak jelantah.
7. Campurkan kedua katalis yang sudah disiapkan lalu aduk hingga katalis-katalisnya larut satu
sama lain.
8. Setelah larutan katalis tercampur merata, hangatkan minyak jelantahnya sampai 50°C (gunakan
thermometer untuk mengukur suhunya).
9. Campurkan minyak jelantah yang sudah hangat dengan larutan katalis dan aduk selama
10-15 menit.
10. Pindahkan minyak jelantah yang sudah tercampur dengan katalisnya ke dalam wadah
transparan, diamkan selama 24 jam agar lapisan asam lemak gliserol-nya beku dan
mudah untuk diambil. Setelah didiamkan, lihat kembali hasil proses pemisahan antara
minyak biodiesel pada bagian atas lapisan dan asam lemak gliserol pada bagian bawah
lapisan.
11. Siapkan botol dengan lubang paku dan pindahkan minyak biodiesel ke dalam botol
lubang paku tadi.
12. Minyak biodiesel lapisan bagian atas akan kita cuci dengan air hangat dengan
perbandingan 1 : 2, atau 250 ml minyak jelantah, 500 ml air hangat.
13. Langkah selanjutnya, larutkan air hangat ke dalam minyak biodiesel agar katalis yang
masih tercampur ikut larut bersama dengan air hangat. Setelah tercampur, lakukan proses
pemisahan kembali dan tunggu selama 15 menit hingga lapisan air dan minyak
terbentuk.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
14. Jika kedua lapisan sudah terbentuk, maka kita tinggal mencabut paku pada tutup botol
untuk membuang hasil pada lapisan paling bawah. Lalu, lakukan proses pencucian
minyak biodiesel ini beberapa kali secara perlahan-lahan hingga lapisan air yang sudah
tercampur tidak terlalu putih pekat. Siapkan botol lainnya untuk menampung hasil proses
pencucian minyak biodieselnya.
15. Tahapan terakhir adalah memisahkan minyak biodiesel dengan air maupun larutan
katalis yang masih ada dengan cara memanaskan minyak biodiesel hingga air dan
katalis- katalis yang masih terikat di dalam minyak biodiesel mengalami proses
penguapan.
16. Pada proses pengemasan, pastikan minyak tidak lagi panas sebelum dikemas ke botol.
17. Ukur massa jenis minyak biodiesel yang dihasilkan serta volumenya.
18. Lakukan pengujian apakah minyak biodiesel tersebut dapat digunakan sebagai bahan
bakar (bioenergi).
Tujuan:
- Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan keluaran dari solar cell
2. Ukur intensitas cahaya dan tegangan keluaran untuk setiap solar cell yang telah dibuat
No Dimensi Solar Cell ( cm x cm ) Intensitas Cahaya Arus Tegangan
(Lux Meter) (mA) (Volt)
1
2
3
Buatlah kesimpulan dari penyelidikan yang telah dilakukan
1. Lakukan analisis Jenis dimensi solar cell yang akan Saudara pilih dari tabel 2 di atas
untuk dijadikan sebagai solar charger yang dapat dihubungkan langsung ke telepon
seluler? Jelaskan.
2. Pilih salah satu solar cell, kemudian ganti tabung dengan kertas warna yang
berbeda, amati kembali intensitas cahaya dari sinas matahari , arus dan tegangan
yang dihasilkan solar cell. Gunakan minimal 2 kertas warna yang berbeda.
3. Diskusikan beberapa pertanyaan :
● Bagaimana pengaruh tabung terhadap hasil pengukuran.
● Bagaimana plastik transparan dan kertas warna terhadap hasil pengukuran.
● apakah polusi udara mempengaruhi pengukuran.
● apakah awan mempengaruhi pengukuran.
4. Tuliskan hasil analisisnya dan sajikan di depan kelas.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Tujuan:
Merancang, membuat dan mengujicoba produk teknologi yang memanfaatkan energi
alternatif terbarukan
Alat dan Bahan :
Tuliskan Rancangan Solar Charger yang akan dibuat, jelaskan fiturnya dan mengapa
rancangan nya demikian. Tambahkan gambar serta dimensinya
Berdasarkan alat yang dibagikan oleh guru, apakah rancangan mu mengalami perubahan?
Mengapa demikian?
