Anda di halaman 1dari 91

 Melalui pendekatan saintifik dengan

menggunakan model pembelajaran


discovery learning, peserta didik dapat
menganalisis struktur dan kebahasaan teks
eksplanasi serta terampil memproduksi teks
eksplanasi secara lisan atau tulis dengan
memerhatikan struktur dan kebahasaan
dengan kreatif selama proses pembelajaran
dan percaya diri, serta pantang menyerah.
 Setiap ada bencana
 Pasti ada saksi mata
 Agar ada data dalam berita
 Agar jadi pelajaran bagi umat
manusia
 Saksi mata akan bercerita
 Betapa dahsyatnya bencana
 Betapa mengerikan
 Dan menakutkannya
 Dan ada saja yang selamat
 Dari situasi yang mengerikan itu
 Saksi mata
 Akan bercerita
 Kepada anda
 Betapa Tuhan maha
kuasa
 MATERI AJAR
 Bagaimana kemampuan Anda dalam
memahami bagian-bagian yang ada
dalam teks eksplanasi?
 Pengetahuan tersebut akan sangat
bermanfaat dalam menganalisis
struktur dan kebahasaan teks
eksplanasi.
 Dengan mempelajari struktur teks
eksplanasi , Anda akan mendapat
pengetahuan mengenai unsur-unsur
pembangun teks.
 Sementara itu, dengan mempelajari
kaidah kebahaasaan , Anda
mendapatkan pengetahuan bahasa
yang digunakan dalam teks
eksplanasi dan pengetahuan
berbahasa baru untuk menambah
pengetahuan berbahasa
 Seperti jenis teks yang lain, teks
eksplanasi juga dibangun oleh struktur.
 Karena berisi penjelasan mengenai suatu
hal atau peristiwa, teks eksplanasi
dibangun oleh pernyataan umum yang
berusaha untuk mengidentifikasi
fenomena, gambaran proses kejadian,
dan ulasan yang berupa komentar atau
penilaian.
Identifikasi
fenomena

Struktur teks Proses


eksplanasi
kejadiaan

Ulasan
a. Identifikasi fenomena
Dalam teks eksplanasi, unsur
pertama yang dimunculkan adalah
identifikasi fenomena.
Pada bagian ini, penulis
berusaha mengidentifikasi sesuatu
yang akan diterangkan. Artinya,
bagian ini memaparkan latar belakang
terjadinya berbagai peristiwa atau
fenomena yang terjadi, seperti
fenomena alam, sosial, budaya, politik
yang terjadi di sekitar.
Pengangguran merupakan salah
satu fenomena sosial, terkait aspek
ketenaga kerjaan yang menjadi
permasalahan di masyarakat. Layaknya
sebuah penyakit kronis, fenomena
pengangguran telah menyerang sisi
kehidupan bermasyarakat.
Sudah banyak rumusan upaya
penanganan yang diambil, tetapi
permasalahan tersebut tetap tidak
kunjung tuntas. Tak hanya di
Indonesia, permasalahan ini terjadi
hampir di setiap negara dan telah
menjadi agenda yang mesti
diprioritaskan.
 Secara umum, banyak pihak yang
mengartikan bahwa pengangguran
adalah orang dewasa yang memiliki
pekerjaan, masih mencari pekerjaan,
tidak memiliki pekerjaan secara
formal, atau berpenghasilan. Sementara
itu, Badan Pusat Statistik (BPS )
mendefinisikan pengangguran sebagai
setiap orang yang bekerja sekitar
kurang dari 1 jam di setiap minggunya.
 CATATAN = Identifikasi
fenomena :
Fenomena
pengangguran yang
menjadi
permasalahan di
Indonesia dan negara
lain
 Sebelumnya, Anda sudah memahami hal
yang terdapat dalam identifikasi
fenomena teks eksplanasi. Sekarang,
cobalah untuk membuat bagian
identifikasi fenomena teks eksplanasi
dengan tema yang sesuai dengan
keinginan Anda. Anda dapat memilih
tema peristiwa alam, sosial, politik,
pendidikan, kebudayaan , yang terjadi
sekarang ini.
Tema = ……………………..
Identifikasi fenomena
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………….
 Pada bagian ini, penulis berusaha
memerinci proses kejadian sesuai
dengan peristiwa atau fenomena
yang telah dijelaskan sebelumnya.
 Proses kejadian ini harus berusaha
menjawab pertanyaan bagaimana
dan mengapa peristiwa itu terjadi.
 Pertanyaan bagaimana akan
menguraikan atau
memerinci peristiwa atau
fenomena yang tersusun
secara kronologis
berdasarkan urutan waktu.
 Sementara itu, pertanyaan
mengapa akan menguraikan
atau memerinci peristiwa
atau fenomena yang tersusun
secara kausalitas
berdasarkan hubungan sebab-
akibat.
Kesenjangan antara pencari
kerja dan kesempatan bekerja
merupakan faktor mendasar
yang menjadi penyebab
pengangguran. Selain itu,
pengangguran juga dapat disebabkan
oleh hadirnya perubahan struktur pada
tenaga kerja atau pada tingkat
keterampilan.
Dengan demikian, kualitas yang
dimiliki para pencari kerja tidak lagi
sesuai dengan tuntutan atau
kebutuhan perusahaan. Apabila hal
itu terjadi, pengangguran akan
bermunculan karena pemutusan
hubungan kerja (PHK) terhadap
karyawan yang tidak sesuai dengan
kualifikasi.
Pengangguran dapat
memunculkan berbagai macam
permasalahan ekonomi dan sosial
bagi pihak yang bersangkutan.
Orang yang tidak memiliki
pekerjaan atau mata pencaharian
tidak akan memperoleh penghasilan
sehingga tidak dapat berbelanja
untuk memenuhi hidupnya.
Jika jumlah pengangguran
tinggi maka akan
menimbulkan sebuah
kekacauan sosial. Misalnya,
ketika jumlah gelandangan
semakin meningkat maka
akan memunculkan tingkat
kriminalitas yang tinggi.

