Anda di halaman 1dari 5

Nama: Nur Fadli Alamsyah

Npm : 223110361
Kelas : 2A

1.Kutipan Langsung Kurang dari 40 Kata


1) menurut Sumalyo (1993:27), merupakan ‘’fenomena budaya
yang unik, karena terjadi percampuran budaya antara pendatang
dengan kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam.’’
2) Menurut Pijper model masjid di tanah Jawa ‘’memiliki model
bangunan yang istimewa, pada bagian atapnya terdiri dari beberapa
tingkat yang jika dilihat ke atas semakin kecil, sedangkan di
puncaknya terkadang terdapat hiasan’’ (Pijper, 1984:22).
3) bangunan masjid adalah ‘’sebagai salah satu bentuk dari
kebudayaan agama Islam karena di dalamnya terdapat perpaduan
fungsi bangunan masjid sebagai unsur arsitektur Islam’’ (Rohani,
2012:21).
Kutipan Langsung Lebih dari 40 Kata
1)Terkait dengan informasi arsitektur,Muhammady (2015:16)
menjelaskan beberapa hal yaitu:

Masjid bernama Jami At-Taqwa ini, dibangun dengan


ukuran 12 x 20 meter. Pada bangunan utamanya terdapat
4 saka guru dan 12 saka tiang. Pilar-pilar utamanya belum
pernah diganti dan masih berdiri kokoh. Bangunan
Masjid Jami At-Taqwa terlihat seperti corak masjid kuno
di Jawa karena masjid ini memiliki atap berumpak.

2) Ciri-ciri arsitektur transisi antara lain:


denah masih mengikuti gaya „Indische Empire, simetri
penuh, pemakaian teras keliling pada denahnya masih
dipakai dan ada usaha untuk menghilangkan kolom gaya
Yunani pada tampaknya(Handinoto,2015:7).

3)Sehubungan dengan hal itu,pakar bangunan meneliti hal


tersebut(Sutarjo,2011:9)ia mengatakan:

Kawasan Benteng Oranje dilengkapi dengan bangunan


pendukung antara lain: ex Rumah kediaman Gubernur
Jenderal Hindia Belanda yang saat ini berubah fungsi
menjadi Kantor UPTD Dinas Pariwisata Kota Ternate, 2)
ex Rumah Sakit berubah fungsi menjadi Museum seni dan
Budaya, 3) ex Barak prajurit berubah fungsi menjadi
Ruang pamer dan mini teater, dan 4) ex bangunan
Pengintai berubah fungsi menjadi Rest room.

Kutipan Tidak Langsung


1) Menurut Muhadjir (2002:6), metode deskriptif dilakukan
dengan cara mengumpulkan data dari hasil observasi lapangan,
dokumentasi/ sketsa dan studi literatur yang berhubungan
dengan objek studi.
2) Karakter menurut Adenan (2012:3), dapat diartikan sebagai
salah satu atribut atau fitur yang membentuk dan membedakan
sebuah individu.
3) Menurut Amal (2010:7), kedatangan bangsa Belanda diawali
oleh seorang Laksamana VOC yang bernama Cornelis Matelief
de Jonge pada tahun 1607 yang berdalih membantu Sultan
Ternate untuk mengusir bangsa Spanyol yang berkuasa di
Ternate.
2.Sintesis
1)Menurut si Amal (2010), kawasan Benteng Oranje merupakan
peninggalan masa penjajahan yang dibangun diatas piung-puing bekas
benteng Portugis oleh bangsa Belanda pada tahun 1607 dengan nama
benteng Melayu, dua tahun kemudian (1609) benteng Melayu
disempurnakan dan diubah namanya menjadi benteng Oranje (fort
Oranje) oleh Gubernur pertama Belanda Paulus van Carden.
2) Menurut Gustami (2000), gaya yang lahir berpijak pada gaya
yang sedang dianut dan mengadopsi dari gaya sebelumnya,
diaplikasikan sesuai dengan kemampuan diri sehingga melahirkan
gaya baru.
3) Handinoto (2006) menjelaskan, karakter
arsitektur transisi memiliki konstruksi atap pelana dan perisai,
penutup atap genting, Pemakaian ventilasi pada atap (dormer), bentuk
atap tinggi dengan kemiringan besar antara 450-600, Penggunaan
bentuk lengkung, kolom order yunani sudah mulai ditinggalkan,
kolom-kolom sudah memakai kayu dan beton, dinding pemikul,
Bahan bangunan utama bata dan kayu dan pemakaian kaca (terutama
pada jendela) masih sangat terbatas.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut dapat disintesiskan
bahwa kawasan Benteng Oranje merupakan warisan budaya yang
sepatutnya kita jaga dan kita lestarikan.

Daftar Pustaka
Adenan, Khaerani, Etc. (2012). Karakter Visual Arsitektur A.F.
Aalbersdi Bandung (1930-1946)- Studi Kasus: Kompleks Villa’s dan
Woonhuizen. Bandung. Jurnal lingkungan binaan Indonesia.
Amal, M. Adnan. (2010). Kepulauan Rampah- rempah: Perjalanan
Sejarah Maluku Utara 12-50-1950. Jakarta: Kepustakaan Populer
Gramedia.
Fajarwati, Nur Annisa. (2011). Pelestarian Bangunan Utama Eks
Rumah Dinas Residen Kediri. Malang: e-journal arsitektur vol.4,
Universitas Brawijaya.
Gustami, S.P. (2000). Studi Komparasi Gaya Seni Yogya – Solo.
Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia.
Handinoto. (1993). Arsitek G.C. Citroen dan Perkembangan
Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya (1915-1940). Jurnal Dimensi
Teknik Arsitektur Vol. 19. Surabaya: Universitas Kristen Petra press.
Hartono, Samuel & Handinoto. (2006). Arsitektur Transisi di
Nusantara dari Akhir Abad 19 ke Awal Abad 20 ( Studi Kasus
Kompleks Bangunan Militer di Jawa pada Peralihan Abad 19 ke 20).
Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 34. Surabaya. Universitas
Kristen Petra.
Handinoto. (2008). Daendels dan
Perkembangan Arsitektur di Hindia Belanda Abad 19. Jurnal Dimensi
Teknik Arsitektur Vol. 36. No. 1. Surabaya: Universitas Kristen Petra
press.
Handinoto. (2012). Arsitektur dan Kota-Kota di Jawa pada masa
Kolonial. Yogyajakta: Graha Ilmu.
Aceh, Aboebakar. 1971. Sekitar masuknya Islam di Indonesia.
CV.Ramdhani. Adityaningrum, D., Pitana, T. S., & Setyaningsih, W.
(2020). Arsitektur Jawa Pada Wujud Bentuk dan Ruang Masjid
Agung Surakarta. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 17(1), 54-60.
Budi, B. S. (2006). A Study on the History and Development of the
Javanese Mosque Part 3: Typology of the Plan and Structure of the
Javanese Mosque and Its Distribution. Journal of Asian Architecture
and Building Engineering, 5(2), 229- 236.
Daulany, Haidar Putra. 2018. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan
Pendidikan Islam. Kencana.
El-Muhammady, Muhammad Uthman. 2020. Masjid Dalam Islam:
Sejarah, Peran dan Kedudukan. Masjid Agama Islam dan Adat
Istiadat Melayu Kelantan.

Anda mungkin juga menyukai