…
Buatlah solar charger sesuai rancangan. Ambil beberapa foto dan letakan di sini
1. a. Jelaskan dan berikan contoh energi terbarukan dan energi tidak terbarukan
Jawaban
- Energi terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam bumi yang tak
terbatas dan tidak pernah habis. Contohnya energi matahari, angin, air dan panas
bumi
- Energi tidak terbarukan ialah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang
melalui proses pembentukan selama ratusan tahun. Dan apabila energi ini habis,
maka memerlukan waktu yang lama untuk dapat menggantikan energi tersebut.
Contoh minyak bumi, batu bara dan gas.
Diberikan Poin 10 jika jawaban lengkap.
Diberikan Poin 5 jika jawaban tidak lengkap
KKTP -2
2. Dewasa ini Sebagian besar energi masih berasal dari bahan bakar fosil yang merupakan
energi tidak terbarukan sehingga semakin lama ketersediaannya akan menurun.
Sementara itu kebutuhan energi dunia terus bertambah dengan rata-rata 3,6 % per
tahun. Jika pada tahun 2025 kebutuhan energinya adalah 1,1 milyar setara barel
minyak(SBM), berapa rata-rata kebutuhan energi pada tahun 2030?.
Jawaban
Tahun Rata-rata kebutuhan energi milyar (SBM)
2025 1,10
2026 1,10 + (3,6 % x 1,10) = 1,14
2027 1,14 + (3,6% x 1,14) = 1,18
2028 1,18 + (3,6% x 1,18) = 1,22
2029 1,22 + (3,6% x 1,22) = 1,26
2030 1,26 + (3,6% x 1,21) = 1,31
Total poin = 10
KKTP -3
3. Jelaskan dua contoh pemanfaatan sumber energi alternatif yang sudah dikembangkan di
Indonesia!.
Jawaban:
1. Sumber energi listrik tenaga air (PLTA). Contoh PLTA Saguling, Cirata, Jatiluhur
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
2. Sumber energi listrik tenaga panas bumi (Geotermal). Contoh PLTP Patuha,
Kamojang
3. Sumber energi listrik tenaga angin. Contoh PLTB Sidrap
Jawaban untuk pertanyaan ini dapat bervariasi, termasuk juga contoh yang disebutkan. Guru
perlu memeriksa apakah jawaban yang diberikan peserta didik sesuai dengan sumber energi
alternatif atau tidak. Berikan 10 poin jika dua jawaban tersebut benar.
Total poin = 10
KKTP -4
4. Sebagai daerah tropis yang mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun, Indonesia
memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan sumber energi listrik tenaga
surya sebagai alternatif pengganti minyak dan batu bara. Berikan analisis mengenai
keuntungan dan kerugian mengembangkan energi listrik tenaga surya.
Jawaban :
Keuntungan :
1. Tidak membuang karbon dioksida (CO2).
2. Tidak mengkonsumsi bahan bakar fosil.
3. Sumber tenaga surya tidak akan habis.
4. Setelah pembangkit listrik tenaga surya terpasang, biaya pembayaran tagihan listrik
menjadi murah (tidak ada).
5. Menggunakan kekuatan alam atau energi bersih.
Kerugian:
1. Biaya awal pemasangan cukup tinggi
2. Tergantung pada cuaca, khususnya intensitas cahaya matahari
3. Penyimpanan energi matahari cukup mahal
4. Diperlukan banyak ruang untuk pemasangannya
5. Polusi dihasilkan setelah sel fotovoltaik mati (habis masa lifetime nya)
Diberikan :
Poin 1: Baik keuntungan yang benar atau kerugian yang benar dijelaskan (seperti yang
ditunjukkan dalam jawaban di atas), setiap 1 jawaban diberikan 1 poin
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Kode 0: Tidak dijelaskan keuntungan yang benar atau kerugian yang benar. Contoh
keuntungan atau kerugian yang tidak dapat diterima diberikan di bawah ini.
• Baik untuk lingkungan atau alam. [Jawaban ini adalah pernyataan umum.]
• Biaya untuk membangun pembangkit tenaga angin lebih murah daripada
membangun pembangkit listrik berbahan bakar fosil. [Ini mengabaikan fakta
bahwa sejumlah besar tenaga surya juga memerlukan biaya tinggi saat
pemasangan)
KKTP -5
5. Perhatikan Artikel berikut :
Matahari Untuk PLTS di Indonesia
Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi krisis
energi, khususnya minyak bumi, yang terjadi sejak tahun 1970-an mendapat perhatian
yang cukup besar dari banyak negara di dunia. Di samping jumlahnya yang tidak
terbatas, pemanfaatannya juga tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak
lingkungan. Cahaya atau sinar matahari dapat dikonversi menjadi listrik dengan
menggunakan teknologi sel surya atau fotovoltaik.
Potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara
dengan 112.000 GWp, namun yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 10 MWp. Saat ini
pemerintah telah mengeluarkan roadmap pemanfaatan energi surya yang menargetkan
kapasitas PLTS terpasang hingga tahun 2025 adalah sekitar 50 MWp/tahun. Jumlah ini
merupakan gambaran potensi pasar yang cukup besar dalam pengembangan energi
surya di masa datang.
Sumber artikel : https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/matahari-untuk-plts-di-indonesia
Berdasarkan artikel tersebut, apakah pernyataan-pernyataan berikut benar atau salah? Beri
tanda centang (√) pada kolom Benar atau Salah untuk setiap pertanyaan.
Pernyataan Benar Salah
Energi matahari tidak menimbulkan polusi yang dapat merusak
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
lingkungan
Teknologi fotovoltaik mengubah energi matahari menjadi energi listrik
Energi yang dihasilkan solar cell 1kWh/m2 setara dengan 23.333,33
GWp
Salah satu kekurangan sel surya konvensional yaitu kekurangan bahan
bakunya
1.
2.
....
Instrumen Presentasi
Penilaian Presentasi
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Sistemati Kejelasan
N Nama Penggunaan Komunikati Kebenaran
ka menyampaik
o Siswa bahasa f Konsep
Presentasi an
1.
2.
....
1 Sistematika Materi presentasi Materi presentasi Materi presentasi Materi presentasi diajukan
Presentasi diajukan secara diajukan secara diajukan secara runtut secara runtut dan sistematis
tidak runtut dan kurang runtut dan tetapi kurang
tidak sistematis tidak sistematis sistematis
2 Penggunaan bahasa Menggunakan Menggunakan
Menggunakan bahasa
bahasa yang baik, bahasa yang baik, Menggunakan bahasa yang
yang baik, baku, tetapi
kurang baku, dan kurang baku, dan baik, baku dan terstrukutur
kurang terstrukutur
tidak terstrukutur terstrukutur
3 Kejelasan Artikulasi kurang Artikulasi jelas, suara
Artikulasi jelas, Artikulasi kurang
menyampaikan jelas, suara tidak terdengar, tidak bertele-tele
suara terdengar, jelas, suara terdengar,
terdengar, bertele-
tetapi bertele-tele tidak bertele-tele
tele
4 Komunikatif lebih banyak menatap audiens
lebih banyak menatap saat menjelaskan dari pada
lebih banyak
Membaca catatan audiens saat catatan, dan menggunakan
menatap catatan saat
sepanjang menjelaskan dari pada gestur yang membuat audiens
menjelaskan dari
menjelaskan catatan, tanpa ada memperhatikan
pada audiens
gestur tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Ai Sri Nurhayati, Sumber Energi Listrik Alternatif.
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/sumber%20energi%20Tr
agedi%20Nasional/Topik-2.html
Ayuk Ratna Puspaningrum, dkk. 2021 Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Kementrian
Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Ni Ketut Lasmi. 2022. IPA Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Jhon D Cutnell, Kenneth W Jhonson. 2012. Physics 9 Edition. Jhon Willey & Sons, Inc.
Modul Ajar. Fisika Fase E
Energi Alternatif
Tom Duncan, Heather Kenneth. 2012. Cambridge IGCSE Physics Third Edition. Hodder
Education
Mengetahui Kotanopan ,
Kepala SMAN 1 Kotanopan Guru Mata Pelajaran
I. INFORMASI UMUM
Nama Penyusun : IRA SISWANI, S.Pd.
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 KOTANOPAN
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : FISIKA
Prediksi Alokasi Waktu : 3 JP (3x 45 Menit)
PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.
PERTEMUAN KE-3
Subbab: 8.2. Peningkatan Kadar CO2 Atmosfer di BalikPeningkatan Suhu Bumi
PERTEMUAN KE-4
Subbab: 8.3. Aktivitas Manusia yang Menyebabkan PerubahanLingkungan
PERTEMUAN KE-5
Subbab: 8.4. Solusi Mengatasi Pemanasan Global
PERTEMUAN KE-6
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
V. ASESMEN/PENILAIAN
Contoh rubrik penilaian proyek
Poin diisi
No Aspek Skor terpenuhi dengan angka Total poin
pilihan 1, 2, 3,
atau 4
1 Perencanaan Mengumpulkan sumber informasi:
data dan wawancara tentang suhu
dan curah hujan
Rancangan jadwal proses
pelaksanaan Proyek.