1.Penyebab pengangguran
adalah kesenjangan antara
pencari kerja dan kesempatan
bekerja.
 2. Pengangguran
mengakibatkan permasalahan
ekonomi dan sosial.
 Setelah membuat bagian identifikasi
fenomena teks eksplanasi dengan
tema yang telah Anda tentukan,
buatlah bagian proses kejadian.
 Proses kejadia=
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
……………………………………………….
 Pada bagian ini, penulis
memberikan komentar atau
penilaian tentang akibat dari
peristiwa atau fenomena
yang telah diuraikan
sebelumnya.
Mengacu pada uraian di atas,
dapat disimpulkan bahwa
pengangguran adalah
permasalahan besar yang harus
segera diselesaikan dan dicarikan
solusinya. Langkah nyata yang
dapat ditempuh adalah
memperbaiki kondisi lapangan
pekerjaan.
Dengan semakin membaiknya
kondisi lapangan pekerjaan,
permasalahan sosial akibat
pengangguran dapat segera teratasi
dan terminimalisasi. Selain itu,
perlu upaya untuk memperbaiki
komposisi dari lulusan sarjana
sesuai dengan kebutuhan pasar
untuk tenaga kerja.
Langkah yang sangat tepat apabila
bisa memberikan suatu
keterampilan yang memadai bagi
masyarakat sehingga dapat
menciptakan suatu lapangan kerja
secara mandiri. Langkah-langkah
tersebut harus segera dilaksanakan
supaya bisa memecahkan segala
permasalahan pengangguran yang
tidak kunjung tuntas.
 Komentar penulis tentang solusi
pengangguran
 1. Pernbaikan kondisi lapangan
pekerjaan.
 2. Perbaikan komposisi lulusan dengan
kebutuhan pasar.
 3. Pemberian keterampilan agar dapat
menciptakan lapangan pekerjaan
sendiri.
 Berdasarkan hasil pekerjaan
dalam tugas 1 dan 2, buatlah
bagian ulasan teks eksplanasi.
Anda boleh memberikan
pandangan , komentar
terhadap hal yang telah
dijelaskan sebelumnya.
 Ulasan
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
……………………………………………………..
 Selamat Siang Jakarta
 Jakarta
 Sekarang kau semakin panas saja
 Bikin sumuk, gerah
 Aku harus berteduh di mana?
 Kau tak lagi punya pohon
 Semua lahanmu telah menjadi hutan kota
 Gedung tinggi menjulang
 Dan saling berdesakan
 Jakarta, kamu serakah
 Kamu ingin mendapat predikat apa saja
 Kota semua
 Kota megapolitan
 Kota pertanian
 Kota perdagangan
 Kota pelajar
 Kota santri
 Kota industri
 Kota pemerintahan dan administrasi
 Kota preman dan pencuri
 Kamu mau makan di mana?
 Di sini kota sorga
 segala ada
 Mau makan di mana saja bisa
 Tergantung berapa tebal kocekmu
 Ada nasi kucing
 Ada bebek berenang
 Ada gurame terbang
 Ada sop serigala
 Ada sate ular sanca juga ada
 Ingin ke warteg atau
 Rumah makan padang
 Juga tersedia
 Ada mie aceh
 Dan mie Bangka
 Kamu mau yang mana?
 Selamat siang Jakarta!
 Setelah memahami struktur yang
terdapat dalam teks eksplanasi,
langkah selanjutnya adalah menelaah
kaidah kebahasaan.
 Dalam teks eksplanasi terdapat proses
kejadian yang di dalamnya berisi
pemerincian peristiwa, baik yang
bersifat kronologis maupun
kausalitas.
 Dari penjelasan tersebut, Anda
sudah dapat menyimpulkan bahwa
kaidah kebahasaan teks eksplanasi
berkaitan dengan penggunaan
konjungsi temporal ( kronologis ),
konjungsi kausalitas,dan
penggunaan istilah teknis.
 Konjungsi temporal menjelaskan
hubungan waktu antara dua hal
atau peristiwa.
Konjugsi temporal terbagi menjadi
dua yaitu konjungsi temporal
sederajat dan konjungsi temporal
tidak sederajat.
 1) Konjungsi temporal
sederajat, biasanya digunakan
pada kalimat majemuk
setara dan konjungsinya tidak
boleh diletakkan di awal dan
akhir kalimat.
 Konjungsi yang termasuk
jenis ini:
 sebelumnya
 sesudahnya
 Lalu
 Kemudian
 selanjutnya
 Contoh:
 Setelah penguapan terjadi,
muncullah pori-pori atau
rongga tanah, kemudian
terjadi retakan di permukaan.
 Buatlah masing-masing contoh kalimat yang
menggunakan konjungsi temporal sederajat.
 1. sebelum.
 ……………………………………………..
 2. sesudahnya
 …………………………………………..
 3. lalu
 …………………………………………………
.4 Kemudian
……………………………………………
……….
5. Selanjutnya

