Anda di halaman 1dari 17

BAHAN AJAR

BAHASA INDONESIA SMA KELAS XI

MEMPELAJARI TEKS EKSPLANASI

Disusun Oleh:
Jetro Limbong

SMA MUTIARA 2 BANDUNG


2020
A. PENDAHULUAN

Pernahkah kamu mendengar istilah eksplanasi? Teks eksplanasi merupakan sebuah karangan
yang berisi penjelasan-penjelasan lengkap mengenai suatu topik yang berhubungan dengan berbagai
fenomena, baik fenomena alam maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Teks ini
bertujuan untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada pembaca agar paham atau mengerti
tentang suatu fenomena yang terjadi.
Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan prosedur atau proses terjadinya
sesuatu. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang
terjadi sesuatu secara jelas dan logis. Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pernyataan-
pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun akibat-
akibat itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya..
Dalam bahan ajar ini berisikan materi tentang mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi,
mengonstruksi informasi dalam teks eksplanasi, menganalisis struktur dan kebahasaan teks
eksplanasi dan mengembangkan teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.
Informasi materi, contoh soal, dan soal latihan disediakan dalam bahan ajar ini untuk membantu
dalam memahami konsep yang dipelajari.

A. KOMPETENSI INTI
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4Ng Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR
3.3 Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ekplanasi lisan dan tulis
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi
4.3 Mengkonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara lisan
dan tulis
4.4 Memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.3.1 Menganalisis teks eksplanasi dengan memerhatikan isi,urutan kejadian, hubungan kausalitas,
dan topik.
3.3.2 Menulis kembali informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara
lisan dan tulis
3.4.1 Mengidentifikasi teks eksplanasi dengan memerhatikan istilah, pokok isi, referensi, dan
pengetahuan dan urutan kejadian yang menunjukkan hubungan kausalitas.
3.4.2 Menyusun teks eksplanasi dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan.
4.3.1 Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi teks eksplanasi yang disusun.
4.4.2 Mempresentasikan, memberikan komentar, dan merevisi teks eksplanasi yang dibuatnya
dalam diskusi kelompok.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Setelah membaca teks eksplanasi melalui power point, peserta didik mampu memahami
informasi berupa pengetahuan dan urutan kejadian dari teks eksplanasi
b. Setelah melakukan diskusi, peserta didik mampu menemukan gagasan umum dan fakta penting
dalam teks eksplanasi
c. Setelah menonton video dan melakukan diskusi, peserta didik mampu mengomentari isi teks
eksplanasi secara lisan atau tertulis
d. Setelah membaca teks eksplanasi melalui tayangan power point, peserta didik mampu
menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi
e. Setelah membaca teks eksplanasi melalui tayangan power point, peserta didik mampu menulis
sesuai struktur dan kebahasaan teks eksplanasi