Pemilihan media komunikasi
(kampanye).
2 Proses Menganalisis sumber informasi
pelaksanaan baik berupa data dan wawancara
Proyek tentang suhu dan curah hujan,
serta solusi mengatasi
permasalahan lingkungan.
Kerjasama kelompok.
Daya tarik media (mempunyai
nilai seni).
3 Hasil produk Kebenaran isi media sesuai
media komunikasi konten.
(kampanye)
Kemudahan memahami media.
Penggunaan Bahasa yang baik dan
benar.
4 Presentasi Penyampaian mudah dipahami.
Daya tarik media yang digunakan.
Kekompakan.
Kekompakan.
Nilai total = (total poin seluruh aspek) / 48 × 100
1. Apakah sumber bacaan tersebut merupakan sumber bacaan yang valid? Jelaskan alasan
jawaban Kalian.
2. Lakukan diskusi kelompok apakah pernyataan di atas benar atau tidak. Berikan alasan
Kalian dengan menjelaskan “pengaruh kenaikan permukaan air laut terhadap perputaran
Bumi”.
VII. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
Refleksi Guru:
Setiap akhir pembelajaran, guru perlu melakukan refleksi terhadapproses pembelajaran yang
telah dilakukan. Guru dapat mengidentifikasimiskonsepsi pada peserta didik ataupun
kendala-kendala yang dihadapiselama proses pembelajaran untuk diperbaiki pada
pembelajaranselanjutnya.
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Ayo Analisis
Berdasarkan hasil observasi dan pencarian data yang Kalian lakukanpada Aktivitas 8.1, kaitkanlah
hubungan antara hasil observasi dengandata suhu dan curah hujan yang Kalian dapatkan pada
Aktivitas 8.1 danjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apakah ada pergeseran garis pantai ke arah daratan?
2. Adakah daerah di pantai yang dulunya tidak pernah terkena airpasang atau banjir rob dan dalam
beberapa waktu terakhir terendamair pasang atau banjir rob?
3. Adakah perubahan suhu rata-rata dari tahun ke tahun?
4. Apakah terjadi perubahan curah hujan dari tahun ke tahun?
5. Apakah terjadi pergeseran musim dari tahun ke tahun?
6. Apakah hubungan antara data suhu rata-rata dengan hasil observasikeadaan lingkungan yang
Kalian temukan.
Grafik perubahan suhu permukaan global relatif terhadap suhu rata-rata 1951-1980
Pemanasan global, tentu Kalian sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut bukan? Pemanasan
global merupakan gejala peningkatan rata-rata suhu permukaan Bumi. Berdasarkan analisis data
yang dihimpun oleh para ilmuwan di Institut Goddard NASA untuk Studi Luar Angkasa (GISS)
yang ditunjukkan pada Gambar 8.2, Bumi telah mengalami peningkatan suhu global rata-rata lebih
dari 1 oC sejak 1880. Badan Meteorologi Dunia (WMO) memprediksi kenaikan suhu udara hingga
1,5 oC pada 2024.
Apa buktinya bahwa telah terjadi pemanasan global? Mari telusuri fakta-fakta berikut ini.
1. Peningkatan Suhu Permukaan Air Laut
Berdasarkan data yang dirilis badan Pengamat kondisi samudera dan
atmosfer Amerika NOAA, suhu samudra secara global mengalami
peningkatan sebesar 0,02 oC pada Agustus 2019. Permukaan laut mencapai
suhu tertingginya sepanjang sejarah pada 2019. Suhu air laut meningkat
dua sampai tiga derajat Celcius dibandingkan dengan tiga sampai lima juta
tahun sebelumnya.
2. Menghilangnya Salju Abadi di Pegunungan Puncak Jaya, Papua
Tahukah Kalian bahwa Indonesia memiliki pegunungan es, seperti Puncak Everest di
Himalaya? Satu-satunya tempat di wilayah Indonesia yang diselimuti lapisan salju berada di
Pegunungan Jaya Wijaya, Papua.