…………………………………………

2) Konjungsi temporal tidak
sederajat, biasanya
digunakan pada kalimat
majemuk dan boleh
diletakkan di sembarang
pada kalimat ( awal, tengah,
dan akhir kalimat).
 Konjungsi temporal tidak
sederajat,meliputi;
 Apabila
 Bila
 Bilamana
 Demi
 Hingga
 Ketika
 Sambil
 sebelum
 Sampai
 Sedari
 Sejak
 Selama
 Semenjak
 Seraya
 Waktu
 Setelah
 Sesudah
 tatkala
Contoh
1. Apabila hal itu terjadi,
pengangguran pun
bermunculan karena
pemutusan hubungan kerja
terhadap karyawan yang
tidak sesuai dengan
kualifikasi.

2. Langkah yang sangat tepat
apabila bisa memberikan
suatu keterampilan yang
memadai bagi masyarakat
sehingga dapat menciptakan
lapangan kerja secara mandiri.
3) Ketika jumlah gelandangan
semakin meningkat, hal itu
akan memunculkan tingkat
kriminalitas yang tinggi.
4) Setelah penguapan terjadi,
muncullah pori-pori atau
rongga tanah, kemudian
terjadi retakan di
permukaan.
 Buatlah masing-masing contoh
kalimat yang menggunakan
konjungsi temporal tidak sederajat.
 1. selama
 2. setelah
 3. sementara
 4. bilamana
 Buatlah masing-masing contoh kalimat yang
menggunakan konjungsi temporal tidak
sederajat.
 1. apabila
 …………………………………………….
 2. sebelum
 …………………………………………………..
 3. sejak
 …………………………………………………..
 4. sesudah
 …………………………………………………
 Konjungsi kausalitas menjelaskan
bahwa suatu peristiwa terjadi
karena suatu sebab tertentu.
 Bila anak kalimat ditandai oleh
konjungsi sebab, induk kalimat
merupakan akibatnya.
 .
 Kata –kata yang dipakai
untuk menyatakan hubungan
kausalitas adalah sebab, oleh
sebab itu, karena, oleh karena
itu, sehingga
1) Hal ini terjadi karena kebiasaan
manusia yang sering merusak alam.

