Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aisya Laila Sari

No : 04
Kelas : XI MIPA 6

Ringkasan Teks Eksplanasi


1. Contoh teks eksplanasi (teks diambil utuh dari BTP)

Demonstrasi Massa
Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan
terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena
yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Menanggapi fenomena
tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi
dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia
mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran
kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu
jarang terjadi.
Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka
memprotes dan meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya.
Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memiliki motif serendah
itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan
murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran
yang terjadi di hadapannya.
Persoalannya kemudian, pendapat manakah yang benar; sang bupati
atau pihak mahasiswa ataupun komponen-komponen masyarakat lainnya?
Barangkali logika sang bupati dikaitkan dengan kebiasaan bayi atau anak
kecil yang memang begitu adanya. Kalau seorang bayi merasa lapar, ia
akan ngamuk: menangis dan meronta-ronta. Namun, apabila logika sang
bupati dibawa pada konteks yang lebih luas, jelaslah tidak relevan, misalnya
membandingkan dengan kondisi rakyat di Malaysia ataupun Brunei yang
adem-ayem, tidak seperti halnya rakyat Indonesia yang gampangan.
Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan
banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam
kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya
ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah
makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan
akan aktualisasi diri.
Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih
didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi
karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak
lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan,
hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha
untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.
Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal-
awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997–1998, bukan dilakukan oleh rakyat
miskin ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu dilakukan oleh
warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa
dan golongan intelektual. Belum lagi kalau merujuk pada kasus-kasus yang
terjadi di luar negeri. Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi
bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka
lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena
mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.
Perbandingan yang cukup kontras dengan melihat peristiwa terbaru
di Korea Utara. Kondisi sosial ekonomi warga negaranya sangat jauh
terbelakang. Kemiskinan menjadi pemandangan umum hampir melanda
Nama : Aisya Laila Sari
No : 04
Kelas : XI MIPA 6

di seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong-Il, pimpinannya itu
meninggal, tak ada upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi
untuk menuntut perubahan politik di negerinya. Padahal peluang untuk
itu lebih terbuka. Justru yang terjadi kemudian hampir seluruh warganya
menunduk hidmat, mengantar jenazah pimpinannya ke liang lahat.
Demikian pula jika kita melihat kembali kondisi masyarakat di negara
tersebut. Kemiskinan sangat akrab di pinggiran kota dan di sudut-sudut desa
di berbagai pelosok. Akan tetapi, mereka jarang melakukan demonstrasi:
hanya satu-dua peristiwa. Justru yang jauh lebih getol melakukan hal itu
adalah warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara umum mereka
lebih makmur.

2. Pengertian Teks Eskplanasi


Teks eksplanasi merupakan sebuah karangan yang berisi penjelasan-
penjelasan lengkap mengenai suatu topik yang berhubungan dengan berbagai
fenomena, baik
fenomena alam maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Teks
eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki
hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun akibat-akibat
itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya.

3. Ciri Teks Eksplanasi


1. Strukturnya terdiri atas pernyataan umum (gambaran awal tentang apa
yang disampaikan), deretan penjelas (inti penjelasan apa yang
disampaikan), dan interpretasi (pandangan atau simpulan).
2. Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).
3. Faktualnya memuat informasi yang bersifat keilmuan, misalnya tentanng
sains.

4. Gagasan Umum pada Teks Eksplanasi 


sebuah paragraf dalam teks eksplanasi bersifat induktif ataupun campuran.
Akan tetapi, yang dapat ditemukan, paragraf- paragraf di dalam teks eksplanasi
pada umumnya bersifat deduktif, yakni gagasan umumnya terletak pada bagian
awal paragraf.

5. Struktur Teks Eksplanasi beserta Contoh Analisisnya


1. Identifikasi fenomena (phenomenon identification), mengidentifikasi
sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena
alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
2. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci
proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan
sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
a. Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan
uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini
fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
b. Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan
uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase
kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat
3. Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas
kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
Nama : Aisya Laila Sari
No : 04
Kelas : XI MIPA 6

6. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi beserta Contoh Analisisnya


Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas
maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi
kausalitas ataupun kronologis.
a. Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh
karena itu, sehingga.
b. Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah
itu, pada akhirnya.
Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak
keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.

7. Pola Pengembangan Teks Eksplanasi


Agar tersaji secara lebih menarik, kita pun perlu mengetahui pola-
pola pengembangannya. Secara umum, pola-pola pengembangan teks
eksplanasi adalah sebagai berikut.
1. Pola Pengembangan Sebab Akibat
2. Pola pengmebangan proses

Anda mungkin juga menyukai