Salah satu puncak Pegunungan Jaya Wijaya yang terkenal adalah Puncak Cartenz. Puncak
Cartenz ini masuk ke dalam tujuh puncak tertinggi di dunia (World Seven Submit) yang
menjadi destinasi favorit para pendaki.
3. Mencairnya Es di Kutub
Bumi ini memiliki hamparan daratan yang berupa es. Sekitar 90% bagian hamparan daratan es
berada di Antartika, sedangkan 10% bagian sisanya berada di lapisan es Greenland. Es
Antartika dan Greenland memiliki peran sebagai penutup pelindung Bumi dan lautan.
Apabila dicitrakan dari luar angkasa, es Antartika dan Greenland nampak seperti hamparan
atau bintik berwarna putih cerah. Putih merupakan warna yang dapat memantulkan gelombang
atau panas dengan baik, sehingga fungsi hamparan putih es tersebut adalah untuk memantulkan
kembali panas berlebih menuju ke luar angkasa agar suhu bumi terjaga. Hal tersebut juga
menyebabkan kutub utara lebih dingin dibandingkan bagian Bumi lainnya, sehingga hilangnya
es di kutub dapat memperburuk kondisi peningkatan suhu permukaan Bumi.
4. Kenaikan Permukaan Air Laut
Salah satu dampak mencairnya es di kutub adalah kenaikan permukaan air laut, sebab air
limpasan pencairan es tentu akan bermuara di laut, dan meningkatkan ketinggian permukaan air
laut. Menurut data yang dirilis oleh NASA, kenaikan permukaan air laut secara global
meningkat sebesar 97 mm dengan rata-rata peningkatannya adalah 3,3 mm per tahun.
Dampak peningkatan ketinggian permukaan air laut ini akan sangat dirasakan bagi masyarakat
Indonesia yang tinggal di pesisir laut. Bencana banjir rob dan kenaikan permukaan air yang
lebih tinggi saat terjadi pasang akan sering terjadi.
5. El Niño dan La Niña: Cuaca Ekstrem
Pada sekitar akhir bulan Oktober 2020, curah hujan di wilayah Indonesia begitu tinggi. Apa
yang sedang terjadi di wilayah Indonesia saat itu? BMKG yang memprediksi peningkatan
akumulasi curah hujan akibat fenomena La Niña terkait potensi curah hujan yang akan naik
sebesar 20% sampai dengan 40%.
Setelah membaca fakta-fakta perubahan lingkungan yang terjadi akhirakhir ini, menurut pendapat
Kalian indikator apa yang memberi petunjuk bahwa telah terjadi perubahan lingkungan? Kalian
telah mengetahui fakta-fakta terkait perubahan lingkungan.
Kalian sudah mengetahui bahwa penyebab peningkatan suhu permukaan Bumi adalah peristiwa
efek rumah kaca yang disebabkan oleh gas rumah kaca yang menumpuk pada atmosfer Bumi, salah
satunya adalah gas CO2 yang banyak dihasilkan oleh aktivitas manusia. Apa saja aktivitas
penghasil gas CO2? Mari telusuri bersama-sama.
(1) Kegiatan terkait alih fungsi lahan.
Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia tidak menyadari bahwa telah melakukan
berbagai aktivitas yang berdampak buruk bagi lingkungan. Salah satu aktivitas manusia yang
berdampak buruk adalah alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan khususnya lahan hutan selain
mengurangi habitat hewan, tumbuhan, bahkan mengganggu keanekaragaman hayati ternyata
juga memiliki andil dalam peningkatan suhu dunia. Alih fungsi lahan dilakukan dengan cara
yang paling umum yaitu membakar lahan hutan. Hal ini menyebabkan pelepasan gas rumah
kaca (CO2) dan gas karbon monoksida (CO) yang berbahaya bagi kesehatan.
(2) Penggunaan Freon dalam Kehidupan Sehari-hari
Apa yang Kalian rasakan saat berada dalam ruangan tertutup yang panas? Apa yang Kalian
lakukan saat udara panas dan Kalian merasa haus?
Tentu sebagian besar dari Kalian akan menyalakan pendingin ruangan dan mengambil
minuman dingin dari dalam kulkas bukan? Bahan apa yang ada di dalam pendingin ruangan
atau dalam kulkas? Ternyata bahan-bahan ini ikut berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Ayo Kalian cermati ulasan berikut.