E. PETA KONSEP
F. MATERI PEMBELAJARAN

Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi di hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat.
Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita.
Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan
anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan
Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu
jarang terjadi.
Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta
sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memiliki
motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan murni untuk
memperjuangkan kebenaran dan melawan kemunkaran yang terjadi di hadapannya.
Persoalannya kemudian, pendapat manakah yang benar; sang bupati atau pihak mahasiswa
ataupun komponen-komponen masyarakat lainnya? Barangkali logika sang bupati dikaitkan dengan
kebiasaan bayi atau anak kecil yang memang begitu adanya. Kalau seorang bayi merasa lapar, ia akan
ngamuk: menangis dan meronta-ronta. Namun, apabila logika sang bupati dibawa pada konteks yang lebih
luas, jelaslah tidak relevan, misalnya membandingkan dengan kondisi rakyat di Malaysia ataupun Brunei
yang adem-ayem, tidak seperti halnya rakyat Indonesia yang gampangan.
Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama
sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow
membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum.
Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Namun demikian, pada
umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat
berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak
dan eksistensi mereka diakui. Oleh karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan,
kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.
Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal-awal reformasi di negeri ini
pada tahun 1997-1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu
dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan
intelektual. Belum lagi kalau merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam beragam sekala
(besar atau kecil), demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka
lakukan sudah barang tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena mereka pada umumnya
dalam kondisi yang sangat makmur.
Perbandingan yang cukup kontras dengan melihat peristiwa terbaru di Korea Utara. Kondisi sosial
ekonomi warga negaranya sangat jauh terbelakang. Kemiskinan menjadi pemandangan umum hampir
melanda di seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong-Il, pimpinannya itu meninggal, tak ada
upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi untuk menuntut perubahan politik di negerinya.
Padahal peluang untuk itu lebih terbuka. Justru yang terjadi kemudian hampir seluruh warganya
menunduk hidmat, mengantar jenazah pimpinannya ke liang lahat. Juga apabila kembali melihat kondisi
warga di negeri ini. Kemiskinan sangat akrab di pinggiran kota dan di sudut-sudut desa di berbagai
pelosok. Akan tetapi, mereka jarang melakukan demonstrasi: hanya satudua peristiwa. Justru yang
jauh lebih getol melakukan hal itu adalah warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara umum mereka
lebih makmur.
Dengan fakta-fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk
terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan
berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya
telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian melakukan protes dan
menyampaikan sejumlah tuntutan.
Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apapun yang terjadi di sekitarnya, mereka
akan seperti kerbau dicocok hidung: manggutmanggut dan berkata “ya” pada apapun tindakan dari
impinannya meskipun menyimpang, dan bahkan menzalimi mereka sendiri.
(Sumber: Kosasih).
Teks di atas terdiri atas paragraf-paragraf yang merupakan paparan tentang akibat sebab maraknya
demonstrasi di tengah-tengah masyarakat. Teks itu pun dapat dikelompokkan sebagai teks eksplanasi.
Dari teks semacam itu diharapkan para pembaca dapat memahami proses berlangsungnya suatu peristiwa
yang bersifat kausalitas dengan sejelas-jelasnya.
Dalam teks eksplanasi, penulis menggunakan banyak fakta yang fungsinya sebagai penyebab atau
akibat terjadinya suatu peristiwa. Bahkan, dapat dikatakan bahwa teks eksplanasi hampir semuanya
berupa fakta. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kembali paragraf pertama di atas. Paragraf tersebut
dibentuk oleh empat buah kalimat yang semuanya berupa fakta .
Kalimat
Keterangan
1. Kondisi sosial ekonomi warga negaranya sangat jauh terbelakang. Kemiskinan menjadi pemandangan
umum hampir melanda di seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong Il, pimpinannya itu
meninggal, tak ada upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi untuk menuntut perubahan politik
di negerinya. Padahal peluang untuk itu lebih terbuka. Justru yang terjadi kemudian hampir seluruh
warganya menunduk hidmat, mengantar jenazah pimpinannya ke liang lahat.
fakta
2. Juga apabila kembali melihat kondisi warga di negeri ini. Kemiskinan sangat akrab di pinggiran kota
dan di sudut-sudut desa di berbagai pelosok. Akan tetapi, mereka jarang melakukan demonstrasi: hanya
satu-dua peristiwa. Justru yang jauh lebih getol melakukan hal itu adalah warga yang tinggal pusat-pusat
kota, yang secara umum mereka lebih makmur.
Contoh 2
Kalau memang sudah terkena anemia, jenis-jenis asupan alamiah seperti dari makanan, sudah tak
praktis lagi. Ini disebakan, makanan berzat besi perlu dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan itu tak
memungkinkan. Makanya, asupan zat besi perlu ditambahkan sampai anemianya terkoreksi.. Biasanya,
mereka merasa kembali sehat ketika sehari-dua setelah mengkonsumsi asupan zat besi. Namun, itu
menghilangkan gejalanya saja. Padahal, penyakitnya masih ada sewaktu waktu bisa muncul kembali. Oleh
karena itu, agar anemia terkoreksi, dibutuhkan zat besi yang cukup sebagai cadangan di dalam tubuh.
Cadangan zat besi itu berguna untuk mengganti sel darah merah yang hilang. Biasanya, asupan itu terus
dikonsumsi selama satu-tiga bulansampai anemianya terkoreksi betul.
Teks tersebut tergolong ke dalam bentuk teks eksplanasi. Di dalamnya tergambar suatu paparan
proses. Teks tersebut memaparkan secara kausalitas tentang proses penyembuhan penyakit anemia.
Pembacanya pun memperoleh pemahaman yang sangat jelas tentang cara-cara penyembuhan penyakit itu.
Dengan contoh di atas, teks yang menjelaskan suatu proses, urutan kegiatan yang bersifat kausalitas,
dapat digolongkan ke dalam teks eksplanasi.
Sekolah : SMA Mutiara 2 Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Struktur Teks ekplanasi
Jumlah Pertemuan : 2 pertemuan (2 X 45 menit)