2) Secara geologis longsor terjadi karena


adanya pergerakan masa batuan
atau tanah dengan berbagai tipe
dan jenis seperti jatuhnya bebatuan
atau gumpalan besar tanah.
3) Hujan deras yang terus
menerus turun menyebabkan
daerah-daerah penampung
air meluap sehingga air tidak
dapat lagi mengalir.
 Buatlah masing-masing contoh kalimat yang
menggunakan konjungsi kausalitas.
 1. sebab
 ……………………………………………………
 2. oleh sebab itu
 ………………………………………………….
 3. karena
 ……………………………………………………
 4. oleh karena itu
 …………………………………………………..
 CATATAN
 Konjungsi berdasarkan sifat
hubungan antarkomponen
yang dihubungkannya, ada
dua jenis yaitu
 1. Konjungsi koordinatif
 2. Konjungsi subordinatif
 1.Konjungsi koordinatif
adalah konjungsi yang
menghubungkan dua
komponen yang setara atau
sederajat.
 Kunjungsi koordinatif adalah
konjungsi hubungan
setara
 Yang tergolong jenis konjungsi
koordinatif ini adalah ;
 dan
 atau
 tetapi
 namun
 lalu
 lantas
 kemudian
 Konjungsi koordinatif memiliki
empat makna
 hubungan
 1. hubungan penambahan
 2. hubungan pertentangan
 3. hubungan pemilihan
 4. hubungan pengaturan
 2. Konjungsi subordinatif
adalah konjungsi yang
menghubungkan dua
komponen yang tidak setara
atau yang bertingkat.
 Yang tergolong konjungsi ini di antaranya
 bahwa
 karena
 jika
 walaupun
 padahal
 ketika
 untuk
 sambil
 yang
 sebelum
 Makna konjungsi subordinatif memiliki
beberapa makna
 1. makna waktu
 2. makna tempat
 3. tujuan
 4. sebab
 5. akibat
 6. perbandingan
 7. cara
 8. syarat
1. Tidak ada korban tewas dalam
musibah itu, tetapi sedikitnya tujuh
orang di bawa ke rumah sakit
Cilengsi.
2. Penampung limbah pabrik marmer PT
CIM yang terletak di puncak Gunung
Putri Kabupaten Bogor jebol.
3. Akibatnya, 36 rumah di sekitar hancur
dan rusak berat di terjang longsoran
limbah padat pabrik.
 Kalimat-kalimat di atas
susunlah menjadi teks
eksplanasi.
 Pada bagian proses kejadian, ada
teks eksplanasi yang berusaha
menjawab pertanyaan mengapa,
dan ada juga yang berusaha
menjawab pertanyaan bagaimana.
 Berdasarkan hal tersebut,
dapat diketahui bahwa teks
eksplanasi dapat disajikan
dengan pola pengembangan
sebab-akibat dan pola
pengembangan proses.
 Pencemaran lingkungan hampir terjadi
di seluruh Indonesia, terutama di kota-
kota besar. Pencemaran tersebut berupa
polusi udara dari kendaraan bermotor
yang jumlahnya semakin banyak,
pembuangan limbah industri dari
pabrik-pabrik yang tidak sesuai dengan
prosedur, dan ulah masyarakat yang
sering membuang sampah sembarangan.
 Pencemaran tersebut dapat
mengakibatkan kerugian yang
cukup besar. Misalnya, udara
menjadi kotor dan tidak sehat,
menyebarnya berbagai virus dan
bakteri atau menjangkitnya wabah
penyakit, serta menyebabkan
bencana banjir karena saluran –
saluran air tersumbat oleh sampah.
 Apabila kita perhatikan dengan
cermat, paragraf tersebut
dikembangkan dengan pola .
 Sebab dalam paragraf tersebut