Pernahkah Kalian mendengar nama Freon? Benda apa saja yang berhubungan dengan
Freon? Freon adalah nama dagang dari senyawa klorofluorokarbon. Senyawa ini
mengandung 3 jenis atom dari unsur klor (Cl), fluor (F), dan karbon (C). Klorofluorokarbon
sering ditulis dan disebut sebagai CFC. Freon umumnya berupa gas tidak berwarna atau
cairan yang tidak berwarna yang mudah menguap pada suhu kamar.
(3) Aktivitas kendaraan bermotor
Transportasi apakah yang Kalian gunakan untuk pergi ke sekolah? Apakah Kalian berjalan
kaki, naik sepeda, atau menggunakan kendaraan bermotor? Tentu sebagian besar dari Kalian
naik kendaraan bermotor bukan? Tahukah Kalian bahwa aktivitas kendaraan bermotor turut
berkontribusi terhadap perubahan iklim.
SOLUSI MENGATASI PEMANASAN GLOBAL
PENGGUNAAN ENERGI TERBARUKAN
SEBAGAI SUMBER ENERGI YANG RAMAH LINGKUNGAN
Upaya yang dapat dilakukan adalah pengembangan teknologi yang ramah lingkungan dan
menggunakan sumber energi terbarukan. Beberapa contoh pengembangan teknologi yang masih
dalam tahap pengembangan atau riset saat ini adalah sebagai berikut:
♦ Teknologi kendaraan hybrid yang menggunakan bahan bakar listrik, dan pembangunan stasiun
pengisian bahan bakar listrik.
♦ Riset nanomaterial untuk produksi skala besar sel surya dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat dan sektor industri sebagai sumber energi listrik.
♦ Pengembangan mesin untuk bahan bakar biogas, biodiesel, dan bahan bakar sejenisnya. Dulu,
bahan bakar biogas, biodiesel, dan sejenisnya masih memerlukan campuran bahan bakar solar
agar mesin dapat bekerja. Kini, sudah banyak riset yang mengembangkan dan memodifikasi
suku cadang mesin, sehingga mesin dapat bekerja tanpa perlu lagi menggunakan bahan bakan
solar sebagai bahan bakar pencampur. Kemudian, mesin seperti ini dapat digunakan oleh
masyarakat untuk keperluan genset untuk pembangkit listrik, bahan bakar kendaraan, dan lain-
lain.
Kalian juga perlu membiasakan diri dengan beberapa kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan,
seperti :
♦ bersepeda atau jalan kaki jika bepergian dalam jarak dekat, serta menggunakan transportasi
umum jika bepergian dalam jarak jauh untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil,
♦ memilih untuk membeli alat-alat elektronik yang hemat daya,
♦ meluangkan waktu senggang untuk berkebun di rumah; dengan banyaknya tanaman di rumah
Kalian, akan mengurangi kadar CO2 di lingkungan rumah Kalian, sehingga lingkungan rumah
Kalian akan lebih asri dan segar,
Lampiran 3
GLOSARIUM
atmosfer lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi
pemanasan global peningkatan suhu rata-rata bumi akibat bertambahnya gas rumah kaca
gas rumah kaca gas-gas yg ada di atmosfer misalnya CO2. CH4.
nitrogenoksida yang menyebabkan pemanasan global
ozon gas yang terdiri dari 3 atom oksigen serta berperan melapisi bumi dari radiasi sinar ultra violet
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
Anna Permanasari, dkk., 2021, Buku Guru dan Buku Siswa: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA
Kelas X, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Jakarta.
Kemdikbud. 2020. Profil Pelajar Pancasila. Jakarta:Kemdikbud.
Kemdikbud. 2021. Capaian Pembelajaran Fase E Mata Pelajaran Fisika, Kimia, Biologi. Jakarta
Pendidikan Biologi Volume 6, Nomor 1, Agustus 2014, hlm. 38-49
https://www.neliti.com/id/publications/117974/melestarikan-keanekaragaman-hayatimelalui-
pembelajaran-di-luar-kelas-dan-tugas
Wahyuningsih, Tri. 2011. Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati. Modul 1.
Materi Kurikuler Biologi SMA. In: Hakikat Biologi dan Keanekaragaman Hayati.
https://www.bbc.com/indonesia/media-52030307
https://www.iberdrola.com/environment/melting-glaciers-causeseffects-solutions
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160106124309-199-102560/perputaran-bumi-
melambat-apa-dampaknya
Mengetahui Kotanopan ,
Kepala SMAN 1 Kotanopan Guru Mata Pelajaran