Struktur Teks Ekplanasi


Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks lainnya. Sesuai dengan
karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.
a. Identifkasi fenomena (phenomenon identifcation), mengidentifkasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal
itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya. Bagian ini
disebut juga dengan pernyataan umum.
b. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci proses kejadian yang relevan
dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
1) Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara
kronologis. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
2) Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun secara
kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.
3) Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan
sebelumnya. Bagian ini disebut juga dengan interpretasi.
Contoh teks eksplanasi dan analisis strukturnya
Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah peristiwa di mana wilayah yang memiliki banyak tumbuhan lebat (pohon),
semak belukar, paku-pakuan, rumput, dan lain-lain atau yang dikenal hutan mengalami perubahan bentuk
yang disebabkan oleh aktifitas pembakaran secara besar-besaran. Kebakaran hutan merupakan suatu
keadaan dimana hutan di landa api sehingga memberi dampak negatif maupun positif. Berdasarkan fakta
yang ada dampak negatif kebakaran hutan jauh lebih mendominasi dari pada dampak positifnya.
Faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan ada dua macam yaitu faktor alam dan faktor manusia.
Kebakaran hutan yang terjadi karena faktor alam sering disebabkan oleh musim kemarau berkepanjangan,
sambaran petir. dan aktifitas vulkanik yang biasanya mengeluarkan lahar dan awan panas yang dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran. Kebakaran di bawah tanah (Ground Fire) juga termasuk faktor alam
karena pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran diatas tanah pada saat musim kemarau
ketika cuaca sedang panas-panasnya.
Kebakaran hutan di Indonesia, hampir 95 persen kebakaran hutan di sebabkan oleh ulah manusia.
Faktor manusia sering kali dilakukan dengan unsur kesengajaan oleh manusia seperti kelalaian
membuang putung rokok, membakar hutan dalam rangka pembukaan lahan, api unggun yang lupa
dimatikan atau tidak benar-benar mati saat ditinggalkan, pembakaran sampah, dan berbagai kelalaian
lainnya. Kebakaran jenis ini sering terjadi di hutan-hutan di gunung-gunung yang sering dikunjungi
pecinta alam (pendaki gunung) di pulau Jawa seperti kebakaran hutan digunung sindoro pada september
2015.
Kebakaran hutan berdamapak kegundulan hutan yang bisa menyebabkan tanah longsor dan banjir
menerjang yang di karenakan kegundulan hutan. Kebakaran hutan selalu membawa kerusakan besar bagi
lingkungan, ekosistem alam, dan korban manusia. Kerusakan lingkungan, misalnya kekeringan karena
berkurangnya sumber daya air, pencemaran udara, dan emisi gas CO2 ke atnosfer yang menyebabkan
hujan asam.
Kerusakan ekosistem alam, misalnya musnahnya satwa dan tumbuhan yang hidup didalam hutan.
Kadangkala terjadi korban jiwa karena terinfeksi di saluran pernapasan dan biasanya terkena kanker paru-
paru terutama untuk yang berusia lanjut dan anak-anak yang menghirup udara yang sudah terkontamisai
oleh asap kebakaran hutan.
Dengan kesadaran pribadi, kita harus menjaga hutan agar tidak terjadi kebakaran. Kita bisa mencegah
kebakaran hutan dengan cara tidak membuang barang yang mudah terbakar di hutan (putung rokok), tidak
membakar hutan untuk pembukaan lahan dan segera mematikan api yang sudah tidak dipakai lagi. Dengan
begitu kita telah ikut berpartisipsi melestarikan hutan.
Penjelasan
Paragraf pertama tersebut merupakan bagian identifikasi fenomena atau pernyataan umum.
Paragraf kedua sampai dengan kelima merupakan bagian penggambaran rangkaian kejadian atau deretan
penjelas. Paragraf keenam merupakan bagian ulasan atau iterpretasi.
Sekolah : SMA Mutiara 2 Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi
Jumlah Pertemuan : 2 pertemuan (2 X 45 menit)

