Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fabio Lumayu

NIM : D1031211022
Mata Kuliah : Penelitian Arsitektur

1. Rangkum mengenai penelitian historis sesuai bahan (terlampir)

2. Rangkum 5 jurnal ilmiah yang mengindikasikan penelitian sejarah (arsitektur),


paparkan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil (pembahasan)
yang didapat (rangkuman dilengkapi dengan link/informasi jurnal yang
digunakan)

JAWABAN

1. Penelitian historis adalah aspek penting dalam arsitektur, terlepas dari apakah
proyek tersebut melibatkan bangunan atau distrik bersejarah. Otakar Macel
menekankan pentingnya sumber berkualitas seperti literatur dan dokumentasi.

Penelitian historis memerlukan evaluasi kritis terhadap kebenaran, asal usul,


waktu, dan keaslian sumber. Sumber-sumber ini dapat disusun secara
sistematis.

Menganalisis suatu bangunan melibatkan analisis morfologi, membandingkan


karakteristiknya dengan bangunan lain, dan analisis teknis, memeriksa lokasi,
bahan, dan metode konstruksi. Mengevaluasi struktur fisik bangunan bersejarah
melibatkan alat seperti pengukur kelembapan, borescope, dan kamera.

Penelitian terhadap sejarah dan kondisi struktur yang ada merupakan bidang
penelitian arsitektur yang signifikan karena meluasnya penggunaan kembali
bangunan.

2. - Judul : HUBUNGAN SEJARAH DAN PENGARUH


BUDAYA TERHADAP PROSES AKULTURASI ARSITEKTUR MASJID-MASJID
TUA ABAD XVI-XX DI JAKARTA (oleh Sumaiyah Fitriandini)
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui masa dimana pembangunan
masjid paling banyak dilakukan, wilayah mana saja yang paling banyak memiliki
peninggalan masjid-masjid tua, dan proses akulturasi yang dominan pada bentuk
arsitektur masjid-masjid tua pada abad 16-20, serta menemukan hubungannya
terhadap pengaruh budaya dan sejarah islam di Jakarta.
Metode yang digunakan : Metode yang digunakan yaitu penelitian
kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif.
Hasil (pembahasan) : Adanya migrasi orang Arab dalam skala besar di
akhir abad 18, dan terbentuknya pemukiman arab di Batavia (Jakarta) pada abad
19, telah memberikan pengaruh besar ekonomi ekonomi budaya, sekaligus
merupakan masa dakwah penyebaran islam dengan jalan pembangunan masjid
secara masif di Jakarta. Kawasan Kota Tua yang merupakan kawasan pusat
perdagangan dan pemerintahan Batavia pada abad 17, dan terbentuknya
komunitas muslim dan pemukiman orang Arab di Jakarta pada abad 18-19, telah
menjadikan Kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Pusat sebagai kawasan yang
paling banyak memiliki peninggalan bangunan masjid-masjid tua di Jakarta.

- Judul : BUDAYA ARSITEKTUR DALAM ISLAM (oleh


RA. Mipta Miftahul Janah, Muhammad Rosyad Ridho Wardani, Agitya Ratu
Thifana, Wanda Hamidah, Hisny Fajrussalam)
Tujuan Penelitian : Untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai budaya islam terhadap seni arsitektur.
Metode yang digunakan : Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif
dengan cara studi literatur.
Hasil (pembahasan) : Arsitektur islam merupakan kesatuan antara
proses penghambaan seorang manusia kepada tuhannya dengan kebiasaan
(kebudayaan) manusia, yang mana memiliki hubungan yang keselarasan antara
manusia, lingkungan, dan penciptanya. Didalam arsitektur islam terdapat hakikat
dan nilai-nilai islam yang dapat kita terapkan dalam mengekspresikan esensi
tersebut tanpa menghalangi pemafaatan teknologi bangunan modern yang
mengikuti perkembangan peradaban manusia.

- Judul : MENGUNGKAP SEJARAH ARSITEKTUR


DALEM MANGKUBUMEN YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 1874 – 1949 (oleh
Tri Yuniastuti, Satrio HB Wibowo, Sukirman)
Tujuan Penelitian : Untuk mengungkap sejarah arsitektur Dalem
pada masa Dalem masih berfungsi sebagai dalem Pangeran sebelum tahun
1949.
Metode yang digunakan : Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif
dengan teknik fenomenologi.
Hasil (pembahasan) : Dari hasil peneilitian ini, sebelum digunakan
sebagai kampus UGM pada tahun 1949, Dalem Mangkubumen berfungsi
sebagai: 1). Tempat tinggal Putra Mahkota, dalam hal ini adalah Pangeran
Adipati Anom yang kemudian bertahta menjadi Sultan HB VII; 2). Kampung
Krandhan, yaitu tempat tinggal para randha / janda-janda terutama putri-putri
Raja yang telah menjadi janda; 3). Sebagai Tempat Pengasingan, bagi pihak-
pihak dari kraton yang tidak sepaham dengan raja; 4). Tempat penggajian abdi
dalem Kraton, yang dilakukan di bangsal Kadospaten lantai bawah; 5). Tempat
pembuatan perlengkapan tari-tarian Kraton.

- Judul : ARSITEKTUR KOLONIAL BELANDA DI


INDONESIA DALAM KONTEKS SEJARAH FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU
(oleh Dimas Wihardyanto)
Tujuan Penelitian : Untuk mengungkap makna dari kejadian di masa
lampau yang dapat digunakan sebagai landasan berfikir dimasa depan.
Metode yang digunakan : Metode yang digunakan yaitu metode penelitian
kualitatif, dengan teknik kajian literatur.
Hasil (pembahasan) : arsitektur tidak dapat dipisahkan dari konteks
sosial budaya manusia dan setting lingkungan yang ada. Fenomena arsitektur
kolonial Belanda di Indonesia memberikan gambaran bahwasanya pemikiran
filsafat barat juga mempengaruhi dunia timur. Dinamisme cara berpikir monisme
dan dualisme dengan alam dan manusia sebagai titik tolaknya, melahirkan cara
pandang baru yang lebih ilmiah terhadap perkembangan arsitektur di Indonesia
pada saat itu

- Judul : KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU


PERANG DUNIA II DI MANADO (oleh Dwight Mooddy Rondonuwu)
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui nilai kesejarahan dan
arsitektural dari Tugu Monumen Perang Dunia II.
Metode yang digunakan : Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif.
Hasil (pembahasan) : Bangunan Tugu Perang Dunia II merupakan
bangunan kuno yang dirancang Ir. C. J. Uit den Bosch seorang arsitek yang
dibangun sekutu pada tahun 1946 dengan tujuan untuk menghormati para
korban yang telah berjuang dalam perang. Dari aspek arsitektur bangunannya
Tugu Perang dunia II ini memiliki langgam arsitektur kolonial yang unik. Dalam
perjalanan waktu pada tahun 2002 telah dilakukan renovasi dan beberapa bagian
telah mengalami perubahan, hal ini tentu mengurangi keaslian bentuk semula.
Dari aspek kesejarahan bangunan Tugu Perang Dunia II ini telah memenuhi
kriteria konservasi seperti nilai kesejarahan yang tinggi (Kesejarahan), tidak
dimiliki daerah lain (Kelangkahan) serta memiliki nilai Kualitas Pengaruh
terhadap wajah lingkungan kota.

Anda mungkin juga menyukai