berposisi sebagai gagasan umum,
yaitu pencemaran lingkungan.
 Sementara itu, akibat berposisi sebagai
perincian dalam mengembangkan
gagasan umum tersebut.
 Pada awalnya paragraf tersebut
menginformasikan tentang
pencemaran lingkungan.
 Pencemaran tersebut terdiri atas
polusi dari kendaraan bermotor,
pembuangan limbah dari pabrik,
dan ulah masyarakat yang kerap
membuang sampah sembarangan.
 Ketiga hal tersebut dapat
menyebabkan udara menjadi
kotor atau tidak sehat, virus dan
bakteri menyebar dengan cepat,
serta banjir.
 Bentuk inilah yang dinamakan
dengan pola pengembangan
sebab-akibat.
 Anda tentu sudah mengetahui
tentang proses, bukan?
 Proses berkaitan dengan urutan
suatu tindakan atau perbuatan
dalam menghasilkan sesuatu.
 Dengan demikian, ketika
menulis dengan pola
pengembangan jenis ini, Anda
harus mengetahui berbagai
perincian secara menyeluruh,
membagi proses atau tahap
kejadian, serta menjelaskan tiap
urutan secara detail.
 Tulislah satu paragraf teks
eksplanasi dengan pola
pengembangan sebab-akibat.
 …………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
………………………………………
 Untuk menguatkan
pemahaman mengenai
pola pengembangan
proses perhatikan
paragraf berikut.
 Hal lain yang menyebabkan
terjadinya longsor adalah
tingginya curah hujan dan
durasi yang lama sehingga
terjadi penguapan air di
permukaan tanah dalam jumlah
besar.
 Setelah penguapan terjadi,
muncullah pori-pori atau rongga
tanah, kemudian terjadi retakan di
permukaan. Saat hujan, air akan
menyusup ke bagian yang retak
sehingga terakumulasi di bagian
dasar lereng dan menimbulkan
gerakan lateral sehingga terjadilah
longsor.
 Tulislah satu paragraf teks eksplanasi
dengan pola pengembangan proses.
 ………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
 Selain penggunaan konjungsi
temporal dan kausalitas, teks
eksplanasi juga menggunakan
istilah teknis bidang.
 Ketika membahas tentang
fenomena alam seperti banjir,
longsor, dan gempa bumi, Anda
akan menemukan berbagai
istilah geografi yang digunakan,
seperti DAS, drainase, elemen,
erupsi, kerak,material, sedimentasi,
tektonik, vulkanik.
 Untuk memahami
istilah tersebut, Anda
dapat membuka
KBBI, Kamus Istilah
Geografi.
1. DAS= Singkatan dari Daerah Aliran
Sungai. DAS merupakan
daerah yang mengalirkan
semua air hujan yang turun
di suatu daerah, kecuali yang
menguap ke sungai yang
mengarahkannya ke laut
ataupun danau. DAS
dibatasi oleh punggung
gunung atau bukit.
 2. Drainase = Penyaluran air;
pengeringan dan
pembuangan air yang
berlebihan ataupun tidak
diperlukan melalui pipa,
terusan, atau saluran lainnya.
 3. Elemen = Zat sederhana (
tunggal ) yang
dianggap sebagai
komposisi bahan alam
semesta, seperti udara,
tanah, air, api.
 1. Erupsi ……………………………..
 2. Kerak ………………………………..
 3. Lateral …………………………………..
 4. Sedimentasi ……………………………..
 5. Vulkanik…………………………………

Anda mungkin juga menyukai