Menelaah Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi.


Kaidah kebahasaan teks eksplanasi antara lain sebagai berikut.
a. Banyak menggunakan kata yang bermakna denotatif.
b.. Banyak menggunakan konjungsi kausalitas ataupun kronologis.
1) Konjungsi kausaltias, antara lain,sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
2) Konjungsi koronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.
c. Banyak menggunakan keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.
Berikut contohnya.
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima rambut-
rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul.Setelah tujuh
bulan, fetus mirip kulit orangtua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan
kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput
pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan terus menjadi
sempurna dan siap dilahirkan.
d. Banyak menggunakan kata ganti benda, baik konkret ataupun abstrak, seperti demonstrasi, banjir,
gerhana, embrio, kesenian daerah; dan bukan kata ganti orang, sepertiia, dia, mereka. Oleh karena objek
yang dijelaskannya itu berupa fenomena, tidak berbentuk personal (nonhuman participation),
e. Banyak menggunakan kata kerja pasif. Seperti kata terlihat, terbagi, terwujud, terakhir, dimulai,
ditimbun, dan dilahirkan.
f. Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan, sesuai dengan topik yang dibahasnya. Apabila
topiknya tentang kelahiran, istilah-istilah biologi yang muncul. Demikian pula apabila topiknya tentang
kesenian daerah, istilah-istilah budaya yang banyak digunakan. Apabila topiknya tentang fenomena
kebaikan BBM, maka istilah ekonomi dan sosial yang akan banyak muncul.
Sekolah : SMA Mutiara 2 Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Menulis Teks Eksplanasi Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan
Jumlah Pertemuan : 2 pertemuan (2 X 45 menit)

