Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aisya Laila Sari

No : 04
Kelas : XI MIPA 6

Tugas halaman 113 BTP


Bidang
Cuplikan Cerita kehidupan Keterangan/alasan
1 2 3 4
1. “O, Tuhan kami yang Mahabesar. ✔️ alasannya adalah
Kami yang menghadap-Mu ini adalah karena pada cuplikan
umat-Mu yang paling taat beribadat, yang tersebut mengandung
paling taat menyembah-Mu. nilai-nilai ketuhanan
Kamilah orang-orang yang selalu dimana seorang
menyebut nama-Mu, memuji-muji hamba berdialog
kebesaran-Mu, mempropagandakan dalam doa kepada
keadilan-Mu, dan lain-lainnya. Kitab-Mu penciptanya memohon
kami hafal di luar kepala kami. Tak sesat perlindungan dan
sedikit pun membacanya. Akan tetapi, ampunan.
Tuhanku yang Mahakuasa,
setelah kami Engkau panggil kemari,
Engkau masukkan kami ke neraka.
Maka sebelum terjadi hal-hal yang
tidak diingini, maka di sini, atas nama
orang-orang yang cinta pada-Mu,
kami menuntut agar hukuman yang
Kau jatuhkan kepada kami ditinjau
kembali dan memasukkan kami ke
sorga sebagimana yang Engkau
janjikan dalam kitab-Mu.”
2. Kalau begitu mengapa Syarifudin ✔️ alasannya adalah
meninggal pada hari kedua, setelah karena pada cuplikan
dia disunat? Darah tak banyak keluar tersebut memuat
dari lukanya. Syarifudin kan juga kepercayaan akan
penurut. Pendiam. Setengah bulan, dukun-dukun yang
hampir, dia mengurung diri karena memang merupakan
kau mengatakan kelakuan abangnya bagian tak terpisahkan
sehari sebelum disunat itu. Aku tidak dari budaya kita.
percaya jika hanya oleh melompat-
lompat dan berkejaran setengah malam
penuh. Aku tidak percaya itu.
Aku mulai percaya desas-desus itu
bahwa kau orang yang tamak. Orang
yang kikir. Penghisap. Lintah darat.
Inilah ganjarannya! Aku mulai percaya
desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang
mengilu luka sunatan anak- anak kita. Aku
mulai yakin, mereka menaruh racun di
pisau dukun-dukun
itu.
3. Kalau benar begitu, apalagi yang ✔️ alasannya adalah
sekarang mereka sakitkan hati? karena berisi
Aku telah lama mengubah sikapku. dinamikan hubungan
Tiap ada derma, aku sumbang. Tiap sesama manusia.
kesusahan, aku tolong. Tidak seorang
dari mereka yang tidak kuundang
dalam pesta tadi malam. Kaulihatkan,
tiga teratak itu penuh mereka banjiri.
Aku yakin mereka telah menerimaku,
memaafkanku.
4. Di ruang kosong yang semula ✔️ alasannya karena
dipenuhi pernik cahaya matahari, berisi perasaan dan
Nama : Aisya Laila Sari
No : 04
Kelas : XI MIPA 6

kita bertatap muka penuh gairah. curahan hati


Di penjuru ruang kosong itu seseorang kepada
bergantungan bola-bola rindu pasangannya.
penuh warna dan aroma. Bola-bola
itu bergesekan satu dengan lain
mengalirkan irama-irama lembut
Beethoven atau Papavarotti. Irama
itu menyayat-nyayat hati kita hingga
mengukir potongan sejarah baru.
Bagaikan sepasang angsa putih yang
menari-nari di bawah gemerlapan
cahaya langit, sejarah itu terus ditulisi
berkepanjangan. Lewat ratusan kitab,
laksa aksara. Namun, setiap perjalanan
pasti ada ujungnya. Setiap pelayaran
ada pelabuhan singgahnya. Setiap
cuaca benderang niscaya ditingkahi
temaram bahkan kegelapan.
5. Merah di langit barat telah lenyap ✔️ alasannya karena juga
ketika kita sampai di resto yang berisi hubungan antara
kaupilih sebagai tempat pertemuan. sesama manusia
Cuma kita berdua dan karena itu kita beserta dinamikanya.
pilih meja-kursi terpojok. Jauh dari
panggung musik yang terlampau
berisik. Jauh dari orang-orang yang
makan sambil tertawa-tawa riang. Di
mataku, terus terang, mereka adalah
sekelompok manusia tanpa persoalan
tanpa beban. Tidak seperti aku. Tidak
seperti kamu. Tidak seperti kita. Paling
tidak, pada malam itu. Kaupesan mi
sea food yang entah bernama apa.

Keterangan:
1 = agama
2 = sosial
3 = budaya
4 = ekonomi

Anda mungkin juga menyukai