TEKS EKSPLANASI
Teks di atas terdiri atas paragraf-paragraf yang merupakan paparan tentang akibat sebab maraknya
demonstrasi di tengah-tengah masyarakat. Teks itu pun dapat dikelompokkan sebagai teks eksplanasi.
Dari teks semacam itu diharapkan para pembaca dapat memahami proses berlangsungnya suatu
peristiwa yang bersifat kausalitas dengan sejelasjelasnya.
Dalam teks eksplanasi, penulis menggunakan banyak fakta yang fungsinya sebagai penyebab atau
akibat terjadinya suatu peristiwa. Bahkan, dapat dikatakan bahwa teks eksplanasi hampir semuanya
berupa fakta.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan kembali paragraf pertama di atas. Paragraf tersebut dibentuk oleh
empat buah kalimat yang semuanya berupa fakta .
Kalimat Keterangan
1. Kondisi sosial ekonomi warga negaranya sangat jauh terbelakang. Kemiskinan fakta
menjadi pemandangan umum hampir melanda di seluruh
pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong Il, pimpinannya itu meninggal, tak ada
upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi untuk menuntut perubahan
politik di negerinya. Padahal peluang untuk itu lebih terbuka. Justru yang terjadi
kemudian hampir seluruh warganya menunduk hidmat, mengantar jenazah
pimpinannya ke liang lahat.
2. Juga apabila kembali melihat kondisi warga di negeri ini. Kemiskinan sangat fakta
akrab di pinggiran kota dan di sudut-sudut desa di berbagai pelosok. Akan tetapi,
mereka jarang melakukan demonstrasi: hanya satu-dua peristiwa. Justru yang jauh
lebih getol melakukan hal itu adalah
warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara umum mereka lebih makmur.
Contoh 2
Kalau memang sudah terkena anemia, jenis-jenis asupan alamiah seperti dari makanan, sudah tak
praktis lagi. Ini disebakan, makanan berzat besi perlu dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan itu
tak memungkinkan. Makanya, asupan zat besi perlu ditambahkan sampai anemianya terkoreksi..
Biasanya, mereka merasa kembali sehat ketika sehari-dua setelah mengkonsumsi asupan zat besi.
Namun, itu menghilangkan gejalanya saja. Padahal, penyakitnya masih ada sewaktuwaktu bisa
muncul kembali. Oleh karena itu, agar anemia terkoreksi, dibutuhkan zat besi yang cukup sebagai
cadangan di dalam tubuh. Cadangan zat besi itu berguna untuk mengganti sel darah merah yang
hilang. Biasanya, asupan itu terus dikonsumsi selama satu-tiga bulansampai anemianya terkoreksi
betul.
Teks tersebut tergolong ke dalam bentuk teks eksplanasi. Di dalamnya tergambar suatu paparan
proses. Teks tersebut memaparkan secara kausalitas tentang proses penyembuhan penyakit anemia.
Pembacanya pun memperoleh pemahaman yang sangat jelas tentang cara-cara penyembuhan
penyakit itu. Dengan contoh di atas, teks yang menjelaskan suatu proses, urutan kegiatan yang
bersifat kausalitas, dapat digolongkan ke dalam teks eksplanasi.
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan suatu proses atau peristiwa tentang asal-usul,
proses, atau perkembangan suatu fenomena, mungkin berupa peristiwa alam, sosial, ataupun budaya
(Kosasih, 2014:178)
Kebakaran hutan adalah peristiwa di mana wilayah yang memiliki banyak tumbuhan lebat (pohon),
semak belukar, paku-pakuan, rumput, dan lain-lain atau yang dikenal hutan mengalami perubahan bentuk
yang disebabkan oleh aktifitas pembakaran secara besar-besaran. Kebakaran hutan merupakan suatu
keadaan dimana hutan di landa api sehingga memberi dampak negatif maupun positif. Berdasarkan fakta
yang ada dampak negatif kebakaran hutan jauh lebih mendominasi dari pada dampak positifnya.
Faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan ada dua macam yaitu faktor alam dan faktor manusia.
Kebakaran hutan yang terjadi karena faktor alam sering disebabkan oleh musim kemarau berkepanjangan,
sambaran petir. dan aktifitas vulkanik yang biasanya mengeluarkan lahar dan awan panas yang dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran. Kebakaran di bawah tanah (Ground Fire) juga termasuk faktor alam
karena pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran diatas tanah pada saat musim kemarau
ketika cuaca sedang panas-panasnya.
Kebakaran hutan di Indonesia, hampir 95 persen kebakaran hutan di sebabkan oleh ulah manusia.
Faktor manusia sering kali dilakukan dengan unsur kesengajaan oleh manusia seperti kelalaian
membuang putung rokok, membakar hutan dalam rangka pembukaan lahan, api unggun yang lupa
dimatikan atau tidak benar-benar mati saat ditinggalkan, pembakaran sampah, dan berbagai kelalaian
lainnya. Kebakaran jenis ini sering terjadi di hutan-hutan di gunung-gunung yang sering dikunjungi
pecinta alam (pendaki gunung) di pulau Jawa seperti kebakaran hutan digunung sindoro pada september
2015.
Kebakaran hutan berdamapak kegundulan hutan yang bisa menyebabkan tanah longsor dan banjir
menerjang yang di karenakan kegundulan hutan. Kebakaran hutan selalu membawa kerusakan besar bagi
lingkungan, ekosistem alam, dan korban manusia. Kerusakan lingkungan, misalnya kekeringan karena
berkurangnya sumber daya air, pencemaran udara, dan emisi gas CO2 ke atnosfer yang menyebabkan
hujan asam. Kerusakan ekosistem alam, misalnya musnahnya satwa dan tumbuhan yang hidup didalam
hutan. Kadangkala terjadi korban jiwa karena terinfeksi di saluran pernapasan dan biasanya terkena
kanker paru-paru terutama untuk yang berusia lanjut dan anak-anak yang menghirup udara yang sudah
terkontamisai oleh asap kebakaran hutan.
Dengan kesadaran pribadi, kita harus menjaga hutan agar tidak terjadi kebakaran. Kita bisa mencegah
kebakaran hutan dengan cara tidak membuang barang yang mudah terbakar di hutan (putung rokok), tidak
membakar hutan untuk pembukaan lahan dan segera mematikan api yang sudah tidak dipakai lagi.
Dengan begitu kita telah ikut berpartisipsi melestarikan hutan.
Penjelasan
Paragraf pertama tersebut merupakan bagian identifikasi fenomena atau pernyataan umum.
Paragraf kedua sampai dengan kelima merupakan bagian penggambaran rangkaian kejadian atau deretan
penjelas. Paragraf keenam merupakan bagian ulasan atau iterpretasi.