Hal penting yang perlu mendapat perhatian utama dalam menyusun teks eksplanasi adalah bahwa
teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena, baik itu berkenaan
dengan alam, budaya, ataupun sosial. Adapun pengembangannya bisa berpola kronologis ataupun
kausalitas.
Teks eksplanasi tergolong ke dalam genre faktual. Oleh karena itu, topik-topik yang dipilih
haruslah berupa topik yang dapat memperluas wawasan ataupun pengetahuan pembacanya tentang suatu
proses. Adapun yang dimaksud dengan proses merupakan suatu urutan dari suatukejadian atau peristiwa.
Paparannya harus berdasarkan fakta ataupun pendapat-pendapat yangbenar; bukan hasil imajinasi, rekaan,
ataupun sesuatu yang bersifat fiktif.
Hal lain yang harus diperhatikan di dalam penulisan teks eksplanasi adalah hubungan antar
bagiannya yang berupa peristiwa. Pola hubungan antarperistiwa itu disusun dalam bentuk
kronologis ataupun sebab akibat. Bentuknya dinyatakan dengan konjungsi yang digunakannya
sebagai berikut.
a. Hubungan kronologis: kemudian, sebelumnya, sesudahnya, lalu, bahkan, selanjutnya, akhirnya.
b. Hubungan sebab akibat: sebab itu, oleh karena.
Untuk menyusun kedua pola itu, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
2) Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.
3) Penulis menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca
dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas (Kosasih, 2014: 191)
Adapun langkah-langkah penyusunannya sebagai berikut :
A. Menentukan satu fenomena peristiwa alam atau sosial budaya
Misalnya, peristiwa alam gempa bumi
B. Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi teks eksplanasi, contoh:
1) pengertian gempa bumi 8) yang harus dilakukan untuk menghadapi
2) proses terjadinya gempa bumi gempa bumi
3) akibat gempa bumi 9) yang harus dilakukan saat terjadinya gempa
4) penyebab gempa bumi
5) gempa bumi vulkanik dan tektonik
6) waktu terjadinya gempa
7) daerah yang terkena gempa
C. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari
teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya dapat disusun secara kausalitas atau kronologis. Dalam
tahap ini, dapat saja membuat topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya dengan topik
yang lain.
Struktur Teks eksplanasi :
1) Identifkasi fenomena 2) Proses kejadian
a) pengertian gempa bumi a) proses terjadinya gempa tektonik
b) daerah/tempat terjadinya gempa. b) proses terjadinya gempa vulkanik
c) macam gempa bumi c) akibat gempa
3) Ulasan
a) simpulan waktu terjadinya gempa
b) tindakan persiapan menghadapi gempa
c) tindakan saat terjadi gempa
Adapun pengembangan paragrafnya, kita dapat menyusun kerangka seperti berikut, Contoh:
1. pengertian gempa bumi 6. akibat gempa
2. daerah/tempat terjadinya gempa. 7. simpulan waktu terjadinya gempa
3. macam gempa bumi 8. tindakan persiapan menghadapi gempa
4. proses terjadinya gempa tektonik 9. tindakan saat terjadi gempa.
5. proses terjadinya gempa vulkanik

D. Pengumpulan data
Dalam hal ini kita bisa melakukannya dengan membaca berbagai referensi, melakukan observasi,
dan wawancara.
E. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh,
dengan memperhatikan struktur bakunya: identifkasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap
ini kita harus menjadikan topik-topik itu menjadi kalimat yang jelas. Kita pun dapat saja membuat kalimat
yang fungsinya sebagai pengikat, seperti konjungsi-konjungsi yang biasa digunakan dalam teks
eksplanasi, sehingga kalimat-kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu.
Berikut contoh pengembangan paragraf untuk teks eksplanasi :
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi
yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang
berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.
Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu gempa
tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau
lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini
terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung
di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan
bertabrakan satu dengan yang lain, itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa
bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Sehingga tanah di sekitar
gunung bergetar bahkan getarannya sampai terasa jauh, hal itu menjadi sebab gempa vulkanik. Gempa
vulkanik ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan gempa tektonik.
Peristiwa gempa bumi yang terjadi begitu cepat dapat menimbulkan dampak yang sangat luar
biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan
bangunan dan menimbulkan korban jiwa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal
musim. Mesikpun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti
pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. Salah
satu tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat sebelum terjadi gempa adalah mengetahui
jalan yang paling aman untuk meninggalkan rumah jika terjadi gempa. Sedangkan saat terjadi gempa
adalah menjauhi jendela kaca, kompor atau peralatan rumah tangga yang mungkin akan jatuh.

F. Menyunting teks eksplanasi yang ditulis teman. Tujuannya untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan
yang mungkin ada dalam teks itu, misalnya berkenaan dengan :
1) isi teks,
2) struktur,
3) kaidah kebahasaan, dan
4) ejaan/tanda bacanya
G. SOAL – SOAL
Pilihlah jawaban yang Anda anggap paling benar.
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 1 – 3.
(1) Dengan tenaga yang besar dalam gelombang air tersebut, sangat wajar jika bangunan di
daratan bisa tersapu dengan mudah. (2) Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan
yang tak terbayangkan. (3) Gelombang tersebut bisa mencapai 500 sampai 1.000 kilometer per
jam di lautan. (4) Pada saat mencapai bibir pantai, kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai
30 kilometer. (5) Meskipun berkurang pesat, kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan
kerusakan yang parah
1. Kalimat yang merupakan pendapat dinyatakan pada nomor …
a. (1) dan (2) d. (4) dan (5)
b. (2) dan (3) e. (1) dan (5)
c. (3) dan (4)

2. Kalimat pada teks eksplanasi di atas yang mempunyai unsur kausalitas (sebab-akibat) adalah
nomor …
a. (1) d. (4)
b. (2) e. (5)
c. (3)

3. Kalimat pada teks eksplanasi di atas yang mempunyai konjungsi syarat adalah nomor …
a. (1) d. (4)
b. (2) e. (5)
c. (3)

Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 4 –7.


Akhir-akhir ini , istilah gempa bumi sering dibicarakan oleh banyak orang. Sepanjang abad 20
dan 21, gempa telah mengakibatkan banyak kematian dan kerugian material yang sangatbesar.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tak pernah ada peristiwa alam lain dalam sejarah yang
berpengaruh langsung pada manusia, selain gempa bumi. Bencana gempa bumi telah menjadi
peristiwa yang sangat ditakuti.
4. Berdasarkan strukturnya, teks eksplanasi di atas merupakan bagian …
a. Kronologis (urutan peristiwa)
b. Penyebab maupun akibat
c. Pengenalan objek
d. Asal usul peristiwa
e. Kesimpulan

5. Kata penunjuk waktu pada teks eksplanasi di atas adalah


a. Oleh karena itu
b. Akhir-akhir ini d. peristiwa
c. Mengakibatkan e. dalam sejarah
6. Pernyataan yang tidak sesui dengan teks di atas adalah …
a. Gempa bumi adalah peristiwa alam yang berpengaruh langsung pada manusia
b. Gempa bumi di dasar laut bisa menyebabkan tsunami
c. Bencana gempa bumi telah menjadi peristiwa yang sangat ditakuti.
d. Sepanjang abad 20 dan 21, gempa telah mengakibatkan banyak kematian
e. Akhir-akhir ini , istilah gempa bumi sering dibicarakan oleh banyak orang

7. Kata yang bercetak miring di atas bermakna …


a. gedung-gedung d. harta benda
b. bahan bangunan e. kerusakan tanah
c. rumah

Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 8 –10.


Bioteknologi berasal dari istilah latin bio (hidup) dan teknos (teknologi, pencapaian), dan logos
(ilmu). Bioteknologi kemudian diartikan sebagai ilmu terapan yang menerapkan prinsip-prinsip
sains dan teknologi terhadap serangkaian proses biologis untuk menghasilkan barang dan jasa.
Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi, tetapi juga pada ilmu-
ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekuler, mikrobiologis,
genetika, kimia, matematika, dan lainnya.
8. Pernyataan yang sesui dengan teks di atas adalah…
a. bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi
b. bioteknologi bertujuan untuk mencari keuntungan
c. bioteknologi merupakan penerapan teknologi terhadap proses biologis
d. perkembangan bioteknologi selalu didasari oleh peristiwa biologi
e. bioteknologi bukan ilmu murni

9. Tanggapan yang sesuai dengan teks di atas adalah…


a. istilah boiteknologi berasal dari bahasa latin
b. perkembangan bioteknologi seiring dengan perkembangan teknologi komputer
c. teknologi sangat dibutuhkan dalam mengembangkan ilmu
d. bioteknologi hanya bisa diterapkan pada tumbuhan dan hewan
e. bioteknologi sudah semestinya diterapkan untuk kemaslahatan orang banyak

10. Paragraf di atas menggunakan pola pengembangan …


a. definisi 5. Bagaimana sifat teks eksplanasi?
b. contoh
c. proses
d. klasifikasi
e. kronologis

Soal Uraian (aspek pengetahuan)


1. Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi?
2. Tulislah tujuan teks eksplanasi?
3. Sebutkan unsur kebahasaan teks eksplanasi?
4. Mengapa teks eksplanasi harus bersifat faktual?
Soal
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 1 – 2!
(1) Gempa yang terjadi dalam perut bumi akan mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertikal
sehingga dasar lautan akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat. (2) Hal ini kemudian
akan memicu ketidakseimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi gelombang
besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.
1. Teks di atas adalah …
a. penyebab gempa
b. penyebab terjadinya tsunami
c. akibat tsunami
d. akibat gempa
e. proses terjadinya laut
2. Maksud kata Hal ini pada kalimat (2) adalah …
a. naik dan turunya dasar laut
b. tekanan ke arah vertikal dalam perut bumi
c. gempa
d. tsunami
e. gelombang besar yang bergerak
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 3 – 5.
Pembagian flora dan fauna di Indonesia didasarkan pada faktor geologi. Secara geologis, pulau-
pulau di Indonesia bagian barat pernah menyatu dengan benua Asia. Sedangkan pulau-pulau di
Indonesia bagian timur pernah menyatu dengan benua Australia.
3. Kalimat yang tepat untuk ditempatkan sebagai kelanjutan teks di atas adalah ….
a. indonesia memiliki keragaman flora dan fauna melebihi wilayah mana pun di dunia
b. kedua wilayah tersebut memiliki flora dan fauna yang sangat berbeda
c. oleh karena itu, indonesia memiliki dua kelompok flora dan fauna yang jauh berbeda
d. penyatuan kedua wilayah itu diprediksi akan terjadi lagi pada abad-abad mendatang
e. perlu ada perhatian serius untuk melindungi flora dan fauna di kedua wilayah itu
4. Pertanyaan yang sesuai dengan teks di atas adalah …
a. apakah faktor geologis mempengaruhi jenis flora dan fauna?
b. mengapa pulau-pulau di indonesia bagian barat pernah menyatu dengan benua asia?
c. mengapa pulau-pulau di indonesia bagian timur pernah menyatu dengan benua australia?
d. apakah benua australi dan asia pernah menyatu?
e. apa pengertian flora dan fauna?
5. Aspek yang dapat dinilai terhadap laporan hasil analisis teks eksplanasi adalah …
a. kelengkapan bagian-bagian laporan
b. ketepatan isi pembahasan
c. kebakuan kata
d. kebakuaan ejaan/tanda baca
e. jumlah halaman
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 6 – 7.
Teks tersebut terdiri dari pendahuluan dan rincian-rincian tentang sebab terjadinya gempa bumi.
Bagian pendahuluan terdiri atas tiga paragraf yang berisi pengertian gempa bumi dan jenis-
jenisnya. Bagian perincian terdiri atas lima paragraf. Paragraf pertama membahas …
6. Teks di atas adalah penilian hasil analisis teks ekplanasi bagian …
a. kaidah
b. bahasa
c. struktur
d. kesimpulan
e. isi
7. Hal yang tidak diungkap dalam penillaian laporan hasil analisis teks eksplanasi di atas adalah …
a. rincian sebab terjadinya gempa bumi
b. jumlah paragraf
c. pengertian gempa bumi
d. proses terjadinya gempa bumi
e. jenis-jenis gempa bumi
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 8 – 10!
Bahasa Indonesia yang digunakan sekarang berasal dari bahasa Melayu. Bahasa tersebut sejak lama
digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau bahasa pergaulan. Tidak hanya digunakan
di kepulauan Nusantara, tetapi juga digunakan hampir di seluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat
dengan ditemukannya prasasti-prasasti kuno yang ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu

8. Teks eksplanasi di atas menuangkan tentang pengetahuan tentang masalah/fenomena …


a. alam
b. sosial
c. agama
d. ekonomi
e. budaya
9. Pernyataan yang sesuai dengan teks di atas adalah …
a. bahasa indonesia adalah bahasa melayu.
b. bahasa indonesia sejak lama digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau bahasa
pergaulan.
c. bahasa indonesia tidak hanya digunakan di kepulauan nusantara, tetapi juga digunakan
hampir di seluruh asia tenggara.
d. ditemukannya prasasti-prasasti kuno yang ditulis dengan menggunakan bahasa melayu
e. di melayu telah ditemukan prasasti-prasasti kuno

10. Obyek teks eksplanasi di atas adalah


a. asal usul bahasa melayu
b. asal usul bahasa lingua franca
c. asal usul bahasa indonesia
d. asal usul bahasa prasasti kuno
e. asal usul suku melayu
Soal Uraian (aspek keterampilan)
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Biasanya banjir datang secara mendadak dan mengalir deras sehingga menghanyutkan benda-
benda. Banjir bisa mengakibatkan beragam masalah seperti ekonomi, sosial, dan merusak sarana
prasarana yang ada.
Kita ketahui bersama mengenai banjir bahwa terdapat beberapa penyebab. Penyebab
terjadinya banjir yang pertama karena curah hujan yang tinggi di suatu daerah sehingga air sungai
tidak bisa menampung kapasitas air seperti biasanya. Sampah yang berada di sungai karena
dibuang sembarangan oleh manusia juga bisa mengakibatkan banjir karena aliran air sungai
menjadi terhalang dan mampet.
Hutan yang gundul akibat penebangan liar juga berpengaruh terhadap timbulnya banjir.
Sebab, akar pohon yang seharusnya berfungsi sebagai penyerap air, tidak ada. Sehingga air tidak
terserap dan akan menggenang di daratan.Kita lihat kota besar seperti Jakarta, banyak pemukiman
warga yang terdapat di pinggir sungai. Rumah yang berada di bantaran sungai menjadi salah faktor
penyebab banjir. Karena tanah bisa saja longsor dan menutupi sisi sungai.
Kemudian, faktor lain penyebab terjadi banjir karena bendungan yang jebol karena
lingkungan yang kurang terawat dan bendungan yang jebol bisa juga karena faktor hujan sehingga
debit air meningkat. Dampak yang diakibatkan oleh banjir dibagi menjadi 3, yaitu dampak primer,
dampak sekunder, dan dampak tersier (jangka panjang).
• Dampak primer: kerusakan fisik seperti mobil, bangunan, jembatan, jalan raya.
• Dampak sekunder: persediaan air, penyakit, pertanian dan kesediaan pangan, transportasi,
pepohonan.
• Dampak tersier/jangka panjang: ekonomi menjadi sulit karena penurunan jumlah
wisatawan, kelangkaan makanan, biaya pembangunan kembali.
Sehingga kami mengajak agar kita lebih tertib lagi membuat sampah, jangan sampai
membuat sampah di area sungai yang justru bisa mengakibatkan banjir yang efeknya kembali
ke diri kita masing-masing.

1. Setelah membaca teks eksplanasi di atas tentukanlah struktur teks tersebut dan jelaskan
pengertian dari setiap struktur dalam teks tersebut ?
2. Peristiwa banjir merupakan salah satu peritiwa alam. Susunlah teks eksplanasi bertema
banjir. Kembangkan tulisanmu dengan menggunakan pola sebab akibat atau hubungan
kausalitas.
3. Analisis unsur kebahasaan teks eksplanasi yang telah Anda buat yang meliputi kata teknis,
kata bermakna denotatif, kata kerja pasif, kata penghubung dan kausalitas.
H. RANGKUMAN
 Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan prosedur atau proses
terjadinya sesuatu. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman
mengenai latar belakang terjadi sesuatu secara jelas dan logis.
 Struktur Teks Ekplanasi terdiri dari Identifkasi fenomena, penggambaran rangkaian
kejadian dan Ulasan.
 Kaidah kebahasaan teks eksplanasi yaitu menggunakan kata yang bermakna denotatif,
menggunakan konjungsi kausalitas ataupun kronologis, menggunakan keterangan waktu
pada kalimat-kalimatnya.
 langkah-langkah penyusunan teks eksplanasi yaitu dengan menentukan satu fenomena
peristiwa alam atau sosial budaya, mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan
menjadi teks eksplanasi dan enyusun kerangka teks

I. DAFTAR PUSTAKA
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK.
Bandung: Yrama Widya
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Anda mungkin juga menyukai